• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN

SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

Oleh

HUSNA KAMALA PUTRA NIM 201-12-009

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN

SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG

TUGAS AKHIR

Disusun dan Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

Oleh

HUSNA KAMALA PUTRA NIM 201-12-009

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini aku persembahkan kepada :

1. Allah SWT atas semua karunia yang diberikan-Nya.

2. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan spiritual maupun material dan tidak lupa doanya yang selalu dipanjatkan kepadaku. 3. Kakakku Riswanto dan Pungki serta seluruh keluargaku yang aku sayangi. 4. Sahabat dan teman-temanku D III Perbankan Syariah angkatan 2012 yang selalu

membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian TA ini.

5. Sahabat-sahabatku Enggal, Athar, Opik, Dwi Cahyo, Adit, Sulton, Fendy, Aga, Miun, Dwina, Rini dll yang sudah memberikan kesenangan dan canda tawa bersama selama ini.

6. Seluruh teman-teman di komunitas Transmania Semarang dan seluruh Indonesia 7. Seluruh jajaran staf dan karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang

yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan kesempatan bagi saya untuk menuntut ilmu dan pekerjaan.

8. Seluruh jajaran staff, karyawan, dan dosen di IAIN Salatiga yang telah membagikan ilmunya dan banyak sekali membantu hingga TA ini dapat selesai.

(7)

MOTTO

“ Apa yang diusahakan, itulah yang didapatkan”

(8)

ABSTRAK

Dengan adanya penelitian ini, penulis berusaha untuk memberikan gambaran tentang karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, tehnik cara perhitungan bagi hasilnya, dan tingkatperkembangannya. Dengan demikian masyarakat dapat lebih mengetahui kedua produk tersebut secara rinci.

Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Deskriptif analitik adalah penulisan yang menyajikan analisis mengenai suatu objek yang menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu. Selain itu, Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dengan meneliti langsung objeknya.

Hasil dari penelitian ini adalah Tabungan BSM merupakan tabungan dengan akad mudharabah mutlaqah. Pada Tabungan BSM nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah adalah sebesar 73% : 27%. Sedangkan Tabungan Simpatik adalah tabungan dengan akad wadiah yad dhamanah dengan sisitem bonus antara pihak bank dengan nasabah dengan perbandingan sebesar 82% : 18%.

Untuk tehnik perhitungan bagi hasilnya baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah rata-rata tabungan nasabah, ekuivalen rate pada waktu bulan itu, persentase bagi hasil yang diberikan dan juga pajak.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufiq, serta

hidayahnya sehingga penulis dapatmenyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

“Analisis Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di BSM KCP Banyumanik

Semarang“. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Agung

Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada Jurusan D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

Penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M,Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Islam IAIN Salatiga

3. Bapak Ahmad Mifdlol M, Lc, M.SI selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah dan sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah mencurahkan waktu memberikan pengarahan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

4. Bapak dan ibu dosen Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat membantu dalam Tugas Akhir ini. 5. Pimpinan/Manajer beserta seluruh jajaran staf dan karyawan Bank Syariah

(10)

6. Bapak dan ibu, keluarga, serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi dan dukungan materil maupun spiritual.

7. Teman-teman D III Perbankan Syariah angkatan 2012 dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat dan bantuan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 8. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun demi lebih baiknya laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna. Akhirnya penulis memohon maaf atas keterbatasan penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Besar harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi pembaca.

Salatiga, 15 Agustus 2015 Penulis

Husna Kamala Putra

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

E. Penelitian Terdahulu ... 5

F. Metode Penelitian ... 7

G. Penegasan Istilah ... 9

H. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI

1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri. ... 27

2. Profil Bank Syariah Mandiri ... 29

3. Visi, Misi, Shared Values Ethic dan Doktrin Anti Fraud BSM ... 30

4. Struktur Organisasi ... 32

5. Job Description ... 33

6. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri ... 39

BAB IV ANALISIS DATA A. Karakteristik Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik... 68

(12)

C. Perkembangan Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik ... 82 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 91 B. Saran... 92

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya selalu berhubungan dengan masalah keuangan baik hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau keduanya. Salah satu lembaga keuangan adalah bank. Pengertian bank menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak (Kasmir, 2009: 25).

Perbankan terdiri dari dua jenis, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terletak pada prinsip yang digunakan. Bank syariah dalam menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu bebas bunga dengan menggunakan prinsip bagi hasil, sedangkan dalam bank konvensional menggunakan prinsip bunga.

(14)

bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Berikutnya adalah pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan (Kasmir, 2009: 12-14).

Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industri modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. Lembaga keuangan merupakan tumpuan bagi para pengusaha untuk mendapatkan modal melalui mekanisme kredit dan menjadi tumpuan investasi melalui mekanisme saving, sehingga lembaga keuangan memiliki peranan yang besar dalam mendistribusikan sumber daya ekonomi di kalangan masyarakat.

Antara bank dan masyarakat sama-sama berlandaskan prinsip kepercayaan , masyarakat percaya bahwa dana yang disimpan atau dititipkan kepada bank akan aman dan dapat diambil kapan saja dibutuhkan, bank juga percaya kepada masyarakat yang meminjam dana dari bank, bahwa dana tersebut dapat dikembalikan tepat pada waktunya.

Berdasarkan kepercayaan tersebut bank mampu beroperasi dan akan terus berkembang khusunya produk tabungan. Tabungan harus terus digalakan karena dapat dimanfaatkan dananya untuk membantu masyarakat yang defisit dana dan membantu pembangunan melalui mekanisme kredit atau pembiayaan.

(15)

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telaH dibuat antara bank dan nasabah (Kasmir, 2003: 57).

Seperti halnya Bank Syariah Mandiri, bank tersebut menawarkan berbagai produk tabungan dengan sistem perhitungan bagi hasil yang sesuai dengan prinsip syariah, karena tabungan merupakan sarana bagi masyarakat dalam mendapatkan modal diluar produk deposito dan giro.

Produk tabungan yang paling diminati di Bank Syariah Mandiri adalah produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik. Meskipun kedua produk tersebut adalah produk yang paling diminati dan popular, tetapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa perbedaan dari kedua produk tabungan tersebut.

Berdasrakan uraian diatas penulis berusaha untuk memberikan gambaran tentang karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik disertai dengan cara perhitungan bagi hasilnya dan tingkat perkembangannya. Dengan demikian,

penulis mengambil judul, “ Analisis Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik

di BSM KCP Banyumanik Semarang “

B. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan yang ada serta mempermudah pembahasan agar lebih terarah dan mendalami sesuai dengan sasaran, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

(16)

2. Bagaimana teknik perhitungan bagi hasil tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik ?

3. Bagaimana tingkat perkembangan produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik antara tahun 2012-2014 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

2. Untuk mengetahui tehnik perhitungan bagi hasil Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik tahun 2012-2014.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti dan akademisi

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak peneliti sendiri yang berguna untuk salah satu syarat memperoleh gelar diploma tiga dan bisa menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang akan datang apabila akan mengangkat tema yang sama.

2. Bagi Bank Syariah Mandiri

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengetahui seberapa besar tingkat perkembangan produk tabungan yang paling diminati di Bank Syariah Mandiri di kalangan masyarakat.

3. Bagi Masyarakat

(17)

E. Penelitian Terdahulu

Resty S (2011), dalam tugas akhir yang berjudul “Produk Tabungan Muamalat di Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga” menjelaskan bahwa bagi hasil yang didapatkan oleh nasabah setiap bulannya selalu berbeda, kemudian dalam sistem tabungan syariah tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah akan mengalami peningkatan dan penurunan tergantung pada pendapatan bank dan nisbah bagi hasil yang diperoleh.

Rahmah dalam tugas akhir yang berjudul “Tingkat Perkembangan Produk tabungan Shar-E Periode Januari-Desember 2008 di BMI Cabang Solo” menjelaskan bahwa sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat secara luas maka BMI Cabang Solo juga memiliki suatu produk pendanaan, salah satunya adalah tabungan shar-e yang banyak diminati nasabah. Perkembangan tabungan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dari hasil analisis diketahui bahwa tabungan terbesar pada tahun 2008, terjadi pada bulan November yaitu sebanyak 3.935 nasabah dan jumlah nasabah terkecil pada bulan Maret yaitu sebanyak 759 nasabah. Kenaikan terjadi karena masyarakat mulai mempercayai dan mengetahui keberadaan BMI.

Kurnia dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Pada Produk Tabungan iB

Hasanah di Bank BNI Syariah” dihasilkan temuan penelitian yang menunjukkan

startegi yang digunakan oleh bank agar tabungan iB Hasanah diminati masyarakat adalah: Produk, menetapkan harga dan target pasar yang tepat, pemilihan lokasi kantor yang strategis, menetapkan stategi promosi melalui periklanan media cetak dan media elektronik, penjualan perseorangan, dan publisitas dengan mengikuti acara pameran-pameran di mall atau departement store.

Ritonga dalam jurnal yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang

(18)

pengolahan data primer dengan menggunakan analisis regresi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variable motivasi dan persepsi dengan pengambilan keputusan responden untuk menjadi nasabah bank syariah. Hasil pengolahan data sekunder dengan menggunakan pendekatan model partial adjustment model (PAM) menunjukkan tabungan (TSB2) yang berpengaruh negative

dan signifikan terhadap simpanan bagi hasil, sedangkan variable tingkat bagi hasil deposito (TSB1) , tingkat bagi hasil tabungan (TBH2), dan suku bunga deposito (TSB1) tidak berpengaruh secara signifikan.

F. Metode Penelitian 1. Objek Penilitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang, yang beralamat di Jalan Setiabudi No.152 Kav 3 & 5 Banyumanik Semarang. 2. Jenis Penelitian

a. Deskriptif Analitik

Jenis penelitian deskriptif analitik adalah penulisan yang menyajikan analisis mengenai suatu objek yang menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu.

3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Dokumentasi

Metode dokumntasi yaitu mencari data mengenai sesuatu yang berupa catatan. Metode ini peneliti gunakan untuk mencari tambahan data yang kongkrit tentang yang sedang diteliti yang diperoleh dari catatan sebuah dokumentasi (Nasution, 1996: 85).

(19)

Teknik observasi ilmiah adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian yang diharapkan dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah yang dihadapi (Hikmat, 2011: 73). Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik .

c. Wawancara.

Teknik wawancara (interview) adalah teknik mencari data atau informasi mendalam yang diajukan kepada responden atau informan dalam hal ini dengan ibu Chairinnisa sebagai costumer service pada tanggal 16 Maret 2015 dalam bentuk pernyataan lisan (Hikmat, 2011: 79).

4. Sumber Data a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber di mana penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini data primer berupa penelitian secara langsung di BSM KCP Banyumanik Semarang.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh penulis adalah data yang telah diolah oleh pihak perusahaan yang ada kaitannya dengan Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik.

(20)

Langkah analisa dimulai dengan cara mempelajari seluruh data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang ditulis, dokumentasi dan sebagainya.

Setelah semua dipelajari dan ditelaah makalangkah selanjutnya adalah reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataanya diperlukan.

Kemudian menyusun dalam satuan-satuan. Satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah selanjutnya. Tahap akhir analisa data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

G. Penegasan Istilah 1. Produk

Pengertian produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuasakan keinginan atau kebutuhan (www.wikipedia.org).

2. Tabungan

Pengertian tabungan menurut UU Perbankan No.10 Tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

H. Sistematika Penulisan

(21)

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu serta sistematika penulisan.

Kemudian bab kedua berisi landasan teori yang membahas tentang kerangka teori yang membahas tentang pendanaan, macam-macam pendanaan di bank syariah, pengertian akad mudharabah dan akad wadiah, pengertian nisbah, pengertian bagi hasil, prinsip bagi hasil, faktor yang mempengaruhi bagi hasil, perbedaan bagi hasil dan bunga.

Pada bab tiga berisi mengenai laporan objek yang berupa sejarah singkat mengenai Bank Syariah Mandiri, visi dan misi, organisasi perusahaan meliputi struktur organisasi dan deskripsi kegiatannya, serta produk-produk pada Bank Syariah Mandiri.

Selanjutnya pada bab keempat berisi tentang karateristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, perhitungan bagi hasil produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik serta perkembangannya antara tahun 2012-2014.

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Seputar Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah (Ascarya, 2013: 5)

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolok ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dan menjadi pioneer bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan.

Tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana di bank-bank syariah.

(23)

mampu tumbuh dengan signifikan. Oleh karena itu perlu langkah-langkah strategis untuk merealisasikannya.

Langkah strategis pengembangan perbankan syariah yang telah diupayakan adalah pemberian izin kepad bank umum konvensional untuk membuka kantor cabang Unit Usaha Syariah (UUS) atau konversi sebuah bank konvensional menjadi bank syariah (www.bi.go.id).

B. Produk Pendanaan

Pendanaan merupakan kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik internal bank, maupun dari masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga. Pada dasarnya pendanaan dalam bank syariah hampir sama dengan bank konvensional biasa, tetapi bank syariah melakukan kegiatan pendanaan dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip yang digunakan dalam pendanaan bank syariah adalah prinsip mudharabah dan wadi’ah.

Jenis-jenis produk pendanaan di bank syariah antara lain adalah : 1. Giro

Menurut UU RI No.21 Tahun 2008 giro adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

a. Giro wadiah

(24)

Bank diperbolehkan memberikan insentif berupa bonus kepada nasabah selama hal ini tidak dipersyaratkan sebelumnya (Ascarya, 2013: 114).

b. Giro Mudharabah

Yang dimaksud giro mudharabah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul

mal (pemilik dana). Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank syariah

dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain.

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemlik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening (Karim, 2013: 354).

2. Deposito

Selain giro dan tabungan, produk perbankan lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana adalah deposito. Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan yang dimaksud dengan deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/atau UUS.

(25)

MUI telah mengeluarkan fatwa melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik dana, terdapat 2 bentuk mudharabah yaitu :

a. Deposito Mudharabah Mutlaqah

Dalam deposito mudharabah mutlaqah, pemilik dana tidak memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank syariah mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana deposito ini ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan (Karim, 2013: 364). b. Deposito Mudharabah Muqayyadah

Berbeda halnya dengan deposito mudharabah mutlaqah, dalam deposito mudharabah muqayyadah, pemilik dana memberikan batasan atau persyaratan

tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara, maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank syariah tidak mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalm menginvestasikan dana tersebut ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan (Karim, 2013: 367).

3. Tabungan

(26)

mereka masih di dalam rumah, namun karena semakin besarnya resiko yang di rasakan ketikan mereka menyimpan dirumah seperti resiko kehilangan membuat masyarakat tentang pentingnya lembaga keuangan seperti perbankan.

Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 21 tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau imvestasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikaannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

A. Tabungan Wadiah

Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, bank syariah menggunakan akad wadiah yad dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana yang disertai hak untuk menggunakan dana tersebut.

Nasabah sebagai penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk membagihasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan dimuka (Karim, 2013: 358)

B. Tabungan Mudharabah

(27)

Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening (Karim, 2013: 359)

Manfaat Tabungan

1) Manfaat tabungan bagi nasabah antara lain :

a) Terjaminnya keamanan karena dengan menyimpan uang di bank keamanan akan uang terjamin

b) Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus menerus

c) Adanya kepastian saat penarikan uang, karena dapat dilakukan setiap saat dan dimana saja

2) Manfaat tabungan bagi bank

a) Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai operasional bank dalam memperoleh keuntungan

b) Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka menggunakan fasilitas produk-produk lainnya.

c) Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menabung(http://danxoo46.wordpress.com/pengertian-tabungan/, diakses15 juni 2015).

(28)

Akad (ikatan, keputusan, atau penguatan) atau perjanjian atau kesepakatan atau transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai syariah (Ascarya, 2013: 35).

Secara khusus akad berarti keterkaitan anatara ijab (pernyataan penawaraan/pemindahan kepemilikan) dan qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup yang diisyaratkan dan berpengaruh pada sesuatu.

Rukun dalam akad ada tiga, yaitu pelaku akad, objek akad, dan sighah atau pernyataan pelaku akad, yaitu ijab dan qabul. Pelaku akad aharuslah orang yang mampu melakukan akad untuk dirinya dan mempunyai otoritas syariah yang diberikan pada seseorang untuk merealisasikan akad sebagai perwakilan dari yang lain. Objek akad harus ada kerika terjadi akad, harus sesuatu yang disyariatkan, harus bisa diserahterimakan ketika terjadi akad,dan harus sesuatu yang jelas antara dua pelaku akad.

1. Akad Wadiah

Akad wadiah adalah titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Akad ini mempunyai sifat sukarela/sosial atau tabarru’ maka tidak ada keuntungan bagi hasil untuk nasabah. Pada akad ini bank syariah hanya memberikan bonus yang langsung ditempatkan di rekening nasabah. Bonus itu sendiri tidak diperjanjikan di awal dan tidak ditentukan besarnya di awal karena sifatnya adalah bonus atau sukarela (Karim, 2013: 376).

Wadiah sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu:

a. Wadiah yad amanah

Wadiah yad amanah adalah pihak yang menerima titipan tidak boleh

(29)

sampai diambil kembali oleh nasabah. Sedangkan bank dapat meminta imbalan atau ujrah atas penitipan uang tersebut dan memberikan bonus kepada nasabah namun tidak boleh diperjanjikan sebelumnya dan besarnya tergantung kepada kebijakan bank.

Wadiah yad amanah memiliki karakteristik, diantaranya sebagai

berikut :

1) Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan.

2) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

3) Sebagai imbalan, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan (Karim, 2013: 377).

b. Wadiah yad adh dhamanah

Wadiah yad adh dhamanah adalah pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan hasil dari penggunaan dana tersebut dan bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan (bank).

Wadiah yad adh dhamanah memiliki beberapa karakteristik, diantaranya

adalah :

(30)

2) Barang yang dititipkan dapat menghasilkan keuntuntungan karena dimanfaatkan. Namun tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan kepada penitip.

3) Bank syariah dapat memberikan bonus atas titipan yang dititipkan, tetapi pemberian bonus sepenuhnya merupakan kewenangan manajemen bank syariah dan tidak diperjanjikan di awal karena pada prinsipnya dalam akad ini penekananya adalah titipan.(Karim, 2013 : 378)

2. Akad Mudharabah

Dalam mangaplikasikan prinsip akad mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola) (Karim, 2013: 379).

Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apapila mengalami kerugian, ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan kibat kelalaian si pengelola. Apabila disebabkan oleh pengelola maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Antonio, 2010: 85).

Secara umum mudharabah terbagi menjadi dua jenis : c. Mudharabah Muthlaqah

Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Penyedia dana melimpahkan kekuasaan yang sebesar-besarnya kepada mudharib untuk mengelola dananya. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan.

(31)

Dalam transaksi mudharabah muqayyadah mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.

D. Bagi Hasil

Bagi hasil dikenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan sebagai distribusi bebrapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Dapat pula dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Muhammad, 2011: 43).

Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan keguatan usaha. Usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan didalam aturan syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.

1. Prinsip bagi hasil

a. Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi.

(32)

c. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.

d. Tidak ada yang dirugikan dari sisitem keuntungan bagi hasil

e. Bagi hasil tergantung pada ketentuan proyek yang dijalankan. Jika proyek tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan di tanggung bersama untuk kedua pihak.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil

Menurut Muhammad (2011: 97), kontrak mudharabah adalah suatu kontrak yang dilakukan oleh minimal dua pihak. Tujuan utama kontrak ini adalah memperoleh hasil investasi. Besar kecilnya hasil investasi dipengaruhi oleh banyak faktor.

a. Faktor Langsung

Diantara faktor-faktor langsung yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia dan nisbah bagi hasil

1) Investment rate merupakan persentase aktual dana yang diincestasikan

dari total dana. Jika bank menentukan investmen rate sebesar 80%, hal itu berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuiditas.

2) Jumalah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu metode diantaranya, rata-rata saldo minimum bulanan dan rata-rata saldo harian.

(33)

a. Salah satu ciri mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.

b. Nisbah antara bank satu dengan bank lainnya berbeda.

c. Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank d. Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dengan account

lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya. b. Faktor tidak Langsung

Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya (profit and sharing). Pendapatan yang dibagihasilkan merupakan pendapatan yang

diterima dikurangi biaya-biaya. Jika semua biaya ditanggung bank, hal ini disebut revenue sharing. Kemudian kebijakan akunting bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya (Antonio, 2010: 166).

Untuk menentukan tingkat pembagian hasilnya, bank syariah akan menghitung setiap bulannya atau setiap periode tertentu sesuai dengan periode perhitungan pendapatan usaha. Berapun tingkat pendapatan usaha, itulah yang kemudian didistribusikan kepada para nasabah atau anggota. Oleh karena itu nasabah perlu mengetahui tingkat nisbah masing-masing produk.

(34)

BAB III

LAPORAN OBJEK

A. Gambaran Umum

1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri

Berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun 1999 dilatar belakangi oleh krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998, kemudian diikuti dengan krisis multi-dimensi termasuk di dunia politik yang telah menimbulkan beragam dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, termasuk dunia usaha. Dalam keadaan tersebut, dunia perbankan yang dikuasai bank-bank konvensional ikut mengalami krisis yang luar biasa. Menanggapi kasus tersebut, pemerintah menggambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi bank-bank yang berada di Indonesia.

(35)

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya.

(36)

berdasarkan surat Bank Indonesia No.13/51/DPbs/Sm. KCP Banyumanik yang beralamat di Jl. Setiabudi No. 152 Kav 3 & 5 Kel. Sumurboto, Kec. Banyumanik Semarang dan mulai beroperasi pada hari Selasa, 27 Desember 2011.

2. Profil

Nama : PT. Bank Syariah Mandiri

Alamat : Wisma Mandiri I, JL. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 Indonesia

Telepon : (021) 2300509, 39839000 (Hunting) Faksimili : (021) 3982989

Situs Web : www.syariahmandiri.co.id Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999

Tanggal Beroperasi : 1 November 1999 Modal Dasar : Rp. 2.500.000.000.000,- Modal Disetor : Rp. 1.489.021.935.00

Kantor Layanan : 864 kantor, yang tersebar di 33 provinsi diseluruh Indonesia

Jumlah Jaringan : ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 11.886, ATM Bersama 60.922 unit (includeATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 74.050 unit, EDC BCA 196,870 unit, ATM BCA 10,596 dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 12.010 unit.

Kepemilikan Saham

PT. Bank Mandiri : 231.648.712 lembar saham (99,999999%) PT. Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0,000001%)

(37)

3. Visi, Misi, Shared Values Ethic dan Doktrin Anti Fraud BSM a. Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia b. Misi

1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri yang berkesinambungan.

2) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

3) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. 4) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. 5) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

c. Shared Value Ethic

1) Excellence: Mencapai hasil yang mendekati sempurna.

a) Prudence: Menjaga amanah dan melakukan perbaikan terus menerus. b) Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan &

tuntutan profesi bankir.

2) Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. a) Trusted & Trust: Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan

percaya.

b) Contribution: Memberikan kontribusi positif dan optimal.

3) Humanity: Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.

a) Social & Environment Care: Memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial.

(38)

4) Integrity: Berperilaku terpuji, bermartabat dan menjaga etika profesi. a) Honesty: Jujur

b) Good Governance: Melaksanakan tata kelola yang baik.

5) Costumer Focus: Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah.

a) Innovation: Mengembangkan proses, layanan dan produk untuk melampaui harapan nasabah.

b) Service Exxellence: Memberikan layanan terbaik yang melampaui harapan nasabah.

d. Doktrin Anti Fraud BSM

1) Bismillah, perangi fraud. Integritas harga mati! 2) Pahami dan patuhi aturan.

3) Jaga diri, jaga keluarga, jaga kawan, jaga BSM.

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi BSM KCP Banyumanik

(39)

Gambar. 1.1 STRUKTUR ORGANISASI BSM KCP BANYUMANIK

Sumber: BSM KCP Banyumanik, 2015

Daftar karyawan BSM KCP Bantumanik

1) Kepala KCP : Agus Herlambang

2) OO (Operation Officer) : Sari Kusfiadani

3) BO (Back Office) : Dwi Murtopo Wahyu Wibowo 4) CS (Customer Service) : Tyas Chairinnisa

5) Teller : Farhan

6) SA (Sales Assistant) : Tina Yunita 7) SFE (Sharia Funding Executive) : Dewi Mayasari 8) KWM (Kepala Warung Mikro) : Andi Doni Kurniawan 9) AWM (Admin Warung Mikro) : Insiyah Mutik Abida 10)PMM (Pelaksana Marketing Mikro) : Prasdhika Perdana Putra 11)PMM (Pelaksana Marketing Mikro) : Kunardianto

12)Massenger : Ismanto

13)OB (Office Boy) : Slamet Sutomo 14)Security : a. Asep Djumanto

b. Eko Setyo Sumardi c. Gunawan

d.Agus Haryoko

5. Job Description

(40)

1) Memastikan tercapainya target bisnis cabang pembantu/ UPS yang telah ditetapkan meliputi: pendanaan, pembiayaan, fee based dan laba bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

2) Memastikan kepatuhan, tingkat kesehatan dan prudentialitas seluruh aktifitas cabang pembantu/ UPS.

3) Memastikan pengendalian dan pembinaan cabang pembantu/ UPS.

4) Memasarkan produk, bancassurance (produk asuransi yang dipasarkan oleh bank), produk investasi dan jasa non-bank lainnya.

5) Memastikan terlaksanaannya standar layanan nasabah di Cabang Pembantu/ UPS.

6) Memberikan pelayanan khusus dalam setiap interaksi dengan nasabah prioritas.

7) Memastikan pelaporan (internal dan eksternal) dilakukan secara akurat dan tepat waktu.

8) Memastikan tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal.

9) Melakukan analisa SWOT secara berkala untuk mengetahui posisi Cabang Pembantu/ UPS terhadap posisi pesaing di wilayah kerja setempat.

b. Operation Officer

1) Memastikan terkendalinya biaya operasional Capem/ UPS dengan efisien dan efektif.

2) Memastikan dan mengelola transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

(41)

4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan administrasi, dokumentasi dan kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku (internal dan eksternal).

5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga, bank, pin kartu ATM maupun key access layanan e-banking lainnya.

6) Memastikan dan mengelola fungsi-fungsi administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana kantor cabang pembantu.

7) Memastikan dan mengelola implementasi KYCP yang baik. c. Customer Service

1) Memberikan informasi produk dan jasa bank kepada nasabah.

2) Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro dan deposito.

3) Memblokir kartu ATM nasabah sesuia dengan permintaan nasabah.

4) Melayani poermintaan buku cek/BG, surat referensi bank/ surat keterangan bank dsb.

5) Mendistribusikan salinan rekening Koran pada nasabah.

6) Menginput data customer dan loan facility yang lengkap dan akurat. 7) Memelihara persediaan kartu ATMsesuai kebutuhan.

8) Menyampaikan dokumen berharga bank dan kartu ATM kepada nasabah. 9) Membuat laporan pembukuan dan penutupan rekening, keluhan nasabah

serta stock opname kartu ATM.

10)Memproses transaksi pengiriman dan pembayaran melalui Western Union. 11)Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa bank di Capem/

(42)

1) Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan ketentuan SOP. 2) Mengelola saldo kas teller sesuai limit yang ditentukan.

3) Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar/uang palsu. 4) Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan. 5) Melakukan cash out akhir hari.

6) Mengisi uang tunai dimesin ATM BSM. 7) Menyediakan laporan transaksi harian. e. Back Office

1) Domestic & Clearing

a) Melaksanakan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

b) Melakukan transaksi kliring keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

c) Melasanakan transaksi inkaso keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

d) Melaksanakan transaksi domestik dan kliring lainnya (a.i, payroll, payment point, pelimpahan transaksi valas) sesuai ketentuan dan SOP

yang berlaku.

e) Memelihara adminitrasi dan dokumentasi seluruh transaksi. f) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya.

g) Menggunakan wewenang limit transaksi opersional sesuai dengan ketetntuan yang berlaku.

(43)

a) Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat atau syarat yang telah disepakati.

b) Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal pembiayaan dengan tertib dan aman.

c) Memutakhirkan data-data nasabah dan persyaratan pembiayaan pasca pencairan.

d) Menyediakan informasi data nasabah. e) Memenuhi data dan informasi jaminan.

f) Membebankan biaya administrasi pembiayaan dan biaya lainnya yang terkait.

g) Menindaklanjuti proses pencairan pembiayaan kepada nasabah. 3) SDI dan GA

a) Menatausahakan gaji pegawai, data lembur pegawai dan fasilitas pegawai lainnya.

b) Menatausahakan absensi harian pegawai (pagi dan sore hari) dan cuti pegawai.

c) Melakukan proses administrasi kepegawaian ke cabang.

d) Membuat proofing atas tiket-tiket KRR yang berada dalam pengelolaannya yang berhubungan dengan personalia setiap akhir bulan atau akhir periode.

e) Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian sarana serta prasarana kantor.

(44)

g) Memastikan pengamanan gedung dan inventaris kantor cabang pembantu/ UPS.

h) Membuat laporan realisasi biaya-biaya yang berkaitan dengan logistik, antara lain biaya telepon, air, kendaraan bermotor, kebersihan, alat tulis kantor, barang cetakan dan berupaya untuk menekannya.

i) Mengatur penggunaan kendaraan dinas Cabang/ UPS.

j) Membuat laporan Proof Sheet bulanan atas rekening persediaan barang cetakan atau alat tulis, biaya dibayar dimuka dan biaya yang akan dibayar.

k) Melaukan pengurusan perizinan yang dikelola oleh Cabang Pembantu/ UPS.

4) Accounting

a) Melakukan pelaporan kepada BI.

b) Melaukan perhitungan, pelaporan dan pembayaran perpajakan.

c) Melakukan penginputan data untuk pelaporan Cabang ke Kantor Pusat. d) Menyusun laporan rincian akun-akun tertentu dalam laporan keuangan

(proof sheet).

e) Melakukan rekonsiliasi dan penyelesaian posisi open item.

f) Melakukan administrasi dan pengarsipan terhadap seluruh dokumen terkait pelaporan.

f. SA (Sales Assistant) & SFE (Sharia Funding Executive) 1) Mencari nasabah pendanaan.

2) Membuat penawaran kerjasama atau insititusi. 3) Pick Up service ke sekolah-sekolah.

(45)

g. Kepala Warung Mikro

Mengusulkan / menyetujui pembiayaan pengajuan nasabah mikro. h. Analasis Warung Mikro

1) Menganalisa pembiayaan pengajuan nasabah mikro.

2) mengusulkan dan membuat nota analisa pembiayaan pengajuan nasabah mikro

i. Administrasi Pembiayaan

1) Membuat administrasi nasabah melingkupi akad angsuran tagihan nasabah.

2) Mengingatkan waktu angsuran tagihan nasabah.

3) Menyiapak dokumen yang bersangkutan dengan data-data yang dibutuhkan notaries.

j. PMM (Pelaksana Marketing Mikro) 1) Mencari nasabah pembiayaan.

2) Menganalisa karakteristik berdasarkan prinsip 5C. 3) Survey dan cross check kelengkapan data nasabah. 6. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri

1. Produk Pendanaan

a. Alternarnatif produk tabungan harian. 1) Tabungan Syariah Mandiri (BSM)

Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas buka di kantor BSM atau melalui ATM.

(46)

(1) Perorangan : KTP/ SIM dan NPWP (2) WNA : Paspor dan KITAS/ KITAP b) Benefit:

(1) Online di seluruh outlet BSM. (2) Bagi hasil yang kompetitif.

(3) Fasilitas BSM e-banking, yaitu BSM card, BSM mobile banking dan BSM net-banking.

(4) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah. c) Fitur

(1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah.

(2) Minimum setoran awal Rp. 80.000,- (menggunakan BSM card).

(3) Minimum setoran berikutnya Rp. 10.000,- (4) Saldo minimum Rp. 50.000,-

(5) Nisbah bagi hasil 27% untuk nasabah dan 73% untuk bank (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

2) Tabungan Simpatik

Yaitu tabungan berdasarkan prinsip wadiah yad-dhamanah yang penarikannyadapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.

a) Syarat pembukaan rekening

Kartu identitas: KTP/ SIM/ KTKLN (untuk TKI) dan NPWP. b) Benefit

(47)

(2) Bonus bulanan yang diberikan sesuai kebijakan BSM.

(3) Fasilitas e-banking, yaitu BSM card, BSM mobile banking dan BSM net banking.

(4) Penyaluran zakat, infaq dan sedekah.

c) Fitur

(1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad-dhamanah.

(2) Setoran awal Rp. 20.000,- (tanpa ATM), Rp. 30.000,- (dengan ATM).

(3) Setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,- (4) Saldo minimal Rp. 20.000,-

(5) Nisbah 18% untuk nasabah dan 82% untuk bank berupa bonus yang diberikan berdasarkan kebijakan pihak bank (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

b. Alternatif produk tabungan berjangka

1) Tabungan Investa Cendekia

Yaitu tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumalah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.

a) Syarat pembukaan rekening

(1) Kartu identitas: KTP/ SIM dan NPWP.

(2) Memiliki tabungan/ giro di BSM sebagai rekening asal (source account).

(48)

(1) Bagi hasil yang kompetitif.

(2) Kemudahan perencanaan keuangan masa depan, khususnya pendidikan putra/putri.

c) Fitur

(1) Berdasarkan prinsip syariah mudharabah mutlaqah. (2) Bagi hasil yang diperoleh sebesar 48%.

(3) Apabila tabungan tidak aktif (tidak dilakukan steoran 3 kali berturut-turut) maka seluruh fasilitas yang melekat pada tabungan akan berakhir.

(4) Biaya penarikan dan penutupan sebelum jatuh tempo Rp. 100.000,-

(5) Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun (usia masuk ditambah periode kontrak sama atau tidak melebihi 60 tahun).

(6) Setoran bulanan minimal Rp. 100.000,- s.d Rp. 20.000.000,-. (7) Kelipatan setoran bulanan Rp. 50.000,-.

(8) Penutupan setelah jatuh tempo dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000,- jika dana ditransfer ke rekening bank lain. d) Ketentuan asuransi

Seleksi asuransi BSM tabungan investa cendekia Free cover/ Automatic Cover

(49)

pengobatanatau pengawasan Dokter/ Rumah Sakit atas suatu penyakit atau kondisi berbahaya yang dianggap berpotensi menyebabkan kematian.

Non Medis:

Setoran bulanan di atas Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 4.000.000,-. Penabung diwajibkan untuk mengisi formulir pernyataan kesehatan calon penabung kumpulan, yang tertera pada formulir pembukuan tabungan investa cendekia.

Medis:

Setoran bulanan di atas Rp. 4.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-. Penabung wajib melakukan tes medis pada klinik/ Rumah Sakit yang telah ditunjuk oleh perusahaan Asuransi, apabila pada saat proses tes medis penabung dinyatakan gagal/ tidak lolos, maka penabung berhak melakukan pilihan setoran bulanan non medis (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

2) Tabungan Berencana

Yaitu tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

a) Syarat pembukaan rekening.

(1) Kartu identitas: KTP/ SIM dan NPWP.

(2) Memiliki tabungan/ giro di BSM sebagai rekening asal (source account)

(50)

(1) Bagi hasil yang kompetitif.

(2) Perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis, tanpa [emeriksaan kesehatan.

(3) Jaminan pencapaian target dana. c) Fitur

(1) Berdasarkan prinsip syariah mudharabah mutlaqah. (2) Periode tabungan 1 s.d 20 tahun.

(3) Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat pembukaan rekening dan 65 tahun pada saat jatuh tempo. (4) Setoran bulanan minimal Rp. 100.000,-.

(5) Target dana minimal Rp. 1.200.000,- dan maksimal Rp. 200.000.000,- .

(6) Bagi hasil dengan nisbah 43% - 48%.

(7) Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah.

(8) Tidak dapat menerima setoran di luar setoran bulanan.

(9) Saldo tabungan tidak bisa ditarik dan bila ditutup sebelum jatuh tempo (akhir masa kontrak) akan dikenakan biaya administrastif.

(10) Apabila tabungan tidak aktif (tidak dilakukan setoran2 kali berturut-turut) maka seluruh fasilitas yang melekat pada tabungan akan berakhir.

(51)

(12) Biaya atas penarikan dan penutupan sebelum jatuh tempo Rp. 100.000,-.

(13) Biaya penggantian buku tabungan berencana karena hilang Rp. 10.000,-/ buku (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

3) Tabungan Perusahaan

Yaitu tabungan dalam mata rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas buka di konter BSM atau melalui ATM.

a) Syarat pembukaan rekening: (1) Badan Hukum:

(a) Bukti diri/ identitas pengurus berupa fotokopi KTP/ KITAS seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar.

(b) Akte Pendirian/ Anggaran Dasar dan Akta Perubahan. (c) Surat keteranagn domisili, SIUP/ Ijin usaha dari instansi

yang berwenang, TDP, NPWP.

(d) Surat penunjukan khusus sebagai Kepala Cabang atau Kepala Bagian Keuangan/ Bendaharawan dari suatu Perusahaan/ Badan/ Instansi jika diperlukan.

(2) Non Badan Hukum

(a) Bukti diri/ identitas pengurus berupa fotokopi KTP/ KITAS seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar.

(52)

(c) Surat Keterangan susunan pengurus perkumpulan/ organisasi dan surat penunjukan bagi pihak-pihak yang berwenang mewakili perkumpulan/ organisasi dalam melakukan hubungan dengan bank.

b) Benefit

(1) Aman dan terjamin.

(2) Online di seluruh outlet BSM. (3) Bagi hasil yang kompetitif.

(4) Fasilitas BSM card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit, kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM.

(5) Fasilitas e-banking, yaitu BSM mobile banking & BSM net banking.

(6) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah. c) Fitur

(1) Berdasrkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah.

(2) Minimum setoran awal non perorangan Rp. 1.000.000,- (tidak menggunakan BSM card)

(3) Minimum setoran berikutnya Rp. 10.000,-.

(4) Saldo minimum Rp. 50.000,- (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

c. TabunganKu

(53)

menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Nasabah pemilik rekening TabunganKu adalah nasabah perorangan dan berwarganegaraan Indonesia. Nasabah TabunganKu hanya dibenarkan memiliki 1 rekening di 1 Bank. Tidak dibenarkan mendapatkan fasilitas

joint account “AND” atau “OR”. Bila saldo <Rp. 20.000,-, maka rekening

akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan sebesar sisa saldo. 1) Syarat pembukaan rekening

Kartu identitas: KTP/SIM dan NPWP 2) Benefit

(a) Online diseluruh outlet BSM. (b) Bonus

(c) Fsilitas e-banking, yaitu BSM card, BSM mobile banking dan BSM net-banking.

(d) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah. 3) Fitur

(a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadi’ah yad-dhamanah. (b) Setoran awal minimal Rp. 20.000,- (tanpa ATM) atau Rp. 80.000,-

(dengan ATM)

(c) Setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,-.

(d) Saldo minimal Rp. 20.000,- (tanpa ATM) dan Rp.50.000,- (dengan ATM).

(e) Minimum penarikan di counter Rp. 100.000,-.

(54)

Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

1) Syarat pembukaan rekening

Kartu identitas: KTP/SIM dan NPWP. 2) Benefit

(a) Mendapatkan fasilitas reminder notifikasi saldo.

(b) Online dengan SISKOHAT Kementrian Agama untuk kemudahan pendaftaran haji.

3) Fitur

(a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. (b) Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)/umrah. (c) Setoran awal minimal Rp. 100.000,-.

(d) Setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,-.

(e) Saldo didaftarkan ke SISKOHAT Rp. 25.000.000,-/ sesuai ketentuan dari Kementrian Agama.

(f) Biaya penutupan rekening bukan karena penyetoran BPIH dan pembayaran umrah Rp. 25.000.000,-.

(g) Bebas biaya pembukaan rekening.

(h) Bebas biaya administrasi bulanan.(Sales Kit Bank Syariah Mandiri) e. BSM Deposito

Yaitu investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.

1) Syarat pembukaan rekening

(55)

(b) Perusahaan: KTP pengurus, Akte pendirian, SIUP dan NPWP. 2) Benefit

(a) Bagi hasil yang kompetitif.

(b) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan. (c) Fasilitas Automatic Roll Over (ARO). 3) Fitur

(a) Akad mudharabah muthlaqah.

(b) Jangka waktu yang fleksibel: 1, 3, 6 dan 12 bulan. (c) Dicairkan pada saat jatuh tempo.

(d) Setoran awal minimum Rp. 2.000.000,-. (e) Biaya materai Rp. 6.000,-.

(f) Biaya pencairan sebelum jatuh tempo Rp. 30.000,-/rekening (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

f. BSM Giro

Yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadi’ah yad-dhamanah

1) Syarat pembukaan rekening.

a) Perorangan: KTP/SIM dan NPWP.

b) Perusahaan: KTP pengurus, akte pendiria, SIUP dan NPWP. 2) Benefit

a) Kemudahan transaksi dengan menggunakan cek atau B/G.

b) Fasilitas Intrcity Clearing untuk kecepatan pembayaran inkaso (kliring antar wilayah).

(56)

d) Fasilitas pengiriman account statement setiap awal bulan. e) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM. 3) Fitur

a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadi’ah yad-dhamanah. b) Setoran awal minimum Rp. 500.000,- untuk perorangan dan Rp.

1.000.000,- untuk perusahaan.

c) Saldo minimum Rp. 500.000,- untuk perorangan dan Rp.1.000.000,- untuk perusahaan (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). 2. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Pemilikan Rumah (BSM Griya)

Yaitu pembiayaan yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk memiliki rumah idaman sesuai dengan prinsip syariah.

1) Benefit

a) Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. b) Proses yang mudah dan cepat.

c) Jangka waktu pembiayaan yang panjang.

d) Fleksibel untuk beli rumah baru/second/renovasi/take over. e) Fasilitas autodebet dari tabungan BSM.

f) Bebas biaya pinalti.

g) Bebas biaya provisi dan appraisal. 2) Persyaratan

a) Karyawan dengan penghasilan tetap (jangka waktu maksimum 15 tahun).

(57)

d) Usia karyawan minimal 21 tahun dan pada saat jatuh tempo pembiayaan usia maksimal 55 tahun atau belum pensiun, sedangkan untuk wiraswasta dan profesional pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan usia maksimal 60 tahun.

e) Dokumen yang diperlukan: (1) Dokumen Agunan

(a) Fotokopi sertifikat HGB/HM. (b) Fotokopi IMB dan denah bangunan. (c) Fotokopi PBB tahun terakhir. (2) Dokumen Nasabah

(a) Fotokopi KTP pemohon. (b) Fotokopi KTP suami atau istri.

(c) Fotokopi kartu keluarga &surat nikah (bila menikah) atau surat cerai.

(d) Fotokopi SIUP, TDP dan akta pendirian perusahaan. (e) Fotokopi laporan keuangan.

(f) Fotokopi ijin praktek.

(g) Asli slip gaji dan surat keterangan pegawai tetap.

(h) Fotokopi buku tabungan atau rekening Koran 3 bulan terakhir.

(i) Fotokopi NPWP (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). b. BSM Implan

(58)

(kelompok), dikoordinasi serta direkomendasi oleh perusahaan/instansi tersebut. Diperuntukan untuk pegawai tetap perusahaan, BUMN/BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan besar yang telah masuk bursa/go public atau peusahaan swasta yang bonafide.

1) Benefit

a) Membantu karyawan/pegawai tetap instansi dalam memenuhi kebutuhan konsumtif halal.

b) Mengurangi biaya perusahaan untuk pinjaman pegawai. c) Meningkatkan value perusahaan dalam presepsi pegawai. 2) Persyaratan

a) Instansi/perusahaan harus melakukan PKS dengan BSM.

b) Instansi/perusahaan bersedia melakukan pemotongan gaji pegawai tetap instansi.

3) Dokumen pegawai

a) Formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi lengkap dan ditandatangani (asli).

b) KTP/Kartu Identitas calon nasabah dan suami/istri (copy). c) Kartu Keluarga dan Akte Nikah/Cerai (copy).

d) Surat persetujuan suami/istri (bila sudah menikah)/surat pernyataan belum menikah (asli).

e) NPWP (copy).

f) Slip gaji/surat keterangan penghasilan terakhir (asli). g) Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai.

(59)

i) Surat kuasa potong gaji. j) Surat rekomendasi perusahaan. k) Surat Pernyataan dan Kuasa (asli).

l) Surat pesanan pembelian barang/jasa (asli) .

m) Dokumen jaminan sesuai agunaan-asli (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

c. Pembiayaan Kepada Pensiunan

Yaitu pembiayaan yang diperuntukkan bagipensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiunan bulanan.

1) Fitur

a) Akad murabahah/ijarah.

b) Pensiunan PNS/BUMN/Swasta yang memiliki manfaat pensiun setiap bulan.

c) Pada saat jatuh tempo fasilitas usia maksimal 70 tahun. 2) Benefit

a) Plafon maksimal Rp. 100.000.000,-.

b) Memberikan kesempatan dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan kepada pensiunan.

c) Menjembatani kebutuhan dana yang diperlukan oleh para pensiunan untuk memulai usaha yang produktif.

(60)

3) Dokumen yang harus dilengkapi a) SK Pensiun asli.

b) KTP dan KK. c) Akta Nikah/Cerai.

d) NPWP (jika pembiayaan >Rp. 50 juta).

e) Fotokopi slip gaji terakhir/fotokopi rekening tabungan. f) Rekening listrik/air/telepon terakhir.

g) Foto berwarna terbaru ukuran 3x4 (3 lembar).

h) Surat persetujuan suami/istri pada saat penandatangana akad (pembiayaan >Rp50 juta).

i) Fotokopi surat permohonan pemindah manfaat pensiun ke BSM. j) Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun.

k) Debt Service Ratio (DSR) maksimal sebesar 70% dari pensiun bulanan yang diterima setelah dikurangi kewajiban (jika ada). (Sales Kit Bank Syariah Mandiri)

d. BSM Warung Mikro 1) Benefit

a) Sesuai syariah b) Persyaratan ringan

c) Proses pembiayaan cepat.

d) Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo. 2) Produk pembiayaan warung mikro

a) Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas).

(61)

(2) Jangka waktu maksimal 36 bulan.

(3) Biaya administrasi sesuai dengan ketentuan BSM. b) Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya)

(1) Limit pembiayaan diatas Rp. 10.000.000,- sampai dengan Rp. 50.0000.000,-.

(2) Jangka waktu maksimal 36 bulan.

(3) Biaya administrasi sesuai dengan keyentuan BSM. c) Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama)

(1) Limit pembiayaan di atas Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 100.000.000,-

(2) Jangka waktu maksimal 48 bulan.

(3) Biaya administrasi sesuai dengan ketentuan BSM. 3) Peruntukan pembiayaan

a) Perorangan:

(1) Golongan Berpenghasilan Tetap (Golbertap) seperti PNS, pegawai swasta, dll.

(2) Badan Usaha. b) Persyaratan

(1) Wiraswasta/Profesi.

(a) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun.

(b) Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah pada saat pengajuan dan maksimal 65 tahun saat pembiayaan lunas. (2) Perorangan Golbertap

(62)

(b) Usia minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan.

(3) Badan Usaha

(a) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. (b) Surat keterangan/Ijin usaha.

(c) Akta pendirian/perubahan perusahaan. (4) Dokumen yang diperlukan

(a) Formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi lengkap dan ditandatangani (asli).

(b) Fotokopi KTP (Nasabah dan Pasangan). (c) Fotokopi Kartu Keluarga.

(d) Fotokopi Akte Nikah/Cerai.

(e) Asli slip gaji/surat keterangan penghasilan terakhir.

(f) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pegawai tetap pertama.

(g) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pegawai tetap terakhir.

(h) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pegawai tetap. (i) Surat rekomendasi dari atasan nasabah.

(j) Fotokopi rekening tabungan/koran (3 bulan terakhir). (k) Surat kuasa potong gaji kepada bendaharawan diatas

materai.

(l) Surat persetujuan suami istri.

(63)

(o) Fotokopi Surat Ijin Usaha atau Ijin Praktek.

(p) Fotokopi laporan keuangan 2 tahun terakhir (Sales Kit Bank Syariah Mandiri).

e. BSM Gadai Emas

Yaitu penyerahan barang/harta dari nasabah kepada bank sebagian atau seluruh hutang.

1) Benefit

a) Persyaratan mudah. b) Proses cepat.

c) Barang jaminan terjaga keamanannya. 2) Persyaratan Umum

a) Mengisi formulir permohonan Gadai Emas. b) Membawa barang jaminan (emas).

c) Membuka rekening tabungan & pembiayaan Rp.5.000.000,-. d) Emas yang dapat diterima 16 s/d 24 karat.

e) Minimal pembiayaan Rp. 500.000,-. 3) Fitur

a) Objek Gadai (Jaminan)

(1) Emas berupa perhiasan atau batangan dengan kadar mulai 16 s.d 24 karat.

(2) Emas perhiasan berupa emas merah atau emas kuning (dinilai tanpa bermata).

(3) Emas telah dimiliki nasabah sebelumnya pada saat mengajukan permohonan pembiayaan.

(64)

(1) Jaminan A; emas lantakan, Logam Mulia (LM)/Dinar Antam tanpa sertifikat, LM non Antam dan perhiasan emas.

(2) Jaminan B; emas LM/Dinar Antam dan Dinar PT Peruri bersertifikat.

c) Pengikatan

(1) Prinsip gadai menggunakan skim Qardh dalam rangka Rahn. (2) Pengikatan obyek gadai menggunakan skim gadai.

(3) Jasa penitipan obyek gadai menggunakan skim ijarah. d) Syarat gadai ulang

(1) Telah dilakukan penilaian ulang atas barang jaminan.

(2) Telah melunasi biaya-biaya yang timbul (biaya pemeliharaan yang sebelumnya + biaya administrasi pencairan).

e) Jangka waktu

Mulai 4 (empat) bulan dan dapat diperpanjang maksimal 2 kali. f) Nilai pembiayaan

Mulai dari Rp.500.000,- s.d Rp. 250.000.000,-/nasabah.

g) Financing To Value (Maksimal 90% dari nilai taksiran tanpa memperhitungkan ongkos pembuatannya.

(1) Jaminan A: 85% dari nilai taksiran. (2) Jaminan B: 90% dari nilai taksiran. h) Biaya-biaya

(1) Biaya administrasi pencairan, telah meliputi biaya administrasi, materai dan asuransi (dipungut di awal periode).

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Nilai Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri KCP
Tabel 1.2 Jumlah nasabah Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri KCP
Tabel 2.2 Jumlah nasabah Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah meliputi kegiatan monitoring operasional perkuliahan seperti yang diawali dengan kegiatan input data diantaranya data dosen, data

Kemudian dalam menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap produksi turunan minyak sawit hanya fokus pada kebijakan subsidi suku bunga kredit investasi

Ric Drasin, former Pro Wrestler (The Equalizer) owner of Ric Drasin’s Pro Wrestling School, Bodybuilder and designer of the famous Gold’s Gym and World Gym Logos, former

xx Tamil yang juga telah melalui pendidikan peringkat rendah selama 6 tahun, mempunyai pengetahuan pada tahap yang lemah dan sederhana untuk pembinaan ayat dalam mata

Sedangkan menurut Buhler (2004:191) memberikan pendapat tentang pentingnya motivasi sebagai berikut : ´0RWLYDVL SDGD dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa

Mendengarkan kembali bagian iringan yang telah direkam secara berulang-ulang, untuk diisi ruang gerak wayang yang sesuai dengan ritme dan angsel dari iringan yang digarap.

Taigi vienos institucijos – Švietimo ir mokslo ministerija, Socialinės apsaugos ir darbo ministerija, savivaldybių socialinio darbo skyriai – tenkina bendruomenės poreikius