METODE PENELITIAN
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1. Tes
Tes pada penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data (soal & hasil jawaban siswa) sehingga dari hasil jawaban tersebut dapat dianalisis tentang kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal keseimbangan benda tegar.
Kemudian dibuat tabel kesalahan-kesalahan siswa, dari tabel tersebut dapat diketahui kesalahan yang secara umum dilakukan oleh siswa. Hasil tersebut yang akan digunakan dalam menentukan sampel penelitian yang akan diwawancara.
"Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subyek penelitian."
(Budiyono, 2003:54)
Menurut Chabib Thoha (1991:43), "tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Tes yang digunakan untuk penelitian ini adalah tes uraian berstruktur yang berupa tes diagnostik." Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui sebab kegagalan peserta didik dalam belajar (Chabib Thoha, 1991:48). Langkah- langkah dalam penyusunan tes adalah sebagai berikut:
a. Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan.
Sumber yang digunakan oleh guru (bahan belajar, buku serta perangkat pembelajarannya). Untuk memudahkan memetakan materi dan penyusunan kisi-kisi soal perlu dibuat prakonsep, scope, dan sequence bahan pembelajaran.
Adapun prakonsep, scope, dan sequence bahan pembelajaran materi keseimbangan benda tegar dapat dilihat pada Lampiran 1.
b. Menyusun kisi-kisi soal.
Penyusunan kisi-kisi soal berdasarkan spesifikasi materi yang pernah diajarkan.
Kisi-kisi soal tes uraian dapat dilihat pada Lampiran 2.
c. Menyusun soal tes.
Penyusunan soal berdasarkan kisi-kisi soal, bahan belajar, buku serta perangkat pembelajaran guru. Tipe soal yang digunakan adalah uraian/essay
commit to user
berstruktur. Suke Silverius (1991:54) menyatakan bahwa tes uraian (disebut juga tes essay) menuntut kemampuan siswa untuk mengemukakan, menyusun, dan memadukan gagasan-gagasan yang telah dimilikinya dengan menggunakan kata-kata sendiri. Tes uraian merupakan tes terbaik untuk mengukur kemampuan siswa.
Kelemahan tes uraian adalah dalam penskorannya yang subjektif tergantung orang yang menskor tes tersebut, untuk mengurangi subjektivitas penskoran dan lebih objektif maka soal tes uraian distrukturkan. Dengan bentuk tes essay terstruktur maka urutan jawaban siswa mengikuti pola sesuai tahapan-tahapan konsep yang harus dilalui untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal yang harus diselesaikan. Sehingga jenis tes tersebut dinamakan tes uraian/essay berstruktur.
Lembar soal tes uraian tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 dan supaya urutan jawaban siswa terstruktur perlu dibuat juga lembar jawab dan kunci jawabannya. Lembar jawab tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4, dan untuk kunci jawaban pada Lampiran 5.
d. Melakukan penelaahan butir-butir tes.
Menurut Suke Silverius (1991:79), " Penelaahan soal adalah kegiatan meneliti kembali soal-soal yang sudah ditulis dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah yang sudah diterapkan dalam penulisan soal."
Uji validitas dalam penelitian ini perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui apakah tes diagnostik yang telah disusun benar-benar dapat mengungkap kesalahan siswa. Pada penelitian ini, penelaahan butir-butir tes dengan menggunakan validitas isi. Menurut Chabib Thoha (1991:111), validitas isi merupakan validitas tes yang mempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.
Dalam panduan Analisis Butir Soal Departemen Pendidikan Nasional 2009 disebutkan ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan butir soal yaitu penelahaan secara kuantitatif dan kualitatif. Adapun penelaahan soal
commit to user
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelaahan soal secara kualitatif dengan teknik panel.
Teknik panel merupakan suatu teknik menelaah soal yang setiap butir soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penulisan butir soal, yaitu ditelaah dari segi materi, konstruksi bahasa/budaya, kebenaran kunci jawaban/ pedoman penskoran, penelaahan tersebut dilakukan oleh beberapa penelaah.
Dalam penelitian ini ada 3 penelaah soal yaitu:
1) Dra. Rini Budiharti, M. Pd. selaku pembimbing yang berkompeten dalam teknik pembelajaran.
2) Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph. D. selaku pembimbing yang berkompeten dalam materi keseimbangan benda tegar.
3) Sukarni, S.Pd. selaku guru bidang studi mata pelajaran fisika SMA.
Penelaahan tersebut dilakukan dengan menggunakan lembar penelaahan butir (dapat dilihat pada Lampiran 6). Hal yang ditelaah meliputi lembar soal, lembar jawab serta kunci jawaban.
e. Melakukan try out soal-soal tes
Setelah dilakukan penelaahan soal dan merevisi soal sesuai catatan yang diberikan oleh penelaah soal, kemudian soal tersebut di-try out kan untuk mengetahui reliabilitas soal. Menurut Suharsimi Arikunto (1995:106) rumus yang dipakai untuk mengetahui reliabilitas soal uraian adalah rumus Alpha yaitu sebagai berikut:
= jumlah varians skor tiap-tiap item
2
t = varians total.
Try out pada penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IA 1 SMA Negeri 1 Gemolong dan dari try out tersebut diperoleh r11 = 0,732 (perhitungannya dapat dilihat di Lampiran 7 )
commit to user f. Melakukan revisi soal-soal tes.
g. Melakukan tes 2. Teknik Observasi
Menurut Budiyono (2003:53), observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data di mana peneliti atau orang yang ditugasi melakukan pengamatan terhadap subyek penelitian.
Teknik observasi pada penelitian ini untuk mengamati kegiatan pembelajaran fisika pada materi keseimbangan benda tegar. Untuk memudahkan obervasi dibuat lembar observasi (dapat dilihat di Lampiran 8), lembar observasi tersebut mengacu pada lembar observasi yang digunakan oleh Siti Sriyati (2007), serta Nyoman Subratha (2007) dalam penelitian mereka.
Adapun validitas dari instrumen (lembar observasi) yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi menurut Ruseffendi (1994:134) ditentukan oleh pakar/penelaah yang berpengalaman dalam penelitian ini, penelaahan lembar observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh pembimbing.
3. Teknik Wawancara
Wawancara (disebut pula interview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau seseorang yang ditugasi) dengan subyek penelitian atau responden atau sumber data. (Budiyono, 2003:52).
Dalam hal ini pewawancara mengadakan percakapan sedemikian hingga pihak yang diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu (Budiyono, 2003:52).
Teknik wawancara pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal keseimbangan benda tegar. Setelah data hasil tes diperoleh, dibuat draf pertanyaan wawancara (Lampiran 9) yang berguna untuk mempermudahkan dalam menggali informasi tentang kesalahan apa saja yang dilakukan oleh siswa dan apa saja yang menjadi penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut.
commit to user E. Validitas Data
Validitas data dilakukan untuk menguji keabsahan data. Validasi dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
(Moleong.L.J,2004:330)
Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Menurut Patton (dalam Moleong.L.J,2004:330), triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Penelitian ini membandingkan data hasil tes, data hasil observasi interaksi guru dan siswa, serta data hasil wawancara dengan beberapa siswa serta dilakukan iterasi.