• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, serta instrumen

79

Op.Cit, Ahmad Tanzeh, hal. 57

80Amiruddin, Zaenal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 45.

81 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Grafindo Persada, 2003), hal.114.

pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah.82 Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengalaman. Secara metodologis dikenal beberapa macam tehnik pengumpulan data, diantaranya. :

a) Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode observasi menurut Mardalis, adalah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.83 Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif-kualitatif, yaitu menyajikan data secara rinci serta melakukan interpretasi teoritis sehingga dapat diperoleh gambaran akan suatu penjelasan dan kesimpulan yang memadai. Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Observasi dimulai dengan mengidentifikasi

82 Ridwan, Statistika Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintah/Swasta, (Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 137

83 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 63

tempat yang hendak diteliti, kemudian mengidentifikasi sasaran yang akan diteliti.84

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dari lapangan dengan jalan menjadi partisipan langsung di lokasi penelitian yaitu di SMP Brawijaya Smart School Malang, untuk mengamati bagaimana proses implementasi Program Smart Al-Qur‟an yang berlangsung di kelas maupun luar kelas dengan mencatat secara sistematis kegiatan yang dilakukan, mengetahui pengaruh potensi dari siswa, mengetahui kelebihan dan kekurangan dari program tersebut, selain itu juga untuk menggambarkan keadaan dan kondisi sekolah, fasilitas dan warga sekolah terkait dengan adanya faktor pendukung dan penghambat serta dampak terealisasinya program tersebut.

Dengan melakukan kegiatan observasi ini di lapangan peneliti akan mendapatkan keabsahan data untuk mengidentifikasi objek masalah yang ada di SMP Brawijaya Smart School Malang berkaitan dengan implementasi program Smart Al-Qur‟an untuk mewujudkan budaya gemar membaca Al-Qur‟an siswa.

b) Wawancara/ Interview

Metode wawancara atau interview adalah suatu metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan jalan komunikasi dengan sumber data melalui dialog (Tanya-jawab) secara lisan baik langsung maupun tidak langsung. Lexy J Moleong mendefinisikan wawancara sebagai

84

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.85 Dengan wawancara, partisipan akan membagi pengalamannya dengan peneliti, data yang direkam selanjutnya ditulis kembali (transcribing) kemudian diringkas dan dianalisis tema serta polanya.86

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode wawancara langsung dengan subjek informan. Disamping itu untuk memperlancar proses wawancara, peneliti menggunakan metode wawancara langsung dengan subjek informan. Peneliti menggunakan wawancara (interview) tak terstruktur yaitu wawancara yang bentuk pertanyaannya bebas (pertanyaan langsung tanpa daftar yang telah disusun sebelumnya). Pada tahap wawancara ini peneliti menentukan narasumber yang diwawancarai dengan mempersiapkan pertanyaan, melakukan wawancara, dan memperoleh hasil rangkuman dari wawancara. Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data tentang proses implementasi, faktor pendukung dan dampak program Smart Al-Qur‟an di SMP Brawijaya SmartSchool Malang.

Adapun yang bertindak sebagai responden adalah Kepala Sekolah SMP Brawijaya Smart School Malang, Waka Kurikulum, Ustadz/ah Ummi, Guru PAI, Guru Kelas, dan Siswa. Dalam tahap ini peneliti

85 Op.Cit, Moleong, hal. 135

86

melakukan interview kepada sumber informasi di SMP Brawijaya Smart School mengenai data yang dibutuhkan seperti :

1) Informasi mengenai kebijakan dari kepala sekolah mengadakan Program Smart Al-Qur‟an,

2) Bagaimana peran waka kurikulum dalam menyelipkan program Smart Al-Qur‟an ini dalam kurikulum religius,

3) Bagaimana peran guru PAI dalam mendukung implementasi Program Smart Al-Qur‟an tersebut,

4) Bagaimana peran guru kelas dalam melibatkan pembelajaran di kelas untuk mengembangkan Program Smart Al-Qur‟an tersebut,

5) Bagaimana respon serta pendapat siswa mengenai implementasi Program Smart Al-Qur'an tersebut bagi pemahaman mereka juga perubahan terhadap perilakunya.

6) Bagaimana usaha yang dilakukan pihak sekolah untuk mendukung terealisasinya program Smart Al-Qur‟an,

7) Dan bagaimana dampak yang ditimbulkan dari implementasi Program Smart Qur‟an terhadap perilaku gemar membaca Al-Qur‟an siswa di sekolah.

c) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, dan lain sebagainya. Dalam pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya

yang berwujud lisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbolsimbol.87

Dalam penelitian ini, dokumen yang penulis butuhkan adalah profil sekolah meliputi sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi, letak geografis, keadaan guru, siswa, dan staff serta sarana dan prasarana di SMP Brawijaya Smart School. Selain itu juga buku atau bahan ajar metode Ummi yang menjadi pedoman pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an. Pada tahap dokumentasi ini peneliti akan mengambil foto sebagai bukti implementasi Program Smart Al-Qur‟an untuk mewujudkan budaya gemar membaca Al-Qur‟an siswa yang dilakukan di SMP Brawijaya Smart School Malang.

Tabel 3.1 Data, Sumber Data, Teknik dan Instrumen

No Data Sumber Data Teknik Instrumen

1 Deskripsi Sekolah - Kepala Sekolah - Observasi - Wawancara - Dokumentasi - Pedoman observasi - Pdoman wawancara - Pedoman dokumentasi 2 Implementasi program Smart Al-Qur‟an - Kepala Sekolah - Ustadz/ah Ummi - Guru PAI - Guru kelas - Siswa - Observasi - Wawancara - Dokumentasi - Pedoman observasi - Pdoman wawancara - Pedoman dokumentasi

3 Dampak - Kepala - Observasi - Pedoman

87 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1991), hal. 102.

budaya gemar membaca Al-Qur‟an siswa Sekolah - Ustadz/ah Ummi - Guru PAI - Guru kelas - Siswa - Wawancara - Dokumentasi observasi - Pdoman wawancara - Pedoman dokumentasi

Dokumen terkait