PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI INTRANET PADA PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus : PT. PRU FUTURE TEAM. Casa Grande Square Kav.106. Ring Road Utara
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Nama : Impola Bima S. Silalahi
NIM : 042214007
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Aku Ramah Bukan Berarti Takut
Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk (Tarung Derajat – AA Boxer) Jadikanlah Dirimu Oleh Diri Sendiri
Berusahalah....
Karena Jalan Menuju Keberhasilan Ada Di Tanganmu
Dan
Di Setiap Langkahmu (Me...For You and Others)
.
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus
Atas segalanya yang telah Dia berikan kepadaku
Papa & Mama tercinta
Kakak & adikku
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI INTRANET PADA PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus : PT. PRU FUTURE TEAM. Casa Grande Square Kav.106. Ring Road Utara
Impola Bima S. Silalahi Universitas Sanata Dharma
2009
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui tingkat kualitas sistem informasi intranet perusahaan yang meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi berdasarkan persepsi karyawan, 2) untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada PT. Pru Future Team Yogyakarta 3) untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas sistem informasi intranet yang meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, dan relevannya informasi secara masing – masing terhadap kinerja karyawan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket (kuesioner). Populasi dalam penelitian ini adalah 5 karyawan divisi Central Admin dan 15 sekretaris dari tiap divisi atau unit. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah sampling jenuh atau sampling total. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat kualitas sistem informasi intranet perusahaan menurut persepsi karyawan mempunyai tingkat yang tinggi 2) tingkat kinerja karyawan memiliki tingkat yang tinggi. 3) Kualitas sistem informasi intranet menurut persepsi karyawan yang terdiri dari keakuratan informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan berdasarkan thitung = 0,325 < ttabel = 2,1199, ketepatan waktu informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan berdasarkan thitung = 0,643 < ttabel = 2,1199, sedangkan relevannya informasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil ini ditentukan berdasarkan besarnya thitung = 2,783 > ttabel = 2,1199
THE INFLUENCE OF INTRANET INFORMATION SYSTEM QUALITY IN COMPANY BASED ON INFORMATION TECHNOLOGY TO EMPLOYEES’
PERFORMANCE
A Case Study at PT. Pru Future Team
Casa Grande Square Kav. 106 Ring Road Utara Yogyakarta Impola Bima S. Silalahi
Sanata Dharma University Yogyakarta 2009
The purposes of this research are to know: 1) the level of information system quality of intranet which includes accurate information, timeliness information, relevant information, based on employees’ perception 2) employee’s performace level at PT. Pru Future Team Yogyakarta 3) the influence of each information system quality elements on employees’ performance.
The data were collected by distributing questionnaire. The population of this research was 5 staffs at central admin division and 15 secretaries from each division. The samples of this research were 20 respondents. The sampling method was total sampling. The analysis methods were percentage analysis and simple linier regression analysis.
Results of this research show that: 1) intranet information system quality level based on employee’s perception was a high quality 2) employee’s performance level was high 3) the influence of information system affected employee’s performance positively
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Yesus Kristus atas berkat
dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Intranet Pada Perusahaan Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus PT. Pru Future Team Yogyakarta. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat ujian sarjana untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Yogyakarta.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M. Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S. E., M. B. A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. A. Triwanggono, M. S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. V. Supriyanto, SU., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak John Philio Simandjuntak, S. E., M. M., selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat berguna bagi penulis.
7. Bapak Irwan N. Kartadipura, ST, CCNA, selaku IT Manager & CA Supervisor PT.
Pru Future Team Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk
melakukan penelitian dan memberikan data yang dibutuhkan penulis.
8. Segenap Staf Central Admin dan Secretary unit PT. Pru Future Team terima kasih
atas waktu luang untuk pengisian datanya
9. Herri Central Admin Staff, terima kasih untuk kerjasamanya dalam wawancara dan
data pendukung
10. Orang tuaku tersayang, Papa (Drs. Adiganda U. Silalahi), Mama (Tri Astuti br.
Simatupang), terima kasih atas doa, cinta dan kasih sayang, kesabaran dan nasehat
serta dukungan moril dan finansial yang diberikan sehingga aku bisa menyelesaikan
kuliah dan memperoleh gelar sarjana.
11.Saudara-saudaraku : kakakku Tumbur, adikku Pinio. Terima kasih atas dukungan dan
semangat yang diberikan selama ini. Selamat berjuang menyelesaikan studi.
Semangat Bos!!
12.Agnes, terima kasih untuk selalu menemaniku di setiap saat, untuk semangat, doa
yang tak pernah berhenti, senyuman, dan kasih sayang selama ini.
13.Keluarga Lase yang jauh di mata tapi dekat di hati, terimakasih atas dukungannya.
14.Keluarga besar Tarung Derajat – AA Boxer, pelatih Kang Bernhard, Satlat USD, dan
Akang – akang yang lain. Terima kasih atas dukungan semangatnya. BOX Kang!!
angkatan 2004 yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan bagiku selama
ini. Terima kasih buat persahabatannya.
16.Keluarga besar kos Papringan 19, terima kasih sudah menjadi keluarga dan
persaudaraannya selama ini.
17.Hadiarto terima kasih buat printernya, kosmas, yeri, nitnot, susiet, bagor, boim, asep,
dan teman-teman sastra inggris 2003 USD terima kasih.
18.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
doa, dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan waktu penelitian dan pengalaman yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 28 November 2008
Penulis,
Impola Bima S. Silalahi
.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI... 9
A. Konsep Dasar Sistem ... 9
B. Tekanan – tekanan Desain Sistem ... 13
C. Konsep Dasar Sistem Informasi... 18
D. Intranet ... 22
E. Kerangka Teoritik ... 33
F. Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN... 36
A. Jenis Penelitian... 36
C. Subjek dan Objek Penelitian... 36
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 37
E. Populasi dan Sampel... .51
F. Teknik Pengambilan Sampel...51
G. Metode Pengumpulan Data...52
H. Teknik Analisis Data...54
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 65
A. Sejarah dan Perkembangan... 65
B. Logo Perusahaan... 68
C. Moto Perusahaan... 69
D. Misi Perusahaan... .. 70
E. Empat Pilar Misi Perusahaan...70
F. Prinsip – prinsip Dasar Perusahaan...71
G. Struktur Organisasi Perusahaan...73
H. Produk...75
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 105
A. Pengujian Instrumen... 105
B. Analisis Data... 117
C. Pembahasan... .. 131
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 132
A. Kesimpulan... 132
B. Saran... 133
C. Keterbatasan... 134
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Tabel II.1 Perbedaan Intranet dan Internet ... 26
Tabel III.1 Kategori Skor Keakuratan Informasi ... 58
Tabel III.2 Kategori Skor Ketepatan waktu Informasi ... 59
Tabel III.3 Kategori Skor Relevannya Informasi ... 60
Tabel III.4 Kategori Skor Kinerja Karyawan ... 61
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Keakuratan Informasi ... 106
Tabel V.2 Hasil Uji Validitas Ketepatan Waktu Informasi ... 107
Tabel V.3 Hasil Uji Validitas Relevannya Informasi ... 108
Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Relevannya Informasi ... 109
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 110
Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 113
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 115
Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 117
Tabel V.9 Deskipsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 118
Tabel V.10 Deskipsi Responden Berdasarkan Umur ... 118
Tabel V.11 Deskipsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 119
Tabel V.12 Deskipsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 119
Tabel V.13 Tingkat Keakuratan Informasi ... 121
Tabel V.14 Tingkat Ketepatan Waktu Informasi ... 122
Tabel V.15 Tingkat Relevannya Informasi ... 123
Tabel V.16 Tingkat Kinerja Karyawan ... 125
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Pilar Kualitas Informasi ... 21
Gambar II.2 Aplikasi Fungsional dari Intranet ... 28
Gambar II.3 Faktor – Faktor dalam Kinerja Individual ... 31
Gambar IV.1 Struktur Organisasi ... 73
Deskripsi responden ...138
Data skor keakuratan informasi ... 139
Data skor ketepatan waktu informasi ... 140
Data skor relevannya informasi ... 141
Data skor kinerja karyawan ... 142
Output validitas dan reliabilitas ... 146
Output regresi sederhana dan uji t ... 161
Kuesioner deskripsi responden ... 174
Kuesioner penilaian kinerja karyawan oleh manager ... 177
Kuesioner penilaian kualitas sistem informasi menurut persepsi karyawan ... 183
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga
informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. (Robert N.
Anthony dan John Dearden dalam Jogiyanto,2005:8) menyebut keadaan dari sistem
dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy yang disebut
dengan negative entropy atau negentropy.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan
bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis,
kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang
disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang
menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah
berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan
terjadi.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi
keberhasilan bisnis dan organisasi. Mereka membentuk bidang studi mendasar dalam
administrasi dan manajemen bisnis. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi
berbasis internet dan intranet, memainkan peranan
penting dan makin luas dalam bisnis dan organisasi perusahaan itu sendiri. Teknologi
informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok
kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat
sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk
mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi
e-commerce, hingga menyediakan segala kebutuhan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan untuk semua lini manajemen perusahaan. Dalam bisnis
sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan. Secara
eksternal, sistem informasi yang ada ditarik ke luar menjangkau ke pelanggan. Secara
internal, sistem informasi dapat diterapkan di dalam fungsi-fungsi organisasi atau di
tingkatan-tingkatan organisasi. tergantung dari perusahaannya, jika struktur
perusahaan didasarkan pada fungsi-fungsi organisasinya, maka unit-unit di
perusahaan dikelompokkan ke dalam beberapa fungsi atau departemen seperti
akuntansi, keuangan, pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan lain sebagainya.
Sistem informasi dalam penerapannya dalam bisnis saat ini menjadi hal yang
mutlak, karena dengan semakin banyak barang yang diproduksi, jenis barang yang
semakin bervariasi, dan kecepatan transaksi membuat perusahaan atau organisasi
bisnis membutuhkan teknologi-teknologi informasi untuk mendukung persoalan
tersebut, yang akhirnya dengan penggunaan teknologi informasi diharapkan
3
Salah satu penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan adalah fasilitas
intranet. Intranet pada khususnya merupakan sebuah wadah bagi karyawan untuk
mendapatkan informasi mengenai hal-hal apapun yang berkaitan dengan
pekerjaannya, baik sebagai pendukung pekerjaan, membuat laporan untuk
didelegasikan ke divisi lain yang membutuhkan maupun untuk melihat jadwal
pekerjaan bagi karyawan itu sendiri. Sedangkan bagi perusahaan intranet digunakan
sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan karyawannya, contohnya memberikan tugas, gaji yang
diperoleh, dan laporan-laporan dari divisi lain yang dibutuhkan perusahaan.
Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang besar dalam
organisasi dan mempengaruhi sangat banyak orang adalah daya kekuatan besar
teknologi komputer dan relatif murahnya ongkos yang diperlukan untuk teknologi
tersebut. Kekuatan komputasi, yang terus berlipat ganda tiap 18 bulan, telah
meningkatkan kinerja mikroprosesor sampai di atas 25.000 kali sejak pertama kali
ditemukan 30 tahun yang lalu. Bersama dengan perangkat lunak yang mudah
dioperasikan dan berdaya guna, komputer dapat mengolah angka-angka, meneliti
kumpulan data secara luas, atau mensimulasi bentuk-bentuk fisik rumit dan mengolah
proses logika dengan tampilan gambar animasi, suara, dan bahkan menyediakan
umpan balik untuk menambah interaktivitas.
Teknologi komputer menelurkan pula jaringan komunikasi yang kuat yang dapat
digunakan oleh organisasi untuk mengakses gudang informasi luas di seluruh bumi
dan untuk mengkoordinasikan aktivitas lintas ruang dan waktu. Jaringan seperti ini
mentransformasikan bentuk dan format perusahaan bisnis, menciptakan fondasi bagi
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Intranet Pada Perusahaan Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan. Studi kasus : PT. PRU FUTURE TEAM. Casa Grande Square Kav.106. Ring Road Utara Yogyakarta 55281.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan
diteliti, yaitu :
1. Menurut persepsi karyawan seberapa besar tingkat kualitas sistem informasi yang
meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, dan relevannya informasi
pada intranet di PT. PRU FUTURE TEAM?
2. Seberapa besar tingkat kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE TEAM?
3. Apakah kualitas informasi Intranet pada PT. PRU FUTURE TEAM (keakuratan
informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi) masing - masing
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE TEAM?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah penelitian yaitu terbatas pada :
1. Kualitas sistem informasi intranet perusahaan
Yang dimaksud dengan kualitas sistem informasi meliputi keakuratan
informasi, ketepatan waktu informasi, informasi yang relevan yang diterapkan
5
2. Kinerja karyawan
Yang dimaksud dengan kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah terbatas
pada:
• Akurasi
• Kecekatan
• Kreativitas
• Keramahan
• Kepribadian
• Penampilan Pribadi
• Kebugaran Fisik
• Kehadiran
• Keandalan
• Pengetahuan Kerja
• Kuantitas kerja
• Stabilitas
• Kesopanan
3. Karyawan
Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap
maupun kontrak pada divisi Central Admin, dan Sekretaris pada tiap Divisi
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai oleh penulis dalam
memecahkan permasalahan yang dirumuskan. Secara garis besar, penulis ingin
mengetahui pengaruh kualitas sistem informasi intranet perusahaan pada perusahaan
berbasis teknologi informasi terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kualitas informasi yang meliputi tingkat
keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, dan relevannya informasi pada
intranet di PT. PRU FUTURE TEAM berdasarkan persepsi karyawan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE
TEAM.
3. Untuk mengetahui apakah kualitas informasi Intranet pada PT. PRU FUTURE
TEAM (keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi)
masing - masing berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE
TEAM.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, masukan, dan dapat
dijadikan pertimbangan dalam penerapan sistem informasi intranet perusahaan untuk
peningkatan kinerja karyawan. Kontribusi bagi perusahaan yaitu perusahaan lebih
mengetahui kualitas dari sistem informasi intranet perusahaannya sehingga dapat
memperbaiki kelemahan dari sistem informasi tersebut baru dapat meningkatkan
7
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi pengetahuan bagi
penelitian selanjutnya bahwa sistem informasi manajemen sangat berpengaruh dalam
pengendalian bisnis dan usaha dalam menunjang berbagai kegiatan perusahaan di era
teknologi saat ini dan sebagai tambahan referensi Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma.
3. Bagi Penulis
Penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh kuliah di Program
Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
F. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN
Berisi dan menguraikan perihal latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori, dari acuan permasalahan yang di tulis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, waktu dan
tempat penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang uraian penjelasan pada perumusan masalah
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan perumusan masalah dan saran
untuk PT. PRU FUTURE TEAM Yogyakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar SistemTerdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini,
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jerry Fitzgerald, dalam Jogiyanto).
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)
didefinisikan oleh Richard F.Neuschel sebagai berikut ini.
Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi (Richard F.Neuschel, dalam Jogiyanto).
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah
bila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian
tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian
definisi ini akan mempunyai peranan yang penting didalam pendekatan untu
kmempelajari suatu sistem.
Sedangkan menurut Martin, DeHayes, Hoffer dan Perkins 1994:272
system is a set of interrelated components that must work together to achive some common purpose. Even when each components is well-designed, efficient, and simple, the system will malfunction if the components do not work together
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud
dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang
menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya
dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas, jangka waktu lebih lama dan
sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan sistem utama,
seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk
sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan bagian atau
subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi
tergantung dari ruang lingkup mana kita memandang sistem tersebut. Seringkali
tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan
(Jogiyanto,2005:3)
1. Sistem Pendukung
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
11
a. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan
sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system. Kalau dipandang
industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
b. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Hal ini dapat bersifat
d. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)
untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu
kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance) input dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk
13
merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuannya.
B. Tekanan-Tekanan Desain Sistem
Tekanan-tekanan desain (design force) adalah tekanan-tekanan (forces) yang
harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya dapat
mengena sasarannya. Supaya sukses, analis sistem harus mempertimbangkan
design force yang ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini mempengaruhi proyek
sistem informasi(Jogiyanto,2005:199).
Perancang sistem informasi juga harus memperhatikan sejumlah design
a. Jalur pemakai atau sistem (user/system interface)
b. Tekanan-tekanan persaingan (competitive forces)
c. Kualitas dan kegunaan informasi
d. Kebutuhan-kebutuhan sistem
e. Faktor-faktor organisasi
1. Jalur pemakai atau Sistem (user/system interface)
Sistem informasi berbasis komputer semakin melibatkan interaksi langsung
antara manusia sebagai pemakai sistem dengan mesin. Elemen yang kritis dari
desain sistem ini adalah jalur pemakai (user interface). Jalur ini terdiri dari layar
terminal, keyboard, alat-alat lainnya, bahasa komputer dan cara-cara lain supaya
user dapat bertukar input dan output dengan mesin.
2. Tekanan-tekanan persaingan (competitive forces)
Sekarang ini organisasi telah masuk kedalam era persaingan yang tajam.
Organisasi yang ingin bertahan dan sekaligus berkembangdi masa mendatang
harus memikirkan persaingan ini. Informasi merupakan salah satu senjata yang
dapat membantu organisasi untuk bersaing. Desain dari sistem informasi harus
mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan yang ada.
Aneka ragam produk dan jasa dapat berupa inovasi baru, harga produk atau
jasa, kualitas, garansi purna jual dan jasa-jasa lainnya. Sekarang ini banyak
15
ragam dan jasa yang dibutuhkan oleh pasar. Organisasi yang tidak mengambil
bagian dari adaptasi persaingan ini akan tertinggal oleh pesaing-pesaingnya.
Sebagai contohnya adalah organisasi bank, desain sistem informasi untuk
organisasi ini harus memikirkan aneka ragam jasa yang dapat diterapkan,
misalnya apakah perlu dipergunakan ATM sehingga dapat memberikan pelayanan
yang lebih memuaskan kepada para nasabahnya untuk memenangkan persaingan.
3. Kebutuhan-kebutuhan Sistem
Kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirements) yang harus diperhatikan
dalam mendesain sistem informasi adalah keandalan (realibility), ketersediaan
(availability), keluwesan (flexibility), skedul instalasi (installation schedule),
umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expectancy and growth potential)
dan kemudahan pemeliharaan (maintainability).
a. Keandalan (realibility)
Menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk melakukan suatu
proses yang dapat dipercaya dan dibutuhkan
b. Ketersediaan (availability)
Berarti bahwa sistem mudah diakses oleh user.
c. Keluwesan (flexibility)
Menunjukkan bahwa sistem mudah beradaptasidengan memuaskan sesuai
d. Skedul instalasi (installationschedule)
Terdiri dari periode waktu antara saat organisasi sadar untuk membutuhkan
dan saat sistem informasi in diterapkan. Selama waktu ini, analis sistem harus
dapat mendesain sistem terbaik dalam batas waktu yang dibutuhkan.
e. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expectancy and growth
potential)
Beberapa sistem tidak mempunyai umur yang diperkirakan, karena pada saat
diterapkan sistem ini sudah usang.
f. Kemudahan pemeliharaan (maintainability)
Setelah sistem diterapkan, maka sistem harus dipelihara, misalnya hal-hal
yang tidak berfungsi harus dikoreksi, permintaan-permintaan khusus harus
dipertemukan dan peningkatan-peningkatan sistem secara umum harus
dilakukan.
4. Faktor-faktor Organisasi
Terdapat lima buah faktor organisasi yang harus dipertimbangkan dalam
desain sistem, yaitu sifat dari organisasi, tipe organisasi, ukurannya, strukturnya,
dan gaya manajemennya (management style).
a. Sifat Organisasi.
Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya
berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi, atau
perusahaan transportasi berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk
informasi yang dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan
17
informasinya.oleh karena itu, untuk mengidentifikasikan dan memahami
kebutuhan informasi bagi suatu organisasi yang tertentu, pertama kali yang
perlu dipahami adalah sifat organisasi tersebut.
b. Tipe Organisasi.
Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini.
1) Organisasi fungsional, yaitu setiap manager bertanggung jawab untuk area
fungsi tertentu, semacam produksi, pemasaran, personalia, atau keuangan.
2) Organisasi divisional, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggung jawab
terhadap semua fungsi dalam divisinya.
3) Organisasi matrik, yaitu beberapa manajer mempunyai tanggungjawab
bersama terhadap suatu fungsi dan suatu proyek atau program kerja.
Untuk masing-masing tipe organisasi ini, satu dengan yang lainnya kebutuhan
informasinya juga berbeda.
c. Ukuran organisasi.
Ukuran dari organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan
informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang
dibutuhkan.
d. Struktur organisasi
Struktur internal organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kebutuhan informasi. Sebagai misalnya, tanggungjawab terhadap manajemen
persediaan dapat berada pada tanggung jawab departemen produksi di suatu
organisasi atau dapat berada pada tanggung jawab departemen pembelian di
e. Gaya manajemen
Gaya manajemen (management style) juga mempunyai pengaruh terhadap
bentuk dari sistem informasi. Gaya manajemen yang otokratik (autocratic)
lebih senang dengan sistem informasi yang terpusat (centralized), sedang gaya
manajemen yang demokratik (democratic) lebih senang pada sistem informasi
yang tersebar (decentralized).
C. Konsep Dasar Sistem Informasi
Suatu sistem informasi dapat didefinisikan dalam berbagai pengertian.
Menurut (Laudon & Laudon,2005:9-10) sistem informasi adalah
Secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan-kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi.
Sedangkan definisi sistem informasi menurut (Robert A. Leitch & K Roscoe
Davis,1983:6).
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
Menurut (James A. O’Brien,2005:5) definisi sistem informasi adalah,
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumberdaya data yang menguntungkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
1. Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis
Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi
19
dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis (James A.
O’Brien,2005:11) yaitu:
a. Mendukung proses bisnis dan operasi bisnis.
Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan
sistem informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak toko
ritel tempat anda berbelanja. Contohnya, kebanyakan toko ritel kini
menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk membantu mereka
mencatat pembelian pelanggan, menelusuri persediaan, membayar pegawai,
membeli barang dagangan baru, serta untuk mengevaluasi tren penjualan.
Operasi toko akan berhenti apabila tidak ada dukungan dari sistem informasi
semacam ini.
b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya.
Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya
untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai
lini barang dagangan apa saja yang perlu ditambah atau dihentikan, atau
mengenai jenis investasi apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah
sebuah analisis diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini
tidak hanya mendukung pengambilan keputusan para manajer toko, pembeli
dan lainnya, tetapi membantu mereka melihat berbagai cara untuk
mendapatkan kelebihan dari para riteler lainnya dalam persaingan
mendapatkan pelanggan. Watson & Carrol 1984:345 mengatakan “individual
managers now make decisions by combining information developed within
their companies with outside data base, including economic and industric
markets, competition, pricing, and forecasts in a few hours-studies that once
took months of work”.
c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing membutuhkan penggunaan
yang inovatif atas teknologi informasi. Contohnya, manajemen toko mungkin
membuat keputusan untuk memasang kios dengan layar sentuh dalam semua
toko mereka, yang terhubung dengan situs Web e-commerce mereka untuk
belanja online. Hal ini mungkin dapat menarik pelanggan baru dan
membangun loyalitas pelanggan karena kemudahan belanja dan pembelian
barang dagangan yang disediakan oleh sistem informasi semacam ini. Jadi
sistem informasi strategis dapat membantu menyediakan produk dan layanan
yang memberikan sebuah perusahaan keunggulan kompetitif atas para
pesaingnya.
2. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,
yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan
relevan (relevance). Menurut (John Burch dan Gary Grudnitski,1986,3) dalam
Jogiyanto (2005:10) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk
21 Kualitas Informasi A K U R A T R E L E V A N T E P A T W A K T U
Gambar II.1 Pilar Kualitas Informasi
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut. Kriteria dari informasi yang akurat
adalah informasi yang diterima oleh user merupakan informasi yang benar dan
jelas, informasi yang diterima sama dengan informasi yang dikirim, informasi
yang diterima oleh user dapat mendukung pekerjaan yang dilakukan user.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi
tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya. Kriteria dari informasi yang tepat
waktu adalah kecepatan pengaksesan informasi, informasi dapat diakses setiap
saat, user tidak mengalami kesulitan dalam menelusuri informasi yang
diperlukan, informasi yang diakses user tidak mengalami keterlambatan.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin
produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih
relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi
mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang
kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan. Kriteria informasi yang relevan
adalah, Informasi yang didapat user terkait dengan kebutuhan yang dihadapi, user
tidak lagi harus memilih atau menyeleksi informasi yang diterima untuk mencari
informasi yang dibutuhkan, user tidak lagi harus meringkas informasi yang
diterimanya, informasi yang tersedia sesuai dengan harapan user.
D. Intranet
1. Definisi Intranet
Intranet memiliki beberapa definisi, namun secara prinsip adalah sama.
Intranet adalah suatu jaringan internal yang berdasarkan standar dan teknologi
internet dan WWW (world wide web) (Laudon & Laudon,2005:32). Definisi
23
Secara teknis intranet adalah suatu lingkungan komputasi yang heterogen, yang
berfungsi menghubungkan platform hardware, sistem operasi, dan antar muka
pengguna yang berbeda untuk berkomunikasi, bekerja sama, bertransaksi dan
berinovasi secara transparan. Sedangkan secara organisatoris,intranet adalah suatu
pengembangan organisasi, kemampuan mengintegrasikan sumber daya manusia,
proses-proses, prosedur dan prinsip untuk membentuk kebiasaan kreatif dan
cerdas yang diberikan untuk mengimplementasikan efektivitas organisasi secara
total.
2. Sejarah Intranet
Istilah intranet tidak ada yang pasti mulai kapan digunakan. Beberapa orang
mengklaim intranet adalah pengembangan jaringan client/server berbasiskan
teknologi web. Kata IntraNet digunakan pada awal 1994 oleh Dr. Steve Tellen di
Amdahl. Pada papernya dia menuliskan metodologi IntraNet yang di tempatkan
di intranet internal Amdahl dan kemudian ditempatkan pada situs intrenet
Amdahl. Publikasi di surat kabar ditemukan pada artikel Stephen Lawton dalam
Intranet pada Digital News and Review pada bulan april 1995. pada artikelnya, dia
mendiskusikan perusahaan fortune 100 yang mem-posting halaman web dan
menginstal server telnet dan ftp. Perusahaan-perusahaan yang juga sebagai
pelopor pemakaian intranet adalah Boeing, Schlumberg Ltd,. Weyerhaeuser
Corp., Sun Microsystem, dan Digital Equipment Corp. Keuntungan diperlihatkan
seperti biaya setup yang rendah, kemudahan penulisan HTML dan dapat
mengakses berbagai dokumen on-line seperti peraturan tata tertib pegawai, bahan
Intranet sendiri dipopulerkan oleh Netscape. Ketika Netscape memulai
membangun strategi bisnis mereka sekitar pelayanan intranet. Saat ini mulai
banyak perusahaan mengimplementasikan intranet mengingat dapat memberikan
nilai tambah dan memberikan keuntungan untuk memasuki abad ke 21 atau abad
ekonomi digital.
3. Kualitas Intranet berdampak pada karyawan dan perusahaan
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan Intranet dapat melakukan
berbagai kemudahan-kemudahan dalam organisasi, yang mencakup karyawan dan
perusahaan. Karyawan dapat mengakses berbagai data yang up to date untuk
keperluan pekerjaannya, dan perusahaan dapat mencapai efektivitas dan
efisiensinya. Berbagai manfaat intranet antara lain :
a. Menyatukan sumber daya manusia, proses bisnis, mitra kerja,dan pelanggan
yang dapat diteruskan melalui teknologi internet.
b. Intranet menyediakan kolaborasi infrastruktur teknologi dan komunikasi. Hal
ini memungkinkan suatu organisasi memiliki kelompok di mana setiap orang
mengetahui peranan mereka, membagi pengetahuan yang merupakan strategi
tugas dan tujuan organisasi, dan membuat catatan-catatan dalam bentuk
halaman web untuk disebarkan dalam organisasi.
c. Intranet menggunakan interface yang umum dengan mengidentifikasi dan
mengkomunikasikan tujuan, proses, hubungan, interaksi, standar, proyek
jadwal, pengeluaran anggaran belanja dan peraturan organisasi secara on-line.
d. Intranet membangun organisasi yang cerdas dan cakap, dengan kata lain
intranet merupakan wujud dari kecerdasan suatu organisasi. hal ini
25
biaya, waktu, dan usaha minimal agar lebih produktif, lebih efisien dari segi
biaya, tepat waktu dan kompetitive.
e. Intranet memfokuskan pada kemampuan, tempat dan kreasi.intranet membuat
orang menjadi mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi dan
menempatkan orang-orang secara mudah dengan kemampuan atau
ketrampilan yang sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Pada beberapa kasus
intranet dapat membuat orang mengeksplorasi cara baru dalam melakukan
pekerjaan atau bisnis.
4. Nilai Tambah Jaringan Intranet
Dengan menggunakan jaringan intranet, akses informasi suatu organisasi telah
berada di ujung jari. Hal ini berarti karyawan dapat mengakses informasi dari
tempat dimana dia duduk untuk keseluruhan informasi yang terdapat dalam
perusahaannya, tanpa harus keluar ruangan. Adapun nilai tambah jaringan intranet
antara lain :
a. Meningkatkan kecapakan organisasi. membangun intranet secara efektif sama
saja dengan membangun kecerdasan individu.
b. Menciptakan hubungan melalui satu titik. Melalui intranet seluruh sumber
daya dikoneksikan melalui jaringan komputer tanpa mengenal platform
hardware dan software.
c. Mengoptimasi fokus organisasi. intranet memberikan kesempatan untuk
mengetahui peraturan organisasi dan menampilkan output dalam bentuk
grafis.
d. Mengamankan lingkungan komunikasi dan transaksi. Dengan firewall intranet
5. Intranet dan Internet
Pada dasarnya intranet dan internet memiliki teknologi yang sama. Perbedaan
intranet dan internet hanya pada tujuan penggunaannya. Tabel berikut
membedakan intranet dan internet. Pada umumnya intranet berfokus pada
peningkatan proses-proses bisnis dan mengurangi siklus hidup perkembangan
sistem organisasi. sedangkan internet berfokus pada bagaimana memperoleh uang
dan pengetahuan.
Intranet Internet Informasi bersifat propietary Informasi ditujukan untuk umum
Keamanan tujuan kritis Keamanan tujuan kritis dan competitive
Berfokus pada komunikasi pegawai Berfokus pada komunikasi konsumen
Transaksi gabungan Transaksi keuntungan
Berorientasi pada proses Berorientasi pada pemasaran Koneksi ke internet hanya optional Harus koneksi dengan internet
Didesain untuk alur kerja Didesain untuk interaksi dengan konsumen
Mengubah organisasi Mengubah siklus penjualan
Menekankan pada alur tim kerja dan inradepartemen
Menekankan hubungan pada satu titik yaitu organisasi dengan pemakai Dipakai untuk
pengembangan/pengembangan organisasi Dipakai untuk implementasi Menciptakan kecakapan organisasi Menciptakan status penghargaan
Kebutuhan desentralisasi Kebutuhan terpusat
27
6. Intranet untuk mendukung E-Business
Intranet murah, terbuka untuk perluasan atau pengurangan sesuai kebutuhan,
dan mudah diakses dari sebagian besar platform komputasi. Sebagian besar
perusahaan, khususnya perusahaan besar, harus bisa mendukung beragam
platform komputer yang tidak bisa saling berkomunikasi. Namun intranet
menyediakan konektivitas instan, menyatukan semua komputer ke dalam sistem
jaringan tunggal yang lancar. Perangkat lunak Web menampilkan antarmuka yang
seragam, yang bisa digunakan untuk mengintegrasikan banyak proses dan sistem
untuk perusahaan keseluruhan. Perusahaan bisa menghubungkan intranetnya ke
sistem transaksi internal perusahaan, memungkinkan karyawan untuk melakukan
pengoperasian tugas dan kerja dengan mudah. (Laudon & Laudon,2005:178).
Intranet membantu organisasi untuk menciptakan lingkungan informasi
yang responsif dan kaya. Prinsip penggunaan intranet adalah menciptakan tempat
penyimpanan untuk informasi yang dapat diperbaharui sesering mungkin. Katalog
produk, buku pegangan karyawan, direktori telepon, atau informasi keuntungan,
bisa direvisi segera bila ada perubahan.hal ini memungkinkan organisasi untuk
merespon dengan cepat perubahan kondisi tanpa perlu jadwal produksi yang
Intranet
Perusahaan
Keuangan dan Akuntansi
• Pelaporan buku besar • Biaya proyek • Laporan tahunan • Penganggaran
Penjualan dan Pemasaran
•Analisis pesaing
•Memperbaharui harga
•Kampanye promosi
•Presentasi penjualan
•Daftar kontak penjualan
Pabrikasi dan Produksi
• Pengukuran kualitas
• Jadwal perawatan
• Spesifikasi perancangan
• Output mesin
• Pelacakan pesanan
Sumber Daya Manusia
• Kebijakan perusahaan
• Rencana pengurangan karyawan
• Tunjangan karyawan
• Pelatihan online
• Penempatan posisi jabatan
Gambar II.2
- Aplikasi fungsional dari intranet.
- Aplikasi intranet telah dikembangkan
untuk tiap wilayah fungsional utama
dari bisnis
E. Kinerja
1. Pengertian dan kriteria Kinerja
Kinerja adalah suatu konstruk teoritis, suatu gagasan abstrak ysng umum
digunakan sebagai suatu kriteria (criteria) dalam pekerjaan tiap orang. Di
samping itu, kinerja juga mengandung sejumlah faktor yang bersifat
29
pekerjaan yang berbeda . Ukuran kinerja disebut sebagai ukuran kriteria atau
disebut kriteria saja. Kriteria adalah alat untuk menggambarkan keberhasilan
seseorang dalam pekerjaannya di tempat dia bekerja atau ukuran prediktif untuk
menilai efektivitas orang, organisasi, perlakuan, atau pemprediksi dari perilaku,
hasil, dan efektivitas organisasi.
Perbedaan antara ultimate criteria dan actual criteria. Kinerja adalah ultimate
criteria, yang tidak akan pernah dapat diukur secara pasti. Agar terukur, kriteria
tersebut diturunkan menjadi faktor-faktor yang nyata dan dapat diukur, yang
disebut actual criteria.
Kinerja memang bersifat multi-dimensional sehingga tidak ada kriteria
tunggal yang mampu menggambarkan kinerja karyawan secara keseluruhan,
tepat, dan lengkap. Setiap kriteria mempunyai kelebihan, yang dapat menutupi
kelemahan dari kriteria lainnya. Untuk itu, kita harus memasukkan banyak aspek
kerja yang relevan untuk menetapkan kriteria kenerja karyawan.
2. Bagaimana Kinerja Terbentuk
Perbedaan kinerja dapat terjadi karena perbedaan kemampuan (ability),
ketrampilan (skill), dan motivasi. Oleh karenanya, kita dapat mengatakan bahwa
kinerja seseorang dipertimbangkan sebagai fungsi dari kemampuan dan kemauan.
Tanpa kemauan kerja, walau seseorang mempunyai kemampuan kerja, maka
kinerja yang diharapkan tidak akan terjadi. Begitupun sebaliknya. Karena itulah,
maka hubungan antara kemampuan dan kemauan adalah perkalian
(multi-plicative), bukannya penambahan (additive) sehingga secara matematis dapat
tersebut sehingga rumusnya menjadi, kinerja = (motiavasi x kemampuan) x
lingkungan kerja.
Kinerja (performance), dapat diukur dari throughput dan response time.
Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat
tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua
transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi
pekerjaan tersebut.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor instrinsik
karyawan (personal atau individual) atau SDM dan ekstrinsik, yaitu
kepemimpinan, sistem, tim, dan situasional. Uraian rinci faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut (TB.Sjafri M & Aida V Hubeis:2007:155-156) :
a. Faktor personal atau individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan
(skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki
tiap individu karyawan.
b. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam
memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja pada karyawan.
c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh
rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan
31
d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam
organisasi.
e. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan
eksternal dan internal.
Kinerja Individual karyawan
Faktor Kinerja :
• Pengetahuan
• Ketrampilan
• Motivasi
• Peran
Gambar II.3 Faktor-faktor dalam kinerja individual
4. Pengukuran Kinerja
Penilaian kinerja yang adil membutuhkan suatu standar atau kriteria untuk
menjadi perbandingan terhadap kinerja karyawan. Semakin jelas standar
kinerjanya, kian akurat penilaian tersebut.
Banyak hal yang dapat diukur untuk menentukan kinerja, sebagaimana
diperlihatkan dibawah ini, pada sisi kiri adalah karakteristik individu. Kendatipun
faktor organisasi untuk menghasilkan perilaku yang dapat diamati. Perilaku yang
tepat akan membuahkan hasil yang merefleksikan gabungan upaya banyak
individu. Dibutuhkan beragam ukuran kinerja. Perilaku mencerminkan usaha
seseorang untuk melakukan sesuatu; karakteristik individu menunjukkan
penyebab perilaku. Hasil memastikan adanya kaitan antara perilaku individu dan
tujuan yang lebih luas.
a. Akurasi meliputi Ketepatan tugas pekerjaan yang dilaksanakan
b. Kecekatan meliputi Kemampuan untuk menangkap instruksi, Memenuhi kondisi yang menantang, Memecahkan masalah dan situasi baru
c. Kreativitas meliputi Bakat karena memiliki ide baru, Menemukan cara baru, Imajinatif.
d. Keramahan meliputi Sosialitas dan kehangatan yang ditunjukkan kepada kalangan pelanggan, karyawan lainnya, penyelia, dan orang-orang yang
diawasi
e. Kepribadian meliputi Karakteristik perilaku individu atau kesesuaian pribadi dengan pekerjaan
f. Penampilan Pribadi meliputi Kesan pribadi yang dibuat seseorang terhadap orang lainnya ( kenecisan, kerapihan, keserasian, pakaian)
g. Kebugaran Fisik meliputi Kemampuan bekerja secara konsisten (dengan hanya sedikit kelelahan)
h. Kehadiran meliputi Keyakinan akan masuk kerja tiap hari (sesuai dengan jam kerja)
33
j. Pengetahuan Kerja meliputi Informasi mengenai tugas pekerjaan yang harus diketahui oleh seseorang agar kinerjanya memuaskan
k. Kuantitas kerja meliputi Banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam satu hari kerja
l. Stabilitas meliputi Kemampuan untuk menahan tekanan dan tetap tenang dalam situasi krisis
m. Kesopanan meliputi Sikap santun terhadap orang lain
5. Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat penilaian kinerja menurut
a. Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan
penetapan gaji
b. Penilaian memberikan suatu peluang bagi atasan dan bawahan untuk meninjau
perilaku yang berhubungan dengan kerja bawahan. Ini pada gilirannya
memngkinkan atasan dan bawahan mengembangkan suatu rencana untuk
memperbaiki kemerosotan apa saja yang mungkin sudah digali oleh penilaian,
dan mendorong hal-hal baik yang sudah dilakukan atasan dan bawahan.
F. Kerangka teoritik
Kerangka teoritik dari penelitian ini sebagai berikut :
Kinerja Individual karyawan a. Akurat
b. Tepat waktu c. Relevan
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih memerlukan jawaban atau
pembuktian kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara
yang kebenarannya masih perlu diuji secara empirik. Jadi hipotesis merupakan
jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau tinggi tingkat kebenarannya.
Berdasarkan tiga rumusan masalah yang ada dalam rumusan masalah, hanya
masalah nomor tiga yang memerlukan hipotesis sementara. Masalah nomor tiga
tersebut adalah Kualitas informasi Intranet (keakuratan informasi, ketepatan
waktu informasi, relevannya informasi) masing-masing berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Pada penelitian ini, penulis meneliti kinerja karyawan dalam menggunakan
sistem informasi yaitu intranet. Hal ini disebabkan karena para karyawan
menggunakan sistem informasi intranet dalam perusahaannya untuk melaporkan
tugas yang sudah mereka selesaikan dan yang belum terselesaikan. Karyawan
juga menggunakan intranet untuk melaporkan apabila terjadi kendala dalam
penyelesaian tugas mereka, melihat new task atau tugas baru yang diberikan dari
perusahaan untuk karyawan yang bersangkutan, berkomunikasi dan berdiskusi
dengan sesama rekan kerja dalam perusahaan untuk memecahkan masalah,
memberikan ide-ide terbaru dan berinovasi. Sehingga intranet menjadi sangat
penting untuk karyawan dalam pekerjaan mereka.
Peranan sistem informasi intranet bagi manajer-manajer di organisasi dan
35
manajer adalah pengawasan akan tugas-tugas perusahaan yang diberikan kepada
karyawannya, walaupun jarak manajer dengan karyawan jauh dikarenakan
berbeda ruangan atau berbeda gedung. Hal ini menjadi mungkin karena mereka
melaporkan setiap hari pekerjaan-pekerjaan yang mereka kerjakan,
kendala-kendalanya, dan pemecahannya untuk nantinya mereka ketik dalam
halaman-halaman web dari intranet perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah yang ada
maka hipotesis untuk penelitian ini adalah kualitas informasi Intranet (keakuratan
informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi) berpengaruh
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu dengan
mengadakan studi lapangan pada subjek dan obyek penelitian. Penelitian ini
diarahkan untuk mengumpulkan informasi dan data-data kemudian diolah, dianalisis,
dan selanjutnya di ambil kesimpulan berkenaan dengan masalah yang diteliti. Hasil
analisis dan kesimpulan hanya berlaku terbatas pada perusahaan tempat penelitian,
yaitu pada PT. PRU FUTURE TEAM.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. PRU FUTURE TEAM Yogyakarta Casa Grande
Square Kav.106. Ring Road Utara
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh karyawan
tetap maupun kontrak pada divisi Central Admin, dan Sekretaris pada tiap
Divisi dari PT. PRU FUTURE TEAM Yogyakarta.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal-hal yang ingin diteliti dari suatu penelitian.
Objek penelitian dalam kasus ini adalah kualitas sistem informasi intranet
meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi
PT. PRU FUTURE TEAM dan kinerja karyawan.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan simbol yang diberi angka atau nilai. Masalah nomor tiga
adalah :
Kualitas sistem informasi Intranet (keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi,
relevannya informasi) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
1. Variabel masalah 1 :
a. Kualitas sistem informasi
1) Arti : kemampuan suatu sistem informasi dalam sebuah organisasi atau
perusahaan untuk memberikan informasi yang berguna bagi para
pemakainya.
2) Aspek – aspek kualitas sistem informasi :
a) Keakuratan informasi
Indikator-indikator yang terdapat dalam keakuratan informasi yaitu:
(1) Informasi yang diterima oleh user merupakan informasi yang
benar dan jelas.
(2) Informasi yang diterima sama dengan informasi yang dikirim
(3) Informasi yang diterima oleh user dapat mendukung pekerjaan
38
b) Ketepatan waktu informasi
Indikator-indikator yang terdapat dalam Ketepatan waktu informasi
yaitu:
(1) Kecepatan pengaksesan informasi
(2) Informasi dapat diakses setiap saat
(3) Informasi yang tersedia selalu up to date
(4) user tidak mengalami kesulitan dalam menelusuri informasi yang
diperlukan
(5) Informasi yang diakses user tidak mengalami keterlambatan.
c) Relevannya informasi
Indikator-indikator yang terdapat dalam relevannya informasi yaitu:
(1) Informasi yang diakses mempunyai manfaat bagi pengakses
(2) Informasi yang didapat user terkait dengan kebutuhan yang
dihadapi
(3) user tidak lagi harus memilih atau menyeleksi informasi yang
diterima untuk mencari informasi yang dibutuhkan
(4) user tidak lagi harus meringkas informasi yang diterimanya.
3). Cara ukur menggunakan skala ordinal. Skala ordinal tidak hanya
mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di
antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa
cara (Uma sekaran, 2006:17). Dengan banyaknya variabel untuk kategori
ordinal. Pilihan –pilihan tersebut kemudian diurutkan dan diberi nomor 1
sampai dengan 5, yaitu:
1) Jawaban Sangat setuju diberi skor 5
2) Jawaban Setuju diberi skor 4
3) Jawaban Netral diberi skor 3
4) Jawaban Tidak setuju diberi skor 2
5) Jawaban Sangat tidak setuju diberi skor 1
2. Variabel masalah 2 :
a. Kinerja karyawan
1). Arti : Hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diterimanya serta
tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan
(Albertus N.D, 2004:12).
2). Aspek-aspek kinerja karyawan :
a) Akurasi (Henry Simamora:1997)
- Ketepatan tugas pekerjaan yang dilaksanakan
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Membutuhkan Membutuhkan sedikit Biasa akurat; Sering melakukan Ceroboh; sering Supervisi minimal; supervisi; hampir melakukan kesalahan kesalahan melakukan Hampir selalu akurat selalu akurat rata-rata kesalahan
b) Kecekatan
- Kemampuan untuk menangkap instruksi
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Sangat cekatan Biasanya cepat Menangkap instruksi Membutuhkan instruk- Sulit dan tajam memahami dan dengan kemampuan si dan penjelasan dimengerti
40
- Memenuhi kondisi yang menantang
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Sangat cekatan Biasanya cepat Menangkap instruksi Membutuhkan instruk- Sulit dan tajam memahami dan dengan kemampuan si dan penjelasan dimengerti
belajar rata-rata di atas rata-rata
- Memecahkan masalah dan situasi baru
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Sangat cekatan Biasanya cepat Menangkap instruksi Membutuhkan instruk- Sulit dan tajam memahami dan dengan kemampuan si dan penjelasan dimengerti
belajar rata-rata di atas rata-rata
c) Kreativitas
- Bakat karena memiliki ide baru
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Senantiasa mencari Sering menganjurkan Mempunyai Kadang-kadang Jarang mempunyai cara yang lebih baik cara baru dalam imajinasi rata-rata; muncul dengan ide baru; tidak dalam melakukan melakukan sesuatu; mempunyai ide sebuah ide baru imajinatif sesuatu; luar biasa sangat imajinatif baru yang lumayan
imajinatif banyak
- Menemukan cara baru dan lebih baik dalam melakukan sesuatu dalam pekerjaan
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Senantiasa mencari Sering menganjurkan Mempunyai Kadang-kadang Jarang mempunyai cara yang lebih baik cara baru dalam imajinasi rata-rata; muncul dengan ide baru; tidak dalam melakukan melakukan sesuatu; mempunyai ide sebuah ide baru imajinatif sesuatu; luar biasa sangat imajinatif baru yang lumayan
imajinatif banyak
- Imajinatif
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Senantiasa mencari Sering menganjurkan Mempunyai Kadang-kadang Jarang mempunyai cara yang lebih baik cara baru dalam imajinasi rata-rata; muncul dengan ide baru; tidak dalam melakukan melakukan sesuatu; mempunyai ide sebuah ide baru imajinatif sesuatu; luar biasa sangat imajinatif baru yang lumayan
d) Keramahan
- Sosialitas dan kehangatan yang ditunjukkan kepada kalangan pelanggan, karyawan lainnya, penyelia, dan orang-orang yang diawasi
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Luar biasa sosial; sangat sosial dan Hangat, ramah, dan Dapat didekati, Sangat penyendiri bagus dalam ramah sosial dikenal ramah oleh dan tidak ramah
membentuk nama orang lain
baik
e) Kepribadian
- Karakteristik perilaku individu atau kesesuaian pribadi dengan pekerjaan
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Kepribadian yang Kepribadian Kepribadian Kepribadian tidak Kepribadian paling dicari untuk menonjol untuk memuaskan untuk memuaskan untuk dipertanyakan pekerjaan ini pekerjaan ini pekerjaan ini pekerjaan ini
f) Penampilan pribadi
- Kesan pribadi yang dibuat seseorang terhadap orang lainnya ( kenecisan, kerapihan, keserasian, pakaian)
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Sangat rapi; sangat Secara umum necis Hati-hati Kadang-kadang tidak Sangat tidak rapi; necis; selera baik dan bersih menyangkut rapi dan ceroboh selera buruk dalam dalam berbusana penampilan penampilan dalam penampilan berbusana
memuaskan pribadi pribadi selera baik dalam
berbusana
g) Kebugaran fisik
- Kemampuan bekerja secara konsisten (dengan hanya sedikit kelelahan)
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Energik, jarang capai Memenuhi Kesehatan baik; Kadang-kadang Mudah lelah; lemah persyaratan tidak lelah lelah dan lemah dan rapuh
fisik dan tenaga
42
h) Kehadiran
- Keyakinan akan masuk kerja tiap hari (sesuai dengan jam kerja) Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Selalu teratur dan Sangat tepat waktu; Tepat waktu Kadang-kadang Sering absen tanpa tepat waktu; hadir secara teratur hadir secara teratur tepat waktu alasan yang kuat
bersedia lembur dan sering melapor
apabila dibutuhkan karena terlambat
kerja
i) Keandalan
- Kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang diisyaratkan dengan supervisi minimum
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Biasanya menangani Membutuhkan sedikit Membutuhkan Kadang-kadang Membutuhkan tugas-tugas penting supervisi; dapat supervisi minimum membutuhkan supervisi melekat; dan menyelesaikan diandalkan absolut dorongan tidak andal Dengan tepat waktu
j) Pengetahuan kerja
- Informasi mengenai tugas pekerjaan yang harus diketahui oleh seseorang agar kinerjanya memuaskan
Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik
Memahami semua Telah menguasai Lumayan Tidak memiliki Tidak mengetahui tahap pekerjaan semua tahap mengetahui; dapat Pengetahuan tentang kewajiban pekerjaan sebagian besar Beberapa tahap pekerj