• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas sistem informasi intranet pada perusahaan berbasis teknologi informasi terhadap kinerja karyawan : studi kasus PT. Pru Future Team Casa Grande Square Kav. 106 Ring Road Utara - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh kualitas sistem informasi intranet pada perusahaan berbasis teknologi informasi terhadap kinerja karyawan : studi kasus PT. Pru Future Team Casa Grande Square Kav. 106 Ring Road Utara - USD Repository"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI INTRANET PADA PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus : PT. PRU FUTURE TEAM. Casa Grande Square Kav.106. Ring Road Utara

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama : Impola Bima S. Silalahi

NIM : 042214007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

Aku Ramah Bukan Berarti Takut

Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk (Tarung Derajat – AA Boxer) Jadikanlah Dirimu Oleh Diri Sendiri

Berusahalah....

Karena Jalan Menuju Keberhasilan Ada Di Tanganmu

Dan

Di Setiap Langkahmu (Me...For You and Others)

.

(5)

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus

Atas segalanya yang telah Dia berikan kepadaku

Papa & Mama tercinta

Kakak & adikku

(6)
(7)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI INTRANET PADA PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus : PT. PRU FUTURE TEAM. Casa Grande Square Kav.106. Ring Road Utara

Impola Bima S. Silalahi Universitas Sanata Dharma

2009

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui tingkat kualitas sistem informasi intranet perusahaan yang meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi berdasarkan persepsi karyawan, 2) untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada PT. Pru Future Team Yogyakarta 3) untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas sistem informasi intranet yang meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, dan relevannya informasi secara masing – masing terhadap kinerja karyawan.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket (kuesioner). Populasi dalam penelitian ini adalah 5 karyawan divisi Central Admin dan 15 sekretaris dari tiap divisi atau unit. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah sampling jenuh atau sampling total. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat kualitas sistem informasi intranet perusahaan menurut persepsi karyawan mempunyai tingkat yang tinggi 2) tingkat kinerja karyawan memiliki tingkat yang tinggi. 3) Kualitas sistem informasi intranet menurut persepsi karyawan yang terdiri dari keakuratan informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan berdasarkan thitung = 0,325 < ttabel = 2,1199, ketepatan waktu informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan berdasarkan thitung = 0,643 < ttabel = 2,1199, sedangkan relevannya informasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil ini ditentukan berdasarkan besarnya thitung = 2,783 > ttabel = 2,1199

(8)

THE INFLUENCE OF INTRANET INFORMATION SYSTEM QUALITY IN COMPANY BASED ON INFORMATION TECHNOLOGY TO EMPLOYEES’

PERFORMANCE

A Case Study at PT. Pru Future Team

Casa Grande Square Kav. 106 Ring Road Utara Yogyakarta Impola Bima S. Silalahi

Sanata Dharma University Yogyakarta 2009

The purposes of this research are to know: 1) the level of information system quality of intranet which includes accurate information, timeliness information, relevant information, based on employees’ perception 2) employee’s performace level at PT. Pru Future Team Yogyakarta 3) the influence of each information system quality elements on employees’ performance.

The data were collected by distributing questionnaire. The population of this research was 5 staffs at central admin division and 15 secretaries from each division. The samples of this research were 20 respondents. The sampling method was total sampling. The analysis methods were percentage analysis and simple linier regression analysis.

Results of this research show that: 1) intranet information system quality level based on employee’s perception was a high quality 2) employee’s performance level was high 3) the influence of information system affected employee’s performance positively

(9)
(10)

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Yesus Kristus atas berkat

dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Intranet Pada Perusahaan Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus PT. Pru Future Team Yogyakarta. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat ujian sarjana untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Yogyakarta.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M. Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S. E., M. B. A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. A. Triwanggono, M. S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. V. Supriyanto, SU., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak John Philio Simandjuntak, S. E., M. M., selaku Dosen Pembimbing Akademik

(11)

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat berguna bagi penulis.

7. Bapak Irwan N. Kartadipura, ST, CCNA, selaku IT Manager & CA Supervisor PT.

Pru Future Team Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk

melakukan penelitian dan memberikan data yang dibutuhkan penulis.

8. Segenap Staf Central Admin dan Secretary unit PT. Pru Future Team terima kasih

atas waktu luang untuk pengisian datanya

9. Herri Central Admin Staff, terima kasih untuk kerjasamanya dalam wawancara dan

data pendukung

10. Orang tuaku tersayang, Papa (Drs. Adiganda U. Silalahi), Mama (Tri Astuti br.

Simatupang), terima kasih atas doa, cinta dan kasih sayang, kesabaran dan nasehat

serta dukungan moril dan finansial yang diberikan sehingga aku bisa menyelesaikan

kuliah dan memperoleh gelar sarjana.

11.Saudara-saudaraku : kakakku Tumbur, adikku Pinio. Terima kasih atas dukungan dan

semangat yang diberikan selama ini. Selamat berjuang menyelesaikan studi.

Semangat Bos!!

12.Agnes, terima kasih untuk selalu menemaniku di setiap saat, untuk semangat, doa

yang tak pernah berhenti, senyuman, dan kasih sayang selama ini.

13.Keluarga Lase yang jauh di mata tapi dekat di hati, terimakasih atas dukungannya.

14.Keluarga besar Tarung Derajat – AA Boxer, pelatih Kang Bernhard, Satlat USD, dan

Akang – akang yang lain. Terima kasih atas dukungan semangatnya. BOX Kang!!

(12)

angkatan 2004 yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan bagiku selama

ini. Terima kasih buat persahabatannya.

16.Keluarga besar kos Papringan 19, terima kasih sudah menjadi keluarga dan

persaudaraannya selama ini.

17.Hadiarto terima kasih buat printernya, kosmas, yeri, nitnot, susiet, bagor, boim, asep,

dan teman-teman sastra inggris 2003 USD terima kasih.

18.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan

doa, dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan, karena keterbatasan waktu penelitian dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 28 November 2008

Penulis,

Impola Bima S. Silalahi

.

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 9

A. Konsep Dasar Sistem ... 9

B. Tekanan – tekanan Desain Sistem ... 13

C. Konsep Dasar Sistem Informasi... 18

D. Intranet ... 22

E. Kerangka Teoritik ... 33

F. Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 36

A. Jenis Penelitian... 36

(14)

C. Subjek dan Objek Penelitian... 36

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 37

E. Populasi dan Sampel... .51

F. Teknik Pengambilan Sampel...51

G. Metode Pengumpulan Data...52

H. Teknik Analisis Data...54

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 65

A. Sejarah dan Perkembangan... 65

B. Logo Perusahaan... 68

C. Moto Perusahaan... 69

D. Misi Perusahaan... .. 70

E. Empat Pilar Misi Perusahaan...70

F. Prinsip – prinsip Dasar Perusahaan...71

G. Struktur Organisasi Perusahaan...73

H. Produk...75

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 105

A. Pengujian Instrumen... 105

B. Analisis Data... 117

C. Pembahasan... .. 131

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 132

A. Kesimpulan... 132

B. Saran... 133

(15)

C. Keterbatasan... 134

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(16)

Tabel II.1 Perbedaan Intranet dan Internet ... 26

Tabel III.1 Kategori Skor Keakuratan Informasi ... 58

Tabel III.2 Kategori Skor Ketepatan waktu Informasi ... 59

Tabel III.3 Kategori Skor Relevannya Informasi ... 60

Tabel III.4 Kategori Skor Kinerja Karyawan ... 61

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Keakuratan Informasi ... 106

Tabel V.2 Hasil Uji Validitas Ketepatan Waktu Informasi ... 107

Tabel V.3 Hasil Uji Validitas Relevannya Informasi ... 108

Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Relevannya Informasi ... 109

Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 110

Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 113

Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 115

Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 117

Tabel V.9 Deskipsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 118

Tabel V.10 Deskipsi Responden Berdasarkan Umur ... 118

Tabel V.11 Deskipsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 119

Tabel V.12 Deskipsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 119

Tabel V.13 Tingkat Keakuratan Informasi ... 121

Tabel V.14 Tingkat Ketepatan Waktu Informasi ... 122

Tabel V.15 Tingkat Relevannya Informasi ... 123

Tabel V.16 Tingkat Kinerja Karyawan ... 125

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Pilar Kualitas Informasi ... 21

Gambar II.2 Aplikasi Fungsional dari Intranet ... 28

Gambar II.3 Faktor – Faktor dalam Kinerja Individual ... 31

Gambar IV.1 Struktur Organisasi ... 73

(18)

Deskripsi responden ...138

Data skor keakuratan informasi ... 139

Data skor ketepatan waktu informasi ... 140

Data skor relevannya informasi ... 141

Data skor kinerja karyawan ... 142

Output validitas dan reliabilitas ... 146

Output regresi sederhana dan uji t ... 161

Kuesioner deskripsi responden ... 174

Kuesioner penilaian kinerja karyawan oleh manager ... 177

Kuesioner penilaian kualitas sistem informasi menurut persepsi karyawan ... 183

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga

informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang

mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. (Robert N.

Anthony dan John Dearden dalam Jogiyanto,2005:8) menyebut keadaan dari sistem

dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy yang disebut

dengan negative entropy atau negentropy.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan

bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis,

kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang

disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang

menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah

berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan

terjadi.

Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi

keberhasilan bisnis dan organisasi. Mereka membentuk bidang studi mendasar dalam

(20)

administrasi dan manajemen bisnis. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi

berbasis internet dan intranet, memainkan peranan

penting dan makin luas dalam bisnis dan organisasi perusahaan itu sendiri. Teknologi

informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektifitas

proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok

kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat

sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk

mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi

e-commerce, hingga menyediakan segala kebutuhan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan untuk semua lini manajemen perusahaan. Dalam bisnis

sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan. Secara

eksternal, sistem informasi yang ada ditarik ke luar menjangkau ke pelanggan. Secara

internal, sistem informasi dapat diterapkan di dalam fungsi-fungsi organisasi atau di

tingkatan-tingkatan organisasi. tergantung dari perusahaannya, jika struktur

perusahaan didasarkan pada fungsi-fungsi organisasinya, maka unit-unit di

perusahaan dikelompokkan ke dalam beberapa fungsi atau departemen seperti

akuntansi, keuangan, pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan lain sebagainya.

Sistem informasi dalam penerapannya dalam bisnis saat ini menjadi hal yang

mutlak, karena dengan semakin banyak barang yang diproduksi, jenis barang yang

semakin bervariasi, dan kecepatan transaksi membuat perusahaan atau organisasi

bisnis membutuhkan teknologi-teknologi informasi untuk mendukung persoalan

tersebut, yang akhirnya dengan penggunaan teknologi informasi diharapkan

(21)

3

Salah satu penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan adalah fasilitas

intranet. Intranet pada khususnya merupakan sebuah wadah bagi karyawan untuk

mendapatkan informasi mengenai hal-hal apapun yang berkaitan dengan

pekerjaannya, baik sebagai pendukung pekerjaan, membuat laporan untuk

didelegasikan ke divisi lain yang membutuhkan maupun untuk melihat jadwal

pekerjaan bagi karyawan itu sendiri. Sedangkan bagi perusahaan intranet digunakan

sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan karyawannya, contohnya memberikan tugas, gaji yang

diperoleh, dan laporan-laporan dari divisi lain yang dibutuhkan perusahaan.

Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang besar dalam

organisasi dan mempengaruhi sangat banyak orang adalah daya kekuatan besar

teknologi komputer dan relatif murahnya ongkos yang diperlukan untuk teknologi

tersebut. Kekuatan komputasi, yang terus berlipat ganda tiap 18 bulan, telah

meningkatkan kinerja mikroprosesor sampai di atas 25.000 kali sejak pertama kali

ditemukan 30 tahun yang lalu. Bersama dengan perangkat lunak yang mudah

dioperasikan dan berdaya guna, komputer dapat mengolah angka-angka, meneliti

kumpulan data secara luas, atau mensimulasi bentuk-bentuk fisik rumit dan mengolah

proses logika dengan tampilan gambar animasi, suara, dan bahkan menyediakan

umpan balik untuk menambah interaktivitas.

Teknologi komputer menelurkan pula jaringan komunikasi yang kuat yang dapat

digunakan oleh organisasi untuk mengakses gudang informasi luas di seluruh bumi

dan untuk mengkoordinasikan aktivitas lintas ruang dan waktu. Jaringan seperti ini

mentransformasikan bentuk dan format perusahaan bisnis, menciptakan fondasi bagi

(22)

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Intranet Pada Perusahaan Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan. Studi kasus : PT. PRU FUTURE TEAM. Casa Grande Square Kav.106. Ring Road Utara Yogyakarta 55281.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan

diteliti, yaitu :

1. Menurut persepsi karyawan seberapa besar tingkat kualitas sistem informasi yang

meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, dan relevannya informasi

pada intranet di PT. PRU FUTURE TEAM?

2. Seberapa besar tingkat kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE TEAM?

3. Apakah kualitas informasi Intranet pada PT. PRU FUTURE TEAM (keakuratan

informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi) masing - masing

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE TEAM?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah penelitian yaitu terbatas pada :

1. Kualitas sistem informasi intranet perusahaan

Yang dimaksud dengan kualitas sistem informasi meliputi keakuratan

informasi, ketepatan waktu informasi, informasi yang relevan yang diterapkan

(23)

5

2. Kinerja karyawan

Yang dimaksud dengan kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah terbatas

pada:

• Akurasi

• Kecekatan

• Kreativitas

• Keramahan

• Kepribadian

• Penampilan Pribadi

• Kebugaran Fisik

• Kehadiran

• Keandalan

• Pengetahuan Kerja

• Kuantitas kerja

• Stabilitas

• Kesopanan

3. Karyawan

Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap

maupun kontrak pada divisi Central Admin, dan Sekretaris pada tiap Divisi

(24)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai oleh penulis dalam

memecahkan permasalahan yang dirumuskan. Secara garis besar, penulis ingin

mengetahui pengaruh kualitas sistem informasi intranet perusahaan pada perusahaan

berbasis teknologi informasi terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kualitas informasi yang meliputi tingkat

keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, dan relevannya informasi pada

intranet di PT. PRU FUTURE TEAM berdasarkan persepsi karyawan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE

TEAM.

3. Untuk mengetahui apakah kualitas informasi Intranet pada PT. PRU FUTURE

TEAM (keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi)

masing - masing berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PRU FUTURE

TEAM.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, masukan, dan dapat

dijadikan pertimbangan dalam penerapan sistem informasi intranet perusahaan untuk

peningkatan kinerja karyawan. Kontribusi bagi perusahaan yaitu perusahaan lebih

mengetahui kualitas dari sistem informasi intranet perusahaannya sehingga dapat

memperbaiki kelemahan dari sistem informasi tersebut baru dapat meningkatkan

(25)

7

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi pengetahuan bagi

penelitian selanjutnya bahwa sistem informasi manajemen sangat berpengaruh dalam

pengendalian bisnis dan usaha dalam menunjang berbagai kegiatan perusahaan di era

teknologi saat ini dan sebagai tambahan referensi Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma.

3. Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh kuliah di Program

Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

F. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN

Berisi dan menguraikan perihal latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori, dari acuan permasalahan yang di tulis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, waktu dan

tempat penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

(26)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang uraian penjelasan pada perumusan masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan perumusan masalah dan saran

untuk PT. PRU FUTURE TEAM Yogyakarta

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai berikut ini,

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jerry Fitzgerald, dalam Jogiyanto).

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Richard F.Neuschel sebagai berikut ini.

Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi (Richard F.Neuschel, dalam Jogiyanto).

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang

berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah

bila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian

tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian

(28)

definisi ini akan mempunyai peranan yang penting didalam pendekatan untu

kmempelajari suatu sistem.

Sedangkan menurut Martin, DeHayes, Hoffer dan Perkins 1994:272

system is a set of interrelated components that must work together to achive some common purpose. Even when each components is well-designed, efficient, and simple, the system will malfunction if the components do not work together

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud

dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang

menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya

dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas, jangka waktu lebih lama dan

sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan sistem utama,

seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk

sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan bagian atau

subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi

tergantung dari ruang lingkup mana kita memandang sistem tersebut. Seringkali

tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan

(Jogiyanto,2005:3)

1. Sistem Pendukung

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

(29)

11

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapun kecilnya, selalu

mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai

sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu

perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan

sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system. Kalau dipandang

industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Hal ini dapat bersifat

(30)

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem

lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)

untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung

satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu

kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance) input dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance

input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk

(31)

13

merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang

jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan

keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran atau tujuannya.

B. Tekanan-Tekanan Desain Sistem

Tekanan-tekanan desain (design force) adalah tekanan-tekanan (forces) yang

harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya dapat

mengena sasarannya. Supaya sukses, analis sistem harus mempertimbangkan

design force yang ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini mempengaruhi proyek

sistem informasi(Jogiyanto,2005:199).

Perancang sistem informasi juga harus memperhatikan sejumlah design

(32)

a. Jalur pemakai atau sistem (user/system interface)

b. Tekanan-tekanan persaingan (competitive forces)

c. Kualitas dan kegunaan informasi

d. Kebutuhan-kebutuhan sistem

e. Faktor-faktor organisasi

1. Jalur pemakai atau Sistem (user/system interface)

Sistem informasi berbasis komputer semakin melibatkan interaksi langsung

antara manusia sebagai pemakai sistem dengan mesin. Elemen yang kritis dari

desain sistem ini adalah jalur pemakai (user interface). Jalur ini terdiri dari layar

terminal, keyboard, alat-alat lainnya, bahasa komputer dan cara-cara lain supaya

user dapat bertukar input dan output dengan mesin.

2. Tekanan-tekanan persaingan (competitive forces)

Sekarang ini organisasi telah masuk kedalam era persaingan yang tajam.

Organisasi yang ingin bertahan dan sekaligus berkembangdi masa mendatang

harus memikirkan persaingan ini. Informasi merupakan salah satu senjata yang

dapat membantu organisasi untuk bersaing. Desain dari sistem informasi harus

mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan yang ada.

Aneka ragam produk dan jasa dapat berupa inovasi baru, harga produk atau

jasa, kualitas, garansi purna jual dan jasa-jasa lainnya. Sekarang ini banyak

(33)

15

ragam dan jasa yang dibutuhkan oleh pasar. Organisasi yang tidak mengambil

bagian dari adaptasi persaingan ini akan tertinggal oleh pesaing-pesaingnya.

Sebagai contohnya adalah organisasi bank, desain sistem informasi untuk

organisasi ini harus memikirkan aneka ragam jasa yang dapat diterapkan,

misalnya apakah perlu dipergunakan ATM sehingga dapat memberikan pelayanan

yang lebih memuaskan kepada para nasabahnya untuk memenangkan persaingan.

3. Kebutuhan-kebutuhan Sistem

Kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirements) yang harus diperhatikan

dalam mendesain sistem informasi adalah keandalan (realibility), ketersediaan

(availability), keluwesan (flexibility), skedul instalasi (installation schedule),

umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expectancy and growth potential)

dan kemudahan pemeliharaan (maintainability).

a. Keandalan (realibility)

Menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk melakukan suatu

proses yang dapat dipercaya dan dibutuhkan

b. Ketersediaan (availability)

Berarti bahwa sistem mudah diakses oleh user.

c. Keluwesan (flexibility)

Menunjukkan bahwa sistem mudah beradaptasidengan memuaskan sesuai

(34)

d. Skedul instalasi (installationschedule)

Terdiri dari periode waktu antara saat organisasi sadar untuk membutuhkan

dan saat sistem informasi in diterapkan. Selama waktu ini, analis sistem harus

dapat mendesain sistem terbaik dalam batas waktu yang dibutuhkan.

e. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expectancy and growth

potential)

Beberapa sistem tidak mempunyai umur yang diperkirakan, karena pada saat

diterapkan sistem ini sudah usang.

f. Kemudahan pemeliharaan (maintainability)

Setelah sistem diterapkan, maka sistem harus dipelihara, misalnya hal-hal

yang tidak berfungsi harus dikoreksi, permintaan-permintaan khusus harus

dipertemukan dan peningkatan-peningkatan sistem secara umum harus

dilakukan.

4. Faktor-faktor Organisasi

Terdapat lima buah faktor organisasi yang harus dipertimbangkan dalam

desain sistem, yaitu sifat dari organisasi, tipe organisasi, ukurannya, strukturnya,

dan gaya manajemennya (management style).

a. Sifat Organisasi.

Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya

berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi, atau

perusahaan transportasi berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk

informasi yang dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan

(35)

17

informasinya.oleh karena itu, untuk mengidentifikasikan dan memahami

kebutuhan informasi bagi suatu organisasi yang tertentu, pertama kali yang

perlu dipahami adalah sifat organisasi tersebut.

b. Tipe Organisasi.

Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini.

1) Organisasi fungsional, yaitu setiap manager bertanggung jawab untuk area

fungsi tertentu, semacam produksi, pemasaran, personalia, atau keuangan.

2) Organisasi divisional, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggung jawab

terhadap semua fungsi dalam divisinya.

3) Organisasi matrik, yaitu beberapa manajer mempunyai tanggungjawab

bersama terhadap suatu fungsi dan suatu proyek atau program kerja.

Untuk masing-masing tipe organisasi ini, satu dengan yang lainnya kebutuhan

informasinya juga berbeda.

c. Ukuran organisasi.

Ukuran dari organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan

informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang

dibutuhkan.

d. Struktur organisasi

Struktur internal organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi

kebutuhan informasi. Sebagai misalnya, tanggungjawab terhadap manajemen

persediaan dapat berada pada tanggung jawab departemen produksi di suatu

organisasi atau dapat berada pada tanggung jawab departemen pembelian di

(36)

e. Gaya manajemen

Gaya manajemen (management style) juga mempunyai pengaruh terhadap

bentuk dari sistem informasi. Gaya manajemen yang otokratik (autocratic)

lebih senang dengan sistem informasi yang terpusat (centralized), sedang gaya

manajemen yang demokratik (democratic) lebih senang pada sistem informasi

yang tersebar (decentralized).

C. Konsep Dasar Sistem Informasi

Suatu sistem informasi dapat didefinisikan dalam berbagai pengertian.

Menurut (Laudon & Laudon,2005:9-10) sistem informasi adalah

Secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan-kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi.

Sedangkan definisi sistem informasi menurut (Robert A. Leitch & K Roscoe

Davis,1983:6).

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut (James A. O’Brien,2005:5) definisi sistem informasi adalah,

Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumberdaya data yang menguntungkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

1. Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis

Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi

(37)

19

dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis (James A.

O’Brien,2005:11) yaitu:

a. Mendukung proses bisnis dan operasi bisnis.

Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan

sistem informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak toko

ritel tempat anda berbelanja. Contohnya, kebanyakan toko ritel kini

menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk membantu mereka

mencatat pembelian pelanggan, menelusuri persediaan, membayar pegawai,

membeli barang dagangan baru, serta untuk mengevaluasi tren penjualan.

Operasi toko akan berhenti apabila tidak ada dukungan dari sistem informasi

semacam ini.

b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya.

Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya

untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai

lini barang dagangan apa saja yang perlu ditambah atau dihentikan, atau

mengenai jenis investasi apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah

sebuah analisis diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini

tidak hanya mendukung pengambilan keputusan para manajer toko, pembeli

dan lainnya, tetapi membantu mereka melihat berbagai cara untuk

mendapatkan kelebihan dari para riteler lainnya dalam persaingan

mendapatkan pelanggan. Watson & Carrol 1984:345 mengatakan “individual

managers now make decisions by combining information developed within

their companies with outside data base, including economic and industric

(38)

markets, competition, pricing, and forecasts in a few hours-studies that once

took months of work”.

c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.

Mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing membutuhkan penggunaan

yang inovatif atas teknologi informasi. Contohnya, manajemen toko mungkin

membuat keputusan untuk memasang kios dengan layar sentuh dalam semua

toko mereka, yang terhubung dengan situs Web e-commerce mereka untuk

belanja online. Hal ini mungkin dapat menarik pelanggan baru dan

membangun loyalitas pelanggan karena kemudahan belanja dan pembelian

barang dagangan yang disediakan oleh sistem informasi semacam ini. Jadi

sistem informasi strategis dapat membantu menyediakan produk dan layanan

yang memberikan sebuah perusahaan keunggulan kompetitif atas para

pesaingnya.

2. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,

yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan

relevan (relevance). Menurut (John Burch dan Gary Grudnitski,1986,3) dalam

Jogiyanto (2005:10) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk

(39)

21 Kualitas Informasi A K U R A T R E L E V A N T E P A T W A K T U

Gambar II.1 Pilar Kualitas Informasi

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat

merubah atau merusak informasi tersebut. Kriteria dari informasi yang akurat

adalah informasi yang diterima oleh user merupakan informasi yang benar dan

jelas, informasi yang diterima sama dengan informasi yang dikirim, informasi

yang diterima oleh user dapat mendukung pekerjaan yang dilakukan user.

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

(40)

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi

tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk

mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya. Kriteria dari informasi yang tepat

waktu adalah kecepatan pengaksesan informasi, informasi dapat diakses setiap

saat, user tidak mengalami kesulitan dalam menelusuri informasi yang

diperlukan, informasi yang diakses user tidak mengalami keterlambatan.

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang

lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin

produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih

relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi

mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang

kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan. Kriteria informasi yang relevan

adalah, Informasi yang didapat user terkait dengan kebutuhan yang dihadapi, user

tidak lagi harus memilih atau menyeleksi informasi yang diterima untuk mencari

informasi yang dibutuhkan, user tidak lagi harus meringkas informasi yang

diterimanya, informasi yang tersedia sesuai dengan harapan user.

D. Intranet

1. Definisi Intranet

Intranet memiliki beberapa definisi, namun secara prinsip adalah sama.

Intranet adalah suatu jaringan internal yang berdasarkan standar dan teknologi

internet dan WWW (world wide web) (Laudon & Laudon,2005:32). Definisi

(41)

23

Secara teknis intranet adalah suatu lingkungan komputasi yang heterogen, yang

berfungsi menghubungkan platform hardware, sistem operasi, dan antar muka

pengguna yang berbeda untuk berkomunikasi, bekerja sama, bertransaksi dan

berinovasi secara transparan. Sedangkan secara organisatoris,intranet adalah suatu

pengembangan organisasi, kemampuan mengintegrasikan sumber daya manusia,

proses-proses, prosedur dan prinsip untuk membentuk kebiasaan kreatif dan

cerdas yang diberikan untuk mengimplementasikan efektivitas organisasi secara

total.

2. Sejarah Intranet

Istilah intranet tidak ada yang pasti mulai kapan digunakan. Beberapa orang

mengklaim intranet adalah pengembangan jaringan client/server berbasiskan

teknologi web. Kata IntraNet digunakan pada awal 1994 oleh Dr. Steve Tellen di

Amdahl. Pada papernya dia menuliskan metodologi IntraNet yang di tempatkan

di intranet internal Amdahl dan kemudian ditempatkan pada situs intrenet

Amdahl. Publikasi di surat kabar ditemukan pada artikel Stephen Lawton dalam

Intranet pada Digital News and Review pada bulan april 1995. pada artikelnya, dia

mendiskusikan perusahaan fortune 100 yang mem-posting halaman web dan

menginstal server telnet dan ftp. Perusahaan-perusahaan yang juga sebagai

pelopor pemakaian intranet adalah Boeing, Schlumberg Ltd,. Weyerhaeuser

Corp., Sun Microsystem, dan Digital Equipment Corp. Keuntungan diperlihatkan

seperti biaya setup yang rendah, kemudahan penulisan HTML dan dapat

mengakses berbagai dokumen on-line seperti peraturan tata tertib pegawai, bahan

(42)

Intranet sendiri dipopulerkan oleh Netscape. Ketika Netscape memulai

membangun strategi bisnis mereka sekitar pelayanan intranet. Saat ini mulai

banyak perusahaan mengimplementasikan intranet mengingat dapat memberikan

nilai tambah dan memberikan keuntungan untuk memasuki abad ke 21 atau abad

ekonomi digital.

3. Kualitas Intranet berdampak pada karyawan dan perusahaan

Perusahaan-perusahaan yang menggunakan Intranet dapat melakukan

berbagai kemudahan-kemudahan dalam organisasi, yang mencakup karyawan dan

perusahaan. Karyawan dapat mengakses berbagai data yang up to date untuk

keperluan pekerjaannya, dan perusahaan dapat mencapai efektivitas dan

efisiensinya. Berbagai manfaat intranet antara lain :

a. Menyatukan sumber daya manusia, proses bisnis, mitra kerja,dan pelanggan

yang dapat diteruskan melalui teknologi internet.

b. Intranet menyediakan kolaborasi infrastruktur teknologi dan komunikasi. Hal

ini memungkinkan suatu organisasi memiliki kelompok di mana setiap orang

mengetahui peranan mereka, membagi pengetahuan yang merupakan strategi

tugas dan tujuan organisasi, dan membuat catatan-catatan dalam bentuk

halaman web untuk disebarkan dalam organisasi.

c. Intranet menggunakan interface yang umum dengan mengidentifikasi dan

mengkomunikasikan tujuan, proses, hubungan, interaksi, standar, proyek

jadwal, pengeluaran anggaran belanja dan peraturan organisasi secara on-line.

d. Intranet membangun organisasi yang cerdas dan cakap, dengan kata lain

intranet merupakan wujud dari kecerdasan suatu organisasi. hal ini

(43)

25

biaya, waktu, dan usaha minimal agar lebih produktif, lebih efisien dari segi

biaya, tepat waktu dan kompetitive.

e. Intranet memfokuskan pada kemampuan, tempat dan kreasi.intranet membuat

orang menjadi mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi dan

menempatkan orang-orang secara mudah dengan kemampuan atau

ketrampilan yang sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Pada beberapa kasus

intranet dapat membuat orang mengeksplorasi cara baru dalam melakukan

pekerjaan atau bisnis.

4. Nilai Tambah Jaringan Intranet

Dengan menggunakan jaringan intranet, akses informasi suatu organisasi telah

berada di ujung jari. Hal ini berarti karyawan dapat mengakses informasi dari

tempat dimana dia duduk untuk keseluruhan informasi yang terdapat dalam

perusahaannya, tanpa harus keluar ruangan. Adapun nilai tambah jaringan intranet

antara lain :

a. Meningkatkan kecapakan organisasi. membangun intranet secara efektif sama

saja dengan membangun kecerdasan individu.

b. Menciptakan hubungan melalui satu titik. Melalui intranet seluruh sumber

daya dikoneksikan melalui jaringan komputer tanpa mengenal platform

hardware dan software.

c. Mengoptimasi fokus organisasi. intranet memberikan kesempatan untuk

mengetahui peraturan organisasi dan menampilkan output dalam bentuk

grafis.

d. Mengamankan lingkungan komunikasi dan transaksi. Dengan firewall intranet

(44)

5. Intranet dan Internet

Pada dasarnya intranet dan internet memiliki teknologi yang sama. Perbedaan

intranet dan internet hanya pada tujuan penggunaannya. Tabel berikut

membedakan intranet dan internet. Pada umumnya intranet berfokus pada

peningkatan proses-proses bisnis dan mengurangi siklus hidup perkembangan

sistem organisasi. sedangkan internet berfokus pada bagaimana memperoleh uang

dan pengetahuan.

Intranet Internet Informasi bersifat propietary Informasi ditujukan untuk umum

Keamanan tujuan kritis Keamanan tujuan kritis dan competitive

Berfokus pada komunikasi pegawai Berfokus pada komunikasi konsumen

Transaksi gabungan Transaksi keuntungan

Berorientasi pada proses Berorientasi pada pemasaran Koneksi ke internet hanya optional Harus koneksi dengan internet

Didesain untuk alur kerja Didesain untuk interaksi dengan konsumen

Mengubah organisasi Mengubah siklus penjualan

Menekankan pada alur tim kerja dan inradepartemen

Menekankan hubungan pada satu titik yaitu organisasi dengan pemakai Dipakai untuk

pengembangan/pengembangan organisasi Dipakai untuk implementasi Menciptakan kecakapan organisasi Menciptakan status penghargaan

Kebutuhan desentralisasi Kebutuhan terpusat

(45)

27

6. Intranet untuk mendukung E-Business

Intranet murah, terbuka untuk perluasan atau pengurangan sesuai kebutuhan,

dan mudah diakses dari sebagian besar platform komputasi. Sebagian besar

perusahaan, khususnya perusahaan besar, harus bisa mendukung beragam

platform komputer yang tidak bisa saling berkomunikasi. Namun intranet

menyediakan konektivitas instan, menyatukan semua komputer ke dalam sistem

jaringan tunggal yang lancar. Perangkat lunak Web menampilkan antarmuka yang

seragam, yang bisa digunakan untuk mengintegrasikan banyak proses dan sistem

untuk perusahaan keseluruhan. Perusahaan bisa menghubungkan intranetnya ke

sistem transaksi internal perusahaan, memungkinkan karyawan untuk melakukan

pengoperasian tugas dan kerja dengan mudah. (Laudon & Laudon,2005:178).

Intranet membantu organisasi untuk menciptakan lingkungan informasi

yang responsif dan kaya. Prinsip penggunaan intranet adalah menciptakan tempat

penyimpanan untuk informasi yang dapat diperbaharui sesering mungkin. Katalog

produk, buku pegangan karyawan, direktori telepon, atau informasi keuntungan,

bisa direvisi segera bila ada perubahan.hal ini memungkinkan organisasi untuk

merespon dengan cepat perubahan kondisi tanpa perlu jadwal produksi yang

(46)

Intranet

Perusahaan

Keuangan dan Akuntansi

• Pelaporan buku besar • Biaya proyek • Laporan tahunan • Penganggaran

Penjualan dan Pemasaran

•Analisis pesaing

•Memperbaharui harga

•Kampanye promosi

•Presentasi penjualan

•Daftar kontak penjualan

Pabrikasi dan Produksi

• Pengukuran kualitas

• Jadwal perawatan

• Spesifikasi perancangan

• Output mesin

• Pelacakan pesanan

Sumber Daya Manusia

• Kebijakan perusahaan

• Rencana pengurangan karyawan

• Tunjangan karyawan

• Pelatihan online

• Penempatan posisi jabatan

Gambar II.2

- Aplikasi fungsional dari intranet.

- Aplikasi intranet telah dikembangkan

untuk tiap wilayah fungsional utama

dari bisnis

E. Kinerja

1. Pengertian dan kriteria Kinerja

Kinerja adalah suatu konstruk teoritis, suatu gagasan abstrak ysng umum

digunakan sebagai suatu kriteria (criteria) dalam pekerjaan tiap orang. Di

samping itu, kinerja juga mengandung sejumlah faktor yang bersifat

(47)

29

pekerjaan yang berbeda . Ukuran kinerja disebut sebagai ukuran kriteria atau

disebut kriteria saja. Kriteria adalah alat untuk menggambarkan keberhasilan

seseorang dalam pekerjaannya di tempat dia bekerja atau ukuran prediktif untuk

menilai efektivitas orang, organisasi, perlakuan, atau pemprediksi dari perilaku,

hasil, dan efektivitas organisasi.

Perbedaan antara ultimate criteria dan actual criteria. Kinerja adalah ultimate

criteria, yang tidak akan pernah dapat diukur secara pasti. Agar terukur, kriteria

tersebut diturunkan menjadi faktor-faktor yang nyata dan dapat diukur, yang

disebut actual criteria.

Kinerja memang bersifat multi-dimensional sehingga tidak ada kriteria

tunggal yang mampu menggambarkan kinerja karyawan secara keseluruhan,

tepat, dan lengkap. Setiap kriteria mempunyai kelebihan, yang dapat menutupi

kelemahan dari kriteria lainnya. Untuk itu, kita harus memasukkan banyak aspek

kerja yang relevan untuk menetapkan kriteria kenerja karyawan.

2. Bagaimana Kinerja Terbentuk

Perbedaan kinerja dapat terjadi karena perbedaan kemampuan (ability),

ketrampilan (skill), dan motivasi. Oleh karenanya, kita dapat mengatakan bahwa

kinerja seseorang dipertimbangkan sebagai fungsi dari kemampuan dan kemauan.

Tanpa kemauan kerja, walau seseorang mempunyai kemampuan kerja, maka

kinerja yang diharapkan tidak akan terjadi. Begitupun sebaliknya. Karena itulah,

maka hubungan antara kemampuan dan kemauan adalah perkalian

(multi-plicative), bukannya penambahan (additive) sehingga secara matematis dapat

(48)

tersebut sehingga rumusnya menjadi, kinerja = (motiavasi x kemampuan) x

lingkungan kerja.

Kinerja (performance), dapat diukur dari throughput dan response time.

Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat

tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua

transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi

pekerjaan tersebut.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak

faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor instrinsik

karyawan (personal atau individual) atau SDM dan ekstrinsik, yaitu

kepemimpinan, sistem, tim, dan situasional. Uraian rinci faktor-faktor tersebut

adalah sebagai berikut (TB.Sjafri M & Aida V Hubeis:2007:155-156) :

a. Faktor personal atau individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan

(skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki

tiap individu karyawan.

b. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam

memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja pada karyawan.

c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh

rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan

(49)

31

d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang

diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam

organisasi.

e. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan

eksternal dan internal.

Kinerja Individual karyawan

Faktor Kinerja :

• Pengetahuan

• Ketrampilan

• Motivasi

• Peran

Gambar II.3 Faktor-faktor dalam kinerja individual

4. Pengukuran Kinerja

Penilaian kinerja yang adil membutuhkan suatu standar atau kriteria untuk

menjadi perbandingan terhadap kinerja karyawan. Semakin jelas standar

kinerjanya, kian akurat penilaian tersebut.

Banyak hal yang dapat diukur untuk menentukan kinerja, sebagaimana

diperlihatkan dibawah ini, pada sisi kiri adalah karakteristik individu. Kendatipun

(50)

faktor organisasi untuk menghasilkan perilaku yang dapat diamati. Perilaku yang

tepat akan membuahkan hasil yang merefleksikan gabungan upaya banyak

individu. Dibutuhkan beragam ukuran kinerja. Perilaku mencerminkan usaha

seseorang untuk melakukan sesuatu; karakteristik individu menunjukkan

penyebab perilaku. Hasil memastikan adanya kaitan antara perilaku individu dan

tujuan yang lebih luas.

a. Akurasi meliputi Ketepatan tugas pekerjaan yang dilaksanakan

b. Kecekatan meliputi Kemampuan untuk menangkap instruksi, Memenuhi kondisi yang menantang, Memecahkan masalah dan situasi baru

c. Kreativitas meliputi Bakat karena memiliki ide baru, Menemukan cara baru, Imajinatif.

d. Keramahan meliputi Sosialitas dan kehangatan yang ditunjukkan kepada kalangan pelanggan, karyawan lainnya, penyelia, dan orang-orang yang

diawasi

e. Kepribadian meliputi Karakteristik perilaku individu atau kesesuaian pribadi dengan pekerjaan

f. Penampilan Pribadi meliputi Kesan pribadi yang dibuat seseorang terhadap orang lainnya ( kenecisan, kerapihan, keserasian, pakaian)

g. Kebugaran Fisik meliputi Kemampuan bekerja secara konsisten (dengan hanya sedikit kelelahan)

h. Kehadiran meliputi Keyakinan akan masuk kerja tiap hari (sesuai dengan jam kerja)

(51)

33

j. Pengetahuan Kerja meliputi Informasi mengenai tugas pekerjaan yang harus diketahui oleh seseorang agar kinerjanya memuaskan

k. Kuantitas kerja meliputi Banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam satu hari kerja

l. Stabilitas meliputi Kemampuan untuk menahan tekanan dan tetap tenang dalam situasi krisis

m. Kesopanan meliputi Sikap santun terhadap orang lain

5. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat penilaian kinerja menurut

a. Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan

penetapan gaji

b. Penilaian memberikan suatu peluang bagi atasan dan bawahan untuk meninjau

perilaku yang berhubungan dengan kerja bawahan. Ini pada gilirannya

memngkinkan atasan dan bawahan mengembangkan suatu rencana untuk

memperbaiki kemerosotan apa saja yang mungkin sudah digali oleh penilaian,

dan mendorong hal-hal baik yang sudah dilakukan atasan dan bawahan.

F. Kerangka teoritik

Kerangka teoritik dari penelitian ini sebagai berikut :

Kinerja Individual karyawan a. Akurat

b. Tepat waktu c. Relevan

(52)

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih memerlukan jawaban atau

pembuktian kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara

yang kebenarannya masih perlu diuji secara empirik. Jadi hipotesis merupakan

jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling

mungkin atau tinggi tingkat kebenarannya.

Berdasarkan tiga rumusan masalah yang ada dalam rumusan masalah, hanya

masalah nomor tiga yang memerlukan hipotesis sementara. Masalah nomor tiga

tersebut adalah Kualitas informasi Intranet (keakuratan informasi, ketepatan

waktu informasi, relevannya informasi) masing-masing berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

Pada penelitian ini, penulis meneliti kinerja karyawan dalam menggunakan

sistem informasi yaitu intranet. Hal ini disebabkan karena para karyawan

menggunakan sistem informasi intranet dalam perusahaannya untuk melaporkan

tugas yang sudah mereka selesaikan dan yang belum terselesaikan. Karyawan

juga menggunakan intranet untuk melaporkan apabila terjadi kendala dalam

penyelesaian tugas mereka, melihat new task atau tugas baru yang diberikan dari

perusahaan untuk karyawan yang bersangkutan, berkomunikasi dan berdiskusi

dengan sesama rekan kerja dalam perusahaan untuk memecahkan masalah,

memberikan ide-ide terbaru dan berinovasi. Sehingga intranet menjadi sangat

penting untuk karyawan dalam pekerjaan mereka.

Peranan sistem informasi intranet bagi manajer-manajer di organisasi dan

(53)

35

manajer adalah pengawasan akan tugas-tugas perusahaan yang diberikan kepada

karyawannya, walaupun jarak manajer dengan karyawan jauh dikarenakan

berbeda ruangan atau berbeda gedung. Hal ini menjadi mungkin karena mereka

melaporkan setiap hari pekerjaan-pekerjaan yang mereka kerjakan,

kendala-kendalanya, dan pemecahannya untuk nantinya mereka ketik dalam

halaman-halaman web dari intranet perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah yang ada

maka hipotesis untuk penelitian ini adalah kualitas informasi Intranet (keakuratan

informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi) berpengaruh

(54)
(55)

BAB III

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu dengan

mengadakan studi lapangan pada subjek dan obyek penelitian. Penelitian ini

diarahkan untuk mengumpulkan informasi dan data-data kemudian diolah, dianalisis,

dan selanjutnya di ambil kesimpulan berkenaan dengan masalah yang diteliti. Hasil

analisis dan kesimpulan hanya berlaku terbatas pada perusahaan tempat penelitian,

yaitu pada PT. PRU FUTURE TEAM.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. PRU FUTURE TEAM Yogyakarta Casa Grande

Square Kav.106. Ring Road Utara

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2008.

C. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh karyawan

tetap maupun kontrak pada divisi Central Admin, dan Sekretaris pada tiap

Divisi dari PT. PRU FUTURE TEAM Yogyakarta.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal-hal yang ingin diteliti dari suatu penelitian.

Objek penelitian dalam kasus ini adalah kualitas sistem informasi intranet

(56)

meliputi keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi, relevannya informasi

PT. PRU FUTURE TEAM dan kinerja karyawan.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan simbol yang diberi angka atau nilai. Masalah nomor tiga

adalah :

Kualitas sistem informasi Intranet (keakuratan informasi, ketepatan waktu informasi,

relevannya informasi) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

1. Variabel masalah 1 :

a. Kualitas sistem informasi

1) Arti : kemampuan suatu sistem informasi dalam sebuah organisasi atau

perusahaan untuk memberikan informasi yang berguna bagi para

pemakainya.

2) Aspek – aspek kualitas sistem informasi :

a) Keakuratan informasi

Indikator-indikator yang terdapat dalam keakuratan informasi yaitu:

(1) Informasi yang diterima oleh user merupakan informasi yang

benar dan jelas.

(2) Informasi yang diterima sama dengan informasi yang dikirim

(3) Informasi yang diterima oleh user dapat mendukung pekerjaan

(57)

38

b) Ketepatan waktu informasi

Indikator-indikator yang terdapat dalam Ketepatan waktu informasi

yaitu:

(1) Kecepatan pengaksesan informasi

(2) Informasi dapat diakses setiap saat

(3) Informasi yang tersedia selalu up to date

(4) user tidak mengalami kesulitan dalam menelusuri informasi yang

diperlukan

(5) Informasi yang diakses user tidak mengalami keterlambatan.

c) Relevannya informasi

Indikator-indikator yang terdapat dalam relevannya informasi yaitu:

(1) Informasi yang diakses mempunyai manfaat bagi pengakses

(2) Informasi yang didapat user terkait dengan kebutuhan yang

dihadapi

(3) user tidak lagi harus memilih atau menyeleksi informasi yang

diterima untuk mencari informasi yang dibutuhkan

(4) user tidak lagi harus meringkas informasi yang diterimanya.

3). Cara ukur menggunakan skala ordinal. Skala ordinal tidak hanya

mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di

antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa

cara (Uma sekaran, 2006:17). Dengan banyaknya variabel untuk kategori

(58)

ordinal. Pilihan –pilihan tersebut kemudian diurutkan dan diberi nomor 1

sampai dengan 5, yaitu:

1) Jawaban Sangat setuju diberi skor 5

2) Jawaban Setuju diberi skor 4

3) Jawaban Netral diberi skor 3

4) Jawaban Tidak setuju diberi skor 2

5) Jawaban Sangat tidak setuju diberi skor 1

2. Variabel masalah 2 :

a. Kinerja karyawan

1). Arti : Hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diterimanya serta

tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan

(Albertus N.D, 2004:12).

2). Aspek-aspek kinerja karyawan :

a) Akurasi (Henry Simamora:1997)

- Ketepatan tugas pekerjaan yang dilaksanakan

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Membutuhkan Membutuhkan sedikit Biasa akurat; Sering melakukan Ceroboh; sering Supervisi minimal; supervisi; hampir melakukan kesalahan kesalahan melakukan Hampir selalu akurat selalu akurat rata-rata kesalahan

b) Kecekatan

- Kemampuan untuk menangkap instruksi

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Sangat cekatan Biasanya cepat Menangkap instruksi Membutuhkan instruk- Sulit dan tajam memahami dan dengan kemampuan si dan penjelasan dimengerti

(59)

40

- Memenuhi kondisi yang menantang

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Sangat cekatan Biasanya cepat Menangkap instruksi Membutuhkan instruk- Sulit dan tajam memahami dan dengan kemampuan si dan penjelasan dimengerti

belajar rata-rata di atas rata-rata

- Memecahkan masalah dan situasi baru

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Sangat cekatan Biasanya cepat Menangkap instruksi Membutuhkan instruk- Sulit dan tajam memahami dan dengan kemampuan si dan penjelasan dimengerti

belajar rata-rata di atas rata-rata

c) Kreativitas

- Bakat karena memiliki ide baru

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Senantiasa mencari Sering menganjurkan Mempunyai Kadang-kadang Jarang mempunyai cara yang lebih baik cara baru dalam imajinasi rata-rata; muncul dengan ide baru; tidak dalam melakukan melakukan sesuatu; mempunyai ide sebuah ide baru imajinatif sesuatu; luar biasa sangat imajinatif baru yang lumayan

imajinatif banyak

- Menemukan cara baru dan lebih baik dalam melakukan sesuatu dalam pekerjaan

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Senantiasa mencari Sering menganjurkan Mempunyai Kadang-kadang Jarang mempunyai cara yang lebih baik cara baru dalam imajinasi rata-rata; muncul dengan ide baru; tidak dalam melakukan melakukan sesuatu; mempunyai ide sebuah ide baru imajinatif sesuatu; luar biasa sangat imajinatif baru yang lumayan

imajinatif banyak

- Imajinatif

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Senantiasa mencari Sering menganjurkan Mempunyai Kadang-kadang Jarang mempunyai cara yang lebih baik cara baru dalam imajinasi rata-rata; muncul dengan ide baru; tidak dalam melakukan melakukan sesuatu; mempunyai ide sebuah ide baru imajinatif sesuatu; luar biasa sangat imajinatif baru yang lumayan

(60)

d) Keramahan

- Sosialitas dan kehangatan yang ditunjukkan kepada kalangan pelanggan, karyawan lainnya, penyelia, dan orang-orang yang diawasi

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Luar biasa sosial; sangat sosial dan Hangat, ramah, dan Dapat didekati, Sangat penyendiri bagus dalam ramah sosial dikenal ramah oleh dan tidak ramah

membentuk nama orang lain

baik

e) Kepribadian

- Karakteristik perilaku individu atau kesesuaian pribadi dengan pekerjaan

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Kepribadian yang Kepribadian Kepribadian Kepribadian tidak Kepribadian paling dicari untuk menonjol untuk memuaskan untuk memuaskan untuk dipertanyakan pekerjaan ini pekerjaan ini pekerjaan ini pekerjaan ini

f) Penampilan pribadi

- Kesan pribadi yang dibuat seseorang terhadap orang lainnya ( kenecisan, kerapihan, keserasian, pakaian)

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Sangat rapi; sangat Secara umum necis Hati-hati Kadang-kadang tidak Sangat tidak rapi; necis; selera baik dan bersih menyangkut rapi dan ceroboh selera buruk dalam dalam berbusana penampilan penampilan dalam penampilan berbusana

memuaskan pribadi pribadi selera baik dalam

berbusana

g) Kebugaran fisik

- Kemampuan bekerja secara konsisten (dengan hanya sedikit kelelahan)

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Energik, jarang capai Memenuhi Kesehatan baik; Kadang-kadang Mudah lelah; lemah persyaratan tidak lelah lelah dan lemah dan rapuh

fisik dan tenaga

(61)

42

h) Kehadiran

- Keyakinan akan masuk kerja tiap hari (sesuai dengan jam kerja) Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Selalu teratur dan Sangat tepat waktu; Tepat waktu Kadang-kadang Sering absen tanpa tepat waktu; hadir secara teratur hadir secara teratur tepat waktu alasan yang kuat

bersedia lembur dan sering melapor

apabila dibutuhkan karena terlambat

kerja

i) Keandalan

- Kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang diisyaratkan dengan supervisi minimum

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Biasanya menangani Membutuhkan sedikit Membutuhkan Kadang-kadang Membutuhkan tugas-tugas penting supervisi; dapat supervisi minimum membutuhkan supervisi melekat; dan menyelesaikan diandalkan absolut dorongan tidak andal Dengan tepat waktu

j) Pengetahuan kerja

- Informasi mengenai tugas pekerjaan yang harus diketahui oleh seseorang agar kinerjanya memuaskan

Sangat baik Baik Netral Tidak baik Sangat tidak baik

Memahami semua Telah menguasai Lumayan Tidak memiliki Tidak mengetahui tahap pekerjaan semua tahap mengetahui; dapat Pengetahuan tentang kewajiban pekerjaan sebagian besar Beberapa tahap pekerj

Gambar

Gambar II.1 Pilar Kualitas Informasi
Tabel II.1 Perbedaan Intranet dan Internet
Gambar II.2
Gambar II.3 Faktor-faktor dalam kinerja individual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan Matahari Departement Store Plaza Simpang Lima Semarang yang baik harus diimbangi dengan melakukan penciptaan store

harapan). 2) Kesungguhan ( seriousness), 3) Seorang da’i yang sedang menyampaikan atau membahas suatu topik dengan menunjukkan kesungguhan, akan menimbulkan sebuah

Kerjasama tersebut berlangsung pada kebun milik Mahmud B (desa Jono-Oge) dan pada kebun milik Yusuf (desa Tondo). Gambaran tersebut menunjukkan bahwa peranan kelompok sebagai

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan

Apabila Sistem 'anajemen #ingkungan sudah dijalankan secara efektif di buktikan dengan hasil internal audit dan kajian manajemen, maka saatnya 'anagement epresentatie

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi.

Hal ini dapat dilihat ketika guru menggunakan non-corporal punishmentyangberimbas terhadap perubahandalam proses pembelajaran.Non-Corporal punishment adalah wujud dari

Desa Telok Erong adalah merupakan desa yang terletak di kawasan Sungai Indragiriatau dikenaljuga dengan nama Sungai Batang Kuantan, yang secara administratif pemerintahan desanya