• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan media pembelajaran kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penggunaan media pembelajaran kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu - USD Repository"

Copied!
265
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh : Maria Wanti Darmaswari

101134171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh : Maria Wanti Darmaswari

101134171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Sebagai ungkapan kasihku kepada:

 Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Bapa Yosef, atas semua

perlindungan serta rencana yang indah bagi hidup saya dan

kekuatan yang telah Engkau berikan sehingga saya dapat

menyelesaikan kuliah ini.

 Keluarga saya yang telah memberikan dorongan agar saya mampu

menyelesaikan kuliah dengan baik dan tepat waktu.

 Fransiscus Asisi Hanang yang selalu memberikan semangat untuk

menyelesaikan kuliah.

 Maria Erika, Aloisia Rani Meita, Febrieny Wulandari, Fransiska

Amelia, Ida Dwi Kusumawati, Yovita Kristianingrum, Fiorentina,

dan Bona yang telah memberikan bantuan dan semangat dalam

(6)

v MOTTO

Tetap Percaya dan Yakini

Bahwa Semua Kan Indah Pada Waktu-Nya

Kesederhanaan Membawa Kejujuran dan Kerelaan

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Mei 2014 Penulis,

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma : Nama : Maria Wanti Darmaswari

NIM : 101134171

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 19 Mei 2014 Yang menyatakan,

(9)

viii ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

IPS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU Oleh

Maria Wanti Darmaswari 101134171

Penelitian ini dilatarbelakngi kurangnya kemandirian dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDK Klepu. Penelitian bertujuan mengetahui: (1) Mengetahui upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar menggunakan media pembelajaran Kartu Domino, (2) Mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian, (3) Mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar.

Penelitian ini adalah PTK dengan model siklus Kemmis dan Taggart. Setiap siklus terdapat perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Kanisius Klepu yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, kuesioner, dan tes. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan:(1) upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu menggunakan media pembelajaran kartu domino dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (a) guru menjelaskan materi menggunakan media kartu domino, (b) siswa dan guru melakukan tanya jawab, (c) siswa mencoba untuk menyelesaikan susunan kartu domino secara bergantian, (d) guru mengoreksi hasil jawaban siswa, (e)guru menjelaskan cara bermain kartu domino secara berkelompok, (f) siswa masuk ke dalam kelompok untuk mengerjakan LKS sambil bermain kartu domino. (2) penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kemandirian belajar siswa dikondisi awal diperoleh 25 (kurang), siklus I sebesar 65 (baik), dan siklus II sebesar 76 (baik). (3) penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 64, siklus I sebesar 80 meningkat disiklus II yaitu 82. Persentase yang mencapai KKM kondisi awal sebanyak 63%, disiklus I sebanyak 92%, meningkat disiklus II yaitu 100%.

(10)

ix

ABSTRACT

THE USING OD DOMINO CARD AS A MEDIA TO IMPROVE STUDENTS INDEPENDENT AND STUDY RESULT IN SOCIAL STUDIES FOR

FOURTH GRADE OF KANISIUS KLEPU PRIMARY SCHOOL By:

Maria Wanti Darmaswari 101134171

Background of this study is because of the lack of independent and study result of the students in social science study. The research is aimed to know (1) How to imptove an independent and study result of the students by using Domino Card as a media of learning (2) Does the using of Domino Card as a learning media can improve the independent of the students (3) Does the using of Domino Card as a learning media can improve the study result of the students.

This research is using Action Class Research with a cycle model that refers to Kemmis and Taggart. There are 4 steps in each cycle, which are Planning, Action, Observation, and Reflection. The subjects for this research are 24 fourth grade students of Kanisius Klepu Yogyakarta Primary School spring semester of 2013/2014. Collecting data method is using observation, polling, and test. The researcher analyzes the data by qualitative and quantitative description.

The result of the research shows: (1) The effort to improve an independent and study result in Social Studies toward the students of fourth grade in Kanisius Klepu Primary School can be done by doing a research action class by using a domino card as learning media by: (a) the teacher explains the material by using domino card, (b) the students and teacher are doing question and answer section, (c) the students, one

by one, try to finish the structure of domino card, (d) the teacher checks the students’

answer, (e) the teacher explains the rule of playing domino card in a group, (f) the students are in the group and doing the task by using domino card. (2) the using of domino card as media learning can improve the independent of the students of fourth grade in the Social Studies class in Kanisius Klepu Primary School. It can be seen

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis telah berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan

Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD

Kanisius Klepu”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penyusunan skripsi ini selesai berkat dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Maka kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mengesahkan skripsi ini.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah mengesahkan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M.A., dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

(12)

xi

5. Bapak A. Yance Eko Sutopo, S. Pd., Kepala SD Kanisius Klepu Yogyakarta serta Bapak dan Ibu Guru SD Kanisius Klepu Yogyakarta yang telah memberikan semangat kepada penulis.

6. Ibu Nimas Palmasari, S. Pd., selaku Guru Kelas IV SD Kanisius Klepu Yogyakarta yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini. 7. Orang tua yang senantiasa memberikan bantuan dan dorongan agar

skripsi yang saya tulis dapat selesai.

8. Maria Erika, Aloisia Rani Meita, Febrieny Wulandari, Fransiska Amelia, Ida Dwi Kusumawati, Yovita Kristianingrum, Fiorentina, dan Bona yang telah memberikan motivasi dan bantuan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman dekat penulis Fransiscus Asisi Hanang yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

10.Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini belum sempurna. Penulis memohon kritikan dan saran dari pembaca. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta, 19 Mei 2014

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….ii

HALAMAN PENGESAHAN………iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……….iv

MOTTO………...v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………vii

ABSTRAK……….………..viii

ABSTRACT………..ix

KATA PENGANTAR……….x

DAFTAR ISI………..xii

DAFTAR TABEL ……..……….xv

DAFTAR GAMBAR ……….xvii

DAFTAR LAMPIRAN………..………...xviii

BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 7

C. Perumusan Masalah ... 8

D. Pemecahan Masalah ……….…………8

E. Batasan Pengertian ………….………..……9

(14)

xiii

G. Manfaat Penelitian... 10

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Kajian Pustaka ... 12

1. Pembelajaran dan Hasil Belajar ... 12

2. Media Pembelajaran Kartu Domino………..………26

3. Kemandirian dalam Belajar... 29

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 42

D. Hipotesis Tindakan………..………..…44

BAB III: METODE PENELITIAN ... 45

A. Jenis Penelitian ... 45

B. Setting Penelitian ... 48

C. Rencana Tindakan ... 50

D. Pengumpulan data dan Instrumen ... 57

E. Analisis Data ... 81

F. Kriteria Keberhasilan………..85 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………88

A.Hasil Penelitian………88

1. Kondisi Awal Sebelum Penelitian………...88

(15)

xiv

3. Pelaksanaan Siklus II………..102

B. Pembahasan………111

1. Kemandirian Belajar………..112

2. Hasil Belajar………..115

BAB V : PENUTUP………122

A. Kesimpulan………..122

B. Keterbatasan Penelitian………123 C. Saran……….124 Daftar Pustaka ... 125

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data kondisi awal siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dalam Mata

Pelajaran IPS…..……...…..………....5

Tabel 2.1 SK dan KD IPS Kelas IV SD Semester 2.……….34

Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian ……….49

Tabel 3.2 Pengumpulan Data dan Instrumennya………..………57

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kemandirian Siswa…………..……...….59

Tabel 3.4 Rambu-rambu Skoring……….………... 61

Tabel 3.5 Pengukuran Skala Likert…..……….62

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Kemandirian………..63

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Tes……….……64

Tabel 3.8 Kriteria Penskoran Tes………..……65

Tabel 3.9 Kategori Validasi Perangkat Pembelajaran.………...67

Tabel 3.10 Hasil Penghitungan Validasi Instrumen Kemandirian……….68

Tabel 3.11 Validitas Soal Siklus I………..72

Tabel 3.12 Validitas Soal Siklus II………74

Tabel 3.13 Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran………77

Tabel 3.14 Hasil Penghitungan Validasi Media Pembelajaran………..79

Tabel 3.15 Kategori Kualifikasi Reliabilitas……….80

Tabel 3.16 Klasifikasi Rata-rata Kemandirian Siswa………84

(17)

xvi

Tabel 4.1 Persentase Data Nilai Kemandirian Siswa Berdasarkan

Pengamatan………..………..89

Tabel 4.2 Hasil Ulangan IPS Siswa Kelas IV Tahun Pelajaran 2012/2013…….91

Tabel 4.3 Persentase Hasil Nilai Kemandirian Siswa Pada Siklus I……..……..97

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus I………...98

Tabel 4.5 Persentase Hasil Nilai Kemandirian Siswa Pada Siklus II…………107

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus II………108

Tabel 4.7 Rata-rata Kemandirian Belajar Siswa………112

Tabel 4.8 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas IV………115

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya…...…………..………..…..27

Gambar 2.2 Kartu Domino IPS ……….………29

Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Yang Relevan………42

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir ………..43

Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian……….46

Gambar 4.1 Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa……….115

Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa……….118

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ………….………...………….129

Lampiran 2 RPP Siklus I….……….………142

Lampiran 3 RPP Siklus II……….………...159

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa ………....176

Lampiran 5 Soal-soal Evaluasi………178

Lampiran 6 Ringkasan Materi………..…………...186

Lampiran 7 Lembar Observasi Kemandirian……….……….189

Lampiran 8 Lembar Kuesioner Kemandirian………..191

Lampiran 9 Hasil Validitas Soal……….……….193

Lampiran 10 Reliabilitas Soal………..195

Lampiran 11 Indeks Kesukaran Soal………...201

Lampiran 12 Instrumen Validasi Kemandirian………..……….209

Lampiran 13 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran……….215

Lampiran 14 Instrumen Validasi Media Pembelajaran………221

Lampiran 15 Kondisi Awal Hasil Observasi Kemandirian Siswa ………..224

Lampiran 16 Daftar Nilai Kelas IV Tahun Ajaran 2012/2013………225

Lampiran 17 Hasil Observasi dan Kuesioner Kemandirian Siklus I………...…228

Lampiran 18 Lembar Evaluasi Siklus I………229

Lampiran 19 Kunci Jawaban Siklus I………..232

Lampiran 20 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I………...233

(20)

xix

Lampiran 22 Lembar Evaluasi Siklus II……….………237 Lampiran 23 Kunci Jawaban Siklus II………240

Lampiran 24 Hasil Evaluasi Siklus II………..241

Lampiran 25 Surat Ijin Penelitian Universitas Sanata Dharma………...242

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, pemecahan masalah, batasan pengertian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar merupakan tingkat awal pendidikan yang digunakan untuk membangun atau menanamkan bibit–bibit bangsa sehingga terlahir anak bangsa yang memiliki pengetahuan berkualitas. Jika seorang anak hanya terlahir tanpa pendidikan yang benar maka tidak akan tumbuh menjadi seorang anak yang dapat berguna bagi bangsa dan negaranya. Melalui cita– cita mereka, kita sebagai guru atau orangtua harus mewujudkan cita-cita tersebut dengan memberikan pembelajaran di dalam maupun di luar rumah. Anak-anak dapat menuntut ilmu di ruang lingkup sekolah dan mendapatkan pengajaran yang dapat mengasah kemampuan ataupun talenta yang anak miliki.

(22)

kurang dalam pembelajarannya dapat dilihat dari hasil belajar yang kurang memuaskan pada laporan hasil belajar siswa. Seharusnya melalui proses kegiatan pembelajaran tersebut guru dapat melihat bagaimana proses siswa tersebut saat belajar di kelas serta bagaimana kemandirian anak untuk belajar mandiri. Namun pada kenyataannya pada saat pembelajaran siswa masih terlihat belajar dengan kemauan diri yang tidak dapat dikontrol guru, sehingga kemandirian pada siswa tidak tumbuh secara meningkat. Kemandirian menurut Desmita (2009:185) merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan. Dapat kita pahami dari pendapat di atas bahwa kemandirian itu adalah sebuah kemampuan untuk melepaskan diri saat siswa belajar untuk proses mengembangkan pengetahuan di dalam diri siswa dengan belajar tanpa disuruh, mulai sadar untuk mencari atau membutuhkan informasi yang dibutuhkan.

(23)

digunakan, pada pendekatan mengajar yang kurang tepat dapat menjadi faktor–faktor tersebut.

Jika terjadi suatu permasalahan seorang guru hendaknya dapat memiliki ide kreatif sebagaimana mestinya untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga dapat meningkatkan kemandirian serta hasil belajar siswa. Jika guru hendak mengubah pendekatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran di dalam kelas hendaknya harus dipahami dan dilakukan dengan baik, sehingga mendapatkan hasil yang baik pula.

Salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di tingkat sekolah dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau (IPS). Menurut Sapriya (2009:7) Ilmu Pengetahuan Sosial atau (IPS) merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang merupakan pengintegrasian dari berbagai disiplin ilmu pendidikan yaitu sejarah, geografi, dan ekonomi. Melalui pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan dan sikap dalam kehidupan sosial siswa.

(24)

dapat dikarenakan dari materi pelajaran IPS yang sangat banyak dan kurang menarik untuk membangun kemandirian siswa untuk belajar IPS sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

(25)

2012/2013 terlihat mata pelajaran IPS, IPA, dan matematika yang mempunyai ketuntasan paling rendah dari mata pelajaran lain, namun mata pelajaran IPS rata-rata nilainya lebih rendah dibanding dengan mata pelajaran IPA dan matematika.

Hasil belajar dan kemandirian belajar siswa yang rendah kemungkinan disebabkan karena guru yang kurang menggunakan kreativitasnya dalam membuat media–media pembelajaran, guru memberikan materi pembelajaran yang kurang bervariasi dan monoton saja sehingga membuat siswa jenuh dan kecenderungan siswa hanya sibuk bermain, dan berlarian di sepanjang pembelajaran berlangsung.

Berikut adalah data kondisi awal siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dalam mata pelajaran IPS yang diambil dari data nilai ulangan harian dalam materi produksi, konsumsi, dan potensi Tahun Pelajaran 2012/2013.

Tabel 1. 1 Data Kondisi Awal Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu dalam Mata Pelajaran IPS

Tahun Sumber : Buku Nilai Guru Kelas IV

(26)

sebanyak 11 siswa (37%) belum tuntas. Walaupun mayoritas siswa sudah mencapai KKM, untuk mata pelajaran IPS, nilai ini adalah nilai yang paling rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya.

Berdasarkan dari latar belakang penulis mencoba untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. Media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Dengan banyaknya bentuk-bentuk media maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat sehingga dapat digunakan dengan tepat (Kustandi & Sutjipto, 2011: 9). Kurangnya kemandirian dan hasil belajar siswa, hendak penulis kembangkan melalui media kartu domino ke dalam materi pembelajaran IPS dengan materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi. Peneliti membuat kartu domino

dengan harapan akan menjadi media pembelajaran yang disukai oleh siswa.

Kartu domino merupakan permainan kartu yang memiliki dua bagian dengan banyak isi titik berbeda dengan jumlah 1 sampai 6 titik. Kartu domino telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan keperluan dalam pembelajaran. Media kartu domino akan dibuat menjadi lebih besar dari kartu domino yang sebenarnya dan pada masing-masing separuh sisi diberi gambar

satu sisi lainnya akan ditulis kata-kata sesuai dengan materi produksi,

distribusi, konsumsi, dan potensi yang hendak diajarkan. Dengan

menggunakan media kartu domino dalam pembelajaran, diharapkan agar

kemandirian siswa dapat lebih meningkat, siswa dapat lebih mandiri mencari

(27)

belajar sangat membantu siswa selain untuk menambah ilmu siswa juga tidak

tergantung pada guru atau pun orang lain untuk mencari jawaban dari soal

yang ada. Dengan media kartu domin, siswa menjadi terbiasa untuk berusaha

dulu baru pada saat ia tidak mendapatkan jawaban yang sesuai dapat

menanyakan pada guru atau pada teman yang lain. Dengan begitu tujuan dari

pembelajaran yang buat dapat tercapai dengan maksimal, dan akan

berpengaruh pada penerimaan hasil belajar siswa khususnya pada aspek

kognitif siswa.

Berdasarkan penerapan di atas, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan tepat dan akurat akan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPS materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi kelas IV SD Kanisius Klepu. Maka penulis memutuskan untuk mengambil judul “PENGGUNAAN

MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO UNTUK

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU”.

B. Pembatasan Masalah

(28)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran Kartu Domino pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran 2013/2014? 2. Apakah penggunaan media pembelajaran Kartu Domino dapat

meningkatkan kemandirian siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Kanisiu Klepu Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Apakah penggunaan media pembelajaran Kartu Domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran 2013/2014?

D. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah menggunakan media pembelajaran kartu domino dalam melakukan proses belajar mengajar mata pelajaran IPS materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi. Peneliti menggunakan media pembelajaran kartu domino karena dengan penggunaan

media kartu domino siswa dapat lebih mandiri dalam belajar dengan mencari

(29)

E. Batasan Pengertian

Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap judul penelitian, maka penulis membatasi pada definisi sebagai berikut:

1. Media pembelajaran kartu domino adalah suatu media pembelajaran yang pada setengah bagiannya terdapat soal dan jawaban yang harus dicari jawabannya dengan menggabungkan kartu yang lain dan didesain mirip dengan kartu domino pada umumnya sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan kemandirian siswa dalam pembelajaran.

2. Kemandirian dalam belajar merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan. Dalam kemandirian terdapat 4 indikator yaitu hasrat siswa untuk bersaing dan dapat maju demi kebaikan dirinya sendiri, siswa mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, siswa memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya, dan siswa bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

(30)

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran Kartu Domino pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran kartu domino dalam

meningkatkan kemandirian pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran kartu domino dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran 2013/2014.

G. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini mencakup 2 manfaat yaitu manfaat teoritis dan praktis. Untuk manfaat teoritis sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran, hasil belajar, media pembelajaran, kartu domino, kemandirian, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Untuk mengetahui fungsi dan peran media pembelajaran, upaya-upaya

pengembangan kemandirian, dan tujuan pembelajaran IPS di SD.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino.

(31)

Untuk manfaat praktis sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah

a. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan pada guru dan pendidikan di sekolah.

b. Memberikan pengalaman pada sekolah dalam menumbuhkan kemandirian dalam pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. 2. Bagi Penulis

a. Menambah pengetahuan penulis dalam menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar yang kelak akan menjadi seorang guru SD. b. Mengembangkan kemampuan membuat karya ilmiah.

3. Bagi Guru

a. Meningkatkan profesionalitas guru dalam pembelajaran. b. Meningkatkan rasa percaya diri pada guru.

c. Memberi masukan mengenai berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi Siswa

(32)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan berbagai pengertian yang dikaji oleh peneliti dalam kajian pustaka, menyajikan penelitian relevan dengan penelitian ini yang terdahulu, menjelaskan kerangka berpikir dalam penelitian ini, dan selanjutnya dijelaskan hipotesis tindakan yang dicapai oleh peneliti.

A. Kajian Pustaka

1. Pembelajaran dan Hasil Belajar a. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan sehingga harus searah dengan tujuan belajar siswa dan kurikulum sedangkan tujuan belajar pada siswa guna untuk mencapai optimal, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Kustandi & Sutjipto, 2011:6 ).

Sedangkan menurut Supriadie (2012:9) pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengembangkan sejumlah potensi yang dimiliki peserta didik, baik pikir (mental-intelektual), emosional, sosial, nilai moral, ekonomial, spiritual, dan kultural.

(33)

didik. Dengan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dalam pola pikir, perilaku, dsb. Peserta didik dapat bersaing dengan baik dengan peserta didik yang lain. Mereka menjadi dapat lebih baik dalam mengatur diri saat proses belajar mengajar yang di dapat di sekolah.

b. Hasil Belajar 1) Pengertian

Menurut Sudjana (2010:22) hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hal ini dipertegas dengan pendapat Purwanto (2009:46) bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar, yang disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar, dan pencapaian tersebut didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, hasil berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

(34)

2) Ranah Hasil Belajar

Dalam obyek penilaian terdapat tiga ranah dalam hasil belajar yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Peneliti hanya mengambil ranah kognitif karena pada saat melakukan penelitian alokasi waktu yang ada masih kurang efektif untuk dilaksanakan ranah afektif dan psikomotorik.

a) Hasil Belajar Ranah Kognitif

Menurut Rahkhmant & Suherdi (2001:50) hasil belajar kognitif merupakan perilaku siswa untuk mengenal dan memahami bahan ajar yang dipelajari dan hasil kognitif diperjelas menurut Purwanto (2009:50) hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang melibatkan kognisi siswa untuk menyelesaikan suatu masalah.

Penjabaran mengenai hasil belajar di atas keduanya menekankan pada perilaku siswa yang memahami dan menyelesaikan suatu permasalahan. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kognitif merupakan perilaku siswa untuk memahami suatu bahan ajar yang dipelajari dengan menyelesaikan suatu permasalahan.

(35)

(1) Mengingat

Proses mengingat yaitu mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang.

(2) Memahami

Proses memahami apabila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan atau grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer.

(3) Mengaplikasi

Mengaplikasikan itu melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.

(4) Menganalisis

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya.

(5) Mengevaluasi

Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

(6) Mencipta

(36)

mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.

b) Hasil Belajar Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai siswa dalam proses pembelajaran. Tipe hasil belajar ini nampak pada tingkah laku siswa seperti bagaimana perhatiannya terhadap pelajaran, bagaimana kedisiplinannya ketika mengikuti pembelajaran, bagaimana motivasi belajarnya, bagaimana menghargai guru dan temannya, dan bagaimana hubungan sosialnya (Muslich, 2011:46).

Menurut Rahkhmant & Suherdi (2001:52), hasil belajar afektif merupakan perilaku siswa dalam menerima sesuatu yang dikomunikasikan kepadanya dan merupakan aspek penghayatan yang berupa nilai, moral, norma, aturan-aturan perilaku dan sejenisnya.

Menurut Muslich (2011:46) guru perlu memahami beberapa jenis hasil belajar ranah afektif mulai dari tingkatan yang paling sederhana sampai ke tingkatan yang paling kompleks. Adapun tingkatan tersebut yaitu:

(37)

untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi terhadap rangsangan dari luar.

(2) Responding atau jawaban, yaitu seleksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Yang termasuk dalam tipe ini mencakup ketepatan, reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepadanya.

(3) Valuing atau penilaian, yaitu nilai dan kepercayaan terhadap stimulasi yang datang kepadanya. Yang termasuk dalam tipe ini yaitu kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai, dan kepekaan terhadap nilai tersebut.

(4) Organization atau organisasi, yaitu pengembangan dari nilai termasuk hubungan nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk dalam tipe ini adalah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, skala prioritas nilai dan sebagainya.

(38)

c) Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Hasil belajar ranah psikomotorik nampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Muslich, 2011:48).

Menurut Rahkhmant & Suherdi (2001:54), hasil belajar psikomotorik lebih mengacu pada segi keterampilan atau kemahiran siswa untuk memperagakan suatu kegiatan atau tindakan.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ranah psikomotor merupakan suatu penilaian yang mengarah pada keterampilan dan kemampuan perilaku siswa dalam menerima pengalaman belajarnya.

2. Media Pembelajaran Kartu Domino a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Sukiman (2012: 29) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

(39)

maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat sehingga dapat digunakan dengan tepat (Kustandi & Sutjipto, 2011: 9).

Menurut Munadi (2010: 7) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah sarana yang dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran dengan media yang dipilih guru dengan tepat dan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif serta dapat merangsang pikiran, kemauan dan minat peserta didik untuk belajar sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran yang disampaikan. b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran adalah bahwa media tersebut dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera (Kosasih, 2007: 11).

Menurut Kustandi (2011:12) media pembelajaran memiliki 3 ciri-ciri yaitu:

(40)

media, seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk, dan film. Melalui ciri fiksasif memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditampilkan kapan saja.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property), memungkinkan kita melihat lebih rinci tentang waktu yang terjadi. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat.

3) Ciri Distributif (Distributive Property), memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

(41)

c. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2007:15), Fungsi media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang membantu mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang telah ditata dan diciptakan guru.

Sedangkan fungsi media pembelajaran yang lebih rinci diterangkan oleh Munadi (2010:36) yaitu memfokuskan pada dua hal fungsi yang didasarkan pada medianya dan pada penggunanya (peserta didik). Fungsi media yang didasarkan pada medianya mencakup: Fungsi semantik, fungsi manipulatif. Sedangkan fungsi berdasarkan pada penggunanya (peserta didik) mencakup: fungsi psikologi, fungsi kognitif, fungsi imajinatif, fungsi motivasi, dan fungsi sosio-kultural.

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber media

Fungsi media pembelajaran sebagai sumber media terdapat 2 fungsi yaitu fungsi semantik dan fungsi manipulatif. Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai bahasa guru karena dengan media pembelajaran guru dapat menyampaikan materi ajar yang akan diberikan kepada siswa.

(42)

berupa buku namun pada lingkungan sekitar juga dapat menjadi media pembelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam belajar.

a. Fungsi semantik

Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik) (Munadi, 2010:37). Dengan demikian, fungsi semantik media adalah memberikan makna bahwa simbol, gambar, tabel, foto maupun grafik yang disajikan secara abstrak dapat menjadi konkret untuk pemahaman siswa. Materi yang semula hanya hanya disajikan dalam verbal ketika guru menghadirkan gambar atau media lainnya maka pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.

b. Fungsi manipulatif

(43)

peristiwa bencana alam tersebut secara langsung sehingga materi tentang peristiwa bencana alam dapat diganti menggunakan video.

Melalui penjabaran di atas bahwa menurut Munadi, (2010:37) manipulatif termasuk ke dalam fungsi dari media pembelajaran. Berbeda dengan pendapat sebelumnya yang menyebutkan bahwa manipulatif masuk dalam ciri media pembelajaran.

2) Fungsi media pembelajaran pada penggunanya (peserta didik) Sementara itu fungsi media didasarkan pada penggunanya (peserta didik) mencakup :

a. Fungsi psikologis (fungsi atensi, afektif, kognitif, imajinatif, dan motivasi)

Fungsi psikologis dimanfaatkan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi. Dalam fungsi psikologi, terdapat 5 fungsi lain yaitu:

(1) Fungsi atensi

(44)

(2) Fungsi afektif

Yaitu menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Dengan adanya media pembelajaran, siswa akan bersedia dalam menerima beban pelajaran dan akan tertuju pada pelajaran yang diikuti. Selain itu, akan munculnya tanggapan yaitu berupa partisipasi siswa. ini merupakan reaksi siswa terhadap rangsangan yang telah diterimanya.

(3) Fungsi kognitif

(45)

(4) Fungsi imajinatif

Yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana bagi masa mendatang atau dapat mengambil bentuk fantasi (khayalan). (5) Fungsi motivasi

Guru dapat memotivasi siswa dengan cara membangkitkan minat belajarnya dengan memberikan dan menimbulkan harapan. Salah satu pemberian harapan dapat dengan cara memudahkan siswa, bahkan yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima dan memahami isi pelajaran memalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna.

b. Fungsi sosio-kultural

(46)

mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Kustandi (2011:25-26) beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, yaitu bahwa media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar, media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri–sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya, media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

e. Media Pembelajaran Kartu Domino

(47)

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai sumber dalam kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunaannya sebagai berikut:

1. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang pemain.

2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain.

3. Pemain pertama meletakkan sebuah kartu di meja (undilah terlebih dahulu siapa yang jadi pemain pertama).

4. Dengan urutan sesuai arah jarum jam para pemain menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya.

5. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuaikan dengan nilai kartu yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi.

6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

7. Pemenangnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.

(48)

Media kartu domino dalam penelitian ini telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran untuk materi pelajaran IPS mengenai produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi. Adapun aturan permainan media kartu domino IPS dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam permainan kartu domino IPS ini dimainkan oleh 5 orang siswa.

2. Setiap kelompok diberikan 13 kartu, dengan 13 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan giliran selanjutnya dimainkan oleh siswa yang berada di sampingnya sesuai dengan arah jarum jam.

4. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri.

5. Pemain kedua harus melanjutkan untuk mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri jika pemain kedua tidak memiliki kartu jawaban ia harus membuang 1 kartu dan kartu itu tidak dapat digunakan.

(49)

Gambar 2. 2 Kartu Domino IPS

3. Kemandirian dalam Belajar a. Pengertian Kemandirian

Menurut Yamin (2009:115) belajar mandiri merupakan cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran guru, dosen, pertemuan tatap muka di kelas, dan kehadiran teman sekolah.

Menurut Yamin (2009:116) mengatakan bahwa dalam belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan, dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan.

Belajar mandiri juga memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan kognisi, afeksi, dan psikomotorik siswa, yaitu meliputi dapat memupuk tanggung jawab siswa, meningkatkan keterampilan, memecahkan masalah, mengambil keputusan, berpikir kreatif, berpikir kritis, percaya diri yang kuat, menjadi guru bagi dirinya sendiri.

(50)

dapat menjadi guru untuk dirinya sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan belajar mandiri akan memunculkan dampak positif bagi siswa untuk kemandirian dalam belajar. Maka dari itu peneliti menuliskan pula mengenai pengertian dari kemandirian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (1989:555) kemandirian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Menurut Desmita (2009:185) kemandirian adalah suatu kondisi seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya sendiri, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya, bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Melalui penjabaran dari pengertian kemandirian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan kemampuan mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri secara bebas.

(51)

b. Upaya-Upaya Pengembangan Kemandirian dalam Belajar Menurut Desmita (2009: 190), dalam pendidikan di sekolah perlu dilakukan upaya-upaya untuk pengembangan kemandirian bagi peserta didik, di antaranya:

1) Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang memungkinkan anak merasa dihargai,

2) Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan dalam berbagai kegiatan sekolah,

3) Memberi kebebasan kepada anak untuk mengeksploitasi lingkungan, mendorong rasa ingin tahu mereka,

4) Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain,

5) Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.

(52)

4. Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS di SD

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD

Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya (Sapriyadi, 2009:7).

Menurut Zubaedi (2012: 288) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran di sekolah yang didesain atas dasar fenomena, masalah, dan realitas sosial dengan pendekatan interdisipliner yang melibatkan berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora seperti kewarganegaraan, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas manusia yang mencakup hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungannya (Supardi, 2011: 21).

(53)

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Menurut Sapriyadi (2009:194) tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar ditetapkan sebagai berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Menurut Zubaedi (2012:289) tujuan pembelajaran IPS adalah mengantarkan, membimbing, dan mengembangkan potensi peserta didik agar:

1) Menjadi warga negara (dan juga warga dunia) yang baik;

2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan penuh kearifan untuk dapat memahami, menyikapi, dan ikut memecahkan masalah sosial;

(54)

didik untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan seperti komunikasi, beradaptasi, bersinergi, bekerjasama, bahkan kompetisi sesuai dengan abad dan norma-norma yang ada.

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS di SD

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas IV SD semester 2 mencakup:

Tabel 2.1 SK KD IPS Kelas IV SD Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Mengenal sumber daya alam,

kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

2. 1 Mengenal aktivitas

ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya

2. 2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. 3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta

pengalaman menggunakannya 2. 4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

Sumber: (Sapriya, 2009:198)

(55)

Media kartu domino tersebut dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan materi menggunakan media kartu domino. 2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

3) Siswa mencoba untuk menyelesaikan susunan kartu domino secara bergantian.

4) Guru mengoreksi hasil jawaban siswa.

5) Guru menjelaskan cara bermain kartu domino secara berkelompok. 6) Siswa masuk ke dalam kelompok untuk mengerjakan LKS sambil

bermain kartu domino. B. Penelitian yang Relevan

Berikut akan disajikan beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Judul penelitian pertama: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

(56)

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran TGT berbantuan media kartu domino ternyata dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 9,7%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I hasil belajar siswa yaitu 70,5% yang berada pada kategori sedang, ternyata mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,20% yang berada pada kategori tinggi.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT berbantuan kartu domino. Hasil penelitian ini sangat membantu peneliti dalam penelitian ini dimana terlihat bahwa kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, walaupun mata pelajaran yang digunakan tidak sama persis dengan mata pelajaran IPS yang akan peneliti gunakan.

Judul penelitian kedua: Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan.

(57)

Sampel pada penelitian ini berjumlah 77 siswa, 22 siswa sebagai kelompok uji coba instrumen, 22 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media kartu domino, 33 siswa sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan media gambar diam. Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh skor 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4.535 > 1.675), sehingga 𝐻0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar yang diajar dengan menggunakan media kartu domino dan media gambar diam. Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media kartu domino lebih baik dibanding menggunakan media gambar diam.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kartu domino dapat mempengaruhi pemahaman konsep pecahan. Hasil penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti dalam penggunaan kartu domino pada mata pelajaran matematika hanya saja mata pelajaran yang digunakan peneliti yaitu mata pelajaran IPS.

Judul penelitian ketiga: Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014

(58)
(59)

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sumber belajar dengan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa hanya saja lebih spesifik pada siswa kelas XI SMA sedangkan peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas IV SD.

Judul penelitian yang keempat: Hubungan Kemandirian Belajar Dan Interaksi Edukatif Dengan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV SD Sekecamatan Purworejo

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti, (2011) diperoleh hasil hubungan kemandirian belajar dan interaksi edukatif dengan hasil belajar IPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan interaksi edukatif secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif bersifat korelasional dengan metode expost facto. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi ganda dan perhitungan koefisien korelasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar IPS; (2) ada hubungan positif dan signifikan antara interaksi edukatif dengan hasil belajar IPS; (3) ada hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan interaksi edukatif secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS.

(60)

Hasil penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti hanya saja lebih spesifik pada hubungan antara kemandirian belajar dan interaksi edukatif siswa meskipun yang dilakukan peneliti yaitu untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa.

Judul penelitian yang kelima: Penggunaan Media Domino Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Dengan Teknik Permainan Pada Siswa Kelas III SDN Percobaan 2 Malang

Penelitian ini dilakukan oleh Wijiastutik, (2010) yang bertujuan untuk mengetahui penelitian ini yang menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitiannya menggunakan PTK dengan model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas III SDN percobaan 2 Malang yang berjumlah 27 siswa. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan tes. Penelitian ini menggunakan standar ketuntasan belajar untuk individu yang ditetapkan 65 dan untuk ketuntasan klasikal 80%.

(61)

meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung perkalian. Saran yang dapat disampaikan antara lain: (1) guru hendaknya memberi pengarahan pada siswa agar dalam membuat kelompok tidak memilih-milih teman; (2) memberi penjelasan sampai siswa paham sebelum permainan dilaksanakan; (3) guru hendaknya selalu memberi motivasi (4) Guru hendaknya selalu mengingatkan siswa yang tidak mau bekerja dengan kelompok.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa. Hasil penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti yang juga menggunakan media kartu domino pada penelitian di atas digunakan untuk mata pelajaran matematika walaupun mata pelajaran yang digunakan berbeda dengan mata pelajaran IPS yang akan digunakan oleh peneliti.

(62)

Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir

Dalam melaksanakan proses kegiatan mengajar guru dapat berperan sebagai fasilitator serta penyampai pesan. Akan tetapi kenyataannya banyak guru yang hanya memberikan materi tanpa melihat bagaimana keadaan siswa. Kita tidak tahu apakah siswa masih mengikuti pembelajaran di kelas atau tidak. Media pembelajaran yang kurang kreatif membuat siswa menjadi jenuh dan kemandirian siswa dalam belajar juga kurang, sehingga dampak dari kurangnya kemandirian siswa dalam belajar adalah menurunnya hasil belajar siswa. Belajar Ips Siswa Kelas

IV SD Sekecamatan

Siswa Kelas III SDN Percobaan 2 Malang Kelas XI SMA Negeri

(63)

Dalam mengatasi masalah tersebut banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. Media kartu domino memberikan kemudahan dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa. Dengan bermain kartu domino yang berisi materi siswa dapat mempelajari materi secara langsung melihat gambar serta penjelasan materi siswa akan memperoleh makna yang lama dalam ingatannya.

Harapan peneliti dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino kemandirian belajar siswa dapat meningkat. Dengan meningkatnya kemandirian siswa dalam belajar diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Khususnya pada mata pelajaran IPS siswa merasa masih belum muncul kemandirian siswa dalam belajar karena mata pelajaran IPS dianggap mata pelajaran yang harus dihafal. Dengan penggunaan media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan kemandirian siswa sehingga meningkatkan hasil belajarnya.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini:

Gambar 2. 4 Bagan kerangka berpikir Kondisi

Awal

Pemberian Tindakan

Hasil yang diharapkan

- Guru menggunakan metode ceramah

- Kemandirian siswa sangat rendah dalam menerima pelajaran dan hasil belajar siswa rendah

- Dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dalam proses belajar mengajar.

- Kemandirian siswa dalam belajar meningkat

(64)

D. Hipotesis Tindakan

Peneliti dapat menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan kemandirian dan hasil belajar IPS materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi pada siswa kelas IV SD Kanisius Klepu

tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a) guru menjelaskan materi menggunakan media kartu domino, b) siswa dan guru melakukan tanya jawab, c) siswa mencoba untuk menyelesaikan susunan kartu domino secara bergantian, d) guru mengoreksi hasil jawaban siswa, e) guru menjelaskan cara bermain kartu domino secara berkelompok, f) siswa masuk ke dalam kelompok untuk mengerjakan LKS sambil bermain kartu domino.

2. Penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi pada siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014.

(65)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini peneliti memberikan penjelasan tentang jenis penelitian, setting penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, gambaran singkat tentang rencana tindakan, pengumpulan data dan instrumen, serta analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2008: 44).

(66)

tahapan tersebutlah yang biasanya digunakan dalam berbagai model penelitian tindakan kelas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas peneliti menggunakan model penelitian kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini juga menggunakan tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Model ini memiliki ciri khas yaitu menyatukan tahap tindakan dan pengamatan karena dalam kenyataan penerapan tindakan dan pengamatan harus dilakukan dalam satu kesatuan. Pada saat melakukan tindakan disaat itu juga melaksanakan observasi (Kusumah, 2009: 20). Berikut ini gambaran model penelitian model penelitian kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart serta penjelasan dari setiap tahapan.

Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Sumber (Kusumah, 2009: 21)

1.Perencanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi

4. Refleksi

3. Pengamatan 2. Pelaksanaan

(67)

Melihat bagan tahapan penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart di atas dapat dijelaskan tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut:

1. Perencanaan

Merupakan rencana atau persiapan tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan tingkah laku dan sikap sebagai solusi suatu masalah yang dihadapi.

2. Pelaksanaan

Merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru ataupun peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, dalam proses belajar mengajar baik hasil belajar yang diinginkan dalam suatu pembelajaran di kelas. 3. Pengamatan

Merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengamati jalannya suatu proses belajar mengajar dalam kelas sehingga mengetahui masalah yang ada di lapangan, penyebab masalah serta hasil yang didapat siswa dan guru selama di lapangan.

4. Refleksi

Merupakan pengkajian ulang dengan apa yang sudah diteliti di lapangan, melihat dan mempertimbangkan atas dampak dari berbagai kriteria sehingga peneliti dapat mengambil tindakan selanjutnya yang akan dilakukan di lapangan.

(68)

terhadap dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan secara mendetail.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Di dalam penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Klepu yang beralamat di Klepu, Minggir, Sleman, Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Klepu semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 24 siswa.

3. Obyek Penelitian

Objek dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan sikap kemandirian dan hasil belajar serta kemampuan kognitif di kelas IV SD Kanisius Klepu Minggir Sleman.

4. Waktu Penelitian

(69)
(70)

C. Rencana Tindakan

Rencana dalam penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dengan materi pengertian potensi daerah dan kegiatan ekonomi, jenis potensi daerah dan kegiatan ekonomi, beragam potensi dan kegiatan ekonomi di daerah Indonesia.

Siklus kedua juga dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan masih dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dengan materi pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, upaya pelestarian sumber daya alam.

Setiap siklus dilakukan pengamatan dan di setiap akhir siklus dilakukan tes dengan menggunakan lembar ulangan dan kuesioner tentang sikap kemandirian.

1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian sebagai berikut:

a. Pada tahap awal peneliti mengurus surat perijinan untuk melakukan penelitian.

(71)

peneliti melakukan observasi kondisi sesungguhnya yang terjadi di dalam kelas.

c. Peneliti mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok yang menjadi masalah yaitu pada KD 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya dengan materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi.

d. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, soal-soal evaluasi, ringkasan materi. (Dapat dilihat pada Lampiran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6).

e. Membuat kisi-kisi evaluasi

f. Mempersiapkan lembar instrumen dan melakukan uji coba instrumen.

2. Rencana Tindakan a. Siklus I

Tindakan yang direncanakan untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar IPS materi materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi dengan menggunakan media kartu

domino. Berikut rencana tindakan yang akan peneliti susun untuk

pelaksanaan tindakan.

1) Rencana tindakan

Peneliti membuat silabus, membuat RPP, membuat LKS

(72)

sumber belajar. Melakukan pengisian kuesioner sebelum pelajaran

pada siklus I dimulai.

2) Pelaksanaan tindakan

Pada pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilakukan dalam

3 pertemuan. Pertemuan 1 dengan alokasi waktu 2x40 menit (2 JP),

pertemuan 2 dengan alokasi waktu 2x40 menit (2 JP) dan

pertemuan 3 dengan alokasi waktu 2x40 menit (2JP). Berikut ini

uraian pelaksanaan tindakan secara umum:

a) Pertemuan 1

(1) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bermain kartu domino tentang macam-macam kegiatan ekonomi dan pengertian kegiatan ekonomi.

(2) Siswa dibagi dalam 5 kelompok yang setiap kelompok terdapat 5 orang siswa dengan cara berhitung.

(3) Siswa dibagikan LKS pada setiap kelompok. (4) Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok. (5) Guru memantau perkembangan belajar siswa

(6) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

(73)

b) Pertemuan 2

(1) Siswa berkumpul di dalam kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.

(2) Siswa dibagikan media kartu domino IPS untuk setiap kelompok

(3) Siswa diberi pengarahan tentang aturan permainan kartu domino IPS

(4) Siswa dibagi LKS dalam menjawab soal dalam permainan kartu domino.

(5) Siswa di dalam kelompok memainkan media kartu domino IPS

(6) Guru mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh siswa (7) Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi

mereka di dalam kelompok di depan kelas (8) Guru membahas hasil pekerjaan siswa

(9) Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami

(10)Guru memberikan umpan balik berupa pertanyaan singkat (11)Guru membenarkan jawaban siswa yang kurang tepat c) Pertemuan 3

(1) Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

(74)

3) Observasi

Peneliti mengamati apakah pembelajaran yang dilakukan

sesuai dengan RPP dan apakah hasil atau dampak dan tindakan yang

dilaksanakan terhadap siswa sesuai dengan harapan peneliti atau

belum.

4) Refleksi

a) Memaknai penemuan yang terjadi dalam observasi dan

evaluasi.

b) Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan pada siklus I,

keberhasilan yang telah dcapai serta hambatan yang dihadapi

baik siswa ataupun guru.

c) Melihat hasil tes dan merencanakan perbaikan berdasarkan

hasil tes untuk dilakukan pada siklus II.

b. Siklus II

Pada siklus II ini peneliti melaksanakan penelitian sebagai berikut:

1) Rencana tindakan

Mengkaji ulang RPP yang dibuat pada siklus I dengan

memperhatikan refleksi yang ada pada siklus I. Memperbaiki RPP

berdasarkan refleksi peneliti pada siklus 1 dan melaksanakan

tindakan untuk siklus II.

2) Pelaksanaan tindakan

Pada siklus ini pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 3 kali

Gambar

Tabel 4.4   Hasil Belajar Siklus I………………………………………………...98
Gambar 2.2 Kartu Domino IPS ………………………….………………………29
Tabel 1. 1 Data Kondisi Awal Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu
Tabel 2.1 SK KD IPS Kelas IV SD Semester 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dan fakta dari hasil observasi awal yang telah dipaparkan, peneliti mengidentifikasi dan meyakini suatu permasalahan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD

Jadi, dari keempat kelas yang diteliti, yang mempunyai minat paling tinggi pada mata pelajaran IPA adalah kelas VA SD Kanisius Wirobrajan, dan yang mempunyai minat

Rahayu, Marita. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMANi. SEMESTER GENAP TAHUN

Hasil penelitian tentang Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Pendekatan PAKEMATIK Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Sekolah Dasar khususnya materi mengenal perkembangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2012/2013 dengan

Rahayu, Marita. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN