• Tidak ada hasil yang ditemukan

Temulapang/ Pekan Agroinovasi

Dalam dokumen pendampingan swasembada daging (Halaman 50-56)

Kegiatan temulapang yang di laksanakan pada tanggal 18 September 2014 dengan tujuanadalah untuk mengapresiasikan inovasi teknologi peternakan kepada pengguna di Kabupaten Kepahiang dan mendapatkan umpan balik dari pengguna didaerah tentang teknologi yang telah dihasilkan oleh BPTP Bengkulu.

Sambutan Bapak Kepala BPTP Bengkulu.

Kepala BPTP Bengkulu (Dr. Dedi Sugandi, MP) dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pada hadirn yang telah memenuhi undangan dari BPTP Bengkulu dalam acara sosialisasi/ apresiasi ini. Ada tiga kegiatan BPTP Bengkulu pada tahun 2014 ini di Kabupaten Kepahiang yaitu pendampingan program swasembada dagaing sapi dan kerbau (PSDSK), model pengembangan pertanian perdesaan berbasis inovasi (m-P3BI ) integrasi kopi-sapi potongdan pengkajian sistem usaha agribisnis sapi perah pada sentra pengembangan.

Lebih lanjut kepala Balai mengatkan bahwa BPTP menginginkan masukan dari stakeholder dan peternak terkait dengan kegiatan apa saja yang dibutuhkan di Kabupaten Kepahiang, yang berkaitan dengan kebijakan pembangunan peternakan besar khususnya. Kepala Balai juga menyampaikan permohonan maaf, mungkin selama berintegrasi dengan stakeholder dan peternak ada hal yang kurang berkenan dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama selama ini.

Sambutan dan Pembukaan acara oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang.

Sambutan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang dibacakan langsung oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang (Ramlan A. Gani, MAA). Dalam sambutannya Kepala Dinas mengatakan bahwa saat ini angka pemotongan sapi di rumah potong hewan

(RPH) adalah sebanyak 2 ekor/ hari. Jika dilakukan dalam satu tahun jumlah ternak sapi yang dipotong di Kabupaten Kepahiang lebih kurang 800 ekor.

Lebih lanjut kepala dinas mengatakan bahwa yang menjadi kendala bagi peternak yang ada di Kabupaten Kepahiang yaitu adanya sifat malas untuk mengarit rumput sehingga ternak yang mereka miliki bobot badannya masih rendah/ dibawah rata-rata bobot potong. Beliau juga mengatakan bahwa jika melihat peternak yang ada di pulau Jawa, mereka sangat berani untuk memelihara sapi dalam jumlah banyak tanpa repot memikirkan bagaimana mencari pakannya. Mereka hanya menanam jagung sampai umur 70 hari lalu dipotong dan diberikan pada ternak sapinya. Disamping itu juga mereka telah memanfaatkan teknologi yang ada dalam mengembangkan usahanya. Diakhir sambutannya Kepala Dinas mengucapkan terima kasih kepada BPTP Bengkulu yang telah memberikan sentuhan teknologi dalam pengelolaan pakan untuk ternak sapi di Kabupaten Kepahiang.

Penyampaian Materi

Kebijakan Perencanaan Pembangunan Pertanian Kab. Kepahiang ( Kepala BAPPEDA Kabupaten Kepahiang) .

Materi kebijakan perencanaan pembangunan pertanian Kabupaten Kepahiang disampaikan oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Kepahiang (R.A. Deni, SH, MH). Dalam makalahnya disampaikan visi pembangunan daerah Kabupaten Kepahiang yaitu Kabupaten Kepahiang terdepan dalam industri dan pariwisata berbasis pertaniandan sumber daya manusia. Berbasis Pertanian: pertanian dalam arti luas (pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan), perlu peningkatan kualitas dan kuantitas produksi guna mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan bahan baku industri. I KUTT SELUNA (ikan,kebun, tanaman pangan hortikultura dan ternak serta pengembangan sengon, kopi luwak dan buah naga).

Program/ Kegiatan Dinas Pertanian Berdasarkan Plafond Anggaran (PPA) APBD Kabupaten Kepahiang Tahun 2014 yaitu kegiatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian, kegiatan pengembangan desa mandiri pangan, kegiatan pengembangan pangan pada lahan kering, kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi budidaya dan kegiatan peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu produk perkebunan pertanian serta kegiatan infrastruktur pertanian.

Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang dalam pengembangan peternakan di Kabupaten Kepahiang.

Materi Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang dalam pengembangan peternakan di Kabupaten Kepahiang disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang (I r. Romlan. A. Gani, MAA). Dalam makalahnya beliau menyampaikan strategi dan implementasi program bidang peternakan di Kabupaten Kepahiang adalah pengembangan kawasan sapi potong, perbibitan ternak sapi Bali, perbibitan kambing Peranakan Ettawah (PE), budidaya sapi perah, integrasi ternak tanaman kopi, penyelamatan betina produktif, pemberantasan penyakit menular, program asuh, I B.

Pada sektor ternak sapi perah, susu sebagai salah satu sumber protein hewani semakin dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kecerdasan bangsa I ndonesia. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan susu tersebut adalah dengan meningkatkan populasi dan produktivitas sapi perah sehingga bibit sapi perah mempunyai peranan penting dalam upaya pengembangan pembibitan sapi perah.

I ndikator keberhasilan yang akan dicapai terbagi dalam tiga aspek yaitu aspek teknis yang meliputi meningkatnya populasi dan mutu bibit sapi perah dan terciptanya sentra/ kawasan sumber bibit sapi perah.Aspek kelembagaan yang meliputi terbentuknya gapoktan, koperasi maupun usaha berbadan hukum lainnya dan menguatnya kelembagaan perbibitan sapi.Dan Aspek usaha meliputi meningkatnya skala usaha kelompok dan berkembangnya usaha agribisnis lainnya pada kelompok tersebut.

I ntegrasi ternak dengan tanaman meliputi kawasan perkebunan kopi, disamping menghasilkan produk utama berupa biji kopi juga memiliki potensi besar untuk menghasilkan berbagai produk samping yang memilikl nilai ekonomi namun hingga kini belum banyak termanfaatkan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan petani kopi rakyat dari hasil produksi kopi dan ternak kambing/ sapi/ domba serta pengolahan limbahnya juga mengurangi biaya pengendalian gulma dan sekaligus

memanfaatkan sumberdaya hayati terbarukan berupa hijauan gulma yang umumnya melimpah di perkebunan kopi.

Untuk penyelamatan betina produktif adalah Setiap tahun diperkirakan lebih dari 426 ekor sapi dan kerbau betina yang masih produktif telah dipotong baik di Rumah Potong Hewan (RPH) maupun diluar RPH dalam wilayah kabupaten Kepahiang. Oleh karena itu sapi/ kerbau yang masih produktif perlu dilakukan Penyelamatan seperti yang telah diamanat kan oleh Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang telah mengatur tentang pelarangan pemotongan ternak betina produktif. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memfasilitasi Kegiatan Pengendalian Sapi/ Kerbau Betina Produktif (PBP).

Peran BP4K dalam menunjang pengembangan peternakan ( BP4K Kabupaten Kepahiang) .

Peran BP4K dalam menunjang pengembangan peternakan di Kabupaten Kepahiang disampaikan oleh Kepala BP4K Kabupaten Kepahiang (Aidil Fitri. S, SH). Dalam makalahnya disampaikan bahwa di Kabupaten Kepahiang terdapat 8 kecamatan yang ditempat oleh penyuluh di berbagai bidang keahlian. Kepala BP4K mengatakan bahwa sumber daya yang ada di BP4K sebaiknya berasal dari sekolah kejuruan dan minimal tamatan SPP sederajat. Peran penyuluh dalam menunjang pengembangan peternakan pada khususnya dan pertanian pada umumnya di Kabupaten Kepahiang adalah (i) menyampaikan teknologi yang berasal dari peneliti (BPTP, Balit dan lembaga penelitian lainnya) kepada petani/ peternak di daerah, (ii) merubah perilaku petani/ peternak dalam menerapkan inovasi pertanian dan (iii) mengajak petani/ peternak dalam merepakna inovasi teknologi yang baru dan berdaya guna.

Kendala yang dihadapi oleh BP4K di Kabupaten Kepahiang adalah banyaknya sumberdaya manusia yang terdapat di lingkungan kerja (BP3K) yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh daerah untuk dapat mengatasi permasalah bidang pertanian.

I novasi teknologi peternakan mendukung peningkatan produktivitas ternak sapi di Kabupaten Kepahiang ( BPTP Bengkulu)

I novasi teknologi peternakan mendukung peningkatan produktivitas ternak sapi di Kabupaten Kepahiang disampaikan oleh I r. Ruswendi, MP. Dalam makalahnya disampaikan bahwa kegiatan sektor peternakan BPTP Bengkulu pada

tahun 2014 ada tiga yang dilaksanakan di Kabupaten Kepahiang yaitu (i) pendampingan pegram swasembada daging sapi/ kerbau, (ii) model pengembangan pertanian perdesaan berbasis inovasi (m-P3BI ) integrasi kopi-sapi potongdan pengkajian sistem usaha agribisnis kopi-sapi perah pada sentra pengembangan.

Kegiatan pendampingan PSDSK yang akan dilaksanakan adalah melanjutkan demplot penggemukan sapi potong, pelatihan pembuatan kompos, pelatihan penaksiran bobot badan dan umur sapi dan sebagai narasumber berbagai pelatihan yang diadakan oleh Dinas Peternakan, BP4K dan BPP. Sedangkan untuk kegiatan m-P3BI adalah melakukan demplot aplikasi pakan sapi fermentasi kulit kopi, melakukan Demplot aplikasi pupuk organik berbasis limbah kotoran sapi pada lahan kopi, pendampingan implementasi integrasi kopi-kulit kopi melalui pelatihan, petemuan, penyebaran media informasi dan sinergi kegiatan dengan program daerah untuk meningkatkan pendapatan petani peternak pada daerah sentra kopi Kab. Kepahiang,

Pengkajian sistem usaha agribisnis sapi perah pada sentra pengembangan t ujuan kegiatan adalah mengkaji potensi dan peluang pengembangan usaha ternak sapi perah di Kabupaten Kepahiang, menganalisis kelayakan finansial usaha ternak sapi Perah di Kabupaten Kepahiang dan menganalisis dampak ekonomi usaha ternak sapi perah terhadap pendapatan petani/ peternak sapi perah.

Saran kebijakan dalam pengembangan usaha sapi perah adalah meningkatkan pengetahuan peternak dalam menyusun pakan tambahan berbahan baku lokal, meningkatkan keterampilan petani dan pengetahuan terhadap produk olahan susu sapi dan meningkatkan promosi produk susu sapi perah.

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi ( BRI Cabang Curup) .

Dalam makala disampaikan definisi KKPE adalah kredit investasi modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan Program Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar Nabati.

• Besarnya plafon kredit per petani paling banyak Rp. 100 juta, dan untuk koperasi dalam rangka pengadaan pangan (padi, jagung, kedelai) paling banyak Rp. 500 juta.

• Petani yang mengajukan kredit lebih dari Rp 50 juta harus memiliki NPWP.

• Besarplafon kelompok tani dalam rangka pengadaan/ peremajaan alat dan mesin mendukung pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan paling banyak Rp. 500 juta.

Sedangkan usahatani yang dibiayai Bank Rakyat I ndonesia melalui KKPE adalah: 1. Pengembangan Tanaman Pangan yaitu padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi

jalar, kacang tanah, koro, kacang hijau, sorgum, perbenihan (padi, jagung dan atau kedelai).

2. Pengembangan Hortikultura adalah bawang merah, cabai, kentang, bawang putih, tomat,buncis, sawi, kubis, jamur tiram, jahe, kunyit, kencur, temulawak,pisang, salak, nenas, buah naga, melon, semangka, pepaya,strawberi, pemeliharaan manggis, mangga, durian, jeruk, apel dan/ atau melinjo.

3. Pengembangan Perkebunan adalah budidaya tebu, pemeliharaan teh, kopi robusta, kopi arabika, lada, dan/ atau pala.

4. Pengembangan Peternakansapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, ayam ras, ayam buras, itik, burung puyuh, kelinci dan atau babi 5. Pengadaan Pangan adalah gabah, jagung, kedelai, pembelian ikan hasil

tangkapan dan ikan hasil budidaya.

6. Pengadaan / Peremajaan alat dan mesin adalah t raktor, power threser, tracer (alat tebang), corn sheller, pompa air, dryer, vacuum fryer, chopper, mesin tetas, pendingin susu, biodigester, mesin pembibitan (seedler), mesin penyiang padi bermotor (power weeder), alat tanam biji-bijian (seeder), mesin panen (paddy mower, reaper, combine harvester), mesin penggilingan padi (rice miling unit), mesin perontok polong kacang tanah (sleader), mesin pengupas kacang tanah (peanut shell), mesin penyawut singkong, alat pembuat alur (ridger), mesin sortasi buah, mesin juicer, mesin pengolah biji jarak, mesin pengolah pakan (mixer, penepung, pelet) dan atau kepras tebu. 7. Perikanan

Kegiatan usaha pembenihan :

a. Air tawar, yaitu ikan lele, mas, nila, patin, dan gurame . b. Air payau, yaitu udang dan bandeng

Kegiatan usaha pembesaran :

a. Air tawar, yaitu ikan lele, nila, mas, patin, gurame dan ikan hias. b. Air payau, yaitu udang, kerapu, kakap dan bandeng.

c. Air laut, yaitu rumput laut (eucheumaatau gracillaria), kerapu dan kakap

Penyerahan Pakan Tambahan Ternak Sapi secara Simbolis Kepada Kelompok Tani.

Pada acara ini juga dilakukan penyerahan secara simbolis pakan tambahan ternak sapi berupa kulit kopi yang difermentasi dengan campuran dedak padi 40% , kulit kopi 60% ditambahkan dengan garam dapur sebanyak 0,25 % , mollases 0,25% dan bioakt ivator 0,2% dari berat bahan dasar. Pakan tambahan ini adalak hasil kerjasama antara BPTP Bengkulu dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang, dimana BPTP Bengkulu menyediakan teknologi fermentasi kulit kopi sedangkan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang menyediakan bahannya. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang didampingi oleh Kepala BPTP Bengkulu yang diterima langsung oleh Ketua Kelompok Tani Sido Mulyo sebanyak 1,2 ton pakan jadi. Hingga saat ini pakan fermentasi yang telah dibuat adalah sebanyak 20 ton yang telah dibagikan kepada 16 kelompok tani di Kabupaten Kepahiang.

8. Pelatihan Penghitungan Analisis Usaha Penggemukan Ternak Sapi

Dalam dokumen pendampingan swasembada daging (Halaman 50-56)

Dokumen terkait