Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Ridwan (2009:69)
menjelaskan: “metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang
Uji Kredibilitas Perpanjangan Pengamatan Penigkatan Ketekunan Triangulasi Diskusi dengan Teman Analisis Kasus Negatif Member Check
Macam-macam teknik pengumpulan data Observasi Wawancara Dokumentasi Triangulasi/Gabungan
dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi dan juga gabungan ketiganya atau triangulasi.
Gambar 3.2
Macam-macam Teknik Pengumpulan Data
Data kemudian dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari hasil observasi dan wawancara guru, sedangkan data sekunder didapat dari studi dokumentasi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga instrumen penelitian, diantaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Mengutip pendapat Sutrisno Hadi dari buku yang ditulis Sugiyono
(2007:310) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikilogis”. Sedangkan menurut Mulyatiningsih, (2012:26) “Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik”. Alat yang digunakan dalam observasi dapat berupa lembar pengamatan atau check
list. Observasi digunakan karena banyak kejadian penting yang hanya
dapat diperoleh melalui observasi. Observasi memiliki beberapa
diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan tidak dapat disangkal” (Mulyatiningsih, 2012:27). Terdapat dua macam observasi, yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan. Observasi partisipan adalah dalam observasi ini peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sedangkan observasi non partisipan adalah dalam observasi ini pengobservasi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diobservasi dan hanya sebagai pengamat independen. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, yang peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diteliti. Peneliti hanya mengamati dan memperhatikan objek yang ditelitinya. Adapun gambaran lembar observasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Lembar observasi keterampilan mengadakan variasi
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI PADA PEMBELAJARAN IPS
Nama Pengajar : ……… Hari/Tanggal : ……… NIP : ……… Kelas : ……… Topik : ………
Komentar
Variasi dalam gaya mengajar guru
1. Suara
Guru member variasi dalam nada suara, volume suara, kecepatan bicara
2. Mimik dan gerak
Guru mengadakan perubahan mimic dan gerak (tangan dan badan) untuk memperjelas penyajiaannya
3. Kesenyapan
memberikan waktu senyap atau hening dalam pembicaraannya 4. Kontak pandang
Guru melayangkan pandang dan melakukan kontak pandang dengan siswanya
5. Perubahan posisi
Guru bergerak di dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda
6. Memusatkan
Guru memberikan tekanan pada butir-butir yang penting dari penyajiannya dengan menggunakan bahasa lisan
(seperti “dengar baik-baik”, “perhatikan ini”, dll.) dan isyarat
yang cocok (seperti mengangkat tangan atau menunjuk dengan jari)
Variasi penggunaan media dan alat bantu pengajaran
7. Variasi Visual
Guru menggunakan alat bantu yang dapat dilihat (menulis di papan tulis, menunujukan gambar atau benda, dsb.) 8. Variasi Aural
Guru menggunakan berbagai suara langsung atau rekaman dalam pengajarannya
9. Variasi alat bantu yang dapat dipegang dan manipulasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa memegang atau memanipulasi benda-benda atau alat bantu pegajaran
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
10. Guru memperkenalkan perubahan dalam pola interaksi antara dia dengan siswa dan juga menganekaragamkan kegiatan belajar siswa yang terlibat
2. Wawancara
“Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab” (Danim, 2002:130). Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2012) “wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dari responden yang lebih mendalam. Data hasil wawancara tersebut sebagian digunakan untuk pembahasan hasil penelitian. Wawancara juga sering digunakan untuk melengkapi data hasil observasi. Mulyatiningsih (2012:32) wawancara memiliki beberapa keunggulan, yaitu “peneliti dapat memperoleh informasi yang luas dan mendalam tentang sikap, pikiran, harapan, dan perasaan responden yang ingin diketahuinya”. Wawancara merupakan metode pengumpulan data utama dalam penelitian kualitatif. Untuk menambah keabsahan data hasil wawancara dapat dilakukan triangulasi, yaitu melakukan cross check dengan mewawancarai narasumber lain yang memiliki kedekatan hubungan dengan subjek penelitian.
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara tertulis kepada responden untuk dijawab. Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada Guru-guru yang mengajar di kelas tinggi dan kepala sekolah. Pada penelitian ini wawancara digunakan sebagai alat pengumpul data untuk memperoleh data dari responden mengenai bagaimana kebiasaan mengajar guru dalam pembelajaran IPS.
Tabel 3.4
Transkrip wawancara dengan Kepala Sekolah
TRANSKRIP WAWANCARA
Objek tujuan : Kepala Sekolah
Nama :
NIP :
Hari dan Tanggal :
Tempat :
Pewawancara :
Item Pertanyaan
1. Bagaimana kondisi sekolah SDN Sirnasari?
2. Berapa jumlah tenaga pengajar disini?
3. Berapa jumlah siswa ditahun ini dan bagaimana cara pengelolaan siswanya?
4. Bagaimana kegiatan pembelajaran disini?
5. Bagaimana hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar?
6. Bagaimana keadaan sarana prasarana dan fasilitas sekolah yang mendukung
dalam kegiatan pembelajaran?
7. Bagaimana pengelolaan kurikulum di SDN Sirnasari?
8. Bagaimana cara pengelolaan siswa di SDN Sirnasari ini?
9. Berapa alokasi waktu untuk pembelajarn IPS di SDN Sirnasari?
10. Apakah alokasi waktu tersebut sudah cukup untuk menyampaikan target
materi?
11. Apakah semua guru disini menguasai keterampilan dasar mengajar?
12. Apakah semua guru disini menguasai keterampilan mengadakan variasi?
13. Apakah guru di SDN Sirnasari selalu menggunakan keterampilan
mengadakan variasi saat KBM berlangsung?
14. Keterampilan variasi apa saja yang sering digunakan oleh guru di SDN
Sirnasari?
15. Menurut Ibu apa tujuan dari mengadakan variasi dalam pembelajaran
khususnya pembelajaran IPS?
16. Metode dan strategi apa saja yang selalu digunakan para guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa?
17. Media apa saja yang selalu digunakan disini?
Tabel 3.5
Transkrip wawancara dengan guru kleas tinggi
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU DI KELAS TINGGI
Objek tujuan : Guru Kelas …..
Nama :
NIP :
Hari dan Tanggal :
Tempat :
Pewawancara :
Item Pertanyaan
1. Bagaimana kegiatan pembelajaran IPS di SDN Sirnasari ini?
2. Sudah cukupkah fasilitas dan alat peraga disini dalam mendukung
pembelajaran terutama pada pembelajaran IPS?
3. Bagaimana pengembangan kurikulum dan program mengajar di kelas
khususnya pada pembelajaran IPS?
4. Berapa alokasi waktu untuk pembelajarn IPS di SDN Sirnasari?
5. Apakah alokasi waktu tersebut sudah cukup untuk menyampaikan target
materi?
6. Metode dan media apa saja yang selalu digunakan dalam menyampaikan
materi kepada siswa?
7. Apakah Bapak/Ibu mengetahui keterampilan dasar mengajar khususnya
keterampilan mengadakan variasi?
8. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan keterampilan mengadakan variasi
saat KBM berlangsung, khususnya pada pembelajaran IPS?
9. Keterampilan variasi apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan dalam
mengajar?
10. Menurut Bapak/Ibu apa tujuan dari mengadakan keterampilan variasi dalam
pembelajaran khususnya pembelajaran IPS?
11. Apakah Bapak/Ibu selalu melakukan evaluasi setelah pembelajaran IPS
selesai?
12. Bagaimana upaya Bapak/Ibu dalam memahami siswa?
Lanjutan dari tabel 3.5
14. Adakah kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam mengajar IPS dengan
menggunakan keterampilan mengadakan variasi?
15. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu atas kendala atau kesulitan tersebut?
16. Menurut Bapak/Ibu sudah cukupkah materi pembelajaran IPS yang ada
dalam buku paket yang Bapak/Ibu gunakan?
3. Dokumentasi
“Dokumentasi adalah kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, penemuan kembali, dan penyebaran dokumen yang dapat
dipakai sebagai bukti atau keterangan”. (wawan
-junaedi.blogspot.com/2011/12/pengertian-dokumentasi.html). Penggunaan studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam studi dokumentasi diantaranya yaitu berupa tulisan/dokumen dari sekolah, kamera digital sebagai dokumen berupa gambar. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto tentang kebiasaan mengajar guru. Fotografi mempunyai nilai cukup tinggi dan tautan yang kuat dengan penelitian kualitatif sebab fotografi memuat data deskriptif yang dapat digunakan untuk memahami subjek melalui proses analisis secara deduktif.