OBJEK DAN METODE PENELITIAN
2. Variabel tergantung / Dependent (Variabel Y)
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi
objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang diperoleh
dengan cara:
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke Kantor Pelayanan
Pajak Pratama untuk memperoleh data yang diperlukan.
b. Wawancara Langsung
Teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dalam hal
ini penulis melakukan wawancara ke bagian yang berkaitan yaitu
mengenai sanksi administrasi pajakan dan penagihan pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak.
c. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya
akan dihitung secara statistik Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan
yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian
wajib pajak pada pelaksanaan sanksi perpajakan dan kesadaran wajib
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya,
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki
karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba
dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (Validitas) dan
kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan-pertanyaan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.
d. Dokumen-dokumen
Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki
perusahaan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data
mengenai pengaruh persepsi wajib pajak pada pelaksanaan sanksi
perpajakan dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
3.2.4.1 Uji Validitas
Menurut Cooper (2006:720) validitas adalah :
”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent
that a test measures what the researcher actually wishes to measure”. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu
(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk
diukur.
Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara
masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi
pearson adalah sebagai berikut :
r = N Y Y N X X N Y X xy 2 2 2 2 Keterangan :
r = Koefisien korelasi pearson
X = Skor item pertanyaan
Y = Skor total item pertanyaan
N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument
Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi 5%).
Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :
t = : 2 1 2 2 db n r n r dimana : n = ukuran sampel
r = Koefisien Korelasi Pearson
Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan
dengan 5 % satu sisi adalah :
1. Item instrument dikatakan valid jika thitung lebih dari atau sama dengan
t0,05 (283) = 1,9803 maka instrument tersebut dapat digunakan.
2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung kurang dari t0,05 (283) = 1,9803
maka item tersebut tidak dapat digunakan.
Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 12 for window.
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya.
Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur
digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor
butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan
dengan skor total item lainnya > 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
3.2.4.2 Uji Reliabilitas
Menurut Cooper (2006:716) reliabilitas adalah :
”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision, and consistency”.
Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan.
Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau
kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji
tidaknya hubungan antara dua belahan instrumen. Dalam penelitian ini, metode
yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman–Brown Correlation) Tehnik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi
menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap–ganjil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian
dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II
b. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II
c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II
Ґb
+Ґb
d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Ґ1
Dimana :
Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item
Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua
Ґb +Ґb
3.2.4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan data yang terkumpul, diperoleh hasil uji validitas dan
reliabilitas kuesioner masing-masing variabel sebagai berikut.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Variabel Penelitian
Variabel Nomor Item Indeks
Validitas Keterangan Koefisien Reliabilitas Sanksi Administrasi Perpajakan Item 1 0,751 Valid 0,777 Item 2 0,604 Valid Item 3 0,502 Valid Item 4 0,649 Valid Item 5 0,626 Valid Item 6 0,763 Valid
Penagihan Item 1 0,491 Valid 0,788
Pajak Item 2 0,763 Valid
Item 3 0,684 Valid Item 4 0,668 Valid Item 5 0,366 Valid Item 6 0,608 Valid Item 7 0,631 Valid Item 8 0,522 Valid Item 9 0,420 Valid Item 10 0,549 Valid
Kepatuhan Item 1 0,776 Valid 0,817
Wajib Pajak Item 2 0,432 Valid
Item 3 0,637 Valid Item 4 0,670 Valid Item 5 0,723 Valid Item 6 0,659 Valid Item 7 0,613 Valid Item 8 0,500 Valid
Indeks validitas pada variabel pemeriksaan pajak berkisar antara 0,502
hingga 0,763, artinya semua item pernyataan pada variabel pemeriksaan pajak
valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,777. Kemudian indeks validitas pada
pernyataan pada variabel penagihan pajak valid dengan koefisien reliabilitas
sebesar 0,788. Terakhir indeks validitas pada variabel kepatuhan Wajib Pajak
berkisar antara 0,432 hingga 0,776, artinya semua item pernyataan pada variabel
kepatuhan Wajib Pajak valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,817.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis