• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya telah memohon pembatalan atau dinyatakan tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa Sertifikat Hak Milik No. 390/ Kel. Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru tanggal 9 Juli 2007 seluas 2.133 m2, Surat Ukur No. 171/ Jadirejo/ 2005, tertanggal 31 Oktober 2005 atas nama Ir. Yusmadi ( vide bukti T-1 = T.II.Intervensi.1);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat melalui kuasanya telah menyampaikan jawabannya di Persidangan tanggal 28 Agustus 2014 yang meliputi jawaban dalam pokok sengketa dan eksepsi, eksepsi Tergugat tersebut pada pokoknya sebagai berikut :

1. Kewenangan Absolut

a. Bahwa Penggugat mengaku sebagai anak kandung dari Ny. Dahniar, hasil perkawinan Ny. Dahniar dari suaminya yang lain sebelum menikah dengan ST. Taharuddin;

b. Bahwa Penggugat menuntut warisan dari bagian ibunya Ny. Dahniar.

Bahwa gugatan aquo adalah masalah pewarisan yang seharusnya diajukan ke Pengadilan Agama Pekanbaru, masalah pewarisan bukan merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk mengadilinya.

2. Gugatan Lewat Waktu

a. Bahwa Sertifikat Hak Milik No. 390/ Kel. Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru tanggal 9 Juli 2007 seluas 2.133 m2, Surat Ukur

No. 171/ Jadirejo/ 2005, tertanggal 31 Oktober 2005 atas nama Ir. Yusmadi.

b. Bahwa Penggugat dan ibunya Ny. Dahniar pada tanggal 3 Juni 2013 pernah mendatangi seorang pengacara untuk meminta menjadi kuasa hukum. Saat itu Penggugat dan ibunya telah mengetahui penerbitan objek perkara aquo, Sertifikat Hak Milik No. 390/ Kel. Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru tanggal 9 Juli 2007 seluas 2.133 m2, Surat Ukur No. 171/ Jadirejo/ 2005, tertanggal 31 Oktober 2005 atas nama Ir. Yusmadi, selanjutnya kuasa hukum tersebut telah mengirimkan beberapa somasi hukum yang menyebut objek perkara aquo, salah satu tembusannya disampaikan ke Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru. Jadi penerbitan objek perkara aquo telah diketahui oleh Penggugat sejak tanggal 3 Juni 2013, oleh karena itu pengajuan gugatan ini telah melampaui tenggang waktu ditentukan oleh peraturan perundang – undangan.

3. Penggugat Tidak Punya Legal Standing Untuk Mengajukan Gugatan. a. Bahwa objek perkara aquo, bidang tanah Sertifikat Hak Milik No.

390/ Kel. Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru tanggal 9 Juli 2007 seluas 2.133 m2, Surat Ukur No. 171/ Jadirejo/ 2005, tertanggal 31 Oktober 2005 atas nama Ir. Yusmadi adalah warisan dari ST. Taharuddin.

b. Penggugat mengaku sebagai anak kandung dari Ny. Dahniar dari suaminya yang lain sebelum menikah dengan ST. Taharuddin. c. Objek perkara aquo diterbitkan tanggal 9 Juli 2007, saat itu Ny.

Dahniar masih hidup oleh karena itu saat penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 390/ Kel. Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru tanggal 9 Juli 2007 seluas 2.133 m2, Surat Ukur No. 171/ Jadirejo/

2005, tertanggal 31 Oktober 2005 atas nama Ir. Yusmadi, penggugat belum mempunyai hak waris.

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat II Intervensi juga telah menyampaikan tanggapan (jawaban) di Persidangan tanggal 11 September 2014 yang berisi jawaban terhadap pokok sengketa dan eksepsi, eksepsi Para Tergugat II Intervensi tersebut pada pokoknya sebagai berikut :

1. Gugatan lewat waktu

a. Bahwa para Tergugat II Intervensi telah menerima surat undangan dari Tergugat tertanggal 29 Oktober 2013 untuk melakukan mediasi di kantor Tergugat pada tanggal 1 November 2013 sehubungan dengan objek perkara berdasarkan pengaduan/ somasi Hj. Dahniar (ibu Penggugat) melalui kuasa hukumnya Mince Hamzah tanggal 19 Agustus dan 3 September 2013 kepada Tergugat;

b. Bahwa dengan demikian berdasarkan hal tersebut gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima sesuai dengan pasal 55 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 jo Undang-undang Nomor 9 tahun 2004 jo Undang-undang Nomor 51 tahun 2009 karena telah lewat waktu/ kadaluarsa;

2. Gugatan Penggugat Prematur

a. Bahwa lahan yang dijadikan objek perkara adalah harta warisan dari ST. Taharuddin dan saat ini sedang dalam persidangan di peradilan agama;

b. Bahwa berhubung Penggugat hanyalah sebagai anak tiri dari ST. Taharuddin dan hanya berhak mewarisi dari bagian warisan Hj. Dahniar;

c. Bahwa Penggugat telah menguasai dan mengambil hasil sewa 3 (tiga) lokasi lahan beserta rumah dan ruko yang ada diatasnya dari

4 (empat) lokasi harta peninggalan ST. Taharuddin dan Hj. Dahniar sejak Hj. Dahniar masih hidup dan saat ini Penggugat juga menguasai 1 (satu) rumah bulatan termasuk juga hasil sewa 4 (empat) rumah petak yang ada di atas objek perkara;

d. Bahwa dalam perkara di peradilan agama para Tergugat II Intervensi bisa menerima permintaan Penggugat terhadap objek perkara untuk dibagi asal saja 3 (tiga) lokasi harta lainnya yang dikuasai Penggugat juga diperhitungkan;

Bahwa dengan demikian gugatan ini belum waktunya diajukan karena belum ada bukti yang sah berupa putusan pengadilan yang menyatakan Penggugat sebagai ahli waris dan memiliki bagian terhadap objek perkara sehingga punya kepentingan dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa terhadap jawaban dari Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi, dibantah oleh pihak Penggugat dalam Repliknya tertanggal 25 September 2014 yang pada pokoknya menolak dengan tegas eksepsi Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi, sebagai berikut: 1. Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru adalah berwenang

secara absolut untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo karena yang dipermasalahkan/ yang menjadi pokok persoalan dalam perkara a quo adalah masalah pembatalan Keputusan objek sengketa a quo karena proses penerbitan objek perkara dimaksud adalah tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku sehingga bertentangan dengan Pasal 53 ayat 2 Undang-undang No.5 tahun 1986 jo Undang-Undang-undang No.9 tahun 2004 jo Undang-undang No. 51 tahun 2009;

2. Bahwa gugatan Penggugat a quo adalah tidak lewat waktu/ kadaluarsa, karena Penggugat tidak pernah memberikan kuasa

kepada Mince Hamzah untuk mempertanyakan Objek perkara a quo, kalaupun ternyata Alm. Hj. Dahniar telah mengetahui objek perkara a quo maka menurut hukum tidak beralasan hukum untuk digeneralisasi bahwa Sarifah/Penggugat sudah dianggap mengetahui objek perkara; 3. Bahwa Penggugat mempunyai hak/kepentingan hukum /legal standing

untuk mengajukan gugatan a quo, karena nyata-nyata Penggugat telah dirugikan atas diterbitkannya objek perkara oleh Tergugat karena Penggugat telah mendirikan rumah petak 4 (empat) diatas tanah terperkara;

4. Bahwa gugatan Penggugat tidak prematur karena objek perkara a quo telah bersifat final/mempunyai kekuatan yang berdiri sendiri, individual,

dan tidak perlu lagi mendapat pengesahan dari instansi

atasan/vertikal;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi-eksepsi Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi tersebut, maka sebelum Majelis Hakim memberikan pertimbangan hukum terhadap pokok perkara, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan eksepsi-eksepsi tersebut di atas dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :

Dokumen terkait