• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Analisis Data

Secara umum Miles dan Huberrman membuat gambaran tahapan analisis data seperti pada gambar berikut. Dan beranggapan bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.

Komponen- komponen Analisis Data; Model Alir71

Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu : data reduction, data display, dan conclusion.72

Contoh tesis yang menggunakan analisis studi kasus Miles dan Huberman adalah tesis milik Siti Farida mahasiswi UIN Malang tahun 2010 dengan judul “Implementasi Peran Komite Madrasah dalam Menciptakan Hubungan Sinergis

71

Analisis Data Model Miles and Huberman (Sebuah rangkuman dari buku Analisis Data Qualitatif, Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman)Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press 1992

72

http://books.google.co.id/books?id=ouTW4b7WInUC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs _book_similarbooks#v=onepage&q&f=false, diakses hari senin, tanggal 24 Maret 2014

dengan Kepala Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jember 1.” Tesis ini menggunakan teknik analisis data milik Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesmipulan/verifikasi data. Peneliti mengalawalinya dengan pengecekan data dengan para informan dan subjek penelitian serta dokumen-dokumen yang ada untuk membuktikan keabsahan data yan diperoleh.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti : merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal-hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.73

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan “transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.74

Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasiberdasarkan fokus penelitian.

73

http://www.academia.edu/5356965/ANALISIS_DATA_DAN_TEKNIK_PEMBUATAN_CATA TAN_LAPANGAN_Dilengkapi_dengan_Contoh-contoh_Oleh_Karwanto

74

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: UI Press,1992), hal.15

Untuk menyajikan hasil reduksi data, dilakukan pengkodean data (koding) dan pembuatan ringkasan wawancara dari berbagai narasumber.Pengkodean dalam penelitian ini dibuat berdasakan kasuslatar penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, fokus penelitian, waktukegiatan penelitian dan nomor halaman catatan lapangan. Pengkodean, ringkasan wawancara dan hasil reduksi data dalam penelitian ini disajikan pada tabel-tabel yang dilampirkan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah menyajikan data.Display data atau penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman (1984) menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja).

Penyajian sebagaisekumpulan informasi yang tersusun yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.75

Fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis sehingga apa yang ditemukan saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di lapangan akan mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata

75

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: UI Press,1992), hal.17

hipotesis yang dirumuskan selalu didukung data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.76

Berikut ini adalah display data dari hasil reduksi yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitian:

KASUS : Media OnlineIslam “Dakwatuna.com”

a. Strategi manajemen redaksi “Dakwatuna.com” dalam menentukan topik pemberitaan.

b. Strategi manajemen redaksi “Dakwatuna.com” dalam menentukan Headline.

c. Strategi manajemen redaksi “Dakwatuna.com” dalam menentukan visual (grafis, ilustrasi, foto)

Reduksi data hasil wawancara dengan Pimpinan Redaksi:

Kode Teknik Isi Ringkasan Data Tema

W Strategi manajemen redaksi

dalam penentuan topik, yakni: 1. koordinasi kerja harian

SMR

76

http://www.academia.edu/5356965/ANALISIS_DATA_DAN_TEKNIK_PEMBUATAN_CATA TAN_LAPANGAN_Dilengkapi_dengan_Contoh-contoh_Oleh_Karwanto

melalui grup, melakukan koreksi dari judul-judul yang keliru.

Untuk isu & opini ada dua sisi, yakni:

1. Internal > rapat redaksi, bertujuan untuk evaluasi dalam menentukan isu.

2. Konten Dakwatuna ini adalah sebagian berita dan sebagian artikel yaitu 50:50 sehingga tidak sepenuhnya berita.

2. lebih dari 1000 kontributor lepas yang masuk ke media redaksi sehingga untuk menentukan konten dakwatuna dari rapat redaksi juga dari bahan yang ada di gudang redaksi Dakwatuna.com, ini yang membedakan dakwatuna dengan media lain, memiliki cadangan berita..

3. kalau berita, media kita belum punya sumber di lapangan. Sumber kita masih dari media lain. Dan pembaca pun memiliki peran penting dalam pemilihan topik pemberitaan karena pembaca selalu memberi masukan untuk

pemberitaan di Dakwatuna.com.

Strategi manajemen redaksi dalam penentuan Headline

adalah sebagai berikut:

Headline > memberikan sorotan, dan memiliki nilai berita tinggi (news), harus aktual.

1. menarik, penting 2. yang perlu direspon umat/pribadi

3. berkaitan dengan politik, sosial, keagamaan

4. terkait dengan berita

Strategi manajemen redaksi dalam penentuan topik visual (grafis, ilustrasi, foto) adalah sebagai berikut:

> secara kearsipan dakwatuna masuk kategori berita/tsaqofah (pencerahan)

>diharapkan tidak hanya dinamis tapi juga menjaga mereka yang menyukai berita Islam

>rubrik mengalami perkembangan dari beberapa menu/rubrik menjadi beberapa

kanal seperti Narasi Islam memandang sesuatu dari kacamata Islam. antara narasi Islam dan dasar-dasar Islam bisa menjadi peradaban Islam secara komulatif memberikan sketsa peradaban.

Sesuai dengan Tag Line Dakwatuna.com yaitu menuju kesatuan umat maka segala komponen keislaman kita beritakan.

Dalam pemilihan foto kita

semaksimal mungkin

memperhatikan kode etik.  Untuk berita kita

masukan foto/gambar

untuk menarik

pengunjung dan disebutkan sumbernya yang terakhir berita tentang pembakaran lafadz Allah dalam video clip. (kita tampilkan sesuai berita)

 Kita muat gambar di artikel untuk daya tarik (I.W.PR.SMR.01-03-14.1-3.)

3.Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

B. Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menentukan Topik Pemberitaan

Temuan-temuan penelitian sebagai berikut:

Strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan topik pemberitaan adalah dengan melakukan koreksi dari judul-judul yang keliru dengan koordinasi harian melalui group, dan dengan memanfaatkan lebih dari 1000 kontributor lepas yang masuk ke media redaksi. Setiap tulisan ataupun berita

yang diterima akan disimpan di gudang redaksi Dakwatuna.com. Dari sekian banyak tulisan dan berita yang masuk, melalui rapat redaksi ditentukan topik/konten Dakwatuna.com.

Lalu dalam penentuan topik pemberitaan di Dakwatuna.com pun didapat melalui perhatian pembaca terhadap pemberitaan yang ada di Dakwatuna.com. sehingga pembaca bisa memberikan ide berita yang sesuai dengan visi dan misi Dakwatuna.com. Dalam hal ini Dakwatuna.com merasakan kesulitan dalam pemilihan topik pemberitaan karena banyaknya pembaca yang ikut berpartisipasi di setiap edisinya.

Berita yang baik adalah berita yang sederhana dan mudah untuk dipahami pembaca. Dalam hal ini Dakwatuna.com selalu mengedepankan nilai-nilai berita yang harus diterapkan dalam penentuan pemberitaan yaitu beritanya harus benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat luas, tidak hanya mencari keuntungan semata. Menurut Pimpinan Redaksi Dakwatuna.com ketika wartawan meliput banyak berita maka harus memahami dari masing-masing berita agar tidak terjadi kekeliruan. Untuk menuliskan hasil liputan menjadi topik berita yang menarik maka harus memerhatikan beberapa poin penting dari visi dan misi dan panduan menulis berita. Hal ini bisa dirincikan sebagai berikut:

1. Communicative: seorang wartawan harus mengenali semua peristiwa yang akan diliput. Tujuannya adalah supaya wartawan dapat memperoleh data untuk ditulis menjadi berita yang baik.

2. Communication is the goal: saat berita itu ditulis maka harus menggunakan bahasa tulisan sehingga informasi sampai kepada pembaca.

3. Clarity is the keynote of good writing: kejelasan terhadap fakta merupakan kunci penulisan berita yang baik.

4. Writing is a process: penulisan berita membutuhkan keahlian khusus. Latihan, kejelian menganalisa peristiwa dan kesabaran untuk terus mencoba menulis berita yang menarik perhatian anda akan sangatmembantu penulisan berita yang baik.77

B. Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menentukan

Headline

Headline bisanya menjadi sorotan pertama oleh pembaca kepada media massa. Jika headline yang ditentukan dan dipublikasikan menarik bagi pembaca sehingga pembaca banyak mengujungi media kita maka rating media pun akan baik. Namun bagi Dakwatuna.com sebuah rating bukanlah jaminan bahwa media itu baik dalam memilih headline atau melakukan pemberitaan. Namun yang menentukan baik dan tidaknya media dalam menyebarluaskan informasi adalah dilihat dari sedikitnya pembaca yang mengeluhkan kecacatan pemberitaan kita serta banyaknya respon pembaca terhadap berita yang kita publikasikan.78

Strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan Headline adalah dengan memberikan sorotan terhadap berita yag memiliki nilai berita tinggi dan aktual, serta dengan memilih berita yang kontennya perlu direspon umat Islam dan berkaitan dengan politik, sosial, keagamaan. Dari berita tersebut, ditentukanlah Headline yang menarik yang terkait dengan berita.

77

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan, (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 26-27

78

Headline yang dipilih tidak mengikuti media lain. Dakwatuna.com tetap memilah-milah berita yang ada, akan tetapi tetap mengikuti aturan pemberitaan yang harus memiliki nilai berita.

C.Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menentukan Visual (grafis, ilustrasi, foto)

Strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam penentuan topik visual (grafis,ilustrasi,foto) adalah dengan cara meng-input foto dan gambar yang menarik bagi pembaca terkait dengan berita/tulisan yang dimuat, dengan menyediakan rubrik dan kanal yang bervariasi tidak hanya tentang keislaman, tapi juga politik dan sosial.

Dalam menentukan grafis Dakwatuna.com memiliki inspirator sendiri dalam mengatur grafis. Lalu dalam menentukan dan memasukan ilustrasi, Dakwatuna.com mengambil dari internet dengan tetap mencantumkan sumbernya. Dakwatuna.com pun dalam memilih foto menyesuaikan dengan tulisan yang akan dimuat. Foto didapat secara langsung (mengambil langsung dari objek peristiwa yang sedang terjadi) atau mengambil dari internet dengan mencocokan berita atau artikel yang akan dipublikasikan dengan tetap menuliskan sumbernya.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebuah perusahaan media tentunya ingin menjadi yang pertama di mata khalayak pembaca. Oleh karena itu setiap media akan terus berusaha untuk mempertahankan eksistensinya dalam penyajian informasi yang baik, berimbang dan tidak berpihak. Untuk mencapai harapan itu semua, banyak cara yang harus ditempuh oleh media massa.

Salah satu cara yang ditempuh adalah melaksanakan konsep strategi manajemen redaksi yang dimiliki oleh media massa yaitu perencanaan, pengorganisasian, memimpin, tindakan dan pengawasan. Dalam perkembangannya Dakwatuna.com telah menerapkan fungsi manajemen meski belum teraplikasi secara maksimal. Pada fungsi perencanaan tim redaksi Dakwatuna.com melaksanakan rapat formil setiap dua minggu sekali.

Pada fungsi pengorganisasiannya, Dakwatuna.com dengan 3 reporter lapangan tetap mampu memonitori kinerja dan penyebaran informasi dan pemberitaan secara baik dan cepat sesuai dengan kebutuhan pembacanya.Dakwatuna.com lebih mengedapankan masukan-masukan dari pembaca mengenai berita yang harus disebarluaskan.

Pada fungsi pengawasan, Dakwatuna.com selalu mengawasi jalannya produksi berita hingga berita siap dipublikasikan. Sehingga tidak ada berita yang salah untuk disebarkan karena tim redaksi teliti melakukan penyeleksian berita.

Adapun untuk menjawab rumusan masalah serta tujuan penelitian yang telah dikemukakan di awal dan setelah dilakukan penelitian, maka dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:

1) Strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan topik pemberitaan adalah dengan melakukan koreksi dari judul-judul yang keliru dengan koordinasi harian melalui group, dan dengan memanfaatkan lebih dari 1000 kontributor lepas yang masuk ke media redaksi. Setiap tulisan ataupun berita yang diterima akan disimpan di gudang redaksi Dakwatuna.com. Dari sekian banyak tulisan dan berita yang masuk, melalui rapat redaksi ditentukan topik/konten Dakwatuna.com.

2) Strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan

Headline adalah dengan memberikan sorotan terhadap berita yang memiliki nilai berita tinggi dan aktual, serta dengan memilih berita yang kontennya perlu direspon umat Islam dan berkaitan dengan politik, sosial, keagamaan. Dari berita tersebut, ditentukanlah Headline yang menarik yang terkait dengan berita.

3) Strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam penentuan topik visual (grafis,ilustrasi,foto) adalah dengan cara meng-input foto dan gambar yang menarik bagi pembaca terkait dengan berita/tulisan yang dimuat, dengan menyediakan rubrik dan kanal yang bervariasi tidak hanya tentang keislaman, tapi juga politik dan sosial.

B. SARAN

Dari pemaparan di atas, ada beberapa saran yang akan diuraikan, di antaranya:

1) Bagi Dakwatuna.Com; perbanyak jaringan dengan mahasiswa yang berminat di dunia jurnalistik agar semakin memperbanyak kuantitas dan meningkatkan kualitas pemberitaan Dakwatuna.Com dalam melaksanakan strategi manajemen redaksinya. Sehingga dapat semakin bersaing dengan media online lain, khususnya antar media online Islam.

2) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama atau mirip dengan penelitian ini; akan lebih menarik jika penelitian ini ditindak lanjuti dengan penelitian tentang perbandingan madia online Dakwatuna.com dengan media online Islam yang lain.

DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku

Creeber, G. & R. Martin. Digital Cultures: Understanding Media baru. Berkshire, England: McGraw-Hill, 2009.

Denis McQuil, Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa), Jakarta: Erlangga, 1987.

Depdiknas, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta:Pustaka Amani)

Firman Taqur, S,Sos, Modul Ilmu Pengantar Jurnalistik, Program Studi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi.

Geoge A. Steiner, John B. Minner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 1997.

Harold Koontz, Cyril O’Donnell, Heinz Weihrich, Intisari Manajen

(Essensials of Management) edisi keempat, Jakarta: Bina Aksara, 1989. Hariyatno. Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit Strategik (terjemahan buku Michael A.Hitt & R. Duane Ireland & Robert EHoslisson

(1997,XV “Strategic Management: Competitiveness And Globalization, Concepts. Pdf. 19 April 2013.

John W.Creswell.Qualitative Inquiry and ResearchDesign: Choosing Among Five Tradition. London: SAGE Publications. 1998.

Kurniawan Junaedhi. Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991.

Mochtar Efendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta:Bharatara Karya Aksara, 1986.

Morrisan, M.A. Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si, Dr. Farid Hamid U, M.Si, Teori Komunikasi Massa.

Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010. Noor. Henry Faizal, Ekonomi Media.

Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada. 2010.

Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005.

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.

Sumandiria, AS Haris. Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Totok Djuroto. Manajemen Penerbitan Pers,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Terjemahan Buku John W.Creswell oleh Yani Kusmarni, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition. London: SAGE Publications, 1998.

Prof. Dr. Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta: PT. Raja Grafindo, Januari 2014.

Yunus Syarifudin, Jurnalistik Terapan. Bandung: Februari 2010.

Kurniawan Junaedhi. Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta, 2008. B. Sumber Internet : http://www.pnri.go.id/MediaMassaOnline.aspx http://www.dakwatuna.com/redaksi/#ixzz2QrsIzhom http://danilsetiawan.com/update-rangking-alexa-30-media-islam-terbesar-di-indonesia/ http://www.academia.edu/4802454/Media_Islam_Media_Islami_dan_Perbedaann ya_dengan_Media_Lain http://www.artikeltik.com/pengertian-telepon-radio.html https://sites.google.com/site/persainganpasarsempurna/

http://altajdidstain.blogspot.com/2011/02/kehadiran-media-on-line-di-internet-dan.html)

a. Dakwatuna.com

2 Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara b. Dokumentasi c. Rekaman Arsip W D R 3 Sumber Data

a. Pimpinan umum sekaligus Pimpinan Redaksi b. Reporter c. Pembaca 1 d. Pembaca 2 PR R P1 P2 4 Fokus Penelitian

a. Strategi Manajemen Redaksi

b. Persaingan Pemberitaan di Media Online Islam

SMR PPMOI

5 Waktu Kegiatan: tanggal-bulan-tahun 1-18/03/14

Kode Masalah Kode Teknik Isi Ringkasan Data Isi Sifat

SMR S F W Strategi manajemen redaksi dalam penentuan

topik, yakni:

1. koordinasi kerja harian melalui grup, melakukan koreksi dari judul-judul yang keliru. Untuk isu & opini ada dua sisi, yakni:

1. Internal > rapat redaksi, bertujuan untuk evaluasi dalam menentukan isu.

2. Konten Dakwatuna ini adalah sebagian berita dan sebagian artikel yaitu 50:50 sehingga tidak sepenuhnya berita.

2. lebih dari 1000 kontributor lepas yang masuk ke media redaksi sehingga untuk menentukan konten dakwatuna dari rapat redaksi juga dari bahan yang ada di gudang redaksi Dakwatuna.com, ini yang membedakan dakwatuna dengan media lain, memiliki cadangan berita..

3. kalau berita, media kita belum punya sumber di lapangan. Sumber kita masih dari media lain. Dan pembaca pun memiliki peran penting dalam pemilihan topik pemberitaan karena pembaca selalu memberi masukan untuk pemberitaan di Dakwatuna.com.

Strategi manajemen redaksi dalam penentuan Headline adalah sebagai berikut:

Headline > memberikan sorotan, dan memiliki nilai berita tinggi (news), harus aktual.

4. terkait dengan berita

Strategi manajemen redaksi dalam penentuan topik visual (grafis, ilustrasi, foto) adalah sebagai berikut:

> secara kearsipan dakwatuna masuk kategori berita/tsaqofah (pencerahan)

>diharapkan tidak hanya dinamis tapi juga menjaga mereka yang menyukai berita Islam >rubrik mengalami perkembangan dari beberapa menu/rubrik menjadi beberapa kanal seperti Narasi Islam memandang sesuatu dari kacamata Islam. antara narasi Islam dan dasar-dasar Islam bisa menjadi peradaban Islam secara komulatif memberikan sketsa peradaban.

Sesuai dengan Tag Line Dakwatuna.com yaitu menuju kesatuan umat maka segala komponen keislaman kita beritakan.

Dalam pemilihan foto kita semaksimal mungkin memperhatikan kode etik.

 Untuk berita kita masukan foto/gambar untuk menarik pengunjung dan disebutkan sumbernya yang terakhir berita tentang pembakaran lafadz Allah dalam video clip. (kita tampilkan sesuai berita)

 Kita muat gambar di artikel untuk daya tarik

Islam, adalah sebagai berikut:

tetap memberikan pencerahan, tentang kondisi umat, qodhoya (permaslahan umat). Konsisten dengan isi berita dan artikel yang ditampilkan yaitu sesuai visi dan misi dakwatuna.com. 1. Menguatkan brand dakwatuna, berita dakwah dalam penulisan narasi/ dasar-dasar islam

2. pemilihan berita yang dimuat kita piilih untuk dimarket

> managemen:

1. kalau ada berita reporter/responden rapat di grup jika sudah diputuskan di edit bahasa, mungkin judul, baru proses pemasukan ke website

2. rapat tahunan

3. pengambilan keputusan/penyesuaian-penyesuain sesuai dengan visi-misi

4. pembingkaian konten berita yang akan dimuat

5. rapat redaksi setiap 2 pekan sekali. 6. harian/mengontrol opini yang disajikan redaktur.

Konsisten dengan apa yang sudah dikonsepkan dari visi dan misi

Menjaga mereka-mereka yang menyukai berita Islam.

PPMOI S F W  Media online bukan lagi menjadi media alternatif, tapi sudah menjadi media rujukan masyarakat karena dapat di akses dimanapun dan dalam kondisi apapun. Dengan situasi di atas tentu saja persaingan sangat ketat diantara media online yang ada. Oleh karena itu, perinsif yang selalu dipegang adalah “siapa yang cepat, dia yang dapat.”

 Berita yang kami sajikan adalah berita fakta, bukan gosip atau hoax  Segmen kami jelas yaitu

berita-berita keumatan.  Opini yang berlebihan

terhadap sebuah berita atau permasalahan  Karena masih banyak

media online yang mengesampingkan etika

Dokumen terkait