• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118) mengemukakan bahwa, “Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah pengolahan data yang dipakai untuk keperluan penelitian". Data merupakan faktor yang sangat penting karena melalui data dapat diperoleh keterangan-keterangan yang dibutuhkan.

Suharsimi Arikunto (2006:160) mengatakan bahwa: "Teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data, kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen".

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu metode dokumentasi dan metode angket.

1. Metode Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2006:231) menyatakan ”metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya”. Metode dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperoleh keterangan yang berupa data catatan penting atau dokumen-dokumen yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti dari orang-orang yang berperan dalam masalah tersebut.

2. Metode Angket atau kuesioner a. Pengertian Angket atau kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) "Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoieh informasi dari responden dalam arti lapangan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketqhui". Sedangkan menurut Sugiyono (2001:153) angket adalah "Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau persyaratan tertulis kepada responden untuk dijawabnya".

b. Macam-macam Angket

Kuesioner atau angket dapat dibedakan menjadi beberapajenis, yaitu: 1) Dipandang dari cara menjawab

(1) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden imtuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

(2) Kuesioner tertutup, kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, terdiri dari:

1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2) Kuesioner tidak langsung, yaitu responden tentang orang lain. 3) Dipandang dari bentuknya, terdiri dan:

1) Kuesioner pilihan ganda atau sama dengan kuesioner terbuka. 2) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

3) Check list, sebuah daflar dimana respnden tinggal membubuhkan tandacheck ( √ ) pada kolom yang sesuai.

4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau selalu sampai tidak pernah.

Berdasarkan pendapat di atas, untuk mengumpulkan data variabel bebas dalam penelitian ini yaitu digunakan jenis angket tertutup untuk memperoleh informasi dari responden yang bersangkutan dengan memberikan alternative jawaban yang dianggap sesuai dengan dirinya. Alasannya dapat memberikan beberapa alternative jawaban kepada responden sehingga dapat memilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan pendapatnya

c. Langkah langkah Penyusunan Angket

Sebelum angket dibuat, maka perlu disusun langkah-langkah pembuatan angket penelitian. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan angket

Dengan menetapkan tujuan angket terlebih dahulu akan memberikan arah dalam langkah penelitian ini, untuk mendapatkan item-item pertanyaan yang sesuai dengan komponen-komponen yang ada pada angket.

2) Menyusun matriks spesifikasi data atau menyusun indikator

Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam angket termasuk batasan konsep yang akan diteliti.

3) Menyusun kisi-kisi angket

Penyusunan kisi-kisi angket dengan tujuan agar dalam menyusun butir- butir item angket dapat menyebar pada seluruh variabel maupun indicator yang telah ditetapkan.

4) Menetapkan item angket

Pada saat merumuskan item angket dengan menggunakan kata-kata yang menunjukkan tindakan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. 5) Menentukan skoring

Untuk kelengkapan pcnyusunann angket, maka periu ditetapkan skornya. Skoring angket sumber belajar adalah sebagai berikut:

a. Butir angket pertanyaanpositif. Jika : (1) Pilihan jawaban SS skornya 4 (2) Pilihan jawaban S skornya 3 (3) Pilihan jawaban TS skornya 2

(4) Pilihan jawaban STS skornya 1

b. Butir angket dengan pertanyan bersifat negatif, jika: (1) Pilihan jawaban SS skonrya 1

(2) Pilihan jawaban S skornya 2 (3) Pilihan jawaban TS skornya 3 (4) Pilihan jawaban STS skornya 4 6) Uji coba angket (try out angket)

Uji coba angket dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan angket yang dibuat termasuk kesulilan yang ada, serta untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.

7) Revisi

Revisi dilakukan setelah mengetahui hasil try out angket yang telah disebarkan kepada responden. Apabila ada item angket yang tidak valid maka perlu dihilangkan sepanjang masih mewakili.

8) Memperbanyak angket sesuaijumlah responden yang menjadi sampel. 9) Menarik angket dan menganalisis.

Peneliti menggunakan angket dalam penelitian ini karena:

a. Dengan angket responden dapat lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan, karena tidak dipengaruhi oleh sikap peneliti terhadap responden.

b. Dalam menjawab pertanyaan responden dapat mempertimbangkan dengan matang, karena ada kesempatan untuk berfikir teriebih dahulu.

c. Data yang terkumpul akan lebih mudah untuk dianalisis, sebab pertanyaan yang diajukan adalah sama dan telah dilentukan teriebih dahulu standar nilainya.

Kuesioner sebagai alat instrumen atau alat pengumpul data harus baik, agar dapat diperoleh data yang benar-benar menggambarkan variabel-variabel yang diselidiki atau diteliti dan berfungsi sebagai alat untuk menguji hipotesis.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) bahwa "instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel". Untuk lebih jelasnya akan penulis jabarkan sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi dari alat ukur yang digunakan. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur secara tepat. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid memiliki validitas rendah. Uji validitas angket atau uji kesahihan butir menggunakan rumus korelasi produk momen Karl Pearson, dengan ketentuan bahwa suatu butir atau item dinyatakan valid jika r hitung > r tabel .

Adapun rumus tersebut adalah:

( )( )

( )

( )

(

( )

)

{

å å

-

å ååå

-

å

}

-= 2 2 2 xy N N N r y y x x y x xy Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y x = Skor masing-masing item

y = Skor total N = Jumlah subyek

å

xy = Jumlah perkalian dari X dan Y

å

X2 = Jumlah kuadrat dari X

å

2

Y = Jumlah kuadrat dari Y

(Suharsimi Arikunto, 2006:170) b. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut dipercaya atau sahih. Angket dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berbeda pada waktu yang berlainan.

Untuk menguji reliabilitas instrumen angket dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha, kriteria realibilitas instrument jika r11 > r tabel sudah memperlihatkan bahwa instrumen itu reliable.

Rumus Alpha ïþ ï ý ü ïî ï í ì þ ý ü î í ì -=

å

2 1 2 11 1 1 r s sb k k Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

s = Jumlah variabel butir

2 1

s = Variabel total

( Suharsimi Arikunto, 2006:196)

Dokumen terkait