• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip utama dari basis data adalah pengaturan data/arsip dengan tujuan

utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam mengambil kembali data/arsip.

Satu hal yang harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya sekedar

penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan komputer). Artinya, tidak

semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data.

(Sumber

2.2.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow Diagram di sebut juga dengan diagram arus data sering digunakan

untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

data tersebut tersimpan. Simbol-simbol DFD seperti tabel 2.1

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram (DFD)

Simbol Arti

Kesatuan luar merupakan kesatuan luar sistem yang

dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya

yang berada dilingkungan luarnya yang akan

memberi input atau menerima output dari sistem

mengatur diantara proses simpan data dan kesatuan

luar arus data dapat berupa masukan untuk hasil dari

proses.

Entitas internal atau proses, dimana data masuk

kealiran data keluar

Simbol ini merupakan simpanan dari data yang dapat

berupa file, arsip, kotak, table acuan dan agenda

(buku).

2.2.2 Bagan Alir (Flowchart)

Flowchart sering disebut juga dengan bagan alir. Flowchart atau bagan alir adalah

sebagai suatu skema yang menggambarkan urutan kegiatan dari suatu program

dari awal sampai akhir.

Adapun simbol-simbol flowchart dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Simbol bagan alir (flowchart)

No Simbol Fungsi

1

Terminal, untuk memulai atau mengakhiri suatu

program

2

Proses suatu simbol yang menunjukkan setiap

pengolahan yang dilakukan

3

Input-output untuk memasukan data ataupun

menunjukan hasil dari suatu proses

4

Decesion, suatu kondisi yang akan menghasilkan

beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan

5

Preparation, proses suatu simbol yang

menyediakan tempat-tempat pengolahan dalam

storage

6

Conector, suatu prosedure akan masuk atau

keluar melalui simbol ini dalam lembar yang

sama

7

Off-page Conector, merupakan simbol masuk

atau keluarnya suatu prosedure pada lembar

kertas lainya

8

Flow, arus dari pada prosedure yang dapat

dilakukan atas kebawah dan bawah keatas, dari

kiri kekanan ataupun dari kanan kekiri

9

10

Predifined process, untuk menyatakan

sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai

procedure

11

Simbol penyimpanan/storage pada komputer,

misalnya menyimpan database.

2.3 Pengertian Website

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi,

suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun

dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana

masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi

informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi

informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah

berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi

profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply,

dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh

pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun

Untuk menyediakan sebuah website, maka kita harus menyediakan

unsur-unsur penunjangnya, seperti halnya Nama Domain atau biasa disebut dengan

Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan

untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah

alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet.

Contoh: http://www.nama situs.com. Nama domain diperjualbelikan secara bebas

di internet dengan status sewa tahunan.

Nama Domain itu terbeli di salah satu penyedia jasa pendaftaran, maka

pengguna disediakan sebuah kontrol panel untuk administrasinya. Jika pengguna

lupa/tidak memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas

lagi ketersediaannya untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi

ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website

tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com, net, org,

info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia

adalah:

.co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah

.ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan

.go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia

.mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia

.or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam

kategori “ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan lain lain

.war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia

.sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU

2.4 HTML (HyperText Markup Language)

2.4.1 Dokumen HTML

Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks

sembarang. Dokumen ini dikenal dengan sebagai web page. Dokumen HTML

merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini

umumnya berisi informasi atau interface aplikasi di dalam internet.

Ada dua cara untuk membuat sebuah web page : dengan web editor

(misalnya Macromedia Dreamweaver atau Microsoft Frontpage) atau dengan

editor teks biasa (misalnya notepad atau editplus).

2.4.2 Penamaan Dokumen HTML

Penamaan dokumen HTML dapat dilakukan dengan memilih suatu nama,

sembarang nama, kemudian menambahkan sebuah ekstensi “.htm” atau “.html”

(tanda kutip tidak perlu dituliskan karena digunakan sebagai penjelas saja).

Ekstensi dokumen HTML yang menggunakan 3 karakter awalnya adalah

untuk mengakomodasikan sistem penamaannya yang ada dalam sistem operasi

DOS. Nama dokumen pada beberapa sistem operasi bersifat case sensitive

(membedakan huruf besar dan huruf kecil). Nama dokumen yang sama tetapi

dituliskan dengan case yang berbeda akan dianggap sebagai dokumen yang

berbeda, misalnya dokumen.html akan berbeda dengan DOKUMEN.html. kasus

case sensitive akan dijumpai pada dokumen web yang do hosting di dalam server

yang berbasis *nix (keluarga sistem operasi UNIX).

2.4.3 Elemen Dan Tag HTML

Dokumen HTML disusun oleh elemen-elemen. “Elemen” merupakan istilah bagi

komponen-komponen dasar pembentuk dokumen HTML. Untuk menandai

berbagai elemen dalam suatu dokumen HTML, digunakan tag. Tag HTML terdiri

atas sebuah kurung sudut kiri (<, tanda lebih kecil), sebuah nama tag, dan sebuah

kurung sudut kanan (>, tanda lebih besar). Tag umumnya berpasangan (misalnya

<H1> dengan </H1>), tag yang menjadi pasangan selalu diawali dengan karakter

garis miring. Tag yang pertama menunjukkan tag awal yang berarti awal elemen,

dan yang kedua menunjukkan tag akhir, berarti akhir elemen.

Nama elemen ditunjukkan dengan nama tag nya. Suatu elemen didalam

dokumen HTML harus ditandai dengan penulisan tag nya berpasangan. Ada

beberapa elemen yang tidak mengharuskan tag nya dituliskan secara berpasangan,

elemen tersebut diantaranya adalah:

a. Paragraf dengan tag <p>

b. Ganti baris – line break dengan tag <br>

c. Garis datar – horizontal rule dengan tag <hr>

d. List item dengan tag <li>

Secara umum suatu elemen dalam dokumen HTML yang dinyatakan

dengan tagnya, dituliskan : <nama tag>_</nama tag>. Penulisan penamaan tag

bebas, dapat menggunakan huruf besar, huruf kecil, ataupun campuran (tidak case

sensitive). Tetapi untuk antisipasi pada standar penulisan tag, direkomendasikan

untuk menuliskan tag dengan menggunakan huruf kecil semuanya.

Tag mark up ini digunakan sebenarnya memberi tahu browser web

bagaimana memperlakukan atau menampilkan (memformat) halaman dokumen

tersebut dalam browser.

Dalam membuat suatu dokumen HTML dibutuhkan elemen yang

dinyatakan dengan tag <html>, <head> dan <body> berikut tag-tag pasangannya.

Setiap dokumen terdiri atas tag head dan body. Elemen head berisi teks yang

sebenarnya yang tersusun dari link, grafik, paragraf dan elemen lainnya.

Secara umum dokumen dibagi menjadi dua section (bagian), yaitu section

head dan section body. Sehingga setiap dokumen HTML harus mempunyai pola

dasar sebagai berikut:

<head>

…informasi tentang dokumen HTML

</head>

<body>

…informasi yang ditampilkan dalam browser web

</body>

</html>

Setiap dokumen HTML harus diawali dengan menuliskan tag <html> dan

tag </html> diakhir dokumen. Tag ini menandai elemen HTML, yang berarti

dokumen ini adalah dokumen HTML.

Dalam satu dokumen hanya ada satu elemen HTML. Section atau elemen

head ditandai dengan tag <head> diawal, dan tag </head> di akhir. Section ini

berisi informasi tentang dokumen HTMLnya. Minimal informasi yang dituliskan

dalam elemen ini adalah judul dari dokumen, judul ini akan ditampilkan pada

caption bar dari window browser, ditandai dengan menggunakan tag <title> dan

diakhiri dengan </title>.

Section atau elemen body ditandai dengan tag <body> diawal, dan tag

</body> diakhir. Section body merupakan elemen terbesar didalam dokumen

HTML. Elemen ini berisi isi dokumen yang akan ditampilkan pada browser,

meliputi paragraph, grafik, link, table, dan sebagainya.

Contoh penulisan suatu dokumen HTML sebagai berikut:

<!—contoh.html-->

<html>

<head>

<title>Halaman Contoh</title>

</head>

<body>

File ini merupakan file contoh<br>

<b>Ini untuk membuat huruf cetak tebal</b>

</body>

</html>

Hasil dokumen HTML yang ditampilkan didalam browser Internet

Exlplorer:

Gambar 2.1 Dokumen HTML ditampilkan di browser IE. (Kadir,2002)

2.5 DHTML (Dynamic Hypertext Markup Language)

DHTML adalah suatu istilah yang diberikan untuk suatu halaman web yang

memanfaatkan HTML dan DOM (Document Object Model), CSS ( Cascading

Style Sheet) dan client-side scripting untuk membuat tampilan halaman tersebut

dinamis atau interaktif. Istilah Dynamic ditambahkan untuk membedakan sifat

dinamis halaman web ini dengan halaman web statis yang dibuat hanya

berdasarkan HTML.

DHTML mulai diterapkan pada browser generasi ke empat – Microsoft

Internet Explorer 4 (IE4) dan Netscape Communicator 4 (NS4). DHTML

sepenuhnya merupakan teknologi client side yang hanya bergantung pada

kemampuan browser untuk menampilkan dan memanipulasi elemen halaman web

yang tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan HTML.

Sebagian besar hal yang bisa dibuat dengan DTML bisa juga dibuat

dengan teknologi authoring web lain seperti Java, Flash, atau Shockwave.

Penggunaan DHTML mempunyai kelebihan karena tidak memerlukan plugin

apapun untuk menjalankannya dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan

dengan penggunaan teknologi lain. Kelemahannya, masih banyak hal-hal yang

belum bisa dilakukan dengan menggunakan DHTML seperti suara dan video. Saat

ini sudah cukup banyak penerapan DHTML yang sering ditemukan sewaktu

mengakses internet sehari-hari. Yang umum misalnya rollover menu ( baik

berbentuk image ataupun teks biasa), pulldown menu, trailing cursor, sliding

text,dll.

2.5.1 CSS ( Cascading Style Sheet )

CSS mendefinisikan karakteristik tampilan ( warna, style, dan posisi ) suatu

elemen pada dokumen HTML dalam bentuk property elemen tersebut. Pemisahan

isi dengan tampilan yang dilakukan dengan penerapan CSS ini, memberikan

kemungkinan penyusunan struktur suatu halaman HTML dengan lebih fleksibel.

CSS merupakan bagian/subset dari DOM yang sangat berperan dalam HTML.

Perbedaan implementasi antara Netscape dan Microsoft sehingga akhirnya

W3C melakukan suatu standardisasi CSS. Pada awalnya, upaya standardisasi CSS

dibagi dua, yaitu CSSI untuk pengaturan warna dan style, serta CSS-P untuk

pengaturan posisi suatu elemen. CSS2 dari W3C selanjutnya menggabungkan

kedua standar ini menjadi suatu standar yang meliputi semua setting tampilan

suatu elemen halaman HTML.

Dalam spesifikasi CSS2, ada beberapa properti elemen dokumen yang

berhubungan dengan posisi suatu elemen dihalaman browser. Property tersebut

adalah:

a. Posisition - ada dua pilihan untuk nilai properti ini, yaitu absolute dan

relative. Setting absolute mengatur posisi elemen berdasarkan jarak

terhadap ujung kiri-atas elemen parent-nya. Sedangkan setting absolute

bekerja sesuai layout HTML biasa dimana posisinya ditentukan

berdasarkan akhir elemen sebelumnya.

b. Left dan Top – menentukan jarak kearah kanan dan ke bawah dari posisi

awal elemen. Unitnya bisa dinyatakan dalam point (pt), pixel(px) atau unit

standar CSS lainnya.

c. Width dan Height – menentukan lebar dan tinggi elemen. Unitnya bisa

dinyatakan dalam point(pt), pixel(px) atau unit standar CSS lainnya.

d. Z-index – menentukan apakah suatu elemen ditampikan dilayar. Nilainya

bisa visible (tampil) atau hidden (tersembunyi).

e. Overflow – menentukan perilaku ruang penampung jika isinya melebihi

batasnya. Ada tiga untuk nilai properti ini, yaitu clip, scroll, dan none.

Setting clip berarti isi akan dipotong jika melebihi batas. Scroll akan

memunculkan scrollbar pada container. Sedangkan none tidak akan

melakukan apapun terhadap isi sehingga isi tersebut akan keluar dari ruang

batasnya.

f. Background-color atau Layer-background-color – menentukan warna

dasar dari suatu elemen. Yang pertama berlaku untuk IE, sedangkan yang

kedua berlaku untuk NS.

g. Background-image atau Layer-background-image – menentukan gambar

latar belakang dari suatu elemen. Yang pertama berlaku untuk IE,

sedangkan yang kedua berlaku untuk NS.

2.5.2 JavaScript

JavaScript pertama kali muncul di Netscape 2.0 dan dikembangkan lebih lanjut

pada Netscape 3.0. walaupun memiliki nama yang serupa. JavaScript sama sekali

tidak berhubungan dengan Java.

Java adalah bahasa pemograman tingkat tinggi untuk membuat aplikasi

cross-platform, sedangkan Java Script hanyalah scripting language yang

terintegrasi dengan web browser untuk memberikan fleksibilitas tambahan bagi

programmer untuk mengontrol elemen-elemen dalam halaman web.

Aplikasi JavaScript sebenarnya cukup luas, tetapi disini penulis

menggunakan JavaScript dibatasi untuk DHTML, yaitu JavaScript yang

digunakan untuk mengakses property, method, dan event handler yang disediakan

oleh DOM dan CSS.

Property didefenisikan sebagai setting nilai suatu objek tertentu.

Contohnya adalah warna suatu teks, action untuk suatu form, nama file untuk

suatu gambar, dll. Method adalah fungsi-fungsi yang dapat diterapkan untuk suatu

objek. Misalnya maximize untuk window. Event handler menspesifikasikan

bagaimana suatu objek merespon terhadap suatu kejadian, misalnya suatu button

di click, window di resize,dll. (kadir,2002).

2.6 Pengenalan PHP (HyperText Preprocessor)

2.6.1 Sejarah PHP

PHP merupakan salah satu bahasa pemograman web yang masih muda namun

telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan telah banyak

digunakan oleh banyak user dalam membuat aplikasi web baik perseorangan

maupun perusahaan.

2.6.1.1 PHP/FI (Personal Home Page / Form Interpreter )

Pertama kali PHP dibuat dan diperkenalkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995

menggunakan nama PHP/FI. Generasi awal PHP/FI dibuat dari Perl yang waktu

itu digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Pada awalnya, PHP/FI merupakan

bagian dari Personal Home Page Tools. Namun, karena kebutuhan penggunaan

web yang semakin kompleks maka dikembangkan PHP/FI dengan menggunakan

bahasa c. Rasmus menulis sejumlah besar fungsi untuk pengaksesan ke dalam

database. Penulisan itu juga bertujuan membangun halaman web menjadi lebih

dinamis.

PHP/FI merupakan akronim dari Personal Home Page/Form Interpreter.

Pada awal penyusunan, PHP/FI hanya mempunyai fungsi dasar dari PHP yang ada

sekarang ini. Jadi, dengan kata lain, pondasi PHP sekarang ini adalah PHP/FI.

Karena ketika pertama dibuat menggunakan Perl maka PHP/FI juga mempunyai

susunan dan karakter pemograman yang sama dengannya.

Pada tahun 1997, dikeluarkan PHP/FI versi 2.0. Fungsi-fungsi pada

PHP/FI ditulis dengan menggunakan bahasa C karena telah memiliki fungsi

khusus untuk mengakses database maka, pada tahun yang sama terdapat kurang

lebih 50.000 domain yang menggunakan PHP/FI sebagai bahasa pemograman

untuk website, atau sekitar 1% dari total domain yang ada pada waktu itu.

Booming PHP/FI tersebut membuat semakin banyak orang yang tertarik untuk

berpartisipasi mengembangkan PHP/FI. Berkat kerjasama dan kontribusi mereka,

PHP versi 3.0 pun dikeluarkan walau kala itu masih dalam tahap alpha.

PHP 3 merupakan generasi baru hasil pengembangan PHP/FI. Banyak developer

yang terlibat didalamnya. Tak heran jika PHP 3 dianggap sebagai tonggak awal

bagi terciptanya PHP versi sekarang ini. Secara resmi, peluncur PHP 3.0 ialah

Andi Gutmans dan Zeev Suraski pada tahun 1997. Mereka mengeluarkan PHP 3.0

karena melihat kelemahan PHP/FI yang digunakan dalam aplikasi e-commerce.

Kemudian, mereka menulisnya ulang dengan masih mengacu kepada PHP/FI.

Setelah PHP 3 dikeluarkan, mereka menyarankan untuk menghentikan proyek

PHP/FI karena PHP 3 masih lebih baik.

Alasan untuk mulai mengembangkan PHP, dan memfokuskan diri pada

PHP 3.0 ialah pengembangan versi ini secara meluas dalam mendukung berbagai

jenis database, protokol dan API. Dengan dukungan yang semakin besar dari

berbagai pihak yang menyumbangkan berbagai modul maka, pada tahun 1998,

10% dari seluruh webserver yang ada kala itu telah menginstalasi PHP versi 3.0.

2.6.1.3 PHP 4

PHP versi 4 diluncurkan untuk menangani kelemahan PHP 3, yaitu penggunaan

fungsi yang begitu kompleks. Kurangnya efisiensi waktu dan kinerja yang buruk

diperbaiki dan ditulis ulang dari inti PHP 3.

Dengan penambahan fitur baru, seperti session, output buffering dan

penanganan input, menjadikan PHP 4 aman dari berbagai jenis bahasa

pemograman berbasis web. Selain itu, inti perbedaan mereka terletak pada

penggunaan Zend Engine. Zend Engine merupakan inti dari PHP. Sebagian dari

inti PHP, secara fungsional ia bertugas menangani input, menterjemahkan dan

mengeksekusinya. Ia juga berperan menterjemahkan fungsi.

2.6.1.4 PHP 5

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Pada versi 5 muncul untuk menangani

kelemahan-kelemahan yang terdapat pada versi sebelumnya. PHP versi 5 dapat

membuat file swf dan applet java. Focus utamanya adalah mengoptimalkan

pengunaan PHP untuk OOP (Object Oreiented Programming).(Syafii, 2005)

2.6.2 Skrip PHP

Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Suatu skrip akan

dikenali sebagai skrip PHP bila diapit oleh tanda:

a. <?php……?>

b. <?...?>

c. <script language=”PHP”>……</script>

Skrip yang dibuat dengan PHP disimpan dengan nama file dan diikuti

dengan ekstensi *.php, misalnya : contoh.php. Bila skrip PHP diakses melalui

computer lokal maka file PHP disimpan di folder htdocs di local web server.

Sama halnya dengan penamaan dokumen HTML, pemberian nama dokumen yang

sama tetapi dituliskan dengan case yang berbeda akan dianggap sebagai dokumen

yang berbeda, misalnya contoh.php akan berbeda dengan CONTOH.php atau

Contoh.php. Skrip PHP dapat disisipkan dibagian manapun dalam dokumen

HTML, begitu pula sebaliknya skrip HTML dapat diletakkan diantara skrip PHP.

Berikut ini contoh dari skrip PHP:

a. contoh1.php

<html>

<head>

<title> Menyisipkan PHP di dokumen HTML </title>

</head>

<body>

Cara menyapa PHP dengan akrab:<br>

<p>

<?php

Echo(“Hallo PHP, apa kabar?”);

?>

</body>

</html>

b. contoh2.php

<?php

Echo(“ini ditulis dengan skrip PHP !!”);

?>

<html>

<br><hr>

ini ditulis dengan HTML

</body>

</html>

<?php

Echo(“<br>sekian”);

?>

2.6.3 Integrasi dengan Database

PHP yang digabungkan dengan database akan lebih berkekuatan jika digabungkan

dengan database yang realible, gratis dan mudah diinstalasi. Terdapat dua jenis

database yang memenuhi yaitu MySQL dan PostgreSQL. Kedua jenis database ini

dipergunakan karena kinerja yang bagus dan untuk mengaksesnya.PHP

mempunyai fungsi khusus. berikut ini daftar database yang didukung oleh PHP

sampai versi 5:

Tabel 2.3 Daftar Database-Database Yang Didukung PHP

No. Nama Database No. Nama Database

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11.

Adabas D

DBase

Empress

FilePro (read-only)

Hyperware

IBM DB2

Informix

Ingres

Interbase

Frontbase

MSQL

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

Direct MS-SQL

MySQL

ODBC

Oracle (OC17 dan OC18)

Ovrimos

PostgreSQL

SQLite

Solid

Sybase

Velocis

Unix dbm

PHP mempunyai fungsi khusus untuk mengakses MySQL. Ada sekitar 48 fungsi

yang didukung PHP dalam mengakses PHP dalam mengakses MySQL dalam

membuat aplikasi. Adapun yang biasa digunakan diantaranya adalah :

a. mysql_connect()

fungsi mysql_connect adalah untuk menghubungkan PHP dengan database

MySQL. Format fungsinya adalah:

mysql_connect(string hostname, srting username, string password);

b. mysql_select_db

setelah terhubung ke database MySQL dengan menggunakan

mysql_connect, langkah selanjutnya adalah memilih database yang akan

digunakan. Fungsi mysql_select_db digunakan untuk memilih database.

Format fungsinya adalah:

mysql_select_db(string database, koneksi)

koneksi ialah variable yang terhubung ke MySQL. Jika tidak mengisi

variable koneksi maka koneksi yang terbuka saat itulah yang dianggap

digunakan. Manfaat berbagai macam koneksi adalah bahwa dengan pilihan

seperti itu maka dalam satu file dimungkinkan mengambil query dari 2

database sekaligus.

c. mysql_query

Dalam database MySQL, perintah untuk melakukan transaksi ialah

perintah SQL. Sebutan untuk mengirim perintah SQL dinamakan query.

Query memberi perintah kepada database untuk melakukan apa yang

dikehendaki.

Format fungsinya:

Int mysql_query(string query, int[link_identifier];

d. mysql_num_rows

kegunaan dari fungsi ini adalah untuk menghitung jumlah baris yang

dikenai oleh proses SQL.Format fungsinya adalah:

Int mysql_num_rows(int result);

e. mysql_fetch_array

Fungsi ini berkaitan dengan menampilkan data. Untuk menampilkan data,

digunakan fungsi mysql_fetch_array. Dengan fungsi ini, haisl query

ditampung dalam bentuk array. Format fungsinya adalah:

Dokumen terkait