• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Teknik Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pemberian tes tertulis yang berupa soal-soal Biologi TIMSS 2011, test logical of tinking dan angket untuk mengetahui konsepsi penalaran yang dilakukan siswa dalam pengambilan keputusan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Soal-soal sebagai bahan tes tertulis yang diberikan kepada siswa dalam hal ini adalah soal-soal Biologi TIMSS 2011 yang dipulikasikan oleh IEA. Angket yang diberikan kepada siswa merupakan angket yang dikembangkan dari rubrik penalaran Marzano, et al. (1994). Test logical of thinking merupakan soal yang dikembangkan oleh Tobin dan Capie (Valanides,1997).

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data

Data-data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kemudian dianalisis. Analisis data yang dilakukan yaitu:

1. Kecenderungan pengambilan keputusan dilihat dari prosentase penggunaan kategori dan kombinasi kategori cara yang digunakan siswa pada masing-masing butir soal. Daftar tally juga digunakan untuk menghitung tingkat keyakinan siswa dalam menjawab soal-soal Biologi TIMSS. Data selanjutnya disusun dalam tabel distribusi prosentase untuk setiap kategori atau kombinasi kategori cara pengambilan keputusan dan tingkat keyakinan dalam menyelesaikan masing-masing soal pada kategori capaian tinggi dan kategori capaian rendah. Hasil-hasil perhitungan diprosentasekan dan digambarkan dalam bentuk histogram.

2. Angket yang diberikan kepada siswa berupa pertanyaan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan-pernyataan yang dikemukakan pada angket dikembangkan berdasarkan Marzano, et al. (1994). Data-data yang diperoleh dari hasil angket ditabulasikan dan dihitung prosentase masing-masing pernyataan. Prosentase dihitung dengan menggunakan rumus:

Prosentase =

x 100%

Prosentase yang didapatkan dari masing-masing respon tiap pernyataan kemudian disajikan dalam bentuk diagram batang dan kemudian dideskripsikan.

3. Perkembangan intelektual siswa diukur dengan menggunakan test logical of thinking (TOLT). Setiap soal memiliki skor satu. Soal nomor 1-8 dinyatakan benar jika jawaban dan alasan yang dipilih siswa benar (Lampiran 7). Interpretasi hasil perkembangan intelektual siswa diukur berdasarkan skor capaian siswa seperti pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Perkembangan Intelektual Siswa berdasarkan TOLT

Skor Capaian Tingkat Perkembangan Intelektual

0 - 1 Operasi konkret

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 - 10 Operasi formal

Sumber: Valanides, 1997

4. Hasil capaian siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal Biologi TIMSS 2011 didapatkan dari jumlah total skor tes siswa (maksimal skor 100). Panduan penskoran setiap soal berdasarkan dari ketentuan yang tercantum pada soal-soal Biologi TIMSS 2011 (Lampiran 8). Hasil capaian seluruh siswa selanjutnya diurutkan berdasarkan nilai capaian skor dari skor tertinggi hingga skor terendah. Skor yang telah diurutkan kemudian diolah sehingga didapatkan data berupa tabulasi banyak kelas dan interval kelas. Penentuan banyak kelas diperoleh dengan menggunakan rumus:

Banyak kelas = 1 + (3,3) log n ; n = banyak sampel Panjang (p) kelas ditentukan dengan rumus:

p =

(Sudjana, 2005)

Penentuan kelompok capaian dapat ditentukan dari tabulasi frekuensi interval kelas yang didapat dengan cara membagi tiga interval kelas menjadi kelompok capaian rendah, sedang dan tinggi. Hasil capaian kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS 16.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya kecenderungan pengambilan keputusan berdasarkan tingkat keyakinan, posisi materi soal, kategori capaian siswa, bentuk soal, dan domain kognitif soal. Hasil penelitian mengindikasikan adanya irisan antara pengambilan keputusan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Biologi TIMSS 2011 dengan tingkat keyakinan, domain kognitif soal, bentuk soal, capaian siswa, dan posisi materi soal. Perkembangan intelektual siswa juga menunjukkan kecenderungan pengambilan keputusan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masing-masing aspek ini berkaitan satu sama lainnya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa cenderung menggunakan intuisi untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan soal constructed-response, materi soal yang belum dipelajari dan siswa yang berasal dari akreditasi B dan C. Pada beberapa soal, siswa kategori tinggi cenderung menggunakan heuristik dalam mengambil keputusan untuk menjawab soal-soal yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa yang berasal dari sekolah akreditasi A cenderung menggunakan heuristik dan rasional pada beberapa soal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intuisi memiliki tingkat keyakinan yang paling rendah walaupun intuisi merupakan cara yang cenderung digunakan siswa. Kombinasi dari cara pengambilan keputusan juga menunjukkan kecenderungan peningkatan keyakinan saat siswa menggunakan empat kombinasi cara secara bersamaan. Berdasarkan bentuk soal yang diujikan, soal-soal pilihan ganda memiliki kecenderungan tingkat keyakinan yang lebih tinggi.

Umumnya, persepsi penalaran siswa sudah cukup baik. Siswa telah berusaha untuk memahami soal melalui informasi detail yang ada pada soal, menentukan materi yang berkaiatan berdasarkan kata kunci yang ada pada soal,

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan analisis kesalahan, keyakinan penjelasan yang dituliskan, dan mampu memikirkan beberapa alternatif jawaban yang mungkin dapat digunakan. Akan tetapi, siswa belum memiliki keyakinan bahwa materi yang dipilih untuk menjawab soal sudah tepat.

Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal disebabkan karena beberapa materi yang diujikan belum dipelajari oleh siswa kelas VIII. Sebagian besar materi yang diujikan memang telah dipelajari oleh siswa, namun 31% siswa tidak tercakup dalam kurikulum KTSP kelas VII dan VIII SMP. Siswa yang dapat menjawab soal ini mengandalkan pengetahuan awal dan asumsi yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa capaian siswa kelas VIII Kota Palembang dalam menyelesaikan soal-soal Biologi TIMSS 2011 masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah siswa yang termasuk dalam kategori capaian rendah (55%) dibandingkan dengan kategori capaian tinggi (13%). Rendahnya tingkat capaian siswa kelas VIII ini terlihat sangat jelas pada beberapa soal-soal yang menuntut siswa untuk menggunakan keterampilan menginterpretasikan tabel, grafik, dan merancang percobaan.

Capaian siswa dalam menyelesaikan soal-soal pilihan ganda lebih tinggi dibandingkan dengan soal-soal constructed-response walaupun masih sangat rendah. Siswa yang termasuk dalam kategori capaian tinggi cenderung berada pada tahap perkembangan operasi formal. Sedangkan siswa kategori capaian rendah cenderung berada pada tahap perkembangan operasi konkret.

B. Keterbatasan

Penelitian yang telah dilakukan ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Setiap kelompok dari kategori sekolah hanya diambil satu sekolah dan masing-masing sekolah hanya diambil satu atau dua kelas saja.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Test of logical thinking yang diujikan pada penelitian ini hanya diberikan kepada siswa dari sekolah sampel yang mendominasi kategori tinggi dan rendah saja.

3. Tingkat keyakinan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Biologi TIMSS

2011 hanya difokuskan kepada “yakin” dan “tidak yakin”. C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat direkomendasikan beberapa hal berkaitan dengan proses pembelajaran dan asesmen yang dilakukan oleh guru dan peneliti lainnya, yaitu:

1. Hasil penelitian menununjukan siswa memiliki capaian rendah dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut siswa untuk merancang percobaan. Untuk meningkatkan keterampilan ini, guru dapat melatih siswa untuk merancang percobaannya sendiri dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Dalam hal ini guru menjadi fasilitator dan pengarah bagi siswa dalam proses perancangan percobaan.

2. Penggunaan rasional dapat dilakukan dalam menyelesaikan soal-soal pilihan ganda. Hal ini terlihat dari beberapa materi soal yang telah dipelajari sebelumnya namun pemahaman siswa belum terlalu dalam. Untuk mengasah kemampuan berpikir rasional siswa, guru dapat melatih kemampuan ini dengan menghadirkan fenomena-fenomena yang dekat dengan siswa dalam pembelajaran yang berlangsung.

3. Siswa terlihat kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang dilengkapi dengan grafik dan gambar. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut, guru seharusnya lebih melatihkan keterampilan berkomunikasi siswa dengan menyajikan data-data dan gambar-gambar dalam proses belajar maupun saat asesmen dilakukan. 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa materi soal yang belum

dipelajari tetapi siswa telah dapat menggunakan heuristik dalam mengambil keputusan menunjukkan bahwa siswa telah memiliki pengetahuan awal

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang cukup baik. Oleh karena itu, sebaiknya guru melakukan tes awal untuk mengetahui pemahaman awal yang dimiliki oleh siswa sebelum mengajarkan konsep tertentu kepada siswa, sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif beradasarkan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa.

5. Kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menjawab soal-soal constructed-response adalah dalam memberikan penjelasan terhadap jawabannya secara tertulis atau argumen tertulis. Kompleksitas soal constructed-response ini mengakibatkan ketidakyakinan siswa terhadap jawabannya. Sebaiknya guru lebih melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal jenis ini, agar siswa terbiasa memberikan argumen tertulis dan dapat mengeluarkan semua pemahaman yang siswa ketahui tentang materi tersebut.

6. Hasil capaian siswa dalam menyelesaikan soal-soal ini menunjukkan capaian reasoning (35,03%) lebih tinggi dibandingkan dengan capaian knowing (30,21%) dan applying (34,68%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP di Kota Palembang memiliki potensi untuk menyelesaikan soal-soal reasoning. Guru dapat membantu memaksimalkan potensi tersebut dengan cara memberikan mengarahkan pembelajaran inkuiri dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengambangkan penalaran siswa.

7. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan pengambilan keputusan dengan aspek-aspek lainnya, seperti tingkat keyakinan, posisi materi soal, bentuk soal, domain kognitif soal, test of logical thinking, dan capaian siswa. Kecenderungan ini mengindikasikan adanya hubungan antara pengambilan keputusan dengan aspek-aspek tersebut. Untuk peneliti selanjutnya tentunya akan sangat berharga jika dilakukan kajian lebih mendalam lagi mengenai hubungan atau korelasi diantara pengambilan keputusan dengan aspek-aspek tersebut.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Cara pengambilan keputusan yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Biologi TIMSS 2011 menunjukkan kecenderungan mempengaruhi tingkat keyakinan siswa. Pengkajian lebih mendalam dapat dilakukan oleh

peneliti selanjutnya dengan tidak hanya memfokuskan kepada “yakin” dan

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Akitson, M., & Strurges, J. (2003). At turning point: the young adolescent learner. Boston: Center for Collaborative Education.

Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., & Walter, P. (2008). Molecular biology of the cell. Edisi Kelima. New York: Garland Science. Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Panduan penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Balovar, J. (2013). Validation of adult decision-making competence in Slovak students. Judgement and Decision Making, 8 (3), hlm. 386-392.

Bennett, J. (2001). The relationship between classroom climate and student achievment. [Online]. Tersedia di: http://digital.library.unt.edu/ark: /67531/metadc3065/m2/1/high_res_d/dissertation.pdf. Diakses 1 Juni 2014. Beyth-Marom, R., Austin, L., Fischhoff, B., Palmgreen, C., & Jacobs-Quadrel, J..

(1993). Perceived consequences of risky behaviors: adults and adolescents. Developmental Psychology, 29 (3), hlm. 549-563.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2002). Biologi. Jilid 1. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi. Jilid 3. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Chappuls, S., & Chappuls, J. (2008). The best value in formative assessment. Informative Assessment, 86 (4), hlm. 14-19.

Cojuharenco, I. (2007). Lay intuition about overall evaluation of experience. Judgment and Decision Making, 2 (1), hlm. 40-57.

Departemen Pendidikan Nasional (2007). Materi sosialisasi dan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dinas Kota Palembang (2013). Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Palembang tahun 2012. Palembang: Dinas Kota Palembang.

Earl, L. (2003). Assessment as learning: using classroom assessment to maximase

student learning. [Online]. Tersedia di:

https://www.aacu.org/meetings/ild/documents/Symonette.MakeAssessmentW ork.EarlAssessmentForOfAsLearning2003.pdf. Diakses tanggal 22 Juli 2014. Earl, L., & Katz, S. (2006). Rethinking classroom sssessment with purpose in

mind: assessment for learning, assessment as learning, assessment of learning. Minatoba: Minister of Education.

Fast, N.J., Sivanathan, N., Mayer, N.D., & Gakinsky, A.D. (2011). Power and overconfident decision-making. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 117 (2), hlm. 249-260.

Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., & Hyun, H.H. (2012). How to design and evaluate research in education. Edisi Kedelapan. New York: McGraw-Hill.

Gentry, J.H., & Campbell, M. (2002). Developing adolescents. Washington DC: American Psycological Association.

Hart, C., Mulhall, P., Loughran, J., & Gunstone, R.. (2000). What is the purpose of this experiment? Or can students learn something from doing experiment? Journal of Research in Science Teaching, 37 (7), hlm. 655-675.

Hodgkinson, G. P., Langan-Fox, J., & Sadler-Smith, E. (2008). Intuition: A foundamental bridging construct in the behavorial science. British Journal of Psychology, 99, hlm. 1-27.

Hogarth, R.M. (2002). Deciding analytical or trusting your intuition? The advantages and disadvantages of analytical and intuitive thought. [Online]. Tersedia di: http://www.econ.upf.edu/docs/papers/downloads /654.pdf. Diakses 28 Mei 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Survei internasional TIMSS : TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). [Online]. Tersedia di: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-timss. Diakses 3 Januari 2014.

Khader, P.H., Pachur, T., Meier, S., Bien, S., Jost, K., & Rosler, F. (2011). Memory-based decision making with heuristic: Evidence for a controlled activation of memory representations. Journal Cognitive Neuroscience, 23 (11), hlm. 2540-3554.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kizlik, B. (2012). Meansurement, assessment, and evaluation. [Online]. Tersedia: http://aristwn.staff.stainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/3/2013/09 /Measure-assess-evaluate.pdf. Diakses 14 Juni 2014.

Lamond, D. & Thompson, C. (2000). Intuition and analysis in decision making and choice. Journal of Nurshing Scholarship, 32 (3), hlm. 411-414.

Latipah, E. (2012). Pengantar psikologi pendidikan. Yogyakarta: Pedagogia Lutz, S.T. & Huitt, W.G. (2004). Conecting cognitive development and

constructivism: Implication from theory for instruction and assessment. Constructivism in the Human Science, 9 (1), hlm. 67-90.

Mader, S. (2004). Understanding anatomy & physiology. Edisi Kelima. Boston: McGraw-Hill

Martin, M.O, Mullis, I., Foy, P., & Stanco, G.M. (2012). TIMSS 2011 international result in science. [Online]. Tersedia di: http://timss.bc.edu/. Diakses 13 Oktober 2013.

Martin, R. & Hanlon, P. (2007). An examination of the role of intuition in individual decision making in organisation [Online]. Tersedia di: http://arrow.dit.ie/cgi/viewcontent.cgi?article=1000&context=buschgracon. Diakses 28 Mei 2014.

Matlin, M.W. (2009). Cognitive psychology. Edisi Ketujuh. New Jersey: John Wiley & Son, Inc.

Marzano, R.J., Pickering, D., & McTighe, J. (1994). Assessing student outcome: performance assessment using the dimensions of learning model. Virginia: Association of Supervision and Curriculum Development.

Mullis, I., Martin, M.O., Ruddock, G.J., O’Sullivan, C.Y., & Preuschoff, C. (2009). TIMSS 2011 assessment framework. [Online]. Tersedia di: http://timss.bc.edu/. Diakses 13 Oktober 2013.

Mulyasana, D. (2012). Pendidikan bermutu dan berdaya saing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Newhouse, D., & Beegle, K. (2005). The effect of school type on achievement: evidence from Indonesia. [Online]. Tersedia dia: https://openknowledge.worldbank.org/bitstream/handle/10986/8932/wps3604 .pdf?sequence=1. Diakses 7 Agustus 2014.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurgiantoro, B. (2005). Tahapan perkembangan anak dan pemilihan bacaan sastra anak. Cakrawala Pendidikan24 (2), hlm. 197-216.

Oliveira, A. (2007). A discussion of rational and psychological decision-making theories and models: The search for a cultural-ethical decision-making model. Electronic Journal of Business Ethic and Organization Studies, 12 (2), hlm. 12-17

Oppenheimer, D., Eplay, N., & Eyre, R.N. (2007). Overcoming intuition: metacognitive difficulty activates analytic reasoning. Journal of Experimental Psychology General, 136 (4), hlm. 569-576.

Piaget, J. (1964). Development and learning. Journal of Research in Science Teaching, 2, hlm. 176-186.

Piaget, J. (1972). Intellegence evolution from adolance to adulthood. [Online]. Tersedia di: http://www.fondationjeanpiaget.ch/fjp/site/textes/VE/JP70_ Evolut_Intellect_Adoles_Adulte.pdf. Diakses 22 Juli 2014.

Polic, M. (2009). Decision making: between rationaly and reality, Interdisciplinary Description of Complex System, 7 (2), hlm. 78–89.

Popham, W.J. (2004). Classroom assessment: what teachers need to know. Edisi Keempat. Boston: Allyn & Bacon

Puspitarini, M. (2014). Soal UN setara ujian dunia. [Online]. Tersedia: http://kampus.okezone.com/read/2014/04/14/560/969831/soal-un-setara-ujian-dunia. Diakses 21 Mei 2014.

Raven, P., Johnson, G. (2001). Biology. Edisi Keenam. Boston: McGraw-Hill Rosenberg, C. (2011). Cognitive characteristic affecting rational decision Making

style. [Online]. Tersedia di: https://www.duo.uio.no/bitstream/handle /10852/18102/masteroppgavexxCharlottexRosenbergxxpdf.pdf?sequence=1. Diakses 1 Juni 2014.

Rustaman, N.Y. (2009). Analisis konten dan capaian sains siswa Indonesia dalam TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) tahun 1999, 2003, dan 2007. Jakarta: Badan Penelitian Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Santrock, J.W. (2010). Psikologi pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo. Jakarta: Kencana.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Scanlan, C.L. (2012). Assessment, evaluation, testing and grading. [Online]. Tersedia di: http://www.umdnj.edu/idsweb/idst5350/assess_eval_test_grade .htm. Diakses 14 Juli 2014.

Scott, S.G., & Bruce, R.A. (1985). Decision-making style: the development and assessment of a new measure. Educational and Psyhological Measurement, 55, hlm. 818-831.

Sinha, R. (2005). Impact of experience on decision making in emergency situation. [Online]. Tersedia di: http://epubl.ltu.se/1402-1781/2005/15/LTU-CDUPP-0515-SE.pdf. Diakses 1 Agustus 2014.

Sternberg, R.J. (2008). Psikologi kognitif. Diterjemahkan oleh: Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito

Sukartini, L. (1996). Hubungan antara perilaku pengambilan keputusan intuitif dan rasional terhadap prestasi kerja manajer tingkat pertama pemasaran

dan produksi. [Online]. Tersedia di:

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/16/1c36c7ee2b5e0b60308d07559f9 3b4ff71eba8b8.pdf. Diakses 1 Juni 2014.

Sundari, N. (2008). Perbandingan prestasi belajar antara siswa sekolah Unggulan dan siswa sekolah dasar non-unggulan di Kabupaten Serang. Jurnal Pendidikan Dasar, 9, hlm. 1-5.

Suryabrata, S. (2004). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Surgenor, P. (2010). Summative and formative assessment. [Online]. Tersedia di:

http://www.ucd.ie/t4cms/ucdtlt0029.pdf. Diakses 22 Juli 2014.

Syagga, L.A. (2012). Intuitive cognitive style and biases in decision making. [Online]. Tersedia di: http://i-rep.emu.edu.tr:8080/jspui/bitstream/11129 /353/1/Syagga.pdf. Diakses 1 Juni 2014.

Tipandjan, A., Sedlmeier, P., & Helfrich, H. (2010). Cross-cultural study on decision-making of German and Indian University student. [Online]. Tersedia di: http://www.qucosa.de/fileadmin/data/qucosa/documents/6002/data/Arun_ Thesis.pdf. Diakses 23 Januari 2014.

Safira Permata Dewi, 2014

Analisis Pengambilan Keputusan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS Di Kota Palembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Toplak, M.E., West, R.F., & Stanovich, K.E. (2014). Rational thinking and cognitive sophistication: Development, cognitive, abilities, and thinking disposition. Developmental Psychology, 50 (4), hlm. 1037-1048.

Valanides, N. (1997). Formal reasoning abilities and school achievment. Studies in Educational Evaluation, 23 (2), hlm. 169-185.

Wang, Y. & Ruhe, G. (2007). The cognitive process of decision-making. International Journal of Cognitive and Natural Science Intelligence, 1 (2), hlm. 73-85.

Xu, J. (2009). School location, student achievement, and homework management reported by middle school students. The School Community Journal, 19 (2), hlm. 27-44.

Dokumen terkait