• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Teknik Perhitungan Bagi Hasil

Bagi hasil dikenal sebagai profit sharing yang merupakan karakteristik umum dan landasan bagi operasional bank syariah secara keseluruhan berdasarkan prinsip yang berpedoman pada akad mudharabah. Hal itu juga terdapat di produk pendanaan Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang yang terdapat pada Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik. Oleh karena itu dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan mengenai perhitungan bagi hasil Tabungan BSM dan Tabungan simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang.

1. Tabungan BSM

Tabungan BSM merupakan tabungan yang menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah. Nasabah menginvestasikan uangnya dalam bentuk tabungan dan kemudian pihak bank kembali menginvestasikan dana tersebut sehingga akan mendapat keuntungan. Dari keuntungan tersebut bank mempunyai kewajiban untuk membagi hasil yang di dapat kepada nasabah.

Bagi hasil yang diberikan bank kepada nasabah, apabila nasabah memiliki saldo kurang dari 100 juta nisbah untuk nasabah adalah sebesar 27% dan untuk bank sebesar 73%. Kemudian apabila nasabah memiliki saldo lebih dari 100 juta maka nisbah untuk nasabah 31,75 % dan untuk bank 68,25 %.(Chairinnisa, 16 Maret 2015)

Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya bagi hasil yang diterima nasabah di Bank Syariah Mandiri yaitu:

a. Prosentase ekuivalen rate.

b. Nisbah bagi hasil yang disepakati. Untuk Tabungan BSM, nisbah untuk nasabah sebesar 27% dan 73% untuk bank.

c. Rata-rata jumlah simpanan nasabah. d. Pajak.

Contoh perhitungan bagi hasil pada Tabungan BSM

Simulasi 1

Saldo rata-rata tabungan Ibu Dwina bulan Maret tahun 2015 sebesar Rp. 25.000.000, Perbandingan bagi hasil antara bank dan nasbah adalah 73 : 27, Bila saldo rata-rata Tabungan BSM pada bulan Maret 2015 sebesar 7.000.000.000 dan pendapatan bank 1.000.000.000 maka bagi hasil yang diperoleh ibu dwina adalah sebesar :

= 𝑺𝒂𝒍𝒅𝒐𝒓𝒂𝒕𝒂 βˆ’ 𝒓𝒂𝒕𝒂𝒏𝒂𝒔𝒂𝒃𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒍𝒅𝒐𝒓𝒂𝒕𝒂 βˆ’ π’“π’‚π’•π’‚π’”π’†π’π’–π’“π’–π’‰π’•π’‚π’ƒπ’–π’π’ˆπ’‚π’π‘©π‘Ίπ‘΄ π’™π’‘π’†π’π’…π’‚π’‘π’‚π’•π’‚π’π’šπ’‚π’π’ˆπ’…π’Šπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Šπ’‰π’‚π’”π’Šπ’π’Œπ’‚π’π’™π’π’Šπ’”π’ƒπ’‚π’‰ π΅π‘Žπ‘”π‘–π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ = 𝑅𝑝. 25.000.000 𝑅𝑝. 7.000.000.000 π‘₯ 1.000.000.000 π‘₯ 27% =𝑅𝑝. 964.285 12 = 𝑅𝑝. 80.357 π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘šπ‘‘π‘–π‘π‘œπ‘‘π‘œπ‘›π‘”π‘π‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜ =𝑅𝑝. 80.357βˆ’20% = 𝑅𝑝. 64.285

Maka bagi hasil yang diterima Ibu Dwina pada bulan Maret sebesar Rp.64.285,-

Simulasi 2

Saldo rata-rata Ibu Rini pada bulan Maret tahun 2015 adalah Rp. 25.000.000. Nisbah yang diperoleh Ibu Rini adalah sebesar 27 %, ekuivalen rate pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik sebesar 14,27%. Berapakah bagi hasil yang diperoleh Ibu Rini setiap bulannya?

π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’=π‘΅π’Šπ’”π’ƒπ’‚π’‰π’™π‘¬π‘Ήπ’™π‘Ίπ’‚π’π’…π’π‘Ήπ’‚π’•π’‚ βˆ’ 𝑹𝒂𝒕𝒂 𝟏𝟐 βˆ’ 𝟐𝟎% π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’=πŸπŸ• % π’™πŸπŸ’,πŸπŸ•% 𝒙𝑹𝒑.πŸπŸ“.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟏𝟐 βˆ’ 𝟐𝟎% π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’= 𝑹𝒑.πŸ–πŸŽ.πŸπŸ”πŸ– 𝟏𝟐 βˆ’ 𝟐𝟎%

π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’=𝑹𝒑.πŸ”πŸ’.πŸπŸ–πŸ“

Jadi dengan saldo tabungan sebesar Rp. 15.000.000 Ibu Rini memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 64.285 pada bulan Maret, jumlah tersebut dapat berubah pada bulan berikutnya, karena setiap bulan ER di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik selalu berubah, perubahan ini dapat menjadi naik atau malah menjadi turun, semua itu tergantung dari hasil pendapatan bank itu pada bulan yang bersangkutan.

2. Tabungan Simpatik

Tabungan Simpatik merupakan tabungan dengan prinsip akad wadiah yad dhamanah. Pihak bank dapat mempergunakan barang/aset yang ditiipkan tersebut untuk aktivitas perekonomian tertentu, dengan catatan bahwa pihak bank akan mengembalikan barang/aset yang dititipkan secara utuh pada saat nasabah mengendaki.

Dengan prinsip ini pihak bank boleh mencampur aset nasabah dengan aset nasabah lainnya, kemudian dapat digunakan untuk tujuan produktif mencari keuntungan. Pihak bank berhak atas keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan aset. Selain itu pihak bank juga diperbolehkan atas kehendak sendiri memberikan bonus kepada pemilik aset, akan tetapi bonus yang diberikan sesuia dengan kebijakan Bank Syariah Mandiri tanpa diperjanjikan sebelumnya. Meskipun begitu, nasabah tetap akan mendapat bagi hasil dengan ketentuan 82% untuk bank dan 18% untuk nasabah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya bagi hasil yang diterima nasabah di BSM yaitu

a. Prosentase ekuivalen rate.

b. Nisbah bagi hasil yang disepakati. Untuk Tabungan Simpatik, nisbah untuk nasabah sebesar 18% dan 82% untuk bank.

c. Rata-rata jumlah simpanan nasabah. d. Pajak.

Berikut ini simulasi perhitungan bagi hasil Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik :

Simulasi 1

Saldo rata-rata Tabungan Simpatik Bapak Fendy bulan April tahun 2014 sebesar Rp. 8.000.000, Perbandingan bagi hasil antara bank dan nasbah adalah 82 : 18, Bila saldo rata-rata Tabungan Simpatik pada bulan April sebesar 750.000.000 dan pendapatan bank 70.000.000 maka bagi hasil yang diperoleh Bapak Fendy adalah sebesar : = π‘Ίπ’‚π’π’…π’π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚π’π’‚π’”π’‚π’ƒπ’‚π’‰ π’”π’‚π’π’…π’π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚π’”π’†π’π’–π’“π’–π’‰π‘»π’‚π’ƒπ’–π’π’ˆπ’‚π’π‘Ίπ’Šπ’Žπ’‘π’‚π’•π’Šπ’Œ π’™π’‘π’†π’π’…π’‚π’‘π’‚π’•π’‚π’π’šπ’‚π’π’ˆπ’…π’Šπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Šπ’‰π’‚π’”π’Šπ’π’Œπ’‚π’π’™π’π’Šπ’”π’ƒπ’‚π’‰ π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’ = 𝑹𝒑.πŸ–.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝑹𝒑. πŸ•πŸ“πŸŽ.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 π’™πŸ•πŸŽ.𝟎𝟎𝟎.πŸŽπŸŽπŸŽπ’™πŸπŸ–% = 𝑹𝒑.πŸπŸ‘πŸ’.𝟎𝟎𝟎 𝟏𝟐 = 𝑹𝒑.𝟏𝟏.𝟐𝟎𝟎 π’”π’†π’ƒπ’†π’π’–π’Žπ’…π’Šπ’‘π’π’•π’π’π’ˆπ’‘π’‚π’‹π’‚π’Œ = 𝑹𝒑.𝟐𝟐.πŸ“πŸŽπŸŽ βˆ’ 𝟐𝟎% =𝑹𝒑.πŸ–πŸ—πŸ”πŸŽ

Maka bagi hasil yang diterima Bapak Fendy pada bulan Maret sebesar Rp.8.960,-

Simulasi 2

Saldo rata-rata Tabungan SImpatik Ibu Husna pada bulan April tahun 2013 adalah Rp. 8.000.000. Nisbah yang diperoleh Ibu Husna adalah sebesar 18 %, ekuivalen rate pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik sebesar 9%. Berapakah bagi hasil yang diperoleh Husna setiap bulannya?

π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’= π‘΅π’Šπ’”π’ƒπ’‚π’‰π’™π‘¬π‘Ήπ’™π‘Ίπ’‚π’π’…π’π‘Ήπ’‚π’•π’‚ βˆ’ 𝑹𝒂𝒕𝒂 𝟏𝟐 βˆ’ 𝟐𝟎% π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’= πŸπŸ– % π’™πŸ—% 𝒙𝑹𝒑.πŸ–.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟏𝟐 βˆ’ 𝟐𝟎% π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’= 𝑹𝒑.πŸ–πŸŽ.πŸπŸ”πŸ– 𝟏𝟐 βˆ’ 𝟐𝟎% π‘©π’‚π’ˆπ’Šπ‘―π’‚π’”π’Šπ’=𝑹𝒑.πŸ–πŸ—πŸ”πŸŽ

Jadi dengan saldo tabungan sebesar Rp. 8.000.000 Ibu Husna memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 8960 pada bulan April, jumlah tersebut dapat berubah pada bulan berikutnya, karena setiap bulan ER di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik selalu berubah, perubahan ini dapat menjadi naik atau malah menjadi turun, semua itu tergantung dari hasil pendapatan bank itu pada bulan yang bersangkutan.

3. Perkembangan Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Dewasa ini kesadaran masyarakat untuk menabung di bank semakin tinggi. Di Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya muslim sudah banyak bank islam yang berdiri. Perbankan islam yang berdiri ini mencoba untuk menawarkan suatu konsep yang berbeda di lembaga perbankan untuk menyasar masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim tersebut.

Seperti halnya Bank Mandiri Syariah, bank yang merupakan anak perusahan dari Bank Mandiri ini menawarkan kepada masyarakat suatu konsep syariah di lembaga keuangan perbankan. Bank Syariah Mandiri sendiri sudah tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Bermacam-macam produk yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri dengan konsep syariahnya. Salah satu produk yang ditawarkan adalah produk tabungan. Di bagian ini penulis akan membahas produk tabungan di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik yang paling sering

dipilih dan digunakan masyarakat untuk menabung. Tabungan tersebut adalah Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik.

Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik keduanya sama-sama menggunakan akad dengan prinsip syariah. Tabungan BSM dengan akad mudharabah muthlaqah sedangkan Tabungan Simpatik dengan akad wadiah.

Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik mulai beroperasi sejak tanggal 27 Desember 2011. Dari tahun 2012 hingga tahun 2014 Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik terus tumbuh termasuk dalam produk tabungan.

a. Tabungan BSM

Berikut adalah tabel jumlah nilai simpanan produk Tabungan BSm dan jumlah nasabahnya di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 1.1 Jumlah Nilai Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Tahun 2012-2014. Tahun Bulan 2012 2013 2014 Januari 369.099.035,96 610.754.711,81 232.890.420,17 Februari 735.846.859 49.938.154,91 233.935.285,54 Maret 211.884.625,44 265.474.475,26 359.215.550,09 April 227.448.649,43 167.048.125,19 137.781.982,19 Mei 365.948.688,11 308.665.831,12 113.543.821,69

Juni 91.192.270,29 105.907.404,63 462.106.683,77 Juli 396.113.564,33 218.501.597 92.673.769,70 Agustus 216.474.247,27 342.052.245,82 685.225.394,79 September 51.174.548 76.184.282,16 191.584.770,94 Oktober 188.012.860,51 283.619.299,21 122.752.487,77 November 152.288.064,38 231.501.764,76 250.650.310,12 Desember 76.718.927,56 48.192.615,86 285.770.282,52 JUMLAH 3.082.202.340,28 2.707.840.507,73 3.168.130.759,29 TOTAL 8.958.173.607,30 Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Tabel 1.2 Jumlah nasabah Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik tahun 2012-2014.

Tahun

Januari 28 30 21 Februari 28 11 30 Maret 26 27 49 April 33 19 33 Mei 28 37 31 Juni 24 20 33 Juli 40 33 30 Agustus 30 20 36 September 27 21 20 Oktober 32 20 27 November 25 35 36 Desember 25 31 29 JUMLAH 346 304 375 TOTAL 1025

Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Dari hasil data jumlah nasabah di atas selama tahun 2012-2014 Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik mengalami fluktuasi di jumlah nasabah. Jumlah nasbahnya tercermin bawha pada tahun 2012 nasbah Tabungan BSM Mencapai 346, kemudian turun di tahun keduanya menjadi 304 kemudian naik kembali di tahun ketiganya di tahun 2014 menjadi 375. Nasabah yang turun dari tahun pertama ke tahun ke dua sebesar 40 nasabah, kemudian dari tahun ke dua ke tahun ke tiga naik 71 nasabah.

Hal itu berdampak pada jumlah volume Tabungan BSM itu sendiri, dari perolehan tahun pertama sebesar Rp. 3.082.202.340,28 pada tahun kedua turun sebesar Rp. 374.361.832,55 menjadi Rp. 2.707.840.507,73 kemudian naik kembali pada tahun ketiga sebesar Rp. 460.290.251,56 sehingga pada tahun ketiganya tahun 2014 mendapatkan perolehan sebesar Rp. 3.163.130.759,29. Total keseluruhan Tabungan BSM Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dari tahun 2012-2014 adalah sebesar Rp. 8.958.173.607,30.

Dari hasil analisis data di atas dapat penulis simpulkan bahwa turunnya perolehan nasabah Tabungan BSM juga ikut mempengaruhi jumlah nominal pendapatannya. Jika jumlah nasabahnya naik perolehannya nominalnya pun ikut naik, sebaliknya jika jumlah nasabahnya turun maka perolehan nominalnya pun ikut turun. Salah satu hal yang mempengaruhi hal tersebut adalah faktor eksternal dari luar bank. Banyaknya bank-bank syariah di sekitar Banyumanik menyebabkan persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Selain bank, keberadaan BMT disekitar Banyumanik juga berperan dalam penurunan nasabah dan jumlah perolehan Tabungan BSM ini.

b. Tabungan Simpatik

Berikut adalah tabel jumlah nilai simpanan produk Tabungan Simpatik dan jumlah nasabahnya di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 2.1 Jumlah TabunganSimpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Tahun 2012-2014.

Tahun Bulan 2012 2013 2014 Januari 5.091.044,00 4.386.726,67 11.046.968,25 Februari 24.594.371 41.296.241,26 31.423.271,82 Maret 19.216.648,58 121.754.714,62 99.695.426,65 April 33.884.822,41 149.150.163,56 36.625.034,12 Mei 1.226.419,82 58.538.337,72 48.165.650,65 Juni 29.251.746,32 54.587.464,80 44.473.512,90 Juli 161.246.079,86 22.610.093,42 41.518.748,92 Agustus 19.420.494,27 63.987.557,06 140.432.600,70 September 5.578.827,31 17.747.798,38 71.571.227,77 Oktober 82.137.680,17 15.655.392,93 14.711.583,59 November 2.367.516,55 9.654.238,62 31.983.753,05 Desember 14.790.129,94 211.654.016,4 101.837.058,51

JUMLAH 398.805.780,23 771.022.745,44 673.484.836,93

TOTAL 1.843.313.362,60

Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Tabel 2.2 Jumlah nasabah Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik tahun 2012-2014. Tahun Bulan 2012 2013 2014 Januari 5 14 16 Februari 7 9 10 Maret 7 17 13 April 4 13 66 Mei 3 25 24 Juni 19 85 17 Juli 5 11 85 Agustus 6 20 28 September 9 50 12 Oktober 14 11 25 November 4 16 16 Desember 9 18 14 JUMLAH 92 289 326

TOTAL 707

Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Dari data jumlah Tabungan Simpatik di atas dapat penulis pahami bahwa dari tahun 2012-2014 Tabungan Simpatik mengalami fluktuasi, pada tahun pertamanya jumlah total nominal perolehannya mencapai Rp. 398.805.780,93 kemudian naik hampir dua kali lipat sebesar Rp. 372.216.965,21 menjadi Rp. 772.022.754,44, akan tetapi di tahun ke tiganya turun sebesar Rp. 97.537.908,51 menjadi Rp. 673.484.836,93.

Kemudian dilihat dari jumlah nasabahnya terjadi sesuatu yang unik, bila jumlah nominal perolehan Tabungan Simpatik terjadi penurunan pada tahun ke tiganya, akan tetapi dilihat dari segi jumlah nasabah Tabungan Simpatik justru naik dari tahun pertamanya hingga tahun ketiganya. Pada tahun pertama jumlah Tabungan Simpatik berjumlah 92, kemudian melonjak tajam dua kali lipat lebih sebesar 197, hingga pada tahun keduanya berjumlah total 289 nasabah. Kemudian kenaikan juga terjadi pada tahun ketiganya yaitu naik sebesar 37 nasabah, sehingga pada tahun ketiganya menjadi 326 nasabah.

Dari data di atas dapat penulis analisis meskipun nasabah naik setiap tahunnya, tidak menjamin naiknya jumlah nominal perolehan tabungannya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam faktor seperti setoran nasabah. Meskipun nasabahnya banyak bila jumlah setorannya hanya sedikit itu akan berpengaruh terhadap nominal perolehan tabungan yang juga sedikit. Sebaliknya, jika nasbahnya sedikit tetapi jumlah setorannya banyak itu akan berpengaruh ke jumlah nominal Tabungan

Simpatik yang diperoleh. Selain itu faktor seperti pergantian SDM yang ada juga ikut mempengaruhi perolehan nominal dari tabungan simpatik ini. Dengan masuknya SDM yang baru otomatis akan butuh waktu lebih untuk menyesuaikan situasi dan kondisi di tempat kerja dan lingkungan pasar.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis mengenai karakteristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, teknik perhitungan bagi hasilnya dan perkembangannya dari tahun 2012-2014 di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tabungan BSM merupakan tabungan dengan akad mudharabah mutlaqah. Tabungan sebesar 73% : 27%. Sedangkan Tabungan Simpatik adalah tabungan dengan akad wadiah yad dhamanah dengan sisitem bagi hasil sebesar bonus antara pihak bank dengan nasabah dengan perbandingan sebesar 82% : 18%. Untuk pembukaan rekening baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik mempunyai syarat yang sama yaitu fotocopy KTP/SIM/NPWP, yang membedakan adalah Tabungan BSM setoran awalnya minimal Rp. 80.000, saldo minimum Rp. 50.000, biaya tutup rekening Rp. 20.000 dan biaya administrasi Rp. 7000 per bulan. Sedangkan Tabungan Simpatik setoran awalnya minimal Rp. 20.000, saldo minimal Rp. 20.000, biaya tutup rekening Rp. 10.000 dan bebas biaya administrasi bulanan sebesar 2500 atau sebesar bonus bulanan (tidak mengurangi saldo minimal).

2. Untuk tehnik perhitungan bagi hasilnya baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik dipengaruhi oleh bebrapa faktor, seperti jumlah rata-rata tabungan nasabah, ekuivalen rate pada waktu bulan itu, persentase bagi hasil yang diberikan dan juga pajak. Selain itu bagi hasil ini juga dipengaruhi oleh

pendapatan bank itu sendiri, jika pendapatan bank tingga maka bagi hasilnya juga ikut tinggi, sebaliknya jika rendah maka bagi hasilnya pun akan rendah.

3. Kemudian dari segi perkembanganya dari tahun 2012-2014, Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik mempunyai perbedaan tersendiri. Tabungan BSM pada tahun pertama hingga kedua mengalami penurunan dari segi nasabah maupun segi perolehan jumlah tabungan, akan tetapi kembali naik pada tahun ke tiganya. Sedangkan Tabungan Simpatik dari tahun pertama hingga ke tiga jumlah nasabahnya selalu naik, akan tetapi tidak diikuti oleh jumlah perolehan pendapatannya. Pendapatan Tabungan Simpatik dari tahun pertama hingga tahun kedua naik, kemudian turun pada tahun ketiga. Ini membuktikan bahwa meskipun jumlah nasabahnya naik setiap tahunnya, belum tentu diikuti oleh perolehan nominalnya. Dari kedua Tabungan di atas dapat disimpulkan bahwa naik turunya nasabah dan jumlah perolehan yang didapat bank dari tabungan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antra lain faktor external seperti banyaknya bank-bank syariah dan BMT disekitar Banyumanik. Selain itu jumlah setoran yang disetorkan nasabah dan SDM yang berganti juga ikut berpengaruh pada perolehan nominal dan jumlah nasabah pada tabungan itu sendiri.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan penulis mengenai karakteristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, teknik perhitungan bagi hasilnya dan perkembangannya dari tahun 2012-2014 di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Pada Tabungan BSM maupun Simpatik, keduanya harus di tingkatkan proses pengenalan produknya dan pemasarannya di masyarakat agar masyarakat lebih mengerti lagi tentang produk pendanaan seperti ke dua tabungan ini. Masyarakat

yang memahami produk perbankan syariah seperti Tabungan BSM dan Simpatik tersebut kesadarannya akan menabung di bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri akan menjadi semakin tinggi, apalagi penduduk Indonesia yang mayoritas muslim itu merupakan pasar yang potensial bagi Bank Syariah Mandiri.

2. Bank Syariah Mandiri akan lebih baik jika produk tabungan yang ditawarkan mempunyai daya tarik lebih untuk menarik minat nasabah untuk menabung. Hal ini dapat berupa semacam hadiah dalam bentuk barang jika ada nasabah yang ingin menabung. Walaupun tidak seberapa tetapi ini dapat sedikit memicu masyarakat untuk menabung di Bank Syariah Mandiri di bandingkan dengan bank lain.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M. Syafi’i. 2010. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta : PT. Gema insani press.

Ascarya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Press.

Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Karim, Adiwarman. 2013. Bank Islam : analisis fiqih dan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhammad. 2011. Manajemen pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : UUP AMP YKPN Seles Kit Bank Syariah Mandiri

Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung. Tarsito.

http://www.bi.go.id, diakses pada 26 Juli 2015.

http://danxoo46.wordpress.com/pengertian-tabungan/. Diakses15 juni 2015

http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/produkdana-consumer/syariah-mandiri-tabungan/, diakses pada 25 juli 2015

Dokumen terkait