• Tidak ada hasil yang ditemukan

Temuan Gap Antara Teori dan Praktek 4. Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam dokumen Lap magang fix dan perbandingan (Halaman 53-56)

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan (Panggabean, 2007:15). Manajemen sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Sulistiyani dan Rosidah, 2009:11). Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Artinya, tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Sementara itu manajemen sumber daya manusia sebagai suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan pengendalian (Veithzal, 2009:1). Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara pengadaan tenaga kerja, melakukan pengembangan, memberikan kompensasi, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja melalui proses-proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Yuli, 2005:15). Manajemen sumber daya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang memengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan.

4.4.2 Pegawai Negeri Sipil

Menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok disebutkan bahwa Pegawai Negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan

4.4.3 Calon Pegawai Negeri Sipil

Calon Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai yang baru lulus tes seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahap pertama. Calon Pegawai Negeri Sipil belum mengikuti kewajiban untuk memenuhi syarat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan gaji 100%. Mereka digaji dengan persentase sejumlah 80% berdasarkan Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah ditentukan dengan berpedoman pada undang-undang yang berlaku di Indonesia. Saat berstatus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, kompetensi dan kinerja mereka dinilai berdasarkan formasi di saat mereka dinyatakan lulus seleksi menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Jika mereka belum memenuhi kriteria penilaian tahap kedua, status calon dapat ditunda dengan ketentuan waktu tertentu. Jika belum memenuhi persyaratan berdasarkan waktu yang telah ditentukan, mereka dinyatakan gugur atau dibatalkan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.

4.4.4 Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil

Masa selama menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan masa percobaan. Lamanya sekurang -kurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama 2 (dua) tahun, yang dihitung sejak tanggal yang bersangkutan diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah menjalankan masa percobaan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan dan pangkat tertentu dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian. Pengangkatan tersebut ditetapkan apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut::

1. Setiap unsur penilaian prestasi kerja / DP 3 sekurang-kurangnya bernilai baik

2. Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil

3. Telah lulus Pendidikan dan pelatihan Prajabatan

Tanggal mulai berlakunya keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil tidak boleh berlaku surut. Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah menjalankan masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun dan telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, tetapi karena suatu sebab belum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, maka hanya dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil apabila alasannya bukan karena kesalahan yang bersangkutan. Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil Pusat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara. Sedangkan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjalani masa percobaan lebih 2 (dua) tahun ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian daerah provinsi atau kabupaten ataupun kota setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

Di dalam pelaksanaan penerimaan CPNS menjadi PNS di BKD Provinsi DKI Jakarta khususnya pada sub bidang penerimaan dan pendayagunaan pegawai sudah sebagian besar sesuai dengan teori dari penerimaan CPNS menjadi PNS.

Alur yang dipakai dalam penyeleksian berkas-berkas CPNS menjadi PNS pun sudah memenuhi kriteria dari teori. Namun, ada satu hal di dalam pelaksanaan masih belum sesuai, yaitu masih banyak berkas-berkas CPNS yang masih belum lengkap ketika dikumpulkan dari masing-masing SKPD di daerah DKI Jakarta. Ketidaklengkapan berkas tersebut meliputi:

1) Kurangnya legalisir minimal eselon III pada masing-masing SK CPNS/Ijazah Prajabatan/SPMT/SKP pada berkas CPNS.

2) Kurangnya legalisir minimal Ketua/Kepala/Rektor/Dekan/Pembantu Dekan Bidang Akademik pada ijazah atau transkip nilai saat menempuh pendidikan baik SMA maupun Perguruan Tinggi pada berkas CPNS

3) Kurangnya pas foto berukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.

4) Masih terdapatnya kekurangan salah satu persyaratan yang ditentukan pada setiap berkas CPNS.

Dari permasalahan tersebut, bisa dilihat bahwa masih ada hambatan pada pelaksanaan penyeleksian berkas CPNS yang akan diusulkan menjadi PNS. Pegawai dalam subbidang penerimaan dan pendayagunaan pegawai harus segara menghubungi masing-masing SKPD untuk segera melengkapi berkas-berkas usulan CPNS menjadi PNS. Hal tersebut harus segera dilakukan agar pihak BKD bisa langsung segera memproses usulan CPNS menjadi PNS ke BKN.

Rekomendasi

Dari permasalahan tersebut, terdapat rekomendasi bahwa setiap masing-masing SKPD harus memberikan informasi yang jelas terkait persyaratan berkas-berkas usulan CPNS menjadi PNS. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan pegawai subbidang penerimaan dan pendayagunaan pegawai dalam hal menyeleksi dan memproses usulan CPNS menjadi PNS. Komunikasi antar BKD dan seluruh SKPD di Provinsi DKI Jakarta harus jelas dalam mengkomunikasian pemberitahuan terkait penerimaan CPNS menjadi PNS. Dengan demikian, akan terciptanya keefektifan dan keefisiensian baik tenaga ataupun waktu dalam penyeleksian usulan CPNS menjadi PNS.

Dalam dokumen Lap magang fix dan perbandingan (Halaman 53-56)

Dokumen terkait