• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknis Operasional:

Pembangunan I nfrastr uk tur SPAM Per k ot aan

DATA TRANSPORTASI PERSAMPAHAN

E. Teknis Operasional:

1. Dokumen perencanaan (MP, FS, DED)

2. Pewadahan Tempat sampah yang memadai

menjadi hal yang sangat langka pada kawasan yang padat penduduknya

Sampah hanya dikumpulkan pada TPS atau kontainer sampah yang telah ditentukan;

3. Pengumpulan banyaknya timbunan sampah yang

terkumpul tapi tidak tertangani (diangkut/ditanam)

Pengumpulan sampah harus dilakukan secepat mungkin dan menjangkau seluruh kawasan perkotaan

4. Penampungan Sementara Pada beberapa daerah yang padat

penduduknya TPS sangat kecil dan tidak cukup untuk menampung sampah yang ditimbulkan.

Sampah yang terkumpul pada TPS harus sudah diangkat ke TPA dalam waktu yang kurang dari 24 jam;

VII-46 No. Aspek Pengelolaan Persampahan

Perm asalah Yang Dihadapi Tindakan

Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan

5. Pengangkutan ceceran sampah maupun

cairannya sepanjang rute pengangkutan, atau terhalangnya arus trasportasi akibat truk sampah yang digunakan oleh dinas kebersihan kota mengangkut sampah.

Pengangkutan dari TPS dan dibuang ke TPA harus tidak menyebabkan kemacetan lalulintas serta tidak enimbulkan ceceran sampah maupun cairannya di sepanjang jalan;

6. Pengolahan 3R

7. Pengelolaan Akhir di TPA Masih menggunakan System open

dumping sehingga Semakin banyaknya volume sampah yang dibuang akan memerlukan TPA

Pengoperasian TPA dilakukan dengan sistem sanitary landfill;

8. Pengendalian pencemaran di TPA terjadinya kerusakan lingkungan

karena bau yang ditimbulkan dari sampah yang terdekomposisi, bau tersebut kemudian akan mengundang lalat yang dapat menyebabkan berbagai penyakit menular. Selain hal tersebut tanah maupun air permukaan dan air bawah tanah terkontaminasi oleh cairan lindiyang timbul karena TPA tidak dilengkapi dengan kolam pengolah lindi.

Mengoptimalkan manfaat nilai tambah dari sampah dengan menerapkan daur ulang atau melakukan pengomposan.

9. Sarana penunjang TPA Masih minim PS penunjang TPA

seperti excavator

Peningkatan PS persampahan berupa alat berat

C.2. Tantangan Pengembangan Persampahan

Tantangan Pengembangan Persampahan di Kabupaten Manggarai saat ini adalah :

1. Pelayanan pengelolaan persampahan yang belum menjangkau seluruh

wilayah yang ada terutama di kawasan permukiman di Kabupaten Manggarai .

2. Belum terlaksananya pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang

ter-dentralisasi, efisien, efektif dan terpadu

3. Belum tersedianya sarana dan prasarana dasar pengelolaan persampahan yang

memadai di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai

4. Prasarana dan sarana pengelolaan persampahan di kawasan perdagangan dan

industri yang belum memadai guna menunjang pembangunan ekonomi di Kabupaten Manggarai

VII-47

6. Perlunya masyarakat sadar kebersihan dengan aktif membantu pemerintah

dalam mengatasi masalah persampahan

Selain itu hal lain yang harus diperhatikan adalah dibuatnya kebijakan dari pemerintah dengan pManggarai katan menyeluruh sehingga dapat dijadikan payung bagi penyusunan kebijakan ditingkat pusat maupun daerah. Karena belum adanya kebijakan pemerintah tersebut menyulitkan pengelolaan persampahan. Kebijakan strategis yang telah ditetapkan oleh pemerintah baru pada tahap aspek teknis yaitu dengan melakukan pengurangan timbulan sampah dengan

menerapkan Reduce, Reuse dan Recycle ( 3 R ), dengan harapan pada tahun 2025

tercapai “zero waste“.

7.4.2.2. Sasaran Program Kebutuhan Pengembangan Persampahan Tabel 7.37 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah

No. Uraian Kondisi Eksisting

Kebutuhan Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V A Peraturan terkait Persampahan

- Ketersediaan Peraturan bidang Persampahan (Perda, Pergub, Perwali,dst)

Belum ada √

B Kelembagaan

- Bentuk Organisasi

- Ketersediaan tata laksana √

- Kualitas dan kuantitas SDM Masih terbatas √ √

C Pembiayaan

- Sumber pembiayaan (APBDProv/ √ √ √ √ √

- Tarif Retribusi Belum ada √ √ √ √ √

- Realisasi penarikan retribusi (%terhadap target) Belum ada √ √ √ √ √

D Peran swasta dan masyarakat

(Sudah ada, blm ada, bentuk kontribusi, dll)

Sudah ada √ √ √ √ √

E Teknis Operasional

1. Perencanaan (dokumen MP, FS, DED) Tersedian SSK & BPS

VII-48

Pewadahan

a. Bin/Tong Sampah

90 unit kondisi baik √

Pengumpulan

a. Gerobak sampah b. Becak sampah 9 unit kondisi baik

Penampungan Sementara

a. Transfer depo b. Container 10 (6 kondisi baik

dan 4 rusak berat)

Pengangkutan

a. Dump Truck

Kondisi kurang baik 2 unit √ Pengolahan a. Pengomposan b. Daur ulang (unit,kondisi) √ √

7.4.2.3. Program dan Kriteria Kesiapan Sistem Persampahan A. Pembangunan Prasarana TPA

Kriteria kegiatan infrastruktur tempat pemrosesan akhir sampah (TPA)

Lingkup Kegiatan :

- Peningkatan Kinerja TPA

 Pembuatan tanggul keliling TPA, jalan operasional, perbaikan saluran gas dan saluran

drainase serta pembuatan sel dan lapisan bawah yang kedap sesuai persyaratan sanitary landfill;

 Pengadaan alat berat setelah TPA selesai dibangun dan pemerintah kab./kota bersedia mengoperasikan TPA secara sanitary landfill;

 Pembuatan jalan akses, pagar hijau (buffer zone) di sekeliling TPA,

 pembangunan pos pengendali, sumur pemantau, jembatan timbang, kantor operasional

oleh pemerintah kab./kota ;

 Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan dana untuk pengolahan sampah di

TPA serta pengadaan alat angkut sampah (melalui MoU Pemda dan Dit. PPLP);

 TOT kepada Tim Pelatih Kabupaten/Kota untuk dapat melaksanakan pelatihan

operator Instalasi Pengolahan Leachate (IPL);

VII-49

 Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;

 Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan masyarakat,

pedoman dan lain sebagainya).

- Pengembangan TPA Regional

 Penyiapan MOU antara 2 (dua) atau lebih kab./kota untuk pengelolaan TPA bersama

secara regional;

 Penetapan daerah yang akan memanfaatkan TPA, serta yang bersedia menyediakan

lahan sebagai lokasi TPA regional;

 Penyerahan urusan pengelolaan teknis TPA regional kepada Provinsi, selanjutnya

Pemerintah Provinsi membentuk unit pelaksana teknis pengelolaan TPA regional;

 Fasilitasi pembentukan unit pelaksana teknis pengelolaan TPA regional.

 Pemanfaatan Prasarana dan Sarana yang ada

 Rehabilitasi Prasarana Sarana;

 Melengkapi Prasarana Sarana yang telah ada;

 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan.

- Penyediaan Prasarana dan Sarana Persampahan atau Pembinaan SistemModul Persampahan:

 Pengadaan dan penambahan peralatan;

 Pembangunan Prasarana dan sarana;

 Pilot Project TPA.

- Piranti Lunak

 Peningkatan kelembagaan;

 Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta;

 Penyiapan hukum dan kelembagaan.

Kriteria Kesiapan

Kondisi dan persyaratan perolehan program tersebut di atas adalah:

VII-50

untuk mengikuti PPSP;

(2) Adanya minat/permohonan dari Pemerintah Kabupaten/Kota untuk prasarana yang direncanakan;

(3) Adanya dokumen Master Plan Persampahan/Studi/DED;

(4) Adanya kesiapan lahan;

(5) Adanya kesiapan institusi pengelola.

Dokumen terkait