BAB III METODE PENELITIAN
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang obyektif berdasarkan kebenaran yang terjadi di lapangan, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi
Observasi, yang dimaksud dengan observasi adalah pengamatan dan pencatatan tentang fenomena yang diselidiki.
Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mengetahui gambaran umum lokasi, keadaan gedung, sarana dan prasarana, jumlah siswa, struktur organisasi, kegiatan proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan lain yang
berlangsung di SMP Darul Ma’arif.
2. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Metode ini untuk mendapatkan data dan informasi yang obyektif. Penulis melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran IPS. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan guru IPS, kepala sekolah dan siswa. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Wawancara informal-deskriptif, peneliti mengajukan pertanyaan umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan memberikan gambaran atau melukiskan secara naratif mengenai gambaran umum tentang implementasi variasi metode pembelajaran di SMP Darul
Ma’arif.
b. Wawancara terstruktur, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti yang telah disusun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan rinci tentang implementasi variasi metode
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, buletin, prasasti, notulen rapat, legger, agendan dan sebagainya. Studi dokumentasi yang peneliti lakukan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian yaitu
Implementasi variasi metode pembelajaran di SMP Darul Ma’arif.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data pada penelitian kualitatif adalah “ upaya yang dilakukan
dengan jalan berbagai data, mengorganisasikan data, memilah milah data menjadi satu kesatuan data yang dapat diperoleh, mensintensiskannya, mencari dan menentukan pola, menentukan apa yang diceritakan kepada orang
lain”.2
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber yang diperoleh dari kegiatan wawancara, pengamatan lokasi dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul, dianalisis ditafsirkan dan disimpulkan kedalam bahasa yang mudah dipahami dan logis sesuai dengan penelitian yang dibahas.
Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui penerapan variasi metode
pembelajaran guru IPS di SMP Darul Ma’arif, maka data yang disebarkan
diolah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Yaitu, kegiatan menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, dan mentransformasikan data yang muncul pada catatan lapangan. Reduksi yang dilakukan berupa penulisan ringkasan, penajaman, pengkodean, pemfokusan, pembuangan dan penyusunan data sehingga kesimpulan dapat ditarik, dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
2
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remadja Karya, 1989), h. 29
34
2. Display data
Yaitu kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data berdasar pola pikir, pendapat, dan kriteria tertentu untuk menarik kesimpulan. Display data membantu untuk memahami peristiwa dan apa yang harus dilakukan untuk analisa lebih jauh dan lebih dalam, berdasar pemahaman terhadap peristiwa tersebut.
“Analisis kualitatif harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas. Oleh karena itu hasil penilaian dari suatu tolok ukur harus berupa predikat.”3
Tolok ukur dan predikat dalam penelitian ini penulis kategorikan sebagai berikut :
Tabel 1 Analisis Data Jumlah Penggunaan Variasi Metode
Dalam Proses Pembelajaran Nilai
Predikat
Lebih Dari Tiga Metode 4 Sangat Bervariasi
Tiga Metode 3 Bervariasi
Dua Metode 2 Cukup Bervariasi
Satu Metode 1 Tidak Bervariasi
3. Penyimpulan atau pembuktian
Yaitu menafsirkan berdasarkan kategori yang ada dan menggabungkan dengan melihat hubungan semua data yang ada, sehingga dapat diketahui tentang proses pembelajaran dan sistem evaluasi pada
mata pelajaran IPS di SMP darul ma’arif jakarta dengan utuh, holistik, dan
komprehensif.
3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), Cet. IX, h. 269
G. Pendekatan Data dan Keilmuan
1. Pendekatan ilmu pendidikan
Berkenaan dengan jenis spesialisasi dan interest, maka tentu saja bidang ilmu yang diteliti banyak sekali ragamnya menurut siapa yang mengadakan penelitian. Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah penelitian terhadap pendidikan, lanjutnya adalah mencocokan antara teori ilmu pendidikan dengan temuan lapangan.
Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasip dan peradapan manusia yang bisa dilakukan sejak masih didalam kandung sang ibu
2. Pendekatan data kualitatif
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
H. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses transformasi pengetahuan yang dikirim oleh guru dan lingkungan belajar kepada siswa dengan tujuan siswa mampu menerima informasi yang diperoleh dengan baik demi terwujudnya perubahan tingkah laku dan proses berpikir siswa kearah yang lebih baik. Demi tercapainya tujuan ini seorang guru diharapkan mampu menemukan cara atau metode yang baik dan variatif dalam mengajar, sehingga suasana belajar yang kondusif dapat tercipta.
2. Definisi Operasional
Dalam menerapkan sebuah metode pembelajaran seorang guru tentu harus benar-benar sudah menguasai metode yang akan digunakannya, terutama dalam mengkombinasikan dan mengatur penggunaan metode sesuai dengan materi pembahasan yang akan diajarkannya, sehingga siswa akan merasa mudah dalam menerima materi dikarenakan penggunaan
36
metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan situasi pembelajaran. Langkah-langkah operasional yang dilakukan guru dalam menerapkan metode pembelajaran adalah :
a. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Pembelajaran 1) Persiapan sebelum masuk kelas
2) Persiapan setelah didalam kelas b. Pelaksanaan Awal Pembelajaran
1) Apersepsi
2) Pemberian motivasi 3) Pemberian penguatan
4) Mengulas ulang materi pelajaran pertemuan sebelumnya
c. Penerapan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi Dalam Proses Pembelajaran
1) Kesesuaian penggunaan metode dengan materi yang diajarkan 2) Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi
3) Penggunaan media/alat bantu pembelajaran dalam penerapan metode
4) Penguasaan guru terhadap berbagai macam metode pembelajaran yang digunakan.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Darul Ma’arif
Pendirian SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan tidak bisa dilepaskan dari peran besar seorang tokoh bangsa ini, yakni K.H. Dr. (HC) Idham Chalid. Beliau adalah seorang ulama, pendidik sekaligus politisi yang tidak hanya dikenal luas dan disegani di negeri sendiri melainkan juga di dunia internasional. Pada tahun 1967, lewat Yayasan Darul Ma’arif yang beliau gagas dan kembangkan, unit SMP secara resmi berdiri di atas lahan perguruan seluas 1200 meter persegi dengan luas bangunan 800 meter persegi, dan dioperasikan pada tahun 1977.
Meskipun sekolah ini didirikan oleh seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU), bukan berarti yang boleh bersekolah di lembaga ini hanya orang-orang dari golongan NU, tetapi semua golongan dapat mengenyam pendidikan di lembaga ini. Hal ini sesuai dengan tujuan pendirian sekolah yaitu untuk semua golongan dengan dilandasi semangat pendirinya untuk berperan aktif membantu orang tua dan pemerintah dalam mendidik anak bangsa sesuai dengan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia yaitu ”Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” seperti yang tertuang dalam
38
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu karena adanya keinginan pendiri untuk memberikan kesempatan dan memfasilitasi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah yang mempunyai semangat belajar yang tinggi.
Berdirinya SMP Darul Ma’arif adalah buah dari perjuangan yang panjang dari para pendirinya dan juga masyarakat, khususnya umat Islam, yang mendambakan sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu duniawi saja tetapi juga ilmu-ilmu agama.
Masa yang terus berganti turut mendewasakan SMP Darul Ma’arif menjadi sebuah lembaga pendidikan swasta yang cukup dikenal di kawasan Jakarta Selatan. Terbukti dengan status akreditasi “A” pada tahun 2007 sampai sekarang, juga dengan terus meningkatnya para calon siswa yang mendaftarkan diri untuk bersekolah di SMP ini.
Saat ini, SMP Darul Ma’arif menempati lantai 2 dan 3 dari bangunan Perguruan Darul Ma’arif, berdampingan dengan sejumlah unit pendidikan lainnya, yaitu SD Islam, MTs, SMP dan MA.
Fungsi pengembangan SMP Darul Ma’arif adalah mengakses, menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi dan mengembangkan kapasitas para peserta didiknya. Kelima fungsi tersebut dibingkai dalam suasana yang Islami, sehingga diharapkan setelah lulus dari SMP Darul Ma’arif, para peserta didik tersebut bisa menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama Islam.
Sistem pendidikan yang digunakan di SMP Darul Ma’arif adalah sistem pendidikan dengan jenjang belajar tiga tahun. Dalam masa tersebut para siswa harus dapat mengikuti tata tertib yang berlaku di SMP Darul Ma’arif, termasuk dalam hal ini mereka diharuskan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Pembelajaran di SMP Darul Ma’arif dilaksanakan setiap hari Senin sampai Sabtu, dengan rincian sebagai berikut:
a. Hari Senin sampai Kamis masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 14.00 WIB.
b. Hari Jumat masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 11.00 WIB. c. Hari Sabtu masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 10.30 WIB.
Sementara itu, setiap siswa diwajibkan memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu:
a. Hari Senin memakai celana panjang/rok panjang putih dan kemeja putih lengkap dengan topi dan dasi berwarna biru berlogo Darul Ma’arif. b. Hari Selasa sampai Kamis memakai celana panjang/rok panjang
bermotif hijau garis-garis dan kemeja putih lengkap dengan rompi bermotif serupa.
c. Hari Jumat memakai celana panjang/rok panjang putih dan pakaian takwa/koko (bagi siswi wajib mengenakan jilbab).
d. Hari Sabtu memakai celana panjang/rok panjang bermotif hijau garis-garis dan kemeja putih lengkap dengan rompi bermotif serupa.
Gambar 1
40
Selain kegiatan pembelajaran di kelas, SMP Darul Ma’arif juga menyelenggarakan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, yaitu sebagai berikut:
a. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) b. Palang Merah Remaja (PMR)
c. Paduan suara d. Band
e. Seni hajir marawis f. Seni qasidah g. Seni tari tradisional h. Futsal
i. Bola voli j. Bola basket k. Tenis meja l. Taekwondo
2. Visi dan Misi SMP Darul Ma’arif
Dalam upaya memfokuskan tujuan serta mengembangkan aspek-aspek yang termasuk dalam ruang lingkup pendidikan, maka SMP Darul Ma’arif menetapkan visi dan misi sebagai berikut:
Visi: “Membentuk manusia yang unggul dalam bidang Iptek, Imtaq, pelayanan dan pengamalan.”
Misi:
a. Membentuk insan yang berwatak mulia dan islami dengan memperkuat iman dan taqwa.
b. Mempersiapkan peserta didik agar dapat berkompetisi sesuai dengan bakat dan minat.
c. Membekali peserta dengan keterampilan dasar sesuai perkembangan Iptek.
3. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan a. Keadaan Guru
Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Karena figur seorang guru baik dalam ruang geraknya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh sebab itu, guru adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program pendidikan.
Adapun jumlah guru yang bertugas di SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan pada tahun pembelajaran 2011/2012 ini berjumlah 31 orang, dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 15 orang dan guru perempuan sebanyak 16 orang. Berikut ini data lebih lanjut tentang guru di SMP Darul Ma’arif:
Tabel 2
Tingkat Pendidikan Guru
No. Tingkat Pendidikan L P Jumlah
1. 2. 3. Sarjana (S1) Diploma (D1 & D2) Madrasah Aliyah 13 1 1 15 1 - 28 2 1 Jumlah 15 16 31
42
Tabel 3
Distribusi Tugas Mengajar
No. Nama Guru Bidang Studi Kelas Jml
Jam
1. H. Mudjiono SW PKn IX 5
2. Dra. Rahmi Dwi Arsih PLKJ IX, VIII C 12
3. H. Bukrani Syarkani,
S.Pd. Bhs. Inggris VII D-E 12
4. H.M. Said Bahasa Arab VII, VIII, IX 30
5. Sukadarmini PLKJ VIII D-E 4
6. Sutarjo, S.Pd. Bhs. Inggris IX 24
7. M. Agus Budiyarto,
S.Pd. Penjaskes IX 10
8. Drs. M. Rafi’i Bhs. Indonesia VII 25
9. Ir. Slamet Riyadi Matematika IX 35
10. Masruni, S.Ag. PAI (Akidah),
al-Qur'an VIII, IX 20
11. Bakhrani, S.Ag. Al-Qur'an VII, VIII 20
12. Imam Gozali DS, S.H. PKn VII, VIII, IX 30
13. Royanti, S.Pd. Matematika VIII D-E 14
14. Siti Robiatul
Adawiyah, S.Ag. IPS, PAI (Akidah) IX, VII 40
15. Junaedah HW, S.Ag. PAI (Akidah), BK IX 32
16. Sari Rahaena W, S.E. IPS VII, VIII D-E 42
17. Rosyidul Anam, S.Pd. IPA IX 30
19. Nurainy Khumairoh,
S.Pd. IPA VIII 30
20. Rini Retnowati, S.Si. Bhs. Inggris, IPA IX, VII 40 21. Endah Meitri, S,Pd. Bhs. Inggris VIII 24
22. Drs. Abdul Basith PAI (Fiqih) VII, VIII, IX 30
23. Arie Respati Ajie,
S.Pd. Penjaskes VII, VIII 20
24. Siti Aisyah, S.Pd. PLKJ, Bhs. Inggris VII, VII
A-B-C 34
25. Dyah Lestari, S.Sos. IPS VIII A-B-C 18
26. Wahyu Suyanti, S.Pd. Bhs. Indonesia,
PLKJ IX, VIII A-B 29
27. Siti Nurjanah, S.Pd. Bhs. Indonesia, Seni Budaya
IX, VII dan
IX 45
28. Bambang Puri
Baskoro, S.Kom. TIK, Seni Budaya
VII-VIII-IX,
VIII 40
29. Rosaeni Rodiah, S.Psi. BK, Konseling VIII-IX,
VII-VIII 44
30. Ami Inayati, S.Pd. Matematika VII 35
31. Kurniawati, S.Pd. Matematika VIII A-B-C 21
b. Keadaan Siswa-siswi
Jumlah siswa-siswi SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan pada tahun pembelajaran 2010/2011 ini adalah 528 orang yang terdiri dari tiga angkatan dengan masing-masing angkatan terdiri atas lima rombongan belajar. Data selengkapnya adalah sebagai berikut:
44
Tabel 4 Keadaan Siswa-siswi
Kelas Siswa Siswi Jumlah
VII 101 73 174
VIII 58 43 101
IX 105 90 195
Jumlah 264 206 470
Gambar 2
Siswa siswi SMP Darul Ma’arif Jakarta
c. Keadaan Karyawan
Keberadaan karyawan sangat diperlukan dalam suatu lembaga pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar-mengajar yang baik dan kondusif. Bisa dibayangkan, seandainya tidak ada orang-orang yang menangani masalah di luar pengajaran yang
khusus, maka kegiatan pendidikan di suatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jumlah karyawan di SMP Darul Ma’arif berjumlah 6 orang, terdiri dari 3 orang sebagai karyawan tata usaha dan 3 orang lainnya sebagai office boy.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lain. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis selama kegiatan PPKT ini, fasilitas yang ada di SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan meliputi:
Tabel 5
Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
No. Nama Ruangan Kondisi
1. Ruang kepala sekolah Baik
2. Ruang wakil kepala sekolah bidang kurikulum Baik
3. Ruang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Baik
4. Ruang guru Baik
5. Ruang tata usaha Baik
6. Ruang bimbingan dan konseling Baik
7. Ruang kelas (total: 15 lokal) Baik
8. Laboratorium IPA Baik
9. Laboratorium komputer Baik
10. Ruang audio visual Baik
11. Ruang OSIS Baik
12. Ruang UKS Baik
46
14. Perpustakaan Baik
15. Masjid Baik
16. Studio musik Baik
17. Toilet guru Baik
18. Toilet siswa dan siswi Baik
19. Pantry Baik
20. Gudang Baik
Gambar 3
Perpustakaan SMP Darul Ma’arif Jakarta
5. Prestasi Siswa dan Guru
1. Juara 2 Qasidah Putra tinggat Jakarta Selatan (LOKETA) 2. Juara 2 Qasidah Putri tingkat Jakarta Selatan (LOKETA) 3. Juara 3 MTQ Putra tingkat Jakarta Selatan (LOKETA)
4. Juara 1 Bulu Tangkis Putri tingkat Jakarta Selatan (PORSENI) 5. Juara 1 Bulu Tangkis Putri tingkat DKI Jakarta (PORSENI) 6. Juara 3 Catur Putra HUT PGRI ke 60 tingkat Kecamatan Cilandak 7. Juara 3 MTQ Putri HUT PGRI tingkat Kecamatan Cilandak 8. Juara 2 Tenis Meja Putra HUT PGRI tingkat Kecamatan Cilandak 9. Juara 1 Gerak Jalan Putra HUT PGRI tingkat Kecamatan Cilandak 10.Juara 2 Marawis tingkat Jakarta Selatan (LOKETA)
11.Juara 3 Nasyid Putri tingkat Jakarta Selatan
12.Juara 1 Tari Betawi Modern tingkat Kecamatan Cilandak (PORSENI) 13.Juara 2 Sepak Bola tingkat Kecamatan Cilandak (PORSENI)
14. Juara 3 Tari Daerah HUT RI ke 62 di D’Best Fatmawati
B. Deskripsi Data
Data-data penelitian tentang implementasi variasi metode pembelajaran IPS di SMP Darul Ma’arif Jakarta penulis peroleh melalui, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut deskripsi data berdasarkan instrumen yang penulis gunakan:
1. Observasi, penulis melakukan pengamatan dan pencatatan melalui data-data meliputi :
a) Perencanaan pembelajaran IPS b) Pelaksanaan pembelajaran IPS
c) Implementasi Variasi Metode Pembelajaran IPS
2. wawancara, penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru IPS guna mengetahui bagaimana peranan pihak sekolah dan guru dalam variasi metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran. 3. Dokumentasi, penulis merekam dan mendokumentasikan segala bentuk
48
Data yang terkumpul melalui observasi proses pembelajaran dilakukan pada kelas VII,VIII dan IX. Pada saat terjadi proses pembelajaran dikelas, penulis mencatat melalui check list setiap variasi yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.
C. Implementasi Variasi Metode Pembelajaran IPS Di SMP Darul Ma’arif Berdasarkan data yang telah diperoleh, penulis akan membahas mengenai hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS terkait sebagai berikut :
1. Perencanaan Pembelajaran
Sebelum menggunakan suatu metode, seorang guru tentu membutuhkan perencanaan yang matang agar metode yang diharapkan untuk mengaktifkan dan mengefektifkan proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Begitu pula yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Darul Ma’arif.
Berdasarkan data hasil wawancara yang dilakukan pada guru mata pelajaran IPS tergambar perencanaan yang dilakukan oleh guru IPS sebelum masuk kelas adalah merujuk pada pengembangan silabus kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyesuaikan penggunaan metode dengan alokasi waktu dan materi yang hendak disampaikan. Selanjutnya adalah mempersiapkan alat bantu atau media yang akan digunakan dalam penyampaian metode.1
2. Pelaksanaan Awal Pembelajaran
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru diharuskan mampu mempersiapkan kondisi kelas dan menciptakan kondisi awal pembelajaran yang baik, sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran para siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran dengan seksama.
Persiapan utama yang dilaksanakan utamanya adalah dengan melakukan apersepsi yang dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
1
dan memberikan komentar terhadap jawaban peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.
Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Darul Ma’arif Jakarta, persiapan yang dilakukan guru sebelum melaksanakan pembelajaran sudah cukup baik. Persiapan yang biasa dilakukan oleh salah satu guru IPS kelas VII adalah dengan cara :
Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam pembuka, selanjutnya guru memeriksa kondisi kelas seperti kerapihan, kebersihan, dan ketertiban siswa dan dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Tahap selanjutnya adalah guru memberikan motivasi berupa pernyataan-pernyataan agar siswa mengikuti proses belajar dengan baik. Yang terakhir guru menanyakan materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya untuk memastikan bahwa siswa telah siap untuk melanjutkan materi berikutnya. Setelah siswa dipastikan telah paham, guru mulai mengawali kegiatan pembelajarannya.2
3. Penerapan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi Dalam Proses Pembelajaran
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, dan guru harus siap mengelola sebuah metode sebaik mungkin sesuai dengan kekurangannya. Salah satu caranya adalah dengan mengkombinasikan berbagai metode dalam sautu proses pembelajaran, sehingga kekurangan pada satu metode akan tertutupi dengan metode yang lain. Berikut contoh konsep penerapan dan penggunaan variasi metode menurut slameto :
a) Bangkitkan minat siswa, ceramah, tanyajawab, penutup.
b) Bangkitkan minat siswa, ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, laporan, tanya jawab, kesimpulan, tes.
c) Bangkitkan minat siswa, ceramah, demonstrasi, tanya jawab praktek, umpan balik, pemberian tugas, seminar hasil revisi, umpan balik.
d) Bangkitkan minat siswa, ceramah (1), tanya jawab, ceramah (2) tanya jawab, diskusi kelompok, laporan, umpan balik.3
2
Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif
Jakarta Pada Tanggal 16 juni 2011 3
Slameto, Proses Pembelajaran Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), h.129
50
Berdasarkan data yang diperoleh pada temuan lapangan, tergambar beberapa fakta mengenai implementasi variasi metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPS. a. Metode-metode pembelajaran yang digunakan guru IPS di SMP
Darul Ma’arif Jakarta
Berikut adalah macam-macam metode yang diterapkan oleh guru IPS. Data ini penulis dapatkan dari hasil observasi dan wawancara dengan guru IPS. Penjabarannya adalah sebagai berikut:
1) Penerapan variasi metode pembelajaran oleh guru IPS kelas VII-VIII, Sari Rahaena, SE :
a) Ceramah
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi IPS, metode ceramah merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan oleh guru IPS.4 Hal ini dikarenakan banyaknya materi yang membutuhkan penjelasan-penjelasan yang mendalam dikarenakan kondisi siswa SMP yang masih belum mengerti konsep-konsep yang ada pada buku mata pelajaran yang mereka miliki.
Dalam penerapan metode ceramah kelas VII dan VIII ini, penulis masih melihat banyak siswa yang merasa bosan dan tidak memperhatikan, banyak siswa yang lebih senang mengobrol dengan teman sebangkunya dibandingkan mendengarkan penjelasan guru. Namun penulis mencatat guru IPS sudah cukup baik menerapkan metode ceramah ini, dikarenakan guru IPS tidak sekedar berceramah dan menjelaskan saja, guru IPS sering menggunakan gambar-gambar yang menarik untuk mendukung penjelasan materi yang dijelaskannya.5
4
Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VII-VIII Tanggal 28 Juli 2011 5
Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif
b) Tanya Jawab
Tanya jawab adalah salah satu model interaksi antara