BAB III METODE PENELITIAN
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam setiap penelitian ilmiah diperlukan adanya data yang relevan
dengan persoalan yang dihadapi, karena kualitas data juga ditentukan oleh
kualitas alat pengambilan/ pengukurannya. Oleh karena itu, adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Menurut Margono, observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan dengan sistematis terhadap gejala yang tepat pada obyek
penelitian.68Sedangkan Arikunto mengartikan observasi sebagai aktivitas
yang sempit yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.69
Dalam pengumpulan data penelitian, observasi merupakan suatu teknik
68
Margono,Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 158.
69
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kagaiatan yang sedang berlangsung.70
Menurut Guba dan Lincon (1981) yang dikutip oleh Moleong, ada
beberapa alasan mengapa pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya
dalam penelitian kualitatif, di antaranya:
a) Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung.
b) Teknik penelitian juga memungkinkan melihat dan mengamati
sendiri, kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang
terjadi pada keadaan yang sebenarnya.
c) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dan situasi
yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh dari data.
d) Pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi yang
rumit.71
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah
suatu cara untuk memperoleh kegiatan penelitian yang dilakukan secara
langsung terhadap fenomena-fenomena yang berada pada obyek
penelitian dengan mengadakan pencatatan secara sistematis terhadap
kejadian yang dibutuhkan.
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi partisipan, artinya peneliti terlibat langsung pada sebagai obyek
70
Sukmadinata, Metodologi Penelitain Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2005), 220.
71
yang diteliti, metode ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data-data
tentang situasi dan kondisi obyek penelitian secara komprehensif.
Metode ini memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri
peristiwa dan situasi yang berkaitan dengan pengetahuan profesional atau
yang diperoleh langsung dari data. Di mana peneliti dapat mengecek
benar tidaknya informasi yang diberikan, maupun memahami
situasi-situasi yang rumit dan perilaku yang komplek dan juga dalam
kasus-kasus tertentu.
Adapun data yang diperoleh dari metode observasi ini adalah
tentang keadaan fisik sanggar Gerakan Pramuka, sarana dan prasarana,
serta aktivitas yang ada di Gerakan Pramuka STAIN Jember.
b. Metode Interview (Wawancara)
Metode interview merupakan salah satu metode untuk
mendapatkan data yang dilakukan dengan pembicaraan oleh dua pihak
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut.72 Menurut Nasution, interview atau wawancara adalah suatu
bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan
memperoleh informasi.73 Wawancara merupakan percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakakukan kedua belah pihak, yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan
72Ibid, 135.
73
jawaban atas pertanyaan tersebut74Wawancara merupakan suatau proses
interaksi dan komonikasi.75
Fungsi Wawancara adalah:
a) Agar tidak ada Pokok-pokok yang tertinggal.
b) Agar pencatatannya lebih cepat76.
Selain dari itu Suharsismi Arikunto juga menjelaskan bahwa
wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi struktur”.
Dalam hal ini maka mula-mula interviewer (pewawancara) menanyakan
serentetan pertanyaaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu
diperdalam dalam mengerek keterangan labih lanjut. Dengan demikian
jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan
yang lengkap dan lebih mendalam.77
Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa metode interview
adalah suatu metode yang di lakukan secara sistematis yang berlandaskan
pada penyelidikan. Dalam interview ini, penginterview membawa
kerangka-kerangka pertanyaan yang akan diajukan kepada interviwer,
tetapi yang dilakuakan harus sesuai dengan situasi yang ada.
Berdasarkan pendapat di atas, maka metode interview dalam
penelitian ini adalah menggunakan interview bebas terpimpin (semi
struktur).
74Op. Cit., 135.
75
Singarimbun dan Sofian Efendi,Metode Penelitian Survey, (Jakarta, PT. Pustaka LP3ES, 1989), 192.
76
Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 227.
Adapun sumber pertimbangan dari penggunaan metode interview
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Metode ini bersifat fleksibel, sehingga bahan-bahan pertanyaan dapat
dengan mudah diinformasikan dan lebih obyektif.
b) Adapun kepemimpinan dan kekeluargaan, sehingga pertanyaan yang
diajukan dapat diarahkan kepada permasalahan yang lebih bersifat
positif dan dinamis.
c) Bisa berhadapan langsung antara interviewer dengan intervios,
sehingga terjadi interaksi yang akrab dan secara keseluruhan nampak
lebih komunikatif.
Sedangkan prosedur pelaksanaan dalam metode observasi ini
adalah :
a) Mengajukan peninjauan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat
observasi.
b) Menyusun pedoman observasi yang sesuai dengan masalah yang akan
dijadikanscopepenelitian.
c) Mengadakan observasi secara tidak langsung terhadap peristiwa objek
penelitian serta mencatat hasil yang diperoleh.
d) Mengklasifikasi hasil observasi sesuai dengan jenisnya.
Data yang diperoleh dari metode interview ini adalah sebagai
berikut:
a) Keadaan geografis Gerakan Pramuka STAIN Jember.
c) Keadaan sarana prasarana yang menunjang kegiatan-kegiatan Gerakan
Pramuka Pangkalan STAIN Jember.
d) Keadaan anggota Gerakan Pramuka STAIN Jember mulai sejak
berdirinya sampai sekarang.
e) Program kerja Dewan Racana Gerakan Pramuka STAIN Jember
dalam mengadakan pendidikan kepramukaan khususnya yang
berkaitan dengan pembinaan kepribadian anggota.
f) Langkah-langkah yang diambil Dewan Racana dalam mengadakan
pembinaan kepribadian anggota terutama dalam bidang/aspek
religious, intelektual dan keterampilan.
c. Metode Dokumentasi.
Metode dokumentasi merupakan cara untuk mencari data berupa
tulisan-tulisan. Dalam sebuah penelitian metode dokumentasi dapat
diartikan sebagai metode penelitin untuk memperoleh
keterangan-keterangan atau informasi-informasi yang berasal dari peristiwa masa
lalu.
Menurut Sukmadinata, metode dokumentasi merupakan teknik
penggumpulan data deangan menghimpun dan meganaliasa
dokumen-dokuemen, baik dokumen tertulis maupun elektronik.78
Sedangkan menurut Suharsismi Arikunto, metode dokumentasi
adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
78
Sukmadinata, Metodologi Penelitain Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), 221.
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda dan sebagainya.79
Ada beberapa pertimbangan yang dijadikan acuan dalam
penggunaan metode dokumentasi ini, yaitu:
a) Dapat digunakan sebagai koreksi terhadap suatu kebenaran dari
metode observasi dan metode interview.
b) Dapat dijadikan sebagai alat untuk memperoleh informasi masa lalu
yang sudah didokumentasikan dan sulit untuk diperoleh dengan
metode yang lain.
Dari hal di atas, dapat kita simpulkan bahwa metode dokumentasi
dalam sebuah penelitian khususnya dalam metode pengumpulan
data-data, informasi-informasi dan keterangan-keterangan tentang obyek
penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu, berdasarkan alasan-alasan
tersebut, peneliti dalam menggunakan metode ini telah memperoleh data
mengenai:
a) Keadaan geografis Gerakan Pramuka STAIN Jember.
b) Sejarah berdiri dan berkembangnya Gerakan Pramuka STAIN Jember.
c) Keadaan sarana prasarana yang menunjang kegiatan-kegiatan Gerakan
Pramuka Pangkalan STAIN Jember.
d) Keadaan anggota Gerakan Pramuka STAIN Jember mulai sejak
berdirinya sampai sekarang.
79
e) Program kerja Dewan Racana Gerakan Pramuka STAIN Jember
dalam mengadakan pendidikan kepramukaan khususnya yang
berkaitan dengan pembinaan kepribadian anggota.