• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Basis Robinson

C. Teori Basis Ekonomi

2. Teori Basis Robinson

Dalam pengertian ekonomi regional, ekspor adalah menjual produk / jasa keluar wilayah baik ke wilayah lain dalam negara itu maupun keluar negeri. Tenaga kerja yang berdomisili di wilayah kita, tetapi bekerja dan memperoleh uang dari

wilayah lain termasuk ke dalam pengertian ekspor. Pada dasarnya kegiatan ekspor adalah semua kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia jasa yang

mendatangkan uang dari luar wilayah karena kegiatan basis. Lapangan kerja dan pendapatan di sektor basis adalah fungsi dari permintaan yang bersifat exogeneous (tidak bergantung pada kekuatan intern / permintaan lokal ).

Semua Kegiatan lain yang bukan kegiatan basis termasuk ke dalam kegiatan / sektor service atau pelayanan, tetapi untuk tidak menciptakan pengertian yang keliru disebut saja sektor nonbasis. Sektor non basis adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal. Karena sifatnya yang memenuhi kebutuhan lokal, permintaan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat setempat. Oleh karena itu kenaikannya sejalan dengan kenaikan pendapatan masyarakat setempat.

Sebagaimana kita ketahui perencanaan pembangunan di Indonesia telah mengarah kepada kebijaksanaan pembangunan daerah tersebut, namun masih dalam

pengertian the policy theme yang berdasarkan daerah administratif, yaitu analisis ekonomi regional terhadap ekonomi suatu daerah menyangkut analisis mengenai faktor pendukung pertumbuhan ekonomi, kendala yang terdapat dalam

perekonomian daerah serta strategi dasar maupun kebijaksanaan yang perlu diambil dalam pembangunan daerah. ( Choirullah 2007 :19 )

Sedangkan aspek pokok dalam strategi pembangunan wilayah adalah comparative advantage yaitu dengan memanfaatkan keunggulan-keunggulan berkenaan

dengan alam dan sosial budaya. Pembangunan wilayah secara normatif harus didasarkan atas prinsip keuntungan komparatif ( comparative advantage ) dari sumber daya wilayah tersebut. Karena ketersediaan sumber daya bersifat lokal ( local specific ) dan menyebar tidak merata, maka analisis lokasi sektor-sektor ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya tersebut sangat penting.

Kata daerah dapat dibedakan dalam 3 pengertian, pengertian yang pertama menganggap suatu daerah sebagai suatu space atau ruang dimana kegiatan

ekonomi berlaku diberbagai pelosok ruang tersebut adalah sifatnya sama.

Sedangkan batas antara satu daerah dengan daerah-daerah lainnya ditentukan oleh titik dimana kesamaan sifat-sifat tersebut dapat ditinjau dari segi pendapatan perkapita penduduknya dari segi agama atau suku bangsa masyarakatnya ataupun dari segi struktur ekonominya.

Pengertian yang kedua dan yang paling ideal untuk digunakan dalam analisa mengenai ekonomi ruang adalah arti daerah itu sebagai suatu ekonomi ruang yang dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. Pengertian yang ketiga memberikan bantuan suatu daerah berdasarkan pembagian administratif dari suatu negara. Jadi menurut pengertian yang terakhir suatu daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada di bawah suatu administrasi tertentu seperti satu propinsi, kabupaten, desa dan sebagainya. Daerah yang diartikan menurut pengertian yang ketiga ini dinamakan daerah administrasi atau daerah perencanaan.

a. Metode LQ ( Location Quotient )

Location quotient ini merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperluas analisis shif share. Perekonomian regional dapat di bagi menjadi dua sektor, yaitu sektor basis dan non basis. Sektor basis adalah sektor yang mempunyai kegiatan mengekspor barang-barang dan jasa-jasa ke tempat diluar batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan sektor non basis adalah sektor yang menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. ( Arsyad, Lincolin 2005 : 140 )

Untuk mengetahui apakah sektor tersebut basis atau non basis maka digunakan model Koefisien Lokasi( Location Quotient / LQ ). Koefisien Lokasi

dimaksudkan untuk mengukur derajat relatif spesialisasi suatu industri atau yang dimiliki oleh suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya.Adapun yang digunakan sebagai pembanding adalah wilayah yang lebih luas dari pada wilayah dianalisis.

Bertambah banyaknya kegiatan basis di suatu daerah akan menambah arus ke dalam daerah yang bersangkutan, menambah permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa di dalamnya dan menimbulkan kenaikan volume kagiatan non basis. Sebaliknya, berkurangnya kegiatan basis mengakibatkan berkurangnya

pendapatan yang mengalir masuk ke dalam daerah yang bersangkutan, dan turunya permintaan terhadap produk dari kegiatan non basis.

Nilai LQ berkisar pada angka 1. LQ > 1 Kegiatan basis, LQ < 1 Kegiatan non basis

LQ = 1 Wilayah tidak berbeda dengan nasional sekaligus tidak menunjukkan adanya konsentrasi industri.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam metode LQ adalah :

1. Selera dan pengeluaran pola atau asumsi di setiap daerah adalah sama 2. Tingkat konsumsi rata-rata untuk masing-masing barang adalah sama 3. Kemampuan untuk produksi da juga produktifitas buruh atau tenaga kerja adalah sama di setiap daerah.

Kelemahan teori LQ yaitu :

a. Selera atau pola komsumsi konsumen anggota masyarakat adalah berlainan baik antar daerah maupun dalam suatu daerah.

b. Tingkat Konsumsi rata-rata untuk semua jenis barang, untuk setiap daerah berbeda.

c. Bahan keperluan industri berbeda antar daerah.

b. Metode Shif-Share

Analisis shift share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan perekonomian nasional. Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah yang lebih besar ( regional atau nasional ). Analisis ini memberikan data tentang kinerja perekonomian dalam 3 bidang yang

berhubungan satu sama lain yaitu :

1. Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan cara menganalisis perubahan pengerjaan agregat secara sektoral dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang sama di perekonomian yang dijadikan acuan. 2. Pergeseran proporsional ( proportional shift ) mengukur perubahan

relatif, pertumbuhan atau penurunan, pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yang dijadikan acuan. Pengukuran ini memungkinkan untuk mengetahui apakah perekonomian daerah

terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat ketimbang perekonomian yang dijadikan acuan.

3. Pergeseran diferensial ( Differential shift ) membantu dalam menentukan seberapa jauh daya saing daerah ( lokal ) dengan perekonomian yang

dijadikan acuan. Oleh karena itu, jika pergeseran diferential dari suatu industri adalah positif, maka industri tersebut lebih tinggi daya saingnya ketimbang industri yang sama pada perekonomian yang dijadikan acuan. (Arsyad, Lincolin 2005 : 139 )

Analisis Shift-Share dipergunakan untuk membandingkan perbedaan laju

pertumbuhan berbagai sektor industri di wilayah lokal dengan wilayah nasional. Analisis Shift Share juga mampu melihat Seberapa besar kontribusi tambahan lapangan kerja dan laju pertumbuhan spesialisasi sektor industri pada suatu wilayah lokal terhadap pada wilayah nasional.

Analisis ini dapat digunakan untuk menganalisa perubahan struktur perekonomian daerah dalam hubungannya dengan peningkatan perekonomian daerah dalam hubungannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya maka perekonomian daerah tersebut akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah diatasnya.

Data yang biasa dipergunakan untuk analisis Shift Share adalah pendapatan perkapita ( Y/P ), PDRB ( Y ) atau tenaga kerja ( e )dengan tahun pengamatan pada tahun tertentu.

3. Metode Pengganda Basis ( Base Multiplier )

Model basis ekonomi menurut Tiebout menggunakan perbandingan dalam bentuk pendapatan ( income ) dan membuat rincian yang lebih mendalam tentang fakto-faktor yang terkait dalam pengganda basis. Dalam bentuk pendapatan, hubungan

antara perubahan pendapatan basis dengan perubahan total pendapatan. ( Tarigan, Robinson 2002 : 35 )

Pengganda basis dalam satuan pendapatan adalah sebagai berikut :

Pengganda basis = Pendapatan total Pendapatan basis

Atau dalam bentuk simbol adalah : K = Yt Yb

Diketahui :

Yt : Pendapatan total ( total income ) Yb : Pendapatan basis ( basic income ) K : Pengganda basis ( base multiplier )

Dokumen terkait