• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MEDIA DIGITAL : Studi Deskriptif Terhadap Pembelajaran Pai Di Sma Alfa Centauri Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MEDIA DIGITAL : Studi Deskriptif Terhadap Pembelajaran Pai Di Sma Alfa Centauri Bandung."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MEDIA DIGITAL

(Studi Deskriptif Terhadap Pembelajaran PAI

di SMA Alfa Centauri Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh:

M. Sofwan Nugraha

(1001741)

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014 M/1436 H

(2)

PEMBELAJARAN PAI BERBASIS

MEDIA DIGITAL

(Studi deskriptif terhadap

pembelajaran PAI

di SMA Alfa Centauri Bandung)

Oleh

M. Sofwan Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial

© M. Sofwan Nugraha 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Pembelajaran PAI Berbasis Media Digital (Studi Deskriptif Terhadap

Pembelajaran PAI di SMA Alfa Centauri Bandung)

Oleh

M Sofwan Nugraha (2010)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena perkembangan zaman era digital ditandai dengan adanya kemajuan IPTEK yang sangat cepat dan gaya hidup baru di masyarakat sehingga merubah berbagai sisi dalam kehidupan termasuk dalam bidang Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah yang sudah menerapkan kemajuan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deksriptif untuk mendeksripsikan pembelajaran PAI berbasis media digital yang dilakukan di SMA Alfa Centauri Bandung. Pengumpulan data menggunakan tiga teknik, yaitu: wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan empat tahap yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi dari hasil temuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap tahapan dalam pembelajaran PAI di SMA Alfa Centauri Bandung sudah menerapkan teknologi digital, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemebelajarannya, sehingga menunjang pembelajaran PAI menjadi lebih baik serta berpengaruh pada peningkatan motivasi dan prestasi siswa. Penggunaan media digital di SMA Alfa Centauri diantaranya: 1) kehadiran siswa menggunakan fingerprint dengan sistem dimana laporan kehadiran akan dikirim kepada setiap orang tua siswa melalui sms secara otomatis; 2) penggunaan internet dalam kegiatan pembelajaran di kelas; 3) tersedianya berbagai informasi mengenai perkembangan, akhlak, prestasi siswa dan bahan ajar di dalam web sekolah; 4) setiap pelaksanaan ujian baik berupa ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian kenaikan kelas sudah menggunakan ujian on-line yang dapat diakses melalui laptop/notebook, tablet, smartphone yang terkoneksi pada web sekolah; 5) web sekolah yang sudah terprogram dengan rapih dan canggih yang akan menunjukkan secara langsung hasil seluruh ujian siswa beserta uji analisis butir soal yang akan keluar setelah ujian selesai dilaksanakan; 6) selain dari pada itu, dalam penaampilan hasil pembelajaran/raport pun sudah menggunakan raport digital yang dapat diakses di web sekolah. Berdasarkan hasil penelitan juga direkomendasikan: 1) Sekolah diharapkan selalu memperhatikan berbagai perawatan dan kenyamanan dari setiap fasilitas dalam menunjang pembelajaran; 2) Semua pihak harus mendukung dalam penanaman nilai agama bagi seluruh siswa agar tercapainya tujuan pendidikan secara utuh; 3) Guru lebih kreatif dalam mengembangkan dan menampilkan bahan ajar pada pembelajaran PAI; dan 4) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang ditunjang dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur presentase keberhasilan pembelajaran PAI yang berbasis media digital.

(6)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

The Learning of Islamic Education Based on Digital Media (A Descriptive

Study of Islamic Education Teaching and Learning in Senior Secondary

School [SMA] Alfa Centauri Bandung)

By

Muhammad Sofwan Nugraha (2014)

The background to the research is the phenomenon of digital era development marked by the rapid progress in science and technology and new life style in the society that will consequently change various aspects of life, including education. The research aimed to descripe the learning of Islamic Education (PAI) in a school that has applied a variety of technologies appropriate to progress with the development of the digital age. It employed qualitative approach with descriptive method, intended to find describe the learning of Islamic Education based on Digital Media in SMA Alfa Centauri Bandung. Meanwhile, data were collected using three techniques, namely: Interview, observation, and documentary study. Data analysis technique used four stages, which are: Data collection, data reduction, data display and inference as well as verification of findings. Research results show that each stage in the learning of Islamic Education in SMA Alfa Centauri Bandung already applying digital technology, both in the planning, implementation and evaluation, thus supporting PAI learning to become better and effect on increasing student motivation and achievement. The using digital media in SMA Alfa Centauri Bandung, among others, are: 1) the use of fingerprint to record students’ presence that will be later on sent to each parent through automatic sms; 2) the use of internet in learning; 3) information sharing about the strengths and weaknesses of students and various materials for learning

in the school’s website; 4) on-line tests for daily quiz, mid-term and final exams, and end-of-year exam that are accessible from PC, laptop/notebook, tablet, smart

phone, connected to the school’s web; 5) the school’s web already neatly and sophisticatedly programmed, so that students’ examination results and test item analysis will be directly displayed after the exam is finished; 6) In addition,

students’ end-semester reports have been displayed using digital report cards

accessible in the school’s web. Based on the research outcomes, it is recommended that: (1) Schools always pay attention to the maintenance and convenience of the facilities supporting learning; (2) all parties must support the cultivation of religious values for all students in order to achieve the goals of education as a whole; (3) teachers should always be more creative in developing and displaying teaching materials in learning; (4) Future researchers can conduct research use quantitative-metode, so that measure the percentage of successful learning PAI-based digital media.

(7)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MEDIA DIGITAL” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2014 yang membuat pernyataan,

(8)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi yang digunakan dalam skripsi ini berdasarkan SK Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 dan 0543b/U/1987 dengan beberapa contoh berikut:

A. Konsonan

Arab = Latin Arab = Latin Arab = Latin Arab = Latin

ذ

ż

ص

ظ

ح

ḥ Z

ض

ع

„a

خ

kh

ش

Sy

ط

ţ

ق

q

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Arab Nama Latin Contoh Arab Dibaca

...

Fatḥaħ a

َأ ـق

Qara`a

َ...

Kasraħ i

َـحر

Raḥima

...

Ḍammaħ u

َب ـك

Kutiba

2. Vokal Panjang (maddaħ)

Arab Nama Latin Contoh Arab Dibaca

اـ

Fatḥaħ

ا اق

Q m

َ يـ

Kasraħ ī

يحر

Raḥīm

(9)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini dengan judul “Pembelajaran PAI berbasis Media Digital (Studi Deskriptif terhadap Pembelajaran PAI di SMA Alfa Centauri Bandung). alawat dan Sal m semoga tercurah limpahkan kepada sang revolusioner dunia, Rasulullah saw. dan juga kepada seluruh keluarga, para sahabat, para pengikut-pengikutnya dan seluruh umatnya sampai akhir zaman yang patuh dan taat kepada ajarannya. mīn

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan skripsi ini, terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun sebagai bahan masukan untuk penulis di masa yang akan datang.

Namun harapan besarnya semoga skripsi yang telah penulis susun dan buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi bahan untuk penelitian selanjutnya. mīn.

Bandung, Oktober 2014

(10)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam rangka penyusunan dan penulisan skripsi ini. Penulis sangat ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial

3. Bapak Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Drs. Udin Supriadi, M.Pd. selaku Pembimbing I dan sebagai pembimbing akademik, yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Saepul Anwar, S.Pd.I., M.Ag. yang telah memberikan bimbingan, arahan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam atas segala arahan, bimbingan, serta motivasi yang bermanfaat kepada penulis, mohon maaf atas kesalahan penulis dan penulis mendo‟akan semoga Allah memberikan yang lebih baik lagi.

7. Kedua orangtua, Rahmat Ali dan Ela Rahayu yang telah merawat dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang secara tulus, mendo‟akan dan mencukupi moril dan materil sejak kecil sampai sekarang dan seterusnya (kasih sayang mereka tidak akan putus sepanjang masa).

8. Adik-adik tercinta Novi Salmah Darojatun dan Alisya Pajarwati dan tak lupa kepada seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasi dalam pengerjaan skripsi sampai selesai.

(11)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2010 dan khusus kepada sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan semangat, nasihat dan motivasi kepada penulis dan juga selalu mengingatkan untuk saling mendo‟akan. dan semua mahasiswa UPI jurusan IPAI angkatan 2010 yang senantiasa memberikan support dan motivasi kepada penulis.

11. Bapak Cep Budhi Darma Mulyana,S.Pt. sebagai kepala sekolah SMA Alfa Centauri Bandung yang telah bersedia mengijinkan dan membantu memudahkan penulis melakukan penelitian di sekolahnya.

12. Ibu Nina Oktaviana, S. Pd. Sebagai Humas SMA Alfa Centauri Bandung yang telah memberikan jalan dan mempermudah penulis untuk melakukan penelitian dan wawancara kepada narasumber sampai skripsi ini selesai. 13. Bapak Abdillah Hidayat, S.Pd.I. dan Ibu Siti Aminah, S.Sos. sebagai guru

PAI yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam peneyelesaian penelitian ini. Tak lupa juga kepada semua Guru, tenaga Kependidikan, OB dan berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu untuk menyelesaikan penelitian ini.

14. Siswa Siswi SMA Alfa Centauri Bandung yang telah membantu dalam penyelesaikan penelitian ini.

(12)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

(13)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

PEDOMAN TRANSLITERASI ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ...iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH...vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 10

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 11

D. Tujuan Penelitian... 12

E. Manfaat Penelitian... 12

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Pendidikan Agama Isl m (PAI) di Sekolah ... 13

B. Pembelajaran PAI ... 22

C. Media Pembelajaran ... 30

D. Pentingnya Penggunaan Media dalam Pembalajaran PAI ... 38

E. Peneliti-Peneliti Terdahulu ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 42

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 43

C. Definisi Oprasional ... 45

1. Pembelajaran ... 45

(14)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Media Digital ... 46

D. Instrumen Penelitian ... 47

E. Teknik Pengumpulan Data ... 48

F. Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Profil Sekolah SMA Alfa Centauri ... 56

B. Perencanaan Pembelajaran PAI SMA Alfa Centauri ... 64

C. Pelaksanaan Pembelajaran PAI SMA Alfa Centauri ... 71

D. Penggunaan Media dalam Pembelajaran PAI SMA Alfa Centauri... 76

E. Evaluasi Pembelajaran PAI di SMA Alfa Centauri ... 79

BAB V KESIMPULAN KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 86

A. Kesimpulan... 86

B. Rekomendasi ... 87

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pesan dalam Komunikasi ... 5

Tabel 4.1 Prestasi I Siswa SMA Alfa Centauri ... 63

Tabel 4.2 Prestasi II Siswa SMA Alfa Centauri ... 63

Tabel 4.3 Tahapan Pembelajaran RPP Kelas X Mata Pelajaran PAI ... 73

(16)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tampilan S2DLS ... 78

Gambar 4.2 Tampilan Soal pada Ujian On-line ... 83

Gambar 4.3 Catatan Siswa ... 84

(17)

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kegiatan Proses Pembelajaran ... 23

Bagan 3.1 Fenomena Sosial ... 45

Bagan 3.2 Model Analisis Miles dan Huberman ... 54

(18)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Rambu-Rambu Pengumpulan Data 95

LAMPIRAN 2 Kisi-Kisi Penelitian 96

LAMPIRAN 3 Pedoman Wawancara 98

LAMPIRAN 4 Catatan Lapangan 99

LAMPIRAN 5 Curiculum Vitae Responden 111

LAMPIRAN 6 Hasil Wawancara 114

LAMPIRAN 7 Silabus 130

LAMPIRAN 8 Contoh RPP 152

LAMPIRAN 9 Contoh Media Power Point LAMPIRAN 10 Soal & Pembahasan PAI Kelas X 166

LAMPIRAN 11 Simulasi Mengunggah Soal Ujian 173

(19)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh manusia, karena setiap manusia ketika baru dilahirkan ke dunia tidak mengetahui apapun, sebagaimana firman Allah di dalam surat al-Naḥl ayat 78.

ُهللاَو

َراَصْبأاَو َعْمسلا ُمُكَل َلَعَجَو اًئْيَش َنوُمَلْعَ ت ا ْمُكِتاَهمُأ ِنوُطُب ْنِم ْمُكَجَرْخَأ

( َنوُرُكْشَت ْمُكلَعَل َةَدِئْفأاَو

٨٧

)

Artinya : “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Q.S. al-Naḥl [16]:78)1. Namun disisi lain, Allah telah memberikan potensi dasar (fitrah) yang harus senantiasa dikembangkan oleh setiap manusia sampai batas maksimal untuk menjadi manusia yang ideal (Ramayulis, 2012, hlm. 28).

Pendidikan secara garis besar dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang lebih baik. Sebagaimana pendapat Ahmad Tafsir (2011, hlm. 27) yang menyebutkan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal, yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal.

Agama merupakan agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik kehidupan yang sifatnya duniawi maupun yang sifatnya ukhrawi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Michael Keene (2006, hlm. 121) “Islām adalah cara hidup secara total yang meliputi wilayah-wilayah kehidupan baik sekuler maupun spiritual.” Salah satu ajaran Islām adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan,

1 Seluruh teks dan terjemah al-Qurꞌan dalam skripsi ini dikutip dari qur`ān in word, yang divalidasi

dengan al-Qur`ān dan terjemahnya. Penerjemah: Tim Penerjemah Departemen Agama RI.

(20)

2

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik dan terarah.

Adapun yang dimaksud dengan pendidikan menurut al-Syaibany (1979, hlm. 399) adalah proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir (2011, hlm. 32) menyatakan bahwa:

Pendidikan Islām bagi saya ialah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islām. Bila disingkat, pendidikan Islām ialah bimbingan terhadap seseorang agar menjadi Muslim semaksimal mungkin.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan Islām merupakan sebagai bimbingan secara sadar oleh seseorang terhadap seseorang yang lainya untuk merubah tingkah laku pada kehidupannya, baik terhadap perkembangan jasmani dan rohaninya menuju manusia yang ideal tau dalam bahasa lainya Insan Kamil yang sesui dengan arahan al-Qur`ān dan al-Sunnaħ.

Pelaksanaan proses pendidikan tidak akan terlepas dari pembelajaran, karena dalam menanamkan berbagai nilai dan berbagai hal yang harus senantiasa disampaikan dengan berbagai strategi dan metode agar tercapai tujuan pendidikan tersebut. Pembelajaran merupakan usaha sadar yang dilakukan agar terciptanya kegiatan belajar. Dalam berbagai hal pembelajaran akan senantiasa dituntut untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dari setiap komponennya. Karena strategi pembelajaran yang telah ada (terdahulu) kemungkinan besar tidak dapat dipakai pada zaman selanjutnya, dikarenakan telah berubahnya berbagai hal.

Pembelajaran merupakan sebuah istilah yang berkembang dari beberapa istilah. Seperti yang dikemukakan oleh Darmawan dan Parmasih (dalam Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2011, hlm. 128) bahwa.

(21)

3

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Istilah pembelajaran sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dapat dipahami sebagai kegiatan dimana ada upaya timbal balik antar guru dan siswa agar terciptanya proses belajar yang terpusat pada siswa.

Pada umumnya pembelajaran di beberapa jenjang pendidikan secara umum mengalami berbagai perkembangan, termasuk pembelajaran PAI. Sebagaimana menurut Darmawan dan Parmasih (dalam Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2011, hlm. 128) bahwa pembelajaran di sekolah semakin berkembang dari pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan sistem modern.

Perkembangan tersebut dapat kita rasakan dari perubahan kurrikulum dan perubahan sistem mengajar yang berpusat pada guru, sistem belajar-mengajar yang peran dari guru dan siswa seimbang, sampai sistem pembelajaran yang menjadi pusat dari belajar ada pada siswa dan guru hanya menjadi fasilitator.

Selain dari pada itu, perkembangan pembelajaran disandarkan dengan perkembangan berbagai pengetahuan dan yang lebih berperan penting adalah teknologi informasi dan komunikasi. Sebagaimana menurut Eric Ashby (dalam Rusman, dkk, 2012, hlm. v) menyatkan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang ke lima. Revolusi pertama ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketikadigunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran, khususnya teknologi komputer dan internet untuk kepentingan kegiatan pembelajaran.

(22)

4

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PAI lebih efisien dan lebih efektif. Ketika alat tersebut digunakan dalam proses pembelajaran maka akan disebut sebagai media pembelajaran.

Media pembelajaran dapat diartikan sebagi sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan dalam bahasa lain media pembelajaran merupakan jembatan agar tersampaikannya suatu pesan yang dikehendaki. Konsep media pembelajaran mempunyai dua segi yang satu sama lain saling menunjang, yaitu perangkat keras (hardware) dan materi atau bahan yang disebut perangkat lunak (software). (Anitah, 2010, hlm. 3)

Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia ilmu). Menurut Achsin (dalam Arsyad, 2011, hlm 5) bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi mempunyai pengertian bahwa perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan organisai dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.

Agar tujuan pembelajaran PAI tercapai secara utuh pemilihan media pembelajaran harus senantiasa mempertimbangkan berbagai hal, dikarenakan suatu pesan atau materi pembelajaran akan mudah diterima atau dipahami dengan suatu cara dan media yang tepat, dan juga harus memperatikan gaya belajar dan psikologis peserta didik.

(23)

5

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 1.1

Pesan dalam Komunikasi

Pesan diproduksi dengan Pesan dicerna dan diinterpretasi dengan

Berbicara, menyanyi, memainkan alat musik, dsb.

Mendengarkan

Memvisualisasikan melalui film, foto, lukisan, gambar , model, patung, grafik, kartun, gerakan nonverbal.

Mengamati

Menulis dan mengarang Membaca

Sumber : Azhar Arsad (2011, hlm. 8)

Penggunaan media dalam pembelajaran sangatlah penting karena dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialaminya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Alaq [96]: telah menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam; Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-„Alaq [96]:1-5)

Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan manusia untuk membaca, karna membaca adalah kunci untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Kemudian Allah juga menjelaskan untuk senantiasa memulai segala sesutau dengan

Bismillāh agar setiap apa yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan dan hanya

mencari ridho Allah. Allah mengajarkan manusia berbagai ilmu di dunia ini, dengan berbagai media atau alat (alam, dan sebagainya) sebagai

perantara untuk memberitahukan manusia mengenai apa-apa yang

(24)

6

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penguasaan ilmu merupakan kunci kesuksesan sebagai khalifaħ fīy al -`Ardi (pengelola bumi). Hal ini terlihat dalam lima ayat yang pertama kali diterima Rasulullah saw. Ini. Lima ayat ini menyentuh masalah yang paling esensial dari potensi manusia, yaitu akal dan hati (pikir dan zikir), juga disebutkan perangkatnya, pada ayat keempat dan kelima ini yaitu iqra` (baca, riset, teliti), „alam (mengajarkan/transfer ilmu) dan qalam (alat tulis/alat penyimpan data/memori) (Amirudin, 2004, hlm. 242).

Selain dari pada itu, bukti lain dari Allah membelajarkan manusia

menggunakan media adalah kisah anak nabi Adam as. yaitu Qabil.

Dikisahkan Qabil yang telah melakukan hal yang baru dilakukan bada

masa itu yaitu membunuh. Setelah melakukan pembunuhan Qabil pun bingung harus berbuat apa terhadap mayat Habil yang telah ia bunuh. Peristiwa ini adalah awal kali terjadinya pembunuhan dalam sejarah umat manusia.

Kemudian Allah membelajarnya dengan menmperlihatkan dua

burung gagak yang bertarung dan salah satunnya mati dan kemudian

burung yang masih hidup mengubur burung yang mati. Nah dari apa yang

telah Qabil lihat maka ia pun melakukan hal yang sama terhadap mayat

saudaranya yang telah mati.

Dalam melakukan pembelajaran media merupakan alat yang penting, karena digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan/materi yang hendak disampaikan agar mudah dimengerti dan dipahami secara utuh oleh penerimanya.

Terutama dalam penyampaian materi-materi keagamaan yang berkaitan dengan akidah dan fiqh maka ditunutut untuk menerangkan sejelas-jelasnya dan tidak boleh ada kekeliruan. Karena bila terjadi kekeliruan akan membahayakan akidah siswa yang dibelajarkan.

(25)

7

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

cepat berkembang, salah satunya bisa kita ketahui dari sangat cepatnya perkembangan dari alat-alat atau produk yang dihasilkan, contohnya handphone, smartphone, tablet dan komputer atau laptop (notebook, netbook dsb.). Kedua alat tersebut dapat terlihat jelas perkembangannya, hanya memerlukan waktu tidak lebih dari dua minggu maka akan hadir produk terbaru dengan tipe yang berbeda, lebih mutakhir, komplet, canggih dan lebih banyak fitur-fitur dan aplikasinya.

Sebagaimana yang dilansir oleh Indriani (2007) menyatakan bahwa seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat ini, akan senantiasa mempengaruhi berbagai hal dalam kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Sehingga, bidang pendidikan memiliki kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) yang membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning khususnya di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas).

Perkembangan e-learning yang sudah mulai diimplementasikan di berbagai jenjang pendidikan. Banyak daerah di Indonesia mulai menggagas berbagai hal yang lain dalam dunia pendidikan digital ini. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Sabrina (2013) mengenai pelaksanaan seminar "Peningkatan Kualitas Belajar Mengajar Berbasis Materi Digital" yang diselenggarakan pada Rabu (27/03/13) di Aula Timur ITB ini merupakan pembukaan dari Program Bandung Awan Pengetahuan (BAP). BAP merupakan gagasan Bandung Smart City pada bidang pendidikan. Program ini diselenggarakan atas kerja sama dari berbagai pihak diantaranya Pemerintah Kota Bandung, Lembaga Penelitian Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB, dan PT. Telkom Indonesia sebagai sponsor tunggal.

(26)

8

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengajaran menggunakan media digital yang dibuat oleh salah satu dosen dari Program Studi Matematika, Iwan Pranoto. Program BAP sendiri terdiri dari akses yang berupa jaringan wifi dan jaringan kabel internet gratis di setiap sekolah yang ada di Kota Bandung, pembagian konten atau materi pelajaran digital secara gratis, dan juga portal untuk jual beli materi pelajaran yang dibuat oleh para guru. Dalam waktu dekat ini BAP akan menyelenggarakan workshop mengenai pembuatan materi kegiatan belajar mengajar berbasis konten digital bagi pengajar pada tingkat SD hingga SMA. Perlombaan untuk guru, siswa, dan masyarakat umum mengenai pendidikan berbasis digital dengan total hadiah 105 juta rupiah pun akan diselenggarakan sepanjang bulan April 2013.

Dapat kita lihat dan perhatiakan dengan seksama di berbagai sekolah sudah mulai pengadaan infokus dan audio ditiap kelasnya. Hampir di tiap sekolah SMP dan SMA sederajat memiliki paling tidaknya satu sampai dua infokus untuk menunjang kegiatan pembelajarannya. Untuk pengadaan perlengkapan/fasilitas tersebut disadari membutuhkan dana yang cukup tinggi, sehingga di beberapa sekolah hanya memiliki beberapa saja dan dipakai secara bergantian dengan guru dan mata pelajaran yang berbeda.

(27)

9

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Solusi yang diperlukan untuk menjawab perkembangan zaman digital ini, adalah pengembangan pembelajaran yang berbasis media digital, pembelajaran berbasis media digital akan senantiasa berkaitan dengan berbagai perkembangan teknologi informasi seperti internet, wifi, smartphone, tab/tablet dan sebagainya.

Sebagaimana menurut Syahidin (2005, hlm. 7) problematika pendidikan Islām di sekolah dewasa ini dihadapkan kepada dua tantangan besar baik secara external maupun internal. Tantangan eksternal lebih merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat karena kemajuan IPTEK uang begitu cepat. Di zaman modern seperti sekarang ini yang sering disebut sebagai era globalisasi, pergaulan hidup antara bangsa semakin terbuka seolah-olah sudah tidak ada lagi batas wilayah. Dalam situasi seperti ini pertukaran informasi, budaya, pola hidup antara bangsa terjadi secara alamiah dan tidak dapat dielakan lagi. Pertukaran tersebut berdampak pada perubahan dalam berbagai segi kehidupan sehingga persoalan yang dihadapi manusia dirasakan semakin kompleks. Berbagai perubahan itu secara cepat atau lambat akan ikut mendorong terjadinya pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Arif Rahman (dalam Syahidin, 2005 hlm. 7-8) mengungkapkan lima bentuk pergeseran nilai sebagai akibat dari kemajuan IPTEK yang tidak terkendali yaitu:

a) Ditinggalkannya era berfikir mistik menuju cara berfikir analitis logis dengan peralatan modern yang canggih,

b) Pendidikan dianggap lebih penting dari pada pengamalan dan prestasi akademis sangat dihormati,

c) Kompetisiakan menjadi ciri khas dalam era teknologi modern sehingga kehidupan masyarakat akan cenderung semakin individualis,

d) Etos kerja tidak asal selesai mengerjakan tugas, tetapi diikuti oleh perhitungan yang matang, cermat dengan menggunakan standar tertentu, e) Agama tidak lagi dijadikan pandangan hidup yang bersifat rutin dan

(28)

10

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penciptaan suasana religius di lingkungan sekolah, baik melalui kegiatan kurikuler maupun kegiatan ekstra kurikuler PAI seperti pesantren kilat, ceramah-ceramah keagamaan merupakan salah satu bagian dari learning proces dalam pembinaan danpengembangan kepribadian siswa dan mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu yaitu kemulyaan akhlak (Syahidin, 2005, hlm. 13).

Solusi atau upaya yang diperlukan untuk menjawab perkembangan zaman sekarang ini, adalah pengembangan pembelajaran yang berbasis sesuai dengan kemajuan zamanya, pembelajaran berbasis media digital akan menjadi jawabannya yang dalam pelaksanaannya nanti akan berkaitan dengan berbagai perkembangan teknologi informasi seperti internet, wifi, smartphone, tab/tablet dan sebagainya.

Sebagaimana menurut Nata (2003, hlm. 78), pada era informasi yang sanggup bertahan hanyalah mereka yang berorentasi ke depan, yang mampu mengubah pengetahuan menjadi kebijakan dan mereka yang memiliki ciri-ciri sebagaimana yang dimiliki masyarakat modern.

Menurut Mustaji (dalam Indriyani, 2007), sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need), apakah kebutuhan itu? Salah satu indikator adanya kebutuhan karena di dalamnya terdapat kesenjangan (gap). Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Pembelajaran harus senantiasa memilih media yang tepat agar tidak terjadi kesenjangan di antara tujuan pembelajaran dengan keadaan siswa.

(29)

11

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah-masalah dalam bidang pendidikan pada era ini menurut Syahidin (2005, hlm. 7) problematika pendidikan Islām di sekolah dewasa ini dihadapkan kepada dua tantangan besar baik secara external maupun internal. Tantangan eksternal lebih merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat karena kemajuan IPTEK yang begitu cepat. Di zaman modern seperti sekarang ini yang sering disebut sebagai era globalisasi, pergaulan hidup antara bangsa semakin terbuka seolah-olah sudah tidak ada lagi batas wilayah. Dalam situasi seperti ini pertukaran informasi, budaya, pola hidup antara bangsa terjadi secara alamiah dan tidak dapat dielakan lagi. Pertukaran tersebut berdampak pada perubahan dalam berbagai segi kehidupan sehingga persoalan yang dihadapi manusia dirasakan semakin komplek. Berbagai perubahan itu secara cepat atau lambat akan ikut mendorong terjadinya pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat.

Fokus dari penelitian ini adalah mengungkapkan bagaimana pembelajaran PAI berbasis media digital yang dilaksanakan di SMA Alfa Centauri dengan mendeskripsikan dan menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran PAI di sekolah tersebut, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, media dan evaluasinya sebagai salah satu solusi dalam mengikuti kemajuan IPTEK dengan merevolusi pembelajaran yang mengikuti perkembangan IPTEK pada masa ini.

(30)

12

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan pokok sebagai berikut: ”Bagaimana pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri?”. Dari masalah pokok tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri?

3. Bagaimana penggunaan/implementasi media dalam pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri?

4. Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan pokok penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran PAI berbasis media digital yang dilaksanakan di sekolah yang berkeinginan menjadi sekolah digital pertama di Indonesia. Sedangkan secara khusus, tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri.

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri.

3. Mengetahui penggunaan Media dalam pembelajaran PAI berbasis Media Digital di SMA Alfa Centauri.

(31)

13

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah sebagai berikut. 1. Bagi peneliti, dapat menemukan hal baru mengenai pelaksanaan pembelajaran

PAI berbasis media digital di era digital ini.

2. Bagi guru PAI, menjadi informasi yang berguna dan bahan evaluasi untuk mengembangkan media pembelajaran PAI.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran PAI selanjutnya.

4. Bagi Program Studi IPAI, menjadi salah satu hal yang harus senantiasa dipertimbangkan dalam pengembangkan kurikulum perkuliahan untuk melahirkan calon-calon guru yang kompeten dan sesuai dengan zamannya.

5. Bagi Universitas, menjadi referensi dalam mengembangkan Pembelajaran dari berbagai mata pelajaran di era digital ini.

(32)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Satori & Komariah (2012, hlm. 18) Penelitian diambil dari kata Research. Research berasal dari kata re dan to search yang berarti mencari kembali, atau dalam bahasa latin reserare yang berarti mengungkapkan atau membuka. Dari berbagai kata diatas dapat dikatakan bahwa research atau penelitain merupakan sebuah investigasi sistematik yang dirancang untuk menghasilkan suatu pengetahuan/alat/metode.

Selaras dengan pendapat di atas Siswanto (2012, hlm. 5) menyatakan bahwa penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban atau untuk meningkatkan sebuah pengtahuan.

Setiap penelitian pastinya memiliki berbagai tahapan atau langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang peneliti. Tahapan tersebut harus senantiasa dilalui dan langkah-langkah penelitian pun harus tepat yang lebih dikenal dengan metode penelitian. Metode penelitian ilmiah merupakan cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis media digital ini, dilakukan di salah satu sekolah swasta di Bandung yang mempunyai salah satu visi menjadi sekolah digital pertama di Indonesia. Berikut informasi singkat mengenai sekolah tersebut.

Nama sekolah : SMA Alfa Centauri

Alamat Sekolah : Jl. Diponogoro No. 48 Bandung (Pusat) Kabupaten/Kota : Bandung

Provinsi : Jawa Barat

Visi SMA Alfa centauri adalah ”To be the finest high school in the

(33)

43

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Taqwa : membuat seorang siswa yang berakhlaq baik. (tidak tawuran, bermoral tinggi).

2. Cerdas (mengembangkan otak kiri, membangkitkan otak kiri , nalar,diharapkan bisa menembus ujian masuk perguruan tinggi berkualitas).

3. Mempunyai Kreatifitas (mengembangkan otak kanan, membangkitkan

kreatifitas, berwawasan Entrepreneurship)

Menurut Satori & Komariah (2012, hlm. 48) menyatakan bahwa tidak dikenal populasi dalam penelitian kualitatif, namun berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial yang terdiri atas tempat, pelaku, aktivitas dan waktu.

Dalam penelitian kualitatif sasaran penelitian disebut subjek bukan objek penelitian. Sebagaimana Menurut Putra & Lisnawati (2012, hlm. 22) peneliti dalam penelitian kualitatif ada bersama subjek (bukan objek) yang diteliti, dikarenakan peneliti adalah instrumen utama penelitian. Selama penelitian berlangsung, peneliti hadir dalam latar penelitian untuk mengamati, ikut serta melakukan wawancara mendalam mengeksplorasi fokus peneitian dan juga peneliti harus senantiasa membangun keakraban sekaligus menjaga jarak.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2013, hlm. 3) menyatakan bahwa :

Istilah peneltian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

(34)

44

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat didesain untuk memberikan sumbangannya terhadap teori, praktis, kebijakan, masalah-masalah sosial dan tindakan (Satori & Komariah, 2012, hlm. 22).

Pengunaan pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian pembelajaran PAI berbass media digital ini, disandarkan kepada beberapa alasan berikut ini. a. PAI merupakan kegiatan pendidikan yang melibatkan manusia baik sebagai

pembelajar, guru dan pengelola dalam interaksi manusiawi. Oleh karena itu, penggunaanya dalam PAI diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan solusi yang konkret dan bermakna.

b. PAI secara substansial tidak sekedar memberi pemahaman kognitif, tetapi berupaya mendorong transformasi nilai-nilai menjadi perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menggali, memahami, dan menjelaskan proses-proses yang sungguh-sungguh terjadi secara terperinci dan mendalam.

c. PAI membutuhkan cara-cara penilaian yang lebih kualitatif untuk mengukur perilaku dan praktik-praktik ibadah. Penelitian kualitatif yang mengandalkan beragam bentuk pengamatan dapat sangat membantu memenuhi kebutuhan ini. d. Hasil belajar PAI tidak bersifat instan karena dibutuhkan waktu panjang untuk

pembentukan perilaku. Penelitian kualitatif dapat membantu karena cara kerjanya memang menekan pada pengamatan yang cermat dalam lintasan waktu untuk melakukan pendalaman dengan wawancara mendalam (Putra & Lisnawati, 2012, hlm. 19-20).

Pengunaan pendekatan Kualitatif dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan dan menganalisis pembelajaran PAI berbasis media digital di sekolah tersebut. Sehingga diperlukan informasi dan pemahaman secara mendalam, komprehensif dan terpadu.

2. Metode Penelitian

(35)

45

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Meurut Witney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan intrepretasi yang tepat. Selanjutnya Moh Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari satu fenomena (Soejono, 2005, hlm. 21).

Dalam melakukan penelitaian kualitatif akan senantiasa mengembangkan pertanyaan dasar tentang apa dan bagaimana kejadian itu terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut, kapan terjadinya, dan dimana tempat kejadiannya atau dapat disebut juga setting sosial. Setting ini dapat dibambarkan sebagai berikut.

Bagan 3.1

Fenomena Sosial

Sumber : Satori & Komariah (2012, hlm. 23)

Pemilihan penggunakan metode deksriptif ini, peneliti berharap agar peneliti dapat menggambarkan dan memaparkan mengenai pembelajar PAI di sekolah yang menyesuaikan dengan kemajuan zaman digital ini, dan juga hasil dari penelitian ini dapat menjadi inspirasi, informasi dan juga bahan yang bermanfaat bagi saiapa saja yang membacanya.

Fenomena Sosial

Tempat

Kejadian Waktu

(36)

46

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Definisi Oprasional

1. Pembelajaran

Darmawan dan Parmasih (dalam Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2011, hlm. 128) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah sesuatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar.

Maksud dari Pembelajaran dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dipayakan oleh seorang guru atau pendidik agar terciptanya kegiatan belajar yang kondusif dan terpusat pada siswa atau peserta didik.

2. Pendidikan Agama Islām (PAI)

Menururt Syahidin (2005, hlm. 1) Pendidikan Agama Islām di sekolah dapat dipahami sebagai suatu program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai

Islām melalui proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas yang dikemas dalam bentuk mata pelajaran dan diberi nama Pendidikan Agama Islām disingkat PAI. Dalam kurikulum nasional, mata pelajaran PAI merupakan pelajaran wajib di sekolah umum dari sejak TK sampai Perguruan Tinggi. Kurikulum PAI dirancang secara khusus sesuai situasi, kondisi dan perjenjangan pendidikan siswa dan mahasiswa.

Maksud dari Pendidikan Agama Islām (PAI) dalam penelitian ini adalah salah satu mata pelajaran yang menanamkan nilai-nilai Islām melalui proses pembelajaran yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas.

3. Media Digital

Definisi media digital dapat berkaitan dengan komputerisasi. Sebagaimana menururt D. Green & Brown (2002, hlm. 6) yang menyatakan bahwa:

(37)

47

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan dari pernyataan di atas, maksud dari media digital dalam penelitian ini adalah setiap media yang telah diterjemahkan ke dalam format yang dapat ditafsirkan, disimpan, dan ditampilkan oleh komputer. Karena setiap Komputer memproses informasi dalam biner format (pada tingkat paling mendasar, semua aktifitas komputasi berupa serangkaian dari angka satu angka nol). Oleh karena itu, setiap media diproses melalui komputer harus diterjemahkan ke format biner, baik berupa grafik (gambar, animasi dan video), suara (musik, dsb), sebuah perintah, dan sebagainya.

D. Instrumen Penelitian

Peneliti dalam penelitian kualitatif ada bersama subjek (bukan objek) yang diteliti. Karena peniliti adalah instrumen utama penelitian. Selama penelitian berlangsung, ia hadir dalam latar belakang, ia hadir dalam latar penelitian untuk mengamati, ikut serta melakukan wawancara mendalam untuk mengeksplorasi fokus penelitan. Peneliti juga harus senantiasa membangun keakraban dan tidak menjaga jarak agar dapat menggali emik subjek yang diteliti (Putra & Lisnawati, 2012, hlm. 22).

Sebagaimana menurut Moleong (2013, hlm. 9) bahwa salah satu ciri dari penelitian kualitatif adalah manusia sebagai alat (instrumen). Peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lainlah menjadi alat pengumpul data utama. Di dukung oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 62) menyatakan bahwa peneliti merupakan kunci dalam penelitian kualitatif.

Ciri-ciri dari peneliti sebagai instrumen penelitian menurut Nasution (dalam Satori & Komariah, 2012 hlm. 63) diantaranya sebagai berikut.

a. Peneliti dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

b. Peneliti dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

(38)

48

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

e. Peneliti dapat segara menganalisis data yang diperoleh.

f. Hanya manusia sebagai instrumen yang dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, dan perbaikan.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dengan menggunakan penelitain kualitatif yang menjadikan peneliti menjadi instrumennya diharapkan dapat menemukan berbagai makna yang tersirat dalam berbagai situasi dan kondisi yang diamati, mendapatkan hasil yang diharapkan dari wawancara dengan para pihak yang berkaitan, menelaah dokumen sebagai pelengkap.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal sangat penting dalam penelitian. Karena untuk menemukan jawaban dari setiap tujuan dari penelitian akan senantiasa terdapat pada data-data yang diperoleh dan kemudian diolah sehingga menjadi sebuah hasil penelitian.

Sebagaimana menurut Siswanto (2012, hlm. 53) Penelitian selalu berhubungan erat dengan data, karena dari data yang telah diolah akan menunjukan sebuah fakta. Ada dua bagian data yang sering digunakan di dalam penelitian yaitu data priemer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti tersebut, hasilnya tentunya lebih akurat dan up to date.

b. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Kelebihan dari data sekunder adalah pengumpulannya cepat, namun ada kekurangannya yaitu kadang data tidak up to date, data belam tentu sesuai dengan penelitian.

(39)

49

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kembali oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 146) dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participation observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Penjelasan mengenai ketiganya akan dijelaskan selengkapnya berikut.

1. Wawancara

Definisi wawancara dari beberapa ahli yang dikutip oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 129) diantara sebagai berikut.

a. Berg: Membatasi wawancara sebagai suatu percakapan dengan tujuan, khususnya tujuan untuk mengumpulkan informasi.

b. Sudjana: Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara ditanya atau penjawab.

c. Esterberg: Wawancara merupakan suatu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Sedangkan menurut Blaxter, Hughes, & Thight, (2001, hlm. 259) menyatakan bahwa metode wawancara melibatkan pengajuan pertanyaan atau pembahasan hal-hal dengan orang-orang yang bersangkutan dengan penelitian. Metode ini dapat menjadi teknik yang bermanfaat dalam mengumpulkan data yang mungkin tidak dapat diakses dengan menggunakan teknik-teknik observasi.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode wawancara adalah suatu percakapan antara penanya dan penjawab dengan tujuan untuk menemukan berbagai data yang diperlukan atau melengkapi berbagai data yang tidak bisa didapatkan dari metode observasi dan yang lainya.

Ada beberapa macam cara dalam melakukan wawancara, salah satunya pendapat dari Patton (dalam Moleong, 2013 hlm. 187-188) cara wawancara diantaranya sebagai berikut.

(40)

50

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara (mamakai pedoman wawancara).

c. Wawancara baku terbuka (mengunakan seperangkat pertanyaan baku).

Penggunaan metode wawancara pada penelitian ini menggunakan pendekatan wawancara menggunakan petunjuk umum, karena diharapkan dapat membangun keakraban dengan subjek yang diteliti, menemukan berbagai data yang diperlukan atau melengkapi berbagai data yang tidak bisa didapatkan dari metode observasi dan yang lainnya. Sehingga memperdalam proses penelitian yang berlangsung dan menemukan berbagai makna-makna yang berharga lainya.

Dalam penelitiana ini ada beberapa pihak daintaranya, kepala sekolah, bagian kurikulum, guru PAI, Bagian Aset, TU, pembina Tahfidz dan siswa.

2. Observasi (Pengamatan)

Observasi dalam Kamus besar bahasa Indonesia (200, hlm 976) berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. Sedangkan menurut beberapa ahli tentang pemahaman observasi yang dikutip oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 104-105) sebagai berikut.

a. Alwasilah C., menyatakan bahwa, observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk memperoleh data yang dikontrol validitas dan reliabiitasnya.

b. Bungin, mengatakan bahwa, observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penghindar.

c. Syaodih N, mengatakan bahwa observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

(41)

51

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebagaimana yang menurut Blaxter, dkk, (2001, hlm. 169) metode observasi melibatkan peneliti untuk mengawasi, mencatat, dan menganalisis kejadian-kejadian yang menarik.

Ada macam-macam cara dalam pelaksanaan observasi. Sebagaimana pendapat Bufor Junker yang dikutip oleh Patton (dalam Moleong, 2013, hlm. 176-177) macam-macam observasi diantaranya sebagai berikut.

a. Berperanserta secara lengkap (menjadi anggota penuh). b. Pemeranserta sebagai Pengamat (pura-pura menjadi anggota).

c. Pengamat sebagai pemeranserta (pengamat diketahui oleh setiap anggota atau disponsori oleh anggota).

d. Pengamat penuh (tidak diketahui anggota).

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, mengamati proses pembelajaran di kelas dan luar kelas dan mengamati berbagai kegiatan yang terjadi dalam lingkungan sekolah untuk mendapatkan data penelitian dari objek, situasi dan konteks.

3. Studi Dokumentasi

Dokumen menurut KBBI (2008, hlm. 338) surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian) atau barang cetakan atau naskah karangan yg dikirim melalui pos; dan bisa juga diartikan sebagai rekaman suara, gambar, film, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti keterangan. Sedangkan menurut Satori & Komariah (2012, hlm. 148) menyatakan bahwa definisi dari dokumen adalah catatan kejadian yang sudah lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk.

Maka dapat dikatakan bahwa dokumen merupakan berbagai hal yang berisi informasi masa lalu, baik berupa surat, barang cetakan, naskah, rekaman suara, gambar, film, softfile atau hardfile.

(42)

52

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membaca, memahai dan menganalisis secara kritis tulisan orang lain. (Blaxter, Hughes, & Thight, 2001, hlm. 252)

Diperjelas oleh Satori & Komariah (2012: 148) menyatakan bahwa peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan karya pikir.

Proses pengumpulan data dari dokumen mempunyai fokus terhadap berbagai jenis dokumen. Blaxter, Hughes, & Thight, (2001, hlm. 252) menyatakan empat jenis dari dokumen-dokumen yang menunjang pencarian data penelitian, diantaranya sebagai berikut.

a. Dokumen perpustakaan, ditujukan untuk membuat sinopsis kritis terhadap sebuah bidang penulisan riset yang telah ada.

b. Dokumen berbasis komputer, yang sebagian besar terdiri dari analisis dari koleksi rangkaian data sebelumnya.

c. Dokumen yang memiliki fokus kebijakan, meneliti bahan-bahan yang relevan dengan seperangkat keputusan kebijakan tertentu.

d. Dokumen yang memiliki orientasi historis, memanfaatkan arsip yang tersedia dan juga kejadian-kejadian yang dokumentasinya masih bertahan.

Dari berbagai jenis dokumen diatas akan senantiasa menunjang mengumpulan data dalam menganalisis berbagai hal yang sangat menarik berkaitan dengan penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran PAI di SMA Alfa Centauri.

F. Analisis Data

(43)

53

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sedangkan menurut Seiddel (dalam Moleong, 2013, hlm. 248) berpendapat bahwa analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut. a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar

sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan memilah-milah, mengklarisifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Dipertegas oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 201) bahwa analisis data kualitatif dapat dipandang sebagai sebuah proses, dan juga dipandang sebagai penjelaskan tentang komponen-komponen yang perlu ada dalam suatu analisis data. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara menggorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain.

Dari berbagai pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data merupakan proses pengolahan data yang telah terkumpul dari berbagai metode (wawancara, observasi (catatan lapangan) dan studi dokumentasi) dengan cara mengatur, menjelaskan, menyusun, memilih dan menyajikannya kepada sebuah kesimpulan dari proses penelitian yang telah dilakukan.

(44)

54

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bagan 3.2

Model Analisis Miles dan Huberman Sumber : Satori & Komariah (2012, hlm. 218)

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Untuk mendapatkan semua data yang dibutuhkan, peneliti akan senantiasa membutuhkan beberapa teknik. Moleong (2013, hlm. 8) bahwa teknik dalam pengumpulan data pada penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. Ditegaskan kembali oleh Satori & Komariah (2012, hlm. 146) dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participation observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.

2. Reduksi Data (Reduction)

Data yang telah diperoleh dari berbagai metode kemudian ditulis dalambentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.

Data

Collection

Data Display

Data Reduction

(45)

55

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Penyajian Data (Data Display)

Langkah selanjutnya sesudah mereduksi data adalah menyajikan data (data display). Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan sejenisnya. Lebih dari itu, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Data display untuk memudahkan dan memahami apa yang terjadi, juga untuk merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

4. Conclusion Drawing/ Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

(46)

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Secara umum, pembelajaran PAI berbasis media digital dapat berpengaruh meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran pendidikan

agama Islām di SMA Alfa Centauri Bandung. Karena telah menarik antusias siswa dalam melaksanakan pembelajaran, mendapatkan respon yang baik dari siswa dan juga prestasi pun meningkat. Adapun secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran PAI di SMA Alfa Centari sudah menggunakan kurikulum 2013, yang mana setiap program pembelajaran di kelas maupun di luar kelasnya difokuskan pada penyesuaian terhadap tujuan pendidikan nasional, tujuan sekolah dan tujuan setiap pembelajarannya. Kegiatan pembelajarannya yang senantiasa memberikan materi secara lengkap dengan memanfaatkan segala fasilitas yang telah disediakan baik berupa internet, infokus, televisi dan media digital lainnya. Hal tersebut sejalan dengan upaya SMA Alfa Centauri dalam mewujudkan salah satu tujuannya yaitu menjadi sekolah digital pertama di Indonesia.

2. Pelaksanaaan pembelajaran PAI di SMA Alfa Centari menggunakan tahapan lima M (mengamati, menanya, mengumpulkan data/mencaba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan). Kelima tahapan ini telah dilaksanakan dengan baik karena proses pemanfaatan fasilitas media digital yang optimal sehingga proses pembelajaran yang tercipta dapat berjalan secara aktif dan efektif.

(47)

87

M. Sofwan Nugraha, 2015

Pembelajaran Pai Berbasis Media Digital

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat mempercepat pemahaman siswa dalam mencerna berbagai materi pembelajaran.

4. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI di SMA Alfa Centauri terutama dalam pelaksanaan UTS dan UAS/UKK dilakukan dengan sistem on-line menggunakan internet yang di mana setiap siswa dapat melaksanakan ujian dengan bantuan laptop, tablet dan smartphone dalam mengisi jawabannya. Keberadaan sistem on-line dalam setiap pelaksanaan ujian tentunya berdampak positif karena mampu menekan pengeluaran biaya secara berlebih serta memperkecil terbuangnya limbah kertas.

B. Rekomendasi

Berpijak dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, diajukan beberapa rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait yaitu sebagai berikut.

1. Bagi SMA Alfa Centauri hendaknya lebih memperhatikan kondisi dan kenyamanan kelas agar siswa dapat belajar secara fokus dan penuh semangat. Selain dari itu hendaknya memaksimalkan kembali koneksi internet yang seringkali terjadi berbagai gangguan seperti tidak dapat diakses sehingga hal tersebut mampu menghambat berjalannya proses pembelajaran.

2. Bagi Guru PAI di SMA Alfa Centauri hendaknya memaksimalkan kembali setiap perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan jauh hari sebelum diberikan kepada siswa sehingga lebih optimal dalam mengembangkan kembali tampilan dari setiap media yang dibuat dalam mengisi materi dari setiap pembelajaran.

3. Bagi siswa agar mampu berpartisipasi lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga tidak terlalu terpaku pada materi yang telah disediakan dan diberikan oleh guru saja.

Gambar

Tabel 1.1 Pesan dalam Komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

suatu model pembelajaran terpadu yang berkaitan dengan pendidikan Agama.. Islam (PAI) atau dengan kata lain pembelajaran pendidikan agama

pendidikan agama Islam (PAI) terhadap kurikulum mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) secara umum sudah sesuai dengan konsep kurikulum sebagai kurikulum

rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini secara umum, yaitu: “ Bagaimana Penerapan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran PPKn ”. Adapun secara khusus

Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,

Deskripsi Kreativitas Guru PAI pada Metode Demonstrasi Pembelajaran Agama Islam di SMA Pawyatan Daha Kediri .... Kreativitas Guru PAI pada Metode Ceramah Pembelajaran Agama

Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam melaksanakan pembelajaran di SMAN 1 Calang, Aceh Jaya secara keseluruhan sudah menerapkan kompetensi

Hasil penelitian menunjukkan iklim belajar Pendidikan Agama Islam tidak menentu dan tidak kondusif, rendahnya kesiapan guru PAI dalam menghadapi percepatan perkembangan siswa,

Efektivitas Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI Berbasis Sparkol Videoscribe Arip Febrianto, Nurirwan Saputra Berdasarkan hasil yang diperoleh, media pembelajaran