• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknis Wudhu di Kendaraan

Dalam dokumen Daftar Isi. Daftar Isi Pendahuluan... 4 (Halaman 55-64)

Bab 4 : Berwudhu Dalam Kendaraan

2. Teknis Wudhu di Kendaraan

Saya mengasumsikan kita mau berwudhu di pesawat terbang atau di kereta api. Sebab kalau naik mobil pribadi atau pun bus, tidak perlu meributkan bagaimana berwudhu’ di dalamnya. Sebab kapan saja kita bisa berhenti dan mencari masjid, atau rest area ataupun pom bensin dan seterusnya.

Jadi anggaplah misalnya kita sedang naik pesawat terbang. Ada dua cara yang bisa kita lakukan kalau kita terpaksa harus shalat di pesawat, dimana sebelumnya kita harus berwudhu'.

56

Cara ini yang paling sering saya lakukan kalau harus berwudhu di

pesawat. Sebab menurut saya, cara ini amat praktis dan sangat mungkin dikerjakan.

Logikanya sederhana sekali. Di dalam toilet itu ada westafel, yang memang disediakan buat para penumpang untuk mencuci tangan dan wajah. Maka sama sekali tidak ada masalah bila kita berwudhu di westafel toilet pesawat. Sebab yang namanya wudhu itu intinya memang cuci tangan dan wajah, ditambah mengusap kepala dan mencuci kaki hingga mata kaki.

Urusan membasuh wajah dan tangan serta mengusap kepala sama sekali tidak ada masalah, karena bisa dilakukan di westafel toilet pesawat. Yang mungkin agak bikin bingung, bagaimana cara mencuci kakinya? Bukankah lantai toilet pesawat itu harus kering dan tidak boleh disiram air? Lagian, kan tidak ada gayung untuk menciduk air, juga tidak ada kran

57

khusus buat cuci kaki? Apakah kakinya boleh naik ke wetafel?

Jawabannya sederhana saja, kalau bisa menaikkan kaki ke westafel, sebenarnya juga tidak ada larangan. Yang penting jangan sampai airnya muncrat kemana-mana. Tetapi yang lebih baik, cuci kakinya di atas closet tempat buang air. Logikanya, kalau closet itu bisa buat buang kotoran termasuk air kencing, maka kalau cuma digunakan sekedar membasahi kaki, sangat memungkinkan.

Jangan lupa, seusai berwudhu, ambil tissue dan keringkan semua yang basah bekas kita berwudhu. Kebiasaan hidup jorok di rumah jangan dibawa-bawa di pesawat.

Keluar toilet, tidak ada basah sedikit pun dan selesai. Jangan sampai orang menghina agama Islam, cuma gara-gara keteledoran penganutnya.

Tapi cara seperti ini memang perlu banyak latihan, karena kebiasaan kita kalau berwudhu selalu bikin banjir kamar mandi.

58

b. Wudhu di Kursi Dengan Botol Air Sprayer

Cara lain yang penting untuk diketahui bahwa sebenarnya kita bisa berwudhu dengan menggunakan air yang kita masukkan ke dalam botol sprayer kecil seperti ilustrasi ini.

Cukup diisi air lalu semprotkan butir-butir air itu ke wajah, tangan hingga siku, kepala dan juga kaki. Semua itu bisa kita lakukan tanpa harus meninggalkan kursi tempat duduk kita.

Dan ini juga menjadi jawaban buat mereka meributkan air di toilet tidak akan cukup, kalau semua penumpang harus berwudhu di toilet pesawat.

Dengan cara ini justru kita sama sekali tidak perlu beranjak ke toilet. Cukup semprotkan air ke anggota

59

wudhu' hingga basah dan mengalirkan air. Lalu kita ratakan pelan-pelan ke

sekujur bagian yang memang harus basah.

Namun yang harus diperhatikan bahwa teknik penggunakan airnya harus disemprotkan terlebih dahulu ke bagian anggota wudhu baru diratakan. Karena ada dua teknik yaitu mencuci dan mengusap. Perhatikan ayat tentang perintah wudhu, khususnya perintah mencuci dan mengusap.

اوُل ِسغاف

ِقِفاَرَلما َلىا ُكَُيِديَأَو ُكَُهوُجُوِ

اوُح َسماَو

َو ُكُ ِسوُؤ ُرِب

يَبعَكلا َلىا ُكَُلُجرَأِ

Cucilah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan usaplah kepalamu dan cucilah kakimu sampai dengan kedua mata kaki... (QS. Al-Maidah : 6)

▪ Cuci : Yang wajib dicuci adalah wajah, tangan dan kaki. ▪ Usap : Sedangkan yang wajib diusap adalah kepala

60

Mencuci atau ghasl (لسغ) itu mengguyur dengan air dan meratakannya.

Dalam bahasa fiqihnya adalah ( ءاملا رارما) atau mengalirkan air pada permukaan anggota wudhu dan meratakannya.

Dan itu kita lakukan biasanya dengan menautkan kedua tangan kita di bawah kran agar terisi air lalu kita tuangkan air dalam genggaman itu ke wajah, tangan dan kaki. Kadang tangan dan kaki kita malah langsung kita letakkan di bawah kran agar basah, lalu kita ratakan. Sunnahnya dilakukan masing-masing tiga kali, tapi kalau pun hanya sekali sudah dianggap sah.

Oleh karena itulah ketika kita tidak berwudhu’ di bawah kran air, tapi di kursi penumpang, botol kecil sprayer itu berfungsi sebagai pengganti kran. Semprotkan dan arahkan ke wajah, tangan dan kaki.

Bentuknya berupa butiran-butiran air yang menyembur itu mirip dengan air hujan yang turun dari langit, hanya areanya amat terbatas. Sehingga tidak akan tumpah ruah membasahi kursi tempat duduk kita.

61

Tidak akan ada aliran air di dalam kabin, karena semprotan itu dibuat amat

terbatas, namun tetap mencukupi kebutuan untuk mencuci wajah, tangan dan kaki.

Peringatan :

▪ Jangan semprotkan ke telapak tangan lalu diusapkan, karena akan menghilangkan makna mencuci dan berpindah jadi mengusap. Tapi semprotkan sejumlah tetes air ke bagian wajah, tangan dan kaki. ▪ Kalau kita pakai jaket atau kemeja lengan panjang, harus kita

gululung dahulu lengan baju sebelum berwudhu'.

▪ Demikian juga, kalau kita mengenakan sepatu dan kaus kaki, ada baiknya sebelumnya kita copot terlebih dahulu. Lalu pasang niat wudhu dan semprot-semprot, lalu selesai sudah. Mudah sekali, bukan?

62

lebih, botol kecil ini sangat bermanfaat untuk membuat mereka berwudhu

seluruhnya, tanpa harus antri wudhu di toilet dan tanpa mengambil jatah air toilet.

Apakah Air di Botol Kecil Itu Cukup?

Mungkin ada yang bertanya, apakah boleh wudhu dengan air di botol sekecil itu? Bukankah syarat untuk berwudhu’ harus air yang banyak dan tidak kurang dari dua qullah?

Jawabannya, syarat air yang digunakan untuk wudhu adalah air mutlak yang suci dan mensucikan. Tetapi dari segi jumlah tidak harus berjumlah dua qullah.

Air dua qullah itu adalah batas air sedikit, yang apabila ke dalam air yang kurang dari dua qullah itu kemasukan air musta'mal, maka air itu akan ikut jadi musta'mal dan tidak bisa digunakan untuk mengangkat hadats. Jadi kalau kemasukan air musta'mal saja, dia baru jadi musta'mal. Namun

63

itu terjadi manakala airnya kurang dari 2 qullah.

Adapun air suci mensuikan yang kita masukkan ke dalam botol, meski jumlahnya sedikit tapi tertutup rapat, mana mungkin bisa kemasukan air musta'mal?

Botolnya tertutup rapat, sehingga meski airnya kurang dari dua qullah, akan tetap menjadi air mutlak yang suci dan mensucikan.

Kita bicara air 2 qullah itu manakala kita berwudhu pakai ember misalnya. Dimana sambil kita berwudhu’, ada sebagian tetes-tetes air bekas wudhu’ kita yang akan masuk tanpa sengaja ke dalam ember. Dan karena kapasitas air di ember kurang dari 2 qullah, air itu jadi musta’mal ketetesan bekas air wudhu kita.

Namun kalau kita masukkan air itu ke dalam botol, lalu kita tutup botol itu dan kita lubangi di bagian bawah sehingga airnya mengucur ke bawah, dan kita gunakan untuk berwduhu, tentu tidak ada kekhawatiran akan

64

kemasukan tetes air bekas wudhu’.

Maka begitu juga manakala kita wudhu pakai air yang kita tutup rapat di botol sprayer, tidak akan kemasukan air bekas wudhu, sehingga tidak ada resiko menjadi air musta’mal, meski air di botol itu hanya sedikit.

Dalam dokumen Daftar Isi. Daftar Isi Pendahuluan... 4 (Halaman 55-64)

Dokumen terkait