• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) (Halaman 50-101)

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS RSUD H. PADJONGA

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Visi dalam Pemerintahan Daerah Kabupaten Takalar ini dimaksudkan sebagai gambaran tentang kondisi yang hendak diwujudkan dalam lima tahun kedepan. Antara gambaran masa depan yang hendak diwujudkan dengan gambaran kondisi saat ini terdapat kesenjangan. Rumusan visi dalam hal ini berfungsi menyatukan segenap pemangku kepentingan dalam bergerak bersama menutup kesenjangan tersebut.

RPJMD Kabupaten Takalar merupakan penjabaran RPJPD Kabupaten Takalar 2005-2025 dan juga memperhatikan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018 dan RPJMN 2015-2019. Karena itu, rumusan visi RPJMD Kabupaten

Takalar harus memperhatikan keterkaitan dan sinkronisasinya dengan berbagai dokumen perencanaan tersebut.

Visi RPJMD Takalar 2017–2022 adalah : “Terwujudnya Kabupaten Takalar Yang Lebih Unggul, Sejahtera dan Bermartabat.”

Pada rumusan visi ini terkandung substansi “perwujudan visi” bahwa Kabupaten Takalar “Pemerintahannya akan lebih baik”. Terdapat dua pokok visi pada rumusan visi ini yakni “pemerintahan yang melayani” dan “Kabupaten Takalar yang lebih baik”.

Pemerintahan yang melayani bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan kehadiran pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya.

Hakekat kehadiran pemerintahan adalah untuk melayani rakyatnya. Pemerintah tidak hadir untuk dilayani tetapi untuk melayani. Kondisi yang hendak dicapai dengan pokok visi ini adalah terjadinya peningkatan kinerja pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian, pendidikan yang unggul dan murah, pelayanan public yang prima, pariwisata yang berkembang, infrastruktur transportasi yang baik, tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan kesehatan yang unggul dan murah, sefrta kehidupan beragama yang kondusif dan tingginya partisippasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan.

“Kabupaten Takalar yang lebih baik” bermakna bahwa Kabupaten Takalar akan terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan. Sebagaimana Visi RPJMD Sulawesi Selatan 2012-2012 salah satu pokok visinya adalah pilar utama pembangunan nasional dalam hal ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan, maka Kabupaten Takalar dalam lima tahun kedepan akan menjadi pilar utama

Sulawesi Selatan dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan tersebut.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualias Sumber Daya Manusia Dan Produktifitas Masyarakat Yang Berdaya Saing Tinggi

2. Meningkatkan Pendapatan Dan Meringankan Beban Hidup Masyarakat 3. Mewujudkan Iklim Investasi Yang Sehat Dan Berkelanjutan

4. Mewujudkan Pembangunan Yang Komprehensif Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan Yang Berbasis Pada Desa

5. Mewujudkan Kehidupan Agamis Yang Damai Dan Toleran

6. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Bersih, Akuntabel Dan Demokratis

Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Rumah Sakit melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal dimasa depan yang ingin dicapai (clarity of direction) berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi dan Misi Rumah Sakit menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik Rumah Sakit dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan.

Rumusan visi Rumah Sakit telah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Dapat dibayangkan oleh semua pelaku/pemangku kepentingan pelayanan Rumah Sakit (imaginable);

2. Memiliki nilai yang memang diinginkan dan dicita-citakan (desirable);

3. Memungkinkan, wajar dan layak untuk mencapai dengan situasi, kondisi dan kapasitas yang ada (feasible);

4. Memusatkan perhatian kepada isu dan permasalahan utama daerah, sehingga pemerintahan dan pembangunan daerah dapat beroperasi dan terselenggara secara efektif, efisien dan berkelanjutan serta dapat terjamin eksistensi daerah dimasa depan (focused);

5. Dapat mengantisipasi dan disesuaikan dengan perubahan zaman (flexible);

6. Dapat dikomunikasikan dan mudah dimengerti oleh semua pelaku (communicable);

7. Dapat dirumuskan dan ditulis dengan suatu pernyataan yang singkat, jelas dan padat.

3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tanggal 6 Februari 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, menetapkan visi kementerian kesehatan yang mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu :

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritime dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepualauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional serta;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 (Sembilan) agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara;

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di Pasar Internasional;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya seluruh NAWA CITA terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Berdasarkan visi, misi, tujuan, strategis dan sasaran strategis Kementerian Kesehatan kurun waktu 2015-2019, maka ditetapkann dua program pencapaian visi dan misi yaitu program generik dan program teknis. Program yang diamanatkan untuk menjadi acuan daerah adalah program teknis yaitu:

1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak;

2. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan dan Lingkungan;

3. Program Pembinaan Upaya Keseahtan Masyarakat;

4. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan;

5. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Pernyataan visi dan misi Kementerian Kesehatan memberikan arahan bagi seluruh daerah (Provinsi/Kab./Kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang pelayanan kesehatan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Rencana Strategis RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar yaitu:

a. Pemenuhan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang diperlukan masyarakat di RSUD H.

Padjonga Dg. Ngalle sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu;

b. Pengembangan Sistem Jaminan Kesehatan yang memnuhi SPM sehingga pelayanan masyarakat miskin dapat terselenggara secara optimal;

c. Peningkatan pelayanan kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas.

Sedangkan telaahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu : “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama dan Simpul Jejaring Pembangunan Kesehatan Nasional”.

Dalam rumusan visi ini terdapat dua pokok visi yakni pilar utama dan simpul jejaring pembangunan nasional. Penjelasan masing-masing pokok visi adalah sebagai berikut :

Pilar Utama adalah kondisi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang berkontribusi besar terhadap pembangunan bidang kesehatan.

Simpul Jejaring Pembangunan Nasional adalah gambaran kondisi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang menjadi simpul layanan kesehatan.

Untuk mendukung Visi tersebut, dirumuskan Misi sebagai berikut :

1. Mendorong penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan berkeadilan.

2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kemitraan swasta dan lintas sektor.

3. Meningkatkan Sumber Daya Kesehatan (SDK) secara merata baik kuantitas, kualitas dan distribusinya.

Berdasarkan visi dan misi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan maka RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

Kabupaten Takalar selama 5 (lima) tahun kedepan yang sesuai dengan visi dan misi Bupati periode 2017-2022, sebagai berikut :

a. Menjadikan Kabupaten Takalar yang lebih baik dalam pelayanan publik;

b. Menjamin ketersediaan sistem pelayanan kesehatan unggul dan murah.

Uraian diatas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementeriann Kesehatan sebagaimana telahh dijelaskan diatas. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar .

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana pengembangan sistem kota-kota secara umum diarahkan untuk mencapai keseimbangan perkembangan ruang antara pusat-pusat pemukiman dan/atau pusat pertumbuhan. Adanya peningkatan hirarki serta pengembangan fungsi memberikan implikasi terhadap kebutuhan penyediaan sarana dan prasarana perkotaan yang mendukungnya.

Strategi penataan sistem prasarana wilayah dalam RTRW Kabupaten Takalar yaitu dengan menyediakan dan meningkatkan pengembangan fasilitas penunjang kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya, mencakup fasilitas perbelanjaan/pasar, fasilitas pendiidkan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas rekreasi, olahraga dan lain-lain.

Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Kabupaten Takalar merupakan wilayah yang memiliki rencana fungsi wilayah sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata.

3 (Tiga) Prinsip Dasar KLHS yaitu :

1. Keterkaitan / holistik : Keterkaitan kebijakan pusat dan daerah, global dan lokal, keterkaitan sektor, keterkaitan kelembagaan, sebab-akibat dampak 2. Keseimbangan : Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi,

fungsi ekonomi dan fungsi sosial, kepentingan jangka pendek dan jangka panjang.

3. Keadilan : Distribusi akses dan kontrol terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang lebih baik, distribusi kegiatan ekonomi yang lebih merata.

UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 14 menyatakan bahwa instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup salah satunya adalah dengan melakukan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Kajian ini wajib disusun oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP).

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Berdasarkan identifikasi permasalahan terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan telaahan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu

strategis yang ada di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar sebagai berikut :

1. Terbatasnya paramedis dan dukungan manajemen;

2. Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle sesuai standar type C.

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) - 5 (lima) tahun. Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama bidang kesehatan terutama pengobatan dan pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten Takalar .

Adapun rumusan tujuan di dalam Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022 dapat dilihat pada t abel berikut :

Tabel 4.2.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle

no

Tujuan Indicator tujuan Sasaran Indikator sasaran

Target kinerja sasaran pada Tahun

2018 2019 2020 2022 2023

1. Kemampuan menangani life saving anak

dan dewasa

100% 100% 100% 100% 100%

2. Kemampuan menangani life saving anak

dan dewasa

24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam

ke tahun 3. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku

BLS/PPGD/GELS/ALS

100% 100% 100% 100% 100%

4. Ketersediaan tim

penanggulangan bencana

1TIM 1TIM 1TIM 1TIM 1TIM

5. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat

≤ 5 menit ≤ 5 menit ≤ 5 menit ≤ 5 menit ≤ 5 menit

6. Kepuasan pelanggan pada gawat darurat

≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70%

7. Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat

≤2% ≤2% ≤2% ≤2% ≤2%

8. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka

100% 100% 100% 100% 100%

B. Rawat Jalan

1. Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis

100% 100% 100% 100% 100%

2. Ketersediaan pelayanan

rawat jalan 11 klinik 11 klinik 11 klinik 11 klinik 11 klinik

3. Jam buka pelayanan

5. Kepuasan pelanggan pada rawat jalan

> 90% > 90% > 90% > 90% > 90%

6. Pasien rawat jalan TBC yang ditangani dengan strategi DOTS

> 60% > 60% > 60% > 60% > 60%

C. Rawat Inap

1. Pemberi pelayanan rawat

Dr

inap minimal 2. Dokter penanggung jawab

pasien rawat inap

100% 100% 100% 100% 100%

3. Ketersediaan pelayanan rawat inap

100% 100% 100% 100% 100%

4. Jam visite dokter spesialis 08.00: s.d 14.00 5. Kejadian infeksi pasca

operasi

≤1,5% ≤1,5% ≤1,5% ≤1,5% ≤1,5%

6. Angka kejadian infeksi nosokomial

≤1,5% ≤1,5% ≤1,5% ≤1,5% ≤1,5%

7. Tidak ada kejadian pasien jatuh yang berakibat cacat/kematian

100% 100% 100% 100% 100%

8. Kematian pasien > 48 jam ≤0,24% ≤0,24% ≤0,24% ≤0,24% ≤0,24%

9. Kejadian pulang paksa ≤5% ≤5% ≤5% ≤5% ≤5%

10. Kepuasan pelanggan rawat inap

≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90%

11. Pasien rawat inap TBC ≥60% ≥60% ≥60% ≥60% ≥60%

yang ditangani dengan strategi DOTS

D. Bedah Sentral

1. Waktu tunggu operasi elektif

≤2 hari ≤2 hari ≤2 hari ≤2 hari ≤2 hari

2. Kejadian kematian di meja operasi

≤1% ≤1% ≤1% ≤1% ≤1%

3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

100% 100% 100% 100% 100%

4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang

100% 100% 100% 100% 100%

5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

100% 100% 100% 100% 100%

6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasieen setelah operasi

100% 100% 100% 100% 100%

7. Komplikasi anastesi karena over dosis,reaksi anastesi dan salah

≤6% ≤6% ≤6% ≤6% ≤6%

penempatan endotracheal tube

E. Persalinan dan Perinatologi

1. Kejadian Kematian ibu karena persalinan

2. Pemberi pelayanan persalinan normal

b. Dokter

3. Pemberi pelayanan persalinan dengan

4. Pemberi pelayanan persalinan dengan

tindakan operasi b.Dokter Sp.A c.Dokter

Sp.An

b.Dokter Sp.A c.Dokter

Sp.An

b.Dokter Sp.A c.Dokter

Sp.An

b.Dokter Sp.A c.Dokter

Sp.An

b.Dokter Sp.A c.Dokter

Sp.An 5. Kemampuan menangani

BBLR 1.500 gr – 2.500 gr

100% 100% 100% 100% 100%

6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria

≤20% ≤20% ≤20% ≤20% ≤20%

7. Keluarga berencana mantap

100% 100% 100% 100% 100%

8. Konseling KB mantap 100% 100% 100% 100% 100%

9. Kepuasan pelanggan ≥80% ≥80% ≥80% ≥80% ≥80%

F. ICU

1. Rata –rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam

≤ 3%

≤ 3% ≤ 3% ≤ 3% ≤ 3%

2. Pemberi pelayanan unit intensif

dengan

G. Radiologi

1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto

≤ 3 jam ≤ 3 jam ≤ 3 jam ≤ 3 jam ≤ 3 jam

2. Pelaksanaan ekspertisi hasil pemeriksaan

Dr.Sp.Ra

3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

2. Pelaksanaan ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium

Dr.Sp.PK Dr.Sp.PK Dr.Sp.PK Dr.Sp.PK Dr.Sp.PK

3. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil

pemeriksaan laboratorium

100% 100% 100% 100% 100%

4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 %

I. Rehabilitasi Medik

50%

50% 50% 50% 50%

1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan

2. Tidak ada kejadian tindakan kesalahan rehabilitasi medik

100% 100% 100% 100% 100%

3. Kepuasan pelanggan

≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 %

J. Farmasi

1. Waktu tunggu obat jadi

≤ 30 menit

≤ 30 menit

≤ 30 menit

≤ 30 menit

≤ 30 menit

2. Waktu tunggu obat racikan

60 menit

60 menit

60 menit

60 menit

60 menit

3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

100% 100% 100% 100% 100%

4. Kepuasan pelanggan ≥80% ≥80% ≥80% ≥80% ≥80%

5. Penulisan resep sesuai formularium

100% 100% 100% 100% 100%

K. Gizi

1. Ketepatan waktu pemberian makanan

≥90% ≥90% ≥90% ≥90% ≥90%

kepada pasien

2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

20 % 20 % 20 % 20 % 20 %

3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet

100% 100% 100% 100% 100%

L. Transfusi Darah

1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi

100% 100% 100% 100% 100%

2. Kejadian reaksi transfusi 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

M. Keluarga Miskin

Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan

100% 100% 100% 100% 100%

N. Rekam Medik

1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan

100% 100% 100% 100% 100%

2. Kelengkapan informed consent setelah

100% 100% 100% 100% 100%

mendapatkan informasi yang jelas

3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan

10

4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap

15

O. Pengelolah Limbah

1. Baku mutu limbah cair

b.COD <

2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan

100% 100% 100% 100% 100%

P. Administrasi dan Manajemen

1. Tindak lanjut penyelesaian hasil

100% 100% 100% 100% 100%

pertemuan tingkat direksi

2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja

100% 100% 100% 100% 100%

3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

100% 100% 100% 100% 100%

4. Ketepatan waktu

pengurusan kenaikan gaji berkala

100% 100% 100% 100% 100%

5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam

≥60% ≥60% ≥60% ≥60% ≥60%

pertahun

6. Cost recovery ≥40% ≥40% ≥40% ≥40% ≥40%

7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

100% 100% 100% 100% 100%

8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap

≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam

9. Ketepatan waktu pemberian imbalan

100% 100% 100% 100% 100%

2. Menguran gi

Keluhan Pelanggan Rumah Sakit

(Insentif) sesuai kesepakatan waktu

Q. Ambulans / Kereta Jenezah

1. Waktu pelayanan

ambulans / kereta jenazah

24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam

2. Kecepatan memberikan pelayanan

ambulans/kereta jenazah dirumah sakit

≤ 230 menit

≤ 230 menit

≤ 230 menit

≤ 230 menit

≤ 230 menit

R. Pemulasaran Jenazah Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah

≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam

S. Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

≤ 80% ≤ 80% ≤ 80% ≤ 80% ≤ 80%

2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat

100% 100% 100% 100% 100%

3. Peralatan laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

100% 100% 100% 100% 100%

T. Laundry

1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang

100% 100% 100% 100% 100%

2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap

100% 100% 100% 100% 100%

U. Pengendalian Infeksi

1. Tersedianya anggota tim PPI yang terlatih

75% 75% 75% 75% 75%

2. Koordinasi APD (alat pelindung Diri)

60% 60% 60% 60% 60%

3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi

nosokomial di RS

75% 75% 75% 75% 75%

Presentase peningkatan sarana prasarana dan perawatan sesuai dengan standar pelayanan RS

1. Meningkat kan sarana dan prasarana dan peralatan penunjang

Tersedianya sarana dan prasarana peralatan yang memadai

√ √ √ √ √

a. Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana kerja yang memadai

√ √ √ √ √

b. Peningkatan komunikasi dan koordinasi sesame rekan kerja

Presentase peningkatan prosedur tetap pelayanan

Terciptanya prosedur tetap pelayanan rumah sakit

a. Menyediakan kontak saran

√ √ √ √ √

b. SMS pengaduan dan penerapan manajemen penanganan pengaduan

√ √ √ √ √

c. Workshop penerapan manajemen kepulangan pasien

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

d. Analisis/hasil kepulangan paksa dan keluhan

12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

4.2.Strategi dan Kebijakan

Strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Rumah Sakit mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efesien.

Strategi yang ditetapkan oleh Rumah Sakit dikembangkan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling bertolak belakang;

2. Didasarkan pada tujuan dan sasaran Rumah Sakit dan pemenuhan kebutuhan layanan yang berbeda tiap segmen masyarakat pengguna layanan dan pemangku kepentingan;

3. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam proses internal Rumah Sakit;

4. Terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling melengkapi;

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar dihasilkan dari posisi Strategis hasil analisa lingkungan yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.

Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan menfasilitasi kegiatan masyarakat. Dari analisa lingkungan strategis yang telah dilakukan maka didapatkan strategi Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle

Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Terwujudnya Kabupaten Takalar Yang Lebih Unggul, Sejahtera dan Bermartabat

Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia dan Produktivitas Masyarakat Yang Berdaya Saing Tinggi

Meningkatkan Mutu

Pelayanan Rumah Sakit Terwujudnya Peningkatan SDM baik Kualitas Maupun Kuantitas dari tahun Ke tahun

Kepuasan masyarakat (pasien) terhadap pelayanan kesehatan

Jumlah angka kematian umum setiap 1000 penderita keluar (GDR)

Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR) Terwujudnya peningkatan sarana

dan prasaran penunjang Pendapatan asli daerah (PAD) pelayanan kesehatan

Persentase Pemakaian Tempat Tidur pada satuan waktu tertentu (BOR)

Frekuensi pemakain tempat tidur pada satu periode (BTO)

Rata-rata hari dimana tempat tidur ditempati (TOI)

Terciptanya prosedur Tetap

Pelayanan Rumah sakit Nilai Bobot Kinerja Pelayanan Kesehatan Pemenuhan Quick Respon Time Terhadap Laporan Masyarakat dalam Menangangi Penanggulangan Penyakit

Tabel 4.2

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH BLUD RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

2017 2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Meningkatkan Mutu

Pelayanan Rumah Sakit

Terwujudnya Peningkatan SDM baik Kualitas Maupun Kuantitas dari tahun Ke tahun

Kepuasan masyarakat (pasien) terhadap

pelayanan kesehatan 80% 82% 83% 85% 85% 88%

Jumlah angka kematian umum setiap

1000 penderita keluar (GDR) 50/00 50/00 50/00 50/00 50/00 50/00

Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita

keluar (NDR) 30/00 30/00 30/00 30/00 30/00 30/00

Terwujudnya peningkatan

sarana dan prasaran penunjang Pendapatan asli daerah (PAD) pelayanan kesehatan

0 65.000.000.000 Persentase Pemakaian Tempat Tidur

pada satuan waktu tertentu (BOR) 65% 65% 65% 65% 65% 65%

Frekuensi pemakain tempat tidur pada

satu periode (BTO) 50 Kali 50 Kali 50 Kali 50 Kali 50 Kali 50 Kali Rata-rata hari dimana tempat tidur

ditempati (TOI) 2 Hari 2 Hari 2 Hari 2 Hari 2 Hari 2 Hari

Meningkatnya kemampuan RS dalam membiayai biaya operasional RS

Terciptanya prosedur Tetap Pelayanan

Rumah sakit 85 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %

Terciptanya prosedur Tetap Pelayanan

Rumah sakit 85 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan RSUD H. Padjonga Dg.

Ngalle guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Program dan Kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar yang direncanakan untuk periode Tahun 2017-2022 meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik

b. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan Gedung Kantor

b. Pengadaan peralatan gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin dan berkala kendaraan dinas dan operasional

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

- Pendidikan Pelatihan Formal

4. Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

4. Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) (Halaman 50-101)

Dokumen terkait