• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK RESERVOAR

Dalam dokumen Buku Batuan Inti Penyimpan Minyak Migas (Halaman 85-95)

9.1 Umum

Keadaan dan perilakuuida reservoar di dalam batuan reservoar sungguh beragam. Walaupun sifat-sifat uida sudah dianalisis di lab PVT (pressure, volume, temperature) dan karakter batuannya juga diketahui dari hasil pemeriksaan di lab batu inti (core lab), namun perilaku di alam sangat berbeda, misalnya perolehan minyaknya yang tergantung terutama antara lain pada mekanisme tenaga pendorongnya.

9.2 Mekanisme Pendoron g Dalam Reservoar Miny ak

 Ada beberapa hal untuk memahami seluk beluk reservoar minyak, yaitu: 1. Mekanisme pendorong dalam reservoar minyak (tenaga dorong pengurasan, tenaga dorong tudung gas, tenaga dorong air, pengurasan gravitasi, dan tenaga kombinasi), 2. Persamaan-persamaan dasar (kalkulus diferensial, kalkulus integral, analisis dimensional, hukum gas ideal, persamaan Poiseulle, persamaan aliran fraksional, laju kemajuan frontal), 3. Aliran uida melalui media berpori (hukum Darcy, persamaan kontinyuitas, persamaan difusivitas, kondisi batas), 4. Persamaan keseimbangan material reservoar minyak, 5. Analisis kinerja sumur (tekanan bentuk, uji interferensi sumur, uji batas-batas reservoar, kurva penurunan, indeks produktivitas). Yang akan disampaikan di sini hanya tentang mekanisme pendorong dalam reservoar minyak. Lima macam tenaga pendorong yang dikenal dalam reservoar minyak, yaitu (Core Lab, 1975): 9.2.1 Tenaga pendorong pengurasan ( depletion driv e)

Tenaga pendorong jenis ini biasanya ditemukan pada reservoar di bawah tekanan saturasi, tanpa adanya daya dorong tudung gas dan daya dorong air. Berupa reservoar tertutup dengan tekanan reservoar awal masih normal atau di bawah normal.

Pada diagram fasa tekanan-temperatur, titik 1 pada Gambar 9.1, terlihat bahwa tekanan dan temperatur reservoar berada di luar amplop fasa atau sepanjang garis titik gelembung.

Tenaga pendorong jenis ini biasanya ditemukan pada reservoar di bawah saturasi, tanpa adanya daya dorong tudung gas dan daya dorong air. Selalu berupa reservoar tertutup dengan tekanan reservoar awal masih normal atau di bawah normal.

Sumber utama energi pendorongan minyak, setelah tekanan reservoar turun menuju dan di bawah tekanan titik-gelembung, adalah pengembangan gas yang disebabkan oleh keluarnya gas dari larutan minyak. Reservoar dengan tenaga yang demikian ini sering disebut sebagai reservoar tenaga larutan gas atau tenaga dorong gas internal. Reservoar jebakan stratigra sering memiliki

72 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi tenaga dorong jenis ini, karena jebakan alami tersebut biasanya memiliki akifer yang besar di bawah zona minyak.

Suatu reservoar yang mekanisme produksinya seperti ini memiliki karakter (Core Lab, 1975):

1. Penurunan tekanan yang cepat, tidak ada uida yang berlebih atau tudung gas bebas yang besar untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh minyak yang diproduksi

2. Produksi minyak yang bebas air, tidak adanya tenaga dorong air berarti hanya ada sedikit sekali atau tidak ada sama sekali air yang terproduksi bersama minyak selama masa produksi reservoar. Saturasi air dalam zona minyak tidak akan terproduksi karena telah berkurang sampai pada saturasi minimum.

Gambar 9.1

Diagram fasa tekanan-temperatur komposisi konstan (Core Lab, 1975)

73 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi

3. Terpantau perbandingan gas-minyak yang naik cepat sekali dari sumur, tidak perduli posisi strukturnya. Setelah tekanan reservoar turun di bawah tekanan saturasi, gas akan keluar dari larutan di seluruh reservoar. Ketika saturasi gas meningkat sampai ke titik di mana dapat mengalir, maka gas bebas ini mulai mengalir ke arah lubang sumur. Gas ini juga mulai bergerak vertikal karena adanya gaya gravitasi, yang menghasilkan terbentuknya tudung gas kedua. Permeabilitas vertikal adalah faktor penting dalam pembentukan tudung gas kedua.

4. Perolehan minyak yang rendah, karena produksi minyak dengan tenaga dorong pengurasan jenis ini biasanya merupakan metode perolehan dengan esiensi paling rendah. Ini merupakan hasil langsung dari pembentukan saturasi gas di seluruh reservoar. Pada saat awal sekali dari masa reservoar, di mana permeabilitas relatif terhadap gas mulai terbentuk, dan sebelum perolehan minyak mencapai jumlah sangat banyak, maka sebenarnya yang mengalir dari reservoar hanya gas. Dengan demikian, batas keekonomiannya akan dicapai relatif dini sekali. Hal ini sedikit tertanggulangi apabila gasnya dikumpulkan untuk mendorong minyak di depannya. Tetapi ini sering tidak mungkin, namun apabila permeabilitas vertikal sedemikian sehingga gaya gravitasinya bisa lebih berperan, maka pemecahannya antara lain adalah dengan menutup sumur dalam beberapa waktu, misalnya 2-3 bulan, untuk memberi kesempatan gas bergerak ke atas struktur sedangkan minyak bermigrasi ke arah bawah struktur. Ini akan mengurangi saturasi gas pada bagian bawah reservoar dengan konsekuensi menurunnya perbandingan gas-minyak.

Perolehan minyak dari reservoar dengan pendorong yang demikian ini berada pada kisaran 5-25 persen saja. Hubungan permeabilitas relatif (kg/ko) menentukan perolehan minyak dari reservoar. Dengan demikian, faktor yang berperan dalam hubungan permeabilitas relatif dapat dipelajari untuk menentu-kan pengaruhnya terhadap perolehan minyak. Viskositas minyak dari reservoar  juga merupakan faktor penting dalam perolehan minyak. Pada waktu viskositas minyak naik, maka perolehan minyak akan turun. Jumlah segrega sigravitasi minyak dan gas merupakan fungsi viskositas minyak dan gas.

Pada tekanan di atas titik gelembung, energi untuk memperoleh minyak dipasok oleh pengembangan minyak dan kompresibilitas batuan. Tidak ditemukan saturasi gas bebas di dalam reservoar sampai tekanan turun pada titik gelembung. Tekanan reservoar turun per satuan produksi minyak sampai titik gelembung berlangsung relatif cepat, karena koesien pengembangan minyak dan batuan relatif rendah.

Setelah tekanan reservoar turun di bawah tekanan saturasi, saturasi gas bebas mulai terbentuk. Hubungan permeabilitas relatif (kg/ko) mulai berubah sewaktu saturasi gas naik. Laju turunnya tekanan reservoar mulai mereda, karena pengembangan gas menjadi lebih besar. Dan sewaktu tekanan reservoar turun berlanjut, saturasi akan berlanjut naik, yang berarti permeabilitas

74 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi minyak efektif (ko) turun. Jadi dengan demikian, kapasitas laju produksi minyak terus turun.

Perolehan minyak dari reservoar ini tidak peka lajunya. Pada reservoar tertentu, perolehan dan saturasi gas bebas hanya merupakan fungsi dari tekanan reservoar. Tetapi harus diperhatikan bahwa sering tudung gas sekunder terbentuk yang menyimpan sebagian gas yang menghasilkan perolehan lebih besar. Ketika tudung gas sekunder terbentuk, ini menandakan beroperasinya mekanisme pengurasan gravitasi yang mengubah tenaga dorong reservoar sebelumnya.

 Ada tiga faktor penting yang mempengaruhi perolehan minyak pada reservoar jenis ini yakni perbandingan permeabilitas relatif, gravitasi minyak, dan perbandingan larutan gas-minyak.

9.2.2 Tenaga Pendorong Tudung Gas ( gas cap drive)

Reservoar minyak dengan tenaga dorong tudung gas mempunyai tudung gas yang relatif besar, tanpa adanya air yang masuk. Ini merupakan reservoar yang tertutup dan dapat mempunyai tekanan awal reservoar normal atau di bawah normal. Karena kemampuan tudung gas tersebut siap mengembang, maka reservoar tersebut dicirikan oleh penurunan tekanan reservoar yang kurang cepat daripada reservoar berukuran sama dari jenis yang diuraikan sebelumnya.

Ciri lain reservoar dengan tenaga dorong tudung gas tersebut adalah tidak adanya produksi air dan perbandingan gas-minyak naik dengan cepat di sumur-sumur yang berada di struktur tinggi, karena gasnya mengembang ke dalam zona minyak.

Perolehan minyak oleh pengembangan tudung gas terutama terjadi oleh mekanisme tenaga pendorongan frontal. Esiensi perolehannya tentu saja lebih besar daripada reservoar tenaga dorong pengurasan. Gambar 9.2 berikut menampilkan posisi relatif dari zona-zona gas dan minyak pada waktu yang berbeda selama masa produksi reservoar.

Permeabilitas vertikal dan viskositas minyak reservoar juga merupakan faktor penting dalam menentukan esiensi perolehannya. Permeabilitas vertikal yang bagus akan membuat minyak bergerak ke bawah, sedangkan solusi gas bergerak ke atas.

Dalam rangka mengkonservasi gas yang akan meningkatkan perolehan minyak, maka perlu menutup sementara sumur yang menghasilkan banyak sekali gas. Ini diharapkan nantinya mengurangi laju pengurasan gas tanpa mengurangi laju produksi minyak.

Gas sebagai uida pendorong mempunyai keterbatasan esiensi yang disebabkan oleh: perbandingan viskositas yang tidak baik akan menimbulkan penjarian gas (gasngering) sehingga terjadilah penerobosan lebih awal, dan gas adalah fasa yang tidak membasahi yang mudah menerobos lubang pori yang lebih besar dan meninggalkan minyak berada di pori yang lebih kecil.

75 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi

Sekali minyak ini dilewati, maka minyak akan tetap terjebak di dalam pori yang kecil tersebut. Di lain pihak, air mempunyai fron yang lebih seragam daripada gas. Gaya kapiler menyebabkan air akan lebih mudah masuk ke dalam ruang pori yang lebih kecil, sedangkan tekanan kekentalan akan memaksa air masuk ke dalam pori yang lebih besar.

Perolehan minyak dari reservoar tudung gas lebih besar daripada reservoar tenaga pengurasan. Perolehan ini bervariasi tergantung pada ukuran tudung gas, permeabilitas vertikal, viskositas minyak, dan derajat konservasi gas. Biasanya perolehannya berkisar sekitar 10 sampai 40% dari minyak awal di tempat.

Kalau ukuran awal tudung gas tidak begitu besar dibandingkan ukuran zona minyak, maka tekanan reservoar turun secara drastis dan pengurasan gas terus berlangsung, saturasi gas terbentuk di seluruh zona minyak dengan terlepasnya gas dari larutan minyak. Dengan terbentuknya saturasi gas yng seragam di seluruh zona minyak tersebut, maka semakin sulit untuk mengendalikan fron gas untuk mendorong minyak. Gas selalu siap untuk mengalir pada saturasi kecil sekalipun, jadi kalau perbandingan gas-minyak yang besar dihindari, maka tekanan reservoar harus dijaga sedekat mungkin dengan tekanan saturasi. Esiensi perolehan pada kasus seperti ini tergantung pada bagaimana kemampuan untuk menjaga agar tekanan reservoar selalu berada dekat dengan tekanan saturasi.

Gambar 9.2

Reservoar tenaga dorong tudung gas (Peden, 1993)

76 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi Ditinjau dari aspek lain, maka jelas bahwa tudung gas dapat mengem-bang hanya disebabkan oleh penurunan tekanan di dalam reservoar. Jadi, sebagian gas akan keluar dari larutan minyak Jika saturasi gas tersebut terus meningkat, maka penurunan tekanan sampai pada titik di mana gas bebas akan mengalir di dalam zona minyak, ada dua hal penting yang akan terjadi: 1. Permeabilitas efektif minyak akan turun sebagai hasil naiknya saturasi gas, dan 2. Permeabilitas efektif gas akan meningkat yang mengakibatkan naiknya aliran gas. Ini menghasilkan mekanisme produksi yang sebenarnya mekanisme tenaga pendorong gas terlarut.

Pembentukan saturasi gas bebas di dalam zona minyak tidak dapat dihindari tanpa pelaksanaan menjaga tekanannya. Jadi, untuk mendapatkan keuntungan maksimum dari mekanisme produksi tenaga pendorong tudung gas tersebut, maka saturasi gas dalam zona minyak harus diusahakan seminimal mungkin. Ini dapat dicapai dengan mengambil manfaat dari segregasi gravitasi uidanya. Pada kenyataannya, kalau reservoar dengan tenaga dorong tudung gas akan dioperasikan secara esien tanpa menjaga tekanannya, maka tenaga dorong segregasi gravitasi harus dapat membantu secara esien juga. Sewaktu saturasi gas terbentuk dalam zona minyak, maka harus dimungkinkan untuk bermigrasi ke puncak struktur ke arah tudung gas. Jadi, reservoar dengan tenaga dorong tudung gas sebenarnya merupakan merupakan reservoar bertenaga dorong kombinasi, walaupun tidak pernah dipertimbangkan demikian.

Pada laju produksi yang lebih rendah akan menimbulkan tudung gas maksimum dalam zona minyak yang bermigrasi ke tudung gas. Oleh sebab itu, reservoar tudung gas sangat peka terhadap laju produksi, karena laju produksi yang rendah akan menghasilkan kenaikan perolehannya.

Dalam banyak kasus, biasanya dipasang fasilitas pengembalian gas agar sebagian bisa menjaga tekanannya. Ini benar manakala pada struktur tertentu reservoar atau dibutuhkan laju produksi tinggi, maka tidak mungkin mengontrol perbandingan gas-minyak. Pemasangan fasilitas pengembalian gas tersebut lebih dititikberatkan pada pertimbangan ekonomi, karena biaya pemasangan menjaga tekanan ini lebih besar daripada yang dibayarkan dari kenaikan perolehan minyak.

Keefektivan pendorongan minyak dari reservoar sangat tergantung pada fron gas yang seragam. Laju penyedotan yang rendah akan menimbulkan fron yang seragam tersebut yang disebabkan oleh berkurangnya penjarian dari gas yang maju dan diperolehnya segregasi gravitasi maksimum. Jadi, laju produksi rendah akan menaikkan perolehan minyak.

9.2.3 Tenaga Pendorong Air ( water driv e)

Dalam reservoar dengan tenaga pendorong air, energi utama untuk memproduksi minyak adalah gerakan air ke arah zona minyak yang bisa berasal dari pinggir ke dalam, yang sejajar dengan bidang lapisan, atau dari bawah ke atas.Gambar 9.2 memperlihatkan suatu reservoar tenaga dorong air.

77 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi

Reservoar tenaga dorong air bisa mempunyai atau tanpa tudung gas awal. Oleh sebab itu, dalam diagram fasa temperatur, kondisi awal tekanan-temperatur bisa berada di dalam atau di luar amplop fasa.

Biasanya, air bergerak ke dalam zona minyak sebagai hasil pengembangan air dalam akifer karena adanya penurunan tekanan. Air mengembang sangat kecil sehingga untuk mendapatkan tenaga dorong air yang esien, maka volume pori akifernya harus beberapa kali lebih besar daripada volume pori zona minyak.

Proses produksi dengan pendorongan minyak biasanya merupakan tenaga pendorong alami yang paling esien. Walaupun demikian, tenaga pendorong tersebut masih saja menyisakan sejumlah minyak di dalamnya.

Reservoar dengan pendorong air mempunyai beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengidentikasinya, antara lain (Core Lab, 1975):

- Tekanan turu n secara perlahan

Sangat tidak biasa beribu-ribu barel minyak yang bisa diproduksi pada penurunan tekanan reservoar hanya beberapa psi (pound per square inch). Pada penurunan tekanan reservoar yang kecil, pengurasan minyak dan gas dari reservoarnya akan diganti dengan volume yang sama oleh air yang masuk ke dalam zona minyak. Di dalam reservoar ini, hanya sejumlah barel air yang bisa masuk ke dalam reservoar yang disebabkan oleh penurunan tekanan dalam reservoarnya. Karena pendapatan utama dari produksi berasal dari minyak, dan jika pengurasan gas dan air dapat diminimalkan, maka produksinya dapat dimaksimalkan dengan penurunan tekanan minimum. Oleh sebab itu, sangat

Gambar 9.3

Reservoar tenaga doron g air  (Sandler, 1982)

78 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi penting bila produksi air dan gas diusahakan seminimalkan mungkin. Ini dapat dilaksanakan dengan menutup sumur-sumur yang berproduksi banyak sekali

uida tersebut dan menggantinya dengan sumur-sumur yang perbandingan air-minyak atau gas-minyak yang lebih rendah.

- Produksi air dini pada sumur-sumur yang secara struktur lebih rendah.

Ini merupakan ciri utama dari reservoar tenaga dorong air, asalkan air masuknya seragam, dan tidak ada yang dapat menghalanginya. Jika reservoar mempunyai satu atau lebih lensa-lensa dengan permeabilitas tinggi, maka air lebih suka menuju zona yang permeabel tersebut. Dalam hal ini lebih layak secara ekonomi bila menutup zona permeabel yang memproduksi air tersebut. Harus disadari bahwa dalam banyak kasus minyak yang diperoleh dari sumur-sumur yang secara struktural lebih rendah akan diganti dengan sumur-sumur-sumur-sumur yang lebih tinggi.

Biasanya hanya sedikit perubahan perbandingan gas-minyak selama masa produksi reservoar. Hal ini benar manakala reservoar tidak memilik i tudung gas bebas awal. Tekanan dapat terjaga sebagian karena masuknya air dan relatif hanya sedikit gas yang keluar dari larutan. Jika, reservoar mempunyai tudung gas bebas awal, maka sumur-sumur yang berada di struktur lebih tinggi akan menghasilkan gas yang banyak. Pada reservoar dengan tenaga pendorong air dengan tudung gas bebas awal, maka kontrol terhadap tudung gas tersebut menjadi sangat penting. Sebenarnya kontrol tudung gas ini menjadi kriteria esiensi operasi reservoarnya, karena sasaran pengontrolan reservoar adalah memanfaatkan secara esien mekanisme pendorongan yang ada. Jadi, kalau ada tenaga pendorong air, maka keuntungan maksimal jelas harus dimanfaatkan karena lebih efektif daripada pengembangan tudung gas. Namun demikian yang perlu diperhatikan adalah menghindari adanya penyusutan tudung gas untuk mencegah adanya minyak yang bergerak ke dalamnya yang tidak ada saturasi minyak sebelumnya. Jadi, pada saat reservoar sudah terkuras habis, sebagian saturasi minyak akan tertinggal dalam zona awal gas, dan berdasarkan konsep aliran, saturasi uida apa saja tidak akan pernah mencapai nol.

9.2.4 Pengurasan Gravitasi (gravity dr ainage)

Mekanisme perolehan minyak ini ditemukan pada sifat-sifat batuan reservoar dan karakter strukturnya yang sedemikian sehingga perbedaan densitasnya menjadi penting dalam uida reservoar minyak dan gas.

Pengaruh gaya gravitasi ini terlihat manakala mencampur minyak dan air di dalam suatu tabung, dikocok, pasti bercampur. Tetapi bila didiamkan beberapa saat, campuran akan memisah dengan air berdensitas besar di bawah, sedangkan minyak di atasnya. Fluida memisah disebabkan gaya gravitasi.

Fluida dalam reservoar minyak dipengaruhi gaya gravitasi, terlihat pada posisi uida, misalya gas di atas, minyak di bawah gas, dan minyak di atas air.

79 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi

Pada proses migrasi dan akumulasi minyak, dianggapuida reservoar pada awalnya dalam keseimbangan. Jika demikian maka kontak gas-minyak dan minyak-air selalu horisontal, walau kadang-kadang sulit menentukannya.

Reservoar jenis ini merupakan reservoar tertutup dengan tekanan normal atau di bawah normal. Reservoar pengurasan gravitasi biasanya adalah resevoar jenuh minyak dengan atau tanpa tudung gas awal. Pada diagram fasa tekanan-temperatur, tekanan dan temperatur awalnya berada di garis titik gelembung atau di dalam amplop fasa.

Reservoar di bawah mekanisme pengurasan gravitasi mempunyai ciri seperti berikut (Core Lab, 1975):

1. Perbandingan gas-minyak rendah pada sumur yang rendah secara struktural. Ini disebabkan oleh gas ke atas struktur oleh adanya segregasi gravitasiuida.

2. Pembentukan tudung gas sekunder dalam reservoar yang awalnya di bawah saturasi. Jelas, mekanisme pengurasan gravitasi tidak menjadi langkah operasi sampai pada saat tekanan reservoar turun di bawah tekanan saturasi, karena di atas tekanan saturasi tersebut tidak akan pernah ada gas bebas dalam reservoar.

3. Perbandingan gas-minyak yang meningkat dari sumur-sumur yang tinggi secara struktural. Ini juga hasil dari migrasi gas dari lautan minyak ke arah atas struktur.

4. Sedikit atau tanpa produksi air. Produksi ini mengindikasikan adanya tenaga dorong air.

5. Berbagai variabel pada penurunan tekanan, tergantung pada jumlah konservasi gas. Pada waktu menjaga tekanan, reservoar dioperasikan di bawah kombinasi mekanisme pendorong tudung-gas dan pengurasan gravitasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan minyak dari reservoar pengurasan gravitasi adalah: 1. Permeabilitas searah dengan kemiringan, 2. Kemiringan reservoar, 3. Laju produksi reservoar, 4. Viskositas minyak, dan 5. Ciri permeabilitas relatif.

Pada kebanyakan reservoar, permeabilitas searah kemiringan bidang lapisan jauh lebih besar daripada yang melintang. Bila kemiringan lapisan reservoar bertambah, maka minyak dan gas dapat mengalir sepanjang arah kemiringan.

Viskositas minyak penting karena laju pengurasan gravitasi tergantung pada mobilitas relatif gas dan minyak. Laju pengurasan gravitasi akan naik  jika viskositas minyak reservoar turun.

Perolehan oleh pengurasan gravitasi melibatkan dua pertimbangan dasar: pembentukan tudung gas sekunder dan laju pengurasan gravitasi.

80 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi

9.2.5 Tenaga Pendoro ng Komb inasi (combination drive)

Hampir semua reservoar diproduksi tidak oleh satu tenaga pendorong saja, tetapi oleh kombinasi dua atau lebih mekanisme. Berbagai kombinasi gaya dorong dapat saja hadir dalam reservoar pendorong kombinasi. Ini mencakup pendorong pengurasan dan tenaga dorong air lemah, pendorong pengurasan dengan tudung gas kecil dan daya dorong air lemah dsb.

Reservoar dengan tenaga kombinasi dapat dikenal dari adanya kombinasi dari faktor berikut ini (Core Lab, 1975):

1. Penurunan tekanan yang relatif cepat. Masuknya air dan/atau pengembangan tudung gas eksternal tidak cukup untuk menjaga tekanan reservoar.

2. Air masuk perlahan-lahan ke bagian bawah reservoar. Sumur-sumur produksi yang letaknya rendah secara struktural akan menghasilkan laju air yang meningkat.

3. Sumur yang letaknya berada di struktur lebih tinggi menaikkan perbandingan gas-minyak terus menerus. Ini disebabkan migrasi gas ke atas yang dibebaskan dari larutan dan pengembangan tudung gas pertama atau sekunder.

4. Sumur berada di bawah menunjukkan sedikit atau tanpa adanya kenaikan perbandingan produksi gas-minyak.

5. Penurunan tekanan pada produksi yang tidak normal. Ini terjadi karena pengembangan tudung gas,

Perolehan dari reservoar tenaga kombinasi biasanya lebih besar daripada perolehan reservoar tenaga pengurasan, tetapi lebih kecil dari perolehan tenaga dorong air atau tenaga dorong tudung gas. Reservoar dengan tenaga dorong kombinasi akan layak secara ekonomi bila tekanannya dijaga dengan injeksi gas, injeksi air, atau injeksi gas dan air, tergantung pada ketersediaan

81 Batuan Inti Penyimpan Minyak dan Gas Bumi

BAB X

SIMULASI RESERVOAR

Dalam dokumen Buku Batuan Inti Penyimpan Minyak Migas (Halaman 85-95)