• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan secara langsung di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu, Pondok Melati – Bekasi. Adapun waktu yang diperlukan dalam kegiatan penelitian ini yaitu pada bulan Mei-Juni 2010.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti.. Adapun penelitian persepsi siswa tentang disiplin kerja guru IPS di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu, Pondok Melati – Bekasi ini termasuk pada penelitian deskriptif, yakni penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.1

1

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cetakan ke-16, h. 11

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i MTs Al-Khairiyah Jatirahayu, Pondok Melati - Bekasi. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII dari populasi yang ada (sebanyak 20 orang). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penentuan sampel dari kelas VIII ini karena menurut penulis, mereka lebih cocok karena mengetahui kondisi di sekolah. Siswa kelas VII tidak dijadikan sampel karena mereka belum lama berada di sekolah tersebut sedangkan kelas IX juga tidak dijadikan sebagai sampel karena mereka akan berkonsentrasi pada ujian akhir.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen yang berupa:

1. Angket

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket (tertutup) yang disertai sejumlah jawaban yang sudah disediakan dalam satu variabel yaitu persepsi siswa tentang disiplin kerja guru. Angket tersebut terdiri dari 20 item pernyataan dengan menggunakan empat alternative jawaban siswa. 2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang didokumentasikan oleh pihak sekolah. Data yang akan dikumpulkan melalui tehnik dokumentasi meliputi: data tentang keadaan guru, siswa, pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana.

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen

Persepsi Siswa tentang Disiplin Kerja Guru

Dimensi Dimensi No. Item Jumlah

Persepsi siswa tentang disiplin kerja guru 1. Disiplin dalam melaksanakan pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 20 15 2. Disiplin dalam mengevaluasi hasil pembelajaran 12, 13 2 3. Disiplin dalam menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran 18 1 4. Disiplin dalam melaksanakan bimbingan dan konseling (pembinaan) 17, 19 2

F. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Kegiatan analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami baik oleh peneliti, maupun oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  

1. Editing

Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap angket yang telah diisi. Setiap angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan

dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat.

2. Scoring

Scoring mrupakan tahap pemberian skor terhadap setiap pernyataan yang terdapat dalam angket. Dalam menentukan skoring hasil penelitian untuk penyataan positif masing-masing jawaban diberi nilai sebagai berikut:

• Untuk jawaban SL = 4 • Untuk jawaban SR = 3 • Untuk jawaban KD = 2 • Untuk jawaban TP = 1

Sebaliknya, untuk pernyataan negatif, maka masing-masing jawaban diberi nilai sebagai berikut:

• Untuk jawaban SL = 1 • Untuk jawaban SR = 2 • Untuk jawaban KD = 3 • Untuk jawaban TP = 4

3. Tabulating

Langkah selanjutnya adalah perhitungan terhadap data yang sudah diberikan skor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik presentase dengan rumus sebagai berikut:

P = N

F

x 100% Keterangan:

F = Frekuensi yang sedang dicari frekuensinya N = Number of cases (banyaknya individu)

  

P = Angka Presentase2

Untuk memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interpretasi sesuai yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagaimana telah dikutip oleh Wira Cahya Dimulya, yaitu sebagai berikut:3

1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100% 2. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75% 3. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55% 4. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%

Untuk menentukan persentase, digunakan rumus perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.

2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus : P = NH NS X 100 % 2

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidkan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006), Cet. 1, h. 43

3

Wira Cahya Dimulyo, ’Implemetasi Manajemen Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMP Islam Al-Ihsan Jakarta, Skripsi KIMP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006,td), h. 33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs Al-Khairiyah Jatirahayu

Pada awalnya MTs Al-Khairiyah bernaung pada Yayasan kecil,yang didalamnya terdiri dari Majelis Taklim, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Raudathul Atfal (RA) yang beralamat di Jalan Raya Hankam Rt.03/07 No.01 Jatirahayu Pondok Melati. Pada tahun 1993 berdirilah Madrasah Tsanawiyah (MTs).

2. Kepemimpinan Yayasan Al-Khairiyah Jatirahayu

Kepemimpinan Yayasan Al-Khairiyah Jatirahayu didirikan oleh KH.Hamim setelah beliau meninggal dunia digantikan oleh anaknya yaitu KH. As’yari Hamim.

Sedangkan Madrasah Tsanawiyah dipimpin oleh Kepala Madrasah bernama Khodir Yadi.

3. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Khairiyah Jatirahayu a. Visi Sekolah

Unggul Dalam berprestasi. b. Misi Sekolah

1) Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif 2) Terdepan dalam inovasi IPTEK.

3) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama. 4) Melaksanakan pelayanan prima.

5) Menumbuhkan semangat keunggulan secara efektif

4. Profil MTs Al-Khairiyah Jatirahayu

Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : MTs Al-Khairiyah Jatirahayu 2. No. Statistik Sekolah : 212321801120

3. No.piagam : D/Wi/Mts/366/94

4. Provinsi : Jawa Barat

5. Kecamatan : Pondok Melati

6. Desa/kelurahan : Jatirahayu

7. Jalan dan nomor : Jl. Raya Hankam Rt03/07 jatirahayu pondok melati Bekasi

8. Kode Pos : 17414

9. Daerah : Bekasi

10.Status sekolah : Terakreditasi 11.Kelompok sekolah : MTs

12.Akreditasi : B

13.Tahun berdiri : 1993 14.Kegiatan BM : Pagi - sore 15.Bangunan sekolah : Milik Sendiri

16.Organisasi penyelenggara : Yayasan Al-Khairiyah 17.Luas bangunan : 700 meter

18.Luas tanah : 1000 meter 19.Status Bangunan : Permanen 20.Status Tanah : Wakaf

5. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru adalah figure sentral dalam pendidikan.tugas guru dalam mendidik,mengajar, membimbing anak didik merupakan bagian dari upayanya dalam mencerdaskan manusia dalam bekal pengetahuan dan penanaman nilai-nilai, seperti nilai agama, sosial, budaya sampai kepribadian.

Modal atau bekal menjadi guru tidak hanya cukup dengan pengetahuan akademis, tetapi juga pengalaman dan keterampilan, seperti kemampuan mengajar, mengelola proses pembelajaran, memiliki wawasan kependidikan, keterampilan komunikasi, juga peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dunia pendidikan.

Selain guru, sumber daya manusia yang ada disekolah adalah tenaga kependidikan yang bertugas diluar proses pembelajaran yaitu melaksanakan administrasi dan pelayanan teknis dalam menunjang proses pendidikan agar berjalan baik.berikut adalah daftar guru dan karyawan Mts Al-Khairiyah.

Daftar Guru dan Karyawan Mts Al-Khairiyah

No Nama Jabatan Pendidikan Bidang studi

1 KH.Asyari Hamim Ketua Yayasan PGA -

2 Khodir Yadi S.Pd Kepala Madrasah S.1 BK

3 Hj.Nurhayati S.Pd.I Wakil Kepala Sekolah

S.1 Qirooat

& Al-quran

4 Hj. Sofiah S.Pd Bendahara S.1 Bendahara

5 Utjang. Marwan BSc kaurtu D3 Tu

6 Sarbinih HS SP.d Kabid Kurikulum S.1 Matematika

7 Drs.Muklis Pembina Osis S.1 Akidah

Akhlak dan Mulok

8 Murdianin, SP.d Guru S.1 IPS

9 Lia Indriyani SP.d Guru S.1 Fisika

10 Vera Farhatun SP.d Guru S.1 SKI dan

11 Ilyas Guru S.1 Bahasa Arab dan Fiqih

12 Abdul Rosyid Guru PGA Qurdis

13 Muh.Jamil Guru S.1 Orkes

14 Listyo Rumamah Guru S.1 Biologi

15 Amelia Guru S.1 Pkn

16 Oman Guru S.1 Komputer

17 M.Nasrullah Guru S.1 Bhs. Inggris

18 Abdul Sobur Guru S.1 Bahasa

Indonesia

19 dedi Penjaga sekolah SMP -

6. Data Siswa

Tabel 2

Data Siswa Tahun Ajaran 2009/2010 Jenis

Kelamin Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jml L P 15 13 13 12 17 13 45 38 Jml 28 25 30 83 Tabel 3 Sumber Belajar

No Jenis Sumber Belajar Jumlah ruangan Baik Kurang baik

1 Ruang Belajar 3 9

3 Lab. Komputer 1 9 4 Lapangan olahraga 1 9 5 Masjid 1 9 6 Ruang kesenian 1 9 Tabel 4 Ruang Penunjang

No Jenis Ruangan Baik Kurang

1 Ruang Kamad dan Wakamad

9

2 Ruang Guru 9

3 Ruang tata usaha 9

4 Toilet (3) 9

5 Lapangan Upacara 9

Dari tabel diatas dapatdiketahui bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki MTs Al-Khairiyah dapat dikatakan cukup baik. Untuk ruang perpustakaan masih kurang baik karena koleksi bukunya masih kurang banyak.

Sedangkan laboratorium komputer memiliki 8 unit komputer. Untuk lapangan memiliki fungsi ganda yaitu sebagai tempat olahraga dan upacara.

Ruang kesenian digunakan sebagai tempat latihan dan menyimpan alat-alat kesenian seperti marawis, hadroh, dan marching band.

B. Deskripsi Data

Hasil penelitian diperoleh dari angket yang telah diisi oleh responden. Angket yang penulis sebarkan kepada 20 responden meliputi variabel persepsi siswa tentang disiplin kerja guru IPS di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu.

Tabel 5

Guru IPS Tepat Waktu Hadir di Kelas

Frequency Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 1 5,0 5,0

Kadang-kadang 11 55,0 60,0

Sering 7 35,0 95,0

Selalu 1 5,0 100,0

Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 55,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang tepat waktu hadir di kelas dan 35,5% responden yang menjawab guru IPS sering tepat waktu hadir di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS kadang-kadang tepat waktu hadir di kelas. Hanya 5 % (1 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS selalu tepat waktu hadir di kelas.

Sebelum pelajaran di mulai guru hendaklah telah bersiap-siap untuk masuk kelas sehingga kehadiran guru di kelas tepat waktu. Dengan hadirnya guru di kelas tepat pada waktunya maka diharapkan waktu yang telah disediakan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Di samping itu juga untuk menghindari penambahan waktu diluar waktu mengajar yang telah disediakan.

Tabel 6

Guru IPS Memulai Pelajaran Tepat Waktu

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 10 50,0 50,0 Sering 10 50,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 50,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang memulai pelajaran tepat waktu dan 50,0% responden yang menjawab guru IPS sering memulai pelajaran tepat waktu.

Sebelum guru memulai pelajaran hendaklah mempunyai kedisiplinan waktu dalam proses belajar mengajar. Disamping itu untuk menghindari kekosongan dalam pelajaran.

Tabel 7

Guru IPS Istirahat Tepat Waktu

Frequency Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 2 10,0 10,0

Kadang-kadang 15 75,0 85,0

Sering 3 15,0 100,0

Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 75,0% responden yang menjawab kadang-kadang guru IPS istirahat tepat waktu dan 15,0% responden yang menjawab guru IPS sering istirahat tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS kadang-kadang istirahat tepat waktu. Hanya 10 % (2 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS istirahat tepat waktu.

Tabel 8

Guru IPS Mengakhiri Pelajaran Tepat Waktu

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 13 65,0 65,0 Sering 7 35,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 65,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang mengakhiri pelajaran tepat waktu dan 35,5% responden yang menjawab guru IPS sering mengakhiri pelajaran tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS kadang-kadang mengakhiri pelajaran tepat waktu.

Sebelum kegiatan belajar mengajar selesai, guru hendaklah mengulang pelajar yang telah disampaikan.

Tabel 9

Guru IPS Meninggalkan Kelas saat PBM berlangsung

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Sering 11 55,0 55,0 Kadang-kadang 6 30,0 85,0 Tidak Pernah 3 15,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 30,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang meninggalkan kelas saat PBM berlangsung dan sebanyak 55,0% responden yang menjawab guru IPS sering meninggalkan kelas pada saat PBM berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering meninggalkan kelas saat PBM berlangsung. Hanya 15 % (3 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS tidak pernah meninggalkan kelas saat PBM berlangsung.

Pada kegiatan PBM guru diharapkan tidak meninggalkan kelas karena di khawatirkan akan tejadi kegaduhan dalam kelas.

Tabel 10

Guru IPS Meminta Tambahan Waktu

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Sering 7 35,0 35,0 Kadang-kadang 12 60,0 95,0 Tidak Pernah 1 5,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 60,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang meminta tambahan waktu, dan 35,0% responden yang menjawab guru IPS sering meminta tambahan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS kadang-kadang meminta tambahan waktu. Hanya 5 % (1 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS selalu meminta tambahan waktu.

Dari hasil penelitian diatas guru IPS kadang-kadang meminta tambahan waktu.

Tabel 11

Guru IPS Mengabsen Siswa Sebelum Pelajaran dimulai

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 1 5,0 5,0 Selalu 19 95,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 95,0% responden yang menjawab guru IPS selalu mengabsen siswa sebelum pelajaran dimulai. Hanya 5 % (1 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS kadang-kadang mengabsen siswa sebelum pelajaran dimulai. Dalam mengabsen siswa guru IPS sudah maksimal. Sehingga dengan persentase ini dapat diketahui berapa siswa yang masuk atau ada didalam kelas.

Tabel 12

Guru IPS Mengabsen Siswa Sesudah Pelajaran selesai

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 2 10,0 10,0 Sering 8 40,0 50,0 Selalu 10 50,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 10,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang mengabsen siswa sesudah pelajaran selesai dan 40,0% responden yang menjawab guru IPS sering mengabsen siswa sesudah pelajaran selesai. Dan 50,0% responden yang menjawab guru IPS selalu mengabsen siswa sesudah pelajaran selesai.

Sesudah pelajaran selesai, guru IPS Mengabsen siswa untuk mengetahui apakah ada siswa yang keluar kelas. Dengan adanya absensi siswa, maka akan diketahui jumlah siswa yang hadir selama pembelajaran.

Tabel 13

Guru IPS Mengisi Jurnal Kelas

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Selalu Sering Total 18 2 20 90,0 10,0 100,0 90,0 10,0 100,0

Dari data diatas menunjukkan bahwa 90,0% responden yang menjawab guru IPS selalu mengisi jurnal kelas dan 10,0% responden yang menjawab guru IPS sering mengisi jurnal kelas.

Dalam kegiatan mengisi jurnal kelas, guru IPS lebih banyak selalu mengisi jurnal kelas, dibanding sering mengisi jurnal kelas.

Diharapkan dengan mengisi jurnl kelas guru akan dapat meningkatkan kedisiplinanannya.

Tabel 14

Guru IPS Menggunakan Alat Bantu Peragaan

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 10 50,0 50,0 Sering 10 50,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 50,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang menggunakan alat bantu peragaan dan 50,0% responden yang menjawab guru IPS sering menggunakan alat bantu peragaan.

Dengan adanya Alat bantu peragaan dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.

Tabel 15

Guru IPS Memberikan Tugas Bila Berhalangan Hadir

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 9 45,0 45,0 Sering 11 55,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 45,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang memberikan tugas bila berhalangan hadir dan 55,5% responden yang menjawab guru IPS sering memberikan tugas bila guru berhalangan hadir.

Jika guru berhalangan hadir diwajibkan untuk memberikan tugas pengganti agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik. Disamping itu juga untuk menghindari pelajaran yang kosong.

Tabel 16

Guru IPS Memberikan Pre-test

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 6 30,0 30,0 Sering 12 60,0 90,0 Selalu 2 10,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 30,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang memberikan Pre-test dan 60,0% responden yang menjawab guru IPS sering memberikan Pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering memberikan Pro-test. Hanya 10 % (2 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS selalu memberikan Pre-test.

Sebelum pelajaran dimulai hendaklah guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu siswa mengingat pembahasan materi yang lalu. Dengan adanya Pre-test guru dapat mengetahui apakah siswa dapat mengingat pelajaran.

Tabel 17

Guru IPS Memberikan Post-test

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 9 45,0 45,0 Sering 11 55,0 100,0 Total 20 100,0

`Dari data di atas menunjukkan bahwa 45,5% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang memberikan Post-test dan 55,0% responden yang menjawab guru IPS sering memberikan Post-test. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering memberikan Post-test kepada siswa.

Bagi seorang guru yang ingin memberikan post-test sebaiknya memberitahukan terlebih dahulu kepada siswa agar siswa dapat belajar sebelum post-test itu dimulai. Dengan memberikan post-test, maka akan diketahui apakah siswa dapat memahami pelajaran atau tidak.

Tabel 18

Guru IPS Menyampaikan Materi Pelajaran Dari Berbagai Sumber

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 4 20,0 20,0 Sering 2 10,0 30,0 Selalu 14 70,0 100,0 Total 20 100,0

`Dari data di atas menunjukkan bahwa 20,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber dan 70,0% responden yang menjawab guru IPS selalu menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS selalu menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber. Hanya 10% (2 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS sering menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber.

Dengan menggunakan materi dari berbagai sumber, maka akan memudahkan guru dalam memberikan informasi kepada siswa. Dan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dari berbagai sumber.

Tabel 19

Guru IPS Menyampaikan Materi Dengan Menghubungkannya Dengan Keadaan Sekitar

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 1 5,0 5,0 Sering 10 50,0 55,0 Selalu 9 45,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 50,0% responden yang menjawab guru IPS sering menyampaikan materi dengan menghubungkannya dengan

keadaan sekitar dan 45,0% responden yang menjawab guru IPS selalu menyampaikan materi dengan menghubungkannya dengan keadaan sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering menyampaikan materi pelajaran dengan keadaan sekitar. Hanya 5 % (1 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS kadang-kadang menyampaikan materi dengan menghubungkannya dengan keadaan sekitar.

Guru dapat memyampaikan materi dan menghubungkannya dengan keadaan sekitar, maka siswa dapat mengetahui perkembangan apa yang terjadi dilingkungan yang mencakup dalam materi pelajaran.

Tabel 20

Guru IPS Menyampaikan Pelajaran Sesuai dengan Pokok Bahasan yang Ada

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 1 5,0 5,0 Sering 6 30,0 35,0 Selalu 13 65,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 65,0% responden yang menjawab guru IPS selalu menyampaikan materi pelajaran sesuai pokok bahasan yang ada dan 30,0% responden yang menjawab guru IPS sering menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS selalu menyampaikan pelajaran sesuaia dengan pokok bahasan yang ada. Hanya 5 % (1 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS kadang-kadang menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang ada.

Sebelum pelajaran di mulai guru hendaklah telah bersiap-siap memberikan materi sesuai dengan pokok bahasan yang akan dipelajari. Dengan pokok bahasan yang ada diharapkan guru dapat terfokus dengan materi yang ada.

Tabel 21

Guru IPS Memberikan Teguran dan Menasehati Siswa yang Tidak Disiplin

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 13 65,0 65,0 Sering 7 35,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 65,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang memberikan teguran dan menasehati siswa yang tidak disiplin dan 35,5% responden yang menjawab guru IPS sering memberikan teguran dan menasehati siswa yang tidak disiplin.

Dengan guru memberikan teguran dan menasehati, maka siswa akan merasa diperhatikan. Disamping itu juga siswa akan lebih bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan sekolah terutama sikap disiplin.

Tabel 22

Guru IPS Memeriksa PR siswa

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 8 40,0 40,0 Sering 12 60,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 60,0% responden yang menjawab guru IPS sering memeriksa pekerjaan rumah (PR) dan 40,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang memeriksa pekerjaan rumah(PR). Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering memeriksa pekerjaan rumah.

Setelah pelajaran selesai hendaklah guru memberikan pekerjaan rumah (PR) untuk siswa. Dengan adanya PR siswa diharapkan dapat memahami pelajaran yang telah diajarkan. Di samping itu juga untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran.

Dengan siswa mengerjakan pekerjaan rumah maka siswa akan lebih termotivasi tuk belajr lagi meningkatkan belajarnya.

Tabel 23

Guru IPS Memberi Hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah Frequency Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 8 40,0 40,0 Sering 9 45,0 85,0 Selalu 3 15,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 40,0% responden yang menjawab guru IPS kadang-kadang memberikan hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah dan 45,5% responden yang menjawab guru IPS sering memberi hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah . Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering memberi hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Hanya 15 % (3 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS selalu member hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah.

Sebelum pelajaran di mulai guru hendaklah mengecek apakah ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Dengan memberikan hukuman kepada siswa yang tidak patuh maka akan membuat siswa jera dan akan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sekolah.

Tabel 24

Guru IPS Menggunakan Seragam sesuai dengan Peraturan Sekolah

Frequency Percent Cumulative Percent Valid Sering 3 15,0 15,0 Selalu 17 85,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 85,0% responden yang menjawab guru IPS selalu menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah dan 15,0% responden yang menjawab guru IPS sering menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS selalu menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah.

Dengan menggunakan seragam sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh sekolah, guru dapat memberikan contoh kedisiplinan dalam berseragam.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Dari sebaran data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif, yang perlu dibahas adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan

Dokumen terkait