• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif, di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dan gambar, bukan angka-angka. Data tersebut berasal dari catatan observasi, naskah transkif wawancara, dokumen, foto, dan rekaman audio video, yang dikumpulkan melalui teknik observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012: 63) bahwa “Ada

empat macam tekhnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, angket,

dokumentasi dan gabungan keempatnya”.

1. Observasi

Observasi menjadi teknik utama pengumpulan data penelitian ini, karena peneliti ingin melihat langsung gerak-gerik, sikap, suasana dan kesan secara menyeluruh dalam penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Alwasilah (2011: 165) bahwa “Observasi penelitian adalah pengamatan sistematis dan terencana

yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitasnya”. Hal senada dikemukakan Asmami (2011: 123) bahwa “Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”.

Peneliti meyakini bahwa suatu objek hanya dapat diungkap datanya apabila peneliti menyaksikan langsung melalui observasi.

Bentuk observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi (participant observation) yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan di mana observer atau peneliti terlibat dalam keseharian responden. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012: 65) bahwa, “Dalam

observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas

mereka”. Adapun data yang ingin diungkap melalui observasi ini adalah seluruh aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, terutama yang berhubungan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari guru dan siswa sebagai sumber data penelitian, maksudnya sambil observasi peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Melalui observasi partisipasi ini peneliti berharap data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan menyeluruh.

Tujuan peneliti melakukan observasi partisipasi adalah untuk memperoleh data yang lebih lengkap, tajam, sampai mengetahui tingkat makna dari perilaku yang nampak, yang tidak terungkapkan oleh responden dalam wawancara, sehingga dapat menepis kesenjangan antara apa yang dikatakan partisipan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Maleong

(Satori, 2011: 117), bahwa “Observasi partisipasi pada dasarnya berarti

mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara secermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun”.

2. Wawancara

“Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu” (Sugiyono, 2012: 72).

Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal mendalam yang tidak ditemukan melalui observasi. Adapun data yang ingin diungkap peneliti melalui wawancara ini meliputi: masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis serta upaya guru dalam mengembangkan kemampuan tersebut.

Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam. Menurut Asmani (2011: 122-123) wawancara mendalam (in–depth interview) adalah:

Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Dalam pelaksanaan wawancara peneliti menggunakan instrumen sebagai pedoman wawancara disertai alat bantu lain yaitu: buku catatan untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data,serta audio video untuk merekam semua percakapan dan memotret aktivitas pembicaraan peneliti dengan sumber data. 3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan sebagai pelengkap dari observasi dan wawancara, sehingga hasil wawancara dan observasi akan lebih

kredibel/dapat dipercaya apabila didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Adapun dokumen yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: propil sekolah, Administrasi guru termasuk di dalamnya RPP dan data tentang perkembangan kemajuan dan nilai siswa.

Menurut Satori (2011: 149) studi dokumentasi adalah “Mengumpulkan dokumen

dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian

suatu kejadian”. Lebih lanjut Satori (2011: 147) menegaskan bahwa “Dokumen

merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak, dapat berupa catatan anecdotal, surat, buku harian, dan dokumen-dokumen”.

Melalui studi dokumentasi ini, peneliti berharap memperoleh informasi bukan hanya dari orang sebagai nara sumber, tetapi memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan.

G. Analisis Data.

“Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan

refleksi terus menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian” (Creswell, 2010: 274).

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan mulai dari sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai dari lapangan. Hal ini sejalan

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus menerus sampai penulisan hasil penelitian”.

Sebelum peneliti memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian, namun masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk lapangan dan selama di lapangan.

Selama di lapangan analisis dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Jika setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti melanjutkan lagi sampai data yang dianggap kredibel.

Hal ini sesuai dengan pendapat Miles and Huberman (Sugiyono, 2011: 91)

bahwa, “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”.

Aktivitas dalam analisis data ini meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification, seperti tampak pada halaman berikut ini:

Gb. 3.1 Komponen dalam analisis data

Data Collection Data Reduction Data Display Conclusions: Drawing/Verifying

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa langkah yang dilakukan dalam analisis data pada penelitian ini adalah dari data yang sudah terkumpul, peneliti segera mereduksi data tersebut, dalam hal ini peneliti merangkum, memilih data yang pokok dan penting, dan membuat katagorisasi berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka.

Setelah data direduksi langkah selanjutnya mendisplay data (menyajikan data) dalam bentuk teks yang bersifat naratif, berupa grafik dan chart. Dalam mendisplay data, huruf besar, huruf kecil dan angka pada saat reduksi data disusun ke dalam urutan sehingga strukturnya dapat dipahami.

Langkah ketiga yang dilakukan oleh peneliti dalam analisis data adalah verification atau membuat kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan peneliti masil bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Dokumen terkait