• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

62

3) Menganalisis data

c. Tahap Ketiga, yaitu tahap penyelesaiian/ akhir penelitian, meliputi: 1) Menyusun laporan penelitian

2) Presentasi 3) Saran

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diperlukan untuk menyatukan data dalam metode kualitatif biasanya memakai teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, atas dasar tersebut, maka ketiga teknik pengumpulan data tersebut digunakan dalam penelitian ini. a. Observasi

Observasi merupakan pencarian informasi untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung ketika terjun di

lapangan atau langsung ditempat objek yang diamati.44

Observasi menjadi salah satu teknik menyatukan data jika sesuai dengan tujuan peneliti, dirumuskan dan di tulis secara runtut, sistematis, dan bisa diawasi kendalanya serta kebenaran

(validitasinya).45 Tujuan data observasi ialah untuk

menjabarkan latar yang diobservasi, orang-orang yang ikut

serta dalam kegiatan-kegiatan itu.46 Teknik observasi ini

44

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 124.

45

Husman Husaini, Metode Penelitian Sosial (Jakarta : Bumi Aksara,1996), 54.

46

63

diperlukan untuk melihat secara langsung dan tidak langsung tentang Taman Kota dan Perubahan Sosial Studi Rostow’s dan

Parson dalam perkembangan pada masyarakat ditaman Bungkul Surabaya Wawancara (interview)

Dalam penelitian ini diperlukan dua tahap observasi yaitu : 1. Observasi Tahap Awal

Tahap observasi awal merupakan tahap observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran atau informasi yang diperlukan sebagai landasan observasi selanjutnya. Observasi dilakukan dengan cara mengamati berbagai hal yang menjadi fokus penelitian.

Tahap observasi awal dilakukan pada 01 November 2018, dan pada saat observasi awal peneliti belum memperoleh surat izin penelitian. Awal observasi ini dilakukan dengan mencari informan yang bisa dimintai wawancara yang mengurus Taman dan masyarakat sekitar Taman Bungkul.

Akan tetapi observasi dilakukan secara sekilas dan data awal hanya didapat hanya sekilas melihat gambaran umum masyarakat disana. Hal-hal yang diobservasi dalam penelitian ini tidak luput dari inti permasalahan yang di bahas seperti Taman Kota dan Perubahan Sosial, serta masyarakat yang berkembang.

64

Observasi tingkat lanjut adalah observai yang dilakukan dengan melengkapi atau menyempurnakan data atau informai yang telah didapat pada observasi awal. Beberapa hal yang dilakukan selama proses observasi lanjut juga sama seperti tahap awal, namun dalam tahap ini dilakukan dengan terstruktur dan sudah memperoleh surat izin penelitian. Observasi tahap lanjut ini dimulai pada 06 November 2018 sampai pada Januari 2018.

Setelah mendapat surat penelitian dari pihak akademik, peneliti langsung menuju BAKESBANGPOL Surabaya untuk meminta izin resmi untuk mendapat perlindungan ketika melakukan penelitian lalu pergi ke tempat penelitian yakni Taman Bungkul Surabaya.

Pada tahapan ini peneliti terjun langsung ke lapangan dengan cara mengamati fenomena secara langsung yang akan di teliti dengan cara berinteraksi dengan informan dan melakukan ikut serta aksi yang di lakukan oleh pengurus Taman untuk melakukan perubahan yang direncanakan.

b. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan suatu proses mendapat keterangan untuk tujuan penelitian sambil tatap muka antara peneliti (penanya) dengan objek peneliti (informan) serta melalui tanya

65

jawab47 Sedangkan menurut Esterberg48, wawancara adanya

bertemunya dua orang untuk bertukar informasi dan ide dengan cara tanya jawab, sehingga bisa diwujudkan arti dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan responden yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Jawaban-jawaban dari sang responden kemudian akan ditulis atau direkam dengan memakai alat perekam seperti tape recorder.

Teknik wawancara diperlukan untuk mengadakan interaksi dengan pihak-pihak terkait atau subyek penelitian, yaitu masyarakat di Taman Bungkul Kota Surabaya yang telah ditentukan dalam langkah mendapatkan informasi atau penjelasan yang berhubungan dengan hal-hal yang belum tercantum dalam dokumentasi dan observasi. Selain itu wawancara diperlukan untuk mengkonfirmasikan data yang sudah disatukan melalui dokumentasi dan observasi.

Dalam teknik wawancara dapat dilakukan dengan secara struktur atau tidak struktur :

1. Wawancara terstruktur ialah wawancara yang dilakukan dengan menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternativ

47

Cholid Narbuko dan Abu Ahmad, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 83.

48 Sugiyono, Metode Penelitian Kuanntitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2013), 231.

66

jawabannya pun telah disiapkan, dengan wawancara struktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpulan data yang mencatatnya.

2. Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis yang lengkap untuk pengumpulan datanya.

Proses wawancara ini adalah peneliti mengambil suasana terbuka atau tidak didalam forum resmi dengan tujuan subyek penelitian atau obyek informan lebih nyaman dan memberikan informasi lebih jelas dan benar, pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi atau keterangan yang diperoleh oleh teknik yang lain sebelumnya karena merupakan proses pembuktian maka bisa saja hasil wawancara sesuai dengan hasil informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang diajukan,

maka dalam wawancara digunakan pedoman

wawancara, yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Hal terebut dilakukan dengan tujuan agar menghindari jawaban yang meluas. Pertanyaan dibuat berdaarkan poin-poin permasalahan

67

dalam penelitian. Sehingga wawancara dapat terlaksana dengan sistematis.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara menyatukan data yang

didapatkan dari dokumen-dokumen yang ada.49 Penjelasan

dokumen disini ialah memacu pada bahan (material) seperti surat, memo, video, film, fotografi, dan semacamnya yang bisa diperlukan sebagai informasi komplemen beberapa langkah dan kajian kasus yang berasal dari data utama ialah wawancara atau

observasi partisipan.50 Dokumentasi merupakan salah satu cara

mencari data lalu menciptakan notasi-notasi penting yang berkaitan dengan persoalan yang akan diteliti, sehingga mendapatkan data yang lengkap, valid dan tidak berlandaskan hasil pemikiran. Peneliti melakukan dengan memakai teknik dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan informasi bukan dari orang sebagai informan atau narasumber, tetapi penelii mendapatkan informasi dari beberapa bentuk sumber tertulis seperti dokumen.