• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

2. Media Pembelajaran Kartu Domino

Menurut Sukiman (2012: 29) media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim

ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif.

Media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan

maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat sehingga dapat

digunakan dengan tepat (Kustandi & Sutjipto, 2011: 9).

Menurut Munadi (2010: 7) media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber

secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar kondusif di mana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan sebuah sarana yang dapat meningkatkan

kegiatan pembelajaran dengan media yang dipilih guru dengan tepat

dan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan atau

menyalurkan pesan sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif

serta dapat merangsang pikiran, kemauan dan minat peserta didik untuk

belajar sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran yang disampaikan.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran adalah bahwa media tersebut dapat

diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera (Kosasih,

2007: 11).

Menurut Kustandi (2011:12) media pembelajaran memiliki 3

ciri-ciri yaitu:

1) Ciri Fiksasif (Fixative Property), merupakan ciri yang

menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu

media, seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer,

compact disk, dan film. Melalui ciri fiksasif memungkinkan suatu

rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu

ditampilkan kapan saja.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property), memungkinkan kita

melihat lebih rinci tentang waktu yang terjadi. Kejadian yang

memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam

waktu dua atau tiga menit. Misalnya, bagaimana proses larva

menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat

dipercepat.

3) Ciri Distributif (Distributive Property), memungkinkan suatu objek

atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara

bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa

dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

itu.

Pada pembahasan di atas dijabarkan manipulatif termasuk ke

dalam ciri-ciri dari media pembelajaran. Sedangkan menurut Munadi

manipulatif masuk ke dalam fungsi dari media pembelajaran. Namun

dalam penjelasannya keduanya memiliki makna yang sama yaitu untuk

mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi ajar yang

c. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2007:15), Fungsi media pembelajaran

merupakan alat bantu mengajar yang membantu mempengaruhi iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang telah ditata dan diciptakan guru.

Sedangkan fungsi media pembelajaran yang lebih rinci

diterangkan oleh Munadi (2010:36) yaitu memfokuskan pada dua hal

fungsi yang didasarkan pada medianya dan pada penggunanya (peserta

didik). Fungsi media yang didasarkan pada medianya mencakup:

Fungsi semantik, fungsi manipulatif. Sedangkan fungsi berdasarkan

pada penggunanya (peserta didik) mencakup: fungsi psikologi, fungsi

kognitif, fungsi imajinatif, fungsi motivasi, dan fungsi sosio-kultural.

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber media

Fungsi media pembelajaran sebagai sumber media terdapat 2

fungsi yaitu fungsi semantik dan fungsi manipulatif. Media

pembelajaran dapat dikatakan sebagai bahasa guru karena dengan

media pembelajaran guru dapat menyampaikan materi ajar yang akan

diberikan kepada siswa.

Khususnya pada usia sekolah dasar dapat mencapai tingkat

kesadaran sosial sebagai hasil pengalaman dengan keluarga, kawan,

masyarakat, dan media sosialisasi seperti film, acara radio, buku, dan

majalah. Dari semua bahan tersebut dapat menjadi sumber belajar

karena dapat membantu peserta didik dalam belajar dan memahami

berupa buku namun pada lingkungan sekitar juga dapat menjadi media

pembelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam belajar.

a. Fungsi semantik

Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah

perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya

benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik) (Munadi,

2010:37). Dengan demikian, fungsi semantik media adalah

memberikan makna bahwa simbol, gambar, tabel, foto maupun

grafik yang disajikan secara abstrak dapat menjadi konkret untuk

pemahaman siswa. Materi yang semula hanya hanya disajikan dalam

verbal ketika guru menghadirkan gambar atau media lainnya maka

pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.

b. Fungsi manipulatif

Media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi

batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi inderawi. Fungsi manipulatif

berkenaan dengan objek yang tidak bisa dihadirkan karena waktu,

ukuran, maupun jumlah objek yang tidak bisa dihadirkan ke dalam

kelas. Media yang paling tepat untuk menjelaskan materi yang

memiliki sifat-sifat tersebut adalah visual seperti gambar, foto,

maupun media audiovisual. Misalnya saat mempelajari mengenai

bencana alam. Peristiwa bencana alam tersebut tidak dialami secara

peristiwa bencana alam tersebut secara langsung sehingga materi

tentang peristiwa bencana alam dapat diganti menggunakan video.

Melalui penjabaran di atas bahwa menurut Munadi,

(2010:37) manipulatif termasuk ke dalam fungsi dari media

pembelajaran. Berbeda dengan pendapat sebelumnya yang

menyebutkan bahwa manipulatif masuk dalam ciri media

pembelajaran.

2) Fungsi media pembelajaran pada penggunanya (peserta didik)

Sementara itu fungsi media didasarkan pada penggunanya

(peserta didik) mencakup :

a. Fungsi psikologis (fungsi atensi, afektif, kognitif, imajinatif, dan motivasi)

Fungsi psikologis dimanfaatkan oleh seorang guru untuk

menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik

materi. Dalam fungsi psikologi, terdapat 5 fungsi lain yaitu:

(1) Fungsi atensi

Yaitu media pembelajaran yang dapat menarik perhatian

(attention) siswa. Dalam fungsi ini, guru harus menggunakan

media pembelajaran yang tepat dan guna, yaitu media

pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian

(2) Fungsi afektif

Yaitu menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan

atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Dengan adanya media

pembelajaran, siswa akan bersedia dalam menerima beban

pelajaran dan akan tertuju pada pelajaran yang diikuti. Selain itu,

akan munculnya tanggapan yaitu berupa partisipasi siswa. ini

merupakan reaksi siswa terhadap rangsangan yang telah

diterimanya.

(3) Fungsi kognitif

Yaitu siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan

memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang

mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek tersebut berupa

orang, benda, dan kejadian/peristiwa. Objek-objek tersebut

direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui

tanggapan, gagasan atau lambang. Misalnya siswa akan belajar

melalui peristiwa darmawisata, ia mampu menceritaan

pengalaman selama melakukan kegiatan itu kepada temannya.

Semua pengalaman tersebut tercatat dalam benaknya dalam

bentuk gagasan dan tanggapan. Dengan demikian, media

pembelajaran telah ikut andil dalam mengembangkan kemampaun

(4) Fungsi imajinatif

Yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengembangkan imajinasi siswa. imajinasi ini mencakup

penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana bagi

masa mendatang atau dapat mengambil bentuk fantasi (khayalan).

(5) Fungsi motivasi

Guru dapat memotivasi siswa dengan cara membangkitkan

minat belajarnya dengan memberikan dan menimbulkan harapan.

Salah satu pemberian harapan dapat dengan cara memudahkan

siswa, bahkan yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima

dan memahami isi pelajaran memalui pemanfaatan media

pembelajaran yang tepat guna.

b. Fungsi sosio-kultural

Fungsi sosiokultural sebuah media pembelajaran memiliki

makna bahwa media memiliki kemampuan untuk menyamakan

persepesi dalam pembelajaran. Persepsi berbeda yang diterima

oleh siswa antara lain disebabkan oleh hambatan sosiokultural

seperti adat kebiasaan, kepercayaan, nilai yang berlaku, dan

norma. Sedangkan dipihak lain, kurikulum dan materi ajar

ditentukan dan diberlakukan secara sama untuk setiap siswa

sehingga guru akan mengalami kesulitan. Masalah ini dapat

diatasi dengan media pembelajaran karena media pembelajaran

mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang

sama.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Kustandi (2011:25-26) beberapa manfaat praktis dari

penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar,

yaitu bahwa media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan

dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses

dan hasil belajar, media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi

belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,

dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri–sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya, media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang, dan waktu, media pembelajaran dapat

memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang

peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya

interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya,

misalnya karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun

binatang.

e. Media Pembelajaran Kartu Domino

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (1989:211)

domino merupakan sebuah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang,

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai sumber dalam kartu

domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunaannya sebagai

berikut:

1. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang pemain.

2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini,

sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain.

3. Pemain pertama meletakkan sebuah kartu di meja (undilah terlebih

dahulu siapa yang jadi pemain pertama).

4. Dengan urutan sesuai arah jarum jam para pemain menjatuhkan

satu kartu pada setiap gilirannya.

5. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuaikan dengan nilai

kartu yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki

kartu lagi.

6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran

dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

7. Pemenangnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu

atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya

masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang

kartu matinya paling sedikit.

Media kartu domino dalam penelitian ini telah mengalami

modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran untuk

materi pelajaran IPS mengenai produksi, distribusi, konsumsi, dan potensi. Adapun aturan permainan media kartu domino IPS dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam permainan kartu domino IPS ini dimainkan oleh 5 orang siswa.

2. Setiap kelompok diberikan 13 kartu, dengan 13 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1

kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan giliran selanjutnya dimainkan oleh siswa yang

berada di sampingnya sesuai dengan arah jarum jam.

4. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah

kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri.

5. Pemain kedua harus melanjutkan untuk mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan

konsep pada kartu yang sebelah kiri jika pemain kedua tidak

memiliki kartu jawaban ia harus membuang 1 kartu dan kartu itu

tidak dapat digunakan.

6. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga kartu habis.

Gambar 2. 2 Kartu Domino IPS

3. Kemandirian dalam Belajar

Dokumen terkait