• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian

B. Temuan Penelitian

َ تَ ع

َ لَ ي

َ اَم

َ ل

َ ف

َ ك

َ را

ََ ا

َ ل

َ س

َ ل

ََ م

َ ية

َ ,

َ تَ ن

َ مَ ي

َ ة

ََ ا

َ لَ ل

َ غ

َ ثَ,ة

َ ق

َ فا

َة

َ م

َ ع

َ ه

َ د

ََ ي

ة

(Pedoman Akademik IAIN Salatiga, 2017: 134)

B. Temuan Penelitian

Pelaksanaan wawancara yang dilakukan berada di lokasi Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga pada hari kamis, 30 Agustus 2018, pukul 14.00-20.00 WIB. dengan memilih narasumber yang sesuai dengan fokus penelitian, adapun narasumbernya sebagai berikut :

47

No Nama Keterangan

1. M N Pengasuh Ma’had Al Jami’ah Putra

IAIN Salatiga

2. M L C Pengurus Ma’had Al Jami’ah Putra IAIN Salatia

3. M S Anggota Kelompok KATABA

4. F F S Anggota Kelompok KATABA

Tabel. 4.1 Narasumber Wawancara

Berdasarkan beberapa narasumber diatas, terdapat hasil wawancara yang sesuai dengan pedoman wawancara sebagai berikut:

Menurut hasil wawancara dengan Bapak M N selaku Pengasuh Ma’had Al Jami’ah Putra IAIN Salatiga mengatakan bahwa :

“Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga didirikan pada 1 September 2005, dibawah naungan Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua Mahasiswa (YAKAOMI) IAIN Salatiga. Sementara sejarah digagasnya kelompok KATABA terbentuk pada tahun 2017 tepatnya tanggal 16 Maret yang dilatarbelakangi oleh banyaknya santri yang suka menulis sehingga mereka mendirikan sebuah grup yang isinya diskusi dan tukar pengalaman baik event lomba atau event

konferensi ilmiah”(M N, Wawancara, 30 Agustus 2018 Pukul 20.00

WIB.)

Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa sejarah berdirinya Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dan sejarah berdirinya kelompok KATABA yaitu pada tanggal 16 Maret 2017. Kelompok yang dilatarbelakangi oleh santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga yang suka berkarya dalam dunia penulisan. Serta memanfaatkan diskusi pada

48 kelompok sebagai tukar informasi tentang event atau sekedar tukar pengalaman.

Dalam isi diskusi kelompok KATABA tidak hanya monoton kepada satu orang sebagai pemateri, akan tetapi semua anggota dapat menyampaikan pemikiran dan pengalaman yang ia miliki. Sehingga semua anggota bisa tahu informasi terbaru mengenai dunia penulisan, baik ilmiah, jurnalistik, puisi, dan cerpen.

Dalam upaya meningkatkan pengembangan skill santri, pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga memberikan dukungan baik secara mental maupun materi demi menunjang prestasi santri dan memberikan stimulasi tindak lanjut agar santri bisa semakin berkembang dalam dunia tulis-menulis. Seperti yang dikatakan Pengasuh Ma’had Al Jami’ah Putra IAIN Salatiga dalam wawancara :

“Pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga tidak hanya mendukung akan tetapi, setiap santri yang mengikuti event lembaga selalu memberikan bantuan baik dari segi mental maupun materi dalam hal ini akomodasi selama mengikuti event. Adapun tindak lanjut dari pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga kepada santri Ma’had Al Jami’ah dalam mengembangkan karya tulisnya diberikan pelatihan khusus. Yaitu santri akan disalurkan ke lembaga penerbitan bahkan difasilitasi dari lembaga tersebut tujuanya agar lebih matang dalam penulisannya, dalam hal ini ada 2 santri yaitu Firdan Fadlan Sidik dan M. Saful Rohman yang sudah bisa memanfaatkan kesempatan tersebut”(M N,Wawancara, 30 Agustus 2018 Pukul 20.00 WIB)

49 Pelaksanaan kegiatan KATABA merupakan salah satu kegiatan pengembangan yang dimiliki oleh Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Kegiatan tersebut berjalan sudah hampir dua tahun dan banyak anggota yang memiliki prestasi dari hasil kegiatan pelatihan menulis.

Pada awalnya hanya pengenalan tata cara menulis makalah untk tugas mata kuliah. Akan tetapi bermunculan ide yang berkembang untuk menambah wawasan tentang karya tulis baik jurnalistik, ilmiah, puisi, cerpen dan lain sebagainya. Pada tatanan ini beberapa macam metode yang digunakan untuk pendekatan kepada anggota yaitu diskusi yang lebih menekankan semua anggota menjadi narasumber atau sharing, baik dari segi pengalaman, kesulitan untuk memulai menulis, mengembangkan penulisannya.

Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu pengurus KATABA yaitu M Smengatakan, isi kegiatannya yaitu

“isi kegiatan KATABA meliputi kegiatan penulisan makalah ilmiah, essay, cerpen, berita, opini, puisi, sharing pengalaman

dari seluruh anggota dengan waktu yang bergantian”(M S,

Wawancara, 29 Agustus 2018 Pukul 07.30 WIB)

Dijelaskan bahwa kegiatan kelompok KATABA merupakan kegiatan yang sifatnya non formal akan tetapi memberikan pelatihan kepada semua anggota agar memliki kemauan untuk menulis. Alasan utamanya karena hidup lingkungan akademisi maka bekal yang terpenting adalah pembuatan makalah. Sehingga adanya kelompok KATABA di

50 Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga membantu mahasiswa baru untuk memahami secara jelas pembuatan makalah sebagai kewajiban tugas kuliah.

Tidak hanya pembekalan pada santri baru akan tetapi santri lama juga dapat mengembangkan bakat menulisnya melalui forum KATABA. Seperti yang dikatakan oleh M S

“manfaat mengikuti KATABA adalah bisa lebih melek literasi, karena di KATABA punya program wajib baca minimal 15 menit dalam sehari dan satu bulan satu karya, yaitu program yang bis mendorong kepada teman-teman dapat dikatakan duta baca bagi dirinya sendiri dan pendekar tinta bagi dirinya sendiri dan itu hanya sekedar motivasi agar teman-teman bias melek literasi. Karena kalau Indonesia memeiliki daya literasi tinggi maka otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikan kita. Manfaat selanjutnya yaitu menjalin net working dalam artian teman-teman KATABA masuk dalam grub yang didalamnya memuat tentang event tulis menulis. Dari situ mereka akan termotivasi agar selalu mencoba untuk mengikuti event dan mereka akan menghasilkan karya, dan manfaat selanjutnya yaitu meningkatkan prestasi, dalam hal ini presatsi non akademik yang berupa tulis menulis contohnya setelah mengikuti KATABA banyak teman-teman yang akhirnya lolos mengikuti acara seminar nasional. Mereka menulis dan keterima melalui seleksi dan menjadi pemateri di forum nasional maupun internasional”(M S, Wawancara, 29 Agustus 2018 Pukul 07.30 WIB)

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa manfaat mengikuti kelompok KATABA antara lain bisa melek literasi, net working tukar infromasi event ilmiah, dan meningkatkan prestasi berupa tulis-menulis. KATABA lahir di sebuah asrama mahasiswa IAIN Salatiga bernama

51 Ma’had Al-Jami’ah, satu-satunya asrama mahasiswa yang berada di bawah naungan kampus IAIN Salatiga. Ma’had ini terbagi menjadi dua lokal, yaitu ma’had putra dan ma’had putri. Komunitasnya-pun tercabang menjadi dua, yaitu KATABA untuk ma’had putra yang berjumlah 50 anggota, dan KATABAT untuk ma’had putri yang berjumlah 66 anggota. Namun esensi, materi, dan kepengurusannya tetap terpusat.

Dalam kepengurusan kegiatannya KATABA membentuk kepengurusan sendiri agar kegiatannya bisa terpusat tidak berinduk kepada pengurus harian Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Sehingga memiliki perbedaan tugas yang sifatnya kewajiban sebagai pengurus Ma’had dan tugas sampingan untuk mengembangkan bakat menulisnya.

Hasil wawancara dengan salah satu pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga yaitu M L C mengatakan,

jadwal kegiatan KATABA disesuakian jadwal anggota sehingga tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah, jadwal bimbel, dan penguruspun juga memiliki waktu luang untuk berkumpul bersama teman-teman KATABA. Kadang setiap hari sabtu pagi, ahad pagi. Yang terpenting disesuakan dengan longgarnya waktu anggota. Sehingga pengurus tidak meninggalkan kewajibannya begitu saja”(M L C, Wawancara 30 Agustu 2018 Pukul 21.00 WIB)

Sementara anggota yang lain F F S mengatakan bahwa

saya sendiri aktif kegiatan KATABA dilihat dari perkembangnnya, anggota KATABA semakin sadar akan literasi, itu dilihat dari keaktifannya mengikuti kegiatan KATABA dan memiliki karya, hasil dari pelatihan” KATABA”(F F S, Wawancara 30 Agustus 2018 Pukul 16.00 WIB)

52 Dapat disimpulkan dari kedua wawancara yang berbeda narasumber bahwa waktu yang diberikan oleh pengurus sangat dimanfaatkan betul baik dari para pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga maupun anggota atau santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Sehingga keaktifan anggota berpengaruh atas kesadaran untuk menarik dan meningkatkan daya membaca serta membuat karya tulis untuk dirinya. C. Analisis Data

1. Bagaimana bentuk Jaringan Komunikasi pada Kelompok KATABA Jaringan komunikasi pada kelompok KATABA adalah kelompok yang memanfaatkan jaringan sosial dan struktur jaringan. Hal ini menggambarkan bahwa jaringan komunikasi pada kelompok KATABA memiliki misi dengan menggunakan relasi anggota satu dengan anggota yang lain. Fenomena ini dapat dilihat ketika anggota KATABA membagi ide atau gagasan dalam satu forum.

Dalam pembahasan pengertian mengenai arti dari jaringan cukup sulit dibayangkan. Karena tidak semua hal yang berkaitan dengan jaringan memiliki kesetaraan yang sama dalam bidang tertentu. Akan tetapi berdasarkan bayangan dalam pembahasan ini, Alo Liliweri (2014:381) mengutip dari Webster’s Dictionary menyebutkan networking sebagai interconnected or interrelated chain, group or system (sebuah rantai yang

53 Pada kelompok KATABA sendiri telah melaksanakan kinerja yang saling berhubungan. Terlihat pada pola diskusi yang dipakai oleh kelompok KATABA jaringan komunikasi ini terletak pada sistem pemberian informasi kepada anggota yang lain. Tidak ada yang membedakan kedudukan anggota dalam kelompok ini semuanya memiliki kesetaraan posisi meskipun memiliki bakat yang berbeda.

Dalam cakupannya kelompok memiliki klasifikais tertentu yang dapat membedakan fungsi dari kelompok. Meskipun dalam bingkai yang sama sebutan kelompok sudah umum dipakai oleh banyak khalayak. Cakupan ini melihat bahwa fungsi dari kelompok KATABA sendiri memiliki peranan aktif dalam subyek kerja regional. Artianya kelompok KATABA dapat berkembang dalam cakupan kelompok yang minimalis kerena secara status di bawah naungan Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Penerapan pola diskusi pada kelompok KATABA yang berbentuk jaringan komunikasi. Secara umum diskusi yang dilaksanakan tidak terpacu oleh satu narasumber atau pemateri. Dapat dipahami bahwa seluruh anggota KATABA menjadi narasumber atau dapat dikatakan sebagai tukar pikiran. Hubungan yang terjadi pada kelompok ini memiliki relasi yang bersifat dua arah yaitu simetris, yakni relasi diamana anggota satu ke anggota lain menjadi pelaku yang saling bersama-sama untuk aktif dalam diskusi pada kelompok KATABA.

54 Gambar 4.1 Relasi Jaringan Komunikasi Simetris

(Sumber : Analisis Jaringan Komunikasi, Eriyanto, 2014, Hal. 42)

Bagan diatas menjelaskan bahwa satu anggota dapat melakukan relasi dua arah dari segi tempat manapun. Sehingga anggota lain dapat bersama-sama terlibat dalam relasi yang dilakukannya. Hal ini berhubungan bahwa setiap anggota menjadi narasumber pada setiap disukusi. Sehingga jaringan komunikasi secara tidak langsung sudah diterapkan oleh kelompok KATABA.

B

C E

A

55 Tidak hanya dilihat dari segi relasi simetris saja, dalam jaringan komunikasi juga dikenal sebagai kesetaraan posisi. Dalam penjelasan analisis jaringan komunikasi oleh Herman (1984:61) yang dikutip oleh Eriyanto (2014:255) mengatakan bahwa kesetaraan posisi (structural equivalence) dihitung dari kelas yang terbentuk dari aktor yang berada pada posisi yang setara. Definisi “posisi yang setara” ini harus dilihat dari relasi aktor dengan aktor lain dalam jaringan sosial.

Dapat diartikan bahwa jaringan komunikasi yang terjadi pada kelompok KATABA tidak hanya terlihat dari pola jaringan komunikasi relasi simetris saja akan tetapi juga terlihat oleh sistem kesetaraan posisi yang dilakukan oleh anggota KATABA. Melalui jaringan komunikasi inilah anggota KATABA dapat meningkatkan kreativitas menulisnya berdasarkan tukar pemikiran, ide, gagasan, dan pengalaman yang dimuat dalam karya tulis baik ilmiah, jurnalistik, kisah inspiratif, cerpen, puisi dan yang lainya.

Pada tatanan ini jaringan komunikasi sudah terbentuk melalui berbagai diskusi pada kelompok KATABA. Dengan keterkaitannya maka kelompok KATABA juga digolongkan sebagai kelompok Pemikir (Group Think). kondisi Group Think terjadi apabila kelompok sudah berada pada tahap kohesif yang tinggi, dan ketika mereka berada dalam suasana yang

56 harus mempertimbangkan untuk mengambil sebuah keputusan yang berkualitas.

Penjelasan tersebut sesuai dengan kondisi kelompok KATABA yang memang selalu memberikan solusi atas anggota yang lain tehadap berkembangan keaktifan menulis anggota dalam pelatihan ini. Bersambung dengan teori yang lain yaitu sesuai dengan kelompok rujukan. Sebagai kelompok yang selalu memberikan informasi melalui diskusi yaitu dapat mempengaruhi pola kehidupan santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Pengaruh yang didapat yaitu, santri yang awalnya tidak mau mencoba belajar karya tulis sehingga memiliki kemauan untuk membaca dan berkarya dalam tulisan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pada tahap ini yaitu, inspirasi, aturan perilaku, dan pola pemikiran sehari-hari.

Meskipun sumber inspirasi, aturan perilaku, dan pengaruh pola pemikiran hanya satu dua orang. Akan tetapi, dapat mempengaruhi satu kelompok yang jumlah anggotanya mencapai 120 orang. Hal ini termasuk dalam kategori kelompok rujukan. Karena satu kelompok memiliki sumber yang dapat mempengaruhi pola pemikiran meskipun satu atau dua orang saja. Sehingga santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga merasa tersalurkan bakat kreativitas menulisnya melalui kelompok KATABA.

57 Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga secara tidak langsung telah menerapkan efektifitas jaringan komunikasi pada setiap anggotanya yang bertujuan untuk meningkatkan daya baca serta mengembangkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Fungsi jaringan komunikasi inilah yang berperan dalam menumbuhkan semangat literasi yang berdasarkan pada pola membaca sejak dini yang kemudian dikembangkan melalui aspek pelatihan, dari pelatihan inilah daya tarik untuk terus berkarya dalam dunia penulisan merubah pola pikir santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Meskipun pada awalnya sedikit tidak berpengaruh, akan tetapi dalam jangka waktu satu tahun sudah memiliki karya yang bertaraf nasional maupun internasional.

Pada dasarnya kelompok KATABA menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan akademik kampus IAIN Salatiga pada umunnya dan Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga khususnya. Agar semangat budaya membaca dan menulis tertanam pada diri santri/ mahasiswa IAIN Salatiga.

58 2. Apa saja Kreativitas Menulis Kelompok KATABA

Kreativitas yang terjadi pada kelompok KATABA adalah memiliki daya tarik untuk selalu mengembangkan kreativitas menulis. Melalui jaringan komunikasi ini kelompok KATABA memanfaatkan ide dari masing-masing anggota sebagai salah satu sumber inovasi untuk meningkatkan karya tulis yang dihasilkan.

Secara personal kreativitas masing-masing individu memiliki perbedaan. Akan tetapi anggota KATABA meskipun tetap memiliki perbedaan hasil karya, hal itu tidak menjadi penghalang bagi semua anggota. Dari perbedaan justru kreativitas itu tumbuh karena adanya faktor perbedaan. Sehingga anggota KATABA tidak memiliki rasa kesulitan dalam mencari inspirasi dan ide gagasan. Hal inilah yang menjadikan jaringan komunikasi sebagai perantara tumbuhnya kreativitas anggota kelompok menulis KATABA Ma’hadAl Jami’ah IAIN Salatiga.

Dari sekian anggota yang mengikuti kelompok KATABA terdapat 8 orang yang berprestasi dalam bidang karya tulisnya, baik ilmiah maupun jurnalistik. Hal ini menunjukkan bahwa efek dari jaringan komunikasi sangat berpengaruh terhadap pengembangan kreativitas menulis anggota kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Tumbuhnya kreativitas menulis pada kelompok KATABA berawal dari diskusi yang selalu diajadikan tombak utama sebagai

59 penyalur informasi. Seperti yang dikatakan salah satu anggota KATABA semua anggota KATABA adalah everyone is teacher.Jadi tidak ada kata

ada guru dan murid semua menjadi guru pada kelompok KATABA. Yaitu semua annggota dapat menyalurkan informasi pada saat diskusi.Kreativitas menulis yang dihasilkan oleh kelompok KATABA antara lain adalah puisi, makalah ilmiah, cerpen, berita, penulisan sejarah, dan karya tulis ilmiah lainya.

Salah satu motivasi anggota KATABA untuk selalu berkarya dalam bidang menulis, karena adanya stimulasi dari penggagas KATABA yang mampu mempengaruhi tumbuhnya kreativitas menulis yang awalnya tidak memiliki gagasan untuk menulis dan pada akhirnya memilki presatasi pada bidang menulis. Stimulasi itu adalah Apabila kamu bukan anak raja, saudagar atau bangsawan maka menulislah.

Secara empirik kalimat motivasi tersebut membangun inspirasi jiwa muda yang meskipun bukan anak dari golongan yang berpangkat dapat terus beprestasi melalui menulis. Tidak hanya itu meskipun sudah meninggal dunia maka karyanyapun akan tetap terbaca oleh banyak orang dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.

60 3. Bagaimana Jaringan Komunikasi Kelompok KATABA Dalam Meningkatkan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Jaringan komunikasi pada kelompok KATABA terlihat pada kegiatan yang dilaksanakannya. Jaringan komunikasi yang diterapkan pada kelompok KATABA terbukti dapat meningkatkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatia.Dalam waktu satu tahun 8 anggota lolos sebagai peserta konferensi ilmiah di berbagai kota di Indonesia maupun luar negeri. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari pengaruh jaringan komunikasi yang dibuat melalui penyampaian informasi pada setiap kegiatan. Sehingga dalam meningkatkan kreativitas tersebut terlihat lebih mudahjika memakai jaringan komunikasi.

Makna jaringan komunikasiini dioalah sebagai tindakan jaringan komunikasi yang menjadi solusi dalam meningkatkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dalam lingkup kelompok KATABA.

Unsur-unsur jaringan komunikasi dapat dilihat dari cara diskusi anggota KATABA penyampaian informasi, tindakan dari hasil diskusi, dan hasil dari tindakan tersebut. Penilaian dari unsur inilah jaringan komunikasi dapat digunakan sebagai perantara dan peranan penting dalam kegiatan kelompok KATABA.

61 BAB V

PENUTUP

Dokumen terkait