1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan ketika sebelum melakukan, pada saat proses penelitian berlangsung, serta sesudah penelitian dilakukan. Tujuan pengambilan data adalah untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti.Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini antara lain:
49
a. Observasi
Observasi atau pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data mengunakan alat indra secara langsung atau suatu teknik yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan teknik observasi terstuktur. Sugiono (2007:167) mengemukakan bahwa observasi terstuktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, serta kapan dan dimana tempatnya.Format penilaian yang dirancang mengunakan alat obsevasi berbentuk rating scale.
Observasi digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang lebih mendalam tentang kemampuan motorik halus anak. Observasi ini dilakukan oleh peneliti sebelum, pada saat penelitian dan sesudah diterapkannya kegiatan belajar dengan playdough guna menstimulasi kemampuan motorik halus anak di TK A Artha Kencana Kota Serang, Banten.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.Studi dokumentasi digunakan karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari penerapan kegiatan belajar melalui kegiatan bermain dough untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak di TK A
50
Artha Kencana Kota Serang, Banten. Studi dokumentasi digunakan untuk mempertegas bagaimana proses pelaksanaan kegiatan playdough pada setiap siklusnya.
2. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2006: 136), instrumen penelitian memiliki pengertian sebagai berikut, yakni:
“Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya pada saat penelitian lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah”.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan format observasi dengan jenis rating scale, yakni memiliki tingkatan dalam penilaianya, antara lain terdapat tiga tingkatan yaitu: (1) belum dapat melakukan sendiri, (2) mampu melakukan dengan bantuan, (3) mampu melakukan sendiri.
Prosedur pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini secara rinci akan dijabarkan sebagai berikut (Margono, 2002: 157):
a. Menganalisis Variabel Penelitian
Peneliti terlebih dahulu mengkaji variabel menjadi sub variabel/dimensi, indikator serta item pernyataan dengan rinci dan jelas sehingga dapat diukur dan menghasilkan data yang diinginkan oleh peneliti. Pembuatan indikator, dalam hal ini indikator kemampuan motorik halus,
51
peneliti mengunakan teori atau konsep-konsep yang ada dalam pengetahuan ilmiah seperti dalam CRI, DAP dan teori lainnya.
b. Menetapkan Jenis Instrumen
Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pengumpulan data di lapangan, atau dengan kata lain instrumen tersebut digunakan untuk mengukur variable, sub variabel atau indikator yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating scale, dan studi dokumentasi terhadap penerapan playdough untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
c. Menyusun Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi lingkup variabel, sub variabel, indikator, butir item, teknik pengumpulan data dan sumber data. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Motorik Halus
No Variabel Indikator Butir Item Teknik Pengumpulan Data Sumber Data 1 Kemampuan Motorik Halus Meremas 1, 2 Observasi, Studi Dokumentasi Anak Memilin 3, 4 Observasi, Studi Dokumentasi Anak Mencetak 5, 6, 7 Observasi, Studi Anak
52 Dokumentasi Membentuk 8 Observasi, Studi Dokumentasi Anak Menggunting 9, 10 Observasi, Studi Dokumentasi Anak Memotong 11 Observasi, Studi Dokumentasi Anak Menempel 12 Observasi, Studi Dokumentasi Anak
2 Playdough Perencanaan 1,2 Observasi, Studi Dokumentasi Guru Pelaksanaan 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10,11,12, 13, 14 Observasi, Studi Dokumentasi Guru Penilaian 15, 16 Observasi, Studi Dokumentasi Guru
d. Membuat Instrumen Penelitian
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya, peneliti kemudian membuat instrumen penelitian yang terdiri dari item atau pernyataan yang mengacu pada indikator yang telah ditentukan. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating scale.
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
53
Tabel 3.4
Pedoman Observasi Kemampuan Motorik HalusAnak Usia 4-5 Tahun
No Indikator Kategori 1 2 3 1 Anak dapat meremas objek yaitu antara lain
kertas, dough, plastisin, dan tanah liat dengan satu tangan
2 Anak dapat meremas objek yaitu antara lain kertas, dough, plastisin, dan tanah liat dengan dua tangan
3 Anak dapat memilin objek yaitu antara lain dough, plastisin, dan tanah liat dengan satu tangan
4 Anak dapat memilin objek yaitu antara lain dough, plastisin, dan tanah liatdengan dua tangan
5 Anak dapat mencetak objek yaitu antara lain dough, plastisin, dan tanah liat dengan menggunakan alat cetakan
6 Anak dapat mencetak objek yaitu antara lain dough, plastisin, dan tanah liat dengan menggunakan cetakan jari, tangan, dan anggota tubuh lainnya
7 Anak dapat membentuk objek yaitu antara lain dough, plastisin, dan tanah liat sesuai dengan keinginannya
8 Anak dapat menggunting lurus objek yaitu antara lain kertas, kain dan dough menjadi potongan kecil
9 Anak dapat mengunting lengkung objek yaitu antara lain kertas, kain dan dough menjadi potongan kecil
10 Anak dapat memotong objek yaitu antara lain dough, plastisin, dan tanah liat dengan menggunakan pisau
54
11 Anak dapat menempel suatu bagian objek tertentu yaitu antara lain kertas, kain, atau hiasan
Sumber: Coughlin (2000: 31)
Keterangan:
1 Belum mampu melakukan sendiri 2 Mampu melakukan dengan bantuan 3 Mampu melakukan sendiri
Tabel 3.5
Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Playdough
No Indikator/Aspek Pelaksanaan Ya Tidak 1 Membuat rencana kegiatan harian (RKH)
2 Membuat rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan RKH
3 Mengatur tempat duduk anak sesuai dengan aktivitas yang akan dilakukan
4 Mengajak anak bernyanyi dan bermain tepuk bersama-sama dikaitkan tema dan subtema
5 Menunjukkan gambar-gambar, alat peraga dan sumber belajar terkait tema dan subtema
6 Mengadakan aktivitas tanya jawab, bercakap-cakap, ilustrasi kasus atau bercerita mengenai tema dan subtema.
7 Menginformasikan aktivitas yang akan dilakukan oleh anak baik secara individual ataupun kelompok pada tahap pendalaman dan perluasan tema dan subtema
8 Mengatur tugas yang akan dikerjakan anak
9 Membimbing anak bermain, bekerja dan berkarya baik secara individu maupun kelompok melalui playdough
10 Meminta anak untuk mengumpulkan hasil karyanya 11 Meminta anak untuk menilai hasil karyanya dan
karya temannya
12 Memotivasi anak untuk berkarya lebih baik.
13 Mengadakan tanya jawab tentang aktivitas belajar yang telah dilakukan.
14 Membimbing anak untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
55
16 Menilai pencapaian kompetensi anak
e. Judgment Instrumen
Langkah selanjutnya peneliti mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat dengan ahli, dalam hal ini dengan dua dosen yang ahli di bidang pendidikan anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan untuk merevisi instrumen apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pembuatannya, misalnya dengan membuang instrumen yang tidak perlu, mengganti item/pernyataan dalam masing-masing indikator, perbaikan isi atau redaksi dan lain sebagainya.