• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Adapun Visi pembangunan Kabupaten Siak sebagai rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun pertama 2011-2016 dan merupakan bagian dari visi RPJPD Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 dirumuskan sebagai berikut :

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu serta Kabupaten Siak sebagai Kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun 2016”.

Secara spesifik, penjabaran dari Visi Kabupaten Siak ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Masyarakat dan daerah Kabupaten Siak adalah seluruh lapisan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Siak yang berada di wilayah Kabupaten Siak;

2. Masyarakat Kabupaten Siak yang sehat, ditandai dengan tingginya tingkat kesehatan masyarakat yang prima sehingga menjadi masyarakat yang memiliki daya saing yang tinggi.

3. Masyarakat yang cerdas, ditandai dengan tingginya inovasi, kreatifitas dan daya tanggap terhadap situasi yang ditunjang oleh tingginya derajat pendidikan.

4. Masyarakat yang sejahtera ditandai dengan adanya kemajuan, peningkatan pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar. kondisi tersebut diukur berdasarkan peningkatan dalam Pendapatan per Kapita; Angka Kemiskinan; Indeks Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Crime Index.;

5. Kabupaten Siak yang mandiri ditandai dengan peningkatan kapasitas penalaran dan fisik manusia yang diukur berdasarkan perubahan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index), yang

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

mencakup: (1) Tingkat Pendidikan Penduduk; Tingkat Partisipasi Sekolah; Daya Serap Lembaga Pendidikan Formal; Usia Harapan Hidup Penduduk; Lama Hari Sakit Penduduk; Status Gizi Balita;

Tingkat Kematian Bayi dan Ibu Hamil dan Nisbah Sarana Kesehatan per Penduduk. (2) Berkaitan dengan derajat otonomi fiskal, yaitu kemampuan pemerintah daerah untuk membiayai kebutuhan otonominya berdasarkan penerimaan yang berasal dari sumber-sumber keuangan asli daerah, derajat otonomi fiskal diukur berdasarkan perubahan Indeks Kemampuan Rutin yaitu proporsi dan kontribusi penerimaan yang berasal dari sumber-sumber keuangan asli daerah terhadap penerimaan yang berasal dari pemerintah provinsi dan pusat;

6. Masyarakaat yang Agamis dan Berbudaya Melayu, ditandai dengan adanya kemajuan dan peningkatan dalam kehidupan beragama, Perwujudan masyarakat yang agamis dilakukan melalui implementasi nilai-nilai keislmanan (sebagai agama mayoritas) dalam kehidupan kemasyarakatan dan sebagai landasan spiritual pembangunan daerah serta dengan mewujudkan budaya Melayu sebagai sarana kultural kehidupan kemasyarakatan.

7. Mewujudkan pelayanan publik terbaik dilakukan dengan mengimplementasikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pelayanan dasar dan perizinan, serta secara bertahap meningkatkan mutu dan standar pelayanan menjadi pelayanan prima sehingga menjadi yang terbaik di Provinsi Riau.

Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Siak dirumuskan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas SDM, beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti yang luhur melalui pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keagamaan.

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

2. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat melalui pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan serta sektor-sektor produktif lainnya dan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan.

3. Menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pemberdayaan perekonomian pedesaan, pembangunan sektor ketenagakerjaan serta pemerataan dan pengendalian kependudukan.

4. Membangun, meningkatkan dan memeratakan pembangunan infrastruktur daerah melalui peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan.

5. Mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (clean government and good governance), menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pelayanan dan perizinan dan mengoptimalkan implementasi otonomi kepada desa.

3.3. Telaahan Renstra Kementrian/ Lembaga dan Renstra Propinsi Riau

Sesuai amanat dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, saat ini memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 (2010-2014), setelah periode RPJMN tahap ke-1 (2005-2009) berakhir. Pada RPJMN tahap ke-2 (2010-2014), pembangunan pertanian tetap memegang peran yang strategis dalam perekonomian nasional.

Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan. Upaya

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

pemenuhan kebutuhan pangan sebagai salah satu peran strategis.

Pertanian merupakan tugas yang tidak ringan, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar. Berdasarkan kondisi tersebut, selama lima tahun ke depan, Kementerian Pertanian menempatkan beras, jagung, kedelai, daging sapi dan gula sebagai lima komoditas pangan utama.

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan utama tersebut, target Kementerian Pertanian selama 2010-2014 adalah pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan. Pencapaian swasembada ditujukan untuk kedelai, daging sapi dan gula dengan target sasaran produksi adalah kedelai 2,70 juta ton, daging sapi 0,55 juta ton, dan gula 5,7 juta ton pada tahun 2014. Karena padi dan jagung sudah pada posisi swasembada, maka target pencapaian selama 2010-2014 adalah swasembada berkelanjutan dengan sasaran produksi padi sebesar 75,7 juta ton GKG dan jagung 29 juta ton jagung pipilan kering pada tahun 2014. Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk keperluan peningkatan ekspor, dikembangkan juga komoditas pertanian lain yang mencakup telur, susu, buah-buahan, sayuran, minyak goreng, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, tanaman hias dan biofarmaka. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat, maka kebutuhan terhadap jenis dan kualitas produk juga semakin meningkat dan beragam.

Di samping itu, pembangunan pertanian ke depan juga menghadapi banyak tantangan yang tidak mudah, antara lain bagaimana meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan, membudayakan penggunaan pupuk kimiawi dan organic secara berimbang untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan dan perbibitan, membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah bagi petani/peternak kecil, mengupayakan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

rawan pangan, menciptakan kebijakan harga (pricing policies) yang proporsional untuk produk-produk pertanian khusus, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus, memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi produktifdi perdesaan, menciptakan sistem penyuluhan pertanian yang efektif, dan memenuhi kebutuhan pangan, serta mengembangkan komoditas unggulan hortikultura, peternakan, dan perkebunan.

Dalam upaya mencapai target dan sasaran seperti diuraikan di atas, dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang dihadapi selama ini serta menjawab tantangan di masa depan, maka strategi yang akan dilakukan Kementerian Pertanian untuk 5 tahun mendatang adalah Revitalisasi Pertanian yang dibingkai dalam 7 GEMA Revitalisasi, yaitu (1) Revitalisasi Lahan, (2) Revitalisasi Perbenihan dan Perbibitan, (3) Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana, (4) Revitalisasi Sumber Daya Manusia, (5) Revitalisasi Pembiayaan Petani; (6) Revitalisasi Kelembagaan Petani dan (7) Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.

Kementerian Pertanian sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga teknis pembangunan nasional secara nasional dituntut untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas terutama produk berupa kebutu han akan kecukupan dan ketahanan pangan nasional .

Keterkaitan antara tujuan dan kegiatan Kementerian Pertanian dengan keberhasilan pelaksanaan RPJMN 2010-2014 dan RKP, yang menjadi tanggung jawab semua kementerian/lembaga atau Kabinet Indonesia Bersatu II. Keterkaitan tersebut menunjukkan bahwa tujuan dan kegiatan Kementerian P e r t a n i a n harus diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan RPJMN 2010 -2014 dan RKP. Hal ini juga berlaku bagi kementerian/

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

lembaga lainnya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing – masing dari sejauh mana tugas-tugas tersebut dimanfaatkan oleh Presiden/Pemerintah.

Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi, maka berarti Kementerian Pertanian telah mampu Kualitas rencana pembangunan Pertanian tersebut dilihat dari: 1) adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur; 2) adanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah; 3) adanya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; serta 4) integrasi (keterkaitan) dan konsistensi antara pencapaian tujuan pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) dengan tujuan pembangunan yang dilaksanakan oleh masing –masing fungsi pemerintahan baik di tingkat pusat (Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/Renstra SKPD).

Sedangkan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas lainnya dari Presiden/ Pemerintah dilihat berperan dalam mendukung pencapaian, target, sasaran, misi dan visi RPJMN 2010- 2014, dan selanjutnya mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai amanat UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Oleh karena itu, Visi Kementerian Pertanian 2010- 2014 adalah:

Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk 10 (sepuluh ) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian Pertanian, adalah sebagai berikut:

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

Misi Kementerian Pertanian :

1. Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien, berbasis iptek dan sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem agribisnis.

2. Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan.

3. Mengamankan plasma-nutfah dan meningkatkan pendayagunaannya untuk mendukung diversifikasi dan ketahanan pangan.

4. Menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi.

5. Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dikonsumsi.

6. Meningkatkan produksi dan mutu produk pertanian sebagai bahan baku industri.

7. Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertical dan horisontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan.

8. Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional.

9. Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan.

10. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional.

Tujuan

1. Mewujudkan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal.

2. Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan.

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

3. Menumbuhkembangkan ketahanan pangan dan gizi termasuk diversifikasi pangan.

4. Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk pertanian.

5. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Terkait dengan adanya arahan dalam RTRW Provinsi untuk menjadikan Kabupaten Siak sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan menjadi daerah agrowisata, maka isu strategis yang ada di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak adalah terkait dengan isu Pengembangan wilayah.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis 3.5.1 Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis bidang pertanian, peternakan dan perikanan antara lain :

1. Perlunya sarana dan prasarana pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu.

2. Belum adanya PERDA yang mengatur alih fungsi lahan sesuai UU 41 tahun 2009 serta sosialisasi lahan pangan berkelanjutan.

3. Perlunya sarana dan prasarana mekanisasi pertanian

4. Peningkatan perbaikan jaringan irigasi dan ketersediaan cadangan air serta pompanisasi.

5. Peningkatan produksi melalui peningkatan mutu intensifikasi (perbaikan mutu lahan, pemupukan berimbang dan peningkatan indek pertanaman IP 200-300 serta perluasan areal penanaman

6. Pembinaan penanganan pasca panen penggunaan alat mekanisasi pasca panen dan pembangunan lantai jemur.

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

7. Penyusunan database pertanian terutama tanaman pangan.

8. Masih berkembangnya penyakit zoonosis terutama penyakit flu burung pada unggas dan penyakit rabies yang dapat menular pada manusia.

9. Rendahnya cakupan vaksinasi akibat keterbatasan kuantitas SDM Medis Veterier (kesehatan hewan) serta rendahnya partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan penyakit zoonosis.

10. Belum optimalnyajaminan mutu komoditas hewan yang aman, sehat,utuh dan halal.

11. Belum optimalnya fungsi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) sebagai unit terdepan dalam pelayanan kesehatan hewan.

12. Produksi dan produktitas peternakan masih rendah disebabkan karena manajemen produksi masih sangat sederhana, belum sampai pada tahapan manajemen pola agribisnis, mengingat hampir keseluruhan usaha peternakan yang ada adalah usaha peternakan rakyat.

13. Masih rendahnya populasi ternak, rendahnya kualitas bibit ternak, terbatasnya sarana dan prasarana pendukung usaha peternakan, ketersediaan pakan yang berkualitas masih rendah serta tingkat penerapan teknologi masih rendah.

14. Belum tercapainya kebutuhan daging masyarakat.

15. Kebutuhan daging dan telur meningkat, baru terpenuhi 3,2 kg/kapita/thn dan standart nasional 10,3 kg/kapita/thn.

16. Kebutuhan 3.885 ton/thn dan produksi hanya 1.207,74 ton/ha dan telur produksi 103,22 ton dan kebutuhan 2.829 ton.

17. Kebutuhan bibit ternak yang meningkat sebagai dampak peningkatan populasi dan produksi ternak.

18. Belum optimalnya pemamfaatan potensi budidaya perikanan 19. Belum terpenuhinya tingkat konsumsi ikan masyarakat.

20. Tingginya harga pakan ikan (pellet) di tingkat lapang.

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

21. Beberapa sungai sering dimanfaatkan untuk lalulintas pelayaran, juga terjadinya pencemaran sehingga tidak dapat dikembangkan untuk kerambah jaring apung.

22. Lemahnya kemampuan (modal) masyarakat untuk mengoptimalkan potensi kolam yang dimiliki, dan Belum optimalnya fungsi hatchery yang ada.

23. Lemahnya permodalan usaha untuk pengolahan hasil perikanan

24. Sarana dan prasarana perikanan tangkap yang terbatas.

3.5.2 Langkah Operasional

Langkah-langkah operasional yang digunakan untuk mengahadapi dan menyelesaikan isu strategis diatas antara lain:

1. Perlunya Peningkatan sarana dan prasarana pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu.

2. Perlu adanya PERDA yang mengatur alih fungsi lahan sesuai UU 41 tahun 2009 serta sosialisasi lahan pangan berkelanjutan.

3. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana mekanisasi pertanian.

4. Peningkatan perbaikan jaringan irigasi dan ketersediaan cadangan air serta pompanisasi.

5. Peningkatan produksi melalui peningkatan mutu intensifikasi (perbaikan mutu lahan, pemupukan berimbang, dan peningkatan indek pertanaman IP 100-200 dan IP 200-300 serta cetak sawah baru.

6. Pembinaan penanganan pasca panen penggunaan alat mekanisasi pasca panen dan pembangunan lantai jemur.

7. Perlu pengkajian kesesuaian lahan baik menyangkut administrasi maupun teknologi.

8. Penyusunan database pertanian

9. Peningkatan jumlah Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

10. Peningkatan kualitas maupun kuantitas SDM Medis Kesehatan Hewan.

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

11. Peningkatkan Public Awareness guna meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya dari penyakit zoonotik termasuk penyakit rabies dan flu burung.

12. Peningkatan produksi dan produktifitas melalui perbaikan manajemen produksi pada kelompok-kelompok tani yang bergerak di bidang peternakan, penyediaan sarana dan prasarana pendukung peternakan, pembentukan sentra-sentra perbibitan di pedesaan (Village Breeding Centre) dan peningkatan penggunaan teknologi terapan.

13. Fasilitasi penguatan modal usaha antara peternak dengan pihak perbankan, menjalin kerjasama dengan pihak swasta dalam pengembangan peternakan melaui program CSR (Corprate Social Responsibility).

14. Peningkatan pendapatan, tingkat kesejahteraan dan wawasan petani untuk mendukung kesadaran pola konsumsi pangan masyarakat mengingat angka konsumsi produk peternakan juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan wawasan tentang pola hidup sehat.

15. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Sistim Pengamanan Ternak.

16. Mengembangkan program surveillans penyakit hewan yag mempunyai target peluang pasar.

17. Mengembangkan sistem penerapan manajemen kesehatan hewan dan biosekurity.

18. Intensifikasi Penerapan Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET) dan Pelayanan Reproduksi (YANREP)

19. Intensifikasi teknologi Inseminasi Buatan (IB) dan Transfer Embrio (TE)

20. Penyediaan pejantan unggul untuk daerah yang belum terjangkau pelayanan INSEMINASI BUATAN (IB).

21. Intensifikasi Kawin Alam (INKA) untuk daerah yang tidak terjangkau layanan Inseminasi Buatan (IB).

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

22. Perluasan areal lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

23. Pembangunan pakan ternak mini, yang bahan baku berasal dari limbah sawit (Solid, Bungkil Biji Sawit, Tankos (tandan kosong) dan pelepah sawit).

24. Pembangunan embung air, sebagai sumber air untuk minum ternak, mandi ternak dan pengairan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

25. Pembangunan irigasi air dangkal (sumur pompa) sebagai sumber air untuk air minum ternak, mandi ternak dan pengairan Hijauan Makanan Ternak (HMT).

26. Perlunya pengembangan alat tangkap bagi nelayan dan pengembangan perikanan budidaya melalui pengembangan kolam dan keramba dengan penambahan anggaran.

27. Perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola usaha perikanan.

28. Perlu peningkatan potensi perikanan budidaya yang tersedia antara lain: pembuatan kolam-kolam baru dan keramba apung 29. Bantuan alat pembuat pelet ikan dan pelatihan pembuatan

pelet ikan.

30. Bantuan modal kerja untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan (kolam) yang dimiliki.

31. Mengoptimalkan fungsi hatchery dengan Ditingkatkan statusnya menjadi Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD).

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD 4.1.1 Visi

. Visi merupakan suatu bentuk slogan yang dapat didefinisikan serta mencerminkan apa yang ingin dan hendak dicapai oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak dalam Periode 2011 – 2016, untuk mengetahui dengan jelas arah dan fokus strategis yang hendak dituju, serta bagaimana cara mencapainya.

Oleh karena itu visi harus mampu menjadi perekat dan pemersatu berbagai masalah strategis dalam sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Siak. Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka visi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak haruslah memiliki orientasi jauh ke depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran di lingkungannya dan mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan itu sendiri, sehingga tentunya Visi ini harus mengacu kepada Visi Kabupaten Siak.

Visi Pembangunan Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak yang ingin dicapai dalam periode 2011-2016 adalah sebagai berikut

“Terwujudnya Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Nelayan melalui Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2016”.

Visi tersebut diatas mempunyai makna, yaitu :

1). Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani nelayan yaitu diartikan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan nelayan yang merata di seluruh

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

Kabupaten Siak melalui pengembangan diversifikasi usaha tani, peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui pasca panen, peningkatan mutu, pengolahan hasil dan pemasaran, pengembangan infrastruktur pertanian dan pedesaan, serta peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif, terutama permodalan.

2) Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan merupakan sistem usaha tani yang mampu mempertahankan produktivitas, dan kemanfaatannya bagi masyarakat Siak dalam waktu yang tidak terbatas dengan mengkonservasikan sumberdaya, secara sosial didukung, secara ekonomi bersaing, dan secara lingkungan dapat dipertanggungjawabkan, serta mengutamakan pengelolaan ekosistem pertanian yang mempunyai diversitas atau keanekaragaman hayati tinggi.

3) Berbasis sumber daya alam lokal diartikan mampu mengoptimalkan dan memanfaatkan sumberdaya alam secara lestari dan berkelanjutan berupa lahan dan air ditunjang oleh sarana dan prasarana yang tersedia dan ditujukan untuk kesejahteraan petani dan nelayan di Kabupaten Siak.

Agar Visi tersebut diatas dapat diwujudkan secara nyata dan realistis, maka perlu adanya suatu definisi dan langkah–

langkah utama yang perlu dilakukan oleh segenap jajaran Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, yang tentunya harus sesuai dan sejalan dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan.

4.1.2 Misi

Misi juga sangat terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, peraturan perundangan yang berlaku, maupun penguasaan terhadap teknologi, sesuai dengan strategi yang menjadi pilihan.

Untuk itu, Misi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, diharapkan menjadi petunjuk terhadap tujuan

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

yang hendak dicapai, serta dapat memberikan petunjuk terhadap kelompok sasaran yang akan dilayani dan perlu pelayanan, dengan terlebih dahulu memperhitungkan secara matang berbagai masukan dari stakeholders.

Misi pembangunan sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak periode 2011–2016, adalah sebagai berikut :

1) Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, peternakan dan perikanan melalui optimalisasi penerapan mekanisasi pertanian dan teknologi tepat guna serta penggunaan bibit/benih unggul bermutu.

2) Mendorong terciptanya keanekaragaman serta nilai tambah produk pertanian, peternakan dan perikanan melalui peningkatan daya saing produk

3) Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha melalui peningkatan akses pelaku usaha pertanian, peternakan dan perikanan serta kerjasama yang saling menguntungkan.

4) Meningkatkan profesionalisme dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur, petani dan nelayan.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak

4.2.1 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dengan visi dan misi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak diatas adalah:

a. Meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan serta pelaku agrisbisnis

b. Meningkatkan produksi pertanian, peternakan dan perikanan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas.

c. Mengatasi kekurangan tenaga kerja khususnya di subsektor tanaman pangan.

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak 2011 - 2016

d. Meningkatkan diversifikasi dan perbaikan mutu hasil produk pertanian, peternakan dan perikanan yang tersedia secara berkelanjutan.

e. Meningkatkan kuantitas pemasaran hasil petani nelayan

f. Mewujudkan administrasi dan pelayanan teknis lainnya secara profesional

g. Mengontrol harga pasar dan menjamin adanya kepastian pasar/terhadap produk yang dihasilkan oleh petani nelayan.

h. Mempermudah petani nelayan untuk mendapatkan modal kerja.

i. Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang profesional.

j. Meningkatkan kemampuan petugas petani nelayan menjadi lebih terampil dan handal..

k. Meningkatkan kapasitas, kerjasama dan koordinasi dalam pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan menular

k. Meningkatkan kapasitas, kerjasama dan koordinasi dalam pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan menular

Dokumen terkait