• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Tentang Peran Orang Tua Asuh Dalam Membina Akhlak Siswa di MA Muhammadiyah 1 Ponorogo

PERAN ORANG TUA ASUH DALAM MEMBINA KARAKTER KEMANDIRIAN DAN AKHLAK SISWA DI MA

B. Deskripsi Data Khusus

2. Data Tentang Peran Orang Tua Asuh Dalam Membina Akhlak Siswa di MA Muhammadiyah 1 Ponorogo

Agar anak tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan dan memiliki perilaku yang sesuai ajaran agama, orang tua asuh disini berarti tidak saja membantu anak dapat menyelesaikan pendidikan formalnya saja. Akan tetapi orang tua asuh juga harus berperan layaknya orang tua kandungnya, yang mampu memberikan perhatian yang dilandasi rasa kasih sayang, kemanusiaan, serta keikhlasan.

Agar tercapai perilaku sesuai yang diharapkan, sebagai orang tua harus tau bahwasanya anak memerlukan peran motivator, pendampingsertakasih sayang dari orang tuanya supaya anak merasa selalu diperhatikan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dakwah sebagai orang tua asuh melakukan berbagai upaya diantaranya berperan sebagai pendorong/motivator dan pendamping, dalam wawancaranya adalah sebagai berikut:

Untuk peran motivator sebaik mungkin kita memberi arahan yang maksimal. Dan saya sebagai pengganti orang tua kandung mereka sebisa mungkin saya selalu memotivasi serta memberikan dorongan kepada mereka bahwasnya harus semangat dalam belajar, hati-hati dalam bergaul. Sebisa mungkin saya selalu mengontrol mereka karena mereka itu tanggung jawab saya mbak.Untuk peran pendamping saya sebagai orang tua pengganti saya akan mengikuti apa yang anak asuh

mau, akan tetapi dengan ketentuan tertentu. Ketika apa yang anak lakukan dan kerjakan itu positif, saya tidak akan melarang. Begitupun sebaliknya, kalau anak asuh melakukan dan mengerjakan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain saya akan melarang mbak.102

Cara orang tua asuh dalam melaksanakan peran sebagai motivator dan pendamping sangat baik, di rumah orang tua asuh yang memantau kegiatan sehari-hari anak. Untuk mengetahui kegiatan anaknya di sekolah, pihak orang tua asuh harus mengetahui wali kelas anak. Yang mana wali kelas sebagai pengganti orang tua asuh selama anak di sekolah. Hal ini terlihat adanya maklumat tugas yang harus dilakukan wali kelas untuk siswa. Diantarnya wali kelas harus mengenal nama siswa kelasnya satu persatu, selain itu wali kelas juga diharapkan untuk mengetahui kondisi sosial, ekonomi dan keadaan siswa.103Hal yang sama juga dikatakan oleh Amaliya selaku anak asuh, bahwasanya orangtua asuh berperan sebagai motivator dan pendamping, dengan hasil wawancara sebagai berikut:

Orang tua asuh kalau dalam hal memotivasi sangat baik mbak, kita selalu diberikan dorongan dan diingatkan menuntut ilmu itu penting, belajar yang benar. Bahwasanya beliau selalu bilang orang berilmu dan beriman tuh akan bahagia dunia akhirat. Selalu itu yang diingatkan pada saya mbk. Orang tua asuh saya sebagai pendamping baik juga mbak, ketika kita sudah selesai beres-beres rumah terus kita mainin hp berlebihan orang tua asuh itu selalu menegur dan mengingatkan kita untuk belajar. Sedangkan ketika kita melakukan kesalahan kita tidak langsung dihukum mbak, akan tetapi kita dinasehati secara baik-baik.104

102

Lihat transkrip wawancara nomor : 10/W/1-4-2018 dalam lampiran hasil penelitian ini. 103

Lihat transkrip dokumentasi nomor : 09/D/13-IV/2018dalam lampiran hasil penelitian ini. 104

Tidak hanya berperan sebagai motivator dan pendamping saja, orang tua juga harus mampu membuat bagaimana caranya agar anak selalu terbuka, maka dalam sebuah keluarga harus ada komunikasi antara orang tua dan anak agar sama-sama merasa nyaman. Begitupun yang dilakukan orang tua asuh kepada anak asuhnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dakwah selaku orang tua asuh sebagai berikut:

Komunikasi antara saya dan anak asuh, saya buat sebagaimana caranya agar anak bisa nyaman, ketika anak ada masalah baik di sekolah maupun diluar sekolah kita harus merespon anak dengan baik. Sehingga anak bisa terbuka pada kita, tidak ada hal yang disembunyikan,. Selain kita jadi orang tua asuh, kita harus bisa jadi teman/sahabat bagi mereka.105

Hal yang sama juga dikatakan oleh Amalia, selaku siswa yang ikut orang tua asuh. Berikut wawancaranya:

Komunikasi saya dan orang tua asuh baik mbk, respon orang tua asuh ketika saya ada kesulitan baik itu masalah di sekolah dan luar sekolah orang tua asuh merespon dengan baik. Timbal balik yang beliau berikan ada mbak. Terkadang orang tua asuh tuh layaknya orang tua kandung kita, bahkan bisa jadi teman kita juga.106

Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, maka anak akan merasa nyaman ketika menyampaikan permasalahan kepada orang tuanya. Dan orang tua pun akan mengetahui bagaimana perilaku anaknya. Seperti yang diutarakan Ust. Dian selaku orang tua asuh mengutarakan perilaku anak asuhnya selama dirumah, wawancaranya sebagai berikut:

105

Lihat transkrip wawancara nomor : 10/W/1-4/2018dalam lampiran hasil penelitian ini. 106

Bisa dikatakan cukup baik mbak, tidak macem-macem mbak. Ke kita sebagai orang tua asuh juga sopan, tutur kata dan tatakramanya baik. Tapi terkadang masih harus perlu kita ingatkan atau dinasehati.107

Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan observasi ke sekolah dan ke rumah orang tua asuhnya, yang mana sikap dan tutur kata anak yang baik dan sopan.108 Sedangkan peran orang tua asuh dalam membina akhlak anak/siswa, sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Widiyorini adalah sebagai berikut:

Akhlak kan hubungannya dengan perilaku mbak, perilaku kepada Allah dan manusia. Jadi sebaik mungkin kita mengingatkan atau mengajarkan kepada anak asuh contoh yang baik. Seperti, dalam hal shalat 5 waktu saya mengajak anak asuh untuk sama-sama melaksanakan shalat berjamaah. Selain itu baik saya maupun anak asuh, baik di rumah maupun di luar rumah saya biasakan untuk mengucapkan salam.109

Orang tua asuh dalam melatih anak tidak hanya sekedar memerintah, akan tetapi beliau melakukanya sendiri. Seperti dalam hal shalat 5 waktu orang tua asuh tidak sekedar mengajak dengan ucapan, akan tetapi dengan perbuatan yang beliau jalankan. Begitupun dalam hal menyapa, mengucapkan salam dan bertutur kata yang baik. Baik itu kepada sesama, yang muda maupun yang tua.110 Hal yang sama juga diutarakan oleh Navila sebagai anak asuh, berikut wawancaranya:

Kalau dalam hal akhlak ibu asuh saya itu sangat agamis, setiap subuh saya dibangunkan untuk berjamaah shalat subuh, terkadang ketika saya dibangunkan terus tidur lagi. Hehehe.. untuk hal shalat kita selalu

107

Lihat transkrip wawancara nomor : 09/W/30-3-2018 dalam lampiran hasil penelitian ini. 108

Lihat transkip Observasi nomor :01/O/28-III-2018 dalam lampiran hasil penelitian ini. 109

Lihat transkrip wawancara nomor : 13/W/3-4-2018 dalam lampiran hasil penelitian ini. 110

diingatkan, mengaji kita disimak beliau, sering dinasehati dan sebagainya mbak.111

Dalam sebuah keluarga pasti ada aturan yang ditetapkan. Namun, ketika orang tua memberikan sebuah aturan ke anak, terkadang anak melanggar aturan tersebut. Sehingga ia akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Akan tetapi setiap orang tua pasti berbeda-beda dalam memberikan sanksi terhadap anaknya. Seperti yang dikatakan Diah Ayu, sebagai berikut:

Kalau sanksi/hukuman yang khusus itu gak ada mbak. Ketika kita ada salah paling ya dinasehati, ketika melakukan hal yang gak baik nanti dampak dan akibatnya apa, itu mbak yang sering dinasehati ibu tuh. Akan tetapi kalau masalah ibadah/shalat ibu keras mbak, setiap subuh kita dibangunin untuk jamaah subuh diteriaki. Ya kaya gitu doang mbak.112

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ust Dian selaku orang tua asuh dalam memberikan hukuman, sebagai berikut wawancaranya:

Dalam memberikan hukuman, kita tidak memberikan hukuman dalam bentuk kekerasn fisik. Akan tetapi anak kita dekati dan kita beri masukan, bahwasanya apa yang ia lakukan tidak baik dan apa yang ia lakukan akan menerima dampak dam akibatnya.113

Hukuman yang diberikan orang tua asuh, berbentuk teguran atau nasihat yang mendidik. Ketika anak asuh melakukan kesalahn yang fatal, seperti mencuri, minum-minum keras, hamil di luar nikah. Dan ketika anak

111

Lihat transkrip wawancara nomor : 07/W/25-3/2018dalam lampiran hasil penelitian ini. 112

Lihat transkrip wawancara nomor : 05/W/24-3-2018 dalam lampiran hasil penelitian ini. 113

sudah tidak bisa dinasehati maka orang tua asuh mengembalikan anak kepada orang tua kandungnya.114

3. Data Tentang Kendala dan Hasil Orang Tua Asuh Dalam Membina