• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

(RENSTRA) 2017-2022

NAMA INSTANSI RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE KABUPATEN TAKALAR

PROVINSI SULAWESI SELATAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE

KABUPATEN TAKALAR

TAHUN 2017-2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya sehingga Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg.

Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022 dapat disusun dengan baik.

Perencanaan Strategis merupakan proses sistematis yang berkelanjutan dengan mengacu dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Takalar yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu hinga lima tahun dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan faktor internal dan eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi Rumah Sakit.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan rencana strategis ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penyusun. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik saran dan masukan dari semua pihak baik secara konstruktif dan edukatif demi penyempurnaan penyusunan pelaporan ini.

Akhirnya dengan harapan tersusunnya dan diterimanya Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022 ini, semoga dapat membantu meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar.

Takalar,

Direktur RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle

dr. Darwis, Sp. M, M. Kes NIP. 19710101 200112 1 011

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Kata pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan ... 6

1.4 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle ... 8

2.2 Sumber Daya RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle ... 24

2.3 Kinerja Pelayanan RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle ... 27

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle ... 40

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle ... 44

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 46

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan ... 49

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 53

3.5 Penentuan Isu–isu Strategis ... 54

(4)

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD H. Padjonga

Daeng Ngalle ... 56

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 85

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN ... 88

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 95

BAB VIII PENUTUP ... 97

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Satuan Kerja Perangkat Daerah (RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE) merupakan unsur penyelenggara pemerintah daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022, merupakan tindak lanjut atas ketentuan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE.

Peraturan Pemerintah tentang penyusunan Rencana Strategis diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Pembangunan

(6)

kesehatan dilaksanakan melalui 1). Upaya kesehatan, 2).Pembiayaan kesehatan, 3).

Sumber daya manusia kesehatan, 4). Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan, 5).

Manajemen dan informasi kesehatan dan 6). Pemberdayaan masyarakat.

Rumah sakit sebagai salah satu stakeholder yang mempunyai peran dalam pembangunan kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan pengobatan kepada masyarakat secara paripurna. Dalam pelaksanaan pelayanan sebagaimana dimaksud di atas maka memerlukan perencanaan yang melibatkan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Perencanaan tersebut dijadikan satu dokumen Rencana Strategi (Renstra) Rumah Sakit. Rencana Startegis Rumah Sakit adalah dokumen perencanaan Rumah Sakit untuk periode 5 (lima) tahun kedepan guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sesuai dengan aspirasi yang berkembang melalui mekanisme yang berlaku. Rencana Strategi Rumah Sakit disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, sehingga perencanaan pembangunan daerah harus disusun secara terpadu (integrated),terukur (measurable), dapat dilaksanakan (applicable) serta berkelanjutan (sustainable).

Rencana Strategis Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan pembangunan Daerah. Hal tersebut dikarenakan Rencana Strategi Rumah Sakit termasuk ke dalam ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah. Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah terdiri atas RPJPD, RPJMD, Renstra RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE, RKPD dan Renja RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE. Dalam penyusunan Renstra Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar mengacu pada RPJMD Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022 untuk mendukung misi I yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia dan Produktivitas Masyarakat Yang Berdaya Saing Tinggi. Rencana Strategi Rumah Sakit berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

(7)

kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Rumah Sakit untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat indikatif.

Dalam proses penyusunan Renstra Rumah Sakit mengacu pada peraturan yang berlaku. Peraturan mengenai tata cara penyusunan perencanaan strategi Pembangunan Daerah adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Proses penyusunan Renstra Rumah Sakit diawali dengan pembentukan tim penyusun Renstra yang diajukan kepada Bupati untuk ditetapkan, menyusun agenda kerja tim, mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan materi Renstra Rumah Sakit, membuat rumusan rancangan Renstra serta melakukan pertemuan forum Renstra RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE.

Rencana Strategi Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar merupakan satu kesatuan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Takalar.

Adapun keterkaitan antara Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya ditunjukkan oleh gambar sebagaimana yang tertera pada gambar berikut :

(8)

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategi Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar didasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia;

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

4. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(9)

8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

11. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah ;);

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

(10)

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah sakit, sebagaimana telah direvisi dengn PMK Nomor 54 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

21. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005-2025.

22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2029;

23. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;

24. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 01 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Takalar Tahun 2017- 2022;

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan program dan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan bidang kesehatan khususnya pengobatan selama 5 (lima) tahun ke depan untuk menjabarkan RPJMD kabupaten tahun 2017-2022 terutama yang terkait dengan urusan kesehatan.

(11)

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar adalah sebagai pedoman dalam Rencana Kerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle untuk jangka waktu 5 tahun kedepan.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategi Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN berisikan tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE berisikan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle, Sumber Daya RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle, Kinerja Pelayanan RSUD H.

Padjonga Daeng Ngalle, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD H.

Padjonga Daeng Ngalle.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle berisikan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Penentuan Isu-Isu Strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN berisikan tentang Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle.

(12)

BAB II

GAMBARAN PELAYANANRSUD H. PADJONGA DAENGNGALLE 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Kabupaten. RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggraan Pemerintah Daerah yang bersifat Spesifik di bidang Pelayanan Kesehatan yang menjadi tanggung jawab berdasarkan kewenangannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk penyelenggaraan tugas tersebut, RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan,

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan

c. Pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya.

d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 93 tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Takalar, Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga

(13)

Dg. Ngalle Takalar adalah sebagaimana terlihat pada Bagan Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar.

TUGAS DAN FUNGSI

Tugas Pokok dan Fungsi untuk Pejabat Eselon III dan IV lingkup RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar, masing-masing sebagai berikut :

1. DIREKTUR

a. Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas urusan di bidang pelayanan kesehatan medik dan keperawatan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan berdasarkan pedoman yang berlaku agar tercipta kelancaran tugas.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Direktur mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1) Perumusan kebijakan teknis dibidang administrasi, medik dan keperawatan

2) Menyelenggarakan urusan administrasi, medik dan keperawatan 3) Melakukan koordinasi penyelenggaraan urusan administrasi, medik

dan keperawatan

4) Melakukan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan urusan administrasi, medik dan keperawatan

5) Melakukan evaluasi dan monitoring penyelenggaan urusan administrasi, medik dan keperawatan

6) Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang administrasi, medik dan keperawatan

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(14)

8) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas 2. BAGIAN TATA USAHA

a. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif umum, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, pembinaan organisasi dan tata laksana, koordinasi, dan pengendalian, serta pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan pedoman yang berlaku agar tercipta kelancaran tugas.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1) Menyusun rencana dan program kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Memberikan pertimbangan teknis administratif kepada atasan tentang penyelenggaraan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan bidang kepegawaian, pendidikan dan latihan.

3) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang kepegawaian, pendidikan dan latihan.

4) Menyusun rancangan kebijakan teknis administratif penyelenggaraan bidang kepegawaian, pendidikan dan latihan.

5) Melaksanakan kebijakan teknis administrasi bidang Rumah Sakit Umum Daerah.

6) Melakukan pembinaan kegiatan administrasi umum dan perlengkapan, program dan keuangan, dan kepegawaian lingkup Rumah Sakit Umum Daerah.

7) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tingkat tugas.

8) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

(15)

A. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas pelaksanaan urusan ketatausahaan yang meliputi: surat menyurat, kearsipan, pengadaan, ekspedisi, administrasi perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan, dan urusan rumah tangga serta urusan administrasi kepegawaian Rumah Sakit umumDaerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi badan.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a) Menyusun rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya

b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

c) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan.

d) Menyusun konsep surat, koreksi dan paraf naska dinas.

e) Menyusun rencana dan melaksanakan urusan administrasi persuratan (pengelolaan surat masuk-keluar, kearsipan, penggandaan, dan ekspedisi.

f) Memberikan layanan informasi dan komunikasi, serta keprotokoleran.

g) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan, kebersihan, keamanan kantor, pengadaan barang kebutuhan

(16)

dinas, pendistribusian, dan inventarisasi, mengajukan usul

pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang milik Negara.

h) Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, usul mutasi, kenaikan pangkat, pension, pemberhentian, izin belajar, Karpeg, Kartu Askes, kenaikan gaji berkala cuti, absensi pegawai.

i) Menyusun rencana formasi, pemetaan kondisi pegawai, dan pembinaan karir pegawai.

j) Menyiapkan bahan pembinaan aparatur, peningkatan disiplin, dan pemberian penghargaan pegawai.

k) Melaksanakan analisis kebutuhan pengembangan SDM aparatur.

l) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan kualitas SDM aparatur melalui program

pendidikan dan latihan.

m) Menyiapkan bahan peraturan perundang-undangan.

n) Menyusun rencana pengembangan dan penerapan system informasi kepegawaian (SIMPEG).

o) Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan kapasitas perpustakaan.

p) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.

q) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

B. SUB BAGIAN PROGRAM

1. Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan pelaksanaan urusan data dan informasi, penyusunan rencana kerja dan monitoring, serta evaluasi dan penyusun laporan kinerja berdasarkan peraturan

(17)

perundang-undangan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya.

b) Mendistribusikan tugas dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

c) Melakukan evaluasi dan monitoring p[elaksanaan tugas bawahan.

b) Menyusun konsep surat, koreksi dan paraf naska dinas.

c) Menyusun rencana, pengelolaan data dan informasi: penyusunan instrument, pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data dan informasi pendidikan.

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas dengan instansi terkait.

e) Melaksanakan kordinasi pengangaran program kerja.

f) Menyiapkan bahan rapat kerja, rapat koordinasi, dan pembahasan program RSUD.

g) Melakukan bimbingan teknis penyusunan program kerja dan penganggaran.

h) Melakukan verifikasi usulan program dan kegiatan yang diusulkan tiap unit kerja.

i) Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan RSUD.

j) Menyusun rencana dan program kerja untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, serta renacana strastegis RSUD.

(18)

k) Melakukan tindak lajut temuan dari kegiatan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan.

l) Mengumpul bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) dan laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati.

m) Menyiapkan bahan dan koordinasi penyusunan rencana strategis RSUID.

n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

o) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

C. SUB BAGIAN KEUANGAN

1. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, meliputi penyusunan anggaran, penggunaan anggaran, pembukuan, dan pertanggungjawaban, serta pelaporan keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas dan fungus RSUD.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya.

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.

c) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan.

d) Menyusun kosep surat, koreksi dan paraf naska RSUD.

(19)

e) Melakukan inventarisasi sumber-sumber pendapatan dan penerimaan.

f) Melakukan pencatatan terhadap pungutan dan pelaporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam lingkup instansi.

g) Menyusun rencana anggaran pelaksaanaan program kegiatan.

h) Menyusun realisasi perhitungan anggaran.

i) Melakukan verifikasi pertanggungjawaban keuangan.

j) Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas perbendaharaan.

k) Melakukan klarifikasi dan tindak lanjut laporan Hasil Pemeriksaan Fungsional (LHP) yang terkait dengan urusan keuangan.

l) Menyusun rencana dan melaksanakan pengelolaan keuangan.

m) Melakukan pengendalian dan monitoring pengelolaan keuangan.

n) Melakukan bimbingan teknis pengelolaan administrasi keuangan.

o) Melaksanakan koordinasi pengelolaan keuangan dengan unit terkait.

p) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

q) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

3. BIDANG PELAYANAN MEDIK DAN NON MEDIK

a. Bidang Pelayanan Medik dan Non Medik dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan medik dan non medik, pengawasan, evaluasi dan monitoring pelaksanaan pelayanan medik dan non medik berdasarkan pedoman yang ada sehingga tugas berjalan lancar.

(20)

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Pelayanan dan Asuhan Keperawatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1) Menyusun rencana dan program kerja sesuai dengan bidang bidang tugasnya.

2) Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pelayanan medik dan non medik.

3) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan medik dan non medik.

4) Menyusun rencana dan program pelayanan medik dan non medik.

5) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian teknis pelayanan medik dan non medik.

6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

7) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

A. SEKSI PELAYANAN MEDIK

1. Seksi Pelayanan Medik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas melakukan pembinaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi pelayanan medik berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

b) Mengumpul bahan penetapan kebijakan pelayanan medik.

c) Mengumpul bahan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan criteria di bidang pelayanan medik.

(21)

d) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pelayanan medik.

e) Melaksanakan pembinaan, supervise, dan monitoring pelayanan medik.

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

B. SEKSI PELAYANAN NON MEDIK

1. Seksi non medik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas melakukan pembinaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi pelayanan non medik berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi pelayanan non medik mempunyai urain tugas sebagai berikut : a) Menyusun rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

b) Mengumpul bahan penetapan kebijakan pelayanan non medik.

c) Mengumpul bahan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelayanan non medik.

d) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pelayanan non medik.

e) Melaksanakan pembinaan, supervise, dan monitoring pelayanan non medik.

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

(22)

4. BIDANG KEPERAWATAN

a. Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas pelaksanaan kebijakan di bidang keperawatan, pengawasan, evaluasi dan monitoring keperawatan berdasarkan pedoman yan ada sehingga tugas berjalan lancar.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang keperawatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1) Menyusun rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Merumuskan kebijakan teknis keperawatan.

3) Menyusun rencana dan program keperawatan.

4) Menyiapkan bahan bimbingan keperawatan.

5) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis keperawatan.

6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

7) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

A. SEKSI PENGENDALIAN OPERASIONAL KEPERAWATAN 1. Seksi Pengendalian Operasional dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas melakukan pembinaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi pengendalian operasional berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi pengendalian operasioanal mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

(23)

b) Mengumpul bahan penetapan kebijakan pengendalian operasional keperawatan.

c) Mengumpul bahan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengendalian operasional.

d) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi manajemen keperawatan.

e) Melaksanakan pembinaan, supervise, dan monitoring pelayanan pengendalian operasional.

f) Melakukan bimbingan bidang pengendalian operasional keperawatan.

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

h) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

B. SEKSI KERJASAMA OPERASIONAL KEPERAWATAN

1. Seksi kerjasama operasional dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas melakukan pembinaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi kerjasama operasional keperawatan bedasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi kerjasama operasional mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a) Menyusun rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

b) Mengumpul bahan penetapan kebijakan kerjasama operasional.

c) Mengumpul bahan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kerjasama operasional.

d) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kerjasama keperawatan.

(24)

e) Melaksanakan pembinaan, supervise, dan monitoring pelayanan kerjasama operasional keperawatan.

f) Melakukan bimbingan dan pengendalian kerjasama operasional.

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

h) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas 5. BIDANG PELAYANAN MASYARAKAT

a. Bidang Pelayanan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan masyarakat berdasarka pedoman yan ada sehingga tugas berjalan lancar.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang pelayanan masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Merumuskan kebijakan teknis dibidang pelayanan masyarakat.

3. Menyusun rencana dan program dibidang pelayanan masyarakat.

4. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian teknis dibidang pelayanan masyarakat..

5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

6. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

A. SEKSI HUMAS DAN PROMOSI KESEHATAN

1. Seksi humas danpromosi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas melakukan membinan,perencanaan,monitoring dan evaluasi program hubungan masyarakat dan promosi kesehatan berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas

(25)

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala humas dan promosi kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya

b) Menyiapkan bahan penetapan pedoman ,norma,standar,prosedur dan kriteria dibidang humas dan promosi kesehatan

c) Melaksanakan koordinasi dan fasilitas humas dan promosi kesehatan

d) Melaksanakan pembinaan, supervise,dan monitoring dibidang humas dana promosi kesehatan

e) Mengumpulkan bahan da data untuk pelaksanaan tugas kehumasan f) Mengumpul bahan melaksanakan promosi kesehatan

g) Menyiapkan bahan dalam rangka pengelolaan SIK skala kabupate h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaana tugas B. SEKSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1. Seksi penelitian dan pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas melakukan membinan,perencanaan,monitoring dan evaluasi penelitian dan pengembangan berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi penelitian dan pengembangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a) Menyusun rencana pokok sesuai tugas pook dan fungsinya

(26)

b) Menyiapkan bahan penetapan pedoman, norma,standar,prosedur dan criteria dibidang penelitian dan pengembangan

c) Melakukan koordinasi dan fasilitas penelitian dan pengembangan d) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kesehatan yang

mendukung kebijakan kabupaten e) Menelola SURKESDA skala kabupaten

f) Melaksannakan penafisan IPTEK dibidang pelayana kesehatan skala kabupaten

g) Melaksanakan pembinaan dan petujuk teknis serta penyelenggaraan penelitian dan pengembangan

h) Meyelenggaraka administrasi dalan rangka pelaksaaan penelitian dan pengembangan

j) Melaksanakan tugas kedinasan lan yang diberikan atasan k) Menyusun laporan hasil pelaksaana tugas

(27)

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar Bardasarkan Peraturan Daerah Takalar Nomor 9 Tahun 2013

D I R E K T U R

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBAG PROGRAM

SUBAG KEUANGAN

SEKSI PELAYANAN MEDIK

SEKSI PELAYANAN NON MEDIK

SEKSI PENGENDALIAN OPERASIONAL KEPERAWATAN

SEKSI KERJASAMA OPERASIONAL KEPERAWATAN

SEKSI HUMAS DAN PROMKES

SEKSI PENELETIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG PELAYANAN

MEDIK & NON MEDIK

BIDANG KEPERAWATAN

BIDANG PELAYANAN MASYARAKAT

(28)

2.2. Sumber DayaRSUD H. Padjonga Daeng Ngalle 1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia pada BLUD RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle adalah terdiri dari tenaga PNS 200 orang, tenaga upah jasa 115 orang dan MOU ada 5 orang. Data ketenagaan BLUD RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.2.1

Data SDMBLUD RSUD H. Padjonga Dg. NgalleKab.Takalar Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Per Januari 2018

NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN

JENIS KELAMIN

TOTAL PRIA WANITA

I. TENAGA MEDIS

1 Dokter Umum 7 8 14

2 3

Dokter Gigi - 2 2

3 Dokter Spesialis Bedah 2 1 3

4 Dokter Spesialis Obgyn 1 - 1

5 Dokter Spesialis Anak - 2 2

6 Dokter Spsesialis Penyakit Dalam 1 2 3

7 Dokter Spesialis Anestesi 1 1 2

8 Dokter Spesialis Gigi - 1 1

9 Dokter Spesialis Saraf 1 1 2

10 Dokter Spesialis THT - 1 1

11 Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa - 1 1

12 Dokter Spesialis Gizi Klinis - 1 1

13 Dokter Spesialis Patologi Klinik 2 1 3

14 Dokter spesialis Patologi Anatomi - 1 1

15 Dokter Spesialis Bedah Orthopedi - 1 1

16 Dokter Spesialis Radiologi 1 2 3

Total I 41

II. TENAGA KEPERAWATAN

1 NERS 4 69 73

1 S1 Keperawatan 3 25 29

2 D4 Keperawatan 1 - 1

3 D3 Keperawatan 2 21 23

4 D4 Kebidanan - 7 7

(29)

5 D3 Kebidanan - 16 16

6 D4 Perawat Gigi - 5 5

7 D3 Perawat Gigi - 2 2

8 Perawat Kesehatan/SPK - 1 1

9 Perawat Anastesi 2 - 2

Total II 159

III. TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1 S2 Gizi - 1 1

2 S2 Kesehatan Masyarakat - 3 3

3 S1 Kesehatan Masyarakat - 15 15

4 SI Gizi - 1 1

4 Apoteker 2 8 10

5 S1 Farmasi - 4 4

6 D4 Fisioterapi 1 - 1

7 D3 Farmasi - 2 2

8 D3 Analis Kesehatan 1 8 9

9 D3 Radiologi & Radio Terapi 3 8 11

10 D3 Fisioterapi 2 1 3

11 D3 Gizi - 8 8

12 D3 Perekam Medis - 5 5

13 D3 Teknis Elektro Medik 4 7 11

14 D3 Sanitarian - 4 4

Total III 87

IV. TENAGA ADMINISTRASI

1 S2 Manajemen 3 - 3

2 S1 Ekonomi 2 4 6

3 S1 Komputer - 1 1

4 1 Sospol 3 1 4

4 SMA/SLTA/SMK 4 9 13

5 SMP 6 2 8

Total III 35

Sumber : Sub Bagian Administrasi Kepegawaian RSUD H. Padjonga Dg.

Ngalle

Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tenaga medis yang ada dari jumlah dokter umum 14 orang, yang aktif hanya 8 orang karena yang lain sementara

(30)

mengikuti program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dan memiliki dokter Spesialis Ortohopedi 1 orang dan dokter Spesialis Patologi Anatomi 1 orang.

2. Aset

BLUD RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle memiliki luas lahan 24.042 M2 dengan luas bangunan 8.027,48 M2 dan didukung dengan sarana prasarana yang cukup memadai. Gambaran umum mengenai aset rumah sakit dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.2

Data Tanah & Bangunan Jenis Barang Luas Tanah/

Bangunan Jumlah

1. Tanah dan Banguan 24.042 m2/ 8.027,48m2 1 bidang

2. Rumah Dinas 8 Unit

Tabel 2.3 Data Barang Bergerak

Jenis Barang Jumlah Satuan

1. Alat Angkutan

 Mobil Dinas

 Mobil Ambulans

 Mobil Jenazah

 Kendaraan Roda Dua

1 4 2 6

Unit Unit Unit Unit 2. Alat Kedokteran Canggih

 General X-Ray

 Ultra Sonographi (USG)

 Elektrokardographi (EKG)

 Spirometri

 Elektrolit Analyzer

 Blood Gas Analyzer

 Ventilator

 Monitor Pasien

 Defibrilator (DC Shock)

 Elektrocauter Digitals

1 2 5 1 1 1 4 7 2 3

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit

(31)

Dari data alat tersebut diatas dapat dilihat bahwa BLUD RSUD H. Padjonga Dg.

Ngalle memiliki keunggulan dalam menetapkan diagnosa dan dalam pemberian terapi pada kasus-kasus yang dirujuk maupun tindakan operatif dibandingkan dengan rumah sakit disekitarnya.

2.3.Kinerja PelayananH. Padjonga Dg. Ngalle 1. Kinerja Pelayanan

RSUDH. Padjonga Dg. Ngalleyang bergerak dalam pelayanan publik di bidang kesehatan dan rujukan kesehatan perorangan, menawarkan beberapa produk pelayanan dan jasa yang bersifat spesialistik, subspesialistik dan profesional kepada masyarakat, diantaranya adalah:

a. Pelayanan Rawat Darurat b. Pelayanan Rawat Jalan c. Pelayanan Rawat Inap d. Pelayanan Rawat Intensif e. Pelayanan Kebidanan f. Pelayanan Operasi g. Pelayanan Gigi & Mulut a. Pelayanan Radiologi b. Pelayanan Farmasi RS c. Pelayanan Gizi RS

h. Pelayanan Rehabilitasi Medis (Fisioterapi) i. Pelayanan Pemeriksaan Patologi Klinik j. Pelayanan Pemeriksaan Patologi Anatomi k. Pelayanan Loundry

l. Pelayanan Pengolahan Limbah RS m. Pelayanan Ambulans dan Mobil Jenazah n. Pelayanan Perbaikan Sarana Rumah sakit o. Pelayanan Administrasi

(32)

Dari berbagai jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit mengarah pada terlaksananya penyelenggaraan pelayanan rujukan kesehatan spesialistik.

2. Kinerja Cakupan Pelayanan

Kinerja pelayanan berdasarkan indikator cakupan pelayanan selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.4

Cakupan Pelayanan RS Berdasarkan Cara Pembayaran

Pelayanan

Cakupan

Trend

2015 2016 2017

 Umum

 Askes/ JKN/

PTP/

Jamkesmas

 JKD

3.524.396.999

46.030.380.560

12.728.620.640

6.083.177.052

40.174.709.940

892.997.557

6.046.707.118

42.605.324.171

-

Jumlah 62.283.398199 47.150.884.549 48.652.031.289

Berdasarkan data dalam tabel 2.4 di atas, menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan rujukan spesialistik di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini diketahui bahwa cakupan pelayanan kepada pasien jaminan (askes/jamkesmas/JKN/PTPN,Jamkesda) cukup dominan dari pada pasien umum. Dari data diketahu bahwa pelayanan JKD diadakan pada tahun 2015-2016 namun setelah terbitnya aturan pemerintah tentang BPJS, ada kecendrungan kunjungan bergeser ke penjamin JKN.

(33)

3. Kinerja Cakupan Mutu Pelayanan

Kinerja pelayanan berdasarkan indikator cakupan pelayanan selama 4 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 2.5

Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Secara Umum Para

meter Standar Tahun

Rerate Trend 2014 2015 2016 2017

BOR 60-85% 70% 68% 61% 67% 66,5%

LOS 6-9 hr 5 hari 5 hari 4 hari 4 hari 5 hari TOI 1-3 hr 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari BTO 40-50 kl 63 kali 62 kali 59 kali 60 kali 61 kali

Sumber Data : Laporan Tahunan RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle

Dengan memperhatikan data indikator kinerja mutu pelayanan secara umum RS tersebut di atas, maka terlihat bahwa indikator yang dari tahun ketahun menunjukkan kondisi yang lebih baik adalah BOR, LOS, TOI dan BTO.

Sedangkan indikator yang terkait dengan NDR dan GDR angka kejadiannya cenderung meningat, namun masih dalam batas ideal.

Tingkat efisiensi pemanfaatan fasilitas tempat tidur RS oleh masyarakat selama 4 tahun terakhir ini sangat tinggi hal ini dapat diketahui dari Bed Occupacy Rate (BOR) yang semakin menurun di akibatkan bertambahnya jumlah tempat tidur. Berdasarkan rerata BOR selama 4 tahun terakhir ini adalah sebesar 67% dan hal ini masih menunjukkan pada posisi angka ideal antara angka 65 s/d 80%. Indikator Length of Stay (LOS) masih dibawah ideal (3 hari), hal ini disebabkan adanya penerapan layanan BPJS yang bersifat paket dimana rumah sakit dituntut untuk efisensi hari rawat inap.

Bed Turn Over Interval (TOI) semakin membaik karena masih pada posisi ideal (2 hari). Sementara Bad Turn Over (BTO) berada pada posisi yang kurang ideal (60 kali) hal ini disebabkan singkatnya hari perawatan.

(34)

Tabel 2.6

Capaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS

No Indikator Standar Capaian

2014 2015 2016 2017 I Pelayanan Gawat Darurat

1.

Kemampuan

menangani life saving anak dan dewasa

100% 100% 100% 100% 99,5%

2. Jam buka Pelayanan

Gawat Darurat 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam

3.

Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku

BLS/PPGD/GELS/ALS

100% 30% 60% 95% 95%

4.

Ketersediaan tim penanggulangan bencana

Satu tim - - - -

5.

Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat

≤ lima menit terlayani, setelah pasien

datang

15 4 2 menit 2 menit

6. Kepuasan Pelanggan ≥ 70 % 80,97% 73,7% 69,79% 74,15%

7. Kematian pasien< 24 Jam

≤ dua per seribu(pindah

ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam)

5% 1,02% 5% 6,5%

8.

Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka

100% 100% 100% 100% 100%

II Pelayanan Rawat Jalan

1.

Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis

100 % Dokter

Spesialis 100% 100% 100% 100%

2. Ketersediaan Pelayanan Klinik Anak

(35)

a.

Klinik Penyakit dalam

b. Klinik

Kebidanan

c. Klinik Bedah

3. Jam buka pelayanan

08.00 s/d 13.00 Setiap hari kerja Jumat : 08.00 - 11.00

08.00 sd 14.00

08.00 sd 14.00

08.00 sd 14.00

08.00 sd 14.00

4. Waktu tunggu di rawat

jalan ≤ 60 menit 71 67 67 90

5. Kepuasan Pelanggan ≥ 90% 75,93% 71,60% 72,15% 71,93 6.a

Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskop TB

≥ 60 % - - - -

6.b

Terlaksananya kegiata pencatatan & pelaporan TB di RS

≥ 60 % 100% 100% 100%

III Pelayanan Rawat Inap

1.a Pemberi pelayanan di

Rawat Inap Dr. Spesialis

b.

Perawat minimal pendidikan D3

2.

Dokter penanggung jawab pasien rawat inap

100%

100% 100% 100% 100%

3.a Ketersediaan Pelayanan

Rawat Inap Anak

b. Penyakit

Dalam

c. Kebidanan

d. Bedah

(36)

4. Jam Visite Dokter Spesialis

08.00 s/d 14.00 setiap hari kerja

08.00 s/d 14.00

08.00 s/d 14.00

08.00 s/d 14.00

08.00 s/d 14.00

5.

Kejadian infeksi pasca

operasi ≤ 1,5 % 7% 14,8% 0,99% 0,20%

6. Kejadian Infeksi

Nosokomial ≤ 1,5 % 6,5% 5,92% 1,97% 1,68%

7.

Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian

100%

100% 100% 100% 100%

8. Kematian pasien > 48

jam ≤ 0.24 % 0,49% 0,56% 0,55% 0,65%

9. Kejadian pulang paksa ≤ 5 % 6,5% 5,92% 1,97% 1,68%

10. Kepuasan pelanggan ≥ 90 % 78,63% 73,57% 67,60% 75,97%

11.a

Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskop TB

≥ 60 % - - - -

11.b Terlaksananya kegiata pencatatan & pelaporan TB di RS

≥ 60 % 100% 100% 100% 100%

IV Bedah Sentral

1. Waktu tunggu operasi

elektif - - - - -

2. Kejadian Kematian di

meja operasi - - - - -

3. Tidak adanya kejadian

operasi salah sisi - - - - -

4. Tidak adanya kejadian

opersi salah orang - - - - -

5.

Tidak adanya kejadian salah tindakan pada

operasi - - - - -

(37)

6.

Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi

- - - - -

7.

Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan anestesi

endotracheal tube

- - - - -

V Persalinan & Perinatologi

1.a Kejadian kematian ibu karena persalinan

Perdarahan ≤

1 % - - - -

b. Pre-eklampsia

≤ 30 % - - - -

c. Sepsis ≤ 0,2

% - - - -

2.a Pemberi pelayanan

persalinan normal Dokter Sp.OG

b.

Dokter umum terlatih (Asuhan Persalinan Normal)

- - - -

c. Bidan

3.

Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit

Tim PONEK

yang terlatih - - - -

4.a

Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi

Dokter Sp.OG

b. Dokter Sp.A

c. Dokter Sp.An

5.

Kemampuan

menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr

100% - - - -

(38)

6. Pertolongan persalinan

melalui seksio cesaria ≤ 20 % - - - -

7. Keluarga Berencana :

a.

Presentase KB (vasektomi &

tubektomi) yang dilakukan oleh tenaga Kompeten dr.Sp.Og, dr.Sp.B, dr.Sp.U, dr.umum terlatih

100% - - - -

b.

Presentse peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap bidan terlatih

- - - -

8. Kepuasan Pelanggan ≥ 90 % - - - -

VI Pelayanan Intensif

1.

Rata rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam

≤ 3 %

2.a Pemberi pelayanan Unit Intensif

Dokter Sp.Anestesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani

b.

100 % Perawat minimal D3 dengan sertifikat Perawat mahir ICU / setara (D4)

- - - -

VII Radiologi

1. Waktu tunggu hasil

pelayanan thorax foto ≤ 3 Jam - - - -

(39)

2. Pelaksana ekspertisi Dokter Sp.Rad

3. Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen

Kerusakan

foto ≤ 2 % - - - -

4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % - - - -

VIII Laboratorium Patologi Klinik

1.

Waktu tunggu hasil pelayanan

laboratorium.

≤ 140 menit Kimia darah &

darah rutin - - - -

2. Pelaksana ekspertisi Dokter Sp.PK

3.

Tidak adanya kesalahan pemberian hasil

pemeriksa laboratorium

100% - - - -

4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % - - - -

IX Rehabilitasi Medik

1.

Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang di

rencanakan

≤ 50 % - - - -

2.

Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medic

100% - - - -

3. Kepuasan Pelanggan ≥ 80 % - - - -

X Farmasi

1. Waktu tunggu pelayanan

- - - -

a. Obat Jadi ≤ 30 menit - - - -

b. Racikan ≤ 60 menit - - - -

2.

Tidak adanya Kejadian kesalahan pernberian obat

100% - - - -

3. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % - - - -

Gambar

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar   Bardasarkan Peraturan Daerah Takalar Nomor 9 Tahun 2013
Tabel  diatas  dapat  dijelaskan  bahwa  tenaga  medis  yang  ada  dari  jumlah  dokter umum 14 orang, yang aktif hanya 8 orang karena yang lain sementara

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi yang dibangun sangat efektif karena Informasi data pasien, data rekam medis, data kunjungan pasien, data pemerimaan obat, data pengeluaran obat, dan data

c. pembinaan pengelolaan kawasan perumahan dengan pemanfaatan ruang; d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya. menyusun rencana dan program kerja Bidang

Lama menstruasi menstruasi adalah adalah durasi durasi atau atau lamanya lamanya darah darah yang yang muncul muncul saat saat menstruasi pada wanita (MedScape), atau

Layanan PHP dari KdRT, Ruang Publik, SDKK yang Responsif Gender 7.00 Lembaga 550.000.000 (PN) Lembaga 2797.QMB Komunikasi Publik 5,00 1.623.000.000 6 Klasifikasi Rincian

Mengaplikasikan penggunaan teknologi komputer dalam sistem pengurusan dan pentadbiran koperasi merupakan satu transformasi ataupun perubahan ke arah menyokong strategi pelaksanaan

Adapun judul dari Laporan Akhir ini adalah: “Perencanaan Saluran Irigasi Daerah Irigasi Air Gegas Kanan Di Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan”. Adapun maksud dari

Sistem smart home dirancang dengan Pengembangan sistem kontrol dalam implementasinya, menggunakan modul NodeMCU V3 sebagai penghubung ke internet via wifi, modul, relay

Dan Zarathustra berjalan lebih jauh dan lebih dalam lagi, penuh dengan pikiran, melalui hutan- hutan dan meliwati rawa-rawa; tetapi, seperti yang terjadi pada