• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang meliputi jumlah rokok per hari yang dikonsumsi dan periode merokok pada responden diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara dengan alat ukur kuesioner. Data primer yang meliputi kadar pH serta aktivitas enzim amilase air liur pada responden diperoleh melalui percobaan laboratorium.

4.5 Prosedur Kerja

Pengumpulan air liur subyek dilakukan pada pukul 07.00 WIB. Subyek tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan, minuman dan rokok sebelum dilakukan proses pengumpulan. Pada proses pengumpulan, subyek tidak dipaparkan dengan bau- bauan serta pemandangan-pemandangan yang berpengaruh pada produksi liurnya. Liur yang diambil adalah liur yang pertama dihasilkan dan hanya sekali proses pengambilan per subyek.

Pengukuran pH menggunakan pH meter yang dilakukan sebelum pengukuran aktivitas enzim amilase.

Pengukuran aktivitas enzim amilase liur dapat dibuktikan dengan menggunakan tes Benedict. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Siapkan larutan enzim amilase yang merupakan campuran dari 1 ml air liur, 9 ml air yang telah disaring, dan 60 ml NaCl 0,5 %.

2. Sediakan 3 tabung dan beri nomor 1,2, dan 3

3. Teteskan 2 ml larutan enzim tersebut pada setiap tabung

4. Teteskan 2 ml larutan amilum 2 % pada setiap tabung dan campurkan

5. Tambahkan 2 ml larutan asam pada tabung 1, 2 ml larutan netral pada tabung 2 dan 2 ml larutan basa pada tabung 3. Letakkan ketiga tabung tersebut pada waterbath bersuhu 37 derajat celcius selama 10 menit

6. Ambil ketiga tabung tersebut dari waterbath dan teteskan 2 ml regensia Benedict ke tiap tabung dan letakkan dalam air yang mendidih selama 5 menit.

7. Perhatikan warna yang terbentuk :

i. Biru : maltosa (-), amilase tidak bekerja ii. Hijau : maltosa (+), amilase bekerja iii. Kuning : maltosa (++), amilase bekerja iv. Orange : maltosa (+++), amilase bekerja

v. Merah : maltosa (++++), amilase bekerja

Pembuatan regensia Benedict:

1. Larutkan 173 gr natrium sitrat dan 100 gram natrium karbonat ke dalam 600 ml air suling.

2. Panaskan hingga larut, kemudian saring

3. Larutkan 17,3 gr kupri sulfat ke dalam 150 ml air suling

4. secara perlahan-perlahan tambahkan larutan kupri sulfat ke dalam larutan natrium sitrat-natrium karbonat. Aduk terus-menerus

4.6 Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan dan analisis data akan dilakukan dengan bantuan program SPSS 17. Hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisa menggunakan uji statistik chi-square (X2).

4.7 Ethical Clearance

Penelitian ini telah memperoleh persetujuan pelaksanaan dari Komisi Etik FK USU.

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di FK USU yang beralamat di Jl. Dr. Mansyur No. 5 Medan, dengan pertimbangan FK USU memiliki laboratorium biokimia yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Air liur yang dikumpulkan dari sampel juga dapat langsung diuji untuk menghindari kesalahan pada saat melakukan percobaan, berhubung sampel yang diambil merupakan mahasiswa dari FK USU sendiri.

5.2. Karakteristik Individu

Tabel 5.2.1 Distribusi Karakteristik Responden

No. Karakteristik Jumlah %

1 Kelompok Umur (tahun) - ≤ 20 - 21 – 25 Total 9 23 32 28,12 71,88 100 2 Agama - Islam - Kristen Protestan - Kristen Katolik Total 22 4 6 32 68,75 12,5 18,75 100 3 Suku - Aceh - Batak - Jawa - Mandailing - Minang - Melayu Total 2 13 3 1 1 14 32 6,25 40,62 9,37 3,12 3,12 43,75 100

5.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Rokok

Tabel 5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Rokok

Jenis Rokok Frekuensi %Frekuensi

Rokok Filter 32 100

Rokok non-Filter 0 0

Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.2.2 dapat diketahui ternyata responden yang mengkonsumsi rokok filter berjumlah 32 orang (100 %) dan tidak ada responden yang mengkonsumsi rokok non filter (0 %).

5.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok per Hari

Tabel 5.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok per Hari Jumlah konsumsi

rokok per hari (batang)

Kategori Frekuensi %Frekuensi

5-10 Ringan 10 31,25

11-15 Sedang 16 50

>15 Berat 6 18,75

Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.2.3 dapat diketahui ternyata responden yang dikategorikan sebagai perokok ringan (konsumsi rokok 5-10 batang per hari) sebanyak 10 orang (31,25 %), responden yang dikategorikan sebagai perokok sedang (konsumsi rokok 11-15 batang per hari) sebanyak 16 orang (50 %), dan responden yang dikategorikan sebagai perokok berat (konsumsi rokok >15 batang per hari) sebanyak 6 orang (18,75 %).

5.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Periode Merokok

Tabel 5.2.4.Distribusi Responden Berdasarkan Periode Merokok Periode Merokok

(tahun)

Kategori Frekuensi %Frekuensi 1-3 tahun Jangka pendek 15 46,88

>3 tahun Jangka panjang 17 53,12

Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.2.4 dapat diketahui ternyata responden yang dikategorikan sebagai perokok jangka pendek (1-3 tahun) sebanyak 15 orang (46,88 %), dan responden yang dikategorikan sebagai perokok jangka panjang (>3 tahun) sebanyak 17 orang (53,12 %).

5.2.5. Distribusi Responden Berdasarkan pH Air Liur

Tabel 5.2.5.Distribusi Responden Berdasarkan pH Air Liur pH Air Liur Kategori Frekuensi %Frekuensi

7 normal 19 59,38

<7 / >7 tidak normal 13 40,62

Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.2.5 dapat diketahui ternyata responden dengan pH air liur normal (7) sebanyak 19 orang (59,38 %), dan responden dengan pH air liur yang tidak normal (<7 / >7) sebanyak 13 orang (40,62 %).

5.2.6. Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Enzim Amilase Liur

Tabel 5.2.6.Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Enzim Amilase Liur Aktivitas

EnzimAmilase Liur (tes Benedict)

Kategori Frekuensi %Frekuensi

Terbentuk warna biru, hijau, kuning, orange Enzim amilase tidak bekerja maksimal 22 68,75 Terbentuk warna merah Enzim amilase bekerja maksimal 10 31,25 Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.2.6 dapat diketahui ternyata responden dengan kerja enzim amilase liur tidak maksimal sebanyak 22 orang (68,75 %), dan responden dengan kerja enzim amilase liur secara maksimal sebanyak 10 orang (31,25 %).

5.3. Hasil Analisis Data

5.3.1. Distribusi pH Air Liur berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok per Hari Tabel 5.3.1.Distribusi pH Air Liur berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok per Hari

Jumlah Konsumsi Rokok Per Hari pH Air Liur Jumlah

Normal Tidak Normal

N % N % N %

Ringan 10 100 0 0 10 31,25

Sedang 6 37,5 10 62,5 16 50

Berat 3 50 3 50 6 18,75

Total 19 59,4 13 40,6 32 100

Berdasarkan tabel 5.3.1.dapat diketahui ternyata responden yang dikategorikan sebagai perokok ringan didapati 10 orang (100 %) memiliki kadar pH air liur normal dan 0 orang (0 %) memiliki kadar pH air liur yang tidak normal. Dari responden yang dikategorikan sebagai perokok sedang didapati 6 orang (37,5 %) memiliki kadar pH air liur normal dan 10 orang (62,5 %) dengan kadar pH air liur yang tidak normal. Dari responden yang dikategorikan sebagai perokok berat didapati 3 orang (50 %) dengan kadar pH air liur normal dan 3 orang (50 %) dengan kadar pH air liur yang tidak normal.

5.3.2. Distribusi pH Air Liur berdasarkan Periode Merokok

Tabel 5.3.2. Distribusi pH Air Liur berdasarkan Periode Merokok Periode

Merokok

pH Air Liur

Jumlah Normal Tidak Normal

N % N % N %

Jangka Pendek 9 60 6 40 15 46,88

Jangka Panjang 10 58,8 7 41,2 17 53,12

Total 19 59,4 13 40,6 32 100

Berdasarkan tabel 5.3.2. dapat diketahui ternyata responden yang merokok dalam jangka pendek didapati 9 orang (60%) dengan kadar pH air liur normal dan 6 orang (40%) dengan kadar pH air liur yang tidak normal. Dari responden yang merokok dalam jangka panjang didapati 10 orang (58,8%) dengan kadar pH air liur normal dan 7 orang (41,2%) dengan kadar pH air liur yang tidak normal.

5.3.3. Distribusi Aktivitas Enzim Amilase Liur Berdasarkan pH Air Liur

Tabel 5.3.3.Distribusi Aktivitas Enzim Amilase Liur Berdasarkan pH Air Liur

pH Air Liur

Aktivitas Enzim Amilase Liur

Jumlah Bekerja

maksimal Tidak Bekerja Maksimal

N % N % N %

Normal 10 52,6 9 47,4 19 59,4

Tidak Normal 0 0 13 100 13 40,6

Total 10 31,25 22 68,75 32 100

Berdasarkan tabel 5.3.3.dapat diketahui ternyata responden dengan kadar pH air liur normal didapati 10 orang (52,6%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja maksimal dan 9 orang (47,4%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja yang tidak maksimal. Sedangkan responden dengan kadar pH air liur yang tidak normal didapati 0 orang (0%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja maksimal dan 13 orang (100%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja maksimal.

5.4 Pembahasan

5.4.1 Distribusi pH Air Liur berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok per Hari Tabel 5.4.1 Distribusi pH Air Liur berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok per Hari

Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui ternyata responden yang dikategorikan sebagai perokok ringan didapati 10 orang (100 %) memiliki kadar pH air liur normal dan 0 orang (0 %) memiliki kadar pH air liur yang tidak normal. Dari responden yang dikategorikan sebagai perokok sedang didapati 6 orang (37,5 %) memiliki kadar pH air liur normal dan 10 orang (62,5 %) dengan kadar pH air liur yang tidak normal. Dari

Jumlah Konsumsi Rokok Per Hari pH Air Liur Jumlah p-value: 0,006 Normal Tidak Normal

N % N % N %

Ringan 10 100 0 0 10 31,25

Sedang 6 37,5 10 62,5 16 50

Berat 3 50 3 50 6 18,75

responden yang dikategorikan sebagai perokok berat didapati 3 orang (50 %) dengan kadar pH air liur normal dan 3 orang (50 %) dengan kadar pH air liur yang tidak normal.

Setelah dianalisis dengan menggunakan uji statistik Pearson Chi-Square Test didapati hubungan yang bermakna antara jumlah batang rokok yang dikonsumsi tiap hari dengan kadar pH air liur perokok tersebut, yaitu dengan p-value 0,006 (p<0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trudgill (1998) yang mendapatkan bahwa terdapat korelasi positif antara jumlah konsumsi batang rokok per hari dengan kadar pH air liur.

5.4.2. Distribusi ph Air Liur berdasarkan Periode Merokok

Tabel 5.4.2. Distribusi ph Air Liur berdasarkan Periode Merokok

Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui ternyata responden yang merokok dalam jangka pendek didapati 9 orang (60%) dengan kadar pH air liur normal dan 6 orang (40%) dengan kadar pH air liur yang tidak normal. Dari responden yang merokok dalam jangka panjang didapati 10 orang (58,8%) dengan kadar pH air liur normal dan 7 orang (41,2%) dengan kadar pH air liur yang tidak normal.

Setelah dianalisis dengan menggunakan uji statistik Pearson Chi-Square Test tidak didapati hubungan yang bermakna antara periode merokok dengan kadar pH air liur perokok tersebut, yaitu dengan p-value 0,946 (p>0,05). Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trudgill (1998) yang mendapatkan bahwa terdapat korelasi positif antara periode merokok dengan kadar pH air liur. Hal ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan waktu pemeriksaan. Trudgill (1998) langsung memeriksakan air liur subyek setelah terkumpul, sedangkan pada penelitian ini air liur dikumpulkan pada pukul 07.00 WIB dan diperiksa pada pukul 14.00 WIB.

Periode Merokok

pH Air Liur

Jumlah Normal Tidak Normal

N % N % N % Jangka Pendek 9 60 6 40 15 46,88 Jangka Panjang 10 58,8 7 41,2 17 53,12 Total 19 59,4 13 40,6 32 100 p-value: 0,946

5.4.3 Distribusi Aktivitas Enzim Amilase Liur Berdasarkan pH Air Liur

Tabel 5.4.3 Distribusi Aktivitas Enzim Amilase Liur Berdasarkan pH Air Liur

Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui ternyata responden dengan kadar pH air liur normal didapati 10 orang (52,6%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja maksimal dan 9 orang (47,4%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja yang tidak maksimal. Sedangkan responden dengan kadar pH air liur yang tidak normal didapati 0 orang (0%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja maksimal dan 13 orang (100%) memiliki enzim amilase liur dengan kerja tidak maksimal.

Setelah dianalisis dengan menggunakan uji statistik Pearson Chi-Square Test didapati hubungan yang bermakna antara kadar pH air liur dengan aktivitas enzim amilase yang terkandung di dalamnya, yaitu dengan p-value 0,002 (p<0,05). Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Murray (2000) bahwa pH menentukan keoptimalan kerja suatu enzim.

p-value:

0,002 Ph Air

Liur

Aktivitas Enzim Amilase Liur

Jumlah Bekerja

maksimal Tidak Bekerja Maksimal

N % N % N % Normal 10 52,6 9 47,4 19 59,4 Tidak Normal 0 0 13 100 13 40,6 Total 10 31,25 22 68,75 32 100

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh merokok terhadap pH dan aktivitas enzim amilase liur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) angkatan 2007

,

maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :

a. Terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah batang rokok yang dikonsumsi per hari dengan kadar pH air liur (p-value=0,006).

b. Didapatkan pula hubungan yang bermakna antara kadar pH air liur dengan aktivitas enzim amilase yang terkandung di dalamnya (p-value=0,002).

c. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara periode merokok dengan kadar pH air liur pada perokok tersebut (p-value=0,946).

6.2. Saran

a. Kepada peneliti-peneliti berikutnya diharapkan untuk mengukur pH serta aktivitas enzim amilase liur subyek segera setelah pengumpulan air liur tersebut..

b. Diharapkan pula menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk menghindari kesalahan-kesalahan dikemudian nanti.

c. Diharapkan pula penelitian ini menjadi bahan masukan untuk masyarakat ilmiah mengenai efek-efek buruk dari merokok

d. Penelitian ini agar menjadi data dasar tentang hubungan merokok dengan pH dan aktivitas enzim amilase air liur.

e. Penelitian ini dijadikan referensi bagi dunia pendidikan tentang efek rokok terhadap pH dan aktivitas enzim amilase air liur

Lampiran 1

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Syarifah Nazira

Tempat / Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 13 Juli 1989

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tri Dharma No.42 Kampus USU

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 1 Cunda Lhokseumawe 2. SMP Negeri 11 Medan

3. SMP Negeri 111 Jakarta 3. SMA Negeri 78 Jakarta

Riwayat Pelatihan : Workshop RJPO dan Traumatologi TBM FK USU Riwayat Organisasi : 1. Organisasi Siswa Intra Sekolah SMP Negeri 111

Jakarta

2. Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 78 Jakarta

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MEROKOK TERHADAP pH DAN AKTIVITAS ENZIM AMILASE AIR LIUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA ANGKATAN 2007

No. Responden : ……… I. NIM : ………. Umur : ………... Suku : ………. Agama : ………... Data Responden II.

Petunjuk pengisian : Berilah tanda check list pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Anda.

Pertanyaan

1. Berapa batang rokok yang Anda konsumsi per hari? o 5-10 batang

o 11-15 batang o > 15 batang

2. Berapa tahun jangka waktu antara usia awal merokok dengan umur Anda saat ini (periode merokok)?

o 1-3 tahun o > 3 tahun

3. Jenis rokok apa yang ada konsumsi? o Filter

o Non filter

Lampiran 3

Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesediaanya meluangkan waktu untuk mengisi surat persetujuan ini.

Pertama-tama, izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Syarifah Nazira. Saya berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2007. Saat ini saya sedang mengerjakan penelitian guna melengkapi Karya Tulis Ilmiah yang menjadi kewajiban saya untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran.

Adapun judul penelitian saya adalah Pengaruh Merokok terhadap pH dan Aktivitas Enzim Amilase Air Liur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh rokok terhadap pH dan aktivitas enzim amilase air liur.

Untuk itu saya memohon kesediaan Anda untuk ikut serta dalam penelitian ini, yaitu sebagai responden. Saya akan menanyakan beberapa hal seputar kebiasaan merokok yang meliputi jumlah rokok per hari yang dikonsumsi, periode merokok, dan jenis rokok yang Anda konsumsi. Saya juga memohon kesediaan Anda untuk mengumpulkan air liur yang akan digunakan untuk percobaan.

Demikian saya beritahukan. Atas kesediaan Anda saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga partisipasi Anda dalam penelitian ini membawa manfaat besar bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb. Syarifah Nazira

SURAT PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NIM :

Dengan ini bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya akan menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dengan jujur dan apa adanya, serta mengumpulkan air liur yang akan digunakan pada penelitian ini.

Medan, 2010

Lampiran 4

Lampiran 5

DATA INDUK

No. Umur Suku Agama

1 21 Batak K. Katolik 2 21 Melayu Islam 3 21 Melayu Islam 4 21 Melayu Islam 5 21 Melayu Islam 6 21 Batak K.Protestan 7 21 Melayu Islam 8 21 Batak K.Katolik 9 21 Jawa Islam 10 21 Batak K.Protestan 11 20 Batak Islam 12 20 Jawa Islam 13 21 Batak K. Katolik 14 21 Melayu Islam 15 21 Melayu Islam 16 21 Melayu Islam 17 21 Melayu Islam 18 21 Batak K. Katolik 19 21 Melayu Islam 20 21 Batak K.Protestan 21 20 Batak Islam 22 21 Batak K. Katolik 23 21 Melayu Islam 24 21 Batak K.Protestan 25 20 Batak Islam 26 21 Batak K. Katolik 27 21 Melayu Islam 28 20 Minang Islam 29 21 Aceh Islam 30 20 Mandailing Islam 31 20 Jawa Islam 32 21 Aceh Islam

DAFTAR PUSTAKA

Banoczy , J., Gintner, Z.,Dombi, C.,2001. Tobacco use and oral leukoplakia. Dalam:

Pejčić, A., Obradović, R., Kojović, D. 2007. Smoking and Periodontal Disease a

Review. Department for Periodontology and Oral Medicine, Medical Faculty,

University of Niš, Serbia: 53 – 59

Benowitz ,N.L, 1986. Clinical pharmacology of nicotine. Dalam: Jones, P. D. E,. Hudson, N., Hawkey, C. J. 1992. Depression of Salivary Epidermal Growth

Factor by Smoking. Department of Therapeutics, University Hospital,

Nottingham: 304:480-1

de Almeida, P.D.V., Grégio, A.M.T., Machado, M.Â.N., de Lima, A.A.S., Azevedo, L.R. 2008. Saliva Composition and Functions: A Comprehensive Review. J Contemp Dent Pract : 072-080.

Dodds, M.W., Jonson, D.A., Yeh, C.K., 2005. Health benefits of saliva: a review. Dalam: de Almeida, P.D.V., Grégio, A.M.T., Machado, M.Â.N., de Lima, A.A.S., Azevedo, L.R. 2008. Saliva Composition and Functions: A Comprehensive

Review. J Contemp Dent Pract : 072-080

Edgar ,W.M.,1992. Saliva: its secretion, composition and functions. Dalam: de Almeida, P.D.V., Grégio, A.M.T., Machado, M.Â.N., de Lima, A.A.S., Azevedo, L.R. 2008. Saliva Composition and Functions: A Comprehensive Review. J Contemp Dent Pract : 072-080.

Ferrari, M.E.G., Munõz, A.C., 2006. Histologia e embriologia bucodental. Dalam: de Almeida, P.D.V., Grégio, A.M.T., Machado, M.Â.N., de Lima, A.A.S.,

Azevedo, L.R. 2008. Saliva Composition and Functions: A Comprehensive

Review. J Contemp Dent Pract : 072-080.

Kahrilas, P.J. ,Gupta, R.R.,1989. The effect of cigarette smoking on salivation and esophageal acid clearance. Dalam: Trudgill, N.J., Smith, L.F., Kershaw, J,. Riley, S.A. 1998. Impact of Smoking Cessation on Salivary Function in Healthy

Volunteers. Department of Gastroenterology, Northern General Hospital,

Sheffield, England: 568–571

Kaufman, E., Lamster, I.B., 2002. The diagnostic applications of saliva- a review.

Dalam: Rooban, T., Mishra, G,. Elizabeth, J., Ranganathan, K,. Saraswathi, T.R.

2006. Effect of Habitual Arecanut Chewing on Resting Whole Moutg Salvary Flow

Rate and pH. Department of Oral and Maxillofacial Pathology, Ragas Dental

College and Hospital Chennai: 197-212

Kjellen,G., Tibbling, L., 1978. Influence of body position, dry and water swallows, smoking and alcohol on esophageal acid clearing. Dalam: Trudgill, N.J., Smith, L.F., Kershaw, J,. Riley, S.A, 1998. Impact of Smoking Cessation on Salivary

Function in Healthy Volunteers. Department of Gastroenterology, Northern

General Hospital, Sheffield, England: 568–571

Koolman, J., 2000. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Jakarta: Hipokrates

Linder ,M.C., 1991. Nutritional biochemistry and metabolism. Dalam: Soesilo, D., Santoso, R.E., Diyatri, I. 2005. Peranan Sorbitol dalam Mempertahankan

Kestabilan pH Saliva Proses Pencegahan Karies. Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Airlangga: 25–28

Mariette, X., 2004. Treatment of oral dryness in Sjogren’s syndrome. Dalam: Puy , C.L. 2006. The Role of Saliva in Maintaining Oral Health and as an Aid to Diagnosis. Primary Health Care Dentist. Department 9, Valencian Health Service, Lecturer in Preventive Dentistry, CEU Cardenal Herrera University: E449-555

Murray, R.K., 2003. Biokimia Harper. 25th ed. Jakarta: EGC

Nagler,R., Lischinsky, S., Diamond, E., Drigues, N., Klein, I., Reznick, A.Z., 2000. Effect of cigarette smoke on salivary proteins and enzyme activities. Dalam: Weiner, D. 2000. Inhibition of Salvary Amylase Activity by Cigarette Smoke

Aldehydes. Department of Anatomy and Cell Biology, The Bruce Rappaport

Faculty of Medicine,

Technion, Haifa, Israel: 727-737

Napier, K.,1996. Cigarettes: What the warning label doesn't tell you. Dalam: Pejčić, A.,

Obradović, R., Kojović, D. 2007. Smoking and Periodontal Disease a Review.

Department for Periodontology and Oral Medicine, Medical Faculty, University of Niš, Serbia: 53 – 59

Nauntofte, B., Tenevuo, J.O., Lagerlöf, F., 2003. Secretion and composition of saliva.

Dalam: Puy , C.L,. 2006. The Role of Saliva in Maintaining Oral Health and as an Aid to Diagnosis. Primary Health Care Dentist. Department 9, Valencian

Health Service, Lecturer in Preventive Dentistry, CEU Cardenal Herrera University: E449-555

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Salaspuro, V.J.,Hietala, J.M., Marvola, M.L,. Salaspuro, M.P.,2006. Eliminating

Carcinogenic Acetaldehyde By Cysteine From Saliva During Smoking. Dalam: Weiner, D. 2000. Inhibition of Salvary Amylase Activity by Cigarette Smoke

Aldehydes. Department of Anatomy and Cell Biology, The Bruce Rappaport

Faculty of Medicine, Technion, Haifa, Israel: 727-737 Sherwood, L., 1996. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 2nd

USDA data on consumption for Indonesia is based on production, 2002. Available from: ed. Jakarta: EGC

Ten Cate, A.R., 1985. Oral histology. Development, structure and function. Dalam: Eliasson, L. 2006. On Minor Salivary Gland Secretion. Department of Cariology Institute of Odontology Sahlgrenska Academy at Göteborg University: 54-61 Tenovuo, J.O., 1997. Salivary parameters of relevance for assesing caries activity in

individuals and populations. Dalam: Puy , C.L,. 2006. The Role of Saliva in

Maintaining Oral Health and as an Aid to Diagnosis. Primary Health Care

Dentist. Department 9, Valencian Health Service, Lecturer in Preventive Dentistry, CEU Cardenal Herrera University: E449-555

Trauth, J.A., Seidler, F.J., Ali ,S.F., Slotkin ,T.A.,2001. Adolescent nicotine exposure produces immediate and long-term changes in CNS noradrenergic and dopaminergic function. Dalam: Pejčić, A., Obradović, R., Kojović, D. 2007.

Smoking and Periodontal Disease a Review. Department for Periodontology and

Oral Medicine, Medical Faculty, University of Niš, Serbia: 53 – 59

Trudgill, N.J., Smith, L.F., Kershaw, J,. Riley, S.A, 1998. Impact of Smoking Cessation

on Salivary Function in Healthy Volunteers. Department of Gastroenterology,

Northern General Hospital, Sheffield, England: 568–571

March 2009]

Weiner, D., 2000. Inhibition of Salvary Amylase Activity by Cigarette Smoke Aldehydes. Department of Anatomy and Cell Biology, The Bruce Rappaport Faculty of Medicine, Technion, Haifa, Israel: 727-737

WHO The Tobacco Atlas, 2002. Available from: http://www5.who.int/tobacco/page.cfm?sid=84. [Accesed 22 March 2009]

Dokumen terkait