• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan"

Copied!
215
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NOTOYUDAN. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Natalia Ayu Putri Siwi NIM: 151134001. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberikan berkat, perlindungan, dan semangat dalam hidup saya. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yohanes Marsono dan Ibu Margareta Jumiyem yang selalu mendoakan dan mendukung saya. Kedua kakak terkasih, Al. Widyasworo dan Almh. Theresia Erna Wati. Keponakan tersayang Louisa Lady Patricia. Sahabat-sahabat terkasih Fitri, Anca, Nabila, Aldo, Vitha, yang memberikan perhatian dan motivasi untuk saya. Teman skripsi payung saya Valentina Dian, Yeni, Heri, Habi, Rika, Rany, Yuli, Dwi, Risky yang saling menemani dan berjuang bersama sampai saat ini. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Teman-teman Angkatan 2015 khususnya kelas A.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Matius 6: 34). “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23: 18). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 13 Maret 2019 Peneliti. Natalia Ayu Putri Siwi. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Natalia Ayu Putri Siwi. Nomor Mahasiswa. : 151134001. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NOTOYUDAN”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 13 Maret 2019 Yang menyatakan. Natalia Ayu Putri Siwi. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NOTOYUDAN. Natalia Ayu Putri Siwi Universitas Sanata Dharma 2019. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA yang diperkirakan salah satu faktor penyebabnya adalah motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPA pada siswa Kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri. Terdapat variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar dan variabel terikat (dependen) yaitu hasil belajar IPA. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasi. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik. Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang berjumlah 25 siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu angket motivasi belajar dan soal isian singkat IPA untuk hasil belajar. Uji asumsi yang digunakan dalam penelitian yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Sedangkan uji hipotesis yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Hasil dari uji normalitas menunjukkan nilai signifikansi pada motivasi sebesar 0.084, sedangkan hasil belajar sebesar 0.061, hal ini memberi makna bahwa masing-masing variabel berdistribusi secara normal. Hasil dari uji homogenitas menunjukkan nilai signifikansi pada skala motivasi sebesar 0.192, dari hasil pengujian tersebut menunjukkan homogen. Hasil uji linearitas menunjukkan nilai signifikansi 0.019, hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar dengan hasil belajar IPA linear. Hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan Pearson Product Moment dan dibantu program SPSS 20.0 mendapatkan hasil korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPA sebesar 0.544 (0.544 > 0,3364) dengan tingkat hubungan yaitu cukup.. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar IPA. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE RELATIONSHIP OF LEARNING MOTIVATION WITH THE RESULTS OF LEARNING FOR SCIENCE LEARNING STUDENT GRADE IV IN SD KANISIUS NOTOYUDAN. Natalia Ayu Putri Siwi Sanata Dharma University 2019. The background of this research is the low student learning results in the science learning which are estimated to be one of contributing factor is student learning motivation. This research aims to understand the relationship between the motivation learning with result of learning for science grade IV in SD Kanisius Notoyudan use Inkuiri learning model. There are variables are learning motivation as independent variable and science learning results as dependent variable. This research is a correlation quantitative research. Quantitative research is a study that generally uses statistical analysis. Correlation analysis aims to understand the strength of the relations between variable X with variable Y. This research was conducted grade IV in SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta that consists of 25 students. Instrument for data collection are learning motivation scale and science short fill question for learning result. Assumption test in this research are normality test, homogeneity test, and linearity test. While the hypothesis used is Pearson Product Moment correlation. Normality test result show that significance value on the motivation scale is 0,084 and learning result is 0,061. This shows that each variables are normally distributed. Homogeneity test result show that significance value on the motivation scale is 0,192. The test result shows homogeneity. Linearity test result show that significance value is 0,019. This show that learning motivation variable linear with science learning result. Hypothesis test using Pearson Product Moment and assisted by SPSS 20.0 program obtained the results of the correlation value between learning motivation and science learning result that is of 0,544 (0,544 > 0,3364) with a level of relationship that is sufficient.. Key words: Learning Motivation, Science Learning Result. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya yang begitu melimpah sehingga penulisan tugas akhir dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Kanisius Notoyudan” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi PGSD Universitas Sanata Dharma. Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang ikut terlibat guna mendukung, membimbing, mendampingi, dan menghibur selama proses yang penulis jalani. Oleh karenanya, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD. 4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku dosen pembimbing satu yang telah membantu dan selalu sabar dalam membimbing dan memberi arahan bagi peneliti sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. 5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing dua yang telah membantu dan memberikan arahan serta selalu memberi semangat peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku dosen penguji tiga yang telah memberikan masukan pada penelitian ini. 7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yohanes Marsono dan Ibu Margareta Jumiyem, yang selalu mendoakan, memperhatikan, memberikan kasih sayang dan mendukung baik dalam moral dan juga materi. 8. Kepala Sekolah SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta Ibu Novi C Suratri, S.Pd., yang telah memberikan izin mengadakan penelitian di sekolah ini. 9. Kepada wali kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta Bapak Budi yang telah membantu memberikan masukan bagi peneliti.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang telah berkenan menjadi subyek dalam penelitian 11. Kakak terkasih, Al. Widyasworo yang selalu mendoakan, memperhatikan dan memberikan dukungan semangat bagi peneliti. 12. Keluarga besar di Lampung terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada peneliti. 13. Teman skripsi payung Valentin Dian, Yeni, Heri, Rany, Habi, Rika, Yuli, Dwi, Risky yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini. 14. Teman-teman Andre, Deti, Suster Tesa, Fitriana, Anca, Nabila, Aldo, Vitha, Tika, Clara, Maria Lena, mbak Wulan, yang memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti. 15. Semua pihak yang telah mendukung dan tidak dapat disebutkan satu persatu.. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu saran dan kritik sangat diperlukan guna membangun karya selanjutnya.. Peneliti. Natalia Ayu Putri Siwi. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Batasan Masalah................................................................................................ 6 1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 6 1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6 1.5.1 Secara Teoritis ................................................................................................ 6 1.5.2 Secara Praktis ................................................................................................. 7 1.6 Definisi Operasional .......................................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9 2.1 Kajian Teori ...................................................................................................... 9 2.1.1 Hasil Belajar ................................................................................................... 9 2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar .............................................................................. 9 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar ....................................... 10 2.1.2 Motivasi Belajar ........................................................................................... 13 2.1.2.1 Pengertian Motivasi Belajar ...................................................................... 13 2.1.2.2 Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar ...................................................... 14 2.1.2.3 Fungsi Motivasi Belajar ............................................................................ 17. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.4 Jenis-jenis Motivasi Belajar ...................................................................... 18 2.1.2.5 Indikator Motivasi Belajar ........................................................................ 19 2.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ..................................................................... 20 2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .............................................................. 22 2.1.5 Model Pembelajaran Inkuiri ......................................................................... 23 2.1.5.1 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri ......................................................... 24 2.1.5.2 Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri .................................. 25 2.2 Penelitian Yang Relevan ................................................................................. 27 2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 28 2.4 Hipotesis.......................................................................................................... 30 BAB III MOTODE PENELITIAN .................................................................... 31 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 31 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 32 3.2.1 Tempat Penelitian......................................................................................... 32 3.2.2 Waktu Penelitian .......................................................................................... 32 3.3 Subjek Penelitian............................................................................................. 33 3.4 Variabel Penelitian .......................................................................................... 33 3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 34 3.6 Instrumen Penelitian........................................................................................ 43 3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................... 47 3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 71 4.1 Uji Asumsi ...................................................................................................... 71 4.1.1 Uji Normalitas .............................................................................................. 71 4.1.2 Uji Homogenitas Varians ............................................................................. 74 4.1.3 Uji Linearitas ................................................................................................ 75 4.2 Hasil Penelitian: Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPA ....... 77 4.2.1 Uji Hipotesis ................................................................................................ 79 4.2.2 Uji Tambahan ............................................................................................... 81 4.2.3 Pembahasan .................................................................................................. 88 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 94 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 94 5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 94 5.3 Saran ................................................................................................................ 95 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 96 LAMPIRAN ......................................................................................................... 99 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. CURRICULUM VITAE ..................................................................................... 195. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal IPA ................................................................................ 35 Tabel 3.2 Penyebaran Soal Hasil Belajar IPA ...................................................... 37 Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Motivasi Belajar Siswa ......................................... 38 Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 39 Tabel 3.5 Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar ........................................................... 41 Tabel 3.6 Penyebaran Item Skala Motivasi Belajar .............................................. 43 Tabel 3.7 Lembar Instrumen Motivasi Belajar IPA ............................................. 45 Tabel 3.8 Skala Likert .......................................................................................... 47 Tabel 3.9 Rentang Skor Rata-rata Instrumen Tes dan Non Tes ............................ 49 Tabel 3.10 Skor Hasil Validasi Isi Instrumen Hasil Belajar IPA .......................... 50 Tabel 3.11 Skor Hasil Validasi Isi Instrumen Skala Motivasi Belajar ................. 51 Tabel 3.12 Skor Hasil Validasi Isi RPP 1 ............................................................ 52 Tabel 3.13 Skor Hasil Validasi Isi Instrumen RPP 2 ........................................... 55 Tabel 3.14 Hasil uji validitas instrumen Hasil Belajar IPA ................................. 60 Tabel 3.15 Blueprint Hasil Belajar IPA ................................................................ 60 Tabel 3.16 Hasil Analisis Soal Hasil Belajar IPA yang Valid .............................. 61 Tabel 3.17 Hasil uji validitas instrumen Motivasi Belajar .................................... 62 Tabel 3.18 Blueprint Skala Motivasi Belajar ........................................................ 63 Tabel 3.19 Hasil Analisis Butir Pernyataan Motivasi Belajar yang Valid ............ 64 Tabel 3.20 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas....................................................... 65 Tabel 3.21 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ............................................... 65 Tabel 3.22 Hasil Uji Reliabilitas Soal Isian Singkat IPA ..................................... 66 Tabel 3.23 Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................... 70 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 71 Tabel 4.2 Rekapitulasi Uji Normalitas .................................................................. 73 Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas .......................................................................... 74 Tabel 4.4. Rekapitulasi Uji Homogenitas ............................................................. 75 Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Variabel Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPA ..................................................................................................... 76 Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Variabel Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPA ..................................................................................................... 80 Tabel 4.7 Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................. 80 Tabel 4.8 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi ......................................... 82. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.9 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel Hasil Belajar IPA 83 Tabel 4.10 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi ....................................... 85 Tabel 4.11 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar IPA ...................................................... 86. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 4.1 Grafik Normal Q-Q Plots Hasil Belajar ............................................ 72 Gambar 4.2 Grafik Normal Q-Q Plots Motivasi Belajar ...................................... 72 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Linear .................................................................. 77 Gambar 4.4 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Hasil Belajar IPA .... 84 Gambar 4.5 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPA ................................................................. 87. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1a. Surat Ijin Penelitian dari Kampus ................................................. 100 Lampiran 1b. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD Kanisius Notoyudan ........................................................................................ 101 Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 102 Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Kanisius Notoyudan .................. 103 Lampiran 4. Lembar Hasil Observasi ................................................................. 104 Lampiran 5. Lembar Hasil Wawancara .............................................................. 105 Lampiran 6. Lembar Hasil Rekap Penilaian Validasi terhadap Instrumen Uji Coba Soal ................................................................................................... 106 Lampiran 7. Lembar Instrumen Uji Coba Soal ................................................... 107 Lampiran 8. Tabulasi Uji Coba Instrumen Soal Hasil Belajar............................ 109 Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Soal IPA ........................................................... 111 Lampiran 10. Instrumen Penelitian Soal Hasil Belajar IPA ............................... 113 Lampiran 11. Tabulasi Data Instrumen Penelitian Soal Hasil Belajar IPA ........ 115 Lampiran 12. Lembar Hasil Rekap Penilaian Validasi terhadap Instrumen Angket Motivasi Belajar Siswa..................................................................... 117 Lampiran 13. Instrumen Uji Coba Skala Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPA ................................................................................................... 118 Lampiran 14. Tabulasi Uji Coba Instrumen Motivasi Belajar ............................ 121 Lampiran 15. Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa .................................. 123 Lampiran 16. Instrumen Penelitian Skala Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPA ................................................................................................... 127 Lampiran 17. Tabulasi Data Instrumen Penelitian Skala Motivasi Belajar ........ 129 Lampiran 18a. Lembar Hasil Rekap Penilaian Validasi RPP 1 .......................... 131 Lampiran 18b. Lembar Hasil Rekap Penilaian Validasi RPP 2 .......................... 134 Lampiran 19a. Lembar Instrumen Penelitian RPP 1 ........................................... 137 Lampiran 19b. Lembar Instrumen Penelitian RPP 2 .......................................... 160 Lampiran 20a. Contoh Jawaban Instrumen Uji Coba Soal Isian Singkat yang Telah diisi Oleh Siswa 1................................................................... 184 Lampiran 20b. Contoh Jawaban Instrumen Uji Coba Soal Isian Singkat yang Telah diisi Oleh Siswa 2................................................................... 186 Lampiran 21a. Contoh Jawaban Instrumen Penelitian skala Motivasi Belajar yang Telah diisi Oleh Siswa 1................................................................... 188 Lampiran 21b. Contoh Jawaban Instrumen Penelitian skala Motivasi Belajar yang Telah diisi Oleh Siswa 2................................................................... 190. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 22. Hasil Uji Statistik Deskriptif Instrumen Motivasi Belajar dan Hasil Belajar .............................................................................................. 192 Lampiran 23. Hasil Uji Hipotesis Korelasi Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPA ....................................................................................... 193 Lampiran 24. Foto Kegiatan Penelitian .............................................................. 194. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Susanto (2013: 12) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hasil belajar adalah suatu hal yang menunjukkan kapasitas intelektual atau fungsi pikir manusia. Kemampuan ini dibedakan menjadi kemampuan potensial dan kemampuan aktual yang merupakan hasil dari proses pembelajaran. Menurut Azwar (2016:10-12) kemampuan aktual biasanya disebut sebagai prestasi. Berkurangnya pelatihan akan menurunkan prestasi dan meningkatnya porsi pelatihan akan menaikkan prestasi, sejauh potensi memungkinkan. Keberhasilan dalam belajar merupakan perubahan kemampuan potensi dalam diri individu yang diperkirakan salah satunya dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi diartikan sebagai suatu kebutuhan perubahan perilaku. Perubahan perilaku seseorang pada dasarnya memberikan orientasi pada satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan proses dalam diri seseorang salah satunya. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berupa motivasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Uno (2014: 127) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Motivasi belajar merupakan faktor terpenting untuk suatu perubahan perilaku dalam kebutuhan. Dalam proses belajar, motivasi belajar mempunyai peran yang sangat penting. Siswa yang termotivasi untuk belajar akan sangat tertarik untuk memenuhi tugas belajarnya. Hasil belajar yang diperoleh siswa diharapkan menjadi optimal jika ada motivasi belajar yang tepat. Untuk mencapai hasil yang optimal bisa didapat setelah siswa melakukan aktivitas belajar melalui muatan pelajaran terkait. Muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu muatan pelajaran yang dipelajari oleh siswa Sekolah Dasar (SD). IPA adalah ilmu tentang gejala-gejala alam yang dapat dipelajari melalui cara observasi, eksperimen/penelitian, atau uji coba berdasarkan pada hasil pengamatan manusia. Manfaat dari belajar IPA yaitu sebagai bekal untuk mengetahui seluruh konsep alam yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan siswa bisa mengetahui segala hal mengenai lingkungan hidup yang berhubungan dengan alam. Beberapa tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut Badan Nasional Standar Pendidikan dalam Susanto (2013:171) dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan,. 2.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam, meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. Muatan pelajaran IPA selama ini dianggap pelajaran yang membosankan oleh sebagian peserta didik. Masih banyak hasil belajar IPA yang diperoleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini didukung oleh pendapat Susanto (2013: 166) yang menyatakan bahwa penyebab utama kelemahan pembelajaran IPA adalah karena kebanyakan guru tidak melakukan kegiatan pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan keterampilan proses sains anak. Pada akhirnya, keadaan semacam ini yang menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan hanya terpusat pada penyampaian materi dalam buku teks saja. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung agar tidak hanya berpusat pada materi tetapi juga keaktifan siswa, salah satunya dapat menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan juga perlu disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa sekolah dasar, salah satunya dapat menggunakan model pembelajaran Inkuiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran Inkuiri untuk membantu peneliti dalam menyampaikan materi dan pelaksanaan proses belajar mengajar. Namun, pada penelitian ini tidak membahas pengaruh model pembelajaran yang digunakan oleh peneliti. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 20 Agustus 2018 siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan mengenai proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, dari 25 siswa terdapat 12 siswa (48%) yang memiliki aspek memiliki semangat untuk mendapatkan nilai bagus. 3.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pada muatan pelajaran IPA, terdapat 10 siswa (40%) yang memiliki aspek menunjukkan minat pada muatan pelajaran IPA, terdapat 10 siswa (40%) yang memiliki aspek menunjukkan diri untuk aktif dalam mengikuti muatan pelajaran IPA, terdapat 8 siswa (32%) yang menunjukkan ketertarikan belajar IPA, terdapat 9 siswa (36%) yang memiliki aspek menunjukkan perhatian terhadap muatan pelajaran IPA, selanjutnya terdapat 8 siswa (32%) yang memiliki aspek memiliki kemauan diri untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami atau mengerjakan soal yang sulit, dan terdapat 8 siswa (32%) yang memiliki aspek memiliki kemauan diri untuk mengerjakan soal yang dianggap sulit pada muatan pelajaran IPA. Seperti data yang sudah diperoleh di atas, kurangnya motivasi belajar ditunjukkan dengan adanya beberapa aspek yang belum dapat dipenuhi oleh sebagian siswa. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat siswa yang kurang termotivasi khususnya pada muatan pelajaran IPA. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD Kanisius Notoyudan pada tanggal 23 Agustus 2018. Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mendukung data observasi yang telah dilakukan oleh peneliti. Dari wawancara mendapatkan hasil bahwa hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan pada muatan pelajaran IPA belum maksimal. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti, guru mengatakan bahwa antusiasme siswa saat mengikuti pelajaran IPA di kelas IV SD Kanisius Notoyudan sangat kurang, guru kelas IV juga mengatakan bahwa interaksi yang terlibat hanya siswa yang duduk di bangku depan, siswa yang lainnya cenderung tidak memperhatikan. Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas IV, menurut guru kelas pembelajaran pernah dilakukan diluar kelas namun masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai. 4.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. materi IPA. Proses selama pembelajaran IPA, menurut guru kelas tidak hanya menggunakan metode ceramah. Hasil belajar yang belum maksimal ditunjukkan dengan data ulangan harian yang telah dikerjakan oleh siswa kelas IV dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Dari data yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa dari 25 siswa terdapat 8 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 32% sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 17 siswa dengan persentase 68%. Hal tersebut memberikan dugaan bahwa kurangnya motivasi belajar siswa terhadap muatan pelajaran IPA menjadi salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, penelitian ini perlu dilakukan untuk mencari tahu hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar IPA. Penelitian ini berdasarkan kompetensi dasar materi pelajaran IPA kelas IV pada tema 3 subtema 1 pembelajaran 1 dan 3 yaitu: 3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya. Sebagai upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam dapat dilakukan salah satunya melalui tumbuhan. Pelestarian tumbuhan dapat dilakukan melalui biji. Biji termasuk ke dalam salah satu bagian-bagian tumbuhan. Berdasarkan buku panduan guru dan buku siswa dari topik tersebut berkembang menjadi mempelajari bagianbagian tumbuhan yaitu: akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Berdasarkan latar belakang masalah di atas menyatakan bahwa hasil belajar pada muatan pelajaran IPA rendah dan motivasi belajar siswa juga rendah. Maka peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan.. 5.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2 Batasan Masalah Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya terbatas untuk meneliti mengenai hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta pada muatan pelajaran IPA kompetensi dasar 3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya menggunakan model pembelajaran Inkuiri, sehingga pada penelitian ini tidak menyinggung pengaruh dari model pembelajaran Inkuiri. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta?”. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta pada kompetensi dasar 3.8 ”Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya”. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman, serta wawasan mengenai hubungan positif antara motivasi dengan hasil belajar siswa. 6.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menggunakan model pembelajaran Inkuiri siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta pada muatan pelajaran IPA. 1.5.2 Secara Praktis 1. Bagi Siswa Siswa dapat menambah hasil belajar dan termotivasi untuk belajar pada muatan pelajaran IPA. 2. Bagi Guru Guru dapat mengembangkan motivasi belajar siswa pada muatan pelajaran IPA dan dapat mengetahui cara-cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan harapan hasil belajar siswa dapat maksimal. 3. Bagi Peneliti Peneliti dapat menambah pengalaman dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian mengenai hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA. 1.6 Definisi Operasional 1.6.1. Hasil belajar adalah pencapaian maksimal yang diperoleh siswa dari proses perubahan dalam kemampuan kognitif melalui pengalaman belajarnya.. 1.6.2. Motivasi belajar adalah suatu penggerak untuk membangkitkan kebutuhan belajar.. 1.6.3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang dapat dipelajari melalui cara observasi, eksperimen/penelitian, atau uji coba berdasarkan pada hasil pengamatan manusia.. 7.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.6.4. Model Pembelajaran Inkuiri adalah model pembelajaran yang menekankan pada proses mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.. 8.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar 2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar Belajar merupakan proses perkembangan hidup manusia dari yang belum tahu menjadi tahu. Dengan belajar manusia mengalami perubahan melalui suatu proses dan dari proses mendapatkan suatu hasil. Hasil yang diperoleh dari belajar berupa bertambahnya pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dilakukan sepanjang hayat. Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2015: 13) mengatakan bahwa belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Sementara menurut Hamalik dalam Susanto (2013: 3) menjelaskan bahwa belajar adalah memperteguh perilaku melalui pengalaman. Pendapat tersebut sesuai dengan Cronbach (1954) dalam Baharuddin dan Wahyuni (2015: 16) “Learning is shown by change in behavior as result of experience” belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri. Adanya kemampuan dasar yang telah dimiliki seseorang dan didukung oleh interaksi dengan lingkungan yang menguntungkan, serta usaha belajar yang efisien dilaksanakan pada tahap kematangan yang tepat akan memberikan hasil belajar yang maksimal. Kondisi yang berkebalikan akan mengakibatkan hasil belajar yang minimal. Hasil belajar. 9.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja (Thobroni, 2015: 22). Pengertian hasil belajar sebagaimana dijelaskan oleh Susanto (2013: 5) tentang makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pendapat tersebut sesuai menurut Kasmadi dan Sunariah, (2013: 44) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan beberapa pengertian pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses dimana seorang individu mendapatkan hal baru yang terlihat dari hasil pencapaiannya. Hasil belajar merupakan pencapaian maksimal yang diperoleh siswa dari proses perubahan dalam kemampuan kognitif melalui pengalaman belajarnya. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses kognitifnya yaitu pada hasil belajar muatan pelajaran IPA. 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar Menurut Susanto (2013: 23) secara umum faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.. 10.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1) Faktor fisiologis Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. 2) Faktor Psikologis Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi hasil belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. b. Faktor Eksternal Menurut Syah dalam Susanto (2013: 32) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. 1) Lingkungan Sosial a) Lingkungan sosial-sekolah Seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. b) Lingkungan sosial masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar.. 11.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c) Lingkungan sosial keluarga Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. 2) Lingkungan Non-sosial a) Lingkungan alamiah Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau, suasana yang sejuk dan tenang. Faktor tersebut jika mendukung maka dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat. b) Faktor instrumental Seperti perangkat belajar yaitu gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar dan lain sebagainya (hardware). Software seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, dan lain sebagainya. c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa) Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai motode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa. Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas, motivasi belajar termasuk ke dalam faktor psikologis yaitu keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Faktor ini berasal dari dalam. 12.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu atau disebut sebagai faktor internal. 2.1.2 Motivasi Belajar 2.1.2.1 Pengertian Motivasi Belajar Menurut Uno (2014: 122) mengatakan bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Tanpa adanya motivasi maka pembelajaran tidak berjalan secara efektif. Motivasi diartikan sebagai yang paling menentukan efektifitas belajar. Pendapat ini didukung oleh Baharuddin dan Wahyuni (2015: 27) bahwa motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi juga diartikan sebagai suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (2009: 174-175) yang menyatakan bahwa kebutuhan adalah kecenderungan-kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk mencapai tujuan. Jadi, timbulnya kebutuhan inilah yang menimbulkan motivasi pada kelakuan seseorang. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa individu yang termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas dalam belajar akan terpenuhi pula keefektifan belajarnya dan kalau hasil aktivitas itu memenuhi kebutuhannya.. 13.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Apabila seorang siswa termotivasi maka ia mempunyai daya dorong untuk mencapai tujuan belajarnya. Oleh karena itu motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendakinya bisa tercapai. Seperti contoh, siswa yang mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Sebaliknya apabila siswa tidak mempunyai kecerdasan yang tinggi, boleh jadi akan mendapatkan hasil yang maksimal karena adanya motivasi. Diharapkan hasil belajar akan lebih optimal kalau ada motivasi yang tepat. 2.1.2.2 Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Menurut Rohmah (2012: 256-259) ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu: 1.. Memberi Angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak. siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. 2. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.. 14.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Saingan/kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 4. Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. 5. Memberi Ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. 6. Mengetahui Hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.. 15.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk apabila siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian maka akan ada bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. 8. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. 9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik. 10. Minat Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. 11. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus. 16.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Berdasarkan pendapat di atas, semua bentuk-bentuk tersebut dapat membangun siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar. Oleh sebab itu, bentukbentuk tersebut dapat dijadikan referensi guru untuk menumbuhkan motivasi sehingga dapat mencapai fungsi dari motivasi belajar. 2.1.2.3 Fungsi Motivasi Belajar Menurut Rohmah (2015: 250) mengatakan bahwa hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada tiga fungsi motivasi yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Berdasarkan fungsi menurut pendapat di atas, seseorang akan melakukan suatu usaha karena adanya motivasi atau dorongan. Motivasi ini menentukan kearah tujuan yang hendak dicapai.. 17.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.4 Jenis-jenis Motivasi Belajar Menurut Djamarah (2011: 149) mengatakan motivasi hanya akan dibahas dari dua sudut pandang yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi instrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik”. a) Motivasi Instrinsik Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Djamarah, 2011: 149). Bila seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua muatan pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa mendatang. Motivasi itu muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini, dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Sebagai contoh seorang siswa yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin membaca. Kemudian kalau dilihat dari tujuan melakukan kegiatan itu, maka yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri, yakni ingin mendapat. 18.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pengetahuan dan nilai yang baik untuk tercapainya tujuan belajar. Hal tersebut serupa dengan pendapat Rohmah (2015: 255) juga mengatakan siswa yang mempunyai motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. b) Motivasi Ekstrinsik Menurut (Djamarah, 2011: 151) Motivasi ekstrinsik adalah kabalikan dari motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik apabila peserta didik menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Motivasi ekstrinsik ini bukan berarti tidak diperlukan dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar peserta didik termotivasi untuk belajar. Sebagai contoh seorang siswa itu belajar karena tahu besok paginya akan ulangan atau test tertulis dengan harapan bisa mendapat nilai baik, sehingga mendapatkan rasa bangga tersendiri karena pujian yang ia peroleh. 2.1.2.5 Indikator Motivasi Belajar Motivasi belajar yang ada pada diri setiap orang pada dasarnya dapat diketahui dengan melihat indikator motivasi belajar. Berdasarkan hasil dari group discussion peneliti mengadopsi indikator motivasi belajar dari penelitian skripsi Indah Sulistyaningsih (2016: 17) yang menyatakan bahwa terdapat 7 indikator motivasi yaitu: (a) Adanya hasrat untuk berhasil. (b) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. (c) Lebih senang bekerja mandiri. (d) Ketertarikan dalam belajar. (e) Dorongan dalam belajar. (f) Senang mencari dan memecahkan masalah. (g) Ulet menghadapi kesulitan.. 19.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pembelajaran IPA di sekolah merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang alam sekitar, yang dipelajari daripada fakta-fakta, prinsipprinsip, dan proses penemuan (Usman, 2018: 37). IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatnya. IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif) (Asih, 2014: 22). Sementara menurut Usman (2011: 3) mengatakan Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu ini yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Dari pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejalagejala yang muncul di alam. Pembelajaran ini sangat berguna untuk pembelajaran di sekolah dasar untuk mengetahui alam sekitar. Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil (sejak lahir) sampai berumur. 20.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12 tahun (Tisno, 1996: 28 dalam Usman, 2011: 5). Oleh sebab itu struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, maka anakanak perlu berlatih keterampilam-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasi sesuai dengan tahap perkambangan kognitifnya. Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Usman, 2011: 5) adalah (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalanramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dimasukkan di dalam suatu kurikulum sekolah yaitu: (1) Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya hal itu tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. (2) Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang melatih/mengembangkan kemampuan berpikir kritis, misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. (3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan, belaka, (4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan ( Usman, 2011: 6). Tujuan pembelajaran IPA akan berhasil apabila dalam prosesnya melibatkan interaksi siswa secara optimal. Interaksi tersebut meliputi interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan sesama siswa, juga interaksi siswa dengan lingkungannya (Usman, 2018: 37). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Muatan pelajaran IPA untuk siswa sekolah dasar adalah ilmu alam yang dituangkan dari penalaran berpikir siswa. 21.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengenai alam. Pembelajaran IPA dapat melatih siswa dalam berpikir secara luas tentang bagaimana alam berdampingan dengan manusia, perubahan alam dan lain sebagainya. 2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Tahap perkembangan tingkah laku belajar siswa sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Menurut Piaget (dalam Rusman, 2017: 355), Piaget membagi perkembangan berpikir anak ke dalam tahap-tahap, sebagai berikut: 0-2 tahun (sensorimotor), 2-7 tahun (pra-operasional), 7-11 tahun (operasi konkret), dan usia 11 tahun lebih (operasi formal). Dari pendapat tersebut, siswa kelas IV SD berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diutak atik (Rusman, 2017: 355). Siswa kelas IV memiliki cara berpikir yang konkret dalam belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang nyata ditemukan di kehidupan sehari-hari mereka. Sebagai contoh ketika siswa belajar materi bagian-bagian tumbuhan, mereka memerlukan media pembelajaran berupa tanaman seperti bagian bunga, macam-macam daun, dan bibit padi untuk mempermudah siswa dalam memahami tentang materi yang sedang dipelajari. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran menggunakan benda konkret, dibutuhkan pula model pembelajaran sebagai penunjang untuk melaksanakan pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dan tepat dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa. Sehingga diharapkan dapat. 22.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menunjang motivasi belajar dan berdampak pada hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA dan perubahan tingkah laku serta menambah suatu pengetahuan yang belum tahu menjadi tahu. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Inkuiri. 2.1.5 Model Pembelajaran Inkuiri Menurut Hamdayama (2016: 132) model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Model pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Hamdayama, 2016: 132). Proses berpikir itu sendiri, biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Menurut Schmidt dalam Putra (2013: 85) Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Sementara menurut National Science Education Standards (NSES) dalam Putra (2013: 85) mendefinisikan inkuiri sebagai aktivitas beraneka ragam yang meliputi observasi, membuat pertanyaan, dan memeriksa buku-buku atau sumber informasi lain untuk melihat sesuatu yang telah diketahui, merencanakan investigasi, memeriksa kembali sesuatu yang sudah diketahui menurut bukti. 23.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. eksperimen, menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, mengajukan jawaban, penjelasan, dan prediksi, serta mengomunikasikan hasil. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri dapat mengajarkan siswa memperoleh informasi secara mandiri serta menyimpulkan masalah dengan mandiri dengan kemampuan berpikir yang kritis dan logis. 2.1.5.1 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri Adapun beberapa tujuan dari Model Pembelajaran Inkuiri menurut Putra (2013: 93) adalah sebagai berikut: (a) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya, (b) Mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru untuk mendapatkan pelajarannya, (c) Melatih siswa dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya, (d) Memberi pengalaman belajar seumur hidup. Selain model inkuiri memiliki tujuan, inkuiri juga memiliki jenis-jenis pembelajaran dengan pendekatan inkuiri menurut Herdian dalam Putra (2013: 96) yaitu: (a) inkuiri terbimbing, (b) inkuiri bebas, (c) inkuiri bebas yang dimodifikasi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan Model Pembelajaran Inkuiri dapat memberikan pengalaman belajar siswa secara mandiri dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis inkuiri terbimbing dikarenakan pada sebelumnya siswa kurang berpengalaman belajar dengan menggunakan model inkuiri. Selain itu inkuiri terbimbing ini sesuai dengan yang. 24.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. peneliti lakukan saat pengambilan data penelitian yaitu guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan kepada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Siswa belajar lebih berorientasi kepada bimbingan dan petunjuk dari guru, sehingga ia mampu memahami konsep-konsep pelajaran. Selain itu siswa dihadapkan kepada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan, baik melalui diskusi kelompok maupun individual, agar bisa menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Karena guru juga merupakan peran aktif dalam pelaksanaan pembelajaran dan menggunakan Model Inkuiri, maka guru perlu mengetahui langkah-langkah dalam pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri. 2.1.5.2 Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Langkah pelaksanaan model pembelajaran Inkuiri menurut Hamdayama (2016: 134-136) sebagai berikut 1) Orientasi Pada langkah ini guru mengondisikan siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Hal-hal yang perlu dilakukan pada langkah ini yaitu: menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan, menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. 2) Merumuskan masalah Merumuskan masalah adalah langkah membawa siswa pada suatu persoalan. Siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat, proses mencari 25.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri. Melalui langkah ini siswa memperoleh pengalaman sebagai upaya mengembangkan proses berpikir. 3) Mengajukan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4) Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengkaji hipotesis yang diajukan. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Hal yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikannya. Kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, melainkan harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri di atas dapat dijadikan sebagai referensi guru dalam memberikan materi belajar.. 26.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2 Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian dari Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina (2011) dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Sampel penelitiannya adalah 26 siswa pada Kelas IV SD Tarumanagara Kecamatan Tawang, Tasikmalaya. Hasil uji hipotesis dari penelitian itu sebesar 0,693 dengan taraf signifikan 1%. Hasil yang diperoleh dari penelitian itu adalah terdapat hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA dengan tingkat hubungan yaitu tinggi. Dari hasil uji koefisien determinasi diketahui bahwa variabel motivasi siswa terhadap variabel prestasi belajar IPA berpengaruh sebesar 48,1%, sedangkan 51,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui. Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini selanjutnya adalah penelitian dari Retno Palupi, dkk (2014) dengan judul “Hubungan antara Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru dalam Mengelola Kegiatan Belajar dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII di SMP N 1 Pacitan”. Hasil penelitiannya memperoleh kesimpulan yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan, yang ditunjukkan dengan besarnya korelasi antara variabel motivasi belajar siswa dengan hasil belajar IPA Siswa SMP Negeri 1 Pacitan yaitu sebesar 0,503>0,159 dengan taraf signifikansi 5%. Penulis juga menggunakan penelitian dari Badrudin, dkk (2014) dengan judul “Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Pemanfaatan Media Pembelajaran KIT IPA dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPA”. Populasi penelitiannya adalah seluruh siswa Kelas VI Sekolah Dasar yang ada di Gugus IV Gunung Sari. 27.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kecamatan Pamijahan-Bogor yang berjumlah 193 siswa. Hasil penelitian memperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) terdapat hubungan positif antara persepsi siswa tentang pemanfaatan media pembelajaran KIT IPA dengan hasil belajar sebesar 0,638, (2) terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPA sebesar 0,614, (3) korelasi berganda antara kedua variabel bebas dengan variabel terikat tersebut adalah sebesar 0,736. Hasil koefisien determinan sebesar 0,377 yang berarti faktor motivasi belajar siswa berperan atau memberikan kontribusi sebesar 37,7% terhadap hasil belajar IPA sedangkan sisanya 62,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Penelitian-penelitian di atas menunjukkan hasil yang sama, yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi atau hasil belajar. 2.3 Kerangka Berpikir Keberhasilan belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hasil belajar adalah suatu hal yang menunjukkan kapasitas intelektual atau fungsi pikir manusia. Hasil yang diperoleh dari belajar berupa bertambahnya pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dilakukan oleh seorang individu. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Motivasi menjadi komponen penting dalam proses belajar mengajar, maka belajar tanpa adanya motivasi akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Motivasi terhadap muatan pelajaran IPA dilakukan oleh siswa melalui. 28.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari suatu materi untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman belajar sehingga siswa tersebut mengalami perubahan perilaku maupun kemampuan berinteraksi. Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar yaitu dapat dengan memberikan angka (nilai pencapaian siswa), hadiah, pujian, minat, tujuan yang diakui, dan bentuk menumbuhkan motivasi belajar yang lainnya. Beberapa bentuk motivasi belajar tersebut dijadikan untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar. Siswa yang termotivasi dalam belajar akan berusaha untuk mengikuti setiap aktivitas dalam pembelajaran yang sedang dilaksanakan misalnya dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA. Apabila siswa sudah memiliki motivasi dalam belajar IPA, maka siswa tersebut diharapkan memiliki hasil belajar yang optimal. Jika siswa sudah memiliki motivasi belajarnya, maka siswa akan berusaha mendapatkan hasil belajarnya secara maksimal. Namun sebaliknya, jika siswa tidak mau memperhatikan pelajaran tersebut karena merasa sulit atau bahkan tidak memiliki hasrat untuk mengikuti pelajaran tersebut, maka akan berdampak pula pada hasil belajarnya. Siswa sekolah dasar berada pada tahap perkembangan operasional konkret yang berarti proses belajar siswa diperlukan hal-hal yang nyata ditemukan di kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran juga diperlukan untuk menunjang siswa dalam proses pembelajaran yang konkret tersebut. Apalagi dalam penelitian ini yang diteliti adalah hasil belajar pada muatan pelajaran IPA. Pada materi muatan pelajaran IPA banyak kegiatan belajar yang membutuhkan pengamatan secara langsung, maka diperlukan pula alat-alat atau media sebagai penunjang kebutuhan. 29.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. belajar. Dengan demikian, diharapkan dapat menunjang motivasi belajar dan berdampak pada hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap muatan pelajaran IPA. Adanya motivasi siswa ditunjukkan dalam proses belajar melalui aktivitas siswa seperti: memperhatikan, mendengarkan, menulis, menjawab secara lisan dan tulis, bertanya, mencatat atau meringkas, berinteraksi dengan kelompok, melakukan pengamatan, dan berfikir. Aktivitas siswa yang menunjukkan motivasi belajar tersebut diharapkan berdampak pada pencapaian hasil belajar terutama pada muatan pelajaran IPA.. 2.4 Hipotesis Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua hipotesis yaitu: H1 : Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPA siswa Kelas IV SD Kanisius Notoyudan H0 : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPA siswa Kelas IV SD Kanisius Notoyudan. 30.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III MOTODE PENELITIAN Bab III ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data. Bagian-bagian tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik (Amiruddin, 2010:1). Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya hubungan positif dan signifikan motivasi belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta pada kompetensi dasar 3.8 ”Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya”. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif korelasi. Penelitian korelasi merupakan penelitian yang melihat hubungan antara dua variabel atau lebih (Amiruddin, 2010:163). Dua atau lebih variabel diteliti untuk melihat hubungan yang terjadi diantara mereka tanpa coba untuk merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut. Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dinyatakan dengan koefisien korelasi dan signifikan dalam statistik. Analisis korelasi adalah suatu analisis statistik yang mengukur tingkat asosiasi atau hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (independent. 31.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. variable) disimbolkan dengan “X” dengan variabel terikat (dependent variable) disimbolkan dengan”Y”, dimana hubungan antara dua variabel (X dan Y) disebut korelasi bivariat. Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel X dengan variabel Y (Kasmadi dan Sunariah, 2016: 123). Sedangkan koefisien korelasi adalah suatu ukuran arah dan kekuatan hubungan linear antara dua variabel random (Watson & Craft dalam Sunyoto, 2007: 31). Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lain. Korelasi negatif berarti nilai yang sangat tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai yang lebih rendah dalam variabel lain. Besarnya hubungan itu ditetapkan dengan koefisien korelasi. Teknik korelasi Pearson Product Moment Correlation dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa muatan pelajaran IPA. Dalam penelitian ini motivasi belajar sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang terletak di Jl. Letjen Suprapto No. 95 Pringgokusuman, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55272. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai perbaikan dan revisi skripsi, yaitu dimulai dari bulan April 2018 – Maret 2019. Rincian jadwal kegiatan dapat dilihat pada lampiran 2.. 32.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang berjumlah 25 siswa, dengan 13 laki-laki dan 12 perempuan. 3.4 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2018: 55) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian yang dipilih oleh seorang peneliti baik variabel penelitian yang dimiliki orang, obyek maupun bidang kegiatan lainnya harus ada variasinya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Independen Sugiyono (2018: 57) menyatakan bahwa variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar. 2. Variabel Dependen Sugiyono (2018: 57) menyatakan bahwa variabel ini sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA, melalui hasil nilai post test kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.. 33.

Gambar

Gambar 4.1 Grafik Normal Q-Q Plots Hasil Belajar ...........................................
Tabel 3.2 Penyebaran Soal Hasil Belajar IPA
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
Tabel 3.6 Penyebaran Item Angket Motivasi Belajar  No.  Indikator Motivasi Belajar  Nomor Item Skala
+7

Referensi

Dokumen terkait

hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sedang/cukup antara motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah 7

”Apakah pembelajaran matematika operasi bilangan melalui strategi pembelajaran turnamen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Pati 01?”..

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD N LANGGENHARJO 02 TAHUN PELAJARAN

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang signifikan antara hubungan keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siwa kelas IV SD Negeri

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap motivasi dan hasil belajar IPS terhadap siswa kelas III SD Kanisius

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan mengenai materi pecahan menggunakan

Hasil penelitian menunjukkan:(1) upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu menggunakan media

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan mengenai materi pecahan menggunakan