• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.2 Metode Penelitian

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi Lapangan (field research)

Yaitu dilakukan dengan peninjauan dan pengamatan langsung ke lapangan

untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas,

a. Wawancara atau interview, yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan

dengan masalah yang dibahas. Penulis mengadakan hubungan langsung

dengan pihak yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai

dengan kebutuhan. Dalam teknik wawancara ini, penulis mengadakan

tanya jawab kepada sumber yang dapat memberikan data atau informasi.

Informasi itu berupa yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dan

system administrasi perpajakan modern terhadap kepuasan wajib pajak.

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk kemudian dijawab untuk memperoleh pengumpulan data

efesiensi waktu serta sebagai petunjuk kualitas pelayanan dan system

administrasi perpajakan modern terhadap kepuasan wajib pajak (survey

pada KPP Madya Bandung).

2. Studi Kepustakaan (library research)

Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan

cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa

buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel,

situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan

dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk

memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang

3.2.4.1 Uji Validitas

Validitas menurut Cooper (2006) yang dikutip oleh Umi Narimawati (2011:42) menyatakan bahwa :

”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”. Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara

masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi

pearson adalah sebagai berikut :

Sumber : Umi Narimawati (2010:42)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi pearson X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi 5%).

Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Sumber : Umi Narimawati (2010:42) dimana :

n = ukuran sampel

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Kuesioner Kualitas Pelayanan

Variabel No Item

Koefisien

Validitas Titik Kritis Kesimpulan

Kualitas Pelayanan 1 0,808 0,300 Valid 2 0,653 0,300 Valid 3 0,661 0,300 Valid 4 0,799 0,300 Valid 5 0,639 0,300 Valid 6 0,589 0,300 Valid 7 0,491 0,300 Valid 8 0,431 0,300 Valid

(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013).

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Kuesioner Sistem Administrasi Perpajakan Modern Variabel No

Item

Koefisien Validitas

Titik Krits Kesimpulan

Sistem Administrasi Perpajakan Modern 9 0,690 0,300 Valid 10 0,830 0,300 Valid 11 0,710 0,300 Valid 12 0,814 0,300 Valid 13 0,846 0,300 Valid

(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013).

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Wajib Pajak Variabel No

Item

Koefisien Validitas

Titik Krits Kesimpulan

Kepuasan Wajib Pajak 14 0,880 0,300 Valid 15 0,749 0,300 Valid 16 0,782 0,300 Valid 17 0,818 0,300 Valid 18 0,387 0,300 Valid

(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013).

Pada ketiga tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi setiap butir

pernyataan dengan total item lainnya lebih besar dari nilai 0,30, hasil uji ini

mengindikasikan bahwa semua butir pertanyaan yang diajukan pada ketiga

variabel valid dan layak digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian dan dapat

diikutsertakan pada analisis selanjutnya.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Cooper (2006:716) dalam Umi Narimawati (2011:43) menyatakan bahwa :

”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision, and consistency”.

Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau

kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji

validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau

tidaknya hubungan antara dua belahan instrumen. Dalam penelitian ini, metode

yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman–Brown

Correlation) Tehnik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi

menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap–ganjil). Cara

kerjanya adalah sebagai berikut :

1. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian

2. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total

untuk kelompok I dan kelompok II

3. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II

Sumber : Umi Narimawati (2010:44)

4. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Sumber : Umi Narimawati (2010:44)

Keterangan :

Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item

Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua.

Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode split-half diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Kuesioner Koefisien Reliabilitas

Nilai kritis Keterangan

Kualitas Pelayanan 0,762 0,70 Reliabel Sistem Administrasi

Perpajakan Modern

0,777 0,70 Reliabel

Kepuasan Wajib Pajak 0,843 0,70 Reliabel

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan pada

ketiga variabel sudah andal karena memiliki koefisien reliabilitas lebih besar dari

0,70.

3.2.4.3 Uji Methode Succesive Interval (MSI)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif.Dimana variabel X1 (kualitas pelayanan) dan X2 (Sistem administrasi

perpajakan moderen) dipasangkandengan data variabel Y (kepuasaan wajib pajak)

yang dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka sebelum

diolah data ordinalterlebih dahulu dikonversi menjadi data interval menggunakan

Methode Succesive Interval (MSI). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval yaitu :

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang

disebarkan.

b. Pada setiap butir yang ditentukan dihitung masing-masing frekuensi jawaban

responden.

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi.

d. Menetukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor.

e. Menggunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh.

f. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

g. Menggunakan skala dengan rumus.

(Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit) NS =

(Area Below Upper Limit) – (Area Below Upper Limit)

Keterangan:

Density at Lower Limit = kepadatan batas bawah Density at Upper Limit = kepadatan batas atas

Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas atas Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas bawah

h. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang

nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan

jawaban responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini:

[NS + | NS min | +1 ] = Y

Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program komputer yaitu Microsoft OfficeExcel 2007 (Analize).

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dokumen terkait