• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data keuangan yang dipublikasikan oleh PT Agung Podomoro Land Tbk, Bekasi Fajar

Industrial Estate Tbk, PT. Greenwood Sejahtera Tbk, PT Plaza Indonesia Realty Tbk, PT PP Properti Tbk, PT. Pakuan Jati Tbk, PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk, , PT. Roda Vivatex Tbk, PT Summarecon Agung yang diterbitkan oleh bursa efek Indonesia merupakan perusahaan subsektor Properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi www.idx.co.id.

F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Dependen (Y)

Variabel terikat didefenisikan sebagai variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016:39). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kebijakan Hutang (Y).

2. Variabel Independen (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya veriabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2016:39). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan. Dan struktur kepemiliki terdiri dari: Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik(X3), dan Ukuran Perusahaan (X4).

a. Kepemilikan Manajerial (X1)

Variabel ini diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki manajer dan dewan direksi pada akhir tahun dan diberi simbol MOWN (Management Ownership).

Kepemilikan manajerial dihitung dengan rumus :

b. Kepemilikan Institusional (X2)

Variabel ini diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki oleh institusi pada akhir tahun dan diberi simbol INST (Institusional Owner)

Kepemilikan Institusional dihitung dengan rumus:

c. Kepemilikan Publik (X3)

Variabel ini diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki oleh publik pada akhir tahun dan diberi symbol SDP (Saham dimiliki publik).

Kepemilikan Publik dihitung dengan rumus:

d. Ukuran Perusahaan (X4)

Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar atau kecil menurut berbagai cara, seperti total aktiva atau total asset perusahaan, nilai pasar saham, rata-ata tingkat penjualan, dan jumlah penjulan.

Ukuran Perusahaan dihitung dengan rumus:

G. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016 :147).

Statistik digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean) standar deviasi (standard deviation), dan maksimun-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambar keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi. Pengujian ini meliputi:

a. Uji Heterokedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2011:139). Tidak terjadi Heteroskedastisitas jika tidak ada pola yang jelas (bergelombang, melebar kemudian menyempit) pada gambar scatterplots, serta titik-titik menyebardi atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Supriyanto, 2010: 256).

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov >0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal (Supriyanto, 2010: 256).

c. Uji Multikolienieritas

Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independent). Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikoliniaritas dapat dilihat dari nilai VIF (variance inflaction factor) (Supriyanto, 2010: 253).

Menurut Gunawan (dalam Supriyanto, 2010: 256) mengatakan bahwa akibat adanya multikolinieritas adalah penaksiran-penaksiran kuadrat terkecil tidak bisa ditentukan (interminate) dan varian dan kovarian dari penaksiran menjadi tak terhingga besarnya (infinitely large).

Pendeteksian multikolinieritas biasanya dilakukan pada koefisien determinasi (R2) tetapi kadang (R2) tinggi taksiran tidak siginifikan, koefisien korelasi antara Xi dan Xj (rxixj) yang tinggi hanyalah suatu syarat yang cukup (sufficient condition) atau bukan kriteria yang tepat bagi adanya multikolinieritas, dan koefisien dterminasi (R2) mungkin saja tinggi, tetapi taksiran-taksiran mungkin tidak signifikan. Meskipun demikian, kombinasi dari ketiga kriteria diatas akan membantu dalam mendeteksi adanya multikolinieritas (Supriyanto, 2010: 253-254).

d. Uji Autokorelasi

Tujuan untuk mengkaji apakah dalam sebuah model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi (Supriyanto, 2010: 254).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakandalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda berdasarkan uji secara parsial (uji t), uji secara simultan (uji F), uji koefisien determinasi (R2), maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS.

a. Model Regresi Linear Berganda

Menurut Winarno (2015:4.11) regresi linear berganda dapat digunakan untuk menganalisis regresi dengan satu variabel dependen dan beberapa variabel independen. Regresi linear berganda dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal 2. Bentuk umum persamaan regresi seperti ini adalah :

Persamaan regresi linear berganda dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :

Y = α + + + + + Keterangan : Y = Kebijakan Hutang X1 = Kepemilikan Manajerial X2 = Kepemilikan Institusional X3 = Kepemilikan Publik X4 = Ukuran Perusahaan α = Konstanta

, , , = Koefisien masing-masing variabel

b. Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi ( menjelaskan proporsi variasi dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas (lebih dari satu variabel ;X;i=1,2,3....,k) secara bersama-sama. mengukur kebaikan-sesuai (good-of-fit) dari persamaan regresi, yaitu memberikan persentase variasi total dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh beberapa variabel bebas (X). r adalah koefisien korelasi yang menjelaskan keeratan hubungan linear diantara dua variabel, nilai nya dapat negatif dan positif (Sanusi, 2014:136).

Menurut Sugiyono (2014:257) rumus determinasi sebagai berikut: KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r2 = Indeks korelasi produk moment c. Uji t -Statistik ( Signifikansi Parsial )

Pegujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji-t. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah pengaruh dari variabel independen memiliki pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Dalam penelitian iniuntuk mengetahui apakah variabel independen yaitu kepemilikan manejerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kebijakan hutang. Apabila thitung > ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Asnawi & Masyuri, 2011; 182).

Menentukan tingkat signifikasi:

Jika sign > 0.05, bararti H0 diterima dan Ha ditolak. Jika sign < 0.05, bararti H0 ditolak.dan Ha diterima.

d. Uji F-Statistik (Simultan)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. (Asnawi & Masyuri, 2011:182)

Menentukan tingkat signifikasi:

Jika sign > 0.05, bararti H0 diterima dan Ha ditolak. Jika sign < 0.05, bararti H0 ditolak.dan Ha diterima.

44

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait