• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dilaksanakan mulai bulan Mei 2010 hingga selesai.

3.3. Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan metode eksperimen terhadap beberapa benda uji dari berbagai kondisi perlakuan yang diuji di laboratorium serta dengan metode survey, baik survey secara langsung maupun survey terdahulu oleh instansi-instansi terkait. Untuk beberapa hal pada pengujian bahan, digunakan data sekunder yang dikarenakan penggunaan bahan dan sumber yang

sama. Untuk data perkerasan jalan diambil dari referensi dari instansi terkait berupa data sekunder. Sedangkan data primer diperoleh dari uji bahan secara langsung. Jenis data pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder.

3.3.1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung melalui serangkaian kegiatan percobaan yang dilakukan sendiri dengan mengacu pada petunjuk manual yang ada serta survey yang dilakukan sendiri secara langsung yaitu : 1. Pengujian aspal yang berupa uji penetrasi, daktilitas, titik lembek, titik nyala,

dan titik bakar.

2. Analisis saringan agregat baru. 3. Marshall Test

4. Survey Kondisi Permukaan Jalan Perkerasan Eksisting 3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung (didapat dari penelitian lain) untuk bahan/jenis yang sama dan masih berhubungan dengan penelitian serta data dari hasil survey intansi-instansi terkait. Dalam penelitian ini, data sekunder antara lain:

1. Data berat jenis agregat

2. Data Lalu Lintas Harian (LHR) 3. Data Tes Pit

4. Data CBR tanah dasar 3.4. Alat

Apabila data sekunder berupa spesifikasi dan properti material tidak tersedia maka alat yang dipergunakan pada Laboratorium lalan Raya Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah sebagai berikut:

3.4.1. Alat Uji Marshall

Peralatan yang dipakai untuk Marshall Test adalah:

a. Kepala penekan yang berbentuk lengkung (breaking head);

b. Cincin penguji kapasitas 2500 kg (5000 Ibs) dengan ketelitian 12 kg (925 Ibs), dilengkapi dengan arloji tekan dcngan ketelitian 0,025 cm (0,0001");

c. Arloji penunjuk kelelahan dengan ketelitian 0,0025 cm (0,001") dan per1engkapannya;

d. Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 10 cm, tinggi 7,5 cm (3 inci) lengkap dengan alat pelat atas dan leher sambung;

e. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 200°C;

f. Bak perendam (waterbath) dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 20°C.

3.4.2. Alat Penunjang

Alat yang digunakan untuk persiapan dan penyelesaian penelitian terdiri dari: a. Cetakan benda uji (mold);

b. Alat penumbuk (compactor) yang mempunyai permukaan tumbuk rata-rata berbentuk silinder, dengan berat 4,536 kg (10 Ibs), tinggi jatuh bebas 45,7 cm (18 inci);

c. Landasan pemadat terdiri dari balok kayu (jati dan seienisnya), berukuran kira- kira 20 x 20 x 45 cm (12" x 12" x l") dan diikatkan pada lantai beton, dengan empat bagian siku;

d. Timbangan yang dilengkapi dengan penggantung benda uji berkapasitas 2 kg dengan ketelitian 1 gram;

e. Pengukur suhu berkapasitas 250°C; f. Dongkrak untuk melelepas benda uji;

g. Alat lain seperti panci, kompor, sendok, spatula, dan sarung tangan.

3.4.3. Alat Uji Penetrasi Aspal

Peralatan yang digunakan untuk uji penetrasi aspal antara lain:

a. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa

b. Pemegang jarum seberat (47,2 ± 0,05) gram yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi;

c. Pemberat (50 ± 0,05) gram dan (100 ± 0,05) gram masing-masing

dipergunakan untuk mengukur penetrasi dengan beban 100 gram dan 200 gram;

d. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 44°C atau HRC 64 sampai 60.

Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung;

e. Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan

diameter 55 mm dan tinggi 35 mm;

f. Bak perendam;

g. Tempat air untuk benda uji;

h. Termometer;

i. Stopwatch.

3.4.4. Alat Uji Titik Lembek Aspal

Peralatan yang digunakan untuk pengujian titik lembek aspal sebagai berikut:

a. Termometer;

b. Cincin stainless steel;

c. Bola logam (gotri),d = 3,5 mm, berat (3,45 - 3,55) gram; d. Pengarah bola baja;

e. Dudukan benda uji;

f. Gelas beker (10 - 14,5) cm; . g. Penjepit;

h. Pelat pemanas; i. Sumber panas.

3.4.5. Alat Uji Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal

Peralatan yang digunakan untuk pengujian titik nyala dan titik bakar aspal sebagai berikut:

a. Cleveland open cup / cawan kuningan;

b. Pelat pemanas, terdiri dari logam untuk melekatkan cawan kuningan dan bagian atas dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm;

c. Sumber pemanas. Pembakar gas atau tungku listrik, atau pembakar alcohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala di sekitar bagian atas cawan;

d. Termometer; e. Penahan angin;

f. Nyala penguji, yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter (3,2 - 4,8) mm dengan panjang tabung 7,5 cm;

3.4.6. Alat Uji Daktilitas Aspal

Peralatan yang digunakan untuk pengujian daktilitas aspal adalah sebagai berikut:

a. Termometcr:

b. Cetakan daktilitas kuningan;

c. Bak perendam isi l0 liter yang dapat menjaga suhu tertentu selama pengujian

dengan ketelitian 0,l°C dan benda uji dapat direndam sekurang-kurangnya 10 cm di dalam permukaan air. Bak tersebut dilengkapi dengan pelat dasar yang berlubang diletakkan 5 cm dari dasar bak perendam untuk meletakkan benda;

d. Mesin uji dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dapat menarik benda uji dengan kecepatan tetap;

b. Dapat menjaga benda uji tetap terendam dan tidak menimbulkan getaran

selama pemeriksaan. c. Pelat dasar;

d. Alat pemanas;

e. Talk gliserin dan kuas.

3.4.7. Alat Uji Berat Jenis Aspal

Peralatan yang digunakan untuk pengujian berat jenis aspal sebagai berikut: a. Termometer;

b. Bak perendam yang dilengkapi dengan pengatur suhu dengan ketelitian (2,5 + 0,1)°C;

c. Picnometer;

d. Air suling sebanyak 100 cm3; e. Bejana gelas;

3.4.8. Alat Uji Berat Jenis Agregat Kasar

Peralatan yang digunakan untuk pengujian berat jenis agregat kasar adalah sebagai berikut:

a. Timbangan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 100 mg;

b. Bejana;

c. Tangki air; d. Ayakan.·

3.4.9. Alat Uji Berat Jenis FiIler

Peralatan yang digunakan untuk pengujian berat jenis filler sebagai berikut:

a. Piknometer;

b. Termometer c. Neraca;

d. Oven; e. Aquades.

Pada penelitian ini digunakan Material Testing Apparatus (MATTA) yang dapat diperoleh dari Puslitbang Bandung atau Laboratorium Jalan Raya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.5. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Batu pecah dan agregat halus

b. Pasir quarry Muntilan Yogyakarta c. Aspal minyak penetrasi 60/70 d. Aspal Retona Blend 55

Dokumen terkait