METODE PENELITIAN
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal sangat penting dalam penelitian. Karena untuk menemukan jawaban dari setiap tujuan dari penelitian akan senantiasa terdapat pada data-data yang diperoleh dan kemudian diolah sehingga menjadi sebuah hasil penelitian.
Sebagaimana menurut Siswanto (2012, hlm. 53) Penelitian selalu berhubungan erat dengan data, karena dari data yang telah diolah akan menunjukan sebuah fakta. Ada dua bagian data yang sering digunakan di dalam penelitian yaitu data priemer dan data sekunder.
a. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti tersebut, hasilnya tentunya lebih akurat dan up to date.
b. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Kelebihan dari data sekunder adalah pengumpulannya cepat, namun ada kekurangannya yaitu kadang data tidak up to date, data belam tentu sesuai dengan penelitian.
Untuk mendapatkan semua data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan beberapa teknik. Sebagaimana menurut Moleong (2013, hlm. 8) bahwa teknik dalam pengumpulan data pada penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. Ditegaskan
49
M. Sofwan Nugraha, 2015
Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kembali oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 146) dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participation observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Penjelasan mengenai ketiganya akan dijelaskan selengkapnya berikut.
1. Wawancara
Definisi wawancara dari beberapa ahli yang dikutip oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 129) diantara sebagai berikut.
a. Berg: Membatasi wawancara sebagai suatu percakapan dengan tujuan, khususnya tujuan untuk mengumpulkan informasi.
b. Sudjana: Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara ditanya atau penjawab.
c. Esterberg: Wawancara merupakan suatu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Sedangkan menurut Blaxter, Hughes, & Thight, (2001, hlm. 259) menyatakan bahwa metode wawancara melibatkan pengajuan pertanyaan atau pembahasan hal-hal dengan orang-orang yang bersangkutan dengan penelitian. Metode ini dapat menjadi teknik yang bermanfaat dalam mengumpulkan data yang mungkin tidak dapat diakses dengan menggunakan teknik-teknik observasi.
Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode wawancara adalah suatu percakapan antara penanya dan penjawab dengan tujuan untuk menemukan berbagai data yang diperlukan atau melengkapi berbagai data yang tidak bisa didapatkan dari metode observasi dan yang lainya.
Ada beberapa macam cara dalam melakukan wawancara, salah satunya pendapat dari Patton (dalam Moleong, 2013 hlm. 187-188) cara wawancara diantaranya sebagai berikut.
a. Wawancara pembicaraan informal (pertanyaan yang diajukan bergantng pada pewawancara (spontanitas).
50
M. Sofwan Nugraha, 2015
Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara (mamakai pedoman wawancara).
c. Wawancara baku terbuka (mengunakan seperangkat pertanyaan baku).
Penggunaan metode wawancara pada penelitian ini menggunakan pendekatan wawancara menggunakan petunjuk umum, karena diharapkan dapat membangun keakraban dengan subjek yang diteliti, menemukan berbagai data yang diperlukan atau melengkapi berbagai data yang tidak bisa didapatkan dari metode observasi dan yang lainnya. Sehingga memperdalam proses penelitian yang berlangsung dan menemukan berbagai makna-makna yang berharga lainya.
Dalam penelitiana ini ada beberapa pihak daintaranya, kepala sekolah, bagian kurikulum, guru PAI, Bagian Aset, TU, pembina Tahfidz dan siswa.
2. Observasi (Pengamatan)
Observasi dalam Kamus besar bahasa Indonesia (200, hlm 976) berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. Sedangkan menurut beberapa ahli tentang pemahaman observasi yang dikutip oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 104-105) sebagai berikut.
a. Alwasilah C., menyatakan bahwa, observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk memperoleh data yang dikontrol validitas dan reliabiitasnya.
b. Bungin, mengatakan bahwa, observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penghindar.
c. Syaodih N, mengatakan bahwa observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati pada objek, situasi, konteks untuk mendapatkan data penelitian.
51
M. Sofwan Nugraha, 2015
Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebagaimana yang menurut Blaxter, dkk, (2001, hlm. 169) metode observasi melibatkan peneliti untuk mengawasi, mencatat, dan menganalisis kejadian-kejadian yang menarik.
Ada macam-macam cara dalam pelaksanaan observasi. Sebagaimana pendapat Bufor Junker yang dikutip oleh Patton (dalam Moleong, 2013, hlm. 176-177) macam-macam observasi diantaranya sebagai berikut.
a. Berperanserta secara lengkap (menjadi anggota penuh). b. Pemeranserta sebagai Pengamat (pura-pura menjadi anggota).
c. Pengamat sebagai pemeranserta (pengamat diketahui oleh setiap anggota atau disponsori oleh anggota).
d. Pengamat penuh (tidak diketahui anggota).
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, mengamati proses pembelajaran di kelas dan luar kelas dan mengamati berbagai kegiatan yang terjadi dalam lingkungan sekolah untuk mendapatkan data penelitian dari objek, situasi dan konteks.
3. Studi Dokumentasi
Dokumen menurut KBBI (2008, hlm. 338) surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian) atau barang cetakan atau naskah karangan yg dikirim melalui pos; dan bisa juga diartikan sebagai rekaman suara, gambar, film, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti keterangan. Sedangkan menurut Satori & Komariah (2012, hlm. 148) menyatakan bahwa definisi dari dokumen adalah catatan kejadian yang sudah lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk.
Maka dapat dikatakan bahwa dokumen merupakan berbagai hal yang berisi informasi masa lalu, baik berupa surat, barang cetakan, naskah, rekaman suara, gambar, film, softfile atau hardfile.
Semua proyek penelitian dalam skala besar maupun lebih kecil akan senantiasa melibatkan penggunaan dan analisis dokumen. Para peneliti diharapkan
52
M. Sofwan Nugraha, 2015
Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
membaca, memahai dan menganalisis secara kritis tulisan orang lain. (Blaxter, Hughes, & Thight, 2001, hlm. 252)
Diperjelas oleh Satori & Komariah (2012: 148) menyatakan bahwa peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan karya pikir.
Proses pengumpulan data dari dokumen mempunyai fokus terhadap berbagai jenis dokumen. Blaxter, Hughes, & Thight, (2001, hlm. 252) menyatakan empat jenis dari dokumen-dokumen yang menunjang pencarian data penelitian, diantaranya sebagai berikut.
a. Dokumen perpustakaan, ditujukan untuk membuat sinopsis kritis terhadap sebuah bidang penulisan riset yang telah ada.
b. Dokumen berbasis komputer, yang sebagian besar terdiri dari analisis dari koleksi rangkaian data sebelumnya.
c. Dokumen yang memiliki fokus kebijakan, meneliti bahan-bahan yang relevan dengan seperangkat keputusan kebijakan tertentu.
d. Dokumen yang memiliki orientasi historis, memanfaatkan arsip yang tersedia dan juga kejadian-kejadian yang dokumentasinya masih bertahan.
Dari berbagai jenis dokumen diatas akan senantiasa menunjang mengumpulan data dalam menganalisis berbagai hal yang sangat menarik berkaitan dengan penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran PAI di SMA Alfa Centauri.