ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.4 TELAAH RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Rencana strategis kementerian yang memiliki korelasi dengan dinas kebersihan dan pertamanan Kota Mojokerto adalah kementerian pekerjaan umum direktorat jenderal ciptakarya, dimana terdapat beberapa urusan keciptakarayaan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinas kebersihan dan pertamanan antara lain pengelolaan persampahan dan pengelolaan ruang terbuka hijau. 3.4.1 Isu Strategis Dalam Renstra direktorat jenderal cipta karya terdapat beberapa isu strategis yang diangkat antara lain yang berhubungan dengan dinas kebersihan dan pertamanan adalah :
Dilihat dari aspek equity dapat dikatakan perkotaan di indonesia masih cenderung pada kondisi inequity. Ekologi dan ekonomi kota diharapkan dapat bertumbuh dan berkembang, dengan daya saing masyarakat yang cukup dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. 2. Perwujudan Ruang Terbuka Hijau sebesar 30% Upaya perwujudan ruang terbuka hijau sebesar 30% merupakan tantangan besar, komposisi 30% merupakan kebijakan yang kondusif terhadap keberlangsungan lingkungan dengan rincian 20% RTH publik dan 10% RTH privat, namun di lain pihak dianggap merupakan permasalahan yang signifikan dalam menyelenggarakan pembangunan perkotaan. Ini merupakan salah satu tantangan dari perundangan yang menjadi masalah dalam tataran implementasi. 3.4.2 Potensi Pelayanan dan Permasalahan
Potensi pelayanan dan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan dinas kebersihan dan pertamanan beberapa dianalisis sebagai berikut :
1. Belum adanya rencana induk pengelolaan sampah menjadikan belum tersedianya profile dan rencana penanganan sampah di tingkat kabupaten/kota. Ketidakadaannya rencana induk mengakibatkan tidak bersinerginya sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah dengan masyarakat sehingga penanganan sampah belum terintegrasi secara utuh mulai penanganan dari sumber sampai pada TPA.
2. TPA berwawasan lingkungan di wilayah kota metro/besar sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. TPA yang tidak didesain sebagai sanitary landfill atau mengalami perubahan dari sanitary landfill/controlled landfill menjadi open dumping.
3. Hingga saat ini penanganan sampah berfokus pada penanganan timbulan sampah, belum pada pengurangan sampah pada sumbernya. Upaya mengurangi kuantitas sampah 20% pada periode 2009 – 2013 belum signifikan. Demikian juga dengan infrastruktur pengelolaan persampahan yang ada tidak sebanding dengan kenaikan timbulan sampah yang meningkat 2%4% tiap tahun, diperburuk dengan sulitnya mendapatkan lahan yang difungsikan sebagai TPA.
4. Belum maksimalnya Program percontohan 3R (reduce, reuse,
recycle) setiap Kelurahan. Rendahnya kesadaran masyarakat dan
pemerintah daerah dalam penerapan program 3R menyebabkan pengurangan volume sampah kurang signifikan.
5. Permasalahan yang muncul pada dinas pengelola persampahan bahkan lebih menyeluruh baik berupa alokasi pendanaan yang minim, manajemen yang kurang profesional dan minimnya kualitas SDM. Selama ini penganggaran hanya bersumber dari pemerintah belum dikembangkan alternatif pendanaan lain seperti dana masyarakat, investasi swasta dan CSR
6. Untuk penyelenggaraan sistem terpadu ruang terbuka hijau masih kurang diperhatikan, khususnya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka dan sarana olahraga.
7. Penyelengaraan sektor persampahan, semakin tinggi timbulan sampah (jumlah penduduk makin tinggi, jumlah sampah per kapita meningkat). Dan belum optimalnya manajemen persampahan dimana belum optimalnya perencanaan (rencana sampai dengan monitoring dan evaluasi), belum memadainya pengelolaan layanan persampahan (kapasitas, pendanaan dan aset manajemen) serta belum memadaianya penanganan sampah. 3.4.3 Tujuan dan sasaran
Terdapat beberapa tujuan dan sasaran yang berkaitan dengan pelayanan dinas kebersihan dan pertamanan yang dapat dijadikan acuan untuk penyusunan dokumen perencanaan dinas kebersihan dan pertamanan. Tujuan dan sasaran yang dimaksud antara lain :
1. Pendampingan dan penyusunan NSPK untuk ruang terbuka hijau dan pengelolaan persampahan;
2. Peningkatan Penerangan lampu jalan di seluruh wilayah Kota Mojokerto;
3. Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan.
3.4.4 Kebijakan dan Strategi Nasional
Sesuai dengan peraturan menteri pekerjaan umum nomor 21/PRT/M/2006 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pengelolaan persampahan yaitu :
Kebijakan 1 : pengurangan timbunan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya.
Strategi :
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang 3R;
Mengembangkan dan menerapkan sisten insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R;
Mendorong koordinasi lintas sektor (perindustrian dan perdagangan)
Kebijakan 2 : Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan.
Strategi :
Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan
sejak dini melalui dunia pendidikan di sekolah;
Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan
persampahan kepada masyarakat umum;
Membina masyarakat khususunya kaum perempuan dalam pengelolaan persmapahan;
Mengembangkan sistem insentif dan iklim kondusif bagi dunia usaha/swasta.
Kebijakan 3 : Peningkatan cakupan pelayanan kualitas sistem pengelolaan.
Optimalisasi prasarana dan sarana persampahan kota/kabupaten;
Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadailan;
Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan; Mengembangkan TPA ke arah sanitary landfill/controlled landfill; Meningkatkan TPA regional;
Melaksanakan litbang dan aplikasi tekhnologi penanganan samah tepat guna dan berwawasan lingkungan.
Kebijakan 4 : Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan. Strategi : Meningkatkan status kapasitas institusi pengelola; Meningkatkan kinerja institusi pengelola; Memisahkan fungsi/unit regulator dan operator; Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar stakeholder; Meningkatkan kualitas SDM bidang persampahan;
Mendorong pengelolaan kolektif atas sarana dan prasarana regional;
Meningkatkan kelengkapan produk hukum/NPSM pengelolaa persampahan;
Mendorong implementasi/penerapan hukum nidang
persampahan.
Kebijakan 5 : Pengembangan alternatif sumber pembiayaan. Strategi :
Menyamakan persepsi para pengambil keputusan dalam pengelolaan persmapahan dan kebutuhan anggaran;
Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan.
Uraian – uraian diatas merupakan rangkuman dari beberapa isu strategis, permasalahan terkini, tujuan dan sasaran serta kebijakan dan strategi yang disusun oleh kementerian pekerjaan umu direktorat jenderal cipta karya untuk program yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan dna Pertamanan. Sehingga memiliki gambaran tentang pelayanan yang menjadi prioritas dari pemerintah pusat.
3.5 TELAAH RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA