• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Teori dan konsep Strategi Pemerintah Desa

Sterategi adalah rencana atau konsep jangka panjang, yang diikuti dengan pelaksanaanya untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu, yang pada umumnya merupakan suatu “kemenangan” yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani yakni strategos. Menurut Glueck dan Jauch dalam Sedarmayanti (2016) rencana yang luas disatukan, dan berintegrasi dalam menciptakan keunggulan strategi suatu instansi yang dirancang agar tujuan utama dari organisasi atau instansi

dapat tercapai melalui penerapan-penerapan yang tepat yang dilakukan organisasi dengan tetap memperhitungkan tantangan lingkungan yang ada.

Strategi menurut Sedarmayanti (2016) manajemen strategis adalah tindakan terus-menurus, terjadi adanya peningkatan dan dilakukan sesuai dengan yang telah direncankan serta yang diharapkan oleh konsumen di masa yang akan datang. Setiap strategi selalu memerlukan adanya peninjauan ulang terhadap rancangan yang telah disusun sebab mungkin diperluakan perubahan untuk menghadapi berbagai tantangan masa depan yang tidak terprediksi sebelumnya.

Menurut Kasmir dalam Fadillah (2013) Strategi merupakan langkah-langkah yang harus dihadapi untuk mencapai suatu tujuan. Kadang langkah-langkah yang harus dihadapi terjal dan berlika-liku, namun ada juga langkah yang relatif mudah dihadapi. Selain itu, banyak tantangan maupun cobaan yang harus dihadapi dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu setiap langkah yang dijalankan harus dengan hati-hati dan terarah.

Menurut Farmi Irham (2014) Manajemen strategis adalah suatu rencana dan dikelola dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan agar pengaruh rencana tersebut dapat memberi dampak yang positif bagi organisasi tersebut secara jangka panjang. Manjemen strategi adalah proses/rangkaian kegiatan keputusan yang sifatnya mendasar dan secara menyeluruh,. dan disertaii penetapan serta cara mengimplementasikan, yang dicancang oleh pemimpin dan dilaksanakan oleh seluruh anggota dan jajaran dalam organisasi yang bertujuan untuk tercapai tujuan organisasi. Manajemen strategis adalah suatu proses yang dinamis karena berlangsung secara terus-menerus.

Istilah manajenem strategis lebih banyak digunakan untuk perencanaan strategis. Perencanaan strategis adalah proses yang beriorentasi pada suatu hasil yang akan dicapai selama dalam kurun waktu tertentu dengan memperhitungkan segala peluang, kendala, dan potensi yang dimiliki, dihadapi, dan yang kemungkinan akan timbul. Perencanaan strategis adalah integrasi antara keahlian sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya yang di miliki organisasi dan pemamfaatan kondisi lingkungan strategi organisasi. Dalam hal ini, suatu instansi pemerintah harus dapat memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada secara efisien, efektif, ekonomis dan terus menerus melakukan berbagai perubahan dan pengembangan kearah perbaikan dan penyempurnaan. Sehingga secara aktif mampu bertahan dalam lingkungan yang dapat berubah secara cepat. Menurut Adisasmita (2011) Perencanaan strategis adalah sebuah kebutuhan yang sangat dibutuhkan untuk meninimalisir dan mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi. Pengembangan strategi yang efektif menjadi hal yang penting dalam kelangsungan organisasi, pemimpin organisasi harus memastikan bahwa strategi yang dilakukan sesuai untuk organisasinya dan sesuai waktunya.

2. Manfaat Strategis

Tripomo dan Udan (2005) menyatakan bahwa rumusan strategi yang baik mempunyai manfaat yakni mendorong pemahaman kondisi organosasi atau perusahaan yang sebenarnya, mengatasi konflik yang disebabkan pengembangan peusahaan yang tidak jelas, pemanfaatan sumber daya perusahaan, memenangkan persaingan perusahaan yang ketat, dan mampu membantu perusahaan mencapai tujuan dan memecahkan perusahaan yang rumit

3. Indikator Strategi

Ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi atau perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter (dalam Ulum, 2015) menyebutkan sebagai strategi umum, Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan memanfaatkan biaya yang lebih murah . Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dengan lebih banyak variasi dan inovasi-inovasi agar memiliki banyak keragaman. Fokus berarti membuat produk dengan memfokuskan kepada pelanggan tertentu dengan profusinya yang terbatas atau limaitied edition.

Strategi umum adalah pendekatan yang dilakukan untuk membuat suatu produk yaang dihasilkan oleh organoisasi atau perusahaan berkembang dan bersain. Strategi jangka panjang seharusnya diperoleh dari suatu usaha perusahaan untuk mencari keunggulan dan pengembangan produk yang dihasilkan. Berikut adalah strategi dalam mengembangkan keungulan suatu produk:

a) Strategi Keunggulan Biaya

Dengan konsep ini organisasi ataupun perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada struktur industri. Produsen berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua sumber biaya. Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian

produk-produk yang distandardisasi dengan biaya yang sangat rendah untuk para konsumen yang peka terhadap harga.

Strategi kepemimpinan biaya yang berhasil biasanya mempengaruhi seluruh perusahaan, sebagaimana terlihat dari efisiensi yang tinggi, pemberian pelayanan yang dikaitkan dengan kemampuan untuk menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya pengendalian biaya.

Untuk mendapatkan keunggulan biaya diperlukan efisiensi serta usaha yang giat untuk mencapai keunggulan biaya yang disebabkan oleh pengalaman pengendaliaan biaya dan overhead yang ketat serta meminimalkan biaya. Biaya yang relatif lebih rendah dari pesaingnya akan menjadi faktor utama yang menjiwai keseluruhan strategi pemasaran, meskipun mutu pelayanan dan bidang bidang jasa yang lainnya tidak dapat diabaikan.

b) Strategi Diferensiasi

Diferensiasi merupakan upaya untuk membuat pelayanan dan produk kita berbeda dengan yang lain. Produk dan pelayanan harus memiliki kelebihan atau keistimewaan tersendiri yang akan menjadi daya tarik atau magnet terhadap konsumen.

Strategi diferensiasi berhubungan dengan persepsi konsumen atas perbedaan-perbedaan yang ditawarkan dalam bentuk penyajian suatu produk/jasa, maka perusahaan akan memberikan pelayanan sebaik mungkin guna meningkatkan posisi diferensiasi yang dimilikinya.

Diferensiasi merupakan suatu strategi dimana suatu perusahaan berhasil/sukses dengan mengembangkan dan memelihara keunikan nilai untuk

produk yang disediakan perusahaan. Keunikan sebagai strategi bersaing dapat berupa kualitas, pelayanan, kenyamanan. Dengan strategi ini perusahaan tidak harus menjual produk dengan harga murah bahkan dengan harga tinggipun pelanggan tidak akan merasa keberatan, karena value yang diberikan perusahaan tersebut tinggi.

Keunggulan bersaing diperoleh dari berbagai kompetensi yang dimiliki. Dari straregi diferensiasi diharapkan dapat menghantarkan perusahaan menghasilkan kinerja pemasaran yang baik seperti volume penjualan, pertumbuhan pasar, pertumbuhan pelanggan. Strategi ini untuk mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan dengan menciptakan suatu produk atau jasa baru yang dirasakan oleh seluruh indusrti sebagai sesuatu yang unik. Pendekatan ini bukan hanya untuk meningkatkan mutu fisik dari produk atau jasa saja, tetapi juga dapat menciptakan nilai tertentu bagi pembeli.

c) Strategi Fokus

Strategi yang terakhir adalah fokus, memusatkan pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Jika strategi biaya rendah dan diferensiasi ditujukan untuk mencapai sasaran mereka dikeseluruhan industri, maka strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik.Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang pesaing lebih luas. Sebagai akibatnya, perusahaan akan mencapai diferesiasi karena mampu memenuhi

kebutuhan target tertentu dengan lebih baik atau mencapai biaya yang lebih rendah dalam melayani target ini atau bahkan mencapai kedua-duanya. Meskipun strategi fokus untuk tidak mencapai biaya rendah atau diferensiasi dari segi pandang pasar sebagai keseluruhan strategi ini, sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut ditarget pasarmya yang lebih sempit.

Tujuan fokus adalah memaksimalkan pelayanan pada suatu sasaran. Strategi ini merupakan perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani pasar sebagai kecil segmen pasar. Usaha ini dilakukan dengan mengenali secara detail pasar yang dituju dan menerapkan diferensiasi pada segmen kecil tersebut. Strategi fokus ini sering disebut sebagai strategi terkonsentrasi yang berusaha untuk mengkonsentrasikan diri guna melayani segmen pasar.

Syarat bagi penerapan strategi ini adalah terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik.

Ketiga generik di atas merupakan pendekatan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pegembangan suatu produk. Perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mencapai keunggulan biaya, mengarahkan dirinya pada target tertentu (fokus) atau mencapai kekhasan tertentu (diferensiasi).

4. Pemerintah Desa

Selaku pemegang kekuasaan dan wewenan pengaturan, pemerintah menjadi pihak. yang berkepentingani dengan berbagai pertimbangan. Pemerintah sangat berkepentingan dalam hal terpeliharahnya keteraturan dalam masyrakat yang antara lain terlihat pada ketaatan para warganya kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah juga sangat berkepentingan dalam keberhasilan suatu organisasi atau pembentukan kelompok-kelompok masyarakat dalam melakukan pemberdayaan-pemeberdayaan terhadap masyarakat, serta fungsi utamanya yang berkaitan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kesejateraan seluruh masyarakat.

Pemerintah merupakan bagian dari negara. Sebagaimana yang banyak tercantum dalam teori mengenai negara, unsur-unsur suatu negara pada umumnya terdiri dari wilayah rakyat, pemerintah dan kedaulatan. Sering pula unsur ini ditambah dengan tujuan negara. Dengan kumpulan unsur negara sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa pemerintahan adalah alat atau sarana dalam mencapai tujuan suatu negara. Dengan demikian makna pemerintahan dan pemerintah akan banyak bergantung kepada isi dari tujuan negara serta cara-cara yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan negara tersebut (Hamdi, 2002). Menurut Inu Kencana dalam Fadilah (2013) pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni. Dikatakan sebagai seni karena beberapa pemimpin yang mampu pemerintahan tanpa pendidikan serta karismarik dalam menjalankan roda sebuah pemerintahan. Sedangkan dikatakan disiplin ilmu karena harus memenuhi semua syarat-syarat yang menjadi ketentuan sebuah ilmu, yaitu dapat dipelajari serta

diajarkan, memiliki objek materi maupun formal, sistematis dan spesifik, serta bersifat universal.

Menurut Robert Mac Iver yang dikutip Inu Kencana dalam fadilah (2013) government is a organization of men under authority... how men can be govern. Artinya pemerintah merupakan organisasi dari sekumpulan orang-orang yang memepunyai kekuasan... bagaimana manusia itu bisa diperintah.

Pemerintah yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah sesuai dengan undang-undang nomor 6 tahun 2016 tentang Desa yakni, Pemerintahan Desa adalah pelaksanaan urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa yakni Kepala Desa dengan bersama perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara dalam Pemerintahan Desa.

Menurut Soemantri (2011) Pemerintahan Desa terdiri dari Kepala Desa yang dibantu oleh Perangkat Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, sedangkan Perangkat Desa yakni terdiri dari Sekretaris Desa beserta Perangkat lainnya dalam pelaksanaan penyelenggaraan teknis lapangan serta penyelenggaraan unsur kewilayaan, dengan jumlah yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan serta kondisi sosial dan budaya setempat.

Pembangunan Desa merupakan bentuk upaya untuk meningkatan kualitas hidup serta kehidupan masyarakat yang akan memberi dampak untuk kesejahteraan, masyarakat Desa. Salah satu bentuk pembanguanan pemerintah desa yakni menciptakan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan daya dan upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui pengembangan kemandirian dengan cara meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, sifat, prilaku, serta memanfaatkan segala sumber daya yang ada melalui program, kebijakan, kegiatan serta pendampingan yang diberikan sesaui dengan pokok masalah ada di dalam masyarakat serta berdasarkan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

Fungsi Pemerintah Desa dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengarahkan pembangunan dan kemandirian masyarakat untuk terciptanya kesejatraan dan kemakmuran, serta tidak membebankan masyarakat. Perlu adanya peran pemerintah, selaku Pemerintah Desa yang secara mendalam dan optimal untuk membangun masyarakat.

Menurut Sembiring dalam Fadilah (2013) fungsi pemerintah negara termasuk pemerintah daerah maupaun pemerintah desa dimanapun berada, sekurang-kurangnya melaksanakan fungsinya sebagai pemberi pelayanan service, pengaturan regulation, pemberdayaan empowering, dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance. Seperti halnya dengan yang dikemukakan LAN dalam Fadilah (2013) bahwa dalam public governance peran sektor negara atau pemerintah, tetap penting. Tetapi bukan sebagai pemberi pelayan barang dan jasa, melainkan sebagai regulator dan fasilitator menciptakan iklim yang kondisif bagi pengembangan suatu masyarakat. olehnya itu pradigma utama dalam governance yang baik adalah pemeberdayaan masyarakat.

Pengembangan masyarakat merupakan suatu proses untuk penguatan masyarakat secara lebih aktif dan berkelanjutan yang berdasarkan pada prinsip partisipasi, keadilan sosial, serta kerjasama yang seimbang. Pengembangan masyarakat mengepresikan nilai-nilai partisipasi, kerjasama, kesetaraan, keadilan, kesempatan, akuntabilitas, pilihan, serta proses belajar yang berkelanjutan. Pemberdayaan individu maupun kelompok dengan peningkatan kapasitas (seperti kesadaran, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan) yang dibutuhkan untuk mengubah dan memajukan kualitas hidup mereka. kapasitas tersebut berhubungan terhadap penguatan konsep ekonomi dan politik dalam pengembangan kelompok-kelompok sosial bersama. Tujuan dalam pengembangan masyarakat dalam berbagai aspek yaitu untuk membangkitkan partisipasi penuh warga masyarakat dan tujuan akhirnya yakni mewujudkan integrasi serta kemampuan masyarakat untuk membangun dan mengembangkan diri mereka.

Pemberdayaan atau empowerment berasal dari kata empower yang memiliki makna adalah to give official authority or legal power, to make one able to do something (Junaidin dalam Mutmainna, 2016). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemberdayaan merupakan suatu proses atau cara untuk berdaya, memiliki kemampuan, tenaga dan kekuatan untuk bisa menguasai sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Pemberdayaan adalah suatu usaha dengan tujuan untuk menyejatrahkan masing-masing individu. Pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses kapasitas atau peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Dengan kapasitas, seseorang akan memiliki kewenangan atau kekuatan

(daya) yang dapat diakui secara legal atau official sehingga merasa dihargai harkat dan martannya, serta akan sadar terhadap kekuataan pada dirinya. Dengan kapasitas seseorang akan memiliki jiwa kemandirian, berkemampuan kreatif, produktif, tahan uji, jujur, pintar, emansipasif, proaktif, tidak bergantung, terbuka, dinamis, serta bertanggung jawab dalam menangani setip masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai tujuan.

Pemberdayaan merupakan langkah penting untuk mengembangkan individu atau masyarakat lemah karena dengan pemberdayaan, maka masyarakat yang lemah akan membebaskan diri mereka dari keterpurukan. sebagaimana menurut Ali Madekha (2007) mendefinisikan pemberdayaan masyarakat adalah sebagai bentuk partisipasi dalam membabaskan diri mereka dari ketergantungan mental maupun fisik.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya dalam membangun kemampuan capacity building masyarakat dengan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan kelembangaan, pembangunan sarana dan prasarana serta pengembangan tiga-p (penyuluhan, pendampingan, dan pelaksanaan). penyuluhan akan merespon serta memantau segala perubahan-perubahan yang ada di masyarakat, Pendampingan akan mendorong partisipasi masyarakat secara total, dan pelayanan sebagai unsur berfungsi akan mengontrol pendistribusian aset sumber daya fisik maupun non fisik yang dibutuhkan masyarakat (Vitalaya dalam Mutmainnah, 2016).

Menurut Arif dalam Fadilah (2013) pemberdayaan merupakan upaya dilakukan untuk memampukan, memandirikan, serta mengangkat harkat dan

martabat masyarakat agar mampu membebaskan dirimya dari keterbelakangan dan perangkat kemiskinan. Maka dari itu tujuan utama daripada pemberdayaan adalah meningkatkan kekuatan kelompok-kelompok yang memiliki ketidakberdayaan, baik dari kondisi internal (misalnya, anggapan dari mereka sendiri), maupun dari kondisi eksternal (misalnya, diskriminasi struktur sosial).

Pendapat lain menurut Sumodinigrat yang dikutif Arif dalam Fadillah (2013) arah pemberdayaan masyarkat secara umum berdasar pada dua tujuan utama yakni :

1. Melepaskan perangkap keterbelakangan dan kemiskinan 2. Menguatkan posisi masyarakat dalam stuktur kekuasaan

Pemberdayaan bertujuan untuk dapat meningkatkan kemandirian dan kekuatan masyrakat atau orang-orang lemah dan tidak beruntung (Ife dalam Mutmainna, 2016). Sebab dengan adanya pemberdayaan maka akan memberikan daya dan kekuatan kepada masyarakat lemah.

Menurut Suharto dalam Mutmainna (2016) Dalam mencapai tujuan dari suatu pemberdayaan masyarakat ada beberapa kegiatan yang dapat diupayakan, yaitu:

1. Menciptakan iklim, menciptakan suasana atau iklim yang bisa membuat potensi yang ada dalam masyarakat dapat berkembang dengan optimal. Pemberdayaan harus mampu melepaskan masyarakat dari pembatas-pembatas kultural maupun stuktural yang dapat menghambat.

2. Penguatan daya, yaitu memperkuat kemampuan dan pengetahuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalahnya serta

kebutuhan-kebutuhannya dapat dipenuhi. Pemberdayaan harus mampu menumbuhkan dan mengembangkan seluruh kepercayaan diri dan kemampuan masyarakat untuk menunjang kemandirian pada diri mereka.

3. Melindungi, yakni melindungi kelompok-kelompok lemah dan masyarakat lemah sehingga tidak tindas oleh kelompok yang kuat, mencegah agar tidak terjadinya persaingan tidak sehat antara kelompok yang kuat dan kelompok lemah, dan menghindari terjadinya diskriminasi kelompok kuat kepada kelompok lemah. Pemberdayaan harus menghapuskan segala bentuk diskiriminasi yang tidak menguntungkan dan masyarakat kecil dan kelompok-kelompok kecil

4. Penyokongan, yaitu memberikan dukungan dan bimbingan agar masyarakat mampu melaksanakan tugas-tugas dan peranan dalam kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyongkong masyarakat agar tidak terus-menerus dalam posisi dan keadaaan yang semakin lemah dan terpinggirkan. 5. Pemeliharaan, yaitu memelihara keadaan agar tetap kondusif sehingga

terjadi kesetaraan penyebaran kekuasaan antara berbagai kelompok masyarakat. pemberdayaan harus bisa memelihara persamaan dan keseimbangan sehingga setiap orang dapat diberi kesempatan untuk dapat mulai berusaha.

Pemberdayaan merupakan penyerahan wewenang, pelimpahan weweanang atau pemeberian otonomi ke kejajaran bawah. Inti dari pemberdayaan adalah upaya dalam mengembangkan semua kemampuan yang dimiliki untuk mencapai sebuah tujuan. Pencapaian tujuan melalui pertumbuhan

motivasi, inisiatif, kreatif serta penghargaan bagi yang berpresestasi (Widjaja dalam Fadilah, 2013).

C. Konsep BUMDes dan Kampung Sabbeta

Dokumen terkait