• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap-tiap siklus

terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi,

dan refleksi. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes. Data

yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran TGT

berbantuan media kartu domino ternyata dapat meningkatkan hasil belajar

sebesar 9,7%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I hasil belajar

siswa yaitu 70,5% yang berada pada kategori sedang, ternyata mengalami

peningkatan pada siklus II menjadi 80,20% yang berada pada kategori tinggi.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

terhadap hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe TGT berbantuan kartu domino. Hasil penelitian ini sangat

membantu peneliti dalam penelitian ini dimana terlihat bahwa kartu domino

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika,

walaupun mata pelajaran yang digunakan tidak sama persis dengan mata

pelajaran IPS yang akan peneliti gunakan.

Judul penelitian kedua: Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan.

Penelitian ini dilakukan oleh Yogi, (2011) bertujuan untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar Matematika materi pecahan antara yang

menggunakan media kartu domino dengan media gambar diam. Penelitian ini

menggunakan metode eksperimental semu (Quasi experimental research).

Sampel pada penelitian ini berjumlah 77 siswa, 22 siswa sebagai kelompok

uji coba instrumen, 22 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar

dengan media kartu domino, 33 siswa sebagai kelompok kontrol yang diajar

dengan media gambar diam. Berdasarkan analisis data hasil penelitian

diperoleh skor π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > 𝑑 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (4.535 > 1.675), sehingga 𝐻0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar yang diajar dengan menggunakan

media kartu domino dan media gambar diam. Simpulan penelitian ini adalah

hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media kartu domino

lebih baik dibanding menggunakan media gambar diam.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

kartu domino dapat mempengaruhi pemahaman konsep pecahan. Hasil

penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti dalam penggunaan kartu

domino pada mata pelajaran matematika hanya saja mata pelajaran yang

digunakan peneliti yaitu mata pelajaran IPS.

Judul penelitian ketiga: Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Sosiologi

Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014

Penelitian ini dilakukan oleh Ajeng, (2013) yang bertujuan untuk

mengetahui: (1) hubungan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar

dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat

tahun pelajaran 2013/2014; (2) hubungan kemandirian belajar dengan prestasi

belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran

belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri

Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian menggunakan desain

studi korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI IPS SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah

105. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPS SMA Negeri

Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 44 orang. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik simple random

sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket atau kuesioner tertutup

dengan jenis pilihan ganda. Analisis data menggunakan regresi linier

bergenda. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: Ada hubungan positif

dan signifikan antara pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dengan

prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun

pelajaran 2013/2014 dapat dilihat (p (0,000 ,< 0,05) serta r = 0,542. Ada

hubungan positif dan signifikan kemandirian belajar dengan prestasi belajar

sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran

2013/2014 dapat dilihat (p (0,000 ,< 0,05) serta r = 0,610. Ada hubungan

signifikan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dan Kemandirian

belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri

Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014dapat dilihat dari (16,888) > (3,21).

Variabel bebas (pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dan

kemandirian belajar) memberikan kontribusi sebesar 45,2% terhadap prestasi

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara sumber belajar dengan kemandirian belajar dengan prestasi belajar

siswa. Hasil penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti dalam

meningkatkan kemandirian belajar siswa hanya saja lebih spesifik pada siswa

kelas XI SMA sedangkan peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas IV

SD.

Judul penelitian yang keempat: Hubungan Kemandirian Belajar Dan Interaksi Edukatif Dengan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV SD Sekecamatan

Purworejo

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti, (2011) diperoleh hasil

hubungan kemandirian belajar dan interaksi edukatif dengan hasil belajar IPS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan

antara kemandirian belajar dan interaksi edukatif secara bersama-sama

dengan hasil belajar IPS. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif

bersifat korelasional dengan metode expost facto. Analisis data yang

digunakan yaitu analisis regresi ganda dan perhitungan koefisien korelasi.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada hubungan positif dan

signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar IPS; (2) ada

hubungan positif dan signifikan antara interaksi edukatif dengan hasil belajar

IPS; (3) ada hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan

interaksi edukatif secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

Hasil penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti hanya saja lebih

spesifik pada hubungan antara kemandirian belajar dan interaksi edukatif

siswa meskipun yang dilakukan peneliti yaitu untuk meningkatkan

kemandirian dan hasil belajar siswa.

Judul penelitian yang kelima: Penggunaan Media Domino Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Dengan Teknik

Permainan Pada Siswa Kelas III SDN Percobaan 2 Malang

Penelitian ini dilakukan oleh Wijiastutik, (2010) yang bertujuan untuk

mengetahui penelitian ini yang menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis

penelitiannya menggunakan PTK dengan model siklus yang dikembangkan

oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.

Subjek penelitiannya adalah siswa kelas III SDN percobaan 2 Malang yang

berjumlah 27 siswa. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara dan tes. Penelitian ini menggunakan standar

ketuntasan belajar untuk individu yang ditetapkan 65 dan untuk ketuntasan

klasikal 80%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Penggunaan media kartu

bilangan perkalian dalam proses pembelajaran matematika di SDN Percobaan

2 Malang telah memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan

sendiri sebuah konsep perkalian, bekerja kelompok sehingga melatih sikap

saling bekerjasama dengan teman, melatih keberanian siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya; (2) Pembelajaran dengan menerapkan media

meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung perkalian. Saran yang

dapat disampaikan antara lain: (1) guru hendaknya memberi pengarahan pada

siswa agar dalam membuat kelompok tidak memilih-milih teman; (2)

memberi penjelasan sampai siswa paham sebelum permainan dilaksanakan;

(3) guru hendaknya selalu memberi motivasi (4) Guru hendaknya selalu

mengingatkan siswa yang tidak mau bekerja dengan kelompok.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

kartu domino dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa.

Hasil penelitian ini sangat membantu saya sebagai peneliti yang juga

menggunakan media kartu domino pada penelitian di atas digunakan untuk

mata pelajaran matematika walaupun mata pelajaran yang digunakan berbeda

dengan mata pelajaran IPS yang akan digunakan oleh peneliti.

Melalui penjelasan dari penelitian relevan di atas peneliti membuat

Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir

Dalam melaksanakan proses kegiatan mengajar guru dapat berperan

sebagai fasilitator serta penyampai pesan. Akan tetapi kenyataannya banyak

guru yang hanya memberikan materi tanpa melihat bagaimana keadaan siswa.

Kita tidak tahu apakah siswa masih mengikuti pembelajaran di kelas atau

tidak. Media pembelajaran yang kurang kreatif membuat siswa menjadi jenuh

dan kemandirian siswa dalam belajar juga kurang, sehingga dampak dari

kurangnya kemandirian siswa dalam belajar adalah menurunnya hasil belajar

siswa.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT Berbantuan Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV

Hubungan Kemandirian Belajar Dan Interaksi Edukatif Dengan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas

IV SD Sekecamatan Purworejo Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan. Penggunaan Media Domino Bilangan Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berhitung

Perkalian Dengan Teknik Permainan Pada

Siswa Kelas III SDN Percobaan 2 Malang

Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Dan Kemandirian

Belajar Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri

Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014 Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran

Dalam mengatasi masalah tersebut banyak cara yang dapat dilakukan

oleh guru, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran kartu

domino. Media kartu domino memberikan kemudahan dalam menyampaikan

materi yang diajarkan kepada siswa. Dengan bermain kartu domino yang

berisi materi siswa dapat mempelajari materi secara langsung melihat gambar

serta penjelasan materi siswa akan memperoleh makna yang lama dalam

ingatannya.

Harapan peneliti dengan menggunakan media pembelajaran kartu

domino kemandirian belajar siswa dapat meningkat. Dengan meningkatnya

kemandirian siswa dalam belajar diharapkan hasil belajar siswa meningkat.

Khususnya pada mata pelajaran IPS siswa merasa masih belum muncul

kemandirian siswa dalam belajar karena mata pelajaran IPS dianggap mata

pelajaran yang harus dihafal. Dengan penggunaan media pembelajaran kartu

domino pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan kemandirian siswa

sehingga meningkatkan hasil belajarnya.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.4

di bawah ini:

Gambar 2. 4 Bagan kerangka berpikir

Kondisi Awal Pemberian Tindakan Hasil yang diharapkan

- Guru menggunakan metode ceramah

- Kemandirian siswa sangat rendah dalam menerima pelajaran dan hasil belajar siswa rendah

- Dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dalam proses belajar mengajar.

- Kemandirian siswa dalam belajar meningkat

D. Hipotesis Tindakan

Peneliti dapat menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan kemandirian dan hasil belajar IPS materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi pada siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilakukan dengan langkah sebagai

berikut: a) guru menjelaskan materi menggunakan media kartu domino,

b) siswa dan guru melakukan tanya jawab, c) siswa mencoba untuk

menyelesaikan susunan kartu domino secara bergantian, d) guru

mengoreksi hasil jawaban siswa, e) guru menjelaskan cara bermain kartu

domino secara berkelompok, f) siswa masuk ke dalam kelompok untuk

mengerjakan LKS sambil bermain kartu domino.

2. Penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan

kemandirian belajar IPS materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi pada siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014.

3. Penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil

belajar IPS materi produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi pada siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini peneliti memberikan penjelasan tentang jenis penelitian,

setting penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian

tindakan kelas, gambaran singkat tentang rencana tindakan, pengumpulan data

dan instrumen, serta analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di

kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain dengan jalan merancang,

melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan

partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu

proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam

suatu siklus (Kunandar, 2008: 44).

Ciri dari penelitian ini yaitu menyelesaikan masalah secara nyata

yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dan bertujuan untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai pengamat terhadap

proses pembelajaran yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan 2 siklus

dan setiap siklus memiliki 4 tahap penelitian yaitu perencanaan, tindakan,

tahapan tersebutlah yang biasanya digunakan dalam berbagai model

penelitian tindakan kelas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian

tindakan kelas peneliti menggunakan model penelitian kelas menurut

Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini juga menggunakan tahap

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Model ini memiliki ciri

khas yaitu menyatukan tahap tindakan dan pengamatan karena dalam

kenyataan penerapan tindakan dan pengamatan harus dilakukan dalam satu

kesatuan. Pada saat melakukan tindakan disaat itu juga melaksanakan

observasi (Kusumah, 2009: 20). Berikut ini gambaran model penelitian

model penelitian kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart serta penjelasan

dari setiap tahapan.

Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian

Sumber (Kusumah, 2009: 21) 1.Perencanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi 4. Refleksi 3. Pengamatan 2. Pelaksanaan 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan S I K L U S 1 S I K L U S 2

Melihat bagan tahapan penelitian menurut Kemmis dan Mc.

Taggart di atas dapat dijelaskan tahapan-tahapan penelitian sebagai

berikut:

1. Perencanaan

Merupakan rencana atau persiapan tindakan yang akan dilakukan

untuk memperbaiki, meningkatkan tingkah laku dan sikap sebagai

solusi suatu masalah yang dihadapi.

2. Pelaksanaan

Merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru ataupun peneliti

sebagai upaya perbaikan, peningkatan, dalam proses belajar mengajar

baik hasil belajar yang diinginkan dalam suatu pembelajaran di kelas.

3. Pengamatan

Merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengamati

jalannya suatu proses belajar mengajar dalam kelas sehingga

mengetahui masalah yang ada di lapangan, penyebab masalah serta

hasil yang didapat siswa dan guru selama di lapangan.

4. Refleksi

Merupakan pengkajian ulang dengan apa yang sudah diteliti di

lapangan, melihat dan mempertimbangkan atas dampak dari berbagai

kriteria sehingga peneliti dapat mengambil tindakan selanjutnya yang

akan dilakukan di lapangan.

Secara intensif pada penelitian ini peneliti ikut berpartisipasi di

terhadap dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan

secara mendetail.

B. Setting Penelitian