• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Definisi Oprasional

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian. Terdapat berbagai macam teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini peneliti mengunakan teknik sampling purposive sampling yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu.58 Dari angket yang telah disebar pada peserta didik kelas VIII di MTs Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung.

Dengan pemberian skala percaya diri peserta didik yang berupa angket pada peserta didik kemudian akan diperoleh peserta didik yang memiliki rasa percaya diri rendah. Skala percaya diri berfungsi untuk mengetahui peserta didik yang memilik percaya diri rendah dengan pretest untuk mendapatkan sampel penelitian dengan kriteria yang telah ditentukan kemudian akan diberikan layanan konseling kelompok dengan assertive training untuk meningkatkan percaya diri peserta didik kelas VIII di Mts Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung.

58

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). (Bandung : Alfabeta, 2013) h. 126

58

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara (interviewer) untuk memperoleh informasi yang terwawancara59. Jadi wawancara yaitu suatu cara dalam pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara lisan dengan orang yang tepat untuk memperoleh permasalahan yang harus diteliti.

Teknik yang digunakan dalam wawancara ini merupakan teknik wawancara tidak berstruktur atau bebas. Metode ini digunakan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan percaya diri peserta didik kelas VIII di MTs Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Ajaran 2019/2020, maka dilakukan wawancara kepada guru bk yaitu dengan Ibu Evi dari hasil wawancara masih banyak peserta didik yang percaya diri rendah terutama di kelas VIII B yaitu tidak percaya diri dalam menunjukkan potensi atau kelebihan dirinya dilingkungan sosial, gugup saat mengungkapkan pendapat didepan orang banyak, minder akan kekurangan terhadap dirinya, takut gagal sehingga tidak berani untuk memasang target dalam hal yang ingin dicapai, menyimpan rasa takut dan khawatiran terhadap ponalakan dari lingkungan sosialnya

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.60 Nasution juga mengungkapkan tetnang observasi yaitu suatu pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan. 61

Dalam penelitian ini observasi digunakan sebagai alat pengumpul data setalah angket yang disebar selain itu observasi juga digunakan untuk melihat percaya diri yang dialami oleh peserta didik kelas VIII di MTs Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung sebelum diberikan treatment assertive training dan sesudah diberikan treatment assertive training.

3. Metode Kuesioner/Angket

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.62 Adapun untuk mempermudah responden dalam menjawab setiap pertanyaan dalam angket peneliti menggunakan bentuk jawaban skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.63

60

Ibid, hal 204

61

Nasution, Metode Reserch, (Jakarta, bumi aksara : 3003), hal 128.

62

Sugiyono,kuantitatif kualitsatif dan R & D, (Bandung : 2005), hal 199.

60

Angket ini digunakan pada saat pree-test untuk mengukur sejauh mana tingkat rasa pecaya diri peserta didik sebelum diberikan perlakuan menggunakan konseling kelompok dengan teknik assertive training, dan angket ini juga digunakan pada saat post-test yang berguna untuk mengukur sejauh mana berhasilnya layanan konseling kelompok dengn teknik assertive training untuk meningkatkan percaya diri peserta didik kelas VIII di MTs Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.

Alternatif jawaban skala likert yang digunakan hanya 1-4 dengan tidak menggunakan alternatif netral agar tidak menimbulkan keraguan terhadap responden untuk menjawab setiap pertanyaan yang telah disiapkan. Skor alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 6

Skor Alternatif Jawaban Jenis pernayataan Sangat sesuai Sesuai Tidak sesuai Sangat tidak sesuai Favorable(+) 4 3 2 1 Unfavorable(-) 1 2 3 4

Penilaian percaya diri dalam penelitian ini menggunakan rentang skor dari 1-4 dengan banyak 40 item pertanyaan.

Interval kriteria tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

a. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel: skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi.

b. Menentukan skor terendah ideal yang diperoleh sempel: skor minimal ideal = jumlah skor x terendah.

c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel: rentang skor =skor maksimal ideal – skor minimal ideal

d. Mencari interval skor

Interval skor = rentang skor/464

Berdasarkan pendapat tersebut maka interval kriteria percaya diri dapat ditentukan sebagai berikut:

a. Skor maksimal ideal : 22 × 4 = 88 b. Skor minimal ideal : 22 × 1 = 22 c. Rantang skor : 88 - 22 = 66

d. Interval : 66/3 = 22

Tabel 7

Kriteria Percaya Diri

Interval Kriteria Deskripsi Perilaku 66-88 Tinggi Kategori ini peserta didik sudah

terlihat percaya diri saat

menunjukkan potensi atau kelebihan dirinya dilingkungan sosial, tidak gugup saat mengungkapkan pendapat di depan orang banyak, minder akan kekurangan terhadap dirinya, tidak takut gagal sehingga berani

memasang target dalam hal yang ingin dicapai, tidak menyimpan rasa takut dan kekhawatiran terhadap penolakkan dari lingkungan sosialnya.

43-65 Sedang Kategori ini peserta didik cukup terlihat percaya diri saat saat

menunjukkan potensi atau kelebihan dirinya dilingkungan sosial, tidak gugup saat mengungkapkan pendapat di depan orang banyak, minder akan kekurangan terhadap dirinya, tidak takut gagal sehingga berani

memasang target dalam hal yang ingin dicapai, tidak menyimpan rasa takut dan kekhawatiran terhadap penolakkan dari lingkungan sosialnya.

62

0-42 Rendah Kategori ini peserta didik tidak terlihat percaya diri saat saat

menunjukkan potensi atau kelebihan dirinya dilingkungan sosial, tidak gugup saat mengungkapkan pendapat di depan orang banyak, minder akan kekurangan terhadap dirinya, tidak takut gagal sehingga berani

memasang target dalam hal yang ingin dicapai, tidak menyimpan rasa takut dan kekhawatiran terhadap penolakkan dari lingkungan sosialnya

Dokumen terkait