BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah metode penelitian kualitatif terdapat beberapa metode dalam pengumpulan data. Untuk menunjang penelitian ini, diperlukan teknik-teknik dalam pengumpulan data agar mendapatkan informasi yang diperlukan. Berikut bebrapa teknik yang diperlukan pada penelitian ini :
a. Observasi
Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk menggali data dari sumber data dengan mengamati video original film Negeri 5 Menara untuk menganalisis penerapan struktur naratif film Negeri 5 Menara berdasarkan pendekatan konflik tokoh utama. Peneliti melakukan beberapa tahapan ketika melakukan teknik observasi, yaitu menonton secara berkala setiap sekuen yang ada dalam film tersebut, setiap sekuen peneliti mengamati objek penelitian tentang konflik apa saja yang terjadi dalam film.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk melengkapi data dan informasi yang dibutuhkan peneliti, baik dari jurnal, karya ilmiah atau buku-buku yang berkaitan dengan penelitian film Negeri 5 Menara.
Dengan melakukan studi pustaka, peneliti dapat memanfaatkan informasi yang diperlukan dari berbagai media tersebut. dengan studi pustaka yang dilakukan, harapanya peneliti mendapatkan informasi dari sumber yang tepat dan terpercaya sebagai penunjang teori yang digunakan dalam penelitian.
c. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan tiga tahap dalam menganalisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimoulan dan verifikasi.
1) Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya.14 Mereduksi data berarti pemilihan, penyederhanaan, dan pemfokusan dari semua data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber. Reduksi data ddilakukan agar mempermudah menemukan data karena tidak semua data digunakan dalam penelitian ini.
Analisis data ini dapat diperoleh dari mengamati film Negeri 5 Menara.
Dari pengamatan seluruh scene dalam film Negeri 5 Menara, dipilih yang sesuai dengan tema bahasan pada penelitian ini. Pemilihan beberapa scene yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah scene yang sering memunculkan tokoh utama, konflik yang dalam film yang berhubungan dengan tokoh utama, dan kesesuaian karakter tokoh dengan pesan yang ingin disampaikan dalam film Negri 5 Menara.
2) Penyajian data
Pada Penelitian ini, data disajikan secara deskriptif.
Setelah melalui tahap reduksi data, maka tahap
14 Prof. Dr. Sugiyono.2012.Memahami Penelitian Kulaitatif. Bandung : Alfabeta. hal 92
selanjutnya adalah menyajikan data. Pada penelitian ini, pemilihan scene-scene terpilih dari sekuen yang dilakukan sebelumnya selanjutnya dialihkan menjadi adegan, kemudian mendeskripsikan dan selanjutnya diubah menjadi narasi. Data yang diperlukan mencakup karakterisasi tokoh, konflik, dan pesan yang ingin disampaikan dalam film Negeri 5 Menara.
3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi menjadi puncak dalam sebuah penelitian. Dalam tahap ini peneliti dapat membuat kesimpulan-kesimpulan sementara. Hasil dari kesimpulan sementara ini kemudian dapat di verifikasi ulang dengan cara pencocokan data yang telah dilakukan dan menonton film Negeri 5 Menara sebagai sumber data utama.
Setelah data terkumpul melalui Teknik pengumpulam data, maka analisis dapat dilakukan dengan mereduksi data, yaitu mencatat sekuen fikm Negeri 5 Menara yang berhubungan dengan struktur naratif dan konflik tokoh utama. Setelah tahapan sebelumnya selesai, selanjutnya yaitu penyajian data.
Data berupa uraian cerita film dibagi berdasarkan
struktur naratif dan konflik-konflik yang terjadi pada film.
I. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab yang berisi uraian dan penjelasan yang dibagi menjadi beberapa subbab. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM FILM NEGERI 5 MENARA
Pada film ini dijelaskan deskripsi film Negeri 5 Menara, mulai dari sinopsis film hingga identitas film tersebut. dalam bab ini sebagai pengantar juga dijelaskan tentang rumah produksi yang memproduksi film Negeri 5 Menara.
BAB III PENERAPAN STRUKTUR NARATIF PADA FILM NEGERI 5 MENARA BERDASARKAN PENDEKATAN TOKOH UTAMA
Bab ini merupakan bagian inti dari penelitian ini, yang berisi tentang
data-data umum hasil dari analisis adegan untuk mengetahui pola struktur naratif pada penciptaan konflik melalui karakter tokoh Alif sehingga menjadikan film ini menarik dari segi cerita yang disampaikan. Bab ini berisi hasil penelitian mengenai penciptaan konflik melalui karakter tokoh pada film Negeri 5 Menara.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
BAB II
FILM NEGERI 5 MENARA
A. Film Negeri 5 Menara
Film Negeri 5 Menara adalah sebuah film karya Affandi Abdul Rahman yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya A. Fuadi, seorang penulis cerita yang dulunya juga pernah menuntut ilmu di pondok yang dijadikan latar cerita dalam film ini. skenario pada film ini dibuat oleh Salman Aristo yang juga sekaligus menjadi produsernya. Film ini rilis pertama kali pada 1 Maret 2012 dan dengan genre drama.
Fim ini bercerita tentang Alif, seorang anak daerah yang mempunyai cita-cita untuk kuliah di sebuah perguruan tinggi di Bandung (ITB) yang terinspirasi dari tokoh nasional B.J Habibie, tetapi keinginan Alif tersebut terhalang oleh keinginan amak/ibunya yang menginginkannya masuk ke sebuah pondok pesantren dengan tujuan setelah lulus bisa menjadi panutan bagi bangsa dan negara dengan ilmu agama yang dimilikinya.
Film ini dibintangi oleh Gazza Zubizareta, Sakurta Ginting, Lulu Tobing dan beberapa artis senior seperti Ikang Fawzi, David Chalik dan Donny Alamsah. Film ini juga menceritakan bagaimana menjalani hidup di sebuah pondok pesantren dengan segala keterbatasanya, dengan demikian banyak pelajaran kehidupan yang didapatkan didalamnya.
Gambar 1. Poster Film Negeri 5 Menara (Diunduh dari http://filmindonesia.or.id pukul 17.37)
1. Identitas Film
Judul film yang digunakan pada penelitian ini adalah film Negeri 5 Menara, sebuah film fiksi bergenre drama dengan durasi 119 menit. Tema yang diambil dalam film ini tentang sekelompok pemuda yang menamakan diri sebagai Shohibul Menara, karena titik kumpul mereka terletak di bawah menara di sebelah masjid utama. Shohibul Menara yang berusaha meraih impian atau cita-citanya, pada film ini cerita tidak hanya dibawakan oleh satu orang saja, melainkan tokoh utama beserta keempat temanya sebagai sahabat dengan tujuan yang sama sebagai inti cerita dalam film ini. Sasaran penonton pada film ini ditujukan kepada usia 13 tahun keatas dengan alasan menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi yang hendak melanjutkan pendidikanya di
pondok pesantren dan juga menjadi referensi untuk orang tua yang ingin memasukkan putra-putrinya masuk ke pondok pesantren. Film ini diambil berdasarkan kisah nyata Ahmad Fuadi, penulis ceriita film ini yang juga menyandang status santri di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur.
2. Sinopsis Film Negeri 5 Menara
Pertengahan tahun 1988 Alif akan lulus SMP. Bersama sahabatnya, Randai, mereka berharap bisa masuk SMA terkenal di Bukit Tinggi, lalu lanjut kuliah di ITB. Namun Amaknya menginginkan Alif untuk masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut kota Ponorogo, Jawa Timur. Alif sempat menolak dengan keinginan amaknya, tetapi pada akhirnya memenuhi keniginan orangtuanya tersebut meski dengan setengah hati.
Setibanya di Pondok Madani, Gontor, Jawa Timur. Alif melihat tempat itu kampungan dan mirip penjara karena peraturan yang ketat dan keharusan mengikuti kelas adaptasi terlebih dahulu selama setahun. Alif sering menyendiri di awal-awal masa adaptasinya, tetapi seiring berjalannya waktu, Alif mulai bersahabat dengan teman-teman satu kamarnya, yaitu Baso dari Gowa, Atang dari Bandung, Raja dari Medan, Said dari Surabaya, dan Dulmajid dari Madura. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara alias para pemilik menara.
Suasana kian menghangat di kelas pertama, saat Alif disentak oleh teriakan penuh semangat dari sang Ustadz: Man Jadda Wajada! Arti kata itu adalah : Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. "Mantra" ini lah yang menambah motivasi keenam anak itu bermimpi. Suatu sore, para
Sahibul menara menatap awan dan bercita-cita untuk keluar negeri. Alif melihat benua Amerika di awan. Raja menatap Eropa, Atang menggambar Afrika. Dulmajid dan Said melihat Indonesia. Sedang Baso, Asia.
B. Bedah Scene Film Negeri 5 Menara
Film Negeri 5 Menara memiliki durasi 1:51:41 dengan total 100 scene, antara lain sebagai berikut :
Tabel 1. Scene dan adegan dalam film Negeri 5 Menara
Scene Setting Adegan Time Code
Established perahu dipinggir danau Maninjau
00.00.28 - 00.00.32
Established orang di pinggir sawah
00.00.34 – 00.00.39
1. Danau Maninjau
Randai dan Alif berlarian ke tepi danau maninjau
00.00.52 – 00.01.40
2. Rumah Alif
Orang tua Alif berdiskusi
00.01.43 – 00.03.17
3. Rumah Alif seketika itu Alif marah dan langsung berlari keliuar rumah
00.03.37 – 00.04.20
4. Rumah
00.04.25 – 00.05.19
5. Rumah Alif
Alif Kembali kerumah dan berpapasan dengan ayah di ruang tamu. Alif bergegas ke
00.05.19 – 00.06.19
6. Kamar Alif
Selesai sholat subuh, Ayah memanggil Alif dari luar untuk mengajak pergi ke pasar hewan
00.06.20 – 00.07.12
7. Kamar Alif untuk biaya Alif sekolah ke Jawa
00.07.13 – 00.07.51
8. Danau brosur ITB dan Pondok Madani,
10. Ruang bahwa ia setuju untuk sekolah di Pondok Madani
00.11.10 – 00.12.45
11. Kamar Alif
Alif mengemasi pakaian-pakaian yang akan ia bawa ke Pondok Madani, Randai Alif bisa sukses nantinya di
Pondok Madani 00.12.46 – 00.14.25
12. Terminal ia menjadi anak yang sholeh dan berhasil
menuntut ilmu disana
00.14.26 – 00.15.31
Established Bis
00.15.34 – 00.15.44
13. Ruang Tamu
Amak
menempelkan foto Alif di dinding berhimpitan dengan foto 2 pahlawan, menandakan harapan besar Amak kepada Alif agar ia sukses seperti mereka
00.15.46 – 00.16.15
14. Bis
Alif mabuk perjalanan karena ia tidak terbiasa perjalanan jauh
00.16.17 – 00.17.16
Established Gapura Kota Ponorogo
00.17.23 – 00.17.54
Established Gapura Pondok Madani
00.17.56 – 00.18.02
15. Halaman Sekertariat
Alif dan Para calon santri mendapat pengaharahan tentang persiapan mengikuti ujian tes tulis
keesokan harinya
00.18.08 – 00.18.12
16. Lobby
00.18.22 – 00.19.03
17.
00.19.07 – 00.19.26
18. Depan Ruang
00.19.30 – 00.20.09
19. Ruang Ujian
Alif ujian tulis bersama ratusan
00.20.11 – 00.21.37
20. Halaman
00.21.42 – 00.22.34
21. Kamar Transit
Alif dan Bapak berjamaah dan berdoa agar kebaikan hasil dari ujian
00.22.38 – 00.22.56
22. Papan Pengumuman
Bapak dan Alif melihat daftar nama-nama yang lolos dalam tes bersama yang salah satu nama yang tertera atau artinya ia di terima masuk ke
Pondok Madani 00.22.58 – 00.23.37
23. Halaman berpesan agar ia sungguh-sungguh dalam belajar
00.23.41 – 00.24.37
24. Bilik Aula
00.24.36 – 00.26.16
25. Depan
00.26.19 – 00.26.51
26. Depan Established lonceng dan santri berjalan
27. Ruang Kelas dengan Baso, tak lama ustadz
00.28.05 – 00.31.25
28. Gudang
Santri mengambil lemari di Gudang untuk dibawa ke kamar mereka masing-masing
00.31.28 – 00.32.12
29. Halaman Depan Masjid
Setelah dari Gudang Alif dan kawan-kawan
terlambat, 00.32.15 – 00.34.17
30. Majid
Kyai
penyambutan santri dan tiba-tiba lampu mati
00.34.27 – 00.37.28
31.
00.37.29 – 00.37.37
32. Balkon Kamar
Shohibul Menara meminum susu di balkon depan kamar mereka hanya baso yang tidak lancar, Baso merasa malu
00.38.37 – 00.39.25
34. Lapangan Santri-santri olahraga pagi
00.39.28 – 00.39.43
00.39.45 – 00.40.05
36.
00.40.17 – 00.41.14
37. Halaman
Baso berlari menuju masjid karena terlambat dan diikuti
00.41.16 – 00.41.42
38. Di bawah Menara
Baso berlatih Di bawah menara
00.41.44 – 00.41.54
39. Aula
Baso lomba pidato bahasa inggris,
ditengah-tengah pidatonya ia lupa, dan teman temanya
memberi support dengan
membawa boneka orang-orang sawah
00.41.57 – 00.43.03
40. Di bawah setelah lulus dari pondok madani
00.43.05 – 00.44.55
41. Balkon
00.44.56 – 00.46.01
42. Kantor SYAMS
Alif mendaftar di SYAMS, sebuah lembaga jurnalis yang ada di pondok
00.46.03 – 00.48.36
43. Di bawah mana saja yang akan mereka tuju
00.48.48 – 00.51.28
44. Gudang Genseat
Atang dan Alif menghampiri kyai Rais yang sedang bermain musik
00.52.14 – 00.52.53
46. Studio Musik
Shohibul Menara mencari keberadaaan Kyai Rais untuk menanyakan peihal genset, dan mereka menemukanya di studio musik
00.52.54 – 0053.28
47. Rumah Kyai
Shohibul Menara meghampiri rumah kyai Rais untuk
menanyakan perihal headset
00.53.33 – 00.56.09
48. Kamar Tidur
Ustadz Salman berkeliling kamar santri, dan menemukan Alif yang belum tidur dan ada sebuah lilin di depanya
00.56.11 – 00.57.16
49. Kantor
00.57.18 – 00.58.11
50. Toko
00.58.14 – 00.59.53
51. Gudang yang rusak dan akhirnya mereka berhasil
00.59.54 – 01.01.21
52. Kamar Baso mengeroki Alif yang sedang masuk angin
01.01.23 – 01.02.05
53. Aula
01.02.06 – 01.03.11
54. Ruang Tamu Pak Kyai
Seorang TNI protes kepada kyai rais bahwa bagaimana keponakanya tidak diterima masuk di Pondok Madani
01.03.13 – 01.04.10
55. Kantor
01.04.14 – 01.05.32
56. Kamar
Alif sedang berkaca di kamar dan didatangi oleh kawan Shohibul Menara, pada hari itu Alif akan mewawancarai
keponakaanya 01.05.34 – 01.06.18
57. Aula
01.06.19 – 01.08.04
58. Rumah Kyai Rais
Alif wawancara dengan kyai Rais dan betemu dengan anak beserta
keponakan kyai
01.08.09 – 01.10.16
59. Halaman Pesantren
Alif berjalan dengan anak dan keponakaan kyai Rais, mereka berfoto-foto di area pesntren
01.10.23 – 01.11.55
60. Kamar
01.11.59 – 01.14.19
menonton menonton TV di pondok dengan alasan sebagai bahan edukasi olahraga bulu tangkis
01.14.21 – 01.16.05
62. Aula
01.16.07 – 01.16.41
63. Depan
01.16.42 – 01.17.10
64. Depan Ruang Kelas
Ustadz Salman berjalan menuju ruang kelas
01.17.12 – 01.17.23
65. Kamar keliling di jalan Asia – Afrika, Kota Bandung
01.19.37 – 01.20.33
67. Kos Randai
Alif bertemu Randai di tempat tinggalnya dan bercerita banyak hal tentang ITB
01.20.34 – 01.21.10
68. ITB
Randai mengajak Alif masuk ke ITB
01.21.11 – 01.22.10
69. Bis
Shohibul Menara dalam perjalanan kembali ke Pondok Madani
01.22.12 – 01.22.39
Established Gedung Sate, Bandung
01.22.42 – 01.22.46
70. Ruang Kelas
01.22.48 – 01.23.12
71. Kantor
01.23.14 – 01.24.19
72. Halaman
Di tengah prosesi wawancara untuk SYAMS, Alif melihat ustadz Salman yang
meninggalkan pondok
01.24.22 – 01.25.01
Established Suasana Santri di pondok
01.25.04 – 01.25.09
73. Di bawah Menara
Shohibul Menara berinisiatif mengikuti pentas akbar tahunan di pondok
01.25.11 – 01.26.27
74. Ruang Kelas
01.26.28 – 01.27.46
75. Kantor
01.27.47 – 01.27.54
76. Kamar
Baso meminta ijin kepada teman-teman untuk tidak bisa memimpin pentas karena ia harus pergi dari pondok dan menjaga neneknya di
kampung 01.27.56 – 01.30.05
Established Awan Sore
01.30.06 – 01.30.12
77. Kantor SYAMS
Alif lembur menulis sebuah surat tentag keputusan kelanjutanya di pesantren
01.30.15 – 01.32.06
78. Dubawah Menra
Raja tidak terima dengan
pernyataan bahwa Alif juga akan
meninggalkan pondok
01.32.08 – 01.32.38
Establish Masjid Pondok
01.32.40 – 01.32.44
79. Tetaer Arena
Raja marah kepada Atang yang telat datang di waktu latihan pentas
01.32.46 – 01.33.03
80. Established Lonceng
01.33.04 – 01.33.05
81. Ruang Kelas
Said mendatangi Alif selesai kelas dan ia bertanya tentang
keputusan Alif yang akan pindah ke bandung
01.33.07 – 01.34.07
Established Masjid Pondok
01.34.39 – 01.34.50
82. Kamar Alif mengemasi baran-barangnya di lemari
01.34.54 – 01.34.56
83. Serambi Masjid
Alif membaca surat dari amak yang isinya mengizinkan Alif jika ia pindah ke Bandung
01.34.57 – 01.35.20
84. Kamar
Tengah malam Alif menangis mengingat pesan amak
01.35.20 – 01.35.51
Montase Suasa pondok
01.35.55 – 01.35.59
85. Kamar
Alif berkata kepada teman-temanya bahwa ia memutuskan untuk tidak jadi meninggalkan pondok
01.36.04 – 01.37.04
86. Kamar
Alif
memandangi sarungnya
01.37.08 – 01.37.34
87. Teater Arena
Atang dan Alif memimpin latihan pentas seni
01.37.34 – 01.37.58
88. Tetae Arena Para pemain latihan senam
01.38.00 – 01.38.50
89. Kantor
01.38.53 – 01.39.18
90. Toko masuk ke sebuah toko dan
membeli properti
01.39.20 – 01.39.44
91. Toko
Di tengah jalan, mobil yang mereka naiki terbakar
01.39.54 – 01.40.38
93. Persawahan
Akhirnya mereka
menyewa becak sebagai gantinya
01.40.39 – 01.48.49
94. Dapur
Alif dan said mencoba membuat gas buatan untuk kebutuhan pentas
01.40.51 – 01.41.10
95. Teater Arena
Shohibul Menara dan kawan-kawan pentas seni didepan dewan pengurus besar Pondok Madani
01.41.11 – 01.41.27
96. Rumah Baso
Baso merawat neneknya yang sedang sakit
01.43.10 – 01.43.52
97. Rumah Baso
Baso mengajari anak-anak kecil mengaji
01.45.02 – 01.45.10
Establish Inggris
01.48.29 – 01.48.38
98.
01.48.47 – 01.49.27
99. Inggris - Taman
Alif bertemu dengan Raja dan Atang di Inggris
01.49.35 – 01.50.27
100. telepon dari Alif dan mereka juga memanggil Dulmajid dan said, mereka pun telepon bersama
01.50.29 – 01.51.14 Ending
C. Identifikasi Tokoh Utama
Film Negeri 5 Menara terdapat banyak tokoh yang menjadi pengantar cerita, tetapi dari semua tokoh yang ada, terdapat 6 tokoh utama sebagai inti cerita dan 1 tokoh sentral bernama Alif. Berikut tokoh utama sebagai pengantar cerita dalam film ini :
1. Alif Fikri
Tokoh Alif pada film Negeri 5 Menara diperankan oleh Gazza Zubizareta, seorang anak berusia 15 tahun yang berasal dari Medan. Gazza sendiri baru pertama kali bermain film layer lebar, melalui tawaran salah satu kru ia di coba untuk casting menjadi pemeran. Gazza sendiri tidak mengalami kesulitan berarti dalam belajar aksen minang pada dialog yang ada.
Karakter tokoh Alif sendiri di visualkan sebagai seorang yang bercita -cita tinggi. Seperti yang digambarkan pada scene- scene awal bahwa ingin menempuh pendidikan teknik karena mengidolai B.J Habibie. Konflik karakter tokoh Alif diuji ketika dihadapkan dengan dua pilihan yang mana harus memilih antara mengejar ambisinya masuk ke ITB atau patuh dengan orang tuanya.
Gambar 2. Karakter Tokoh Alif Diperankan Gazza Zubiareta (Sumber : Film Negeri 5 Menara )
Sebagai konflik puncak ditunjukkan dengan keraguan hatinya kembali ketika amaknya mengirim surat dengan isi bahwa amaknya merasa bersalah karena terlalu memkasakkan kehendaknya agar Alif masuk ke pondok pesantren. Alif dengan kebimbangan hatinya pada akhirnya menetapakan keputusan untuk bertahan di pondok pesantren dan melanjutkan keseriusanya di bidang jurnalis yang ia awali ketika masuk ke Syams sebuah organisasi yang ada di Pondok Madani.
2. Raja Lubis
Gambar 3. Karakter tokoh Raja dipernakan oleh Jiofani Lubis (Sumber : Film Negeri 5 Menara)
Raja Lubis memiliki watak yang percaya diri, keras dan tegas. Tokoh Raja diperankan oleh Jiofani Lubis. Raja dikenal sebagi sosok karakter yang tegas dan disiplin, dengan karakternya yang keras diperlihatkan pada beberapa scene, contohnya ketika ia mengetahui wacana Alif akan meninggalkan pondok demi masuk ke ITB.
3. Said Jufri
Gambar 4. Karakter tokoh said dipernakan oleh Ernest Samudera (Sumber : Film Negeri 5 Menara)
Tokoh Said Jufri diperankan oleh Ernest Samudera. Film Negeri 5 Menara menjadi film pertamanya dalam dunia perfilman, melalui casting
yang diikuti akhirnya sutradara memilih Ernest untuk memerankan tokoh Said. Ernest sendiri tidak merasa kesulitan untuk memerankan tokoh said yang mempunyai latar belakang seorang santri yang berasal dari jawa timur dengan logat khas Jawa, dengan perwatakan berpikiran dewasa, dan sabar.
Said divisualkan menjadi karakter yang kalem dan tidak banyak tingkah, mempunyai pikiran yang dewasa, contohnya ketika menasehati dan meyakinkan Alif bahwa tidak perlu melulu mengejar ambisinya untuk masuk ke ITB.
4. Dulmajid
Gambar 5. Karakter tokoh Dulmajid diperankan oleh Aris Putra (Sumber : Film Negeri 5 Menara)
Tokoh Dulmajid diperankan oleh Aris Putra. Tokoh dengan perwatakan tegas, Dulmajid mewakili karakter madura pada film Negeri 5 Menara.
Dulmajid memiliki cita-cita menjadi pemain bulu tangkis professional, ditunjukkan ketika di pondok pesantren tidak boleh menonton tv, Dulmajid menjadi yang paling semangat agar mengusahakan bisa menonton pertandingan Thomas Cup di Pondok Pesantren.
5. Atang
Gambar 6. Karakter tokoh Atang dipernakan oleh Rizki Ramdani (Sumber : Film Negeri 5 Menara)
Tokoh Atang dalam film ini diperankan oleh Rizki Ramdani. Atang dalam film ini digambarkan sebagai seseorang inisiator, scene yang menunjukkan bahwa Atang adalah seorang yang mempunyai inisiatif, yaitu ketika di pondok sering terjadi lampu mati setelah isya’, Atang mempunyai inisiatif untuk mencari tau sebabnya, dan ketika tau bahwa genset mengalami kerusakan, lalu Atang mengajak teman-temanya untuk menghadap ke kyai Rais dan meminta solusi. Atang dipercaya oleh kyai Rais menjadi teknisi untuk memperbaiki genset pondok yang sering mati dan terbukti berhasil membetulkan genset yang rusak tersebut.
6. Baso
Gambar 7. Karakter Tokoh Baso Diperankan oleh Bily Sandy (Sumber : Film Negeri 5 Menara )
Tokoh Baso pada Film Negeri 5 Menara diperankan oleh Billy Sandy, seorang aktor yang telah banyak membintangi judul sinetron di layar kaca televisi Indonesia. Karakter Baso sendiri pada film Negeri 5 Menara diwujudkan sebagai anak daerah yang jauh dari Sulawesi ke Jawa untuk menempuh pendidikan agama sekaligus menjadi penghafal Al Qur’an, pada beberapa bagian tokoh Baso ditampilkan sebagai seseorang yang minder, seperti yang awalnya tidak mengerti berbahasa inggris yang benar sampai teman-temanya mendorong untuk mengikuti lomba pidato bahasa inggris tingkat pondok pesantren.
Tokoh Baso mencapai konflik puncak ketika ia dengan terpaksa harus dijemput oleh tetangganya untuk pulang ke Gowa mengurus neneknya yang sudah tua karena berkata bahwa sudah tidak memiliki orang tua lagi atau yatim piatu.
7. Amak
Gambar 8. Karakter tokoh amak diperankan oleh Lulu Tobing (Sumber : Film Negeri 5 Menara)
Amak memiliki watak yang disiplin, ramah, keras hati, perhatian.
Amak dalam film Negeri 5 Menara diperankan oleh Lulu Tobing seorang aktris senior di dunia perfilman Indonesia. Tokoh Amak dalam film ini digambarkan sebagai pemeran antagonis karena melarang Alif untuk masuk SMA yang menyebabkan konflik tokoh Alif dan menyarankannya masuk
madrasah agar kelak lahir ulama-ulama pintar yang mendakwahkan agama kepada umat. Amak tidak ingin Alif menjadi seorang yang tidak tahu akan ilmu agama, karena berkaca kepada anak tetangga yang bandel.
8. Ayah
Gambar 9. Karakter tokoh ayah diperankan oleh David Chalik (Sumber : kapanlagi.com/diakses Selasa 25 Mei 2021 pukul 22:09)
Ayah dalam film ini diperankan oleh seorang aktor senior David Chalik. Aktor senior yang sudah membintangi banyak judul film ini pada film Negeri 5 Menara mendapatkan peran sebagai ayah Alif.Tokoh Ayah dalam film ini diwujudkan sebagai sosok panutan dalam keluarga dan rela berkorban demi anaknya, terbukti ayah rela menjual kerbaunya untuk Alif sekolah ke Jawa dan masuk ke Pondok Madani. Ayah juga memberi sebuah
bolpoin peninggalan kakeknya yang diberikan untuk Alif sebelum mengikuti ujian tes masuk.
BAB III
PENERAPAN STRUKTUR NARATIF PADA FILM NEGERI 5 MENARA BERDASARKAN PENDEKATAN KONFLIK TOKOH UTAMA
A. Struktur Film
Penulis memaparkan analisis dalam bentuk pembabakan yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas alur cerita yang dibangun, dalam film Negeri 5 Menara ini terbagi menjadi tiga babak,. Struktur tiga babak sendiri sering digunakan dalam berbagai pembuatan naskah film untuk merancang alur cerita.
Adapun penjelasan alur cerita pada film Negeri 5 Menara, sebagai berikut :
1. Babak Permulaan
Babak pertama ini diceritakan tokoh Alif bersama sahabatnya Randai
Babak pertama ini diceritakan tokoh Alif bersama sahabatnya Randai