• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I: Pendahuluan

G. Metode Penelitian

3. Teknik Pengumpulan Data

22

furniture rumah, pilihan sekolah bagi anak-anak mereka dan aktifitas informan adalah petunjuk kekuatan ekonomi responden.

3. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi

Observasi adalah metode dalam memperoleh data pada penelitian kualitatif. Observasi dalam hal ini mendatangi dan mengamati kegiatan yag dilakukan oleh Hijabers Gresik. Tujuan dari observasi ini adalah memahami perilaku subyek secara apa adanya.Teknik ini digunakan untuk memahami peristiwa secara cermat terhadap subyek penelitian baik disat suasana formal maupun santai. Dari kegiatan ini, peneliti berharap bisa menemukan pemikiran yang dijiwai oleh Muslimah Hijabers Gresik.

Lokasi observasi berpindah-pindah sesuai dengan kegiatan yang mereka lakukan.

Base Camp atau secretariat dalah tujuan pertama peneliti. Dari sini kegiatan mereka bermulai.

Rapat pengurus dilakukan di tempat ini. Kadang sekaligus setelah rapat, mereka berkegiatan bersama. Jenis kegiatan yang sering dilakukan di secretariat Hijabers Gresik adalah Hijab Class, Beauty Class dan promo-promo Hijab terbaru.

Obervasi juga peneliti lakukan di media sosial Muslimah Hijabers Gresik. Media sosial Hijabers Gresik meliputi Facebook, Tweeter dan Instagram.Facebook Hijabers Gresik dan Instagram cukup mendominasi kegiatan mereka. Hampir semua kegiatan Hijabers Gresik dapat diketahui melalui media sosial ini. Tidak mengherankan, karena media sosial menjadi salah satu yang paling efektif bagi Hijabers Gresik untuk mengenalkan komunitas pada masyarakat Gresik.

Pengurus dan anggota melalukan dialog satu sama lain. Tema perbincangan bisanya seputar Hijab dan kemuslimahan. Dari perbinangan tersebut peneliti ikut menyimak dan mencatat poin-poin penting. Peneliti mencatat kebiasaan dan prilaku mereka. Hal ini berbeda dengan observasi pada penelitian kuantitatif yang membatasi observasi pada ringkasan berupa angka-angka dalam mengamati subyek penelitian. Hasil observasi berbentuk narasi atau deskripsi dari hal-hal yang dilakukan subyek dalam kondisi yang alami (natural

settings).54 Observasi penting dilakukan berkali-kali sampai data yang dibutuhkan terpenuhi.

54

23

b) Wawancara

Secara sederhana dapat dipahami bahwa, wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab. Wawancara dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 55 Wawancara dapat lebih memperjelas topik yang diteliti. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang telah diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Peran peneliti dalam wawancara adalah untuk memfasilitasi dan membimbing apa yang akan terjadi selama pertemuan dengan Muslimah Hijabers Gresik. Peneliti mempelajari draft pertanyaan sebelumnya. Peneliti memfokuskan topik tentang apa yang dikatakan responden. Kadang kali tidak menutup kemungkinan jika topic pembicaraan sesekali lebih luas dari topik. Oleh karena itu, peneliti menggunakan draft pertanyaan tersebut. Draft pertanyaan ini memberikan bantuan ketika responden mengalami kesulitan. Responden harus diberi peran yang kuat dalam menentukan bagaimana hasil wawancara.

Pada saat wawancara, peneliti tidak harus mengikuti urutan pada draft. Peneliti tidak haus mempertanyakan setiap pertanyaan. Satu jawaban dari responden kadang meluas dari yang ditanyakan, Justr dari hal tersebut, terdapat pertanyaan dalam urutan lain yang akhirnya secara tidak langsung terjawab. Peneliti dituntut jeli. Peneliti dapat memutuskan bahwa akan lebih tepat untuk mengajukan satu pertanyaan sebelumnya daripada yang muncul pada draft. Peneliti mengikuti dari apa yang baru saja dikatakan responden. Demikian pula, bagaimana pertanyaan diungkapkan. Pertanyaan itu harus secara eksplisit terungkap. Kegiatan tergantung pada bagaimana pewawancara merasa responden merespons.

Wawancara mungkin menjauh dari pertanyaan pada draft. Peneliti harus memutuskan berapa banyak jawabanyang dapat diterima. Sangat mungkin bahwa wawancara dapat memasuki area yang belum diprediksi oleh penelitik. Tetapi yang sangat berkaitan dengan pencerahan, pertanyaan keseluruhan pokok bahasan seputar Muslimah Ideal.. Oleh karena itu, cukup banyak kebebasan yang diperbolehkan. Disisi lain, tentu saja, peneliti perlu memastikan bahwa pembicaraan tidak bergerak terlalu jauh dari domain yang disepakati.

55

24

c) Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau buku. Pada bagian ini penulis kekurangan dokumen berkaitan dengan tulisan atau buku-buku tentang Hijabers Gresik. Karena kegiatan Hijabers Gresik berbasis Online, maka peneliti cukup mendapatkannya di media sosial mereka.Media sosial Hijabers Gresik menyediakan banyak dokumentasi seperti foto kegiatan dan rekaman seputar kegiatan Hijabers Gresik.

Untuk buku, penulis tidak menemukan buku-buku yang disepakati bersama untuk dibaca bersama. Menurut mereka selama buku itu mengajarkan agama dan tema menarik missal seputar kesehatan wanita, pendidikan anak Cara Rasulullah Saw, Teknik Menghafal Al-Qur’an, Cerita-cerita inspiratif seputar Hijabers pasti mereka baca. Untuk masalah madzab atau perbedaan pendapat seputar isu-isu agama, Muslimah Hijabers cenderung menghindar karena bagi mereka kegiatan tersebut adalah kegiatan yang sia-sia.

Dalam tekni ini, peneliti sangat terbantu dengan kehadiran media sosial seperti

facebook yang sangat membantu dalam hal basis data. Facebook, Instagram dan Tweeter,

penulis gunakan untuk mengkroscek kredibilitas data yang didapat. triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan.

Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan pengumpulan dokumen ini maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai cara dengan cara wawancara, observasi dan sharing di FB, Tweeter dan Instagram Hijabers Gresik.

d) Triangulasi

Teknik triangulasi, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah dikemukakan.

Pertama-tama peneliti melakukan pendekatan dengan pengurus Hijabers Gresik untuk berdialog dan mengutarakan maksud penelitian penulis. Peneliti akan mewawancarai secara langsung anggota Hijabers untuk menggali informasi keseharian kehidupan mereka. Wawancara ini akan dilakukan lebih dari satu kali untuk menggali kehidupan mereka dalam

25

hal pandangan keagamaan, keyakinan-keyakinan yang mereka pegang, cara berbelanja, mengikuti pengajian, karaoke, hangout, makan siang, menonton bioskop, cara dan model berpakaian, musik religi, makanan, restoran yang sering dikunjungi atau istilah-istilah khusus yang diapakai informan.

Di samping itu, peneliti mencatat simbol-simbol keagamaan yang mereka gunakan misal tulisan arab, ikon keagamaan yang dipakai di mobil, kantor atau rumah. Simbol-simbol lainnya seperti kyai atau ustad yang mereka gandrungi atau yang sering mereka ikuti di pengajian-pengajian.