III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian
2 Aspek Wirama
a. Tempo/ Ketukan Gerak
Tidak terdapat kesalahan dalam tempo gerak baik tenaga, ruang, dan kecepatan seluruh gerak Terdapat kesalahan 1-2 tempo gerak baik tenaga, ruang dan kecepatan
Terdapat kesalahan 3-4 tempo gerak baik tenaga, ruang dan kecepatan
Terdapat kesalahan 5-6 tempo gerak baik tenaga, ruang dan kecepatan
Terdapat kesalahan lebih dari 7 tempo gerak baik tenaga, ruang dan kecepatan 5 4 3 2 1 5
42
b. Kesesuian dengan Musik
Semua gerak dilakukan sesuai dengan musik
terdapat 1-2 gerak dilakukan tidak sesuai dengan musik
Terdapat 3-4 gerak dilakukan tidak sesuai musik
Terdapat 5-6 gerak dilakukan tidak sesuai musik
Terdapat lebih dari 7 gerak dilakukan tidak sesuai musik
5 4 3 2 1 5 3 Aspek Wirasa (Ekspresi Wajah)
Dari awal hingga akhir ekspresi wajah selalu senyum
Terlihat 1-2 kali ekspresi wajah tanpa senyum/bingung
Terlihat 3-4 kali ekspresi wajah tanpa senyum/bingung
Terlihat 5-6 kali ekspresi wajah tanpa senyum/bingung
Terlihat lebih dari 7 kali ekspresi wajah tanpa senyum/bingung
5 4 3 2 1 5
Penjelasan tentang subindikator dari penilaian di atas diuraikan sebagai berikut.
a. Teknik Gerak
Teknik gerak yang dimaksud dalam subindikator penilaian adalah penggunaan teknik yang sesuai dengan teknik gerak motif-motif gerak tari Melinting, seperti yang telah dipaparkan pada Bab II tentang elemen gerak tari Melinting. Bahwa setiap motif tari Melinting mempunyai teknik gerak masing-masing. Contoh kesalahan dalam teknik gerak menari Melinting, yakni siswa menggerakkan gerakan kaki nginjek lado yang seharusnya, telapak kaki kanan ditepukkan ke lantai, angkat dan letakkan tumit ke arah kanan, tepukkan telapak kaki kiri ke arah kanan, angkat dan letakkan tumit kaki kiri kearah kanan, lakukan berulang-ulang
43
Tetapi siswa menggerakkan kaki nginjek lado, telapak kaki kanan ditepukkan ke lantai tumit tidak diangkat dan langsung menepukkan telapak kaki kiri sehingga jelas siswa bergerak tidak sesuai teknik gerak kaki nginjek lado.
Apabila dalam menari Melinting siswa dapat menarikan dengan teknik gerak yang benar maka siswa akan mendapat skor 5. Jika terlihat 1-2 gerak tekniknya tidak tepat diberi skor 4. Jika terlihat 3-4 gerak tekniknya tidak tepat maka skor yang diperoleh siswa adalah 3. Skor 2 diperoleh siswa jika dalam menari terlihat 5-6 teknik gerak yang tidak tepat dan skor 1 diperoleh apabila siswa dalam menari Melinting terlihat 7 atau lebih gerak yang tidak tepat yang tidak sesuai dengan teknik gerak tari Melinting.
b. Urutan Gerak
Urutan gerak yang dimaksud dalam subindikator penilaian adalah urutan gerak tari Melinting mulai dari awal sampai pada akhir tarian. Contoh urutan gerak yang kurang tepat, yakni pada saat siswa menarikan tari Melinting seharusnya gerak nginyau bias 2x8 tetapi yang digerakkan gerak melayang 2x8. Hal ini terjadi bisa karena lupa atau kurang latihan sehingga pada saat menari Melinting siswa tidak sesuai urutan geraknya, yang berdampak pada tidak seragamnya gerakan dengan teman kelompoknya.
Apabila dalam menari Melinting siswa dapat menarikan dengan urutan yang tepat maka siswa akan mendapat skor 5. Jika terlihat 1-2 gerak urutannya tidak tepat maka skor yang diperoleh siswa adalah 4. Jika terlihat 3-4 urutan geraknya tidak
44
tepat maka skor yang diperoleh siswa adalah 3. Skor 2 diperoleh siswa jika dalam menari terlihat 5-6 urutan gerak yang tidak tepat dan skor 1 diperoleh apabila siswa dalam menari Melinting terlihat 7 atau lebih urutan gerak yang tidak tepat yang tidak sesuai dengan urutan gerak yang dibuat dalam tari Melinting.
c. Penggunaan Properti
Properti yang digunakan dalam tari Melinting ialah sepasang kipas, yang
digunakan di tangan kanan dan tangan kiri penari. Cara memegang kipas ini kipas harus berdiri tegak di kedua tangan. Tekniknya yakni dengan memegang pegangan kipas tersebut dengan empat jari kecuali ibu jari, kegunaannya agar ibu jari dapat menahan berdiri tegaknya kipas dikedua tangan. Penggunaan kipas ini harus mengikuti gerak pergelangan tangan seperti gerak memutar maka kipas harus berputar sempurna seperti tangan. Begitu juga saat mendorong tangan ke depan kipas harus berdiri tegak serta pada saat gerakan babar kipas kipas juga harus tetap berdiri tegak namun tetap luwes mengikuti gerakan tangan (Novrida, Nurhayati, 2004). Contoh penggunaan properti kipas yang kurang tepat, yakni ketika siswa menari Melinting, kipas tidak berdiri tegak, sehingga terlihat kurang estetis.
Apabila dalam menari Melinting siswa dapat menggunakan properti dengan benar maka siswa akan mendapat skor 5. Jika terlihat 1-2 gerak penggunaan properti tidak maka skor yang diperoleh siswa adalah 4. Jika terlihat 3-4 gerak penggunaan properti tidak tepat maka skor yang diperoleh siswa adalah 3. Skor 2 diperoleh siswa jika dalam menari terlihat 5-6 gerak penggunaan properti yang tidak tepat
45
dan skor 1 diperoleh apabila siswa dalam menari Melinting terlihat 7 gerak atau lebih penggunaan properti tidak tepat yang tidak sesuai dengan teknik gerak tari Melinting.
b. Tempo Gerak
Tempo gerak yang dimaksud dalam subindikator penilaian adalah kerja sama antara tenaga, ruang gerak, dan kecepatan gerak. Setiap motif gerak harus digerakkan sesuai dengan teknik gerak masing-masing sehingga tenaga, ruang gerak, dan kecepatan gerakan akan tepat, tidak terlalu lemah, terlalu melebar atau menyempit dan terlalu cepat atau terlalu lambat karena itu tempo gerak dalam menari Melinting harus tepat. Contoh tempo gerak yang kurang tepat, yakni ketika siswa menari Melinting, siswa menggerakkan gerakan sughung sekapan, misal yang harusnya hitungan keempat adalah tangan kiri dan kaki kanan tapi siswa menggerakkan satu ketukan lebih cepat atau lebih lambat dari hitungan yang seharusnya.
Apabila dalam menari Melinting siswa dapat menarikan dengan tempo yang tepat, maka siswa akan mendapat skor 5. Jika terlihat 1-2 gerak temponya tidak tepat atau terlalu cepat maupun lambat maka skor yang diperoleh siswa adalah 4. Jika terlihat 3-4 gerak temponya tidak tepat atau terlalu cepat maupun lambat maka skor yang diperoleh siswa adalah 3. Skor 2 diperoleh siswa jika dalam menari terlihat 5-6 tempo gerak yang tidak tepat, tidak bertenaga atau gerak tidak sesuai teknik dan skor 1 diperoleh apabila siswa dalam menari Melinting terlihat 7 atau
46
lebih tempo gerak yang tidak tepat yang tidak sesuai dengan teknik gerak tari Melinting.
c. Kesesuaian Gerak dengan Musik
Dalam tari Melinting sudah ada pedoman tentang penggunaan musik/tabuhan apa saja yang digunakan dalam menari Melinting. Dalam menari, gerak harus sesuai dan menyatu dengan musik sehingga tarian yang dibawakan akan lebih indah untuk dinikmati. Contoh kesesuaian gerak dengan musik yang kurang tepat, yakni ketika siswa menari pada saat adegan pembukaan yang diiringi dengan musik arus, tapi gerakan siswa tidak sesuai dengan karakter musik arus yang cepat dan tegas, gerakan siswa justru lebih cenderung pelan dan lembut, sehingga kurang menyatu dengan musik.
Apabila dalam menari Melinting siswa dapat menarikan dengan musik yang tepat maka siswa akan mendapat skor 5. Jika terlihat 1-2 gerak dilakukan tidak sesuai dengan musik maka skor yang diperoleh siswa adalah 4. Jika terlihat 3-4 gerak dilakukan tidak sesuai dengan musik maka skor yang diperoleh siswa adalah 3. Skor 2 diperoleh siswa jika dalam menari terlihat 5-6 gerak dilakukan tidak sesuai dengan musik dan skor 1 diperoleh apabila siswa dalam menari Melinting terlihat 7 atau lebih gerak dilakukan tidak sesuai dengan musik.
47
f. Ekspresi Wajah
Tari Melinting pada dasarnya adalah tari Keratuan Melinting yang ditarikan oleh putra-putri Keratuan Keratuan Melinting, yang ditarikan pada upacara adat saja. Dalam perkembangannya tari Melinting boleh ditarikan oleh siapa saja dan tidak hanya dalam upacara adat saja, seperti menyambut tamu agung sehingga
pembawaan dan ekspresi penari harus layaknya putra putri Keratuan Melinting yang gagah dan anggun, ramah yang ditunjukkan selalu menebar senyum, selain itu ekspresi wajah sangat penting dalam menari karena akan menambah karakter dan kharisma tarian tersebut. Dalam menari Melinting harus selalu terlihat ramah dengan senyumannya. Sebaliknya, penari tidak boleh terlihat bingung dan tatapan mata tidak terarah atau selalu melihat ke bawah. Contoh kesalahan dalam ekspresi wajah ialah pada saat sedang menari Melinting siswa lupa gerakan karena belum hafal urutan gerak sehingga ekspresi wajah siswa akan terlihat bingung dan selalu melihat kearah temannya yang lain.
Apabila dalam menari Melinting siswa dapat menarikan dengan ekspresi yang benar, maka siswa akan mendapat skor 5. Jika terlihat 1-2 gerak ekspresinya tidak tepat atau terlihat bingung maka skor yang diperoleh siswa adalah 4. Jika terlihat 3-4 gerak ekspresinya tidak tepat atau selalu menatap ke bawah maka skor yang diperoleh siswa adalah 3. Skor 2 diperoleh siswa jika dalam menari terlihat 5-6 gerak dengan ekspresi wajah tidak tepat, bingung atau tidak wajar dan skor 1 diperoleh apabila siswa dalam menari Melinting terlihat 7 atau lebih gerak dengan ekspresi yang tidak tepat, bingung atau selalu menatap ke bawah.
48
3.4 Teknik Analisis Data
Cara yang digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian adalah sebagai berikut.
a. Memeriksa kembali hasil yang sudah didapat.
b. Memberi skor hasil kemampuan menari Melinting berdasarkan indikator yang dijadikan acuan. Skor terendah 1 dan skor tertinggi 5 untuk setiap indikator. Hasil tes siswa dikoreksi oleh dua penskor, yaitu penskor I (penulis) dan penskor II (guru seni tari SMAN 1 Kotagajah).
c. Menjumlah skor menarikan tari Melinting per indikator per siswa dengan mengambil skor rata-rata dari hasil penskor 1 dan hasil skor penskor II. d. Menentukan nilai persentase kemampuan menari Melinting siswa pada
indikator yang dinilai berdasarkan rumus berikut.
=�� �� �ℎ� � � � X %
e. Menghitung rata-rata tingkat kemampuan menari Melinting siswa dengan rumus berikut.
� = ∑�X %
Keterangan:
X = Skor rata-rata
∑X = Jumlah skor yang diperoleh siswa N = Jumlah sampel
49
f. Menentukan tingkat kemampuan menari Melinting siswa berdasarkan penilaian yang dikemukakan oleh Nurgiantoro (2001:339) seperti yang terdapat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menari Melinting Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kotagajah.
Interval Persentase Tingkat Kemampuan Keterangan 85%-100% 75%-84% 59%-74% 40%-58% 0%-39% Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali (Modifikasi dari Nurgiantoro 2001:399)
86
V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN