• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Madu

BAB III KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS-HADIS

C. Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Madu

217

Artinya :Telah diriwayatkan oleh Ibn Ma>jah dari Mahmud bin Khaddash dari Sa’id bin Zakariya al-kurshi dari al-Zabir bin Sa’id al-Hashimi dari ‘Abdul Hamid bin Salim dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Siapa saja yang makan madu tiga hari dalam setiap bulan, tidak akan tertimpa atasnya bala yang besar.

1. Takhrij Hadits

Penelitian selanjutnya hadits mengenai Madu yang ditemukan dalam kitab

al-Mu’jam al-Mufahraskarya Wensinck, kedua Mausu>’at A t}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>

karya Abu Hajar Muhammad Sa’id bin Bashu>ni Zaghlu>l, dan ketiga Mifta>hu Kunu>z

al-sunnah karya Muhammad Fuad Abdul Baqi , dan kempat Musnad Ahmad bin

Hanbal atau kitab Taqri>bu Tukhfat al-A shraf bi Ma’rifat al-A t{ra>f. Penjabarannya

sebagai berikut.

216

Depag,Tafsir al-Qur’an tematik “Kesehatan dalam Perspektif Islam”, h. 266. 217

99

Pertama, dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras penulis menelusuri ,ﻞ ﺴ ﻋ ,ﻖ ﻌ ﻟ

Berikut ini adalah data-data yang ditemukan penulis:

.

ﻖ ﻌ ﻟ

:

ﻖ ﻌ ﻟ ﻦ ﻣ

218

.

ﻞ ﺴ ﻋ

:

219

.

:

220

Hasil penelusuran dalam Kitabal-Mu’jam al-Mufah}ras li> al-Faz al-Hadith

ﻖ ﻌ ﻟ ﻞ ﺴ ﻋ ﺐ ﻃ : ﻪ ﺟ 7 ﺐ ﻃ : ﻪ ﺟ 7 ﺐ ﻃ : ﻪ ﺟ 7

Adapun keterangan hadis yang didapat penulis hanya berjumlah 1 hadis yang berasal dariSunan Ibnu Ma>jah.Terdapat dalam kitabal-Ti{bbab 7.

Kedua, dalam kitabMausu>’at A t}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>penulis menelusuri

dan menemukan keterangan sebagai berikut :

Mausu>’at A t}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>

221 ﺢ ﺘ ﻓ 10 : 140 4570 ـ ﻫ 3450 ـ ﻫ 2 : 125 69 ﻲ ﻠ ﻴ ﻘ ﻋ 3 : 40 ﺔ ﻔ ﻴ ﻌ ﺿ 762 218

Wensinck,al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 6, h. 122. 219

Wensinck,al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 4, h. 213. 220

Wensinck,al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 1, h. 220. 221

100 3 : 215 5 : 1956 ﻨ ﻛ ـ : ﺰ 3441 ﺰ ـ ﻨ ﻛ

Adapun keterangan yang didapat penulis dalam kitab Mausu>’at A t}ra>f al-

Hadi>th al-Nabawi, sepuluh keterangan satu dari al-Kutub al-SittahyaituSunan Ibnu

Ma>jah hadis ke 3450 . Sedangkan sembilan lagi berasal dari kitab-kitab hadis dan

beberapa kamus hadis yang sesuai dengan tabel diatas.

Ketiga, Penulis menelusuri melalui kitab Taqri>bu Tukhfat al-A shraf bi

Ma’rifat al-A t{ra>f ditelusuri melalui periwayatan sahabat, adapun keterangan yang

didapat dalam kitab tersebut sebagai berikut.

ﺐ ﻳ ﺮ ﻘ ﺗ

222

ﻢ ﻴ ﻈ ﻋ

3450

Keterangan yang didapat dalam kitab Taqri>bu Tukhfat al-A shraf bi Ma’rifat

al-A t{ra>f hanya satu yaitu hadis yang berasal dari Ibn Ma>jah, nomer hadis 3450.

Demikianlah penelusuran yang didapat penulis dari empat metode yang digunakan dalam melakukan takhri>j hadits, akan tetapi penulis tidak menemukan

pada kitabMiftah Kunu>zuz al-Sunnah. Dari keterangan yang didapat di atas penulis

menemukan hanya 1 hadis.

222

Yusuf bin ’Abdurahman al-Mizzi,Taqri>b Tukhfatul al-A shra>f bi Ma’rifat al-A t}ra>f ,Juz 3, (Beirut : Muassastu al-Kutub Al-Thiqafiyah, 1994), h.102.

101

a) Hadis yang berasal dari kitab al-Mu’jam al-Mufah}ras li> al-Faz al-Hadith,

Mausu>’at A t}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi, dan kitab Taqri>bu Tukhfat al-A shraf bi

Ma’rifat al-A t{ra>f

ﻦ ﻨ ﺳ

ﺐ ﻃ

7

"

3450

.

223 2. Identifikasi Sanad

Pada bagian ini penulis akan melakukan penelitian yang ditinjau dari segi sanadnya, setelah melakukan penelusuran pada bagian hadisnya maka penulis menemukan beberapa sanad yang perlu ditinjau sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya hadis tersebut, khususnya hadis mengenai kedokteran Nabi. Adapun riwayat yang ditemukan penulis terdapat dalam table berikut ini.

223

102

Berdasarkan tabel diatas penulis hanya menemukan satu jalur periwayatan, berdasarkan tiga kamus yang digunakan, keterangan yang didapat hanya menunjukkan hadits dari Ibn Majjah saja, selain dari itu penulis tidak mendapatkan keterangannya. Adapun keterangan yang didapat sebagai berikut.

Periwayat pertama, Ibn Ma>jah. Untuk periwayatan periwayatan Ibn Ma>jah

penulis telah menjelaskan pada halaman 65.

Periwayat kedua, Mahmud bin Khida>sh yang mempunyai nama asli Mahmud

bin Khida>sh, Abu Muhammad al-T{olaqa>ni. Berdasarkan riwayat Muhammad bin Ishaq al-Thaqafi Mahmud bin Khida>sh lahir pada tahun 160 H dan meninggal pada tahun 250 H. Adapun guru-gurunya yaitu Sa’id bin Zakaria al-Mada>ni, Sufyan bin ‘Uyainah, ‘Abdul ar-Rahman bin Mahdi, Ahmad bin Hanbal, dan ‘Isa bin Yunus. Sedangkan murid-muridnya yaitu al-Tirmidzi, Ibn Majah, al-Nasai, Ya’kub bin Ishaq al-Kindi, Ahmad bin Muhammad al-Asdi, dan Ibrahim bin Ishaq al-Harabi.224

225

226

,

224

Al-Mizzi,Tah}dhi>b al-Kama>l fi> A sma>’i al-Rija>l,Juz 17, h. 475. 225

al-‘Asqalani,Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b,Juz 5, h. 26. 226

103

Periwayat ketiga Sa’id bin Zakaria al-Qurashi yang mempunyai nama asli

Sa’id bin Zakaria al-Qurshi, Abu ‘Uthman, atau Abu ‘Umar al-Mada>ini. Adapun guru-gurunya yaitu al-Zubair bin Sa’id al-Ha>shimi, Zakaria bin Yahya, ‘Ali bin Sa>rah, Sa’id bin al-Hakam, dan Tha>bit bin Qais al-Madini. Sedangkan murid- muridnya yaitu Mahmud bin Khidash, Ziaad bin Ayub, Yahya bin Ma’in, dan Ahmad bin Hanbal.227

228 229

،

Periwayat keempat yaitu al-Zubair bin Sa’id al-Hashimi yang mempunyai

nama asli al-Zubair bin Sa’id bin Sulaiman bin Sa’id bin Naufal bin al-Ha>rith al- Qurashi al-Hashimi, Abu al-Qa>sim atau Abu Hashim al-Madini. Beliau tidak ditemukan tahun kelahirannya dan wafatnya. Adapun guru-gurunya yaitu ‘Abdul Hamid bin Salim, ‘Amru bin Dinar, S}ofwan bin Sa>lim, Muhammad bin al-Munkadir, dan al-Yasi’ bin al-Mughirah. Sedangkan murid-muridnya yaitu Sa’id bin Zakaria al-

227

Al-Mizzi,Tah}dhi>b al-Kama>l fi> A sma>’i al-Rija>l,Juz 7, h. 191-192. 228

al-‘Asqalani,Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b,Juz 3, h. 322. 229

104

Madaini, Isma’il bin Iyash, Jarir bin Ha>zim, Mut}orif bin ‘Abdullah al-Madani, dan ‘Abdul Hamid bin Zakaria.230

231 232

ﻒ ﻴ ﻌ ﺿ ﺎ ﻳ ﺮ

Periwayat kelima ‘Abdul Hamid bin Salim yang mempunyai nama asli yang

mempunyai nama asli ‘Abdul Hamid bin Salim, Abu Salim, maula ‘Amru bin al-

Zubair. Beliau tidak ditemukan tanggal kelahiran dan wafatnya. Adapun guru- gurunya yaitu hanya Abi Hurairah. Sedangkan muridnya hanya al-Zubair bin Sa’id al-Hashimi.233

234 235

3) Telaah Matan

230

Al-Mizzi,Tah}dhi>b al-Kama>l fi> A sma>’i al-Rija>l,Juz 6, h. 276. 231

al-‘Asqalani,Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b,Juz 3, h. 322. 232

Al-Mizzi,Tah}dhi>b al-Kama>l fi> A sma>’i al-Rija>l,Juz 6, h. 277. 233

Al-Mizzi,Tah}dhi>b al-Kama>l fi> A sma>’i al-Rija>l,Juz 12, h. 47. 234

al-‘Asqalani,Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b,Juz 5, h. 26. 235

105

Sebagaimana dua hadis sebelumnya penulis juga melakukan telaah matan pada hadis madu. Pertama peninjauan yang dilakukan terhadap hadis-hadis yang berhubungan dengan hadis madu Rasullah saw pernah bersabda yang berasal dari riwayat Ibn Abbas yang berkata “Pengobatan iu terdapat 3 hal Sayatan Pembekam, Minum madu, dan Kayu dengan api. Akan tetapi aku melarang umatku melakukan pengobatan dengan kayu dan api.236 Sedangkan yang kedua al-Qur’an mendukung hadis tentang madu sebagai penyembuh manusia dalam al-Qur’an Surat al-Nahl ayat 69 “ Keluarlah dari perut lebah tersebut minuman yang beraneka ragam warnanya di dalamnya terdapat obat bagi manusia”. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pertentangan antara al-Qur’an dan hadis terkait masalah madu.

Ketiga, peninjauan yang berkaitan dengan historis dan akal, berdasarkan sejarah Nabi pernah mengobati seorang laki-laki yang sedang sakit dan Nabi mengobatinya dengan madu sehingga laki-laki tersebut sembuh dari penyakit maag dan lambung. Sejarah ini menunjukkan bahwa tidak ada pertentangan dengan akal tentang pengobatan dengan madu.237

236

Magdy Shehab,Ensiklopedi Mu’jizat al-Qur’an dan Hadis,(Jakarta: Sapta Sentosa, 2008), h. 75.

237

106

Dokumen terkait