• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meniliti teknik pengumpulan datanya, maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

commit to user

33

1. Atribut data

Atribut X merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam pengadopsian e-library dan atribut Y merupakan kesuksesan penggunaan

e-library.

2. Jenis dan Sumber data a. Jenis Data

Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.

b. Sumber data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini sumber datanya adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2009: 402) mengatakan bahwa sumber data primer adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta melalui daftar pertanyaan berupa angket untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Skala pengukuran data

Skala pengukuran menurut Sugiyono (2009: 132) merupakan “kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif ”.

Pengukuran jawaban responden menggunakan skala lima Likert, dengan kategori jawaban : sangat setuju, setuju, antara setuju dan tidak setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Bobot nilai masing-masing kategori adalah sebesar 1 s/d 5, dengan rincian sebagai berikut :

commit to user

Untuk menyatakan sikap

Sangat Setuju bobot 5

Setuju bobot 4

Antara Setuju dan Tidak Setuju bobot 3

Tidak Setuju bobot 2

Sangat Tidak Setuju bobot 1 4. Metode pengukuran data

Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.

a. Angket atau Kuesioner 1) Pengertian kuesioner

Menurut Sugiyono (2009: 199) mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Riduwan (2009: 99) berpendapat bahwa “Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan dijadikan sarana untuk mendapatkan keterangan dari responden dengan jawaban tanpa ada pengaruh dari pihak lain.

2) Macam kuesioner

Jenis-jenis kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) adalah: a) Dari cara menjawab

(1) Kuesioner terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

(2) Kuesioner tertutup, kuesioner yang sudah disediakan jawabanya. b) Dari jawaban yang diberikan

commit to user

35

(2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

c) Dari bentuknya

(1) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. (2) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.

(3) Check list, daftar dimana responden tinggal memberi tanda chek (√).

(4) Rating-scale, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Pada penelitian ini digunakan angket jenis angket langsung dan tertutup dengan rating-scale (sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju). Responden tinggal memilih jawaban yang sesuai pada kolom yang tersedia.

3) Langkah-langkah penyususnan angket

Sebelum angket dibuat, maka perlu disusun langkah-langkah pembuatan angket penelitian. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan angket

b. Menyusun matrik spesifik data/indikator c. Menyusun kisi-kisi angket

d. Merumuskan item angket e. Uji coba angket (try out angket) f. Revisi angket

g. Memperbanyak angket

h. Menarik angket dan menganalisis

Untuk memperoleh informasi yang cukup relevan dan cukup tinggi kesahihannya, maka angket yang digunakan perlu di uji terlebih dahulu. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan bahwa, “Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”. Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:

commit to user

1) Uji Validitas

Menurut Duwi Priyatno (2010: 90) “Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data yang diteliti dengan tepat.

Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan tersebut dalam penelitian ini digunakan teknik uji validitas dengan program SPSS dengan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson).

Pearson correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio. Menurut Dwi Priyatno (2010: 90), kriteria pengujian validitas adalah: a) Jika r hitung r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

b) Jika r hitung < r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

Jika ada pertanyaan dari angket yang tidak valid maka akan dihapus atau dieliminasi karena sudah dapat terwakili oleh pertanyaan- pertanyaan lain yang valid.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama.

Uji signifikansi dilakukan program SPSS pada taraf signifikansi 0,05. Sekaran dalam (Duwi Priyatno, 2010) mengatakan bahwa reliabilitas dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

commit to user

37

b. Observasi

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2009: 403) mengemukakan bahwa “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006: 156) menjelaskan ”Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indra”. Observasi dalam penelitian ini sebagai metode bantu untuk mendapatkan data tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dokumen terkait