• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah diketahui kondisi lingkungan di sekitar TPA berdasarkan pengujian laboratorium untuk kualitas air sumur, sungai, lindi, biologi dan sosial ekonomi serta kesehatan, maka untuk menentukan skenario pemanfaatan TPA masa mendatang dilakukan modeling, dengan metode analisis prospektif yang akan menentukan partisipasi masyarakat serta kelembagaannya dan kemungkinan pemanfaatan TPA masa depan. Analisis prospektif dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi sistem, serta menetapkan faktor dominan dan skenario dalam pemanfaatan TPA pascaoperasi berbasis masyarakat.

Menurut Hardjomidjojo (2002), Analisis Prospektif merupakan suatu jenis analisis yang digunakan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di waktu yang akan datang. Analisis ini digunakan dengan tujuan (1) mempersiapkan tindakan strategis, (2) melihat apakah perubahan dibutuhkan di masa depan. Di dalam melakukan analisis berdasarkan jawaban responden, dengan langkah-langkah berupa:

a. Mengidentifikasi faktor penentu di masa depan, dengan cara: 1) Mencatat seluruh elemen penting;

2) Mengidentifikasi keterkaitan;

3) Membuat tabel untuk menggambarkan keterkaitan; 4) Memilih elemen kunci untuk masa depan.

b. Menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku utama;

c. Mendefinisikan dan menggambarkan evolusi kemungkinan masa depan, dengan tahapan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi bagaimana elemen kunci dapat berubah dengan menentukan keadaan pada setiap faktor;

2) Memeriksa perubahan mana yang dapat terjadi bersamaan;

3) Menggambarkan skenario dengan memasangkan perubahan yang akan terjadi dengan cara mendiskusikan skenario dan implikasinya.

Untuk melihat pengaruh langsung antar faktor dalam sistem, yang dilakukan pada tahap pertama analisis prospektif digunakan matriks seperti pada Lampiran 1. Sedangkan menentukan faktor dominan digunakan softwer analisis prospektif yang memperlihatkan

tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor di dalam sistem, dengan tampilan seperti Gambar 4.

Gambar 4: Tingkat pengaruh dan Ketergantungan antar faktor dalam sistem.

Analisis prospektif merupakan eksplorasi tentang kemungkinan di masa yang akan datang. Analisis ini digunakan sebagai salah satu alat (tool) dalam penelitian. Dari analisis prospektif didapatkan informasi mengenai faktor kunci dan tujuan strategis apa saja yang berperan dalam peruntukan ruang sebagai kebutuhan para pelaku (stakeholders) yang terlibat di dalam pemanfaatan masa depan. Selanjutnya faktor kunci dan tujuan strategis (kebutuhan) tersebut akan digunakan untuk mendefinisikan dan mendeskripsikan evolusi kemungkinan masa depan bagi pemanfaatan TPA. Penentuan faktor kunci dan tujuan strategis tersebut adalah sangat penting, dan sepenuhnya merupakan pendapat dari pihak yang berkompeten sebagai pelaku dan ahli mengenai pemanfaatan di masa mendatang. Pendapat para pelaku tersebut didapatkan melalui bantuan kuesioner.

Oleh karena analisis prospektif dapat digunakan untuk mempersiapkan tindakan strategis, melihat apakah perubahan dibutuhkan di masa depan, maka tahap yang dilakukan adalah:

a. Berdasarkan tujuan studi, responden dimohon untuk memberikan faktor, kreteria dan variabel yang mempengeruhi pencapaian tujuan studi.

b. Dari hasil indentifikasi kriteria, diperoleh beberapa faktor yang akan dilihat hubungannya secara timbal balik (mutual), berdasar tabel matriks analisis pengaruh antar faktor yang akan diisikan dengan skor antara 0-3. Pedoman penilaian dapat dilihat pada Tabel 10.

Faktor Penghubung STAKES Faktor Terikat OUTPUT Faktor Penentu INPUT Faktor Bebas UNUSED P e n g a r u h Ketergantungan

Tabel 10. Pedoman Penilaian Analisis Prospektif

Skor Keterangan

0 Tidak ada pengaruh 1 Berpengaruh kecil 2 Berpengaruh sedang 3 Berpengaruh sangat kuat

c. Jika faktor yang diberikan oleh responden lebih dari 1, sebanyak N; dilakukan analisis matriks gabungan dengan cara:

1) Apabila pengaruh antar satu faktor dengan faktor lainnya (sel) mempunyai nilai 0 dengan jumlah >½ N, maka nilai sel tersebut 0. Jika nilai 1,2 dan 3 bersama- sama berjumlah >½ N, maka nilai sel tersebut ditentukan berdasarkan yang paling banyak dipilih antara nilai 1,2,3.

2) Jika jumlah faktor (N) adalah genap dan diperoleh dalam satu sel jumlah nilai 0 sama banyak dengan jumlah nilai 1,2 dan 3, maka dilakukan diskusi lebih lanjut kepada stakeholder, untuk menentukan nilai sel tersebut.

d. Nilai-nilai sel yang telah disepakati oleh responden dimasukkan kembali dalam program seleksi faktor dalam bentuk: 1). Pengaruh langsung global; 2). Ketergantungan global 3). Kekuatan global 4). Kekuatan global tertimbang 5). Gambar hubungan antar faktor berdasarkan total pengaruh dan ketergantungan. e. Seleksi 5 sampai 7 merupakan fakktor untuk diskusi tahap selanjutnya membangun

skenario berdasarkan keadaan kriteria (tahap 3). Seleksi dilakukan berdasarkan kekuatan global ter timbang dan posisi faktor dalam gambar hubungan antar faktor, yaitu pada kuadran kiri atas.

f. Nilai-nilai sel telah disepakati oleh para responden, dimasukan dalam program seleksi faktor yang telah tersedia. Selanjutnya hasil analisis tersebut dalam bentuk pengaruh langsung, tidak langsung dan total antar faktor dalam bentuk:

1) Pengaruh langsung global 2) Ketergantungan global 3) Kekuatan global

4) Kekuatan global tertimbang

g. Seleksi 6 sampai 7 adalah faktor untuk diskusi selanjutnya membangun skenario berdasarkan keadaan, kriteria (tahap 3), seleksi dilakukan berdasarkan kekuataan global tertimbang dan posisi faktor dalam gambar hubungan antar faktor, yaitu pada kuadran kiri atas.

h. Selanjutnya membuat keadaan suatu faktor berdasarkan pemanfaatan yang telah menjadi prioritas di TPA. Untuk setiap faktor dapat dibuat satu atau lebih keadaan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Keadaan harus memiliki peluang sangat besar untuk terjadi (bukan hayalan) dalam satu waktu di masa yang akan datang.

2) Keadaan bukan merupakan tingkatan atau ukuran suatu faktor (seperti besar, sedang, kecil atau baik, buruk, tetapi merupakan deskripsi tentang situasi dari sebuah faktor.

i. Keadaan yang ada diidentifikasi dari keadaan yang paling optimis sampai paling pesimis.

j. Dari keadaan yang ada, dari kombinasi beberapa faktor dibuat skenario-skenario yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan dipilih skenario yang mungkin terjadi berdasarkan hasil identifikasi dari responden.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi

Dokumen terkait