commit to user
ANALISIS KESUK
DI UNIVERS
FAKULTAS K
UNIV
SUKSESAN SISTEM INFORMASI
E-LI
SITAS SEBELAS MARET SURAKART
TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh :
SEPTIAN DWI RAHARJO K7407132
S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKA
IVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
IBRARY
RTA
commit to user
ii
ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI
E-LIBRARY
DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2011
Oleh :
SEPTIAN DWI RAHARJO K7407132
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
v ABSTRAK
Septian Dwi Raharjo. K7407132. ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap penggunaan
e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2011. 2) Mengetahui pengaruh kealitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan terhadap kepuasan pemakai e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2011. 3) Mengetahui pengaruh penggunaan e-library dan kepuasan pemakai e-library terhadap kesuksesan e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan e-library. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
Structural Equation Modeling (SEM). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dikolaborasikan dengan cluster sampling.
Untuk memenuhi asumsi kecukupan sampel dalam analisis SEM, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 170. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner dengan skala likert.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dengan memberikan angket kepada responden. Uji prasyarat analisis SEM yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji asumsi kecukupan sampel, uji normalitas dan evaluasi outlier. Uji kebaikan model digunakan alat uji absolute fit indices, incremental fit indices dan parsimony fit indices. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis koefisien jalur untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian.
commit to user
vi
commit to user
vii ABSTRACT
Septian Dwi Raharjo. K740&132. THE ANALYSIS SUCCESS INFORMATION SYSTEM OF E-LIBRARY AT SEBELAS MARET UNIVERSITY OF SURAKARTA IN 2011. Thesis.Surakarta: Teacher Training and Educational Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta, Juli 2011.
The aims of the research are as follow, 1) To know the system quality, the information quality, and the service quality influence e-library use at Sebelas Maret University of Surakarta in 2011. 2) To know if the system quality, the information quality, the service quality and use influence e-library user satisfaction at Sebelas Maret University of Surakarta in 2011. 3) To know if the use and the user satisfaction determining the success of e-library at Sebelas Maret University of Surakarta in 2011.
The research used descriptive-quantitative method. The population of the research was the whole students of Sebelas Maret University of Surakarta using
e-library. The data analysis technique which was used was Structural Equation Modelling (SEM). The taking sample technique which was used was accidental sampling in collaboration with cluster sampling. For fulfilling the asumtion of adequacying sample in SEM analysis, the number of sample were 170. The techniques for collecting data were questionare and likert scale.
The data used in the research was primary data that was gained by giving questionare to the respondends. The pre-requirment test of SEM analysis which was used in the research included: the asumtion of adequacying sample test, the normality test, and the outlier evaluation. The good model test used the equipment of absolute fit indices, incremental fit indices and parsimony fit indices
test. The hypotesis examine in the research used the coefficient-line analysis for knowing the relationship inter the research variable.
commit to user
viii
commit to user
ix MOTTO
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan jangan kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)
duniawi.”
( Al-Qashash: 77 )
“Orang sukses akan memetik manfaat dari kesalahannya dan mencoba lagi dengan cara lain”
(Dale Carnegy)
“Jangan pernah takut untuk mencoba, karena segala sesuatu hal berawal dari mencoba sampai akhirnya anda sendiri yang menilai apakah anda sudah mampu
dalam bidang tersebut atau belum.” (Mario Teguh)
“Tidak ada yang tidak mungkin dalam memulai sesuatu yang baru, yang ada hanya kesulitan dan dimana ada kemauan, kesulitan akan menjadi kemudahan.”
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih dan terima kasih penulis kepada:
Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan pada setiap hambanya yang berusaha dan berdoa
Bapak dan Ibu tersayang yang selalu mendoakan agar menjadi anak yang sholeh untuk selalu berbakti kepada orang tua dan keluarga.
Kakakku Mas Wawan yang selalu mensuport dan selalu mendukungku baik moral maupun material.
Adik-adikku Kiki, Aris, Ayu yang sama-sama berjuang untuk hidup yang lebih baik.
Taufik, Sakim, Dhanar, Tri, Supra, Ribut yang selalu memberi bantuan, Dadang, Heri yang masih menjaga tali silaturahhim.
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: ”ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga.
Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun skripsi.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun skripsi.
4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun skripsi
5. Salman Alfarisy Totalia, S.Pd. M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Drs. Sunarto, M.M. selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. M. Sabandi, SE, M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga memperlancar penyusunan skripsi.
commit to user
xii
9. Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan informasi-informasi yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini dan bersedia meluangkan waktunya sebagai responden.
10.Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mambantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan bagi peneliti. Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2011
commit to user
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PENGAJUAN ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN ABSTRAK ... HALAMAN MOTTO ... HALAMAN PERSEMBAHAN ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... BAB II LANDASAN TEORI ... A. Tinjauan Pustaka ... 1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa Perpustakaan... 2. Tinjauan Tentang E-Library... 3. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi... B. Hasil Penelitian yang Relevan... C. Kerangka Berpikir ... D. Hipotesis Penelitian... BAB III METODE PENELITIAN ... A. Tempat dan Waktu Penelitian... B. Populasi dan Sampel ... C. Teknik Pengumpulan Data ...
commit to user
xiv
D. Rancangan Penelitian ... E. Teknik Analisis Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN……….………..……… A. Deskripsi Data...……… B. Uji Persyaratan Analisis... C. PengujianHipotesis... D. Pembahasan Hasil Analisis Data... BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...
A. Simpulan ... B. Implikasi ... C. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Peringkat webometrics UNS ………. 4
2. Statistik pengunjung digilib.uns.ac.id. .………. 4
3. Waktu Penelitian ……….………. 30
4. Goodness-of-fit……….……. 47
5. Hasil Pengumpulan Data……….………….. 48
6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……….. 49
7. Karakteristik responden berdasarkan Fakultas …………...…….. 50
8. Standardized Regression Weights KS………... 52
9. Standardized Regression Weights KI………... 53
10.Standardized Regression Weights KL………... 54
11.Standardized Regression Weights P……….. 55
12.Standardized Regression Weights KP……….…….. 56
13.Standardized Regression Weights NB……….. 58
14.Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian………..……… 59
15.Hasil Uji Normalitas……….….……… 60
16.Hasil Pengujian Outlier……….……… 62
17.Goodness-of-fit-index……….…….. 64
18.Goodness-of-fit-index setelah dihapus yang tidak valid………….………. 66
19.Perbandingan goodness-of-fit-index……… 67
20.Regression Weights……….……. 69
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Model kesuksesan sistem informasi Delone & McLean……….. 20
2. Model kesuksesan sistem informasi D&M yang telah diperbarui……… 22
3. Kerangka Berpikir………. 28
4. Path diagram Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M……… 41
5. Measurement model variabel Kualitas Sistem ……….… 42
6. Structural model ………. 42
7. Konstruk Kualitas Sistem……….. 51
8. Konstruk Kualitas Informasi……….. 53
9. Konstruk Kualitas Layanan……… 54
10.Konstruk Penggunaan Sistem……… 55
11.Konstruk Kepuasan Pemakai………. 56
12.Konstruk Manfaat Bersih……….. 57
13.Model e-library……… 63
14.Model e-library setelah dihapus yang tidak valid………... 65
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Matriks Kuisioner Lampiran 2 Surat Pengantar Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Lampiran 4 Tabulasi Data Try Out Lampiran 5 Uji Validitas
Lampiran 6 Uji Reliabilitas
Lampiran 7 Matriks Kuisioner Penelitian Lampiran 8 Daftar Pertanyaan Penelitian Lampiran 9 Tabulasi Data Penelitian Lampiran 10 Uji Validitas Konstruk Lampiran 11 Uji Reliabilitas Penelitian Lampiran 12 Evaluasi Outlier
Lampiran 13 Model E-Library Setelah Evaluasi Outlier
Lampiran 14 Model E-Library Setelah Hapus Yang Tidak Valid Lampiran 15
Lampiran 16
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan selalu menciptakan manfaat baru, menjadikan sebuah kemudahan bagi peradaban umat manusia. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Memanfaatkan kecanggihan teknologi, informasi, mutu dan efisiensi, dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu produk integrasi teknologi informasi dalam bidang pendidikan adalah e-library atau perpustakaan elektronik yang sekarang dikenal dengan sebutan perpustakaan digital. Sismanto (2008) mengungkapkan bahwa perpustakaan digital ini digagas oleh Kantor Kementerian Riset dan Teknologi dengan program perpustakaan digital yang diarahkan memberi kemudahan akses dokumentasi data ilmiah dan teknologi dalam bentuk digital secara terpadu dan lebih dinamis. Upaya ini dilaksanakan untuk mendokumentasikan berbagai produk intelektual seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan juga publikasi kebijakan.
Impian tentang kehidupan ilmiah dalam dunia digital ini sudah lama muncul. Sejak dahulu sudah ada orang-orang yang miliki visi dan bayangan masa depan tentang sebuah dunia yang akademik dan ilmiah yang serba digital. Menurut Tedd dan Large dalam Pendit, Putu Laxman (2007: 17), “setidaknya ada empat tokoh dari dunia perpustakaan dan informatika yang merupakan pionir bagi impian-impian digital. Mereka adalah Vannevar Bush, Doughlas Engelbart, Ted Nelson, dan Tim Berners-Lee”.
commit to user
perpustakaan 30 tahun setelah buku itu terbit. Apa yang ditulisnya ternyata akurat, karena kini kita mengenal perpustakaan digital sebagaimana yang dia bayangkan di tahun 60an itu, walaupun dia tidak mengangka komputer akan mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Chapman dan Kenney (dalam Sismanto, 2008), mengemukakan empat alasan yaitu: institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal, penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, dan nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya.
Perbedaan perpustakaan biasa dengan perpustakaan digital terlihat pada keberadaan koleksi. Koleksi digital tidak harus berada di sebuah tempat fisik, sedangkan koleksi biasa terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu perpustakaan. Perbedaan kedua terlihat dari konsepnya. Konsep perpustakaan digital identik dengan internet atau kompoter, sedangkan konsep perpustakaan biasa adalah buku-buku yang terletak pada suatu tempat. Perbedaan ketiga, perpustakaan digital bisa dinikmati pengguna dimana saja dan kapan saja, sedangkan pada perpustakaan biasa, pengguna hanya bisa menikmati perpustakaan dengan jam-jam yang telah diatur oleh kebijakan organisasi perpusakaan.
commit to user
3
terhapus sama sekali, seberapa pun maju teknologi informasi yang deterapkan di sebuah mayarakat.
Tujuan utama perpustakaan digital adalah mempermudah pengaturan dan penyimpanan dokumen atau data skripsi penelitian serta menyediakan akses bebas dan terbatas atas sumber-sumber pengetahuan. Perpustakaan merupakan lembaga edukatif, informatif, preservatif dan rekreatif yang diterjemahkan sebagai bagian aktivitas ilmiah, tempat penelitian, tempat pencarian data maupun informasi yang otentik, tempat menyimpan, tempat penyelenggaraan seminar dan diskusi ilmiah, tempat rekreasi edukatif, dan kontemplatif bagi masyarakat luas. Maka perlu didukung dengan sistem teknologi informasi masa kini dan masa yang akan datang yang sesuai dengan kebutuhan untuk mengakomodir aktivitas tersebut, sehingga informasi dari seluruh koleksi yang ada dapat diakses oleh berbagai pihak yang membutuhkannya dari dalam maupun luar negeri.
Banyak manfaat yang diberikan melalui sistem informasi, namun terdapat pula beberapa hambatan yang dihadapi pengguna perpustakaan digital. Bila para pengguna sistem tidak bersedia untuk menerima sistem informasi tersebut, sistem tersebut tidak akan memberikan manfaat penuh bagi suatu organisasi. Dengan demikian, penggunaan suatu sistem dapat merupakan suatu indikator keberhasilan sistem informasi. Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang penting untuk mengevaluasi bagaimana efektivitas dan efisiensi dari sistem informasi tersebut.
Universitas Sebelas Maret memiliki perpustakaan digital yang dapat menyimpan koleksi dokumen, data maupun skripsi sebagai acuan untuk menulis karya ilmiah. Civitas akademia UNS sendiri sebagian besar sudah mengetahui keberadaan dari digilib.uns.ac.id tersebut dan dengan mudah dapat diakses melalui internet. Internet pun dapat dengan mudah diakses melalui area hotspot
yang telah dibangun di berbagai titik wilayah universitas sebagai akselerasi UNS menuju World Class University.
commit to user
tidak terlepas dari peran perpustakaan, dimana keberadaan Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai suatu lembaga edukatif wajib menyebarkan informasi (educatif content) secara tepat dan cepat.
Pada Mei - Juni 2009 UPT Perpustakaan UNS melakukan kegiatan
redesign dan rebranding digilib.uns.ac.id dengan tujuan memaksimalkan Search Engine Optimation (SEO) agar keseluruahn content dapat terindex oleh search engine seperti google.com, yahoo.com, dan masih banyak lagi. Melalui kegiatan ini diharapkan pengunjung digilib.uns.ac.id dapat meningkat dan berpengaruh terhadap kuantitas visibility maupun size dalam penilaian webomatrics.
Dari tahun ke tahun peringkat webometrics website UNS selalu naik. Berikut adalah data peringkat UNS versi webometrics:
Tabel1. Peringkat webometrics UNS.
Periode Size Visibility Rich Files Scholar Ranking
Juli 2008 2993 5851 4501 5693 4681
Januari 2009 1540 2227 3188 4099 2159
Juli 2009 1237 932 2882 3793 1617
Januari 2010 1336 1224 3070 2479 1585
Juli 2010 1408 1472 1736 2346 1520
Januari 2011 875 1621 1509 1628 1253
Dari hasil perankingan webometrics terakhir untuk bulan Januari 2011 UNS menempati ranking 1253 dunia. Sementara untuk pengunjung situs
digilib.uns.ac.id sendiriyaitu:
Tabel 2. Statistik pengunjung digilib.uns.ac.id.
No. Nama Status Jumlah Login
commit to user
5
3 Ir. Samanhudi, MSi Dosen UNS 278 4 Iwan Susanto Mahasiswa UNS 233 5 Annisa Nur Putri Karyawan Luar UNS 230 6 Mochamad Adrianto Mahasiswa UNS 213 7 Dwi Hartanto Mahasiswa UNS 191 8 Surya Sejahtera Mahasiswa Luar UNS 187 9 PartTime Perpustakaan Karyawan UNS 179 10 Edi Hartato Mahasiswa UNS 146
Meskipun demikian, banyak mahasiswa yang belum mengetahui keberadaan digilib.uns.ac.id, bahkan beberapa mahasiswa hingga lulus kuliah pun belum pernah menggunakan situs tersebut. Fenomena seperti ini menimbulkan pertanyaan apakah fasilitas yang diberikan dari UPT Perpustakan UNS tersebut sudah memberikan manfaat atau masih banyak kekurangan yang harus diberikan dalam pelayanannya.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun situs
digilib.uns.ac.id adalah perangkat lunak Open Source yang dapat diambil secara gratis dari internet. Perangkat-perangkat lunak tersebut diantaranya adalah FreeBSD 5.1, Apache, Web Server, PHP, dan MySQL.
Studi ini diarahkan untuk mengukur tingkat kesuksesan e-library dalam memberikan sistem informasi untuk meningkatkan kinerja mahasiswa, dosen, karyawan maupun masyarakat luas. Melalui studi ini diharapkan agar faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan teknologi sistem informasi dapat diketahui. Secara spesifik objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesuksesan sistem informasi e-library Universitas Sebelas Maret.
commit to user
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Apakah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap penggunaan (use) e-library?
2. Apakah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap kepuasan pemakai (user satisfaction) e-library?
3. Apakah penggunaan (use) dan kepuasan pemakai (user satisfaction) berpengaruh terhadap kesuksesan e-library atau net benefit?
C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan termasuk penelitian pada dasarnya selalu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang dijadikan pedoman dan arahan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 58) “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Oleh karena itu dalam penelitian ini terdapat tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan masalah adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap penggunaan e-library.
2. Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasan pemakai e-library.
commit to user
7
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi informasi yang disajikan dalam e-library yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Pembangunan
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembangunan terutama bagi Universitas Sebelas Maret. Dalam hal ini informasi, sistem, dan pelayanan yang diberikan dapat mempermudah mahasiswa untuk mengakses sehingga dapat menambah pengetahuan.
2) Pengembangan IPTEK
Karena tema dalam penelitian ini masih sangat sedikit, maka dapat menambah liteatur yang digunakan dalam penulisan penelitian ini. Dalam ukuran-ukuran yang digunakan tidak hanya model kesuksesan dari DeLone dan McLean saja tetapi ada literatur lain seperti modifikasi model dari Vikram Raj Vidya Sagar yang mengembangkan beberapa model terdahulu dalam penelitian e-library.
b. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti di bidang teknologi inforrmasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan e-library.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi organisasi khususnya mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas Sebelas Maret untuk meningkatkan kinerja sebagai bagian dari organisasi Universitas Sebelas Maret melalui sistem informasi e-library UNS.
commit to user
commit to user
9 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa Perpustakaan a. Pengertian Pemasaran
Selama ini, istilah pemasaran sering kali dirancukan dengan penjualan dan periklanan. Contoh yang paling jelas dapat dijumpai pada departemen pemasaran yang ada di banyak di perusahaan. Padahal, pengertian pemasaran sesungguhnya jauh lebih luas dibandingkan penjualan maupun periklanan.
Pengertian pemasaran, menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono, Chandra, dan Dadi (2008:2) yaitu ”pemasaran terdiri atas semua aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen”.
Pemasaran adalah suatu usaha menawarkan dan mendekatkan produk kepada konsumen yang terjadi berdasarkan asas pertukaran. Pemasaran umumnya berkaitan erat dengan produk nyata seperti barang dan bersifat profit oriented.
Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, namun juga penting bagi lembaga, instansi, atau organisasi yang bersifat non-profit oriented termasuk perpustakaan. Pemasaran di perpustakaan tidak memasarkan produk barang, tapi produk jasa informasi guna kepentingan pemakai. Agar perpustakaan dapat optimal dalam layanannya bagi pemakai, perlu kiat-kiat tertentu yang berkaitan dengan pemasaran jasa informasi. Dengan demikian bentuk layanan jasa dan tugas layanan yang diberikan dapat terorganisasi dengan baik.
commit to user
b. Pemasaran Jasa Informasi Perpustakaan
Menurut Kotler dalam Elisha (2006), pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan serta keinginan konsumen, atau menawarkan keuntungan yang bisa dirasakan oleh konsumen melalui proses pertukaran. Pertukaran adalah prinsip dasar pemasaran. Pemasaran sangat relevan dengan masalah-masalah dan tantangan-tantangan organisasi nir-laba. Kehidupan semua organisasi tergantung pada hubungan pertukaran untuk memperoleh sumberdaya yang diperlukan, kemudian mengubah sumberdaya itu menjadi produk dan jasa dan mendistribusikannya secara efisien kepada pasar target.
Ada perbedaan dasar dalam fungsi pemasaran pada perusahaan dan organisasi nir-laba. Perbedaan nyata terletak pada sumber dana dan dampaknya terhadap organisasi. Perusahaan memperoleh modal utamanya dari investor dan pemodal. Jika perusahaan telah berjalan, dana operasional perusahaan terutama diperoleh dari hasil penjualan produk, jasa atau yang dihasilkan oleh perusahaan itu. Dalam hal ini perusahaan hanya menghadapi satu unsur pokok yaitu konsumen. Jika produk jasa yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan konsumennya, maka transaksi akan terjadi dan perusahaan mempunyai dana untuk melanjutkan aktivitasnya.
Sebaliknya, organisasi nir-laba memperoleh dana dari donor atau lembaga induknya. Dengan anggaran yang diperolehnya itu, organisasi menghasilkan produk atau jasa yang kemudian ditawarkan kepada konsumennya. Berbeda dengan perusahaan, apabila produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi nir-laba itu ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, pihak donor masih mungkin akan memberikan dana lagi, apalagi kalau pihak donor masih menganggap organisasi itu baik. Sebaliknya juga mungkin terjadi, meskipun produk dan jasa yang dihasilkan itu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, belum menjamin bahwa anggaran dari donor untuk organisasi nir-laba itu akan ditingkatkan.
commit to user
11
perpustakaan menyediakan koleksi dan jasa layanan yang kemudian ditawarkan kepada civitas akademia. Perpustakaan menerima anggaran dari lembaga induknya yang sebagian besar berasal dari biaya pendidikan yang diterima dari para mahasiswa.
Penting bagi perpustakaan menetapkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran setiap program yang akan diselenggarakan. Tujuan dan sasaran itu harus berorientasi kepada pengguna, untuk itu masukan-masukan dari mahasiswa, dosen maupun karyawan harus dipertimbangkan dalam menetapkan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu.
c. Strategi Pemasaran Perpustakaan
Menurut Elisa (2006), struktur pemasaran dalam suatu organisasi terdiri dari sederet panjang keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan yang dapat dibedakan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok analisis pemasaran dan kelompok bauran pemasaran atau marketing mix.
1) Analisis Pemasaran
Analisis pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi untuk memperoleh informasi guna menganalisa keputusan-keputusan mengenai struktur khusus program pemasaran, sehingga tercipta pemasaran yang efektif. Yang terpenting dari analisa pasar adalah membagi pasar ke dalam segmen-segmen yang relatif homogen, yaitu memiliki keutuhan, keinginan dan sifat yang sama. Perpustakaan perguruan tinggi sebetulnya sudah bisa membuat segmen pasar berdasarkan status, misalnya tingkat sarjana, pascasarjana, dosen, pegawai, dan sebagainya atau berdasarkan kegiatan fungsional pengguna, misalnya: pendidikan, penelitian, administrasi dan sebagainya atau berdasarkan disiplin ilmu yang digeluti.
2) Bauran Pemasaran
commit to user
oleh organisasi itu. Menurut Stanton dalam Elisha (2006), unsur-unsur bauran pemasaran adalah:
(1) Perancangan produk atau jasa, (2) Penetapan harga,
(3) Distribusi,
(4) Komunikasi promosi, (5) Orang atau staf, (6) Penampilan fisik, dan (7)Proses.
Ketujuh bauran pemasaran di atas harus dipandang sebagai satu kesatuan integral dan tidak dapat diperlakukan secara terpisah-pisah. Menjadi tugas utama manajer pemasaranlah untuk memadukan elemen-elemen bauran pemasaran ini sedemikian rupa sehingga produk dan jasa yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan pasar target tertentu.
Penjelasan untuk setiap unsur bauran pemasaran dalam hubungannya dengan perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Perancangan produk atau jasa
Perancangan produk atau jasa berkaitan dengan penentuan jenis-jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar target untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen. Penentuan produk dan jasa ini penting untuk perpustakaan karena akan menjelaskan bagaimana informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna akan dipenuhi. Produk dan jasa yang disediakan dan diberikan perpustakaan misalnya: koleksi perpustakaan, peminjaman, perujukan, bantuan kepada pengguna dan lain-lain. Perpustakaan harus mendaftarkan semua produk dan jasanya agar sesuai dengan sebanyak mungkin segmen pasar yang diinginkan.
b. Penentuan harga atau pricing
commit to user
13
(1)Penentuan biaya produksi yang harus ditanggung organisasi untuk menghasilkan produk atau jasa.
(2)Penentuan harga pertukaran antara organisasi dan konsumen untuk produk dan jasa yang ditawarkan.
Secara tradisional, perpustakaan selalu memberikan produk atau jasa kepada pengguna secara cuma-cuma. Tetapi, dengan tersedianya jasa-jasa khusus dengan teknologi tinggi dan mahal biayanya, telah mulai banyak produk dan jasa perpustakaan yang harus dibayar langsung oleh pengguna salah satunya perpustakaan digital yang dalam penggunaannya melalui internet. Kecenderungan ini mulai meningkat dengan bertambah besarnya otonomi yang diberikan oleh pemerintah kepada perguruan tinggi. Meskipun demikian, harga produk dan jasa yang ditetapkan oleh perpustakaan beragam. Ada yang menetapkan sama dengan biaya produksi, atau sebagian biaya produksi ditanggung oleh perpustakaan dan sebagian lainnya oleh pengguna, atau ada juga yang menambahkan sedikit keuntungan sehingga harga yang ditetapkan diatas biaya produksi. c. Produksi
Unsur ini mencakup keputusan-keputusan mengenai proses perjalanan produk dari tangan organisasi sampai kepada konsumen. Masalah-masalah utama biasanya menyangkut penetapan tempat penyimpanan yang memuaskan, sistem distribusi, dan sistem pengiriman dan penyebarluasan. Hal-hal itu dirancang demi kesenangan dan keuntungan konsumen, akan tetapi tetap dijaga agar masih dalam batas-batas biaya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam bidang perpustakaan, unsur ketiga bauran pemasaran ini dapat berarti penyebarluasan dari atau jalur ke produk dan jasa informasi perpustakaan. Kesenangan dan kepraktisan bagi pengguna penting untuk menjadi bahan pertimbangan.
d. Penampilan fisik
commit to user
penghargaan kepada konsumen. Dalam hal ini banyak perpustakaan masih harus bekerja keras.
e. Proses
Pada industri manufacturing, proses “tersembunyi” di pabrik dan konsumen hanya menerima hasil akhir yang merupakan luaran dari proes itu. Di dalam industri jasa, proses tidak dapat “disembunyikan” karena justru proses itulah yang dijual. Bagaimana keseluruhan sistem berlangsung, kebijakan dan prosedur yang dipilih, keleluasan yang dimiliki staf, keterlibatan konsumen dengan penyelenggaraan jasa, aliran informasi dan jasa, merupakan beberapa hal yang menentukan mutu dan kelancaran proses.
f. Staf atau orang
Orang yang mengerjakan proses dan mengahasilkan performance
merupakan unsur bauran pemasaran yang terpenting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jasa yang dijual. Kegesitan, kejelian, ketelitian, keramahan dan sikap-sikap lain yang melekat pada jasa yang dijual. Kepribadian dan pelatihan bagi staf yang menyelenggarakan pelayanan kepada konsumen, karenanya sangat penting.
2. Tinjauan Tentang E-Library a. Sejarah E-Library
Koleksi digital sebuah perpustakaan diawali dengan digitalisasi isi katalog sehingga katalog dapat diakses dari jarak jauh. Isinya dapat diunduh (download) oleh pemakai atau pengguna. Sesudah isi katalog menyusul ke indeks majalah, lalu jasa pengabstrakan. Tahap berikutnya digitalisasi berubah ke koleksi majalah sehingga menghasilkan majalah dalam digital, isinya lazim dijual oleh penjaja (vendor). Tahap berikutnya, menghinggapi buku referens, sehingga banyak bentuk buku referens yang tersedia dalam bentuk digital serta dapat diakses pemakai melalui internet. Contoh yang popular adalah Wikipedia. Tahap berikutnya ialah penerbitan buku elektronik, dikenal dengan nama e-book atau
commit to user
15
Banyak perpustakaan yang mengidamkan penerapan perpustakaan digital dalam pengelolaannya. Namun demikian tidak semudah yang dibayangkan. Dana yang terbatas dan SDM yang rendah menjadi faktor dominan ketidakberdayaan mewujudkan sebuah perpustakaan digital.
Lepas dari semua itu, lahirnya perpustakaan digital di Indonesia ini disambut baik para pengelola informasi atau pustakawan. Kebanyakan pustakawan terbuka terhadap perubahan teknologi, tetapi juga masih mengingat fungsi tradisional mereka, yaitu membantu orang untuk mencari informasi, baik dalam bentuk digital atau tercetak. Sosialisasi program perpustakaan digital terhadap para anggota jaringan dan para pengguna itu penting. Dalam hal ini, perlu peningkatan kesadaran akan fungsi utama mereka, yaitu memberikan kemudahan akses pengguna terhadap informasi. Untuk mempermudah akses, pustakawan perlu mendorong pengguna perpustakaan digital untuk melek informasi (information literate). Pengguna perpustakaan yang seperti ini adalah mereka yang sadar kapan memerlukan informasi dan mampu menemukan informasi, mengevaluasinya, dan menggunakan informasi yang dibutuhkannya itu secara efektif dan beretika.
Sulistyo (2002) mengatakan bahwa perpustakaan digital mulai muncul di Indonesia sekitar tahun 1992 dimulai di ITB (Institut Teknologi Bandung) yang melibatkan berbagai komponen. Usaha itu kemudian dilanjutkan oleh perpustakaan perguruan tinggi sehingga muncullah berbagai perpustakaan digital di Indonesia, terutama di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi dan khusus.
b. Pengertian E-Library
commit to user
digital sehingga koleksi tersebut tersedia dan dapat digunakan secara ekonomis bagi komunitas tertentu.
Dengan definisi yang diberikan oleh US National Science Foundation Digital Library Initiative, maka definisi perpustakaan digital yang ditemukan itu merupakan lonceng kematian bagi definisi perpustakaan elekronik (electronic library). Perpustakaan elektronik yang mencakup informasi yang tersedia dalam bentuk analog elektronik maupun digital seperti videodisc awal. Maka sekitar tahun 1995 an, istilah perpustakaan elektronik sudah tidak ditemukan lagi dalam literatur kepustakawanan AS, diganti sepenuhnya dengan istilah perpustakaan digital atau digital library.
Fransisco-Revilla et al (2001) mengatakan bahwa konsep perpustakaan digital kini semakin sering dikaitkan dengan organisasi yang mengoleksi rujukan ke sumberdaya yang berbasis web di internet, dan bukan sumberdaya itu sendiri. Perpustakaan seperti ini biasanya tidak mempunyai lokasi fisik yang dikunjungi oleh para pemakainya. Lesk dalam Laxman (2007: 29) memandang “perpustakaan digital secara sangat umum sebagai semata-mata kumpulan informasi digital yang tertata”. Arms dalam Laxman (2007) memperluasnya sedikit dengan menambahkan bahwa koleksi tersebut disediakan sebagai jasa dengan memanfaatkan jaringan informasi. Jaringan informasi dalam hal ini adalah internet.
Menurut Gatot Subrata (2009), kebutuhan dalam perpustakaan digital adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer sebagai elemen-elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital. Namun, perangkat utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal (PC), internet (inter-networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal tersebut memungkinkan adanya perpustakaan digital.
commit to user
17
internet. Pengguna juga tidak terbatasi oleh durasi jam kantor karena komputer menyimpanan koleksi perpustakaan digital bersifat 24 jam dan bisa diakses kapan saja.
Istilah perpustakaan digital atau digital library muncul dengan semakin maraknya aplikasi TI di perpustakaan. Perpustakaan saat ini sebagian besar koleksinya dalam bentuk digital. Konsep koleksi digital tersebut berlawanan dengan koleksi perpustakaan sebelumnya, yang hanya mengenai materi tercetak kemudian menyusul materi dalam bentuk mikro, selanjutnya audio-visual.
Istilah perpustakaan digital selalu dikaitkan dengan jaringan komputer lalu diasosiasikan dengan internet. Pendapat itu tidak salah tetapi tidak selalu benar, karena ada perpustakaan yang koleksinya dalam bentuk digital namun tidak selalu dapat diakses internet. Theng dalam Sulistiyo dan Basuki (2007) mengatakan bahwa hal tersebut memang ada namun lebih merupakan pengecualian. Maka tidaklah salah bila makna perpustakaan digital akan berlainan bagi orang yang berbeda-beda.
Digital library atau perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut melalui perangkat digital (Sismanto, 2008). Menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008: 31) “perputakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital”.
Digital library menjadi trend baru dalam model layanan perpustakaan modern, apalagi perpustakaan perguruan tinggi. Hampir semua perpustakaan berlomba-lomba untuk mewujudkannya.
c. Karakteristik E-Library
commit to user
1) Memakai teknologi yang mengintegrasikan kemampuan menciptakan, mencari, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk di dalam sebuah jaringan digital yang tersebar luas.
2) Memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang saling mengaitkan berbagai data, baik di lingkungan internal maupun eksternal. 3) Merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumberdaya digital yang
dikembangkan bersama-sama komunitas tersebut. Oleh sebab itu, perpustakaan digital merupakan integrasi berbagai institusi, seperti perpustakaan, museum, arsip, dan sekolah yang memilih, mengoleksi, mengelola, merawat, dan menyediakan informasi secara luas.
Deskriptif tentang karakteristik terakhir, yakni yang menyebut-nyebut integrasi berbagai bentuk institusi informasi untuk melayai berbagai komunitas, merupakan salah satu deskripsi yang paling ambisius dalam konsep perpustakaan digital.
Dengan menggunakan pendekatan karakteristik, Sulistyo dan Basuki (2007) mengatakan bahwa perpustakaan digital memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
1) Perpustakaan digital bukan merupakan entitas (maujud) tunggal;
2) Perpustakaan digital mensyaratkan teknologi untuk mengaitkan sumber informasi yang banyak jenisnya;
3) Kaitan antara banyakya perpustakaan digital dengan jasa informasi bersifat transparan bagi pemakai;
4) Akses universal ke perpustakaan digital serta jasa informasi merupakan tujuan;
5) Koleksi perpustakaan digital tidak dibatasi pada jumlah dokumen; koleksinya meluas hingga ke artefak digital yang tidak dapat serta tidak akan diwakili atau didistribusikan dalam format tercetak.
d. Kelebihan dan Kekurangan E-Library
Chapman dan Kenney dalam Sismanto (2008), berpendapat bahwa perpustakaan digital lebih menguntungkan karena memiliki empat alasan yaitu:
1) Institusi dapat berbagi koleksi digital,
2) Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal,
3) Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik,
4) Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya yang berkaitan dengan pemeliharaannya dan penyampaiannya.
commit to user
19
1) Long distance sercice, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun,
2) Akses yang mudah. Akses perpustakaan Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama,
3) Murah (cost efective). Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya. Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli buku.
4) Mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih aman, sehingga tidak akan mudah untuk diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya.
5) Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet.
Gatot Subrata (2009) menambahkan bahwa bukan hanya kelebihan ataupun keunggulan yang dimiliki oleh perpustakaan digital, namun perpustakaan digital juga memiliki kelemahan, yaitu:
1) Tidak semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir-pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan.
2) Masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan.
3) Masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital.
3. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi a. Model Dasar Kesuksesan Sistem Informasi
commit to user
Gambar 1. Model kesuksesan sistem informasi Delone & McLean
Sumber : Jogiyanto HM 2008
Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor atau komponen atau pengukuran dari model ini adalah:
1) Kualitas sistem (system quality)
2) Kualitas informasi (information quality) 3) Penggunaan (use)
4) Kepuasan pemakai (user satisfaction) 5) Dampak individual (individual impact) 6) Dampak organisasi (organization impact)
Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi yang ada pada model. Model ini tidak mengukur keenam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi mengukurnya secara keseluruhan.
Pertimbangan proses berargumentasi bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa proses, yaitu proses mengikuti proses lainya. Suatu model proses mengusulkan bahwa suatu sistem informasi terdiri dari beberapa proses sebagai berikut:
1) Suatu sistem informasi mula-mula dibuat berisi dengan banyak fitur yang dapat memmperlihatkan beberapa tingkat kualitas sistem dan kualitas informasinya. Kualitas informasi (Information quality) Penggunaan (Use)
commit to user
21
2) Pemakai dan manajer mempunyai pengalaman dengan fitur-fitur tersebut dengan menggunakan sistemnya.
3) Penggunaan dari sistem dan produk informasinya kemudian mempunyai dampak atau pengaruh pada pemakai individual dalam melakukan pekerjaanya dan dampak individu ini secara kolektif akan berakibat pada dampak-dampak organisasional.
Berbeda dengan model proses, model kausal atau disebut juga dengan model varian berusaha untuk menjelaskan kovarian dari elemen-elemen model untuk menentukan apakah variansi dari satu elemen dapat dijelaskan oleh variansi dari elemen-elemen lainya atau dengan kata lain untuk menentukan apakah terjadi hubungan kausal diantara mereka. Misalnya, semakin tinggi kualitas sistem, diharapkan akan menyebabkan kepuasaan pemakai dan penggunaan yang lebih tinggi yang selanjutnya akan mempengaruhi secara positif produktivitas individual dengan hasil peningkatan produktivitas organisasional. Model kausal ini menunjukan bagaimana arah hubungan satu elemen dengan elemen lainya apakah menyebabkan lebih besar (mempunyai pengaruh positif) atau lebih kecil (mempunyai pengaruh negatif).
b. Model Kesuksesan Sistem Informasi E-Library
Model D&M ini dikembangkan dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh Shanon and Whever (1949) & Mason (1978), serta penelitian-penelitian sistem informasi lainnya. Sebenarnya penelitian-penelitian Shanon & Wheaver merupakan penelitian dibidang komunikasi. Mereka mengelompokan proses informasi kedalam tiga tingkatan teknis yaitu tingkatan teknikal, tingkatan semantik, dan informasi efektivitas.
commit to user
Gambar 2. Model kesuksesan sistem informasi D&M yang telah diperbarui
Sumber: DeLone & McLean (2004)
1) Kualitas sistem
Kualitas sistem (system quality) digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri. Beberapa peneliti telah mengembangkan beberapa pengukuran untuk mempromosikan kualitas sistem. Swanson dalam Jogiyanto (2008: 12) menggunakan pengukuran apresiasi terhadap SIM oleh para pemakai manajer untuk mengukur kualitas sistem. Sementara Emery dalam Jogiyanto (2008: 13) menggunakan konsep karakteristik sistem untuk mengukur kualitas sistem informasi.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas sistem tentang e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: a) E-library dapat digunakan kapan saja.
b) E-library mudah digunakan.
c) E-library mudah di dalam pengoperasiannya.
d) E-library menyediakan fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna berhubungan dengan bagian penyedia e-learning.
e) E-library menyediakan tampilan informasi yang bisa diatur. Kualitas informasi
(information
quality) Penggunaan
(Use)
Manfaat-manfaat bersih (Net
benefit) Kualitas sistem
(system quality)
Kepuasan pemakai (User
satisfaction) Kualitas
commit to user
23
f) E-library memiliki fasilitas-fasilitas yang membuat pengguna tertarik untuk menggunakannya.
g) E-library menyediakan akses informasi yang cepat.
2) Kualitas informasi
Kualitas informasi (information quality) mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Larcker and Lessig dalam Jogiyanto (2008: 15) mengembangkan 6 item pertanyaan untuk mengukur kepentingan persepsi dan kegunaan informasi dari informasi yang disajikan di laporan-laporan yang mengahasillkan oleh sistem informasi. Peneliti lain, Ahituv (1980) menggunakan lima macam karakteristik informasi untuk mengukur nilai dari informasi, akurasi, ketepatan waktu, relevan, agregasi dan pemformatan.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas informasi tentang e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) E-library memberikan informasi yang di perlukan pengguna. b) E-library memberikan informasi tepat waktu.
c) E-library memberikan informasi yang sesuai dengan pekerjaaan/tugas dan profesi pengguna.
d) E-library memberikan informasi yang cukup.
e) E-library memberikan informasi yang mudah dipahami. f) E-library memberikan informasi yang terbaru (up-to-date).
3) Kualitas pelayanan
commit to user
Walaupun kualitas pelayanan dapat dimasukkan sebagai komponen baru dalam model D&M, tetapi bobotnya berbeda dengan kualitas informasi dan kualitas sistem, tergantung dari tingkat analisisnya. DeLone & McLean dalam Jogiyanto (2008: 98) mengatakan bahwa untuk mengukur kesuksesan suatu sistem tunggal, kualitas informasi dan kualitas sistem mungkin merupakan komponen kualitas yang paling penting.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas layanan tentang e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) E-library menyediakan layanan berupa bantuan dan penjelasan secara
on-line.
b) Bagian IT sekolah berinteraksi baik dengan pengguna selama pengguna menggunakan e-library.
c) Bagian IT sekolah menyediakan waktu untuk konsultasi tentang e-library.
d) Bagian IT sekolah merespon dengan baik setiap saran yang diberikan pengguna untuk perbaikan e-library di masa mendatang.
e) Bagian IT sekolah memperlengkapi sarana yang mendukung pengguna untuk menggunakan e-library.
4) Penggunaan informasi
Menurut Jogiyanto (2008: 19), “penggunaan informasi (use) adalah penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh penerima”. Banyak penelitian yang menggunakan proksi penggunaan laporan dari sistem informasi. Selain itu beberapa peneliti juga menggunakan pengukuran penggunaan sistem sebagai pengukur kesuksesan SIM. Konsep penggunaan dari suatu sistem, dapat dipandang dari beberapa prespektif yaitu penggunaan nyata (actual use), penggunaan prespektif (perceiveduse) dan penggunaan yang dilaporkan (reprted use).
commit to user
25
komputer, jumlah catatan klien yang diproses atau aktual biaya yang dibebankan untuk penggunaan komputer. Disamping penggunaaan yang dilaporkan sendiri, juga banyak digunakan untuk penggunaan persepsi ini dilakuakan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dijawab oleh manajer pemakai tentang penggunaan sistem informasi yang dianggap dilakukan olehnya.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) penggunaan e-library dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) Frekuensi menggunakan e-library tinggi. b) Penggunaan e-library dengan sukarela. c) Ketergantungan terhadap e-library.
5) Kepuasan pemakai
Menurut Jogiyanto (2008: 23), “Kepuasan pemakaian (user satisfaction) adalah respon pemakai terhadap pengguanan keluaran sistem informasi”. Beberapa peneliti seperti Hamilton and Cherverany (1981) mengusulkan untuk menggunakan kepusaan pemakai sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan sistem informasi. Peneliti ini mengusulkan penggunaan kepuasaan pemakai digunakan sebagai pengukur keberhasilan sistem informasi hanya untuk sistem informasi tertentu saja yang digunakan oleh pemakai. Lucas (1981) menggunakan kepuasan di penelitian eksperimen laboratorium tentang kepuasaan menggunakan sistem informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan permasalahan pemesanaan persediaan. Swanson dalam Jogiyanto (2008: 23) menggunakan 16 item pertanyaan untuk mengukur apresiasi terhadap sistem informasi. Beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasaan pemakai berhubungan erat dengan sikap (attitude) dari pemakai terhadap pemakaian sistem informasi. Untuk itu peneliti yang menggunakan pengukuran kepuasaan pemakai sebaiknya juga memasukan sikap pemakai untuk mengontrol sikap yang bias dari pemakai.
commit to user
a) Kebanyakan dari pengguna e-library menanggapi secara positif terhadap fungsi e-library.
b) E-library mempunyai banyak manfaat. c) Pengguna puas menggunakan e-library.
6) Manfaat-manfaat Bersih.
Dampak dari sistem informasi sudah meningkat tidak hanya berdampak pada pemakai individual dan organisasi saja, tetapi dampaknya sudah ke grup pemakai, ke antar organisasi, consumer, pemasok, sosial bahkan ke negara. DeLone dan McLean (2003) mengusulkan untuk menamakan semua manfaat menjadi satu yaitu manfaat-manfaat bersih (net benefit).
Manfaat-manfaat bersih (net benefit) ini mengukur dimensi kesuksesan yang paling penting karena menangkap nilai bersih dampak positif dan negatif dari e-commerce pada pelanggan-pelanggan pemasok-pemasok, pekerja-pekerja, organisasi-organisasi, industri-industri, ekonomi-ekonomi dan bahkan masyarakat secara keseluruhan. Pengukuran-pengukuran manfaat bersih ditentukan oleh konteks dan sasaran spesifik dari investasi pada penelitian e-commerce.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) manfaat-manfaat bersih e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) E-library yang disediakan sekolah membantu pengguna dalam mengerjakan pekerjaan/tugasnya.
b) E-library yang disediakan sekolah membantu pengguna memecahkan masalah.
c) E-library meningkatkan daya saing sekolah.
d) E-library membantu sekolah untuk merespon lebih cepat terhadap perubahan.
e) E-library membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna.
f) E-library membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang baru kepada pengguna.
commit to user
27
h) E-library mendukung tercapainya tujuan sekolah.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. DeLone and McLean (2003) memperbarui model yang mereka kembangkan di tahun 1992 berdasar evaluasi mereka terhadap kontribusi dari penelitian lain yang menerapkan model D&M. Berdasar pengamatan mereka di tahun 2002, sebanyak 285 jurnal mengacu pada model D&M selama kurun waktu 1993 hingga pertengahan 2002. Namun beberapa penelitian dirasakan gagal karena kurangnya kehati-hatian, mereka menggunakan model D&M untuk mendukung variabel kesuksesan yang mereka pilih tetapi tidak menginformasikan pengembangan konstruk yang lebih komprehensif. Peneliti-peneliti tersebut mengabaikan kesimpulan utama dan artikel bahwa kesuksesan sistem informasi merupakan konstruk yang multidimensional dan interdependen, dengan demikian perlu mempelajari interrelationship diantara ke enam dimensi tersebut, DeLone dan McLean menyempurnakan model yang mereka kembangkan sebelumnya. Tidak sedikit kritik yang dilanyangkan kepada DeLone & McLean dari model yang ia buat sebelumnya. Untuk itu ia memperbarui model sebagai jawaban atas kritik yang telah ia dapat selama 1993-2002.
2. Anita Lee-Post dengan judul “E-learning: success model: an information systems perspectif”. Dalam penelitiannya, Anita meneliti tentang model kesuksesan e-learning. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anita menunjukkan bahwa keenam konstruksi yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, kepuasan pemakai dan manfaat bersih memperlihatkan alpha sebesar 0,7 yang menandakan bahwa sistem tersebut telah sukses walaupun ada yang berpendapat jika > 0,5 sudah mencukupi.
C. Kerangka Berpikir
commit to user
suatu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara. Penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang model kesuksesan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan menggunakan model kesuksesan sistem informasi D&M yang diadopsi dari teori DeLone & McLean (2003).
Kerangka berpikir penelitian dapat digambarkan seperti pada gambar 3.
H1
H4 H9 H2 H5 H7
[image:45.612.134.499.213.458.2]H3 H8 H6
Gambar3. Kerangka berpikir.
Dari model proses dan kausal di atas, maka dapat dijelaskan bahwa kesuksesan e-library dipengaruhi oleh kepuasan pemakai karena manfaat yang diberikan e-library sangat tinggi. Kesuksesan e-library juga dipengaruhi frekuensi penggunaan yang tinggi.
Kepuasan pemakai (user satisfaction) dipengaruhi oleh kualitas sistem yang memberikan kemudahan dalam mengakses e-library tersebut, kualitas informasi yang up to date dan memberikan informasi yang dibutuhkan, serta kepuasan pemakai dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak pembuat sites e-library sehingga para pengguna puas dengan apa yang diberikan.
Penggunaan (use) dengan frekuensi tinggi dipengaruhi oleh kualitas sistem yang mudah, informasi yang dibutuhkan dan up to date, dan kualitas pelayanan yang diberikan.
Kualitas sistem
(system quality)
(X1)
Penggunaan (use)
(X4) Kualitas informasi (information quality) (X2) Kesuksesan e-library (Y) Kepuasan Pemakai
(user satisfaction)
(X5) Kualitas Layanan
(service quality)
commit to user
29
D. Hipotesis Masalah
Menurut Sugiyono (2008: 93), ” hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2009: 35) “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori dan masih harus diuji kebenarannya”. Dengan demikian, hakekat hipotesis adalah sebuah keputusan atau kesimpulan yang masih bersifat sementara, karena masih harus diuji kebenarannya secara empiris.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1) Kualitas sistem (X1) diduga berpengaruh terhadap penggunaan e-library
(X4).
2) Kualitas informasi (X2) diduga berpengaruh terhadap penggunaan
e-library (X4).
3) Kualitas layanan (X3) diduga berpengaruh terhadap penggunaan
e-library (X4).
4) Kualitas sistem (X1) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai
e-library (X5).
5) Kualitas informasi (X2) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai
e-library (X5).
6) Kualitas layanan (X3) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai
e-library (X5).
7) Penggunaan e-library (X4) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai e-library (X5).
8) Kepuasan pemakai (X5) diduga berpengaruh terhadap kesuksesan
e-library (Y).
9) Penggunaan e-library (X4) diduga berpengaruh terhadap kesuksesan
commit to user
30 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang dijadikan objek untuk memperoleh data, informasi dan keterangan yang diperlukan sehubungan dengan kepentingan penelitian. Tempat yang akan di gunakan sebagai penelitian ini adalah Universitas Sebelas Maret Surakarta yang bertempat di Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta.
2. Waktu Penelitian
[image:47.612.129.508.206.659.2]Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui oleh dosen pembimbing dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang dan direncanakan pada bulan Februari 2011 sampai bulan Juni 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3. Waktu penelitian.
Jenis Kegiatan Feb 2011
Maret 2011
April 2011
Mei 2011
Juni 2011 1. Persiapan Penelitian
a.Penyusunan Judul b.Penyusunan Proposal c.Perijinan
2. Perencanaan penelitian 3. Pelaksanaan Penelitian
commit to user
31
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi diberi makna yang cukup beragam, diantaranya adalah menurut Sugiyono (2009: 115) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Riduwan (2009: 55) mengatakan bahwa, “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Berdasarkan konsep-konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan memenuhi ketentuan untuk diteliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan fasilitas e-library.
2. Sampel
Dalam suatu penelitian tidaklah harus meneliti semua individu dalam populasi, karena membutuhkan banyak waktu dan biaya, kecuali jika jumlah populasi yang akan diteliti sedikit. Dengan demikian, karena populasi dalam penelitian ini jumlahnya banyak, maka dalam penelitian ini menggunakan sampel.
Riduwan (2009: 56) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Kesimpulan suatu sampel akan diberlakukan untuk populasi, sehingga sampel yang diambil dari populasi harus representatif atau dapat mewakili.
Ding et al dalam Ghozali dan Fuad (2008: 13) yang berpendapat bahwa “ukuran sampel minimum untuk menggunakan model struktur kovarians adalah 100 sampai 150 sampel”. Sedangkan Boomsma dalam Ghozali dan Fuad (2008: 13) “menganjurkan jumlah sampel paling tidak berjumlah 200 sampel jika berjumlah kurang dari 100 maka akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat”.
commit to user
(indikator)”. Berdasarkan pendapat tersebut, karena jumlah indikator dalam
penelitian ini adalah 34 maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 5 x 34 indikator = 170 orang. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 170 orang, yaitu mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan fasilitas e-library.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dikolaborasikan dengan cluster sampling. Menurut Riduwan (2009: 62), ”Sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden)”. Sedangkan cluster sampling menurut Cholid N. dan Abu Achmadi (1999: 117), “adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada dalam polulasi.” Jadi, populasi dipandang berkelompok-kelompok, kemudian kelompok tersebut tercermin dalam sampel. Karena Universitas Sebelas Maret terdiri dari sembilan fakultas, maka dari jumlah sampel harus terdapat sembilan fakultas yang ada. Untuk jenis kelamin, karena jumlah pengunjung sebagian besar perempuan yaitu 60%, maka margin pengambilan sampel perempuan 60 % dan laki-laki 40 %.
Selain itu, kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang mudah ditemui peneliti di perpustakaan dan yang pernah menggunakan e-library atau digilib.uns.ac.id yang akan dijadikan responden.
C. Teknik Pengumpulan Data
commit to user
33
1. Atribut data
Atribut X merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam pengadopsian e-library dan atribut Y merupakan kesuksesan penggunaan
e-library.
2. Jenis dan Sumber data a. Jenis Data
Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.
b. Sumber data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini sumber datanya adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2009: 402) mengatakan bahwa sumber data primer adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta melalui daftar pertanyaan berupa angket untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Skala pengukuran data
Skala pengukuran menurut Sugiyono (2009: 132) merupakan “kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif ”.
commit to user
Untuk menyatakan sikap
Sangat Setuju bobot 5
Setuju bobot 4
Antara Setuju dan Tidak Setuju bobot 3
Tidak Setuju bobot 2
Sangat Tidak Setuju bobot 1 4. Metode pengukuran data
Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.
a. Angket atau Kuesioner 1) Pengertian kuesioner
Menurut Sugiyono (2009: 199) mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Riduwan (2009: 99) berpendapat bahwa “Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan dijadikan sarana untuk mendapatkan keterangan dari responden dengan jawaban tanpa ada pengaruh dari pihak lain.
2) Macam kuesioner
Jenis-jenis kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) adalah: a) Dari cara menjawab
(1) Kuesioner terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
(2) Kuesioner tertutup, kuesioner yang sudah disediakan jawabanya. b) Dari jawaban yang diberikan
commit to user
35
(2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
c) Dari bentuknya
(1) Kuesioner pilihan ganda, sama den