• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011"

Copied!
227
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK

PEMBELAJARAN

MIND MAP

MATA PELAJARAN PKn

BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Siti Istikomah NIM : 071134033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii

(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh cinta, karya ini kupersembahkan untuk

Kedua orang tuaku (Siti Amiriyati) dan (Agus

Mu’alim

) yang selalu memberikan dukungan, doa

dan semangat untuk diriku

Kedua kakakku (M. Eko Yuliawan) dan (Dwi

Prasetyo. W) yang selalu mensupport adikmu ini.

(5)

v

MOTTO

Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak

lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai

dirinya dikala ia marah.

(Muhammad SAW)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi

bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

(Confusius)

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi

kita selalu menyesali apa yang belum kita capai.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Agustus 2011 Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Siti Istikomah

Nomor Mahasiswa : 07 1134 033

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK

PEMBELAJARAN

MIND MAP

MATA PELAJARAN PKN

BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 9 Agustus 2011

Yang menyatakan

(8)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA

KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Siti Istikomah Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus diawali tahap persiapan dan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo Tahun Pelajaran 2010/2011. Data diperoleh dari nilai ulangan siswa pada setiap akhir siklus atau akhir pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan evaluasi siswa, mengubah skor menjadi nilai, mencari rata-rata dan persentase (%) keberhasilan siswa yang mencapai KKM kemudian membandingkan dengan keadaan pada kondisi awal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat ditunjukkan dalam perolehan hasil untuk siklus 1 dan siklus II. Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa sebesar 62,3 yang kemudian meningkat menjadi 72,2 pada siklus II, sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar sebesar 53% meningkat menjadi 76% pada siklus II.

(9)

ix ABSTRACT

IMPROVING STUDENTS’ ACHIEVEMENT USING MIND MAP LEARNING

TECHNIQUE IN CIVICS AT FOURTH GRADES SEMESTER OF SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN IN ACADEMIC YEAR 2010/2011.

Siti Istikomah Sanata Dharma University

2011

The purpose of this study is to identify whether the mind map learning technique can improve the students’ achievement in learning of central governmental system at IV grades of SD Kanisius Kadirojo in Academic Year 2010/2011. The research was a Classroom Action Research used quantitative approach. The research was held in two cycles. The cycles are started with preparation phase and execution phase of cycle consisting of action planning, action, observation, and reflection. The research subject was IV grades students of SD Kanisius Kadirojo in academic year 2010/2011. The data was obtained from the students’ test result in every cycle or the students’ test result in the end of teaching learning process. The technique to analize the data were by collecting the students’ evaluation, changing their score into value, finding the average and percentage (%) student’s succes to KKM then comparing with the first condition.

The result of the research showed that mind mapping technique can improve the students’ achievement in learning of central governmental system at IV grades of SD Kanisius Kadirojo in academic year 2010/2011. It can be showed from the result of cycle I and cycle II. At cycle I, the students’ average was 62,3 then it increased became 72,2 at cycle II. While, there was an increasing the students’ mastery learning from 53% at cycle I became 76% at cycle II.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan banyak rahmat, nikmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga pada waktu-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin penyusunan skripsi.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah menyetujui atas permohonan penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Drs. P. Wahana M. Hum; selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Supartinah, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kadirojo yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

5. Ibu Lestari Puji Utami, selaku guru kelas IV SD Kanisius Kadirojo yang telah mendampingi dan memberikan pengarahan selama penulis melakukan penelitian. 6. Bapak/Ibu guru dan karyawan SD Kanisius Kadirojo yang telah banyak

membantu selama penulis melakukan penelitian.

7. Siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Kadirojo. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

8. Bapak dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan yang terbaik, kasih sayang, dan semangat bagi penulis.

9. Kakak-kakakku tersayang yang senantiasa menjadi motivator.

10.Teman-teman seperjuanganku terima kasih untuk semangat dan bantuan yang luar biasa.

(11)

xi

12.Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi yang telah dikerjakan ini masih jauh dari kesempurnaan maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 9 Agustus 2011

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Pemecahan Masalah ………. ... 4

(13)

xiii

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Belajar 1. Pengertian Belajar... 6

2. Bentuk Perbuatan Belajar ... 9

3. Jenis-jenis Belajar………... ... 10

4. Prinsip-prinsip Belajar... ... 11

B.Prestasi Belajar ... 13

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 13

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 15

C.Teknik Pembelajaran Mind Map ... 17

1. Mind Map………. ... 17

a. Pengertian Mind Map.……….. ... 17

b. Aturan Mind Map……… ... 17

c. Tujuan Mind Map………... 18

d. Manfaat Mind Map………... 18

2. Pengertian Teknik Pembelajaran ……… ... 19

a. Teknik Pembelajaran Mind Map... ... 20

D.Pendidikan Kewarganegaraan ... 20

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan……….. ... 20

2. Lingkup materi Pendidikan Kewarganegaran……… ... 21

(14)

xiv

4. Kompetensi Dasar yang akan diteliti………. ... 24

E. Kerangka Berpikir ... 24

F. Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A.Jenis Penelitian ... 26

B.Setting Penelitian ... 28

1. Tempat Penelitian……….. . 28

2. Subyek Penelitian……….. . 28

3. Obyek Penelitian……… 28

4. Waktu Penelitian……… 28

C.Rencana Tindakan……… 30

1. Persiapan………. 30

2. Rencana Tindakan……….. . 31

D.Pengumpulan Data dan Instrumennya. ... 36

E. Analisis Data ... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Siklus I……… 43

2. Siklus II………... 47

B. Pembahasan ……… . 54

BAB V. PENUTUP ... 60

A. Kesimpulan ... 60

(15)

xv

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Kewarganegaraan ... 21

Tabel 2 Rancangan waktu penelitian... 29

Tabel 3 Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal ... 39

Tabel 4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Soal ... 40

Tabel 5 Indikator Keberhasilan yang diharapkan... 41

Tabel 6 Hasil Tes Siklus I ... 44

Tabel 7 Hasil Pelaksanaan Siklus I ... 46

Tabel 8 Hasil Tes Siklus II ... 48

Tabel 9 Rangkuman Hasil Penelitian ... 52

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

xviii

Lampiran 15 Instrumen Penilaian Siklus II ... 119

Lampiran 16 Absensi Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo ... ... 124

Lampiran 17 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar ... . 125

Lampiran 18 Simpulan Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV…. 127 Lampiran 19 Perhitungan Validitas siklus I………... ... 129

Lampiran 20 Perhitungan Reliabilitas siklus I ... ... 156

Lampiran 21 Perhitungan Validitas siklus II ... ... 159

Lampiran 22 Perhitungan Reliabilitas siklus II ... ... 188

Lampiran 23 Mind Map pertemuan I ... 192

(19)

xix

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis setiap manusia dalam hidupnya. Dunia pendidikan sekarang ini dituntut agar dapat mendorong dan mengupayakan peningkatan kemampuan dasar untuk menjadi individu unggul dan memiliki daya saing yang kuat secara cepat.

Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan. Subsistem yang pertama dan utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah faktor guru. Tanpa guru yang profesional, mustahil suatu sistem pendidikan dapat mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan.

Kegiatan belajar mengajar memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini berlangsung ketika ada proses interaksi antara seorang pendidik dan peserta didik. Proses belajar mengajar secara formal dilaksanakan dalam lembaga pendidikan yaitu sekolah. Rendahnya mutu atau kualitas membuat lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten.

(21)

mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan kemampuan sebagai warga negara melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan pancasila dan UUD 1945. Melalui mata pelajaran PKn di sekolah diharapkan siswa memiliki perilaku yang dapat mencerminkan kehidupan bangsa dan memiliki jiwa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.

(22)

mengakibatkan perubahan pada anak sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran ditetapkan berbeda-beda oleh masing-masing satuan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan sarana pendukung pembelajaran. Di SD Kanisius Kadirojo KKM pada kompetensi dasar Mengenal Lembaga Sistem Pemerintahan Pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK, sebesar 65. Namun pada kenyataannya kriteria ini tidak tercapai. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas sebesar 43,1. yaitu dari jumlah seluruh siswa hanya 9,7% yang mencapai KKM, dan sisanya sebesar 90,3% tidak mencapai KKM.

(23)

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK.

C. Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan

tingkat pusat bagi siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo Tahun Pelajaran 2010/2011?

D. Pemecahan Masalah

Berdasarkan penyebab rendahnya prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn khususnya materi Lembaga Negara Pemerintahan tingkat Pusat maka peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik pembelajaran Mind Map. Dengan teknik pembelajaran ini diharapkan siswa mampu berpikir secara sistematis dan prosedural.

E. Batasan Pengertian

(24)

Mind Map adalah cara mencatat kreatif untuk memperlihatkan hubungan

yang saling terkait dalam suatu topik bidang studi.

F. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo Tahun Pelajaran 2010/2011.

G. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis menambah wawasan tentang salah satu teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Secara praktis:

a. Bagi peneliti sendiri, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan teknik pembelajaran Mind Map dalam pembelajaran PKn, sehingga dapat menerapkannya untuk materi pokok lain yang sesuai. b. Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi inspirasi dalam menerapkan

teknik pembelajaran Mind Map.

(25)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian belajar

Dalam kehidupan manusia belajar merupakan kegiatan penting, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami atau tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Pengertian belajar dapat kita temukan dalam berbagai sumber. Ada beberapa pendapat para ahli yang terkait dengan belajar.

Belajar menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia artinya berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat sesuatu kepandaian. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-lain (Sardiman, 1986:21)

(26)

Burton (dalam Aunurrahman, 2010:35) merumuskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaaan, kepribadian, atau suatu pengertian. Belajar merupakan kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya (Sardiman, 1986:20). Belajar dapat melibatkan kegiatan penguasaan informasi baru atau keterampilan, berbagai sikap baru, pengertian, atau nilai (Sudjana: 2005).

Belajar juga diartikan sebagai proses menghasilkan perilaku yang dikehendaki sebagai perwujudan menuju kemandirian sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mentalnya (Dimyati dan Mudjiono: 2009). Tujuannya adalah agar anak didik menjadi manusia yang dewasa susila. Dengan kata sederhana, agar terjadi perubahan dalam diri anak didik setelah mereka melakukan kegiatan belajar (Djamarah, 2002:27)

Thorpe (dalam Sudjana, 2005:51) belajar dirumuskan sebagai perubahan yang terjadi pada diri peserta didik. Perubahan ini bukan disebabkan oleh faktor alami melainkan oleh usaha sengaja yang berasal dari luar peserta didik, yaitu berupa stimulus dan perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik (pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi) yang merupakan respon terhadap stimulus itu.

(27)

menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran (Nana Sudjana: 1989). Sanjaya (2006:105) mengartikan belajar adalah proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan.

James (dalam Abdillah, 2002) mengemukakan belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Sejalan dengan pendapat di atas piaget (dalam suciati, 2007:4.12) berpendapat bahwa belajar merupakan siklus interaksi antara individu dengan lingkungan, dengan unsur pokok terletak pada interaksi yang menguntungkan antara proses akomodasi konsep terhadap pengalaman nyata dengan proses asimilasi pengalaman terhadap konsep yang dimiliki.

Belajar merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan tiap orang sejak lahir demi perkembangan dirinya (Wens Tanlain, 2006:19). Cropley (dalam Wens Tanlain, 2006:22) belajar adalah suatu proses dan melalui proses itu terjadi pendidikan dan ini terjadi dalam diri anak sejak anak lahir.

(28)

berubah-ubah. Perubahan tingkah laku yang sifatnya relatif tidak menetap, bukanlah karena proses belajar.

Dari berbagai definisi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perkembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dilakukan seseorang baik secara individu maupun kelompok untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman dan latihan dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Bentuk Perbuatan Belajar

Gagne (dalam Nana Sudjana, 1989:46) ada delapan tipe bentuk perbuatan belajar yaitu:

a). Belajar signal yaitu belajar bagaimana memberikan reaksi terhadap perangsang.

b). Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yaitu memberikan reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi reinforcement atau penguatan.

c). Belajar membentuk rangkaian adalah belajar menghubungkan gejala atau faktor yang satu dengan yang lain sehingga menjadi satu kesatuan yang berarti.

d). Belajar asosiasi verbal, yakni memberikan reaksi dalam bentuk kata-kata, bahasa terhadap perangsang yang diterimanya.

(29)

f). Belajar konsep adalah menempatkan obyek menjadi satu klasifikasi tertentu.

g). Belajar kaidah atau prinsip yaitu menghubungkan beberapa konsep. h). Belajar memecahkan masalah adalah belajar untuk memecahkan suatu

persoalan melalui penggabungan beberapa kaidah atau prinsip.

3. Jenis-jenis Belajar

Gagne (dalam Nana Sudjana, 1989:47) mengidentifikasi lima jenis belajar yaitu:

a). Belajar kemahiran intelektual yaitu suatu kemampuan membedakan obyek seperti bentuk, ukuran, dan warna.

b). Belajar informasi verbal adalah belajar informasi verbal seperti membaca, mengarang, bercerita, mendengarkan uraian guru, kesanggupan menyatakan pendapat dalam bahasa lisan/tulisan, berkomunikasi, dan kesanggupan memberi arti dari setiap kata/kalimat.

c). Belajar pengaturan kegiatan kognitif

Jenis belajar ini menekankan pada aplikasi kognitif dalam pemecahan persoalan (problem solving).

(30)

e). Belajar keterampilan motorik yaitu belajar untuk menggunakan gerakan anggota badan, sehingga memiliki rangkaian urutan gerakan yang teratur, luwes, tepat, cepat dan lancar.

4. Prinsip-prinsip Belajar

Aunurrahman (2010:114) menguraikan beberapa prinsip belajar yaitu: a).Prinsip perhatian dan motivasi

Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi.

b).Prinsip Transfer dan Retensi

Retensi seseorang dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik dimana proses belajar itu terjadi. Proses belajar cenderung terjadi bila kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang memuaskan. Transfer belajar dalam situasi baru dapat lebih mendapat kemudahan bila hubungan-hubungan yang bermanfaat dalam situasi yang khas dan dalam situasi yang agak sama dapat diciptakan.

c).Prinsip Keaktifan

Keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional maupun fisik.

d).Prinsip Keterlibatan Langsung

(31)

hanya sekedar aktif mendengar, mengamati dan mengikuti akan tetapi terlibat langsung di dalam melaksanakan suatu percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu.

e).Prinsip Pengulangan

Mengajar pada hakikatnya adalah membentuk suatu kebiasaan, sehingga melalui pengulangan-pengulangan siswa akan terbiasa melakukan sesuatu dengan baik sesuai perilaku yang diharapkan.

f).Prinsip Tantangan

Bilamana anak merasa tertantang dalam suatu pelajaran, maka ia dapat mengabaikan aktivitas lain yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. DepPorter (dalam Aunurrahman:23) mengemukakan bahwa studi-studi menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta ramah, dan mereka memiliki peran di dalam pengambilan keputusan.

g).Prinsip Balikan dan penguatan

Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku pada waktu yang lain. Memberikan penguatan dan balikan mempunyai arti penting karena dapat mendorong motivasi siswa lebih giat mengerjakan pekerjaan agar lebih baik.

h).Prinsip Perbedaan individual

(32)

dilakukan dapat menyentuh kepentingan siswa, minat-minat mereka, kemampuan serta berbagai karakteristik lain yang terdapat pada siswa dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi belajar

Istilah prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Dalam proses belajar mengajar salah satu bukti yang menunjukkan keberhasilan belajar siswa di sekolah adalah prestasi yang diperoleh siswa. Prestasi adalah usaha untuk mengetahui berapa banyak hal telah dimiliki oleh siswa setelah mempelajari keseluruhan materi yang telah disampaikan padanya (Hamalik, 2000:203). Pada tahap ini siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar (Djamarah, 2002:243).

Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian di bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai (Winkel, 1989:102). Ngalim Purwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor.

(33)

dalam mempelajari sebagian mata pelajaran”. Dan untuk mencapai hasil

belajar yang optimal, dianjurkan agar pendidik membiasakan diri menggunakan komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi, yakni komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara pendidik dengan siswa melainkan juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa lainnya (Sutikno:2007). Hasil pencapaiannya berwujud anak didik yang secara bertahap terbentuk wataknya, kemampuan berpikir, dan keterampilan teknologinya (Djamarah, 2002:26).

Prestasi belajar mempunyai fungsi yang penting selain sebagai indikator keberhasilan belajar dalam mata pelajaran tertentu juga dapat berguna sebagai evaluasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Menurut Zainal Arifin (1990:3) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama: a).Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai peserta didik.

b).Sebagai bahan informasi dalam motivasi pendidikan.

c).Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. d).Dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) anak didik.

e).Hasil belajar yang dicapai siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya.

(34)

kognitif yang ditentukan melalui pengukuran pada akhir pembelajaran dan hasilnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar memiliki peranan penting sebagai umpan balik (feed back) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya. Tingkat keberhasilan

siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang baik dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang dikemukakan oleh Arikunto (1990:21) adalah:

a).Faktor Internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, terdiri dari:

Faktor biologis, seperti usia, kematangan dan kesehatan

Faktor psikologis, seperti kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar

b).Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi: faktor manusia (faktor keluarga, sekolah dan masyarakat) dan faktor non manusia (alam dan lingkungan fisik).

Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

(35)

b).Faktor eksternal terdiri dari: Faktor keluarga

Faktor sekolah Faktor masyarakat

Banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap perolehan belajar pembelajar. Menurut Ali Imron (1996:87) faktor-faktor tersebut meliputi faktor yang berasal dari diri pembelajar dan faktor-faktor yang berasal dari luar pembelajar. Faktor-faktor yang berasal dari diri pembelajar meliputi faktor-faktor bawaan, seperti: intelegensi, bakat, minat, aspirasi, harapan, keuletan, kerajinan, ketangguhan, kemandirian, serta dorongan-dorongan dari dalam. Sedangkan faktor-faktor yang berasal dari luar meliputi: kondisi lingkungan belajar, guru sebagai fasilitator dan pembimbing belajar, prasarana dan sarana yang tersedia, dukungan dari lingkungan pembelajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya.

(36)

C. Teknik Pembelajaran Mind Map

1. Mind Map

a. Pengertian Mind Map

Mind map berasal dari kata mind yang berarti pikiran dan kata map yang berarti peta. Jadi bila disimpulkan pengertian dari mind map itu ialah pemetaan pikiran. Tony Buzan (2003) memberikan beberapa pengertian tentang Mind Map yaitu:

1). Mind Map merupakan cara termudah menempatkan informasi ke dalam dan mengambil informasi ke luar dari otak.

2). Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran di dalam otak.

3). Mind Map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa yang sebenarnya ada dalam otak.

b. Aturan/Langkah membuat Mind Map

Menurut Buzan (2008) ada beberapa aturan/langkah dalam membuat Mind Map yaitu:

1). Memulai dari bagian tengah kertas kosong yang diletakkan mendatar 2). Menggunakan gambar sebagai gagasan sentral

3). Pada setiap bagian tambahkan warna

(37)

5). Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. 6). Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

7). Memberi gambar untuk setiap bagian Mind Map c. Tujuan Mind Map

Menurut Michalko (dalam Buzan, 2005:6) tujuan Mind Map adalah: 1). Mengaktifkan seluruh otak

2). Membereskan akal dari kekusutan

3). Memungkinkan fokus pada pokok bahasan

4). Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang terpisah

5). Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian 6). Memungkinkan kita mengelompokkan konsep dan membantu

membandingkannya d. Manfaat Mind Map

Mind Map merupakan teknik visualisasi verbal ke dalam gambar.

Menurut (Buzan, 2005:6) Mind map dapat membantu kita untuk: 1). Merencanakan

2). Berkomunikasi 3). Menjadi lebih kreatif 4). Menghemat waktu 5). Menyelesaikan masalah 6). Memusatkan perhatian

(38)

8). Mengingat dengan lebih baik 9). Belajar lebih cepat dan efisien

2. Pengertian teknik pembelajaran

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Teknik diartikan metode atau sistem mengerjakan sesuatu (Hasan Alwi dkk:1158). Teknik adalah cara yang dilakukan sesorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien (Wina Sanjaya, 2006:127).

Gerlach dan Ely (dalam Hamzah 2009:2) mengemukakan bahwa teknik adalah jalan, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan teknik yang dimaksud di sini adalah cara tertentu yang dilakukan oleh guru yang akan dikenakan kepada siswanya dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran (Robinson, 2005:9.4).

(39)

pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru (Syaefudin, 2009:142). Anurrahman (2010:34) mengemukakan bahwa instruction atau pembelajaran adalah serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

a. Teknik Pembelajaran Mind Map

Teknik pembelajaran Mind Map adalah cara mencatat kreatif dengan memetakan pikiran di dalam otak dalam rangka memperlihatkan hubungan yang saling terkait untuk mencapai tujuan pembelajaran.

D. Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

(40)

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian dari kelompok pelajaran pengembangan kepribadian yang dapat menumbuhkan wawasan, kesadaran bernegara dan membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya mengandung ranah kognitif tetapi sekaligus mencakup ranah afektif dan psikomotorik. Pasha (2002:12) pendidikan kewarganegaraan merupakan materi yang menyangkut pemahaman tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga Negara dalam bernegara, hak dan kewajiban warga Negara dalam berbangsa dan bernegara, serta pendidikan bela Negara.

2. Lingkup materi Pendidikan Kewarganegaraan

Keterampilan intelektual dalam mata pelajaran kewarganegaraan tidak dapat terpisahkan dari materi kewarganegaraan. Sunarso, dkk (2006:7) Ruang lingkup mata pelajaran kewarganegaraan dikelompokkan ke dalam komponen rumpun bahan pelajaran dan subkomponen rumpun bahan pelajaran sebagai berikut:

Tabel 1. Ruang lingkup mata pelajaran kewarganegaraan

ASPEK SUB ASPEK

Sistem Berbangsa dan Bernegara

1. Persatuan bangsa dan negara 2. Nilai dan norma (agama,

(41)

3. Hak Asasi Manusia

4. Kebutuhan hidup warga negara 5. Kekuasaan dan politik

6. Masyarakat demokratis

7. Pancasila dan konstitusi negara 8. Globalisasi

Sementara itu, Wiharyanto (2008:14) obyek pembahasan dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan dengan warga Negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang meliputi wawasan, sikap dan perilaku warga Negara dan kesatuan bangsa dan Negara.

3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Wiharyanto (2008:5) secara umum, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah membawa peserta didik untuk menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban; dan menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai pancasila. Sedangkan tujuan khusus Pendidikan Kewarganegaraan adalah:

(42)

b).Menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan bernegara pada peserta didik, sehingga terbentuk daya tangkal sebagai ketahanan nasional

c).Peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai luhur pancasila dalam menciptakan ketahanan nasional

d).Peserta didik mampu menuangkan pemikiran berdasarkan nilai-nilai pancasila dalam menganalisa permasalahan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Menurut Sunarso, dkk (2006:5) tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan memberikan kompetensi sebagai berikut:

a).Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b).Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c).Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

(43)

4. Kompetensi Dasar yang akan diteliti

Komptensi Dasar mata pelajaran PKn kelas IV semester dua pada Kuriklum Tingkat Satuan Pendidikan (2006), yaitu 3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll; 3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri; 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya; 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional; 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Penelitian ini akan dibatasi dan fokus hanya pada KD 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK, dll.

E. Kerangka Berpikir

(44)

hubungan yang saling terkait, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

F. Hipotesis

(45)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memecahkan

masalah-masalah dalam pembelajaran yang sehari-hari dialami oleh guru dan siswa dimana pelaksanaannya dilakukan dalam kawasan kelas (wijaya Kusumah&Dedi Dwitagama, 2010:9). Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Lewin (dalam Kasboelah 2001:10) penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan.

(46)

Gambar 1. Skema model penelitian Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Masalah

Refleksi I

SIKLUS I

Observasi I

Observasi II

SIKLUS II

Pelaksanaan Tindakan II

Perencanaan Tindakan II

(47)

Menurut kasboelah (2001:11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

PTK ini dilakukan di SD Kanisius Kadirojo Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.

3. Objek penelitian

Objek penelitian dalam PTK ini adalah prestasi belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran Mind Map dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berkenaan dengan Kompetensi Dasar 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK.

4. Waktu penelitian

(48)

penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap pelaksaannya sebagai berikut:

Tabel 2. Rancangan waktu penelitian

November Desember Januari Februari Maret

(49)

C. Rencana Tindakan

Adapun prosedur pelaksanaan tindakan yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

1. Persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya:

a. Identifikasi masalah

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang prestasi belajar siswa materi lembaga negara kelas IV SD Kanisius Kadirojo Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini untuk mengetahui permasalahan pembelajaran PKn khususnya pada materi Lembaga Negara. Dari hasil studi pendahuluan diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada materi Lembaga Negara masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pada kondisi awal, dari 41 siswa yang mencapai KKM hanya 3 siswa dan selebihnya belum mencapai KKM.

b. Mengkaji Kompetensi Dasar dan Materi Pokok Pembelajaran

Kompetensi Dasar yang mengalami permasalahan adalah“Mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat,

(50)

c. Mempersiapkan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari dua kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV Semester Genap, mata pelajaran Pkn yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dan selanjutnya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tiap siklus.

d. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan siklus II

e. Mempersiapkan Instrumen Penelitian

Lampiran tentang instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran proposal.

2. Rencana Tindakan setiap siklus

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan, setiap pertemuan adalah 2x35menit. Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar PKn dalam mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi:

a. Siklus 1

1. Rencana Tindakan

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

(51)

2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1

Indikator:

- Menyebutkan lembaga-lembaga negara di Indonesia

- Mengelompokkan lembaga negara di dalam sistem

pemerintahan pusat

Kegiatan pembelajaran

Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga-lembaga negara di Indonesia

Siswa menyimak penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan

Siswa belajar mewarnai bagian Mind Map dengan media yang disediakan guru

Pertemuan II Indikator:

- Menjelaskan pengertian masing-masing lembaga negara di

Indonesia.

(52)

Kegiatan pembelajaran

Siswa berdiskusi dengan teman sebangku mengenai pengertian lembaga dan membedakan susunan lembaga Negara sebelum dan sesudah amandemen

Siswa membuat Mind Map dengan mengisi bagian yang kosong pada media yang disediakan guru

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum jelas

Siswa mengerjakan soal tes evaluasi yang diberikan guru 3. Observasi

Selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti juga melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan peneliti pada siklus I yaitu berupa kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran, kegiatan Mind Map, dan kegiatan guru dalam mengajar (lembar observasi terlampir).

4. Refleksi

(53)

b. Siklus II

Berdasarkan hasil siklus 1 peneliti menyusun rencana siklus II dengan tujuan untuk membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan tetap meningkatkan indikator keberhasilan yang ditetapkan

1. Rencana Tindakan

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus II 2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1 Indikator:

- Menyebutkan fungsi salah satu lembaga negara dalam pemerintahan pusat

- Menyebutkan tugas dan wewenang masing-masing lembaga negara dalam pemerintahan pusat

Kegiatan pembelajaran

Siswa mendapatkan materi yang telah disiapkan guru

Setiap siswa membuat Mind Map tentang fungsi dan tugas dari masing-masing lembaga negara dalam sistem pemerintahan pusat

Setiap siswa bergantian mempresentasikan hasil pekerjaannya dalam kelas

(54)

Pertemuan II Indikator:

- Mengidentifikasi susunan lembaga Negara tingkat pusat.

Kegiatan pembelajaran

Siswa mendapatkan materi yang telah disiapkan guru Siswa membentuk kelompok

Setiap kelompok membuat Mind Map secara keseluruhan dari materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Setiap kelompok bergantian mempresentasikan hasil pekerjaannya dalam kelas

Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu

3. Observasi

Selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti juga melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran siswa. Observasi yang dilakukan peneliti menitikberatkan pada pemanfaatan media dan juga kegiatan kelompok (lembar observasi terlampir).

4. Refleksi

(55)

D. Pengumpulan Data dan Instrumen

1. Pengumpulan data

a. Peubah

Peubah dalam PTK ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dalam kompetensi dasar “Mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden,

MA, MK, dan BPK”.

b. Indikator

Indikator dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan belajar dalam materi lembaga Negara.

c. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kuantitatif. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah hasil penilaian belajar dari materi lembaga negara berupa nilai (skor) yang diperoleh siswa dari penilaian kemampuan berupa aspek kognitif melalui tes kognitif siklus I, dan tes kognitif siklus II.

d. Cara Pengumpulan Data

(56)

2.Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari proses pembelajaran. Untuk memperoleh data diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Instrumen dalam penelitian ini yaitu tes prestasi belajar berupa pilihan ganda, dengan jumlah soal seluruhnya adalah 50 soal, 25 soal pada siklus 1 dan 25 soal pada siklus II. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang memenuhi syarat pada jumlah soal siklus I sejumlah 17 soal, dan yang tidak memenuhi 8 soal. Sedangkan pada siklus II dari jumlah 25 soal yang memenuhi syarat sejumlah 19 soal, dan yang tidak memenuhi sejumlah 6 soal. Jumlah soal yang diujikan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sejumlah 15 soal pada masing-masing siklus. Adapun kriteria penentuan skor pilihan ganda adalah sbb:

Jika benar skor = 1

Jika salah skor = 0

Sebelum mengambil data penelitian maka instrumen yang berupa tes prestasi belajar terlebih dahulu diuji cobakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan berupa:

a. Persiapan dengan membuat kisi-kisi soal dan soal yang akan akan diuji coba.

(57)

SDK Kadirojo dan siswa kelas V SDK Babadan. SD tersebut (Babadan) dipilih berdasarkan status akreditasi sekolah dan wilayah yang sama. Tes objektif tersebut terdiri dari 50 butir soal. Sebelum tes digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut telah memenuhi persyaratan tes yang baik yaitu dalam hal validitas dan reliabilitas. Uji coba instrumen tes dilakukan pada siswa yang telah memperoleh pelajaran PKn materi lembaga negara pemerintahan pusat.

c. Analisis

1. Validitas Tes

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sumarna, 2004:50). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan valid bilamana alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini ditempuh dengan cara analisis butir soal dengan teknik analisis data menggunakan product moment correlation (metode Pearson) yaitu dengan rumus:

(58)

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y = skor item

= skor total = cacah subyek

Keputusan uji: > item soal tersebut valid < item soal tersebut tidak valid

Hasil uji validitas soal dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil uji validitas soal secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 13. Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal

Variabel Jumlah Soal Kriteria

Valid Tidak valid

Soal siklus I 25 17 8

Soal siklus II 25 19 6

2. Realiabilitas Tes

(59)

=

Keterangan:

= koefisien realiabilitas = jumlah item

= deviasi standar = indeks kesukaran = 1 – p

:

± − 1,00 : Sangat Tinggi

± − 0,90 : Tinggi

± − 0,70 : Cukup

± − 0,40 : Rendah

− 0,20 : Sangat Rendah

Hasil uji reliabilitas soal dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil uji reliabilitas secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 20 dan Lampiran 22

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Soal

Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Soal siklus I 25 ±0,774 Tinggi

(60)

E. Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif ditempuh dengan membandingkan rata-rata prestasi belajar sebelum dan sesudah dikenai tindakan. Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Kriteria keberhasilan

Tabel 5. Indikator Keberhasilan yang diharapkan siklus 1 dan siklus II

Indikator Kondisi Awal

Akhir Siklus

1 2

Nilai rata-rata siswa 43,1 60 70

Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM

9,7% 40% 60%

2. Penilaian hasil belajar

a. Menghitung prestasi belajar siswa

Nilai :

b. Menghitung keberhasilan siswa

Siswa yang tuntas

:

(61)

c. Menghitung rata-rata kelas

Rata-rata kelas :

(62)

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar

dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Mata Pelajaran PKn bagi Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo Sleman Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011” dilaksanakan pada 13 Januari 2011 sampai 10 Februari 2011

1. Siklus 1

a. Pelaksanaan

(63)

b. Hasil penelitian

Setelah dilakukan penelitian pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:

(64)

25 Oki 7 46

26 Bagas 10 66

27 Lily 7 46

28 Margaretha 10 66

29 Putri 9 60

30 Sasa 11 73

Rata-rata 62,3

Persentase 53% 47%

Berdasarkan hasil dari siklus 1 diperoleh nilai rata-rata mencapai 62,3 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 53% atau yang terdiri dari 16 siswa dan sebesar 47% atau yang terdiri dari 14 siswa belum mencapai KKM. Hasil siklus I ini sudah memenuhi target yang ditentukan sebelumnya yaitu target rata-rata yang diharapkan 60 dengan persentase kelulusan sebelumnya yaitu 40%. Di bawah ini dapat dilihat diagram pie ketuntasan belajar siswa pada siklus 1

Gambar 2. Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I Tuntas

53% Tidak tuntas

47%

(65)

Jika ditinjau dari kondisi yang ada maka hasil dari pembelajaran siklus 1 dapat mencapai kenaikan dari kondisi awal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Hasil pelaksanaan siklus 1

No Indikator Kondisi Awal Siklus 1

1. Nilai rata-rata 43,1 62,3

2. Persentase

ketuntasan belajar

9,7% 53%

c. Refleksi

(66)

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, masih perlu dilakukan perbaikan pembelajaran yaitu dengan melanjutkan ke tindakan II supaya target dari aspek prestasi belajar dapat terpenuhi sehingga kompetensi pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Siklus 2

a. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada tanggal 27 Januari 2011 dan 10 Februari 2011 di kelas IV SD Kanisius Kadirojo Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 30. Pelaksanaan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan setiap pertemuan 2 Jam Pelajaran (JP). Pembelajaran dilakukan dengan teknik pembelajaran Mind Map dengan menggunakan kertas kosong, kertas manila dan pensil warna. Kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada akhir siklus diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

b. Hasil penelitian

(67)

Tabel 8. Hasil Tes Siklus II

No Nama

Skor

(68)

29 Putri 7

46 √

30 Sasa 10

73 √

Rata-rata 72,2

Persentase 76% 24%

Berdasarkan hasil dari siklus II diperoleh rata-rata nilai mencapai 72,2 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 76% atau yang terdiri dari 23 siswa dan sebesar 24% belum mencapai KKM atau yang terdiri dari 7 siswa. Hasil siklus II ini meningkat cukup signifikan menjadi 76%. Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek ketuntasan belajar siswa pada proses belajar dalam proses pembelajaran

Gambar 3. Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II

Dari hasil tes siklus II, pembelajaran dapat dikatakan cukup berhasil karena siswa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 23 siswa atau sebesar 76% dari 30 siswa yang mengikuti tes siklus II.

Tuntas 76% Tidak tuntas

24%

(69)

Berdasarkan hasil dari tes siklus I dan siklus II dapat digambarkan dalam histogram peningkatan persentase ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Gambar 4. Histogram persentase ketuntasan pada siklus I dan siklus II

Gambar di atas menujukkan bahwa presentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan sebesar 53% pada siklus I menjadi 76% pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata kelas sebesar 62,3 pada siklus I menjadi 72,2 pada siklus II. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata nilai tes dari siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada Gambar Histogram berikut ini:

0

Kondisi awal Siklus I Siklus II

(70)

Gambar 5. Histogram nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tes dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena pemahaman siswa terhadap materi semakin baik. Siswa semakin aktif berdiskusi serta tidak malu untuk bertanya baik kepada teman maupun guru hingga benar-benar paham terhadap materi tersebut.

Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa dan ketuntasan belajar pada siklus II meningkat bila dibandingkan dengan siklus I. Perbandingan rata-rata kelas pada kondisi awal dengan skor rata-rata setiap akhir siklus dan juga perbandingan antara persentase (%) keberhasilan siswa dalam mencapai KKM pada kondisi awal dengan persentase keberhasilan siswa pada setiap akhir siklus dapat dilihat dari Tabel di bawah ini.

0

Kondisi awal Siklus I Siklus II

(71)

Tabel 9. Rangkuman hasil penelitian

Aspek

Prestasi Belajar

Kondisi awal Siklus 1 Siklus II Nilai rata-rata

kelas mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh dan langsung bertanya jika ada hal yang belum jelas. Pada pembelajaran siklus II ini siswa bekerja dalam kelompok. Dalam diskusi, mereka aktif bekerja sama. Bagi beberapa siswa yang merasa malu bertanya saat guru menjelaskan di depan kelas, mereka memanfaatkan kegiatan diskusi tersebut untuk bertanya kepada teman kelompoknya yang sudah paham maupun bertanya kepada guru saat guru berkeliling memantau hasil pekerjaan tiap kelompok.

(72)

siswa untuk bertanya terhadap hal-hal yang belum jelas. Dari keseluruhan target yang ada pada siklus II, dapat dilihat untuk pencapaian seluruh siklus seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 10. Perbandingan nilai yang diperoleh untuk semua siklus

No Nama Siklus

1

Siklus

II Peningkatan

(73)

25 Oki 46 siswa, 21 siswa diantaranya mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perkembangan yang cukup baik mengenai kemampuan siswa pada penguasaan materi lembaga pemerintahan pusat. Sedangkan dari 9 siswa yang tidak mengalami peningkatan, 4 siswa mengalami penurunan. Keadaan ini disebabkan karena lemahnya konsentrasi siswa dalam mengikuti setiap pembelajaran. Untuk 5 siswa yang tersisa nilainya tetap bertahan seperti yang telah diperoleh pada siklus I.

B. Pembahasan

Tindakan yang dilakukan pada kelas IV SD Kanisius Kadirojo terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan adalah 2x35menit dan diakhiri dengan tes.

(74)

yang akan dilakukan siswa dalam kelas. Peneliti juga menerangkan tentang teknik pembelajaran yang akan digunakan yaitu teknik pembelajaran Mind Map pada materi ini.

Pada siklus I, kegiatan yang dilakukan peneliti lebih banyak bersifat menuntun siswa untuk lebih mengenal teknik Mind Map. Pertemuan pertama siklus I kegiatan yang dilakukan siswa hanya mewarnai setiap garis-garis atau cabang yang terdapat dalam Mind Map. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan warna pada setiap garis atau cabang yang berbeda. Artinya penggunaan 1 warna mewakili pikiran-pikiran yang berbeda tentang hal-hal yang saling berkaitan. Pada pertemuan kedua siklus I digunakan peneliti untuk mengarahkan siswa melengkapi bagian-bagian yang kosong pada Mind Map. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran siklus I seperti pensil warna telah disediakan. Walaupun kegiatan pada siklus I ini siswa hanya melengkapi, tetapi siswa dituntut kreatif dalam penggunaan warna dan simbol-simbol yang menarik.

(75)

dalam hal aktivitas siswa, masih banyak ditemukan siswa yang ramai atau bermain sendiri di dalam kelas. Ada beberapa siswa yang masih belum memahami dengan jelas terhadap materi yang diajarkan. Pada akhir pembelajaran siklus I diadakan tes siklus I, tes ini bermaksud untuk dapat mencerminkan sejauh mana materi pelajaran dalam proses belajar dapat diikuti dan diserap baik oleh siswa.

Hasil tes siklus I menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 62,3. Jumlah ini masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 65. Sedangkan untuk aspek persentase ketuntasan sebesar 53% atau sebanyak 16 siswa dari 30 siswa telah mencapai target yang diharapkan dan sebesar 47% atau sebanyak 14 siswa belum mencapai target yang diharapkan; target yang diharapkan pada siklus I adalah 40%.

Oleh karena nilai rata-rata pada siklus I belum mencapai 65 (batas KKM yang ditentukan) dan persentase siswa yang tuntas belum mencapai target akhir (60%) maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Oleh karena dilakukan serangkaian perencanaan untuk siklus II.

(76)

hanya sebagai pendamping dan pendukung terhadap kegiatan yang dilakukan siswa.

Pertemuan kedua siklus II, diadakan pembentukan kelompok di mana masing-masing kelompok terdiri dari tujuh siswa secara heterogen. Dasar pembagian kelompok yaitu nilai yang diperoleh siswa pada siklus I. Selain pembentukan kelompok peneliti juga menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan membagikan materi pada masing-masing kelompok. Peneliti menekankan agar siswa lebih aktif berdiskusi dalam kelompok. Di pertemuan kedua siklus II ini kegiatan yang berlangsung lebih kepada proses mengulang terhadap materi-materi yang sudah dipelajari siswa secara keseluruhan, yaitu siswa secara kelompok membuat Mind Map lebih besar dari ukuran Mind Map yang telah mereka buat sebelumnya. Media yang digunakan pada siklus II hampir sama dengan media yang digunakan ketika proses pembelajaran siklus I, hanya saja pengadaan tidak datang dari guru melainkan dari siswa sendiri. Selain itu, pada siklus II ada tambahan media seperti kartu yang disiapkan dari guru sendiri. Kartu tersebut berisi tentang materi-materi sebelumnya yang memuat contoh lembaga Negara, pengertian, fungsi, tugas dan wewenang lembaga Negara dalam pemerintahan pusat.

(77)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain mengamati proses kegiatan yang berlangsung pegamat juga mengamati seluruh proses aktivitas siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas sebagai pengamat, pada siklus II ini peneliti sudah melakukan pembelajaran sesuai dengan apa yang tertuang di dalam RPP. Dan secara keseluruhan aktivitas siswa sudah berjalan dengan baik, tidak ada ditemukan siswa yang ramai atau bermain sendiri. Pengelolaan kelas sudah baik. Siswa secara mandiri telah memanfaatkan media untuk membuat kreasi sesuai dengan imajinasi masing-masing. Dan dalam tugas kelompok pertemuan kedua siklus II, pengamat mengamati setiap kelompok berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan yang terbaik. Masing-masing siswa dalam kelompok mampu bermain dengan warna untuk kemudian memadukan menjadi warna yang menarik.

(78)

Jika dibandingkan dengan data di siklus I, sebagian besar kemampuan siswa mengalami peningkatan, walaupun ada juga beberapa yang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kurang fokusnya siswa dalam memahami materi, siswa masih asyik bermain sendiri sehingga ketika mengerjakan soal siswa mengerjakan dengan asal. Akan tetapi dalam siklus II siswa sudah dapat membantu daya ingatnya dengan baik yaitu dengan membuat catatan-catatan sendiri menggunakan kreativitas masing-masing. Dan untuk kegiatan kelompok guru bermaksud agar siswa saling membantu jika ada kesulitan. Dengan demikian diharapkan semua anggota dalam kelompok menjadi lebih aktif. Sehingga kesulitan-kesulitan dapat berkurang.

Dari hasil tes siklus II, pembelajaran dapat dikatakan cukup berhasil. Pembelajaran pada siklus II sudah mencapai target yang telah direncanakan. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang sudah tuntas KKM pada siklus II sudah mencapai 76%, maka siklus II tidak perlu dilanjutkan.

(79)

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, maka dapat disimpulkan yaitu:  Teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan Prestasi Belajar Siswa kelas IV SDK Kadirojo Kabupaten Sleman Tahun Pelajaran 2010/2011, untuk mata pelajaran PKn pada kompetensi dasar 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK. Hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang diperoleh. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 62,3 meningkat menjadi 70,1. Sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 53% meningkat menjadi 76% pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru

(80)

2. Sekolah

Sekolah hendaknya dapat memberi masukan kepada guru kelas untuk menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi pada proses pembelajaran PKn khususnya penggunaan teknik pembelajaran Mind Map pada materi mengenal lembaga pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

3. Peneliti lain

(81)

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Husni. 2002. Pengertian Belajar dari Berbagai Sumber. Online,

Tersedia:http://husniabdillah.multiply.com/journal/item/9. Diakses tanggal 6 januari 2011.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Buzan, Toni. 2003. Brain Child. Jakarta: PT. Gramedia.

Buzan, Toni. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia.

Buzan, Toni. 2008. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta: PT. Gramedia. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyat dan Mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Hamzah. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan Alwi, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Kasihani Kasboelah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Pasha, Mustafa Kamal. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Yogyakarta: Cipta Karya Mandiri.

Purwanto, Ngalim. 1986. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Rajawali. Robinson, dkk. 2005. Desain Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 1 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Kewarganegaraan .......................
Gambar 1 Skema Model Penelitian ..............................................................
Tabel 1. Ruang lingkup mata pelajaran kewarganegaraan
Gambar 1. Skema model penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan oksigen semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat, sedangkan persediaan oksigen di bumi semakin sedikit karena

Kelemahan dari pola ini adalah: (1) beberapa produsen benih akan dirugikan/diuntungkan karena saat ini harga jual benihnya lebih tinggi/rendah dari harga yang ditentukan

Sedangkan profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Ini berarti pekerjaan atau jabatan itu harus

Produk-produk yang terdapat di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor berasal dari konsep total beauty yang dikenal dengan istilah “Rupasampat Wahyabiantara” yaitu

H372 menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau berulang H412 berbahaya pada kehidupan perairan dengan efek jangka

Berdasdarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat penulis jelaskan bahwa belajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Student Teams

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilampaui, Bupati atau Pejabat yang ditunjuk tidak memberikan keputusan, permohonan pengambilan kelebihan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D dapat meningkatkan kemampuan spasial